Anda di halaman 1dari 40

Ditunjukkan

Untuk Memenuhi Syarat Ujian Praktek

PKKWH

Disusun Oleh:

Nama :Valentino Candako Hardi

NIS/NISN :212210111/0069046541

Kelas :XII MM II

Program Keahlian :Multimedia

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) BUDDHI

KOTA TANGERANG

2024
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PROPOSAL BISNIS KEWIRAUSAHAAN

Disusun oleh:

Nama :Valentino Candako Hardi

NIS / NISN :212210111/0069046541

Kelas : XII MM 2

Kopetensi Keahlian : MULTIMEDIA

Telah disahkan dan disetujui

Pada tanggal : 23 Februari 2024

Oleh :

Wali Kelas Ketua Program Pelaksanaan

Mekawati S.Pd Islah Kodin M.Pd

Mengetahui :

Kepala SMK Buddhi Ketua Program Studi Multimedia

Drs. Setia Budi Tan Sudemi S.Kom

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA yang
telah memberikan kesempatan dan kemampuan untuk menyelesaikan proposal
usaha makanan ini. Proposal usaha makanan yang berbentuk snack ini disusun
setelah kami melakukan kajian ulang mengenai peluang usaha kuliner di sekolah
SMK BUDDHI.

Demikian proposal usaha makanan ringan “Kong’s” kami selesaikan atas


izin TUHAN YANG MAHA ESA Kami mengucapkan terimakasih kepada
Teman-teman dan seluruh rekan yang terlibat dalam usaha ini atas segala
motivasi, dorongan, serta bantuan. Tidak lupa kami juga mengharapkan kritik dan
saran agar lebih baik dalam menjalankan usaha makanan ringan “Kong’s” ini,
sehingga menjadi berkembang dan semakin maju.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan kegiatan KEWIRAUSAHAAN ini


tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, arahan
dan saran yang diberikan hingga pelaksanaan KEWIRAUSAHAAN dapat
berjalan dengan lancar.

Dalam penyusunan laporan kegiatan KEWIRAUSAHAAN ini, penulis


membutuhkan waktu yang tidak singkat dan tidak mudah. Penulis juga menyadari
bahwa penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik tanpa
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis.

Tangerang, 23 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB 1 MERENCANAKAN PRODUKSI MASSAL........................................1

1.1 PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.2 VISI DAN MISI PERUSAHAAN............................................................1

1.3 WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN.................................................2

1.4 PROSES PRODUKSI................................................................................2

1.4.1 Berdasarkan Proses yang Dilakukan....................................2

1.4.2 Berdasarkan Waktu Pengerjaan Produksi.............................2

1.4.3 Berdasarkan Hasil produk....................................................2

1.4.4 Berdasarkan proses yang dilakukan.....................................3

1.4.5 Berdasarkan jenis usaha yang dijalankan.............................3

1.4.6 Berdasarkan kuantitas..........................................................3

1.5 PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL........................................3

1.5.1 Analisis proses produksi......................................................3

1.6 Jumlah Produk.....................................................................................4

BAB 2 METODE PERAKITAN DAN PROSES PRODUKSI MASSAL......5

2.1 Kustomisasi produksi produk kong’s (stik singkong).........................5

2.2 Aspek penting dalam produksi.............................................................6

2.3 Tipe Pola Produksi...............................................................................7

iii
2.4 Metode dan jenis perakitan...............................................................7

2.5 Aspek Penting Dalam Perakitan........................................................7

2.6 Desain Manufaktur............................................................................8

BAB 3 PROSEDUR PENGUJIAN KESESUAIAN PRODUK.....................9

3.1 Kustomisasi Produksi Produk Kong’s ( Stick Singkong )................9

3.2 Manfaat Pengujian Produk................................................................9

3.3 Tujuan Pengujian Produk..................................................................9

3.4 Prinsip Dalam Pengujian Produk......................................................10

3.4.1 Pengujian Awal................................................................10

3.4.2 Pengujian Kesalahan Pengujian Kesalahan....................10

3.4.3 Pengujian Secara Menyeluruh.........................................10

3.4.4 Pengujian Terhadap Kelompok Elemen Yang Gagal......10

3.5 Metode Pengujian Pasar....................................................................10

3.6 Metode Pengujian Pasar Simulasi.....................................................11

3.7 Metode Pengujian Preferensi Dan Kepuasan....................................11

3.8 Fase Perencanaan Dalam Pengujian Produk.....................................11

3.9 Standar Dalam Pengujian Produk.....................................................11

3.9.1 Standar Teknik.................................................................12

3.9.2 Standar Manajemen.........................................................12

3.10 Pengendalian Kualitas Produk........................................................12

3.10.1 Kualitas Produk..............................................................12

3.10.2 Evaluasi Produk..............................................................12

iv
BAB 4 METODE DAN MEDIA PEMASARAN PRODUK..........................13

4.1 Teknik Pemaparan produk.................................................................13

4.1.1 Paparan deskriptif...............................................................13

4.2 Pemasaran Produk.............................................................................13

4.2.1 Manfaat Pasar dari berbagai aspek....................................13

4.2.2 Klasifikasi pasar................................................................14

4.3 Manfaat Pemasaran...........................................................................14

4.3.1 Manfaat pemasaran..........................................................14

4.3.2 Tugas pemasaran..............................................................14

4.3.3 Konsep Mekanisme Pemasaran........................................15

4.4 Strategi pemasaran............................................................................15

4.5 Tahap Strategi Pemasaran.................................................................15

BAB 5 MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN USAHA..........................16

5.1 Pengembangan Usaha.......................................................................16

5.1.1 Skala Perkembangan Usaha............................................16

5.1.2 Tahapan Perkembangan Usaha.......................................16

5.1.3 Aspek Yang Memengaruhi Perkembangan Usaha..........16

5.2 Tahapan pengembangan usaha..........................................................17

5.3 Mengevaluasi pengembangan usaha.................................................18

5.4 Mengelola inovasi usaha...................................................................19

v
BAB 6 MENGELOLA KEUANGAN DALAM USAHA...............................20

6.1 Modal................................................................................................20

6.2 Harga Pokok Penjualan Dasar...........................................................20

6.3 Laba dan Rugi...................................................................................21

LAMPIRAN

vi
BAB 1

MERENCANAKAN PRODUKSI MASSAL

1.1 Pendahuluan

Latar belakang didirikannya perusahaan creative food business (CFB)


berhubungan dengan mata pelajaran PKKWH/U(Produk Kreatif Kewirausahaan)
yang mana para murid dituntut untuk bisa menjadi seorang wirausaha.
Dikarenakan angka lulusan SMK yang banyak menjadi pengangguran, wirausaha
merupakan salah satu alternatif opsi yang bisa kita lakukan untuk mencari uang,
selain dengan bekerja.

Sesuai dengan namanya creative food business (CFB) merupakan


perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan, Kenapa memilih produk
berupa makanan padahal dibuku berisikan usaha teknologi?, Hal ini dikarenakan
peralatan dan modal yang diperlukan untuk usaha IT (Information Technology) itu
sangatlah mahal, terlebih lagi pengetahuan yang dimiliki oleh siswa SMK belum
mumpuni untuk dapat melakoni usaha dalam bidang IT (Information Technology),
dan faktor lainnya adalah tidak semua orang menyukai bidang IT (Information
Technology).

Dikarenakan beberapa alasan tadi, maka lebih memungkinkan kita untuk


mengembangkan usaha makanan, karena modal yang diperlukan tidak terlalu
banyak dan pengetahuan / skill yang dibutuhkan tidak terlalu tinggi. Namun,
karena kami siswa/i SMK Multimedia. Produk makanan yang kami buat bukan
hanya sekadar produk makanan, Tetapi kami juga menambahkan unsur
Multimedia didalamnnya yaitu dalam pembuatan logo dan kemasan.

1.2 Visi dan Misi Perusahaan.

Visi

Menjadi perusahaan lokal kreatif yang dapat berkembang dan mendukung


makanan lokal Indonesia.

1
2

Misi

1. Menyediakan makanan lokal Indonesia yang telah padam dengan cita rasa
yang dapat diterima oleh semua kalangan.

2. Memperkenalkan makanan ringan dengan budaya lokal kepada masyarakat.

1.3 Waktu pelaksanaan kegiatan

Waktu pelaksanaan kegiatan CFB ( Creative Food Business) berjenjang


selama satu semester yaitu dari tanggal 17 Juli 2023 – 15 Desember 2023, dari
awal mencari inspirasi terakit dengan nama perusahaan, nama produk, struktur
perusahaan, produksi, hingga proses pemasaran.

1.4 Proses Produksi

1.4.1 Berdasarkan Karaktek Penerapan Produksi

Produksi yang dilakukan CFB(Creative Food Business) memiliki


karakteristik penerapan produksi dalam jangka pendek. Jenis produksi ini
dilakukan dalam waktu cepat dan produknya dapat langsung diuji serta
dipasarkan.

1.4.2 Berdasarkan Waktu Pengerjaan Produksi

Waktu pengerjaan produksi CFB dilakukan dengan Continuous process


atau proses produksi secara terus menerus. Karakteristik produksi ini dilakukan
secara terus menerus karena berhubungan dengan kebutuhan orang banyak
(pangan).

1.4.3 Berdasarkan Hasil Produk

Produksi yang dilakukan CFB merupakan produksi yang dilakukan secara


langsung dan menghasilkan produk. Yang mana merupakan produksi sekunder
yaitu produksi yang dilakukan dengan menambahkan nilai baru dalam bahan yang
diolahnya (singkong menjadi stik singkong).
3

1.4.4 Berdasarkan Proses yang Dilakukan

Proses yang dilakukan CFB merupakan proses ekstraktif, aktifitas


produksi ini dilakukan dengan mengambil bahan baku dari alam.

1.4.5 Berdasarkan Jenis Usaha yang Dijalankan

Jenis usaha yang dijalankan CFB merupakan produksi perdagangan


langsung, jenis ini menyalurkan produk secara langsung dari produsen ke
konsumen tanpa melalui perantara.

1.4.6 Berdasarkan Kuantitas

Berdasarkan kuantitasnya produksi CFB merupakan produksi satuan yang


dilakukan dalam jumlah tidak banyak, biasanya produksi dilakukan berdasarkan
jumlah yang ditetapkan.

1.5 Perencanaan Produksi Massal

1.5.1 Analisis Proses Produksi

a. What (Apa)

Inti proses produksi yang dilakukan merupakan produksi yang


memanfaatkan sumber daya alam berupa singkong menjadi stik singkong.
Aktifitas yang dikerjakan berupa mengupas, memotong, mengukus,
merendam, menggoreng, meniriskan, membumbui, dan mengemas. Modul
yang disertakan berupa kewirausahawaan, kemandirian, semangat, dan
etos kerja.

b. Who (Siapa)

Yang akan dilibatkan dalam proses produksi merupakan teman-


teman yang berada dalam satu kelas. Yang dipercaya melakukan produksi
merupakan 17 orang yang dengan sukarela ingin mengikuti sebagai team
produksi. Yang melakukan pengawasan dan menejemen perusahaan
merupakan 2 orang yang selain sukarela, mereka juga memiliki
kompetensi yang dapat dipercaya.
4

c. Where (Dimana)

Lokasi proses produksi tersebut dikerjakan adalah disekolah,

d. Why (Mengapa)

Proses produksi dilakukan, diberhentikan, dan dilanjutkan


pengerjaannya berdasarkan keputusan bersama satu perusahaan, dan akan
dibahas H-4 sebelum proses produksi dilakukan.

e. How (Bagaimana)

Tahapan yang ditempuh ketika produksi mengalami gangguan,


adalah pertama kita cari tahu dahulu apa masalah yang terjadi baik
dibidang kreatif, pemasaran, dll. Kemudian, tim yang mengurus masalah
tersebut akan mendiskusikan, namun ketika hal tersebut sudah tidak dapat
ditangani oleh tim, maka kita akan melakukan diskusi secara lebih besar
dengan melibatkan tim lain.

1.6 Jumlah Produk

Metode pendekatan untuk menentukan kuatitas produk yang akan


dilakukan yaitu dengan Metode nonstatistika atau pertimbangan, Pengambilan
keputusan mengenai jumlah produk yang akan dibuat dilakukan berdasarkan hasil
diskusi internal perusahaan.
BAB 2

METODE PERAKITAN

DAN PROSES PRODUKSI MASSAL

2.1 Kustomisasi Produksi Produk Kongs (Stik Singkong)

Istilah kostumisasi produk dapat diartikan suatu proses untuk memilih,


membuat perbedaan, atau menambah fitur dalam produk yang dijual sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Sementara kostumisasi massal
atau mass costumization adalah konsep menghasilkan produk yang sesuai
dengan kebutuhan individu secara besar-besaran. Perbedaan antara
kustomisasi produk dan kustomisasi massal adalah pada jenis skala proses
produksi dan keluaran produk yang dihasilkan. Kustomisasi produk Kong's
dibuat untuk memberikan nilai tambah kepada para konsumen dengan
memberikan pilihan untuk dapat memilih dan menyesuaikan produk sesuai
dengan selera mereka. Kustomisasi produk Kongs antara lain meliputi :

 Varian rasa
Terdapat 2 varian rasa pada produk Kongs yaitu, original dan balado
yang sesuai dengan selera konsumen.
 Original
Representasi dari cita rasa singkong yang menghadirkan rasa asin
dan gurih. Cocok untuk pelanggan yang tidak suka pedas.
 Balado
Representasi dari cita rasa singkong yang menghadirkan rasa pedas,
manis, asin, dan gurih. Cocok untuk pelanggan yang ingin
menikmati tambahan sensasi pedas.
 Packaging produk
Desain packaging produk yang berbeda di setiap rasa dan menarik
perhatian pelanggan.

5
6

2.2 Aspek Penting dalam Produksi

Sebelum memtusukan akan memulai proses produksi dalam perusahaan,


ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.

 Aspek Modal

Untuk memulai aktivitas kerja, diperlukan dana atau modal awal yang
dikenal dengan istilah modal kerja atau working capital untuk
membiayai kegiatan bisnis perusahaan. Untuk modal awal memulai
produksi Kong’s kami membutuhkan modal awal sekitar 800 ribu
rupiah yang dikumpulkan secara bersama secara satu kelas,Berikut
adalah fungsi dan kegunaan modal kerja dalam perusahaan,antara lain
yaitu :

a) Menjamin proses pembiayaan setiap kegiatan operasional


Perusahaan.
b) Menjaga stabilitas keuangan perusahaan ketika terjadi krisis
ekonomi,baik krisis perusahaan,krisis nasional,maupun krisi
global.
 Aspek Sumber Daya Alam dan Fisik

Aspek ini harus dipertimbangkan secara matang karena berhubungan


dengan pemanfaatan sumber daya alam atau benda fisik yang berfungsi
menyuplai proses produksi. Kita menggunakan halaman sekolah
sebagai tempat untuk melakukan proses produksi di setiap jam
pelajaran PKKWH.

 Aspek Tenaga Kerja

Keterlibatan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja merupakan


hal yang sangat penting dalam proses produksi. Kita menggunakan
teman sekelas kita sebagai sumber daya manusia untuk melakukan
proses produksi yang dibagi menjadi beberapa divisi, yaitu Manager
7

Produksi, Manager Keuangan, Produksi, Marketing, Tim Kreatif, dan


Purchasing.

2.3 Tipe Pola Produksi

Pola mempunyai pengertian sebagai wujud, bentuk, atau model


yang membentuk keteraturaan, dan konsistensi , baik secara fisik pada
desain maupun abstrak dalam ukuran tertentu. Untuk mengatur dan
merencanakan pola produksi perusahaan Kong’s , memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :

 Biaya pengeluaran biaya selama produksi


 Penjualan produk
 Kapasitas produk

2.4 Metode dan jenis perakitan

Pada tahap ini berisi tahap tentang tahap tentang cara melakukan
produksi serta pengendaliannya

2.5 Aspek penting dalam perakitan

Pada hal ini perusahaan Kong’s mengatur mengenai pembagian tugas


antar divisi dalam proses produksi. Dengan melakukan hal ini akan
memperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut :
 Proses produksi berjalan lancar
 Mengurangi kemungkinan kecelakaan kerja
 Memperbaiki kinerja dan produktivitas produksi
8

2.6 Desain Manufaktur


Desain manufaktur memiliki fungsi guna desain produk yang dapat
dihasilkan dan didukung oleh beragam proses manufaktur sehingga lebih
maksimal.Dalam hal ini harus memperhatikan beberapa hal sebagai
berikut:
 Perencanaan biaya
 Efesiensi biaya
 Dampak Penerapan
BAB 3

PROSEDUR PENGUJIAN KESESUAIAN PRODUK

3.1 Konsep Pengujian Produk Kongs ( Stick Singkong )


Jika produk yang dibeli tidak sesuai dengan informasi dan promosi
yang ditawarkan. Tentunya konsumen akan merasa kecewa. Perasaan
kecewa tersebut dapat menyebabkan produk yang ditawarkan tidak laku di
pasaran. Oleh karena itu, diperlukan langka pengujian produk yang
bertujuan memastikan komposisi dan kualitas produk kongs telah sesuai
dengan rancangan. Hasil pengujian produk tersebut dapat memberikan
hasil reset bagi Perusahaan sebagai data untuk memberikan masukan bagi
produk kongs

3.2 Manfaat Pengujian Produk


- Memperoleh hasil reset tentang kualitas produk yang di pasarkan
- Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan pengembangan produk
- Memperbaiki kualitas produk
- Memberikan kepuasan pada konsumen

3.3 Tujuan Pengujian Produk


- Melakukan pemeriksaan pada kualitas produk
- Menjamin produk yang dihasilkan selalu memiliki ukuran dan berat
bersih yang ditetapkan sebelumnya
- Mengontrol kualitas produk sesuai dengan peraturan kesehatan dan
keamanan penggunanya

9
10

3.4 Prinsip Dalam Pengujian Produk


3.4.1 Pengujian Awal
Dalam Pengujian sebuah produk, sebaiknya selalu
melakukan pengujian di fase awal pengerjaan, tujuannya agar
kualitas dari produk tersebut selalu terkontrol dan untuk
menemukan kemungkinan terjadinya keasalahan

3.4.2 Pengujian Kesalahan Pengujian Kesalahan


Dalam pengujian ini sengaja mencari kesalahan dalam
produk Untuk memperbaiki kesalahan yang ada di produk

3.4.3 Pengujian Secara Menyeluruh


Dalam pengujian ini membutuhkan waktu yang panjang,
Mulai dari fase tahapan produksi dan packaging

3.4.4 Pengujian Terhadap Kelompok elemen yang gagal


Setelah menemukan adanya bagian produk yang gagal,
produk
tersebut dikelompokkan dan diuji lebih lanjut untuk menemukan
penyebab kegagalan fungsi tersebut

3.5 Metode Pengujian Pasar


Dalam pengujian ini dilakukan dalam lingkungan
konsumen dengan beberapa metode pengumpulan data, seperti
diskusi, gathering, dan lainnya. Dalam melakukan pengujian,
metode ini melibatkan empat macam variable, yaitu variable
percobaan atau sampel produk, variable pengulangan pembelian
oleh konsumen, variable adopsi produk, dan variable frekuensi
pembelian produk
11

3.6 Metode Pengujian Pasar Simulasi


Metode ini bertujuan untuk mengukur tingkat respons pasar
terhadap produk yang di luncurkan juga untuk Sebagai prediksi
tentang antusiasme pasar terhadap produk.

3.7 Metode Pengujian Preferensi dan Kepuasan


Metode ini bertujuan untuk menentukan bagian bagian
penting dalam sebuah metode pemasaran dan prediksi keberhasilan
penjualan produk saat produk baru di rilis, ada dua category
pengujian yang dapat di lakukan :
1. Pengambilan data dan informasi berdasarkan
pemakaian produk oleh konsumen dalam jangka waktu
tertentu secara gratis.
2. Memberikan Blind Testing yaitu mencoba produk dan
mengkonsumsinya dengan menghilangkan kemasan,
dan nama produk.

3.8 Fase Perencanaan dalam Pengujian Produk


1. Perencanaan logo desain packaging.
2. Informasi tentang biaya kebutuhan produksi dan jadwal produksi.
3. Merencanakan proses evaluasi dan tindakan sebagai revisi.
4. Menetukan peralan dan bahan yang digunakan untuk menguji produk.
5. Mengatur dan mengelolah kebutuhan tim penguji.

3.9 Standar dalam Pengujian Produk


Standar pengujian produk memiliki fungsi untuk menjamin
dan mengawasi proses produksi mekanisme pengujian dan
standardisasi kesesuaian hasil produk agar produk (barang dan jasa)
dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, baik dalam hal
12

teknologi, ilmu pengetahuan, perekonomian, maupun sosial


masyarakat.
3.9.1 Standar teknik
Mencakup pengujian bahan-bahan yang digunakan yaitu
menggunakan bahan yang segar dan higenis, hasil produk yang
sudah jadi akan di uji kembali rasa dan teksturnya.

3.9.2 Standar manajemen


Aspek manajemen mengatur tentang ketentuan kriteria yang wajib
dimiliki oleh perusahaan Kong’s dalam hal pengaturan divisi
pembagian tugas antara divisi serta pengaturan keuangan.

3.10 Pengendalian Kualitan Produk


Tujuan utama sebuah perusahaan melakukan pengujian
adalah evaluasi bahwa produk yang dibuat telah sesuia dengan
strandar dan kualitas yang ditetapkan. Evaluasi produk adalah
tahapan kegiatan pengujian yang di tujukan untuk memberi
pertimbangan terhadap kondisi produk yang akan diperbaiki
kekurangannya, di upgrade ataupun diberhentikan produknya.

3.10.1 Kualitan produk


Sebaiknya kualitas produk yang dihasilkan minimal sama seperti
kompetitor, apalagi kualitas yang ditawarkan lebih baik
dan terjamin maka akan menarik perhatian dan daya beli
masyarakat.
3.10.2 Evaluasi produk
Langkah evaluasi sangat penting untuk dilakukan untuk menjaga
kualitas produk agar selalu stabil dalam periode waktu tertentu ada
tiga tingkatan evaluasi yang dapat diterapkan, antara lain sebagai
berikut:
1. Evaluasi tingkat kualitas produk.
13

2. Evaluasi tingkat kesadaran visi dan misi karyawan.


3. Evaluasi tingkat kerusakan dan kegagalan produk.
BAB 4

METODE DAN MEDIA PEMASARAN PRODUK

1.1. Teknik Pemaparan Produk


Agar produk yang dijual dapat dikenal dan diingat dalam benak
para calon pembeli, kita harus gencar dan rajin mempopulerkan produk
pada masyarakat dengan cara memaparkan detail produk. Pemaparan
berasal dari kata gambaran, penjelasan, atau cerita kronologi tentang
sebuah kondisi atau keadaan yang membawa para pembaca mengikuti
alur cerita tersebut, Dengan demikian, pemaparan adalah tindakan,
proses, dan cara untuk menyampaikan paparan.

1.1.1. Paparan Deskriptif


Istilah deskriptif mengacu pada bagaimana menjelaskan
sesuatu hal sesuai kondisi sebenarnya. Paparan deskriptif
memberikan pengertian tentang uraian atau penjelasan yang
disusun untuk menggambarkan tentang sesuatu hal/objek lengkap
dengan penjelasan, rincian, dan detail informasi agar orang yang
membaca seolah merasakan alur cerita tersebut.

1.2. Pemasaran Produk


Istilah pemasaran berasal dari kata dasar pasar yang mempunyai
makna sebagai area, tempat, wilayah, dan ranah melakukan transaksi jual
beli antara penjual dan pembeli.

1.2.1. Manfaat Pasar dari Berbagai Aspek

Aspek perekonomian Pasar sebagai wadah melakukan transaksi


jual beli antara penjual dan pembeli guna memenuhi kebutuhan dalam
fungsinya sebagai demand and supply.

13
14

4.2.2 Klasifikasi Pasar

a. Berdasarkan keluasan distribusi


Perusahaan kami menjualnya di lingkungan sekolah mulai
dari SD, SMP,SMA,SMK, dan Universitas..
b. Berdasarkan jenis dagangan
Perusahaan kami menjual makanan ringan yaitui Kong’s
atau keripik singkong. Kongres tersebut termasuk pasar
umum dengan golongan C.

1.3. Manfaat,Tugas,dan Konsep Mekanisme Pemasaran


1.3.1. Manfaat Pemasaran
Dengan melakukan aktivitas pemasaran,manfaat yang di peroleh
antara lain :
a. Aspek keuangan (financing)
b. Aspek perdagangan (merchandising)
c. Aspek pembelian (buying)
d. Aspek penjualan (selling)
e. Aspek standardisasi (standardization)
f. Aspek pergudangan (storage)
g. Aspek transportasi (transportation)
h. Aspek komunikasi (communication)
i. Aspek risiko (risk)

4.3.2. Tugas Pemasaran

Ada beberapa tugas pemasaran dalam mendukung aktivitas bisnis,


antara lain
a. Conventional marketing yaitu, mengubah mindset, perasaan,
dan pemikiran orang lain untuk menyukai produk yang
ditawarkan.
b. Stimulational marketing yaitu, memengaruhi, mendorong, serta
menyimulasikan kebutuhan orang lain.
15

4.3.3.Konsep Mekanisme Pemasaran

Setiap perusahaan memiliki strategi dan orientasi pasar yang


berbeda - beda sesuai dengan visi dan misi yang ingin di capai.
a. Pendekatan konsep produksi
Perusahaan kami sudah memakai alat modern seperti alat
press, sehingga kualitas produk yang kami jual dapat bertahan
lama kurang lebih 5 bulan.
b. Pendekatan konsep produk
Perusahaan CFB memperhatikan dan mengembangkan
produk dengan kualitas terbaik secara terus - menerus.
c. Pendekatan konsep penjualan
Melakukan penawaran, promosi, dan usaha penjualan
secara terus-menerus.
1.4. Strategi Pemasaran

Strategi yang digunakan oleh perusahaan CFB adalah strategi


fungsional. Karena perusahaan CFB merincikan spesifikasi dalam hal
pengelolaan dan manajemen fungsi perusahaan seperti dalam hal
pemasarannya keuangan,human resource,pelayanan dan lainnya.

1.5. Tahap Strategi Pemasaran

Prinsip penting bagi perusahaan CFB dalam rangka mendekati dan


menguasai pasar adalah pemasaran massal,yaitu dilakukan dengan
memproduksi produk secara massal kemudian didistribusikan dan
dipromosikan secara massal. Segmentasi pasar yang dijalankan oleh
perusahaan CFB adalah segmentasi berdasarkan geografi yaitu proses
segmentasi yang dilakukan berdasarkan lokasi geografis seperti wilayah
sekolah dan kota.
BAB 5

MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN USAHA

5.1 Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha adalah setiap usaha memperbaiki pelaksanaan


pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang, dengan memberikan
informasi mempengaruhi sikap-sikap atau menambah kecakapan. Dengan ini
KONG'S telah menerapkan perkembangan usaha dalam hal metode produksi,
pemasaran, serta variasi produk.

5.1.1 Skala Perkembangan Usaha

Dalam skala perkembangan usaha Perusahaan kami Termasuk dalam


kategori Usaha skala mikro.

5.1.2 Tahapan Perkembangan Usaha

Dalam hal ini perusahaan kami masih termasuk dalam tahap awal atau
merintis, karena masih sedikitnya penggunaan alat otomatis serta masih
mencari strategi berkembang.

5.1.3 Aspek Yang Memengaruhi Perkembangan Usaha

A. Aspek keuangan

Modal yang perusahaan kami gunakan dalam produksi awal


keseluruhan sekitar Rp. 400.000.00.

B. Aspek pemasaran

Dalam Aspek ini kami melakukan promosi secara Face to face, serta
promosi online. Hal tersebut mempegaruhi kinerja kami dalam
menjelaskan kelebihan tentang produk kami.

16
17

C. Aspek produksi

Dalam Aspek ini pola proses produksi kami yang kami lakukan
memfokuskan pada ke efisienan penggunaan modal dan waktu
produksi.

D. Aspek tenaga kerja

Dalam Aspek ini kami menggunakan tenaga kerja yang terlatih dalam
bidangnya masing-masing untuk memproduksi produk kami.

E. Aspek kewirausahaan

Dalam Aspek ini Perusahaan kami memiliki beberapa strategi dalam


mengelola jalannya system organisasi Perusahaan sehingga mampu
menghasilkan hasil yang signifikan.

F. Aspek layanan dan komunikasi

Dalam Aspek ini Perusahaan kami menyediakan layanan feedback


demi meningkatkan kualitas produk kami, serta membuat layanan
komunikasi bagi klien secara online.

5.2 TAHAPAN PENGEMBANGAN USAHA

Bulan
KEGIATAN
1 2 3 4

PEMANTAPAN KREASI BARU

PEMBELIAN MESIN

PENGADAAN BAHAN BARU

PENGEMBANGAN SDM
18

5.3 MENGEVALUASI PENGEMBANGAN USAHA

Dalam hal ini KONG’s telah banyak berkembang dalam mengevaluasi


setiap perkembangan perusahaan sehingga kita mampu mengupgrade setiap
metode produksi, pemasaran, serta variasi produk.

Pada proses perkembangan ini kami telah melakukan banyak evaluasi dalam
perusahaan kami, beberapa aspek yang kami evaluasi adalah :

1.) Kondisi keungan perusahaan


Dalam aspek ini perusahaan kami perlahan mampu mengelola keuangan
modal perusahaan kami, sehingga membuat perusahaan kami mampu
berjalan terus dengan pengeluaran dan pendapatan yang semakin membaik
di setiap produksinya.
2.) Jumlah aset perusahaan
Dalam aspek ini kita mengevaluasi untuk terus mengupgrade yang terbaik
dalam aset perusahaan sehingga mampu terus bertahan dan terus menjual
produk serta varian baruan.
3.) Jangkuan pasar
Dalam aspek ini kami mengevaluasi jangkuan pasar kami untuk semakin
luas hingga mencapai target yang perusahaan kita inginkan.
4.) Relasi bisnis
Dalam aspek ini kami membuka banyak relasi melalui para produksi yang
mampu mendistributor perusahaan kami, sehingga mampu membawa lebih
banyak konsumen melalui relasi tersebut.
5.) Perkembangan dan perluasan produk
Dalam aspek ini perusahaan kami telah mengevaluasi secara baik sehingga
mampu memberikan nuansa baru terhadap perusahaan kami dengan
membawa varian rasa baru pada produk kami, varian baru tersebut terbukti
mampu membawa kemajuan pada sektor pekembangan perusahaan kami.
19

6.) Ekspansi usaha


Dalam aspek ini setiap kinerja kerja di perusahaan kami memberikan yang
terbaik untuk mencapai skabilitas perkembangan perusahaan secara
bertahap dan maksimal

5.4 MENGELOLA INOVASI USAHA

Pengelolaan inovasi dan improvisasi yang di lakukan secara teratur dan


mengikuti perkembangan dapat menjaga stabilitas Perusahaan dalam hal
penguasaan pasar. Di sisi lain inovasi usaha merupakan proses yang digunakan
oleh Perusahaan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
mengimplementasikan ide ide baru dan konsep yang inovatif.

KONG’S sendiri telah memberi inovasi terbaru dengan memberikan varian


rasa yang memberikan nuansa dan citra rasa baru untuk perusahaan. Tujuan di
lakukannya inovasi usaha adalah :

1.) Meningkatkan kinerja perusahaan


2.) Meningkatkan daya saing perusahaan
3.) Mengembangkan perusahaan
BAB 6

MENGELOLA KEUANGAN DALAM USAHA

6.1. Modal

Untuk menjalani usaha, tahapan awal dalam menjalani usaha yaitu


modal. Oleh karena itu, modal sangat dibutuhkan dalam menjalani usaha.
Pada perusahaan, perusahaan menggunakan sistem pembagian pendanaan
modal perusahaan yang didanakan oleh 23 orang dengan nominal yang
sama rata sebesar Rp 35.000. Sehingga modal awal perusahaan yang
terkumpul oleh XII MM 2 sebesar Rp 800.000

6.2. Harga Pokok Penjualan Dasar

Harga Pokok Penjualan Dasar pada perusahaan mencakup


beberapa unsur, yaitu bahan baku dan overhead pabrik.

1. Bahan Baku
 Singkong 1 kg : Rp 5.000 – Rp 6.000
 Minyak Goreng 2L : Rp 29.000 – Rp 39.900
 Royco Sapi 230g : Rp 9.200
 Cuka 150ml : Rp 5.400
 Garam 250g : Rp 2.000 – Rp 2.500
 Bawang Putih Bubuk 38gr : Rp 11.000
 Lada Bubuk 38gr : Rp 11.000
 Bumbu Balado : Rp 5.500 – Rp 6.000
 Boncabe Botol 45g : Rp 7.600
 Boncabe 1 Renceng (10pcs) : Rp 10.500

20
21

 Kemasan Produk 9x15 100pcs : Rp 241.000 – Rp


247.000
 Gas : Rp 22.000
 Press Sealer : Rp 150.000
 Biaya Transportasi : Rp 2.000 – Rp 22.100

6.3. Laporan Laba dan Rugi

LAPORAN LABA & RUGI

Creative Food Business (CFB)


1/7/2023 - 31/7/2023

PENDAPATAN
Pendapatan Penjualan
Total Pendapatan Rp -

HARGA POKOK PENJUALAN


Harga Pokok Penjualan Rp 80.000
Total Harga Pokok Penjualan Rp (80.000)

TOTAL LABA KOTOR Rp (80.000)

BEBAN OPERASIONAL
Biaya Lain-Lain
Total Beban Operasional Rp -

LABA BERSIH OPERASIONAL


Pendapatan & Beban Lainnya
Total Pendapatan & Beban Lainnya Rp -

LABA/(RUGI) BERSIH Rp (80.000)


22

Keterangan :

Modal pada bulan Juli sebesar Rp 80.000. Perincian pengeluaran


dan pemasukan pada bulan September sebagai berikut.

1. Singkong 1kg : Rp 6.000


2. Minyak Goreng 2L : Rp 29.000
3. Royco Sapi 230g : Rp 9.200
4. Cuka 150ml : Rp 5.400
5. Garam 250g : Rp 2.000
6. Gas : Rp 22.000
7. Biaya Transportasi : Rp 6.400

TOTAL : Rp 80.000

Berhubungan dengan masa uji coba, perusahaan masih belum


menjalankan proses penjualan produk, maka hasil pada bulan ini sebagai
berikut.

Rp 0 – Rp 80.000 = Rp (80.000)

Pada bulan ini perusahaan belum mencapai keuntungan dari modal


yang dikeluarkan pada bulan Juli dikarenakan sedang dalam masa uji coba
produk, kerugian yang diperoleh pada bulan Juli sebesar Rp 80.000.

1/8/2023 - 31/8/2023

PENDAPATAN
Pendapatan Penjualan Rp 175.000
Total Pendapatan Rp 175.000

HARGA POKOK PENJUALAN


Harga Pokok Penjualan Rp 518.500
Total Harga Pokok Penjualan Rp (518.500)

TOTAL LABA KOTOR Rp (343.500)


BEBAN OPERASIONAL
23

Biaya Lain-Lain
Total Beban Operasional Rp -

LABA BERSIH OPERASIONAL


Pendapatan & Beban Lainnya
Total Pendapatan & Beban Lainnya Rp -

LABA/(RUGI) BERSIH Rp (343.500)

Keterangan :

Modal pada bulan Agustus sebesar Rp 518.500. Perincian


pengeluaran dan pemasukan pada bulan September sebagai berikut.

1. Singkong 10kg @Rp 6.000 : Rp 60.000


2. Singkong 5kg @Rp 5.000 : Rp 25.000
3. Bawang Putih Bubuk 38g : Rp 11.000
4. Lada Bubuk 38g : Rp 11.000
5. Kemasan Produk 9x15 100pcs : Rp 243.500
6. Press Sealer 20cm : Rp 150.000
7. Biaya Transportasi : Rp 18.000

TOTAL : Rp 518.000

Produksi 1 : 38pcs

Total Pendapatan Produk : 38pcs x Rp 5.000 = Rp 175.000

Total hasil yang didapatkan pada bulan Agustus sebagai berikut.

Rp 175.000 – Rp 518.000 = Rp (343.000)

Pada bulan Agustus perusahaan belum mencapai keuntungan


dikarenakan pembelian awal persediaan perusahaan untuk jangka panjang
sebagai tahap awal proses produksi pada perusahaan membutuhkan modal
yang besar, dan hasil dari produksi pertama belum bisa menutup kerugian
tersebut. Kerugian yang diperoleh pada bulan Agustus sebesar Rp 343.000.
24

1/9/2023 - 30/9/2023

PENDAPATAN
Pendapatan Penjualan Rp 335.000
Total Pendapatan Rp 335.000

HARGA POKOK PENJUALAN


Harga Pokok Penjualan Rp 247.000
Total Harga Pokok Penjualan Rp (247.000)

TOTAL LABA KOTOR Rp 90.000

BEBAN OPERASIONAL
Biaya Lain-Lain
Total Beban Operasional Rp -

LABA BERSIH OPERASIONAL


Pendapatan & Beban Lainnya Rp 2.000
Total Pendapatan & Beban Lainnya Rp 2.000

LABA/(RUGI) BERSIH Rp 90.000

Keterangan :

Pada bulan September, modal yang digunakan sebesar Rp 247.000.


Perincian pengeluaran dan pemasukan pada bulan September sebagai
berikut.

1. Kemasan Produk 9x15 100pcs : Rp 247.000

TOTAL : Rp 247.000

Produksi 2 : 68pcs

Total Pendapatan Produk : 67pcs x Rp 5.000 = 335.000

Total hasil yang didapatkan pada bulan Agustus sebagai berikut.

Rp 335.000 – Rp 247.000 + Rp 2.000 = Rp 90.000


25

Pada bulan September perusahaan telah mencapai keuntungan dari


modal yang dikeluarkan pada bulan September dikarenakan penjualan
perusahaan telah dapat menutup kerugian modal pada bulan September ini.
Keuntungan yang diperoleh pada bulan September sebesar Rp 90.000.

1/10/2023 - 31/10/2023

PENDAPATAN
Pendapatan Penjualan Rp 490.000
Total Pendapatan Rp 490.000

HARGA POKOK PENJUALAN


Harga Pokok Penjualan Rp 732.000
Total Harga Pokok Penjualan Rp (732.000)

TOTAL LABA KOTOR Rp (226.000)

BEBAN OPERASIONAL
Biaya Lain-Lain Rp 11.000
Total Beban Operasional Rp (11.000)

LABA BERSIH OPERASIONAL


Pendapatan & Beban Lainnya Rp 16.000
Total Pendapatan & Beban Lainnya Rp 16.000
LABA/(RUGI) BERSIH Rp (237.000)

Keterangan :

Modal yang dikeluarkan pada bulan Oktober sebesar Rp 743.000.


Perincian pengeluaran dan pemasukan pada bulan Oktober sebagai berikut.

1. Singkong 7kg @Rp 6.000 : Rp 42.000


2. Singkong 14kg @Rp 5.000 : Rp 70.000
3. Minyak Goreng 2L x2 : Rp 79.800
4. Bumbu Balado : Rp 5.500
5. Boncabe Botol 45g : Rp 7.600
6. Boncabe 1 Renceng (10pcs) : Rp 10.500
26

7. Garam 250g : Rp 2.500


8. Kemasan Produk 200pcs : Rp 482.000
9. Biaya Transportasi : Rp 32.100
10. Biaya Lain-lain : Rp 11.000

TOTAL : Rp 743.000

Produksi 3 (Gagal) :-

Produksi 4 : 48pcs

Produksi 5 : 50 pcs

Total Pendapatan Produk : 98pcs x Rp 5.000 = Rp 490.000

Total hasil yang diperoleh pada bulan Oktober sebagai berikut.

Rp 490.000 – Rp 743.000 + Rp 16.000 = Rp (237.000)

Pada bulan Oktober, perusahaan belum mencapai keuntungan dari


modal yang dikeluarkan pada bulan Oktober. Hal tersebut dikarenakan
terdapat kesalahan teknis pada produksi ke-3 dan pembelian kembali stok
kemasan produk yang memakan biaya cukup tinggi. Sehingga kerugian
pada bulan Oktober diperoleh sebesar Rp 237.000.

1/11/2023 - 30/11/2023

PENDAPATAN
Pendapatan Penjualan Rp 345.000
Total Pendapatan Rp 345.000

HARGA POKOK PENJUALAN


Harga Pokok Penjualan Rp 117.000
Total Harga Pokok Penjualan Rp (117.000)

TOTAL LABA KOTOR Rp 332.000

BEBAN OPERASIONAL
Biaya Lain-Lain Rp 5.000
27

Total Beban Operasional Rp (5.000)

LABA BERSIH OPERASIONAL


Pendapatan & Beban Lainnya Rp 104.000
Total Pendapatan & Beban Lainnya Rp 104.000

LABA/(RUGI) BERSIH Rp 327.000

Keterangan :

Modal yang dikeluarkan pada bulan Oktober sebesar Rp 743.000.


Perincian pengeluaran dan pemasukan pada bulan Oktober sebagai berikut.

1. Singkong 3kg @Rp 6.000 : Rp 18.000


2. Singkong 10kg @Rp 5.000 : Rp 50.000
3. Minyak Goreng 2L : Rp 29.000
4. Bumbu Balado : Rp 6.000
5. Biaya Transportasi : Rp 14.000
6. Biaya Lain-lain : Rp 5.000

TOTAL : Rp 122.000

Produksi 6 : 19pcs

Produksi 7 : 50pcs

Total Pendapatan Produk : 69pcs x Rp 5.000 = Rp 345.000

Total hasil yang diperoleh pada bulan Oktober sebagai berikut.

Rp 345.000 – 122.000 + 104.000 = Rp 327.000

Pada bulan November, perusahaan mencapai keuntungan cukup


besar dari modal yang dikeluarkan pada bulan November. Pendapatan
lainnya yang peroleh dari Bazaar Enterpreneur Day juga sangat
membantu menambah keuntungan perusahaan pada bulan November.
Sehingga keuntungan yang diperoleh pada bulan November sebesar Rp
327.000.
28

1/1/2024 - 31/1/2024

PENDAPATAN
Pendapatan Penjualan Rp 145.000
Total Pendapatan Rp 145.000

HARGA POKOK PENJUALAN


Harga Pokok Penjualan Rp 60.000
Total Harga Pokok Penjualan Rp (60.000)

TOTAL LABA KOTOR Rp 85.000

BEBAN OPERASIONAL
Biaya Lain-Lain
Total Beban Operasional Rp -

LABA BERSIH OPERASIONAL


Pendapatan & Beban Lainnya
Total Pendapatan & Beban Lainnya Rp -

LABA/(RUGI) BERSIH Rp 85.000

Keterangan :

Modal yang dikeluarkan pada bulan Januari sebesar Rp 60.000.


Perincian pengeluaran dan pemasukan pada bulan Februari sebagai
berikut.

1. Singkong 4kg @Rp 5.000 : Rp 20.000


2. Minyak Goreng 2L : Rp 33.900
3. Biaya Transportasi : Rp 6.100

TOTAL : Rp 60.000

Produksi 8 : 29pcs

Total Pendapatan Produk : 29pcs x Rp5.000 = Rp 145.000

Total hasil yang diperoleh pada bulan Oktober sebagai berikut.


29

Rp 145.000 – Rp 60.000 = Rp 85.000

Pada bulan Januari, perusahaan mencapai keuntungan dari modal


yang dikeluarkan pada bulan Januari. Keuntungan yang diperoleh
perusahaan pada bulan Januari sebesar Rp 85.000

1/2/2024 - 29/2/2024

PENDAPATAN
Pendapatan Penjualan Rp 135.000
Total Pendapatan Rp 135.000

HARGA POKOK PENJUALAN


Harga Pokok Penjualan Rp 45.000
Total Harga Pokok Penjualan Rp (45.000)

TOTAL LABA KOTOR Rp 90.000

BEBAN OPERASIONAL
Biaya Lain-Lain
Total Beban Operasional Rp -

LABA BERSIH OPERASIONAL


Pendapatan & Beban Lainnya
Total Pendapatan & Beban Lainnya Rp -

LABA/(RUGI) BERSIH Rp 90.000

Keterangan :

Modal yang dikeluarkan pada bulan Februari sebesar Rp 45.000.


Perincian pengeluaran dan pemasukan pada bulan Februari sebagai
berikut.

1. Singkong 4kg @6.000 : Rp 24.000


2. Garam 25gr : Rp 2.500
3. Bumbu Balado : Rp 6.000
4. Biaya Transportasi : Rp 12.500
30

TOTAL : Rp 45.000

Produksi 9 : 27pcs

Total Pendapatan Produk : 27pcs x Rp5.000 = Rp 135.000

Total hasil yang diperoleh pada bulan Oktober sebagai berikut.

Rp 135.000 – Rp 45.000 = Rp 90.000

Pada bulan Februari, perusahaan mencapai keuntungan dari modal


yang dikeluarkan pada bulan Februari. Keuntungan yang diperoleh
perusahaan pada bulan Januari sebesar Rp 85.000

Dari Laporan Laba & Rugi tersebut, dapat disimpulkan bahwa


perusahaan belum mencapai keuntungan lebih dari modal yang
diharapkan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu produksi di
lingkungan sekolah dan kesalahan teknis dalam produksi. Dengan itu,
penulis melakukan evaluasi terhadap perusahaan dan berharap untuk ke
depannya penulis dapat mengelola waktu dan pasar lebih baik.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai