Anda di halaman 1dari 5

Cakradonya Dent J 2022; 14(2): 95-99

ORAL THRUSH PADA BAYI: GAMBARAN KLINIS DAN TATALAKSANA


(LAPORAN KASUS)

ORAL THRUSH IN BABIES: CLINICAL APPEARANCE AND CASE MANAGEMENT


(CASE REPORT)

Taufiqi Hidayatullah1, Laxmi Nurul Suci2


1
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
Staf Bagian Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh
Correspondence email to: taupq.drg@unsyiah.ac.id

ABSTRAK
Oral thrush merupakan infeksi jamur didalam mulut yang umum terjadi pada bayi. Etiologi utama
oral trush disebabkan kebersihan yang tidak adekuat. Faktor tersebut dapat berasal dari rongga mulut
bayi, kulit puting ibu, kebersihan tangan ibu dan bayi serta peralatan makan dan minum bayi.
Diagnosis kerja umumnya diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan klinis. Biopsi dapat
dilakukan untuk konfirmasi diagnosis apabila oral thrush menyerupai kondisi oral lain. Gambaran
klinis dapat berupa bercak putih menyerupai krim yang dapat diseka pada mukosa mulut serta pada
beberapa kondisi dapat meninggalkan dasar hiperemis setelah diseka. Oral higiene yang adekuat
mampu menghilangkan infeksi jamur jika belum terlalu parah. Apabila sudah meninggalkan
permukaan hiperemis saat diseka dan lokasi jamur makin meluas dapat dibantu dengan obat anti
jamur seperti miconazole cream. Selain itu, diperlukan pula mengurangi faktor predisposisi yang
terlibat, sepert sanitasi bayi dan ibu guna menunjang efektivitas obat mengeliminir jamur. Cara
pemakaian obat yang tidak tepat akan memyebabkan perawatan tidak berhasil. Oleh karena itu,
dokter gigi harus memberi edukasi secara baik dan benar mengenai tata cara penggunaan obat dan
pembersihan mulut bayi agar terapi yang diberi sesuai harapan.
Kata kunci: Oral thrush, kebersihan mulut, infeksi jamur

ABSTRACT
Oral thrush is common fungal infection in the mouth of infants. The primary etiology of oral thrush is
caused by inadequate oral hygiene. These factors can come from the baby’s oral cavity, the skin of the
mother’s nipples, the cleanliness of the mother’s and baby’s hands, as well as from the baby’s eating
and drinking utensils. The working diagnosis is generally obtained through history taking and clinical
examination. A biopsy may be performed to confirm the diagnosis if oral thrush resembles other oral
conditions. The clinical picture can be white patches resembling cream that can be wiped on the oral
mucosa and, in some conditions, can leave a hyperemic base after wiping. Adequate oral hygiene can
eliminate fungal infections if they are not too severe. If it has left a hyperemic surface when wiped
and the location of the fungus is expanding, it can be helped with antifungal drugs such as miconazole
cream. In addition, it is also necessary to reduce the predisposing factors involved, such as the
sanitation of infants and mothers, to support the effectiveness of drugs to eliminate fungi. Improper
use of the drug will result in unsuccessful treatment. Therefore, dentist must educate properly and
correctly about the procedures for using drugs and cleaning the baby’s mouth so that the given therapy
is successful.
Keywords: Oral thrush, oral hygiene, fungal infection

95 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J 2022; 14(2): 95-99

PENDAHULUAN Pemeriksaan menunjukkan ada lesi putih


Oral thrush atau pseudomembran menyerupai krim di palatum mole. Saat diseka
kandidiasis akut adalah suatu infeksi jamur menggunakan kasa, lesi terhapus dan
yang umum terjadi pada bayi. Infeksi ditandai meninggalkan eritema. Lesi putih lainnya
dengan tampilan plak lembut berwarna putih dijumpai pada mukosa bibir dan pipi. Lesi
menyerupai gumpalan susu yang dapat diseka tersebut dapat dihapus tanpa meninggalkan
dan meninggalkan bekas kemerahan atau eritema. Bayi tampak rewel dan diketahui
eritema. Infeksi tersebut tidak hanya terjadi malas menyusui sejak 2 hari terakhir. Kasus ini
pada bayi, melainkan dapat terjadi pada anak kemudian dirujuk ke dokter gigi spesialis anak
yang sehat, orang dewasa, pengguna gigi palsu untuk ditindaklanjuti.
dan penderita infeksi kronis seperti leukemia Orangtua menjelaskan sudah
dan HIV.1,2 memberikan nistatin gel pada bayi. Orangtua
Faktor etiologi terjadinya oral thrush mengaplikasikan nistatin tersebut 2 kali sehari
pada bayi umumnya diakibatkan karena oral dengan cara meneteskannya di lokasi lesi.
higiene yang tidak adekuat. Sumber infeksi Tidak ada upaya menyeka mulut anak pasca
dapat berasal dari jalan lahir, kulit puting ibu, menyusui dan makan karena khawatir anak
ataupun dot botol susu. Tidak optimalnya akan rewel. Akibat kondisi pandemi, dokter
pembersihan mulut bayi pasca menyusui juga memberikan instruksi khusus kepada orangtua.
berperan meningkatkan risiko terjadinya oral Setelah menganalisis hasil anamnesis dan
thrush.1,2,3 pemeriksaan klinis, maka ditegakkan diagnosis
Kondisi mulut normal pada bayi ditandai yaitu pseudomebran kandidiasis akut atau oral
dengan mukosa berwarna merah segar. Apabila thrush.
timbul bercak putih ataupun kemerahan dapat Orangtua khususnya Ibu diajarkan dan
dicurigai telah terjadi infeksi. Jamur bukanlah diinstruksikan untuk menjaga kebersihan
satu-satunya infeksi pada mulut bayi, walaupun tangan, kulit puting saat menyusui, peralatan
paling sering ditemui. Anamnesis dan makan minum bayi dan kebersihan mulut bayi
pemeriksaan yang detil diperlukan guna tersebut. Setiap kali memberikan makan minum
penegakan diagnosis yang tepat.3,4 kepada bayi, Ibu ditekankan untuk mencuci
Dalam laporan ini akan dibahas suatu tanga dengan sabun dan membersihkan putting
kasus oral thrush yang tidak kunjung sembuh. dengan air matang sebelum menyusui. Selain
Lesi-lesi putih bertambah banyak walaupun itu, juga menyeka mulut anak kasa yang
orangtua telah diresepkan obat oleh dokter. dibasahi air matang sebelum dan sesudah
Edukasi mengenai tatalaksana kasus yang tidak menyusi atau makan.
tepat akan menyebabkan perawatan tidak Pemberian obat anti jamur diganti
maksimal. Setelah diberikan edukasi yang dengan miconazole oral gel sebanyak 1,25 ml
tepat, infeksi jamur berangsur-angsur yang dibagi 4 kali sehari. Mempertimbangkan
menghilang dalam 3 hari. faktor bayi yang belum koperatif saat diberikan
obat, maka orangtua disarankan meneteskan gel
LAPORAN K ASUS pada kasa dan menggulungkan kasa tersebut
Pada tanggal 10 Juni 2021 seorang pada jari telunjuk yang bersih lalu
bayi berusia 11 bulan datang bersama mengoleskannya tepat pada lesi-lesi putih.
orangtuanya ke IGD rumah sakit dengan Kepala bayi dikontrol pergerakannya agar
keluhan bayi rewel tidak mau menyusui dan pengaplikasian obat optimal. Bayi tidak
demam. Orangtua menginformasikan ada diberikan makan ataupun minum selama 30
gumpalan putih yang banyak didalam mulut menit. Agar memudahkan orangtua, dokter
bayi. Gumpalan tersebut bertambah banyak menginstruksiakn memberikan obat tersebut
dalam 1 minggu terakhir. Temuan bercak pada pukul 8 pagi, pukul 12 siang, pukul 4 sore
tersebut pertama kali dijumpai sekitar 10 hari dan pukul 8 malam.
yang lalu. Orangtua sudah dibekali nistatin gel Setelah 1 jam pemberian terakhir,
oleh dokter tetapi tidak kunjung sembuh. orangtua disarankan membersihkan mulut bayi
Gumpalan tersebut sempat berkurang setelah 2 menggunakan kasa lembab yang dibasahi
hari pemakaian obat tetapi berangsur-angsur cairan khlorheksidine glukonat 0,2 % dan
memenuhi mulut bayi sampai ke bagian langit- diseka lembut pada seluruh permukaan mulut
langit. Area pertama yang terkena adalah lidah. bayi, termasuk bagian luar bibir. Tiga hari

96 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J 2022; 14(2): 95-99

setelah terapi, mulut bayi berangsur-angsur menghilang dan menyisakan sedikit lapisan
bersih dan bayi sudah dapat menyusu dan tipis pada permukaan mukosa bukal yang dapat
makan minum seperti biasa. diseka dengan kasa (foto 3,4 dan 5). Orangtua
Observasi kemajuan hasil perawatan pasien tidak mengirimkan foto lebih lanjut
dilakukan menggunakan foto dan video untuk karena sulit mengambil foto anak tetapi
membatasi interaksi akibat kondisi pandemi. melaporkan mulut bayi sudah kembali normal
Hari kelima setelah terapi, bercak jamur mulai dan tidak ada gangguan aktivitas apapun.
terakhir, bercak bertambah dan membuat

Gambar 1. Lesi putih di area Gambar 2. Lesi putih di Gambar 3. Tampilan klinis
palatum mole dan lidah mukosa bukal kiri 3 hari setelah terapi

Gambar 4. Tampilan Gambar 5. Tampilan


klinis 3 hari setelah klinis 3 hari setelah
terapi terapi
PEMBAHASAN bekas kemerahan bila diseka serta bayi mulai
Pseudomembran kandidiasis akut atau rewel susah makan dan minum sehingga
oral thrush merupakan infeksi jamur yang memicu demam.
sering dijumpai pada bayi. Walaupun Literatur menunjukkan infeksi kandida
demikian, infeksi ini juga dapat terjadi pada dapat ataupun tidak menunjukkan gejala.
anak-anak dan dewasa dengan masalah Gejala yang mungkin dapat bterjadi antara
imunokompromis. Infeksi jamur pada bayi lain timbul sensasi terbakar, perih dan
umumnya disebabkan karena kebersihan gangguan indra perasa. Berdasarkan
mulut yang tidak adekuat. Pemicunya dapat gambaran klinis, tipe kandidiasis yang
bersumber dari rongga mulut bayi sendiri, dijumpai dalam kasus ini adalah
kebersihan tangan bayi dan Ibu saat pseudomembran kandidiasis akut. 4,6-8
menyusui, kebersihan kulit puting Ibu serta Tampilan klinis yang memperkuat
alat makan dan minum bayi yang diagnosis tersebut adalah dijumpai gumpalan-
terkontaminasi.5 gumpalan dengan meninggalkan dasar
Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan hiperemis pada mukosa jika diusap/diangkat
berdasarkan pemeriksaan subjektif dan terutaa pada mukosa palatum mole. Pada
objektif. Riwayat bercak putih pada mulut awalnya orangtua menginformasikan bercak
bayi telah terjadi sejak 2 minggu tanpa ada putih tersebut banyak dijumpai di lidah,
perubahan signifikan walaupun telah namun saat dibawa ke rumah sakit, lesi
diberikan obat anti jamur. Pada 1 minggu didominasi pada bagian palatum. Selain itu,

97 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J 2022; 14(2): 95-99

dijumpai gumpalan serupa di mukosa bukal pemberian obat, orangtua diinstruksikan


dan bibir tetapi tidak meninggalkan bekas untuk menyeka bagian lesi secara perlahan
hiperemis jika diangkat.7,9 menggunakan kasa lembab yang dibasahi air
Diagnosis oral thrush sebagian besar matang. Setelah itu, gel miconazole dioleskan
dapat ditegakkan dengan pemeriksaan klinis pada kasa yang dililitkan pada jari untuk
apabila lesi yang tampak jelas dan khas. diusapkan pada bagian lesi. Orangtua
Apabila diagnosis meragukan, dapat diinstruksikan untuk tidak panik saat anak
dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa menangis dan setelahnya tidak
kultur spesies kandida dari biakan koloni. diperkenankan makan, minum atau menyusui
Diagnosis banding oral thrush umumnya selama 30 menit. Hal tersebut dilakukan 4
disandingkan dengan kasus reaksi iritasi obat kali sehari.
kumur, trauma termal atau coated tongue. 8,9 Satu jam setelah pemberian terakhir
Faktor predisposisi pada kasus ini pada malam hari, orangtua diinstruksikan
diduga karena kebersihan mulut yang kurang untuk membasuh mulut bayi menggunakan
baik serta cara terapi yang salah. Literatur obat kumur khlorheksidine gluconate 0,2 %
menunjukkan kegagalan melakukan dengan cara menyekanya menggunakan kasa.
kebersihan tangan dapat meningkatkan infeksi Khlorheksidine gluconate diketahui efektif
nosokomial. Dari anamnesis diketahui Ibu menghambat perlekatan C. albicans pada
bayi beberapa kali lupa mencuci tangan atau epitel mukosa mulut. Selain itu, miconazole
mencuci tangan tanpa sabun antiseptik dipercaya memiliki efek anti bakteri yaitu
sebelum menyusui dan lupa membersihkan properti kationik yang mampu meningkatkan
kulit puting saat menyusui karena panik anak oral higiene. Khlorheksidin dapat mereduksi
menagis saat ingin menyusu. Akibat plak sehingga mengurangi mikroba. Agen ini
keterbatasan waktu, botol dot juga diyakini juga mudah diabsorbsi mikroorganisme
tidak steril karena hanya direbus sampai air sehingga meningkatkan permeabilitas
mendidih saja tanpa ditunggu beberapa menit membran sel dan berakhir pada prepitasi
setelahnya. Selain itu, orangtua sangat jarang sitoplasmik mikroorganisme tersebut.
membersihkan mulut bayi karena khawatir Pemberian agen anti jamur dan khlorheksidin
bayi rewel. Semua kondisi diatas tidak boleh secara bersamaan karena akan
berkontribusi memicu timbulnya infeksi membentuk ikatan yang mengurangi
jamur.5,7 efektivitas dari kedua agen itu.13,14
Kunci tatalaksana kasus infeksi jamur Pembersihan kulit puting ibu saat
pada bayi adalah peningkatan oral higiene menyusui serta sterilitas perangkat makan dan
yang adekuat. Apabila ditemui bercak putih minum bayi terutama dot susu harus
yang dicurigai jamur dan tidak menimbulkan diperhatikan. Ibu diinstruksikan untuk rajin
bekas hiperemis pada dasar mukosa, maka hal membersihkan puting menggunakan air
yang pertama kali dilakukan adalah segera matang dan merebus alat makan bayi dengan
membersihkan mulut bayi dan mengeliminasi benar. Setelah air mendidih, perangkat makan
faktor pemicunya.3-4 dan minum jangan langsung diangkat tetapi
Penatalaksanaan kasus ini dilakukan dibiarkan 5-10 menit guna menjamin sterilitas
secara komprehensif meliputi pemberian anti alat.5
jamur dan koreksi faktor predisposisi.2 Pada Identifikasi dan koreksi faktor
awalnya bayi telah menerima terapi nistatin predisposisi sangat berpengaruh terhadap
gel tetapi diduga karena cara pemberian yang hasil perawatan. Kebersihan mulut adalah
tidak tepat disertai pemeliharaan oral higiene faktor utama yang harus diperhatikan.7,11,15
tidak adekuat menyebabkan infeksi menetap Pemberian agen anti fungi diberikan apabila
dan bertambah parah. Orangtua panik karena titik-titik lesi menyebar dan lesi
anak menangis saat pemberian obat, sehingga meninggalkan bekas hiperemis bila diangkat.
permukaan yang terinfeksi jamur tidak Pemberian obat tanpa ditunjang dengan
berkontak dengan obat secara sempurna Pada peningkatan oral higiene menyebabkan
kasus ini, dipilih anti jamur miconazole gel. infeksi bertahan. Salah satu tantangan dalam
Literatur menunjukkan bahwa pemberian obat kepada bayi adalah tingkat
miconazole gel lebih efektif untuk terapi koperatif bayi yang rendah. Cara fiksasi
oral thrush pada bayi.10-12,16 Sebelum kepala bayi perlu diperhatikan agar

98 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J 2022; 14(2): 95-99

pengolesan obat efektif. Orangtua harus successful management. J Fungi 2021; 7:


diyakinkan agar tidak khawatir saat 1-26
memberikan obat serta membersihkan mulut 8. Singh A, Verma R, Murari A,Agrawal A.
bayi. Tidak ada efek berbahaya yang Oral Candidiasis: An Overview. J Oral
ditimbulkan oleh obat anti jamur. Pemberian Maxillo Pathol 2014; 18(1): 81-5
gel tidak perlu banyak tetapi harus merata. 9. Akpan A. Oral candidiasis. Postgrad
Hindari menggunakan sendok atau pipet Med J 2002;78: 455-9
tetes. Cukup diteteskan pada kasa yang 10. Dean H. 2019.Prescribing for oral thrush
dililitkan pada jari untuk diseka ke area lesi. in babies and prescribing for surface and
Pemberian obat yang tidak tepat dapat ductal thrush in lactating woman.
menyebabkan eksositem didalam mulut https://www.derbyshiremedicinesmanage
terganggu. ment.nhs.uk/assets/Clinical_Guidelines/F
ormulary_by_BNF_chapter_prescribing_
SIMPULAN guidelines/BNF_chapter_5/Oral_Thrush_
Oral thrush merupakan infeksi jamur In_Babies.pdf. Diakses pada 9 Juni 2020
yang sering terjadi pada bayi. Diagnosis oral 11. Al-Shayyab M, Osama A, Hammad A,
thrush dapat ditegakkan melalui anamnesis Al-Omiri M, Dar-Odeh N. Antifungal
dan pemeriksaan klinis. Kebersihan non prescribing pattern and attitude towards
adekuat merupakan faktor utama penyebab the treatment of oral candidiasis among
oral thrush. Lesi dapat sembuh dengan dentist in Jordan. International Dent J
meningkatkan oral hygiene. Walaupun 2015; 65: 216-26
demikian, obat anti fungi topikal diperlukan 12. Quindos G, Gil-Alonso S, Marcos-Arias
apabila lesi terlalu luas. Cara penggunaan C, Sevillano E, Mateo E, Jauregizar N,
obat perlu diperhatikan agar terapi yang Eraso E. Therapeutic tools for oral
diberikan berhasil. candidiasis: Current and new antifungal
drugs. Med Oral Patol Oral Cir Bucal
DAFTAR PUSTAKA 2019; 24(2): 177-80
1. Prasanna KR. Oral candidiasis-A review. 13. Goins RA, Ascher D, Waecker N et al.
Scholarly J Med 2012; 2(1): 6-30 Comparison of fluconazole and nystatin
2. Parihar S. Oral candidiasis- A review. oral suspensions for treatment of oral
Webmedcentral Dent 2011; 2(20: 1-18 candidiasis in infants. Pediatr Infect Dis
3. Sachdeva SK, Dutta S, Sabir J 2002; 21(1): 1165-7 (13)
H,Sachdeva A. Oral thrush in an 14. Salim N, C.Moore, N.Silikas,
Infant: A Case report with treatment J.Satterthwaite, R. Rautemaa.
modalities.Pediatr Dent Care 2016; Candidacidal effect of fluconazole and
1(2): 107. chlorhexidine released from acrylic
4. Cindy W, Gaskie S, Jamieson B. What polymer. J Antimicrob Chemother 2013;
is the best treatment for oral thrush in 68: 587-92
healthy infants?. J Fam Practice 2008; 15. Triwardhani L, Puspa Dewi S R. Acute
57(8): 484-85 pseudomembranous candidiasis in
5. Julyarni Akri Y. Kondisi mencuci tangan patients with hypertension. Sriwijaya J
dan persiapan sebelum menyusui dengan Dent 2020; 1(1): 43-51
kejadian oral thrush pada bayi usia 1-6 16. Zhang L-W, Fu J-Y, Hua H. Efficacy and
bulan di BPS Setijoati Sengkaling Indah I safety of miconazole for oral candidiasis:
KAV 33 DAU Malang. J Edu Health a systemic review and meta-analysis.
2017; 5(2): 168-76 Oral Disease J 2015; 22(3): 185-95
6. Brent NB.Thrush in the breastfeeding
dyad: results of a survey on diagnosis
and treatment. Clin Pediatr 2001; 40:
503-6
7. Shin Yu Lu. Oral
candidiasis:Pathophysiology and Best
Practice for diagnosis, classification, and

99 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ

Anda mungkin juga menyukai