Anda di halaman 1dari 3

Apa pelajaran yang diperoleh selama melakukan aktifitas di modul 1.1?

Menurut Ki Hajar Dewantara mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia,
sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental ,
jasmani dan rohani. Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pengembangan budi pekerti
(olah cipta, olah karya, olah karsa, dan olah raga) yang terpadu menjadi satu kesatuan.

Beberapa pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu :

1. Prinsip kepmimpinan sebagai seorang guru yaitu

 Ing ngarso sung tuladho (maka orang tua atau guru sebagai suri tauladan atau contoh
untuk anak dan siswa)
 Ing madya mangun karso (yang ditengah memberikan semangat ataupun ide-ide yang
mendukung)
 Tut wuri handayani (yang dibelakangan memberikan motivasi/dorongan)

2. Sistem pendidikan yang dilakukan yaitu menggunakan sistem among atau Among Methode
artinya guru itu menjaga, membina dan menididk anak dengan kasih sayang

Apa yang akan dilakukan untuk perbaikan dalam melaksanakan kegiatan fasilitasi CGP?

Perlunya dilakukan tentang pemahaman peran sebagai guru penggerak dan alasan menjadi guru
penggerak, nilai yang harus dimiliki ketika sudah lulus menjadi guru penggerak.

Apa pelajaran yang diperoleh selama melakukan aktifitas di modul 1.1?


pada modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara, saya
memperoleh banyak hal. Salah satunya adalah tentang Pendidik yang dapat menuntun
tumbuhnya kodrat yang sudah ada pada anak-anak agar mereka dapat memperbaiki lakunya
dalam kehidupan. Hal ini tentunya dengan dasar Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo
Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Diharapkan dengan adanya hal ini dapat melahirkan
merdeka batin - pendidikan dan merdeka lahir - pengajaran.
2
Apa yang akan dilakukan untuk perbaikan dalam melaksanakan kegiatan fasilitasi CGP?
Yang akan dilakukan adalah akan lebih mengedepankan cita-cita pendidikan Ki Hajar
Dewantara yakni salah satunya dengan mengikuti Kodrat alam dan kodrat jaman, dimana
Pendidikan tidak boleh statis tapi harus terus bergerak dengan mengikuti berbagai perubahan
dunia

Untuk perbaikan dalam melaksanakan kegiatan fasilitasi CGP perlu dilakukan persamaan tentang
pemahaman peran dan alasan menjadi guru penggerak, nilai yang harus dimiliki ketika sudah
lulus menjadi guru penggerak. Selain itu juga diperlukan peningkatan lingkar pengaruh dengan
memberikan contoh praktik baik pembelajaran.26 Apr 2023

Yang dilakukan untuk perbaikan dalam melaksanakan kegiatan fasilitasi CGP salah satunya kita harus
menyamakan presepsi dan pemahaman tentang peran dari guru penggerak itu sendiri dan juga nilai-
nilai apa sajah yang seharusnya dimiliki ketika sudah lulus menjadi guru penggerak. Selain itu juga
diperlukan peningkatan contoh praktik baik pembelajaran kedepannya sehingga bisa menjadi contoh
atau motivasi bagi guru-guru yang lainnya.

Apa pelajaran yang diperoleh selama melakukan aktifitas di modul 1.2?

Montessori memandang bahwa pembelajaran yang penting adalah pelajaran panca indra. Bahkan,
sampai pada ujung jari pun dihidupkan rasanya, menghadirkan beberapa alat untuk latihan panca indra.
Sebab, Montessari memandang bahwa semua itu bersifat pelajaran. Anak atau murid diberi
kemerdekaan atau kebebesan dengan luas, tetapi permainan tidak dipentingkan. Motessari mendirikan
sekolah bagi anak-anak yang berasal dari keluarga yang bermasalah atau panti asuhan.

Frobel memandang dalam pembelajaran bahwa panca indra sebagai konsentrasi pembelajaran. Namun,
Frobel menyatakan bahwa hal yang diutamakan adalah permainan anak-anak, kegembiraan anak,
sehingga pelajaran panca indra. Semua metode pembelajarannya diwujudkan menjadi barang-barang
yang menyenangkan bagi murid atau anak. Akan tetapi, dalam proses atau pelaksanaan
pembelajarannya anak masih diperintah.

Ki Hajar Dewantara melalui perguruan Taman Siswa memandang bahwa anak butuh bermain dan panca
indera sekaligus. Sehingga, KHD menggunakan kedua konsep di atas secara bersamaan dalam
pembelajaran. Tidak ada pemisahan antara pancaindera dan permainan. KHD menyatakan bahwa murid
atau anak memercayai bahwa anak memiliki kodrat dari Tuhan Yang Maha Esa dalam segala tingkah laku
dan segala kehidupannya. Guru dengan sistem among menuntun anak dengan segala alat-alat yang
bersifat mendidik kepada murid atau anak.

Filosofi dan prinsip pendidikan yang memerdekakan memiliki kaitan erat dengan tujuan pendidikan
untuk membentuk profil Pelajar Pancasila. Pendidikan yang memerdekakan menempatkan manusia
sebagai subjek utama, bukan sebagai objek yang dipaksa untuk menerima informasi tanpa kritis.

Dalam pendidikan ini, guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa memahami materi
dengan cara yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan mereka.
Sementara itu, tujuan pendidikan untuk membentuk profil Pelajar Pancasila adalah untuk menciptakan
generasi muda yang memiliki kesadaran sebagai warga negara yang baik dan berkarakter Pancasila.
Profil ini mencakup keterampilan dan pengetahuan akademik, keterampilan sosial, moral dan etika,
serta keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Anda mungkin juga menyukai