Mutu Lingkungan Dan Manajemen Proyek Nirmalawati
Mutu Lingkungan Dan Manajemen Proyek Nirmalawati
MANAJEMEN PROYEK
“Mutu adalah sifat dan karakteristik produk atau jasa yang membuatnya
memenuhi kebutuhan pelanggan atau pemakai (customers).”
PERENCANAAN M U T U
A Standar pada Dokumen Kontrak
Persiapan administrasi kegiatan Pelaksanaan Konstruksi
PELAKSANAAN MUTU
Memulai pelaksanaan konstruksi sesuai dengan yg direncanakan
C PENGENDALIAN M U T U
Mengevaluasi hasil apakah sesuai dengan yang direncanakan
PENINGKATAN MUTU
dilakukan tindakan yang diperlukan bila terjadi ketidaksesuaian antara
D kondisi standar dan kondisi aktual di lapangan. Tindakan ini bisa berupa
penyesuaian ataupun perbaikan
ISTILAH – ISTILAH TERKAIT DENGAN MUTU
RENCANA M U T U atau PROSEDUR M U T U
Adalah dokumen yang berisi tata cara dan kebutuhan sumber daya yang harus diterapkan oleh
siapa saja yang bertanggungjawab dan kapan diterapkan pada suatu proyek, produk, proses atau
kontrak tertentu
MA NUA L M U T U atau P E D O M A N M U T U
Adalah dokumen terinci tentang system manajemen mutu suatu organisasi
PENILAI M U T U (AUDITOR)
Adalah seseorang yang memenuhi syarat dan bertanggungjawab untuk melaksanakan suatu
penilaian mutu
PERSIAPAN PELAKSANAAN PENYELESAIAN
PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN
PENGENDALIAN MUTU
MASA KONTRAK
*) PERMEN PUPR 21/2019, TATA CARA PENJAMINAN MU TU DAN PENGENDALIAN MU TU PEKERJAAN KONSTRUKSI
MANAJEMEN MUTU PEKERJAAN
2 KONSTRUKSI
Secara umum, ada 3 metode yang sering dipakai dalam
pengendalian mutu suatu proyek.
1. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis berisikan uraian yang disusun dengan lengkap dan jelas mengenai suatu
proyek yang hendak dikerjakan sehingga bisa mencapai harapan semua pihak yang terlibat
di dalamnya.
2. Gambar Kerja
Gambar kerja adalah gambar acuan yang dipakai untuk mewujudkan ide rancangan ke
dalam bentuk fisik. Oleh karena itulah, setiap pihak yang terlibat dalam proyek harus bisa
memahami gambar kerja yang telah dibuat. Gambar kerja yang benar-benar akurat dan
detail akan sangat membantu mewujudkan sebuah proyek dengan tepat.
Gambar kerja yang dibuat oleh seorang arsitek dilengkapi pula dengan spesifikasi dan
syarat teknik pengerjaan proyek yang lengkap, jelas dan teratur serta perkiraan biaya
proyek dan perhitungan kuantitas proyek. Jika gambar kerja sudah diperiksa dan disetujui,
barulah gambar kerja ini bisa digunakan dalam pengerjaan sebuah proyek.
D O KU M EN -D OKU MEN UNTUK PENGENDALIAN M U T U
4. Dokumen Administrasi
Memang ada begitu banyak dokumen administrasi yang menyertai sebuah proyek.
Khususnya untuk pengendalian mutu proyek, dokumen yang dibutuhkan antara lain hasil
uji lapangan, request work dan catatan-catatan.
5. Instruksi Teknis
Dokumen ini disusun untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengerjaan suatu
proyek. Dokumen ini berisi petunjuk suatu proses kerja yang harus dikerjakan oleh tim-tim
kerja atau kelompok-kelompok yang terlibat dalam proyek.
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pencegahan Kecelakaan Teknis Kecelakaan Kerja & Pencemaran Lingkungan dan Kecelakaan
Terhadap Konstruksi Penyakit akibat kerja Masyarakat
LAPORAN LAPORAN
LAPORAN PEN GAWASAN PEN GENDALIAN
PELAKSANAAN (Konsultan Pengawas/ (Direksi Lapangan/
(Kontraktor) Direksi Teknis) Konsultan MK)
Laporan dari Laporan dari Pengawas Laporan dari PPK
Kontraktor ke PPK Pekerjaan (Direksi/ (penanggung jawab)
(pengendali) Konsultan) ke PPK ke PA/KPA
1. Laporan Harian 1. Laporan Pengawasan Laporan Kasatker/PPK kepada
2. Laporan Mingguan terhadap Hasil Pekerjaan atasan langsung paling sedikit
3. Laporan Bulanan Konstruksi dilakukan selama 2 (dua) kali
2. Laporan Pelaksanaan selama masa kontrak pekerjaan
Pengawasan konstruksi
*) Penyesuaian tata cara pelaporan harus dibahas pada Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (PCM) dan disampaikan secara tertulis kepada PPK.
MATRIK PELAPORAN DALAM RANGKA PENJAMINAN M U T U D A N PENGENDALIAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI
LAPORAN PELAKSANAAN
Laporan Harian
LAPORAN PELAKSANAAN
Laporan Mingguan
LAPORAN PELAKSANAAN
Laporan Bulanan
LAPORAN PENGAWASAN
Laporan Pengawasan terhadap Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
SE
ME NTERI
PUPR
11/2019
U N DAN G - PERMEN
PERMEN
UNDANG
2/2017
7/2019* Integrasi & 21/2019
Pencabutan SE PERMEN
6 /2021
Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi yang selanjutnya disingkat RMPK adalah dokumen
perencanaan kegiatan penjaminan dan pengendalian mutu yang disusun oleh penyedia
jasa pekerjaan konstruksi dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Peraturan Presiden
Nomor 17 Tahun 2019 Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan Pedoman
tentang Pengadaan Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
Barang/Jasa Pemerintah
Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi yang selanjutnya disebut
PMPM Pekerjaan Konstruksi adalah bagian dari SMKK yang menjamin terlaksananya
keselamatan keteknikan konstruksi guna mewujudkan proses dan hasil Jasa Konstruksi yang
berkualitas
SURAT EDARAN NO 15 TAHUN 2019 TENTANG Tata Cara penjaminan Mutu dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementrian PUPR
PERMEN No 10 Tahun 2021
Tentang PEDOMAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN
KONSTRUKSI (SMKK)
RENCANA M U T U PEKERJAAN KONSTRUKSI (RMPK)
1. Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi yang selanjutnya disingkat RMPK adalah dokumen
perencanaan kegiatan penjaminan dan pengendalian mutu yang disusun oleh penyedia
jasa pekerjaan konstruksi dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
2. RMPK disusun oleh Kontraktor diserahkan dan dipresentasikan pada saat Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kegiatan (PCM), kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK
3. RMPK diserahkan dan dipresentasikan pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
(Pre Construction Meeting/PCM), kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK;
4. Pembahasan RMPK mencakup kecukupan terkait persyaratan penyusunan RMPK serta
kesesuaian dengan lingkup dan persyaratan dalam kontrak; dan
5. RMPK adalah dokumen yang dinamis, dalam arti dapat dikaji ulang/direvisi disesuaikan
dengan perubahan lingkup pekerjaan dan metode pelaksanaan dengan tetap
memperhatikan kaidah-kaidah penyusunan dan perubahan tersebut harus disepakati kedua
belah pihak.
Komponen RMPK
1. Struktur Organisasi Penyedia Jasa
Penyedia jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan uraian mengenai struktur
organisasi tim internal serta sub-penyedia jasanya, beserta penjelasan terkait
kualifikasi, kompetensi dan tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing
personil/divisi/bagian yang dimaksud.
Struktur organisasi penyedia jasa juga dilengkapi dengan struktur organisasi dari
Sub Penyedia Jasa.
2. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Jadwal yang mencakup seluruh tahapan yang ada dalam proyek tersebut
sehingga dapat memberikan gambaran terkait rencana kegiatan mulai tahap
persiapan sampai tahap penyelesaian.
3. Gambar Desain dan Spesifikasi Teknis
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus melampirkan gambar desain (DED) yang
sudah disepakati saat penandatanganan kontrak dan memberikan uraian singkat
dan jelas mengenai persyaratan spesifikasi teknis sesuai kontrak. Contohnya:
Persyaratan proses produk/hasil produk, Persyaratan mutu material,
Standard/aturan yang dipakai, Mutu produk akhir.
Komponen RMPK
4. Tahapan Pekerjaan
Rangkaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir untuk mewujudkan
suatu bangunan konstruksi yang dapat di pertanggung jawabkan secara teknis
5. Rencana Kerja Pelaksanaan ( Method Statement)
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan uraian mengenai daftar
standar, prosedur, pedoman pelaksanaan dan/atau instruksi kerja yang digunakan
untuk setiap pekerjaan, baik yang terkait dengan teknis/pelaksanaan pekerjaan
maupun terkait penjaminan mutu dan pengendalian mutu dan analisis K3 untuk
setiap pekerjaan di lapangan. Rencana Kerja Pelaksanaan terdiri dari komponen:
a) Metode Kerja
Suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti
prosedur dan telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun
standar yang telah diujicobakan;
b) Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dimaksud adalah uraian personil dan tanggung jawab dari
setiap tahap pekerjaan. Uraian personil yang dimaksud adalah jabatan apa saja
yang berhubungan dengan metode pekerjaan tersebut dan jumlah personil tiap
jabatannya
Komponen RMPK
5. Rencana Kerja Pelaksanaan ( Method Statement)
c) Material
Material yang dimaksud adalah uraian material yang akan dipakai pada
pekerjaan tersebut dan sudah disetujui oleh pengguna jasa. Uraian material
yang dimaksud ialah penjabaran dari merek materail yang telah disetujui oleh
pengguna jasa dan spesifikasi material sesuai dengan yang tertulis dalam
kontrak
d) Alat
Alat yang dimaksud adalah uraian seluruh alat yang akan dipakai dalam
pekerjaan tersebut. Mulai dari alat berat hingga alat yang paling kecil. Uraian
alat yang dimaksud ialah mulai dari nama alat yang dipakai, detil spesifikasi
alat (produktifitas dan sumber daya), serta jumlah unit setiap alat tersebut
e) Aspek Keselamatan Konstruksi
Hal-hal yang harus diperhatikan dari segi K3 yang berhubungan dengan
metode kerja.
PROGRAM M U T U
1. Program Mutu adalah rencana mutu pelaksanaan kegiatan yang disusun
oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi yang merupakan dokumen
penjaminan mutu terhadap pelaksanaan proses kegiatan dan hasil kegiatan
sebagaimana yang dipersyaratkan dalam kontrak pekerjaan;
2. Program mutu disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi
setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan di bahas pada
Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan (Kick of Meeting);
3. Program mutu harus sudah disahkan oleh PPK sebelum Konsultan
memulai pekerjaannya;
4. Program Mutu merupakan dokumen yang dinamis, dapat direvisi apabila
terjadi perubahan persyaratan dalam pelaksanaan pekerjaan agar tetap
memenuhi persyaratan hasil pekerjaan.
Komponen Program Mutu
1. Informasi Pekerjaan
Informasi Pekerjaan yaitu penjelasan mengenai nama paket kegiatan, kode dan nomor
kontrak, sumber dana, lokasi, lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan dan nama pengguna dan
penyedia jasa konsultansi.
2. Organisasi Kerja
Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerja antara penyedia jasa dan pengguna
jasa, dan menjelaskan keterkaitan/alur instruksi dan koordinasi pihak-pihak dalam
pelaksanaan kegiatan (internal penyedia jasa). Dilengkapi dengan tugas, tanggung jawab
dan wewenang dari tiap-tiap tenaga ahli agar jelas siapa berbuat apa dan menghindari
terjadinya tumpang tindih (overlapping) kegiatan.
3. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan berisi mengenai informasi terkait rentang waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan setiap tahapan kegiatan yang dimulai dari persiapan,
implementasi, dan pelaporan. Informasi yang dimaksud mencakup jadwal peralatan dan
jadwal penugasan personel.
Komponen Program Mutu
4. Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan yaitu gambaran umum tentang apa yang akan dikerjakan oleh Konsultan
dan alur/tahapan proses pekerjaan yang meliputi:
a) Penjelasan bagaimana pelaksanaan tiap tahapan pekerjaan (untuk tahapan penting)
b) Input yang digunakan dalam setiap tahapan proses, beserta output yang dihasilkan.
c) Cek/kontrol yang dipergunakan untuk memastikan bahwa tahapan proses dapat diterima.
5. Pengendalian Pekerjaan
Pengendalian pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia jasa untuk memastikan agar pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan perencaan kegiatan dengan metode kerja, jadwal penugasan tenaga ahli,
dan acuan/persyaratan yang digunakan. Dapat menggunakan alat bantu berupa ceklist/daftar
simak.
6. Laporan Pekerjaan
a) Dalam komponen laporan pekerjaan dijelaskan mengenai jadwal rencana penyerahan
laporan pekerjaan beserta poin-poin yang akan disampaikan dalam laporan.
b) Jenis-jenis laporan sesuai dengan persyaratan dalam dokumen kontrak, secara umum
meliputi
C O N T O H LAPORAN
C O N T O H LAPORAN
C O N T O H LAPORAN
C O N T O H LAPORAN
LINGKUNGAN HIDUP PADA
5 PEKERJAAN KONSTRUKSI
LIN GKU N G A N
LINGKUNGAN HIDUP
Adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.
LINGKUNGAN KERJA
Adalah istilah generik yang mencakup identifikasi &
evaluasi terhadap aspek yang memberikan dampak
pada kesehatan tenaga kerja.
Batasan Lingkungan Kerja = tempat kerja
PENGAMANAN LINGKUNGAN PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI
Prinsip Dasar
UPAYA:
MENCEGAH TERJADINYA
MELESTARIKAN ❑ Sistematis PENCEMARAN &KERUSAKAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
❑ Terpadu
1. PREVENTIF (Pencegahan)
Pencegahan dampak yang tidak
diinginkan Teknologi Ekonomi
2. KURATIF (Penanggulangan)
Penanggulangan dampak yang
terjadi atau yang diperkirakan akan METODE
terjadi Mekanisme
Institusional/ Pengelolaan
3. INTENSIF (Kompensasi) &
Kelembagaan Pemantauan
Mempertemukan dua kepentingan yaitu lingkungan
pihak pemprakarsa/pengelola kegiatan
dengan pihak yang terkena dampak
K O M P O N E N PEKERJAAN YANG MENIMBULKAN DAMPAK
• Mobilitas alatberat
TAHAP • Basecamp
PERSIAPAN • LandClearing
• PekerjaanTanah
TAHAP • PengangkutanMaterial
PELAKSANAAN • PekerjaanPondasi
• PekerjaanStrukturalBangunan
DAMPAK YANG DITIMBULKAN & UPAYA PENANGANAN
BAHAYA KESEHATAN KERJA ada di tempat kerja, berdampak pada pekerja yang
dapat berupa :
1. gangguan kesehatan, umumnya bersifat biasa sampai kronis
2. Penyakit akibat kerja,
3. Kematian.
Tujuan pengelolaan lingkungan adalah pengurangan pemborosan
material, pengurangan jumlah limbah merugikan & peningkatan
kesehatan pekerja
Terbentur
Terjatuh
KESIMPULAN
LINGKUNGAN KERJA
KETIDAKNYAMANAN KERJA
KECELAKAAN KERJA
TERIMA KASIH