Anda di halaman 1dari 6

AGORA Vol. 4, No.

2, (2016) 280

ANALISIS PROSES INOVASI PRODUK


PADA PT. INDOPLAST MAKMUR

Ivan Steffanus Budimartono dan Dhyah Harjanti


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: ivansteffanusb1803@gmail.com ; dhyah@petra.ac.id

Abstrak— Inovasi merupakan tindakan pengelolaan yang Kuczmarski (1992) adalah needs and wants exploration,
terdiri dari beberapa proses yang saling berkaitan. Proses dimana perusahaan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
inovasi memiliki sepuluh tahapan yaitu: need-and-wants setiap segmen konsumen potensial. Tahapan ini menjelaskan
exploration, idea generation, concept development, business
bahwa penyelidikan pasar dan penelitian konsumen
analysis, screening, prototype development, plant scale–up,
market testing, commercialization, dan postlaunch checkup. merupakan hal penting sebelum tahapan idea generation.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tahapan Tahap pertama ini menyediakan dasar untuk idea generation
proses inovasi produk pada perusahaan industri alas kaki. Jenis yang efektif. Pada tahapan ini memberikan informasi
penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif mengenai kebutuhan, keinginan, keluhan, dan permasalahan
deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam yang konsumen alami mengenai aktivitas, fungsi, atau
penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur untuk
performa produk tertentu.
memperoleh data–data yang ada. Teknik pengujian data dalam
penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Dari hasil Tahap kedua dalam tahapan proses inovasi menurut
penelitian dapat disimpulkan bahwa perusahaan telah Kuczmarski (1992) adalah idea generation, dimana perusahaan
mengimplementasikan kesepuluh tahapan proses inovasi produk menghasilkan ide-ide dalam kategori tertentu. Tahapan ini
dengan baik. menyediakan cara untuk memulai kreatifitas, brainstroming,
dan asosiasi - pembuatan proses pengembangan ide-ide baru.
Kata Kunci—, Inovasi Produk, Proses Inovasi Produk. Ada beberapa alat dan pendekatan yang dapat digunakan
untuk mengumpulkan ide-ide yang muncul, yaitu: One-to-one
I. PENDAHULUAN interviews atau group sessions, patent searches, warranty
Inovasi tidak bisa dihindari oleh perusahaan jika ingin cards, questionnaires and surveys, trade shows, trips to foreign
mencapai kesuksesan dalam bisnisnya. Perusahaan modern countries, purchased and customized consumer research, dan
yang memiliki laboratorium R&D akan menjadi pemeran focus group.
utama dari inovasi (Trott, 2008). Kesuksesan suatu perusahaan Tahap ketiga dalam tahapan proses inovasi menurut
sangat bergantung kepada kemampuan perusahaan tersebut Kuczmarski (1992) adalah concept development, dimana
dalam mendapatkan, menggunakan pengetahuan, dan perusahaan membangun konsep, menjalankan initial screens
mengaplikasikannya menjadi suatu produk baru. Pengetahuan dan menentukan prioritas. Tahap ini merupakan tahap di mana
dalam hal ini adalah kemampuan perusahaan untuk ide yang sudah bermunculan dikategorikan. Mengubah suatu
mengetahui produk seperti apa yang diinginkan oleh ide menjadi konsep mempunyai artian memberikan wujud,
konsumen (Fuad et al, 2006). Perusahaan yang memiliki bahan, bentuk (melalui sketsa awal), memikirkan tipe
kemampuan tersebut mampu untuk bertahan dari kerasnya kemasan, harga, dan lainnya pada ide tersebut.
persaingan pada era modern ini sehingga perusahaan mampu Tahap keempat dalam tahapan proses inovasi menurut
untuk memenuhi tujuan utamanya. Menurut Millson & Kuczmarski (1992) adalah business analysis, dimana
Willemon (2008), inovasi mempunyai artian sebagai proses perusahaan melakukan analisis bisnis pada beberapa konsep
melakukan hal baru. Ide mempunyai nilai yang kecil hingga yang dipilih. Pada tahap ini diperlukan adanya pemeriksaan
dikonversikan atau diubah menjadi produk baru, jasa, atau terhadap ketertarikan pada kategori dan kompetisinya, biaya,
olahan. Inovasi adalah transformasi dari ide kreatif menjadi pola beli konsumen, dan kesesuaian dengan kekuatan internal
suatu yang berguna. Kunci dari keberhasilan suatu inovasi perusahaan dengan tujuan menghasilkan proyeksi keuangan.
adalah perubahan yang dilakukan secara berkelanjutan, Beberapa komponen dari business analysis, yaitu: trend pasar
membuat hal-hal yang terlihat mustahil untuk dilakukan dan potensi pertumbuhan, persaingan, struktur distibusi,
menjadi nyata, membuat suatu konsep yang benar–benar pertimbangan lingkungan, performa produk pelengkap,
direncanakan, dan mampu menjawab kebutuhan dari hambatan dan biaya untuk masuk pasar, faktor keberhasilan
konsumen. Perlunya pemahaman mengenai tiap tahapan dan risiko, biaya unit produk, peringkat kinerja produk oleh
inovasi produk yang ada sangat diperlukan oleh perusahaan konsumen, reaksi segmen konsumen dan konsep, proyeksi
dan juga tenaga kerjanya. Menurut Kuczmarski (1992), perusahaan (laporan keuangan dan kebutuhan modal).
terdapat sepuluh tahapan proses inovasi. Tahap kelima dalam tahapan proses inovasi menurut
Tahap pertama dalam tahapan proses inovasi menurut Kuczmarski (1992) adalah screening, dimana perusahaan
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 281

menyeleksi konsep untuk menentukan calon purwarupa, baru mendata sepintas tentang informasi yang diperolehnya
setelah tahap business analysis diselesaikan untuk sebuah (2007 dalam Gunawan, 2015).
konsep, selanjutnya akan memasuki pemeriksaan keuangan. Subjek penelitian ini adalah orang-orang yang berhubungan
Pada bagian ini manajemen akan memberikan keputusan dengan penelitian dan akan menjadi sumber informasi bagi
berlanjut atau tidaknya suatu konsep. penelitian ini. Objek penelitian ini adalah proses inovasi
Tahap keenam dalam tahapan proses inovasi menurut produk pada perusahaan. Perusahaan ini bergerak dalam
Kuczmarski (1992) adalah pengembangan purwarupa. Tujuan industri alas kaki di Gresik, Jawa Timur. Perusahaan ini
utama dari tahap ini adalah menghasilkan satu atau lebih memproduksi sandal dengan menggunakan tiga merek yang
produk uji coba (purwarupa) dalam kondisi final yang akan disesuaikan dengan segmen konsumen yang dituju perusahaan
yaitu segmen konsumen kelas bawah, menengah, dan atas.
digunakan untuk uji coba konsumen.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Tahap ketujuh dalam tahapan proses inovasi menurut
purposive sampling. Purposive sampling digunakan karena
Kuczmarski (1992) adalah plant scale up, dimana perusahaan
dalam penelitian ini akan dipilih beberapa informan yang
mulai melakukan pengembangan pabrik. Tahapan yang berhubungan dengan penelitian dan yang dapat menjawab
menentukan apakah produk akan diluncurkan atau tidak. informasi yang dibutuhkan untuk menjawab masalah dalam
Memasuki tahap ini beberapa peralatan mungkin dibeli dan penelitian ini. Sumber data dibagi menjadi dua yaitu primer
sarana baru juga ditambahkan. dan sekunder. Data primer didapat dari hasil wawancara dan
Tahap kedelapan dalam tahapan proses inovasi menurut data sekunder didapat dari dokumen-dokumen perusahaan
Kuczmarski (1992) adalah market testing, dimana perusahaan seperti sejarah perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.
menjalankan pengujian kinerja produk, penerimaan konsumen Narasumber yang dipilih adalah direktur produksi, manajer
dan pasar. Tahap ini seringkali dilupakan oleh perusahaan. Uji research&development, dan manajer pemasaran. Metode
coba pasar (market test) untuk menentukan apakah produk pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur,
baru ini akan berjalan dan perubahan apa yang diperlukan di mana peneliti tidak terpaku oleh daftar pertanyaan yang
nantinya ketika produk akan diluncurkan. Melalui tahapan ini telah dibuat atau dengan kata lain pertanyaan yang akan
maka perusahaan akan mampu menyesuaikan target pasar, diajukan bersifat fleksibel dan tidak membatasi. Dengan
kemasan, harga, periklanan, dan dimana produknya harus demikian peneliti dapat memperoleh informasi yang lebih
ditempatkan. Tahap ini juga membutuhkan waktu dan biaya. mendalam. Metode analisis data menggunakan reduksi data,
Tahap kesembilan dalam tahapan proses inovasi menurut penyajian data, dan verifikasi. Metode yang digunakan untuk
Kuczmarski (1992) adalah commercialization, dimana memeriksa keabsahan data adalah metode triangulasi.
perusahaan mengembangkan rencana peluncuran dan Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
komersialisasi produk baru. Penentuan waktu, koordinasi,
sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2010). Jenis triangulasi
perencanaan, dan komunikasi merupakan hal yang
yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
mempengaruhi kesuksesan peluncuran produk. Tahap ini
sumber, yaitu menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
merupakan tahapan di mana perusahaan harus memperkuat mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber
kemampuannya untuk memasarkan produk baru sehingga (Sugiyono, 2010).
konsumen terbujuk untuk membeli.
Tahap terakhir yang merupakan tahap kesepuluh dalam III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
tahapan proses inovasi menurut Kuczmarski (1992) adalah
Berdasarkan hasil penelitian tahapan proses inovasi pada
post launch check up, dimana perusahaan memonitor kinerja
perusahaan diketahui tahap needs–and-wants exploration
secara teratur sesuai dengan rencana semula Tahap ini
merupakan tahapan awal perusahaan melakukan penelitian
seringkali tidak mendapat perhatian dari perusahaan. Pada
pasar (market research). Melalui penelitian pasar, perusahaan
tahap terakhir ini dilakukan pengawasan terhadap produk baru dapat mengetahui keinginan dan keluhan yang dimiliki oleh
yang sudah diluncurkan apakah sesuai dengan rencana awal. konsumen. Pada tahap ini juga perusahaan melakukan
Pengawasan akan dilakukan tiap tahun apabila produk tersebut penelitian terhadap trend produk untuk mengetahui
sudah diluncurkan selama satu tahun. perkembangan produk. Berdasarkan hasil wawancara dengan
Dalam penelitian ini menggunakan teori tahapan inovasi ketiga narasumber diketahui bahwa perusahaan melakukan
dari Kuczmarski (1992) yang terdiri dari Needs-and-Wants penelitian terhadap keinginan konsumen sebelum perusahaan
exploration, Idea Generation, Concept Development, Business membuat produk baru. Waktu penelitian terhadap konsumen
Analysis, Screening, Prototype Development, Plant Scale-Up, ini dilakukan sewaktu–waktu untuk melihat produk apa yang
Market testing, Commercialization, dan Postlaunch Checkup. dibutuhkan oleh konsumen. Segmen konsumen yang dituju
oleh perusahaan ini disesuaikan dengan merek yang digunakan
perusahaan untuk masing–masing produknya. Terdapat tiga
II. METODE PENELITIAN merek yang digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi
segmen konsumen perusahaan, masing-masing untuk segmen
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif
konsumen kelas bawah, kelas menengah, dan kelas atas.
deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif sendiri menurut
Metode penelitian konsumen yang dilakukan perusahaan
Sugiyono merupakan penelitian kualitatif yang
dengan mengumpulkan informasinya secara lisan melalui oleh
mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan,
pemilik yang secara langsung turun ke pasar untuk melihat
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 282

keinginan konsumen, kepala cabang juga bergerak untuk eksternal perusahaan, yaitu melihat model yang diproduksi
melihat keinginan konsumen untuk produk alas kaki pada saat oleh pesaing perusahaan, mengambil model–model yang
ini, dan sales. Keinginan konsumen dapat diketahui melalui berasal dari internet serta model ini bisa diambil juga dari
survei perusahaan terhadap minat konsumen terhadap suatu gambar–gambar dari lukisan kontemporer, desain dari kartu
produk sandal. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga undangan, dan juga model pilar romawi, dan melihat model
narasumber dari perusahaan, dalam penelitian terhadap dari merek–merek luar negeri yang dijadikan sebagai acuan
keinginan konsumen, perusahaan juga mendapatkan beberapa perusahaan. Metode yang digunakan oleh perusahaan untuk
keluhan yang disampaikan oleh konsumen terhadap produk memilih sumber ide dengan melihat model dari pesaing yang
yang diproduksi perusahaan. Keluhan yang berasal dari laku di pasaran dan ide tersebut disesuikan terlebih dahulu
konsumen ini meliputi permasalahan pada sablon yang cepat kemudian dikembangkan oleh pihak Research & Development
luntur ketika sandal digunakan, bentuk sandal yang kurang untuk digunakan pada produk baru yang akan diproduksi oleh
sesuai dengan bentuk kaki saat digunakan oleh konsumen, perusahaan. Pihak yang terlibat dalam memberikan ide adalah
bahan dari sandal yang terlalu keras atau terlalu lembek ketika pemilik, Research & Development, marketing, produksi, dan
dipakai sehingga membuat konsumen tidak nyaman saat direktur perusahaan. Durasi yang dibutuhkan oleh perusahaan
menggunakan produk, harga produk sandal yang menurut untuk memunculkan ide baru adalah setiap hari. Perusahaan
konsumen terlalu mahal, dan tidak tersedianya suatu model harus terus mencari dan memunculkan ide–ide baru untuk
yang diinginkan konsumen ketika model tersebut sedang menghasilkan desain baru yang dapat digunakan pada
musim. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga produknya. Dalam menghindari kesalahan dalam pemilihan
narasumber dalam penelitian terhadap trend yang dilakukan ide untuk produk baru, perusahaan tidak menyamakan ide
oleh perusahaan dengan melihat dari produk yang diproduksi yang telah dipilih, tetapi membuat perubahan pada ide yang
oleh pesaing perusahaan yang beregerak dalam industri telah dipilih dan meminta saran dari staff atau divisi lainnya.
pembuatan alas kaki. Perusahaan melihat produk dari
perusahaan pesaing karena pada saat ini produk dari Tahapan proses inovasi dilanjutkan dengan tahap ketiga
perusahaan pesaing merupakan salah satu produk yang sedang yaitu Concept development. Tahap ini merupakan proses
laku di pasaran. Perusahaan juga melihat perkembangan trend pengembangan ide yang sudah dipilih oleh perusahaan
untuk produknya dari model–model yang terdapat di internet menjadi konsep. Pada bagian ini perusahaan akan
dan juga melihat perkembangan di luar negeri yaitu China. mempertimbangkan aspek bahan, harga, dan kemasan
Dalam melihat perkembangan di luar negeri ini menurut hasil (packaging). Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga
wawancara dengan narasumber kedua, pemilik secara narasumber mengenai pengembangan ide menjadi konsep,
langsung pergi ke China untuk melihat perkembangan trend perusahaan membicarakan permasalahan ini di awal sebelum
sandal. Pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan melakukan produksi. Konsep yang diinginkan ditentukan
penelitian untuk keinginan konsumen dan juga penelitian trend terlebih dahulu dan kemudian disesuikan dengan contoh yang
produk yaitu pemilik, kepala cabang perusahaan, divisi akan digunakan. Penentuan model yang akan digunakan juga
marketing, produksi, dan Research & Development. ditentukan yaitu model polos, ramai, dan emboos dibicarakan
terlebih dahulu. Ketebalan dari insole dan outsole juga
Pada tahap Idea Generation, tahapan ini merupakan tahap ditentukan terlebih dahulu dalam pembentukan konsep untuk
kedua di mana perusahaan mulai mengumpulkan ide baik produk baru. Dalam penyusunan konsep, perusahaan
yang berasal dari internal perusahaan dan eksternal mempertimbangkan bahan apa yang digunakan untuk produk
perusahaan. Perusahaan akan menentukan metode pemilihan baru perusahaan karena bahan yang digunakan harus sesuai
ide yang akan digunakan, durasi yang dibutuhkan untuk dengan model sandal. Penentuan bahan selama ini juga masih
memunculkan ide, dan bagaimana metode yang digunakan mendapat campur tangan langsung dari pemilik. Bahan yang
untuk menghindari kesalahan dalam melakukan pemilihan ide. digunakan untuk memproduksi sandal disesuaikan dengan
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga narasumber spesifikasi yang telah disusun oleh pihak Research &
diketahui bahwa sumber ide perusahaan juga berasal dari Development. Penyusunan konsep, perusahaan memper-
pihak internal perusahaan. Pihak internal yang turut timbangkan aspek harga karena melalui pertimbangan ini
menyumbang ide untuk perusahaan, yang pertama adalah perusahaan dapat memperkirakan profit yang diperoleh,
pemilik yang dalam hal ini membantu mencarikan ide-ide baru perusahaan mampu menyesuikan dengan anggaran biaya yang
yang mampu dijadikan sebagai bahan untuk produksi produk sudah dialokasikan oleh pihak keuangan, dan perusahaan
baru. Kedua adalah pihak Research & Development yang mampu menentukan bahan apa yang sesuai dengan harga yang
membuatkan desain untuk produk baru yang akan diproduksi sudah ditentukan. Perusahaan mempertimbangkan aspek
oleh perusahaan dengan menggunakan kreatifitas yang kemasan karena kemasan merupakan salah satu bagian yang
dimiliki. Kreatifitas yang dimiliki oleh anggota divisi menarik minat pembeli ketika membeli produk baru yang
Research & Development tidak bisa dikeluarkan karena diproduksi oleh perusahaan. Dalam hal perhitungan aspek
anggota dari divisi Research & Development kurang percaya kemasan (packaging), pihak PPIC bertanggung jawab dalam
diri terhadap hasil desain yang merupakan hasil karya sendiri. melakukan perhitungan untuk biaya kemasan produk.
Kurang percaya diri terhadap hasil desain dikarenakan mereka
merasa hasil desain perusahaan tidak dapat diterima oleh Tahap keempat dilanjutkan dengan business analysis. Tahap
konsumen. Serta yang ketiga adalah staff yang membantu ini merupakan tahap di mana perusahaan melakukan analisis
memberikan masukan ide untuk produk baru yang akan bisnis terhadap konsep yang telah dipilih. Kompenen yang
dibuat perusahaan. Sumber ide perusahaan yang berasal dari dianalisis oleh perusahaan mencakup trend pasar dan potensial
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 283

pertumbuhan, kompetisi dengan produk pesaing, struktur kaki. Dalam pembuatan produk baru, perhitungan atau
distribusi baik dalam segi bahan baku dan produk jadi, kalkulasi untuk Harga Pokok Penjualan untuk pembuatan
halangan yang timbul ketika perusahaan masuk dan melayani produk baru dilakukan oleh pihak PPIC. Perhitungan yang
pasar, dan biaya yang dibutuhkan untuk membuat produk. telah dikalkulasikan oleh pihak PPIC nantinya akan
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga narasumber dari diserahkan kepada pihak marketing perusahaan untuk
perusahaan diketahui bahwa perusahaan melakukan penelitian diperiksa kembali, apabila terdapat ketidak cocokan dalam
analisis bisnis dan dalam penelitian ini pemilik dari Harga Pokok Penjualan yang telah dihitung maka pihak
perusahaan turut terlibat. Pertimbangan perusahaan dalam hal marketing akan melakukan diskusi dengan pihak produksi.
analisis bisnis meliputi tiga bagian. Pertimbangan pertama Diskusi yang dilakukan oleh pihak marketing ini ditujukan
perusahaan adalah model. Model menjadi pertimbangan agar Harga Pokok Penjualan dapat disesuaikan sehingga
karena model harus disesuikan dengan keinginan dari keuntungan dapat dicapai sesuai dengan keinginan dari pihak
konsumen saat ini. Perusahaan melakukan survei ke toko-toko marketing. Pihak yang terlibat dalam penelitian analisis bisnis
untuk mengetahui model produk sandal yang menarik minat adalah pemilik, marketing, Produksi, PPIC, dan pihak
konsumen. Pertimbangan kedua perusahaan adalah harga keuangan.
produk. Harga produk menjadi pertimbangan karena harga
harus disesuikan sehingga dapat dijangkau oleh konsumen Tahap kelima pada penelitian ini dilanjutkan dengan
kelas bawah, menengah, dan atas. Harga yang terlalu mahal screening. Tahapan ini merupakan tahap di mana bagian
juga akan membuat konsumen berpikir untuk membeli produk manajemen keuangan perusahaan akan memberikan keputusan
perusahaan. Harga yang diberikan perusahaan bagi masing– terhadap berlanjut atau tidaknya suatu konsep produk.
masing merek yang digunakan tidak sama dan disesuaikan Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga narasumber
dengan segmen yang dituju oleh perusahaan. Produk sandal perusahaan, peran pihak keuangan adalah menyediakan
yang dijual oleh perusahaan untuk segmen konsumen bawah anggaran untuk biaya (cost) produksi produk baru yang akan
dijual dengan kisaran harga Rp 8.000,00 hingga Rp 9.000,00, diproduksi perusahaan, jika biaya (cost) sesuai maka produk
produk sandal untuk segmen konsumen menengah dijual akan disetujui oleh pihak keuangan.
dengan kisaran harga Rp 10.000,00 hingga Rp 15.000,00, dan
produk sandal untuk segmen konsumen atas dijual dengan Tahap keenam dalam penelitian ini adalah prototype
kisaran harga Rp 80.000,00 hingga Rp 100.000,00. development. Pada tahap ini perusahaan membuat purwarupa
Pertimbangan ketiga perusahaan adalah kemasan (packaging) (prototype). Pembuatan purwarupa ini nantinya akan ditujukan
produk. Kemasan produk menjadi pertimbangan perusahaan untuk uji coba terhadap performa produk. Melalui pembuatan
karena kemasan merupakan bagian yang dilihat konsumen purwarupa ini perusahaan dapat mengetahui perubahan apa
ketika membeli suatu produk. Kemasan yang digunakan oleh yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan kedua
perusahaan menggunakan menggunakan kemasan plastik narasumber perusahaan diketahui perusahaan membuat
vacum yang mengikutin bentuk dari produk sandal yang purwarupa untuk produk baru sebelum produk tersebut
diproduksi dan menggunakan kemasan plastik OPT dengan diproduksi dalam jumlah besar. Bentuk pengujian purwarupa
bentuk kantongan plastik bening. Penelitian trend pasar yang ini dengan diujikan dahulu kepada beberapa pengguna,
dilakukan perusahaan tidak selalu sesuai dengan kondisi asli sehingga perusahaan dapat mengetahui bagian–bagian yang
yang berada di pasaran. Penelitian analisis bisnis dalam bidang memerlukan peningkatan atau perubahan agar sesuai dengan
trend pasar yang dilakukan perusahaan bisa meleset. Hasil keinginan konsumen. Perubahan pada purwarupa yang dibuat
analisis mengenai potensial pertumbuhan yang dilakukan oleh oleh perusahaan untuk produk baru terletak pada aspek
perusahaan ada yang mencapai target dan ada juga yang tidak kualitas bahan yang digunakan oleh perusahaan dalam
mencapai target. Perusahaan menghadapi persaingan yang pembuatan purwarupa untuk produk baru dan pada bagian
ketat dalam industri alas kaki, kedua pesaing perusahaan. bentuk. Perubahan yang dilakukan tidak termasuk pada
Persaingan dengan pesaing yang dihadapi oleh perusahaan perubahan desain. Perubahan pada kualitas bahan dilakukan
terdapat dalam segi harga yang saling bersaing, karena pesaing dengan mengganti racikan konsentrasi adonan bahan yang
menjual produk mereka dengan harga yang lebih murah dan digunakan oleh perusahaan. Pihak yang bertanggung jawab
kualitas berbeda dan ada juga yang sama kualitasnya. Metode adalah pemilik, divisi Research & Development, dan divisi
struktur distribusi bahan baku perusahaan menggunakan produksi.
sistem import dari luar negeri yaitu China, Arab, dan Korea
untuk biji EVA. Matrass dan juga cetakan yang digunakan Tahap ketujuh pada penelitian ini adalah plant scale–up.
oleh perusahaan dalam proses produksi dimport dari China. Tahap ini merupakan tahap di mana perusahaan menambahkan
Perusahaan menggunakan karet sebagai bahan baku yang beberapa bahan baku dan peralatan baru yang menunjang
berasal dari Indonesia. Metode struktur distribusi barang jadi pembuatan produknya. Saat memasuki tahap ini juga diambil
yang digunakan oleh perusahaan dengan mengisi terlebih keputusan yang berkaitan dengan diluncurkan atau tidaknya
dahulu toko–toko grosir yang terdapat di wilayah Surabaya produk tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga
terlebih dahulu kemudian distribusi produk baru akan narasumber perusahaan, dalam pembuatan produk baru
dilakukan juga ke cabang yang terdapat di wilayah lain, yaitu perusahaan tidak memerlukan penambahan peralatan baru
Semarang, Bandung, Jakarta, Makassar, Bali, dan Medan. dalam proses produksi, karena perlatan yang digunakan tidak
Halangan untuk memasuki pasar ketika perusahaan membuat mengalami perubahan. Bahan baku yang digunakan oleh
produk baru adalah tingginya tingkat persaingan dengan perusahaan dalam proses pembuatan produk baru dengan
pesaing–pesaing yang bergerak dalam industri pembuatan alas melakukan import dari luar negeri yaitu; China, Arab, dan
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 284

Korea. Perusahaan juga menggunakan bahan baku yang awal.Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga narasumber
berasal dari lokal yaitu Indonesia. Pihak yang terlibat adalah diketahui perusahaan melalukan pengawasan terhadap produk
pemilik, divisi Research & Development, dan divisi produksi. baru yang sudah diluncurkan. Tujuan dilakukannya
Keputusan peluncuran terhadap produk baru ditentukan oleh pengawasan terhadap produk baru yang sudah diluncurkan
divisi marketing, PPIC, dan Research & Development adalah menilai tanggapan konsumen dan pengawasan ini
bertujuan juga untuk meningkatkan kapasitas penjualan
Tahap kedelapan yang terdapat dalam penelitian ini yaitu perusahaan, karena jika penjualan produk baru yang sudah
Market testing. tahap ini merupakan uji coba pasar (market diluncurkan tidak mendapat pengawasan maka akan
testing) yang dilakukan perusahaan untuk melakukan memberikan kerugian pada keuntungan (profit) perusahaan
penyesuaian terhadap harga, kemasan, periklanan, dan dan kapasitas penjualan mengalami penurunan. Metode
penempatan produk. Uji coba terhadap penjualan akan pengawasan produk perusahaan dilakukan berdasarkan
dilakukan perusahaan di beberapa daerah untuk melihat analisis dari laporan penjualan yang berasal dari cabang dan
bagaimana reaksi konsumen terhadap produk tersebut. juga toko–toko grosir. Laporan penjualan ini diperoleh setiap
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga narasumber, hari oleh perusahaan. Pihak yang terlibat dalam pengawasan
perusahaan melakukan uji coba pasar (market testing). Tujuan produk ini adalah divisi marketing, divisi Research &
dilakukan uji coba pasar (market testing) untuk menilai Development, dan toko–toko grosir.
tanggapan konsumen terhadap produk baru, apakah produk
tersebut dapat diterima atau tidak oleh konsumen. Bentuk uji
coba pasar (market testing) yang dilakukan perusahaan dengan IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
memproduksi produk baru tersebut dengan menggunakan Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber mengenai
kuota minimum terlebih dahulu. Kuota minimum yang tahapan proses inovasi produk pada perusahaan, dapat ditarik
digunakan oleh perusahan sebesar 1000 lusin, kemudian kesimpulan sebagai berikut:
produk baru tersebut akan dititipkan ke cabang-cabang dan Pada tahap needs–and–wants exploration, perusahaan telah
toko–toko grosir. Penyesuaian dalam aspek harga dan melakukan penelitian untuk keinginan konsumen. Penelitian
kemasan tidak dilakukan oleh perusahaan, tetapi perusahan yang dilakukan oleh perusahaan dalam penelitian kepada
mempertimbangkan wilayah untuk peluncuran produk baru keinginan konsumen dilakukan secara lisan dan waktu
tersebut. Dalam hal periklanan untuk produk baru dari penelitian dapat dilakukan sewaktu-waktu. Melalui penelitian
perusahaan masih menajdi tanggung jawab pemilik, baik itu konsumen perusahaan dapat mengetahui keluhan konsumen.
periklanan di media massa dan media elektronik seperti Pada tahap idea generation, ide yang datang berasal dari
televisi. Uji coba terhadap penjualan merupakan salah satu internal dan juga eksternal perusahaan. Ide yang digunakan
aspek yang diujikan oleh perusahaan. Melalui penjualan, oleh perusahaan diolah terlebih dahulu oleh divisi Research &
perusahaan bisa menentukan berapa besarnya jumlah yang Development sehingga tidak terjadi kesamaan design dengan
harus diproduksi untuk produk baru tersebut. produk lain. Durasi pemunculan ide harus dilakukan setiap
hari oleh perusahaan untuk mendapatkan ide baru untuk
Tahap kesembilan pada penelitian ini adalah desain produk sandal.
commercialization. Pada tahap ini perusahaan akan Pada tahap concept development, perusahaan mengelola ide
menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan menjadi konsep yang diinginkan oleh perusahaan.
peluncuran terhadap produknya. Penentuan tempat di mana Pertimbangan terhadap aspek bahan, harga, dan kemasan turut
produk tersebut akan diluncurkan juga menjadi aspek yang serta dipertimbangan ketika perusahaan menyusun konsep
penting. Strategi pemasaran yang tepat harus digunakan oleh untuk produk barunya.
perusahaan untuk menunjang peluncuran produk tersebut Pada tahap bussiness analysis, perusahaan melakukan
kepada konsumen. Berdasarkan hasil wawancara dengan pertimbangan terhadap harga, model, dan kemasan. Analisis
ketiga narasumber perusahaan, diketahui bahwa dalam bisnis mengenai trend pasar dan potensial pertumbuhan
peluncuran produknya perusahaan tidak selalu lebih cepat produk tidak selalu sesuai dengan hasil analisis perusahaan.
dibandingkan dengan pesaingnya. Strategi yang digunakan Pada tahap ini perusahaan menggunakan distribusi bahan baku
oleh perusahaan dalam peluncuran produk baru dengan yang diimport dan diambil dari lokal. Metode distribusi barang
melihat waktu yang tepat untuk peluncuran produk barunya. jadi, perusahaan mengandalkan toko–toko grosir yang terdapat
Lokasi peluncuran produk baru yang dipilih oleh perusahaan di wilayah Surabaya terlebih dahulu. Pembuatan produk baru
adalah wilayah Surabaya terlebih dahulu kemudian wilayah oleh perusahaan juga mendapatkan halangan untuk memasuki
lain. Surabaya menjadi lokasi yang dipilih oleh perusahaan pasar dalam industri alas kaki dikarenakan tingkat persaingan
berdasarkan pertimbangan wilayah Surabaya merupakan yang tinggi. Perhitungan terhadap Harga Pokok Penjualan
wilayah yang paling dekat, mempunyai hasil penjualan yang dalam pembuatan produk baru d ilakukan oleh pihak PPIC,
bagus jika dibandingkan dengan wilayah lain, dan jumlah kemudian perhitungan ini akan diserahkan kepada pihak
konsumen lebih banyak. marketing. Perhitungan ini nantinya akan diperiksa oleh pihak
marketing, apabila Harga Pokok Penjualan tidak sesuai, pihak
Tahapan terakhir dalam penelitian ini adalah postlaunch marketing akan mendiskusikan perhitungan tersebut dengan
checkup. Tahap terakhir ini merupakan tahap yang digunakan pihak produksi. Penyesuaian yang dilakukan oleh pihak
perusahaan untuk mengawasi produknya setelah diluncurkan. marketing ini bertujuan agar keuntungan yang diinginkan
Melalui pengawasan ini perusahaan dapat mengetahui perusahaan dapat tercapai.
peluncuran produk tersebut sudah sesuai dengan rencana
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 285

Pada tahap screening, keterlibatan pihak keuangan adalah sehingga keuntungan yang diperoleh tidak mengalami
penyediaan anggaran untuk melakukan produksi produk baru. penurunan.
Pada tahap prototype development, perusahaan membuat Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disarankan
purwarupa dengan tujuan mengetahui diperlukan perubahan sebaiknya perusahaan memperhatikan aspek strategi yang
atau peningkatan pada produk. Perubahan yang dilakukan digunakan oleh perusahaan dalam meluncurkan produk
perusahaan terbatas pada kualitas bahan dan bentuk, tanpa barunya kepada konsumen. Melalui penggunaan strategi
mengubah desain. pemasaran produk baru yang tepat, inovasi produk yang
Pada tahap plant scale-up, perusahaan tidak melakukan dilakukan oleh perusahaan dapat diterima oleh masyarakat.
penambahan terhadap peralatan yang digunakan dan bahan
baku yang dipakai menggunakan sistem import dari luar
negeri dan produk lokal. DAFTAR PUSTAKA
Pada market testing, perusahaan memulai produksi produk Fuad, M., H. Christin, Nurlela, Sugiarto, Y.E.F. Paulus.
baru dengan menggunakan kuota minimum sebanyak 1000 (2006). Pengantar Bisnis. Gramedia Pustaka Utama,
lusin sehingga produk barunya hanya dijual beberapa pasang Jakarta.
terlebih dahulu. Tujuan perusahaan untuk melihat tanggapan Gunawan, I. (2015). Metode penelitian kualitatif teori &
konsumen terhadap produk baru tersebut. praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
Pada tahap commercialization, strategi peluncuran produk Kuczmarski. (1992). Managing new products : The power of
perusahaan hanya melihat waktu yang tepat untuk peluncuran innovation. 2nd edition. Prentice – Hall.
produk barunya. Kecepatan waktu perusahaan dalam Millson, Murray R., Willemon, David. (2008). The strategy of
peluncuran tidak selalu lebih cepat jika dibandingkan dengan managing innovation and technology. 1st edition.
pesaingnya. Wilayah Surabaya menjadi pilihan perusahaan Pearson Prantice Hall.
karena angka penjualan paling besar berasal dari Surabaya. Sugiyono. (2010). Metode penelitian bisnis. Alfabeta,
Pada tahap postlaunch checkup, pengawasan terhadap Bandung.
produk yang sudah diluncurkan dilakukan oleh perusahaan Trott, Paul. (2008). Innovation management and new product
dengan tujuan meningkatkan kapasitas penjualan perusahaan development. 4th edition. Prentice Hall

Anda mungkin juga menyukai