Anda di halaman 1dari 25

PRINSIP DASAR PENGOLAHAN

AIR LIMBAH

Team Environment APP

2012
LATAR BELAKANG

1. Terjadinya pencemaran lingkungan akibat dari


kegiatan industri.

2. Melindungi Sumber daya air dan lingkungan,


dari pencemaran limbah industri dan kegiatan
usaha lainnya agar tetap bermanfaat bagi
kehidupan manusia dan mahkluk hidup lainnya.

3. Standarisasi kualitas buangan limbah industri


dan kegiatan usaha lainnya dalam rangka upaya
preventive pengendalian pencemaran terhadap
lingkungan.
TUJUAN TRAINING

1. Untuk memahami dan mengetahui prinsip dasar


pengolahan air limbah
2. Untuk memahami dan mengetahui prosedur kerja yang
benar
dan akurat dalam proses pengolahan air limbah
3. Mampu mengoperasikan dan memahami prinsip kerja
peralatan untuk proses pengolahan air limbah
4. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
karyawan di bagian pengolahan air limbah
Raw Waste Water
Urea : 150 Kg/d
T : 62 °C BOD : ppm
pH : 7.4 COD : 1417 ppm pH adjustment H3PO4 : 35 kg/d
T : 58 °C BOD : ppm Defoamer : 40 kg/d
TSS : 490 ppm Q : 50.000 mpd HCl, NaOH PH : 7.7 COD : 1036 ppm
TSS : 149 ppm
T : 40 °C
Bar Cooling
Buffer Tank Aerated Lagoon
Screen Tower

MLSS : 2957 ppm


DO = 1 -3 ppm
Primary Clarifier Sludge Diversion RT = 24 h
EQ
Tank
Tank

Secondary
PAC, Polymer Clarifier

Diversion Flocculation
Tank T : 34 °C
Basin
pH : 7.4
Sludge Sludge COD : 1381 ppm
Thickener Thickener TSS : 490 ppm

Tertiary
Polymer Clarifier

T : 32 °C BOD : ppm
Pharsal
TF Belt Press Belt Press flume
PH : 7.7 COD : 269 ppm
TSS : 77 ppm
PULP SLUDGE
CAKE Siak River
Raw Waste Water
T : 62 °C COD : 1400 ppm
pH : 7.4 TSS : 641 ppm

Bar Physical Biological Urea : 150 Kg/d


H3PO4 : 35 kg/d
Defoamer : 40 kg/d
Screen Process
Process MLSS : 2557 ppm
DO = 1 -3 ppm
RT = 24 h
Cooling Aerated Lagoon Clarifier 2nd
EQ Diversion Clarifier 1st Buffer Tank Tower
Tank Tank
T : 58 °C PH : 7.7 T : 40 °C
Bio Sludge
COD : 1036 ppm
Fibre/Sludge TSS : 149 ppm

Effluent
Siak River
Sludge
Thickener NORMAL
PROCESS
Bio Sludge
Sludge
T : 34 °C
pH : 7.4
COD : 300 ppm
Recovery TSS : 70 ppm

Process
TF Pulp & Belt
Sludge Press
Raw Waste Water
T : 62 °C COD : 1400 ppm
pH : 7.4 TSS : 641 ppm

Biological Urea : 150 Kg/d


Bar Physical H3PO4 : 35 kg/d
Defoamer : 40 kg/d
Screen
Process Process MLSS : 2557 ppm
DO = 1 -3 ppm
RT = 24 h
Cooling Aerated Lagoon Clarifier 2nd
EQ Diversion Clarifier 1st Buffer Tank Tower
Tank Tank
T : 58 °C PH : 7.7 T : 40 °C
Bio Sludge
COD : 1036 ppm
Fibre/Sludge TSS : 149 ppm
ABNORMALITY
PROCESS Effluent
Flocculation Siak River
Sludge T : 34 °C
Basin
Thickener pH : 7.4 NORMAL
COD : 600 ppm PROCESS

Sludge
TSS : 300 ppm T : 34 °C
pH : 7.4
Bio Sludge COD : 300 ppm
Recovery TSS : 70 ppm
Sludge
Chemical
Process Clarifier 3rd
Process
Polimer
+
Alum/PAC
TF Pulp & Belt
T : 32 °C PH : 7.7
Sludge Press COD : 277 ppm
TSS : 61 ppm
Effluent
Siak River
I . SUMBER AIR LIMBAH

1. Kegiatan domestik (Air limbah rumah tangga)

2. Kegiatan komersial (Air limbah rumah sakit, hotel,


restoran dan pertokoan)
3. Kegiatan Industri (Air limbah industri)

4. Peternakan (Air limbah dari rumah potong hewan


dan cuci kandang – hewan)
I . SUMBER AIR LIMBAH

Parameter pencemar air limbah


Zat Padat Tersuspensi (TSS)

BOD(Biochemical Oxygen Demand)

COD(Chemical Oxygen Demand)

pH (derajat keasaman )

Nitrogen (organik - anorganik)

Phosphat (organik – anorganik)

Beberapa Logam berat

Bakteriologis (MPN/100 ml)

Senyawa-senyawa organik dan Asam-asam organik


KOMPOSISI AIR LIMBAH

KOMPOSISI AIR LIMBAH AIR


LIMBAH
AIR 99.9 % PADATAN 0.1 %

ORGANIK 70 % AN-ORGANIK 30%

PROTEIN 65 % BAHAN BUTIRAN


KARBOHIRAT 25% LOGAM
LEMAK 10 % GARAM-GARAM
II. JENIS PENGOLAHAN AIR LIMBAH

2.1. Pengolahan Secara Fisika


Menghilangkan Suspended solid dan materi-materi
kasar.

2.2. Pengolahan Secara Kimia


Menghilangkan kandungan organik dan Anorganik
terlarut.

2.3. Pengolahan SecaraBiologi


Menghilangkan bahan-bahan organik terlarut,yang
tidak dapat dihilangkan pada pengolahan tingkat
sebelumnya dalam air limbah dengan bantuan
microorganisme /bakteri.
II. JENIS PENGOLAHAN AIR LIMBAH

2.1. Pengolahan secara Fisika


Pengolahan secara fisik diantaranya :
1. Penyaringan ( screening )
2. Pemecah /grinding ( comunition )
3. Penyeragaman ( Equalization )
4. Pengendapan ( sedimentation )
5. Penyaringan ( filtration )
6. Pengapungan ( flotation )

Screening Comunition Equalization Sedimentation Flotation


II. JENIS PENGOLAHAN AIR LIMBAH

2.2. Pengolahan Secara kimia.

KOAGULASI & FLOKULASI

Tujuan: untuk menyisihkan bahan-bahan tersuspensi/koloid


dengan penambahan bahan kimia .
II. JENIS PENGOLAHAN AIR LIMBAH

2.2.1. Koagulasi :
Penggumpalan partikel-partikel koloid
menjadi partikel-partikel kecil (fine flocs)
dengan penambahan bahan kimia. Bahan
kimia yang ditambahkan disebut Koagulan.
Koagulan memiliki muatan listrik yang
berlawanan dengan muatan listrik partikel
koloid.

Colloidal Coagulation Reaction


II. JENIS PENGOLAHAN AIR LIMBAH

2.2.2. Flokulasi :
Penggumpalan partikel-partikel kecil (fine flocs)
menjadi gumpalan (flocs) yang cukup besar dan
mudah untuk mengendap dengan penambahan
bahan
kimia.

Flocculation Reaction
II. JENIS PENGOLAHAN AIR LIMBAH

2.3. Pengolahan secara biologi.


Berdasarkan kebutuhan oksigen
2.3.1 Pengolahan secara anaerob
• Digesting tank
• UASB / EGSB ( Up flow anaerobic blanket )
II. JENIS PENGOLAHAN AIR LIMBAH

2.3.2 Pengolahan secara aerob.


• Kolam aerasi dan Aerated lagoon
• Mixer
• Aerator
• Activated sludge
• Nutrisi ( N & P )
III. TAHAPAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH

1. Pengolahan Primary
Menghilangkan Suspended solid dan materi-materi kasar
2. Pengolahan Secondary
Menghilangkan kandungan organik terlarut
3. Pengolahan Tertiary
Menurunkan kandungan bahan –bahan
pencemar sepesifik yang tidak dapat dihilangkan
pada pengolahan tingkat sebelumnya
4. Penanganan Sludge Primary dan Secondary .
Meningkatkan konsistensi sludge dengan
menggunakan mesin dewatering.
III. TAHAPAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH

3.1. Pengolahan Primary


Memisahkan (secara fisik) komponen
limbah yang akan menganggu proses
pengolahan.
III. TAHAPAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH

3.2. Pengolahan Secondary


Menurunkan BO (bahan organik) atau TSS (total
suspended
solid) dengan perlakuan kimia/biologis. Selanjutnya bila
diperlukan dapat diteruskan dengan pengolahan tersier.

FLOW SHEET PENGOLAHAN SEKUNDER


III. TAHAPAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH

3.3. Pengolahan Tertiary (lanjutan)


Dilakukan bila effluent akan dimanfaatkan
kembali. Merupakan kombinasi perlakuan
fisika dan kimia
III. TAHAPAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH

3.4. Penanganan Sludge Primary dan Secondary


Meningkatkan konsistensi sludge primary dan
secondary clarifier dengan menggunakan mesin
dewatering.
IV. PENANGANAN SLUDGE

Sludge yang dihasilkan dari primary dan


secondary clarifier harus ditingkatkan lagi
konsistensinya agar bisa diolah pada proses
selanjutnya .
STANDARISASI UNTUK BAKU MUTU
LAMPIRAN :Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
Kep.51/MENLH/10/1995
tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi kegiatan Industri (Lampiran II B)
Canada

USA

Brazil S.Africa Australia

Anda mungkin juga menyukai