Anda di halaman 1dari 60

MUTU LINGKUNGAN DAN

MANAJEMEN PROYEK

PEMBEKALAN KOMPETENSI TAMBAHAN SDM VOKASIONAL – UNIVERSITAS TADULAKO PALU –


19 – 22 JULI 2022

Dr.IR.NIRMALAWATI, MT.IPM., ASEAN.Eng.


1 PENDAHULUAN
Pengertian Mutu secara umum
Dalam arti yang luas “mutu” atau “kualitas” bersifat subyektif.
Suatu barang yang amat bermutu bagi seseorang belum tentu bermutu
bagi orang lain.

“Mutu adalah sifat dan karakteristik produk atau jasa yang membuatnya
memenuhi kebutuhan pelanggan atau pemakai (customers).”

Definisi diatas tentunya akan sangat bervariasi tergantung pada masing-


masing bidang usaha. 4 (empat) spektrum mutu, yaitu:

1. Kualitas perencanaan (quality planning).


2. Pemantauan kualitas (quality control).
3.Jaminan kualitas (quality assurance) .
4. Pengembangan kualitas (quality improvement).
Mutu dalam lingkup pekerjaan konstruksi adalah

KESESUAIAN Antara Hasil Pekerjaan Dengan


Spesifikasi Teknis Dan Persyaratan Lainnya Dari
Pengguna Jasa Dalam Lingkup Biaya Dan Waktu
Yang Telah Ditentukan.
Menerapkan teknik pengendalian manajemen mutu
untuk keperluan pengendalian mutu
pekerjaan konstruksi

Bagaimana cara mengendalikan Mutu Konstruksi ?


Berdasarkan...........................?????

DOKUMEN KONTRAK KONSTRUKSI


Sistem Manajemen Mutu Pada pekerjaan Konstruksi

PERENCANAAN M U T U
A Standar pada Dokumen Kontrak
Persiapan administrasi kegiatan Pelaksanaan Konstruksi

PELAKSANAAN MUTU
Memulai pelaksanaan konstruksi sesuai dengan yg direncanakan

C PENGENDALIAN M U T U
Mengevaluasi hasil apakah sesuai dengan yang direncanakan

PENINGKATAN MUTU
dilakukan tindakan yang diperlukan bila terjadi ketidaksesuaian antara
D kondisi standar dan kondisi aktual di lapangan. Tindakan ini bisa berupa
penyesuaian ataupun perbaikan
ISTILAH – ISTILAH TERKAIT DENGAN MUTU
RENCANA M U T U atau PROSEDUR M U T U
Adalah dokumen yang berisi tata cara dan kebutuhan sumber daya yang harus diterapkan oleh
siapa saja yang bertanggungjawab dan kapan diterapkan pada suatu proyek, produk, proses atau
kontrak tertentu

MA NUA L M U T U atau P E D O M A N M U T U
Adalah dokumen terinci tentang system manajemen mutu suatu organisasi

PENILAIAN M U T U (QUALITY AUDIT)


Adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis, terstruktur dan independen untuk mengetahui
apakah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk mencapai mutu dan hasil
akhir telah sesuai dengan rencana mutu.

PENJAMINAN M U T U (QUALITY ASSURANCE)


Adalah semua aktivitas yang terencana dan sistematis yang dimaksudkan untuk
meyakinkan/memastikan bahwa suatu proses atau produk akan memenuhi syarat mutu yang
ditetapkan dalam Quality Assurance dan Quality Control.
ISTILAH – ISTILAH TERKAITDENGAN MUTU:
PENGENDALIAN M U T U (QUALITY CONTROL)
Adalah semua aktivitas seperti pengukuran dan pengujian satu atau lebih atribut dari suatu produk
atau layan dan membandingkan dengan persyaratan yang terkait untuk menentukan pemenuhan
(conformance)

SISTEM M U T U (QUALITY SYSTEM)


Adalah prosedur, proses dan penggunaan sumber daya dalam organisasi untuk mencapai mutu
yang diinginkan. Sistem mutu seharusnya didasarkan pada aktifitas:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengawasan/pengujian
4. Penindakan

PENILAI M U T U (AUDITOR)
Adalah seseorang yang memenuhi syarat dan bertanggungjawab untuk melaksanakan suatu
penilaian mutu
PERSIAPAN PELAKSANAAN PENYELESAIAN
PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN

PENGENDALIAN MUTU

Pengelolaan yang bertujuan mencapai persyaratan mutu proyek pada


pekerjaan pertama tanpa adanya pengulangan, dengan cara-cara efektif
dan ekonomis dan menghasilkan pekerjaan yang
sesuai dengan spesifikasi.
Persetujuan
RKK &
Penyusunan RMPK (8)
(2) Tanggal (9)
Penyerahan RM PK (4) Penyelesaian
(5) Tanggal
lokasi kerja Tanggal Pekerjaan
Mulai PCM Penyerahan
(7) (PH O ) Akhir
(1) Pekerjaan (6) Pekerjaan (FHO)
Penanda M obilisasi Selesai
Tangan (3) 100%
kontrak SPM K
(0)
Pre
Award
M eeting Pemeriksaan
(PAM) Maks Maks Akhir &
14 hari 7 hari Persiapan
PHO
Masa Pelaksanaan Masa Pemeliharaan
Mobilisasi

TAHAPAN PERSIAPAN TAHAPAN PELAKSANAAN TAHAPAN


PEKERJAAN PEKERJAAN PENYELESAIAN

MASA KONTRAK

*) PERMEN PUPR 21/2019, TATA CARA PENJAMINAN MU TU DAN PENGENDALIAN MU TU PEKERJAAN KONSTRUKSI
MANAJEMEN MUTU PEKERJAAN
2 KONSTRUKSI
Secara umum, ada 3 metode yang sering dipakai dalam
pengendalian mutu suatu proyek.

1. Pemeriksaan dan Pengkajian


Pemeriksaan dan pengkajian dilakukan terhadap gambar konstruksi proyek, rancangan
pembelian peralatan dan perlengkapan, model proyek, dan perhitungan desain.

2. Inspeksi dan Pemeriksaan Peralatan


Melakukan pemeriksaan dan melakukan uji coba untuk memastikan peralatan-peralatan yang
digunakan dalam proyek bisa berfungsi dengan baik. Pemeriksaan bisa dilakukan saat peralatan
baru saja diterima dari hasil pembelian. Pemeriksaan juga perlu dilakukan ketika instalasi
peralatan sedang dikerjakan dan setelah instalasi selesai.

3. Melakukan Pengujian Dengan Sampling


Pengujian dengan sampling dapat dilakukan untuk memastikan kualitas material sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan. Pengujian dengan sampling perlu dilakukan dengan berpegang
pada beberapa prinsip yakni tepat waktu, efektif dan efisien, serta dapat
dipertanggungjawabkan secara jujur dan objektif, karena itu harus jelas pula metode yang
digunakan, titik uji sampling yang diambil dan sasaran uji sampling.
DOKUM EN - DOKUM EN UNTUK PENGENDALIAN M U T U

1. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis berisikan uraian yang disusun dengan lengkap dan jelas mengenai suatu
proyek yang hendak dikerjakan sehingga bisa mencapai harapan semua pihak yang terlibat
di dalamnya.

2. Gambar Kerja
Gambar kerja adalah gambar acuan yang dipakai untuk mewujudkan ide rancangan ke
dalam bentuk fisik. Oleh karena itulah, setiap pihak yang terlibat dalam proyek harus bisa
memahami gambar kerja yang telah dibuat. Gambar kerja yang benar-benar akurat dan
detail akan sangat membantu mewujudkan sebuah proyek dengan tepat.
Gambar kerja yang dibuat oleh seorang arsitek dilengkapi pula dengan spesifikasi dan
syarat teknik pengerjaan proyek yang lengkap, jelas dan teratur serta perkiraan biaya
proyek dan perhitungan kuantitas proyek. Jika gambar kerja sudah diperiksa dan disetujui,
barulah gambar kerja ini bisa digunakan dalam pengerjaan sebuah proyek.
D O KU M EN -D OKU MEN UNTUK PENGENDALIAN M U T U

3. Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)


Dokumen ini merupakan pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan sebuah proyek.
Dokumen ini digunakan untuk memastikan bahwa hasil akhir proyek sesuai dengan syarat-
syarat teknis yang dicantumkan dan telah disepakati di dalam kontrak.
Dokumen Rencana Mutu Pekerjaan Konstruk memang secara khusus dibuat untuk
menentukan arah pengendalian proses pelaksaaan proyek sehingga didapat proyek yang
berkualitas sesuai dengan harapan.

4. Dokumen Administrasi
Memang ada begitu banyak dokumen administrasi yang menyertai sebuah proyek.
Khususnya untuk pengendalian mutu proyek, dokumen yang dibutuhkan antara lain hasil
uji lapangan, request work dan catatan-catatan.

5. Instruksi Teknis
Dokumen ini disusun untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengerjaan suatu
proyek. Dokumen ini berisi petunjuk suatu proses kerja yang harus dikerjakan oleh tim-tim
kerja atau kelompok-kelompok yang terlibat dalam proyek.
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Standar Keamanan,Keselamatan, Kesehatan& kelanjutan


Standar Keselamatan Keselamatan & Keselamatan
Keselamatan Publik
Keteknikan Konstruksi Kesehatan Kerja Lingkungan

• Bangunan/Aset • Tenaga Kerja • Lingkungan Kerja


Obyek Yang Konstruksi Konstruksi
Masyarakat sekitar
• Lingkungan
Diselamatkan proyek
• Peralatan, Material • Pemasok, Tamu dll terdampak proyek

Pencegahan Kecelakaan Teknis Kecelakaan Kerja & Pencemaran Lingkungan dan Kecelakaan
Terhadap Konstruksi Penyakit akibat kerja Masyarakat

Hazzard Identification, Risk Assesment and Opportunity (HIRAO), Metode


Kerja/Prosedur Kerja, Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Methode Statement), Job Safety
Alat Pencegahan Analysis (JSA)
POIN-POIN PENGATURAN
Penjaminan Mutu & Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi

Tanggung Jawab & Kegiatan Penjaminan Rencana Mutu


1 Wewenang Para 2 dan Pengendalian 3 Pelaporan 4 Pekerjaan Konstruksi 5 Program Mutu
Pihak Mutu (RMPK)

Kelengkapan Poin-poin yang Ketentuan Tata cara Tata cara


fungsi pada diperlukan terkait penyusunan penyusunan &
struktur dalam pelaporan yang & format format
organisasi penjaminan & harus disusun RMPK yang Program Mutu
proyek pada pengendalian oleh masing- akan yang akan
pengguna + mutu pada masing pihak, disusun oleh disusun oleh
penyedia jasa setiap tahapan yaitu PPK, penyedia penyedia jasa
konstruksi, serta pelaksanaan Pengawas jasa konsultasi
hubungan pekerjaan Pekerjaan dan pekerjaan konstruksi
koordinasi dan konstruksi Penyedia konstruksi
komunikasinya
Tools:
Dokumen dan
Standar Prosedur
3 PELAPORAN
PELAPORAN
Dalam Pekerjaan Konstruksi

LAPORAN LAPORAN
LAPORAN PEN GAWASAN PEN GENDALIAN
PELAKSANAAN (Konsultan Pengawas/ (Direksi Lapangan/
(Kontraktor) Direksi Teknis) Konsultan MK)
Laporan dari Laporan dari Pengawas Laporan dari PPK
Kontraktor ke PPK Pekerjaan (Direksi/ (penanggung jawab)
(pengendali) Konsultan) ke PPK ke PA/KPA
1. Laporan Harian 1. Laporan Pengawasan Laporan Kasatker/PPK kepada
2. Laporan Mingguan terhadap Hasil Pekerjaan atasan langsung paling sedikit
3. Laporan Bulanan Konstruksi dilakukan selama 2 (dua) kali
2. Laporan Pelaksanaan selama masa kontrak pekerjaan
Pengawasan konstruksi

Isinya mencakup Laporan


Penerapan SMKK

*) Penyesuaian tata cara pelaporan harus dibahas pada Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (PCM) dan disampaikan secara tertulis kepada PPK.
MATRIK PELAPORAN DALAM RANGKA PENJAMINAN M U T U D A N PENGENDALIAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI
LAPORAN PELAKSANAAN

Laporan pelaksanaan disampaikan oleh Penyedia kepada PPK


1 (pejabat pembuat komitmen) setelah pendapat verifikasi
dari Direksi Teknis/Konsultan Pengawas dan disetujui oleh
Direksi Lapangan.

Laporan pelaksanaan berisi informasi kemajuan pekerjaan


sebagaimana yang ditetapkan di dalam rencana pelaksanaan
2 pekerjaan beserta uraian kendala dan masalah yang dihadapi
Penyedia selama pelaksanaan pekerjaan.
LAPORAN PELAKSANAAN

Memuat hal-hal sekurang-kurangnya sebagai berikut :


1. Kuantitas dan jenis bahan yang ada di lapangan
2. Penempatan tenaga kerja untuk setiap macam tugas dan keterampilan
yang diperlukan
3. Jumlah, jenis dan kondisi peralatan yang tersedia
4. Jumlah volume cadangan bahan bakar yang tersedia untuk peralatan
5. Taksiran kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan
6. Jenis dan uraian pekerjaan yang dilaksanakan
7. Kondisi cuaca antara lain hujan, banjir dan peristiwa- peristiwa alam lainnya
yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan
8. Catatan-catatan yang berkaitan dengan: pelaksanaan, perubahan design,
Buku Harian gambar kerja (shop drawing), spesifikasi teknis, keterlambatan pekerjaan dan
penyebabnya dan lain sebagainya.
LAPORAN PELAKSANAAN

Memuat hal-hal sekurang-kurangnya sebagai berikut :

1. Capaian pekerjaan untuk setiap jenis pekerjaan dan/atau sub


pekerjaan
2. Kondisi cuaca, seperti hujan, banjir dan peristiwa alam
3. Hambatan dan kendala yang dihadapi
4. Informasi Keselamatan Konstruksi
5. Rencana pelaksanaan pekerjaan di hari berikutnya
6. Catatan-catatan yang berkaitan dengan pelaksanaan, perubahan
design, gambar kerja (shop drawing), spesifikasi teknis,
kelambatan, pekerjaan dan penyebabnya dan lain sebagainya.

Laporan Harian
LAPORAN PELAKSANAAN

Memuat hal-hal sekurang-kurangnya sebagai berikut :


1. Rangkuman capaian pekerjaan berupa hasil pembandingan capaian
dengan minggu sebelumnya
2. Hambatan dan kendala yang dihadapi pada kurung waktu 1 (satu) minggu
3. Dukungan yang diperlukan dari Kasatker/PPK, Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas, dan pihak-pihak lain yang terkait
4. Ringkasan permohonan persetujuan atas usulan dan dokumen yang
diajukan beserta statusnya;
5. Ringkasan kegiatan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan;
6. Ringkasan aktivitas dan hasil pengendalian Keselamatan Konstruksi.

Laporan Mingguan
LAPORAN PELAKSANAAN

Memuat hal-hal sekurang-kurangnya sebagai berikut :


1. Capaian pekerjaan fisik (Lolos Uji Mutu), ringkasan status capaian
pekerjaan fisik dengan membandingkan capaian di bulan sebelumnya;
2. Foto dokumentasi;
3. Ringkasan status kemajuan keuangan;
4. Perubahan kontrak dan perubahan pekerjaan;
5. Masalah dan kendala yang dihadapi;
6. Kendala yang berpotensi terjadi di bulan berikutnya;
7. Status persetujuan atas usulan dan permohonan.
8. Ringkasan aktivitas dan hasil pengendalian mutu.
9. Ringkasan aktivitas dan hasil pengendalian Keselamatan Konstruksi.
10. Catatan-catatan penting terkait pelaksanan yang perlu di laporkan.

Laporan Bulanan
LAPORAN PENGAWASAN
Laporan Pengawasan terhadap Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

A. Laporan Mingguan paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut :


1. Capaian pekerjaan fisik, ringkasan status capaian pekerjaan fisik dengan
membandingkan capaian di bulan sebelumnya, capaian pada bulan berjalan
serta target capaian di bulan berikutnya
2. Foto dokumentasi
3. Ringkasan status kondisi keuangan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi, status
pembayaran dari Pengguna
4. Perubahan kontrak dan perubahan pekerjaan
5. Masalah dan kendala yang dihadapi; termasuk statusnya, Tindakan
penanggulangan yang telah dilakukan dan rencana tindakan selanjutnya
6. Hambatan dan kendala yang berpotensi terjadi di bulan berikutnya, beserta
rencana pencegahan atau penanggulangan yang akan dilakukan
7. Status persetujuan atas usulan dan permohonan dokumen
8. Daftar dan status persetujuan dokumen yang yang harus ditindak lanjuti oleh
Direksi Lapangan/Konsultan MK;
LAPORAN PENGAWASAN
Laporan Pengawasan terhadap Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

9. Ringkasan hasil pelaksanaan kegiatan pekerjaan (daftar pelaksanaan kegiatan


pemeriksaan beserta hasil dan status persetujuannya);
10. Ringkasan aktivitas dan hasil pengendalian Keselamatan Konstruksi, termasuk
kejadian kecelakaan kerja, catatan tentang kejadian nyaris terjadi kecelakaan
kerja (nearmiss record), dan lain-lain
11. Kendala yang dihadapi Direksi Teknis/Konsultan Pengawas, tindakan yang
telah dan akan dilakukan serta dukungan yang dibutuhkan dari Direksi
Lapangan/Konsultan M K untuk tujuan kelancaran proyek.
LAPORAN PENGAWASAN
Laporan Pengawasan terhadap Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

B. Laporan Bulanan paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut :


Laporan bulanan merupakan kompilasi dan updating dari laporan mingguan
C. Laporan Khusus (apabila diperlukan)
Laporan khusus berisi tentang kejadian, kegiatan, keadaan khusus yang perlu
dilaporkan atau atas permintaan Kasatker/PPK.Laporan Bulanan paling sedikit
memuat hal-hal sebagai berikut
D. Laporan Akhir
1. Laporan akhir merupakan hasil keseluruhan dari laporan bulanan sejak
awal hingga akhir pekerjaan konstruksi yang telah dirangkum dan
memuat evaluasi pelaksanaan pekerjaan
2. Hasil evaluasi dapat digunakan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
dan PPK sebagai bahan evaluasi untuk pekerjaan konstruksi selanjutnya
yang mempunyai kareteristik tipikal, sehingga dapat melakukan perbaikan
dan inovasi pada pekerjaan konstruksi selanjutnya
LAPORAN PENGAWASAN
Laporan Pelaksanaan Pengawasan

1. Laporan pelaksanaan pengawasan disusun dalam hal pengawasan


pekerjaan dilakukan oleh Konsultan Pengawas dan diserahkan
setiap bulan.
2. Laporan pelaksanaan pengawasan meliputi laporan pendahuluan,
laporan berkala, laporan bulanan, laporan khusus (apabila
diperlukan), dan laporan akhir.
C O N T O H LAPORAN
C O N T O H LAPORAN
C O N T O H LAPORAN
C O N T O H LAPORAN
RENCANA MUTU PEKERJAAN
4 KONSTRUKSI (RMPK) & PROGRAM
MUTU
Juknis Biaya

DASAR HUKUM Penyelenggaraan SMKK

SE
ME NTERI
PUPR
11/2019

U N DAN G - PERMEN
PERMEN
UNDANG
2/2017
7/2019* Integrasi & 21/2019
Pencabutan SE PERMEN
6 /2021

Jasa konstruksi Standar dan Pedoman


Pengadaan Jasa Pedoman Sistem
SE Manajemen Keselamatan
Konstruksi Melalui M E N TERI
Penyedia PUPR Konstruksi
15/2019

Tata Cara Penjaminan


Mutu & Pengendalian
Mutu Pekerjaan
*) Telah diganti menjadi PERMEN 14/2020
Konstruksi
SURAT EDARAN NO 15 TAHUN 2019 TENTANG Tata Cara penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu
Pekerjaan Konstruksi di Kementrian PUPR

Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi yang selanjutnya disingkat RMPK adalah dokumen
perencanaan kegiatan penjaminan dan pengendalian mutu yang disusun oleh penyedia
jasa pekerjaan konstruksi dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

Peraturan Presiden
Nomor 17 Tahun 2019 Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan Pedoman
tentang Pengadaan Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
Barang/Jasa Pemerintah

PERMEN No 10 Tahun 2021 Tentang PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN


KONSTRUKSI (SMKK)

Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi yang selanjutnya disebut
PMPM Pekerjaan Konstruksi adalah bagian dari SMKK yang menjamin terlaksananya
keselamatan keteknikan konstruksi guna mewujudkan proses dan hasil Jasa Konstruksi yang
berkualitas
SURAT EDARAN NO 15 TAHUN 2019 TENTANG Tata Cara penjaminan Mutu dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementrian PUPR
PERMEN No 10 Tahun 2021
Tentang PEDOMAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN
KONSTRUKSI (SMKK)
RENCANA M U T U PEKERJAAN KONSTRUKSI (RMPK)
1. Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi yang selanjutnya disingkat RMPK adalah dokumen
perencanaan kegiatan penjaminan dan pengendalian mutu yang disusun oleh penyedia
jasa pekerjaan konstruksi dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
2. RMPK disusun oleh Kontraktor diserahkan dan dipresentasikan pada saat Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kegiatan (PCM), kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK
3. RMPK diserahkan dan dipresentasikan pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
(Pre Construction Meeting/PCM), kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK;
4. Pembahasan RMPK mencakup kecukupan terkait persyaratan penyusunan RMPK serta
kesesuaian dengan lingkup dan persyaratan dalam kontrak; dan
5. RMPK adalah dokumen yang dinamis, dalam arti dapat dikaji ulang/direvisi disesuaikan
dengan perubahan lingkup pekerjaan dan metode pelaksanaan dengan tetap
memperhatikan kaidah-kaidah penyusunan dan perubahan tersebut harus disepakati kedua
belah pihak.
Komponen RMPK
1. Struktur Organisasi Penyedia Jasa
Penyedia jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan uraian mengenai struktur
organisasi tim internal serta sub-penyedia jasanya, beserta penjelasan terkait
kualifikasi, kompetensi dan tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing
personil/divisi/bagian yang dimaksud.
Struktur organisasi penyedia jasa juga dilengkapi dengan struktur organisasi dari
Sub Penyedia Jasa.
2. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Jadwal yang mencakup seluruh tahapan yang ada dalam proyek tersebut
sehingga dapat memberikan gambaran terkait rencana kegiatan mulai tahap
persiapan sampai tahap penyelesaian.
3. Gambar Desain dan Spesifikasi Teknis
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus melampirkan gambar desain (DED) yang
sudah disepakati saat penandatanganan kontrak dan memberikan uraian singkat
dan jelas mengenai persyaratan spesifikasi teknis sesuai kontrak. Contohnya:
Persyaratan proses produk/hasil produk, Persyaratan mutu material,
Standard/aturan yang dipakai, Mutu produk akhir.
Komponen RMPK
4. Tahapan Pekerjaan
Rangkaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir untuk mewujudkan
suatu bangunan konstruksi yang dapat di pertanggung jawabkan secara teknis
5. Rencana Kerja Pelaksanaan ( Method Statement)
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan uraian mengenai daftar
standar, prosedur, pedoman pelaksanaan dan/atau instruksi kerja yang digunakan
untuk setiap pekerjaan, baik yang terkait dengan teknis/pelaksanaan pekerjaan
maupun terkait penjaminan mutu dan pengendalian mutu dan analisis K3 untuk
setiap pekerjaan di lapangan. Rencana Kerja Pelaksanaan terdiri dari komponen:
a) Metode Kerja
Suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti
prosedur dan telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun
standar yang telah diujicobakan;
b) Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dimaksud adalah uraian personil dan tanggung jawab dari
setiap tahap pekerjaan. Uraian personil yang dimaksud adalah jabatan apa saja
yang berhubungan dengan metode pekerjaan tersebut dan jumlah personil tiap
jabatannya
Komponen RMPK
5. Rencana Kerja Pelaksanaan ( Method Statement)
c) Material
Material yang dimaksud adalah uraian material yang akan dipakai pada
pekerjaan tersebut dan sudah disetujui oleh pengguna jasa. Uraian material
yang dimaksud ialah penjabaran dari merek materail yang telah disetujui oleh
pengguna jasa dan spesifikasi material sesuai dengan yang tertulis dalam
kontrak
d) Alat
Alat yang dimaksud adalah uraian seluruh alat yang akan dipakai dalam
pekerjaan tersebut. Mulai dari alat berat hingga alat yang paling kecil. Uraian
alat yang dimaksud ialah mulai dari nama alat yang dipakai, detil spesifikasi
alat (produktifitas dan sumber daya), serta jumlah unit setiap alat tersebut
e) Aspek Keselamatan Konstruksi
Hal-hal yang harus diperhatikan dari segi K3 yang berhubungan dengan
metode kerja.
PROGRAM M U T U
1. Program Mutu adalah rencana mutu pelaksanaan kegiatan yang disusun
oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi yang merupakan dokumen
penjaminan mutu terhadap pelaksanaan proses kegiatan dan hasil kegiatan
sebagaimana yang dipersyaratkan dalam kontrak pekerjaan;
2. Program mutu disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi
setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan di bahas pada
Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan (Kick of Meeting);
3. Program mutu harus sudah disahkan oleh PPK sebelum Konsultan
memulai pekerjaannya;
4. Program Mutu merupakan dokumen yang dinamis, dapat direvisi apabila
terjadi perubahan persyaratan dalam pelaksanaan pekerjaan agar tetap
memenuhi persyaratan hasil pekerjaan.
Komponen Program Mutu
1. Informasi Pekerjaan
Informasi Pekerjaan yaitu penjelasan mengenai nama paket kegiatan, kode dan nomor
kontrak, sumber dana, lokasi, lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan dan nama pengguna dan
penyedia jasa konsultansi.
2. Organisasi Kerja
Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerja antara penyedia jasa dan pengguna
jasa, dan menjelaskan keterkaitan/alur instruksi dan koordinasi pihak-pihak dalam
pelaksanaan kegiatan (internal penyedia jasa). Dilengkapi dengan tugas, tanggung jawab
dan wewenang dari tiap-tiap tenaga ahli agar jelas siapa berbuat apa dan menghindari
terjadinya tumpang tindih (overlapping) kegiatan.
3. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan berisi mengenai informasi terkait rentang waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan setiap tahapan kegiatan yang dimulai dari persiapan,
implementasi, dan pelaporan. Informasi yang dimaksud mencakup jadwal peralatan dan
jadwal penugasan personel.
Komponen Program Mutu
4. Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan yaitu gambaran umum tentang apa yang akan dikerjakan oleh Konsultan
dan alur/tahapan proses pekerjaan yang meliputi:
a) Penjelasan bagaimana pelaksanaan tiap tahapan pekerjaan (untuk tahapan penting)
b) Input yang digunakan dalam setiap tahapan proses, beserta output yang dihasilkan.
c) Cek/kontrol yang dipergunakan untuk memastikan bahwa tahapan proses dapat diterima.
5. Pengendalian Pekerjaan
Pengendalian pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia jasa untuk memastikan agar pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan perencaan kegiatan dengan metode kerja, jadwal penugasan tenaga ahli,
dan acuan/persyaratan yang digunakan. Dapat menggunakan alat bantu berupa ceklist/daftar
simak.
6. Laporan Pekerjaan
a) Dalam komponen laporan pekerjaan dijelaskan mengenai jadwal rencana penyerahan
laporan pekerjaan beserta poin-poin yang akan disampaikan dalam laporan.
b) Jenis-jenis laporan sesuai dengan persyaratan dalam dokumen kontrak, secara umum
meliputi
C O N T O H LAPORAN
C O N T O H LAPORAN
C O N T O H LAPORAN
C O N T O H LAPORAN
LINGKUNGAN HIDUP PADA
5 PEKERJAAN KONSTRUKSI
LIN GKU N G A N
LINGKUNGAN HIDUP
Adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.

LINGKUNGAN KERJA
Adalah istilah generik yang mencakup identifikasi &
evaluasi terhadap aspek yang memberikan dampak
pada kesehatan tenaga kerja.
Batasan Lingkungan Kerja = tempat kerja
PENGAMANAN LINGKUNGAN PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

Prinsip Dasar

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA:
MENCEGAH TERJADINYA
MELESTARIKAN ❑ Sistematis PENCEMARAN &KERUSAKAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
❑ Terpadu

Perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan & penegakan hukum


PRINSIP PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

1. PREVENTIF (Pencegahan)
Pencegahan dampak yang tidak
diinginkan Teknologi Ekonomi
2. KURATIF (Penanggulangan)
Penanggulangan dampak yang
terjadi atau yang diperkirakan akan METODE
terjadi Mekanisme
Institusional/ Pengelolaan
3. INTENSIF (Kompensasi) &
Kelembagaan Pemantauan
Mempertemukan dua kepentingan yaitu lingkungan
pihak pemprakarsa/pengelola kegiatan
dengan pihak yang terkena dampak
K O M P O N E N PEKERJAAN YANG MENIMBULKAN DAMPAK

• Mobilitas alatberat
TAHAP • Basecamp
PERSIAPAN • LandClearing

• PekerjaanTanah
TAHAP • PengangkutanMaterial
PELAKSANAAN • PekerjaanPondasi
• PekerjaanStrukturalBangunan
DAMPAK YANG DITIMBULKAN & UPAYA PENANGANAN

PENYEBAB INDIKATOR PENANGANAN

•Buku MutuUdara • Pengaturan kegiatan sesuai


•PengoperasianAlat kondisi setempat
1 Pencemaran
Udara Berat • Metode konstruksi yang
disesuaikan lingkungan
• Penyiramansecara berkala

•Pembersihan/ •Visual di lapangan • Pengaturan pelaksanaan


pematanganlahan pekerjaan agar tidak merusakatau
2 Erosi, longsoran &
genangan air •Pekerjaantanah menyumbat saluran
• Perkuatan tebing
• Pembutansalurandrainage

•Pekerjaantanah •BakuMutu Air • Pembuatan kolam pengendap


sementara
3 Pencemaran
Kualitas Air
menyebabkan limbah cair
• Metode pelaksanaan yang
memadai
• Mengelola limbah yang baik
DAMPAK YANG DITIMBULKAN & UPAYA PENANGANAN

PENYEBAB INDIKATOR PENANGANAN

• Memperbaiki prasarana &


Kerusakan •Pengangkutan material •KerusakanVisual Fasilitas umum
4 prasarana &
fasilitas umum
• Memindahkan utilitas ketempat
aman

• Pengaturan pek. dengan memberi


•Pengangkutanmateri •Kemacetanlalulintas prioritas kelancaran arus lalulintas
Gangguan lalu
5 lintas
• Pengaturan jamsibuk
• Pemasangan rambulalulintas
• Metode pelaksanaan sesuaikondisi

•Pembersihan/ •Jenis& jumlah • Pengaturan pelaksanaan


Berkurangnya pematangan lahan, tanaman (langka/tidak
6 keberagaman
flora fauna
pekerjaan tanah langka) yang ditebang pekerjaan
• Penanamankembali
Setiap “LINGKUNGAN KERJA” harus diindentifikasi potensi bahaya dan lakukan
pencegahan dan pengendalian

BAHAYA KESEHATAN KERJA ada di tempat kerja, berdampak pada pekerja yang
dapat berupa :
1. gangguan kesehatan, umumnya bersifat biasa sampai kronis
2. Penyakit akibat kerja,
3. Kematian.
Tujuan pengelolaan lingkungan adalah pengurangan pemborosan
material, pengurangan jumlah limbah merugikan & peningkatan
kesehatan pekerja

Cara efektif adalah melibatkan pekerja dalam pengelolaan lingkungan:


1. pastikan mereka memahami bahaya pencemaran lingkungan
terhadap kesehatan dan keselamatannya
2. Untuk menegakkan disiplin, maka harus ada penghargaan prestasi
dan sanksi pelanggaran.
Tertimpa
Risiko
Kecelakaan kerja Tersetrum
di bidang
Konstruksi? Terjepit

Terbentur

Terjatuh
KESIMPULAN

LINGKUNGAN KERJA
KETIDAKNYAMANAN KERJA

KECELAKAAN KERJA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai