Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Fokus Manajemen Bisnis

Volume 12, Nomor 1, Maret 2022, Halaman 66-78


https://doi.org/10.12928/fokus.v12i1.5531
http://journal2.uad.ac.id/index.php/fokus

MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA


KOPERASI DI KABUPATEN PURBALINGGA
Bagus Gumelar1,*, Candra Vionela Merdiana2
Universitas Ahmad Dahlan
bagus.gumelar@mgm.uad.ac.id
*Correspondent Author

ARTICLE INFO ABSTRACT

This study examines the effect of change management in improving


Article History the organizational performance of cooperatives in Purbalingga
Received 2022-01-07 Regency. Prior studies showed that cooperatives that excel in the
Revised 2022-04-04 long term are cooperatives that emphasize the ability to adapt to
Accepted 2022-04-05 existing changes (resilience). However, during the Covid-19
Pandemic, cooperatives are now experiencing many obstacles that
make cooperatives slower to develop and even decline the
Keywords
organizational performance. This study aims to explain the concept
Change Management
of organizational change and its benefits for the organization,
Cooperative
providing essential ways to implement practices that improve the
Organizational Performance
organizational performance of cooperatives in the Purbalingga
Regency. The research sample in this study was 50 cooperatives in
Purbalingga Regency as the respondents to the survey
questionnaire. The analytical method used is multiple linear
analysis. This study concludes that technological change has a
positive and significant effect on organizational performance,
organizational leadership change does not have a significant effect
on organizational performance, and organizational cultural change
has a significant effect on organizational performance.

This is an open-access article under the CC–BY-SA license.

1. Pendahuluan
Tahun 2020 adalah tahun yang berat bagi pelaku usaha, tak terkecuali pelaku usaha
koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pandemi Covid-19 telah memukul usaha
mereka dari berbagai sektor (Awali, 2020). Secara makro ekonomi, Indonesia terkontraksi
sepanjang tahun 2020 menyentuh angka terendah -5,32% pada kuartal ke 2. Meskipun
cenderung membaik, namun ekonomi belum mencapai angka positif sampai akhir tahun 2020
yang mencatatkan angka -2,19%. Selain itu, kondisi semakin diperparah dengan angka
penularan Covid-19 yang meningkat sehingga memicu pembatasan sosial berskala besar.
Pandemi Covid-19 ini tentunya sangat berdampak bagi perekonomian para pelaku
usaha, salah satunya koperasi (Anugrah & Wahyono, 2021). Banyak usaha anggota koperasi
yang mengalami kelesuan, akibatnya banyak pinjaman yang disalurkan menjadi macet atau
potensi piutang tak terbayar menjadi tinggi. Sedangkan koperasi sektor riil usahanya

fokus@mgm.uad.ac.id 66
Jurnal Fokus Manajemen Bisnis
Volume 12, Nomor 1, Maret 2022, Halaman 66-78

menurun dikarenakan daya beli masyarakat menurun (Tiwu, 2020). Kondisi tersebut
semakin diperparah dengan maraknya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang dalam
operasionalnya menggunakan sistem financial technology dan berkolaborasi dengan sektor
usaha non keuangan membuat usaha koperasi khususnya koperasi simpan pinjam semakin
tertekan (Roberto, 2020).

50% 47%
45%

40%
35%
35%

30%

25%

20%

15%

10% 8% 7%
5%

0%

Permodalan Penjualan Produksi Distribusi

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (2020)

Diagram 1. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Koperasi dan UMKM di Indonesia

Dalam menghadapi situasi tersebut, koperasi dituntut harus mampu menyesuaikan


dengan kondisi dan bertransformasi dari segi usaha, kelembagaan, permodalan, dan
pelayanan kepada anggota (Ahmad & Krisnadi, 2020). Ada berbagai jenis perubahan yang
harus dilakukan oleh koperasi karena adanya faktor internal maupun eksternal. Perubahan
teknologi, perubahan kepemimpinan organisasi, dan perubahan budaya merupakan cara
untuk koperasi bisa tumbuh dan bertahan di masa pandemi ini (Nurlinda & Sinuraya, 2020;
Setiawati, 2020). Perubahan strategis didefinisikan sebagai perubahan konten strategi
organisasi seperti yang didefinisikan oleh ruang lingkupnya, penyebaran sumber daya,
keunggulan kompetitif, dan sinergi (Schendel & Hofer, 1979). Pengurus koperasi yang sehat
harus memiliki kompetensi untuk mengelola perubahan di lingkungan koperasi (Syobar,
2016).
Faktor perubahan lainnya adalah perubahan teknologi yang eksponensial dan
perubahan yang tidak terduga lainnya. Selama ini perubahan teknologi memiliki pengaruh
besar terhadap usaha koperasi. Menurut Thammatucharee (2021) pesatnya disrupsi
perkembangan teknologi digital seperti Artificial Intellegence (AI), mesin robot, dan mekanika
kuantum. Kedepannya pekerjaan manusia berisiko digantikan oleh mesin dan AI di banyak
bagian pekerjaan rutin di bidang manufaktur, ritel, perbankan, industri jasa, dan perhotelan
(Thammatucharee, 2021). Perubahan tersebut dapat berupa perubahan struktur (desain
pekerjaan, rentang kendali, hubungan otoritas atau mekanisme koordinasi) dalam teknologi
(peralatan, proses kerja atau metode kerja) maupun pada orang (perilaku, persepsi, harapan
atau sikap).
Bagus Gumelar & Candra Vionela Merdiana (Manajemen Perubahan dalam Meningkatkan Kinerja ...) 67
Jurnal Fokus Manajemen Bisnis
Volume 12, Nomor 1, Maret 2022, Halaman 66-78

Koperasi khususnya simpan pinjam saat ini dihadapkan pada kondisi persaingan yang
ketat, tidak hanya bersaing dengan koperasi yang lain namun juga bersaing dengan
perbankan yang sudah masuk ke sektor mikro, lembaga keuangan mikro, dan financial
technology (Saragih, 2019). Koperasi yang unggul dalam jangka panjang adalah koperasi yang
menekankan pada kemampuan untuk beradaptasi (resiliensi) dengan perubahan yang ada.
Artinya, koperasi tersebut dapat dengan cepat melakukan perubahan dari berbagai aspek.
Namun koperasi sendiri sekarang mengalami banyak hambatan yang membuat koperasi
lambat dalam berkembang dan cenderung menurun. Koperasi masih belum sepenuhnya
mampu mengembangkan kegiatan di berbagai sektor perekonomian karena belum memiliki
kemampuan untuk memanfaatkan segala potensi yang ada. Penelitian ini meneliti tentang
pengaruh manajemen perubahan dalam meningkatkan kinerja koperasi di wilayah Kabupaten
Purbalingga.

2. Review Literatur dan Hipotesis


2.1. Landasan Teori
2.1.1. Perubahan Teknologi
Teknologi adalah pengetahuan, proses, alat, metode, dan sistem yang digunakan
dalam penciptaan barang dan peningkatan layanan. Adanya perubahan atau teknologi
menjadi ujung tombak aktivitas ekonomi. Agar organisasi dapat bersaing, ia harus
inovatif secara teknologi (Sisca dkk., 2021). Inovasi teknologi merupakan cara untuk
meningkatkan efisiensi operasional untuk mencapai keunggulan kompetitif (Widajanti,
2008). Menurut Adepoju et al. (2017) inovasi teknologi melibatkan rangkaian kegiatan
seperti penerapan teknologi dan metode baru, mengadopsi teknik baru dalam produksi
dan taktik atau strategi manajemen baru, peningkatan kualitas produksi,
mengembangkan produksi baru, menyediakan layanan baru, serta menjelajahi pasar
baru dan mewujudkan nilai pasar. Dapat disimpulkan bahwa inovasi teknologi
organisasi adalah inovasi dalam research and development (R&D), produksi, penjualan,
dan manajemen (Adepoju et al., 2017).

2.1.2. Perubahan Kepemimpinan Organisasi


Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi kegiatan individu atau
sekelompok individu di dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Lina, 2014). Kepemimpinan mengambil peranan penting terhadap kemajuan
organisasi (Mukti, 2018). Pemimpin dituntut memiliki keahlian dalam menghadapi
segala permasalahan yang ada dalam organisasi dan juga harus mempunyai
kemampuan memimpin dan kemampuan intelektual yang baik, sehingga dalam
mengambil keputusan dapat diterima dengan baik oleh anggota (Rusmini, 2015). Agar
dapat mencapai tujuan organisasi, pemimpin harus menciptakan strategi yang tepat
dan didukung dengan tim yang solid.

2.1.3. Perubahan Budaya Organisasi


Budaya adalah tatanan sosial diam-diam dari sebuah organisasi. Budaya
membentuk sikap dan perilaku dengan cara yang luas dan tahan lama (Groysberg et al.,
2018). Pendapat lain juga dikemukakan Robbins & Judge (2018) bahwa budaya
organisasi merupakan suatu sistem berbagi arti yang dilakukan oleh para anggota yang
membedakan suatu organisasi dari organisasi lainnya. Budaya organisasi yang baik
akan menghasilkan kesepakatan bersama dalam organisasi, serta dapat mengarahkan
pikiran dan tindakan anggota dengan lebih mudah. Mlekus et al. (2018) menyebutkan
bahwa ada tiga alasan mengapa partisipasi karyawan bermanfaat bagi keberhasilan
suatu proses perubahan. Pertama, pemahaman proses perubahan untuk berubah dan
68 10.12928/fokus.v12i1.5531
Jurnal Fokus Manajemen Bisnis
Volume 12, Nomor 1, Maret 2022, Halaman 66-78

perilaku yang mendukung perubahan. Kedua, karyawan yang memiliki pengaruh


selama proses perubahan. Dengan cara tersebut, karyawan dapat menyelaraskan
perubahan yang direncanakan dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai mereka
sendiri. Ketiga, partisipasi aktif dalam perubahan. Partisipasi aktif mengacu pada
tindakan yang dilakukan oleh karyawan.

2.2. Hipotesis
2.2.1. Pengaruh Positif Perubahan Teknologi terhadap Kinerja Organisasi
Perubahan teknologi adalah serangkaian kegiatan yang mengaplikasikan ide-ide
baru dalam dunia teknologi, sehingga muncul teknik-teknik baru dalam produksi dan
aplikasi komersialnya. Pengembangan organisasi yang berkelanjutan melalui inovasi
teknologi dapat diwujudkan melalui penerapan teknologi informasi sebagai keunggulan
kompetitif organisasi (Fourry, 2021). Penggunaan teknologi akan meningkatkan daya
saing, peningkatan sumber daya, peningkatan efektivitas usaha, serta peningkatan
kinerja organisasi. Hal ini juga dipertegas oleh hasil penelitian terdahulu dari Adeyeye
et al. (2013), Anggono (2015), Chege & Wang (2020), serta (Wulandari & Dwiatmadja
(2020) bahwa perubahan teknologi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi.
Inovasi teknologi merupakan hal yang sangat penting bagi keberlanjutan organisasi dan
penentu competitive advantage organisasi (Azubuike, 2013). Inovasi membutuhkan
upaya yang terkoordinasi dan terintegrasi dari banyak bidang yang berbeda.
Berdasarkan ulasan tersebut, maka hipotesis pertama penelitian ini adalah:
H1: Perubahan Teknologi Berpengaruh Positif terhadap Kinerja Organisasi

2.2.2. Pengaruh Positif Perubahan Kepemimpinan Organisasi terhadap Kinerja


Organisasi
Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan dalam mempengaruhi
sekelompok nilai, keyakinan, sikap, dan perilaku (Ganta & Manukonda, 2014). Seorang
pemimpin dengan keterampilan kepemimpinan yang kuat dapat dengan mudah
memotivasi dan mempengaruhi karyawan organisasi untuk menerapkan perubahan
yang efektif pada organisasi. Menurut Atkinson & Mackenzie (2015) jika tidak ada
kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, maka tidak akan ada perubahan karena
tidak ada pemimpin yang memotivasi serta memberikan arahan yang jelas bagi
organisasi. Pemimpin yang masih menerapkan cara lama dalam manajemen usaha tidak
cukup untuk menopang perubahan di era modern.
Perubahan kepemimpinan organisasi adalah perubahan yang dapat
menginspirasi perubahan positif di dalam lingkungan organisasinya. Pemimpin
perubahan memiliki ciri peduli dan fokus terhadap anggota agar berhasil dalam
mencapai tujuan organisasi. Robbins & Judge (2018) mendefinisikan kepemimpinan
sebagai kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian visi atau
tujuan. Pemimpin yang kuat dan manajemen yang memadai diperlukan oleh setiap
organisasi untuk mencapai efektivitas yang optimal dan profesional. Hal ini didukung
dengan penelitian terdahulu dari Yıldız et al. (2014), Al Khajeh (2018), dan Rawashdeh
et al. (2021) yang menunjukkan dampak positif dari perubahan kepemimpinan
terhadap kinerja organisasi. Lingkungan usaha saat ini mengharuskan setiap organisasi
melakukan perubahan untuk mengatisipasi perubahan yang cepat dalam lingkungan
usaha. Jika organisasi gagal membuat perubahan dan beradaptasi, maka potensi
kegagalan menjadi besar dan akan menghadapi kebangkrutan. Kepemimpinan bertugas
memberikan kejelasan visi dan cara sistematis untuk mencapainya secara efektif,
karena jika tidak ada kepemimpinan, maka tidak ada perubahan dalam manajemen

Bagus Gumelar & Candra Vionela Merdiana (Manajemen Perubahan dalam Meningkatkan Kinerja ...) 69
Jurnal Fokus Manajemen Bisnis
Volume 12, Nomor 1, Maret 2022, Halaman 66-78

organisasi (Atkinson & Mackenzie, 2015). Berdasarkan ulasan tersebut, maka hipotesis
kedua penelitian ini adalah:
H2: Perubahan Kepemimpinan Organisasi Berpengaruh Positif terhadap Kinerja
Organisasi

2.2.3. Pengaruh Positif Perubahan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Organisasi


Organisasi dengan budaya organisasi yang baik akan meningkatkan keunggulan
kompetitif dimana model bisnis tidak mudah ditiru oleh pesaing. Budaya organisasi
didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang membedakan antara organisasi satu
dengan yang lain. Budaya organisasi didasarkan pada praktik umum, dimana karyawan
mengadopsi perilaku sesuai dengan simbol, sosok, dan ritual yang digambarkan oleh
organisasi, seperti perubahan dalam produktivitas dan kepuasan pekerja (Rocha et al.,
2016). Keberhasilan manajemen perubahan dimulai dari budaya organisasi yang
menuntut pemimpin agar memiliki kemampuan untuk melaksanakan perubahan yang
efektif dan berkelanjutan. Budaya organisasi yang dimiliki oleh organisasi menentukan
bagaimana organisasi menghadapi kondisi internal dan eksternal, serta mencari solusi
untuk keberlangsungan hidup organisasi. Penelitian Shahzad (2014), Josee & Shisia
(2014), serta Putriana dkk. (2015) menunjukkan hasil perubahan budaya organisasi
dapat meningkatkan kinerja organisasi. Perubahan budaya perusahaan yang optimal
adalah kunci untuk melestarikan keunggulan kompetitif, juga mengintegrasikan
inovasi, kerja tim, respon terhadap pasar, dan kepuasan pelanggan (Nazarian et al.,
2017). Berdasarkan ulasan tersebut, maka hipotesis ketiga penelitian ini adalah:
H3: Perubahan Budaya Organisasi Berpengaruh Positif terhadap Kinerja
Organisasi

2.3. Model Penelitian

Perubahan
Teknologi H1

Perubahan H2
Kepemimpinan Kinerja Organisasi
Organisasi

Perubahan Budaya H3
Organisasi

Gambar 1. Model Penelitian

3. Metode Penelitian
3.1. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah koperasi yang berada di
Kabupaten Purbalingga pada tahun 2019, yaitu sebanyak 239 koperasi (Badan Pusat
Statistik Kabupaten Purbalingga, 2019). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
metode pengambilan sampel purposive sampling dengan kriteria koperasi jenis simpan
pinjam. Pertimbangan peneliti dalam memilih kriteria sampel koperasi simpan pinjam
dikarenakan memiliki tingkat risiko dan kerentanan yang tinggi terhadap kondisi

70 10.12928/fokus.v12i1.5531
Jurnal Fokus Manajemen Bisnis
Volume 12, Nomor 1, Maret 2022, Halaman 66-78

perubahan atau disrupsi. Oleh karena itu, jumlah sampel koperasi simpan pinjam
sebanyak 50 badan hukum koperasi.

3.2. Sumber dan Metode Pengumpulan Data


Ada dua jenis data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer dalam penelitian ini bersumber dari hasil kuesioner yang diberikan
kepada manajer koperasi di wilayah Kabupaten Purbalingga, sedangkan data sekunder
bersumber dari data-data keragaman badan hukum koperasi Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Purbalingga dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Purbalingga. Pertanyaan
dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala likert dengan nilai 1 sampai dengan 5
untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai sangat tidak
setuju atau sangat setuju. Indikator dari variabel yang dikembangkan dalam penelitian ini
untuk variabel kinerja organisasi memiliki 6 indikator. Variabel perubahan teknologi
diukur dengan 6 indikator yang bersumber dari Adepoju et al. (2017). Kemudian variabel
perubahan kepemimpinan organisasi memiliki 7 indikator yang bersumber dari Zel
(2016). Selanjutnya, variabel perubahan budaya organisasi diproksikan dengan 9
indikator yang bersumber dari Joseph & Kibera (2019).

3.3. Metode Analisis Data


3.3.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur ketepatan alat ukur suatu kuesioner
penelitian. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur kuesioner tersebut (Sugiyono, 2017).
Alat ukur validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment pearson
dikarenakan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk interval. Pengujian
validitas didapat dari membandingkan nilai r-hitung dengan r-tabel. Jika r-hitung > r-
tabel, maka indikator tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya, jika r-hitung < r-tabel,
maka indikator tersebut tidak valid dan perlu dilakukan pengujian validitas kembali.

3.3.2. Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur sejauh mana indikator dari variabel
dipercaya sebagai alat pengumpulan data. Sebuah kuesioner dikatakan reliabel apabila
jawaban responden terhadap pernyataan atau pernyataan pada kuesioner bersifat
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk mengukur reliabilitas dapat
menggunakan nilai cronbach’s alpha. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel apabila
memberikan nilai cronbach’s alpha > 0,06 (Joseph & Kibera, 2019).

3.3.3. Uji Hipotesis


Penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda untuk menentukan
pengaruh dari masing-masing variabel yang diteliti. Berdasar hipotesis dan model
penelitian, maka peneliti menggunakan uji t. Uji t dilakukan untuk menguji hipotesis
penelitian mengenai pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial
terhadap variabel terikat. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan melihat nilai
probabilitas. Dasar pengujian hasil regresi dilakukan dengan taraf signifikansi sebesar
5% (0,05). Adapun kriteria dari uji t apabila besarnya nilai probabilitas lebih kecil dari
0,05, maka hipotesis diterima, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05,
maka hipotesis ditolak.

Bagus Gumelar & Candra Vionela Merdiana (Manajemen Perubahan dalam Meningkatkan Kinerja ...) 71
Jurnal Fokus Manajemen Bisnis
Volume 12, Nomor 1, Maret 2022, Halaman 66-78

4. Hasil dan Pembahasan


4.1. Hasil Uji Validitas
Teknik pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan korelasi product moment pearson. Teknik ini dilakukan dengan cara
mengkorelasikan masing-masing skor indikator kuesioner dengan skor total masing
masing variabel pada tabulasi data. Indikator dinyatakan valid jika nilai r-hitung > r-tabel.
Nilai r-tabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,361. Berdasarkan hasil
pengujian validitas menggunakan korelasi product moment pearson menunjukkan seluruh
indikator variabel perubahan teknologi, perubahan kepemimpinan organisasi, dan
perubahan budaya organisasi dinyatakan valid. Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada
tabel 1 di bawah ini:

Tabel 1. Hasil Uji Validitas


Indikator Variabel Nilai R-Hitung Rules of Thumb Keterangan
Perubahan Teknologi 1 0,555 0,361 Valid
Perubahan Teknologi 2 0,861 0,361 Valid
Perubahan Teknologi 3 0,752 0,361 Valid
Perubahan Teknologi 4 0,631 0,361 Valid
Perubahan Teknologi 5 0,787 0,361 Valid
Perubahan Teknologi 6 0,735 0,361 Valid
Perubahan Kepemimpinan Organisasi 1 0,847 0,361 Valid
Perubahan Kepemimpinan Organisasi 2 0,900 0,361 Valid
Perubahan Kepemimpinan Organisasi 3 0,847 0,361 Valid
Perubahan Kepemimpinan Organisasi 4 0,609 0,361 Valid
Perubahan Kepemimpinan Organisasi 5 0,793 0,361 Valid
Perubahan Kepemimpinan Organisasi 6 0,504 0,361 Valid
Perubahan Kepemimpinan Organisasi 7 0,647 0,361 Valid
Perubahan Budaya Organisasi 1 0,595 0,361 Valid
Perubahan Budaya Organisasi 2 0,581 0,361 Valid
Perubahan Budaya Organisasi 3 0,752 0,361 Valid
Perubahan Budaya Organisasi 4 0,560 0,361 Valid
Perubahan Budaya Organisasi 5 0,634 0,361 Valid
Perubahan Budaya Organisasi 6 0,598 0,361 Valid
Perubahan Budaya Organisasi 7 0,501 0,361 Valid
Perubahan Budaya Organisasi 8 0,780 0,361 Valid
Perubahan Budaya Organisasi 9 0,422 0,361 Valid
Kinerja Organisasi 1 0,780 0,361 Valid
Kinerja Organisasi 2 0,636 0,361 Valid
Kinerja Organisasi 3 0,721 0,361 Valid
Kinerja Organisasi 4 0,721 0,361 Valid
Kinerja Organisasi 5 0,787 0,361 Valid
Kinerja Organisasi 6 0,757 0,361 Valid
Sumber: Data Diolah SPSS (2021)

4.2. Hasil Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran dari suatu alat
ukur dalam kuesioner tetap konsisten terhadap responden dalam kondisi yang sama.
Sebuah data dikatakan reliabel apabila nilai cronbanch’s alpha > 0,6. Hasil uji reliabilitas
yang disajikan dalam tabel 2 menunjukkan semua variabel dalam penelitian ini memiliki
nilai cronbanch’s alpha lebih dari 0,6, sehingga dinyatakan reliabel.

72 10.12928/fokus.v12i1.5531
Jurnal Fokus Manajemen Bisnis
Volume 12, Nomor 1, Maret 2022, Halaman 66-78

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Cronbanch’s Alpha Rule of Thumb Keterangan
Perubahan Teknologi 0,820 0,6 Reliabel
Perubahan Kepemimpinan Organisasi 0,861 0,6 Reliabel
Perubahan Budaya Organisasi 0,789 0,6 Reliabel
Kinerja Organisasi 0,822 0,6 Reliabel
Sumber: Data Diolah SPSS (2021)

4.3. Hasil Uji Hipotesis


Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis
Variabel Nilai Koefisien Signifikansi Kesimpulan
Perubahan Teknologi 0,265 0,025 Positif Signifikan
Perubahan Kepemimpinan Organisasi 0,099 0,555 Positif Tidak Signifikan
Perubahan Budaya Organisasi 0,262 0,010 Positif Signifikan
Sumber: Data Diolah SPSS (2021)

Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel 3 di atas, maka dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Pengaruh perubahan teknologi terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai
koefisien positif sebesar 0,265 dengan tingkat signifikansi 0,025. Artinya, hipotesis
pertama diterima bahwa perubahan teknologi memiliki pengaruh positif pada kinerja
organisasi.
b. Pengaruh perubahan kepemimpinan organisasi terhadap kinerja organisasi
menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 0,099 dengan tingkat signifikansi 0,555.
Artinya, hipotesis kedua ditolak bahwa perubahan kepemimpinan organisasi memiliki
pengaruh positif pada kinerja organisasi.
c. Pengaruh perubahan budaya organisasi terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai
koefisien positif sebesar 0,262 dengan tingkat signifikansi 0,010. Artinya, hipotesis
ketiga diterima bahwa perubahan budaya organisasi memiliki pengaruh positif pada
kinerja organisasi.

4.4. Pembahasan
4.4.1. Perubahan Teknologi Berpengaruh Positif terhadap Kinerja Organisasi
Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa perubahan teknologi
berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi dibuktikan dengan nilai koefisien
sebesar 0,265 dan nilai signifikansi 0,025. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
terdahulu dari Chintya (2015), Garcia-Morales et al. (2018), serta Pudjo dkk. (2020)
bahwa perubahan teknologi memiliki pengaruh positif pada kinerja organisasi.
Koperasi sebagai entitas bisnis dihadapkan pada realita perubahan teknologi dewasa
ini yang cenderung eksponensial. Perubahan teknologi dapat memungkinkan sumber
daya untuk operasional yang lebih efisien. Namun di sisi lain perubahan teknologi dapat
menggerus usaha koperasi dengan pola disrupsi yang volatility, uncertainty, complexity,
and ambiguity (VUCA). Inovasi harus dikondisikan dengan kondisi optimal dan
pengelola harus memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk inovasi teknologi.
Inovasi produk teknologi mengacu pada implementasi produk yang baru atau
ditingkatkan secara signifikan dan terintegrasi (Adepoju et al., 2017).

Bagus Gumelar & Candra Vionela Merdiana (Manajemen Perubahan dalam Meningkatkan Kinerja ...) 73
Jurnal Fokus Manajemen Bisnis
Volume 12, Nomor 1, Maret 2022, Halaman 66-78

4.4.2. Perubahan Kepemimpinan Organisasi Berpengaruh Positif terhadap Kinerja


Organisasi
Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa perubahan
kepemimpinan organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi dibuktikan
dengan nilai koefisien sebesar 0,099 dan nilai signifikansi 0,555. Hal ini senada dengan
penelitan dari Saasongu (2015), Al Khajeh (2018), serta Baig et al. (2021) bahwa
perubahan kepemimpinan organisasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap kinerja organisasi. Koperasi yang berdaya saing mutlak membutuhkan
pemimpin yang dapat menyesuaikan perubahan dengan baik, bekerja dengan orientasi
tujuan strategis, membangun budaya organisasi sesuai dengan peluang dan tantangan.
Tantangan pemimpin yaitu merumuskan dan mendorong komitmen organisasi antara
orang-orang yang ada di dalam organisasi dan pemangku kepentingan untuk menerima
perubahan dan melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Tujuan pemimpin adalah
membantu organisasi yang dipimpinnya menerima perubahan dengan perubahan
teknologi. Koperasi dalam mengambil kebijakan manajemen usaha yang bersifat
strategik menggunakan pola pengambilan keputusan secara kolektif dengan
mekanisme rapat anggota. Hal ini menjadikan arah koperasi ditentukan oleh konsesus
suara terbanyak dari anggota, sedangkan pengelola dalam hal ini ketua pengurus
koperasi cenderung melaksanakan keputusan kebijakan yang diputuskan pada rapat
anggota.

4.4.3. Perubahan Budaya Organisasi Berpengaruh Positif terhadap Kinerja


Organisasi
Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa perubahan budaya
organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi dibuktikan dengan nilai
koefisien sebesar 0,262 dan nilai signifikansi 0,010. Hasil ini mendukung penelitian
terdahulu dari Tseng (2010), Nikpour (2017), serta Suryaningtyas dkk. (2019) bahwa
perubahan budaya organisasi membawa dampak positif terhadap kinerja organisasi.
Budaya organisasi yang kuat akan menjadikan identitas organisasi yang kuat pula.
Kultur organisasi harus dipahami, diinternalisasi antar anggota organisasi agar melekat
pada organisasi tersebut.

5. Kesimpulan dan Saran


5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini, kesimpulan yang
diperoleh yaitu manajemen perubahan yang diukur dengan perubahan teknologi, dan
perubahan budaya organisasi memberikan dampak positif terhadap kinerja organisasi
koperasi di Kabupaten Purbalingga. Sementara manajemen perubahan yang diukur
dengan perubahan kepemimpinan organisasi menunjukkan hasil positif namun tidak
signifikan terhadap kinerja organisasi. Perubahan di lingkungan organisasi dalam hal ini
koperasi memang bukan hal yang mudah karena adanya potensi resistance to change.
Perubahan dapat terjadi pada teknologi, organisasi, dan manusia. Perubahan organisasi
adalah bagaimana desain organisasi lebih agile terhadap resiliensi organisasi. Organisasi
yang kuat adalah organisasi yang mampu memodifikasi sistem atau pola di dalam
organisasinya. Perubahan teknologi diarahkan untuk mengefektifkan kinerja yang lebih
efisien dan mengarahkan koperasi agar memiliki keunggulan kompetitif dengan gaya
kepemimpinan yang baik. Perubahan teknologi berkaitan dengan update peralatan baru,
otomatisasi, dan komputerisasi digital.
Budaya organisasi mencakup kebiasaan, sikap, perilaku, dan nilai kerja suatu
organisasi. Perubahan budaya ini berkaitan dengan mengubah individu yang
74 10.12928/fokus.v12i1.5531
Jurnal Fokus Manajemen Bisnis
Volume 12, Nomor 1, Maret 2022, Halaman 66-78

membutuhkan cara dan karakteristik yang berbeda-beda pada setiap organisasi. Strategi
unfreezing dari kebiasaan yang ada di dalam organisasi tersebut diperlukan untuk
mempermudah dalam merubah kebiasaan yang ada. Langkah selanjutnya adalah proses
changing hingga terjadi perubahan kebiasaan, cara bekerja, dan budaya organisasi. Setelah
terjadi perubahan yang positif, selanjutnya dilakukan proses pembekuan kembali sehingga
perubahan yang sudah terjadi dapat diterima sebagai budaya organisasi yang baru.
Perubahan memerlukan pemimpin yang kompeten untuk mengelola dan menjalankan
perubahan. Perubahan kepemimpinan organisasi memerlukan gaya kepemimpinan
partisipatif, memberikan karyawan kepercayaan untuk bekerja, dan memberikan
kesempatan untuk mengambil keputusan dalam penyelesaian sebuah masalah.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini, saran yang dapat
diberikan antara lain:
1. Dalam meningkatkan keunggulan kompetitif, pengelola koperasi seharusnya mampu
memberikan inovasi dalam menjalankan usahanya. Pandemi Covid-19 ini membuat
perubahan semakin cepat dan mendorong timbulnya volatility, uncertainty, complexity,
and ambiguity (VUCA). Inovasi yang dapat dikembangkan adalah mengembangkan
model bisnis dengan teknologi digital, agar usaha koperasi semakin efisien,
keterjangkauannya semakin luas, jasa yang semakin murah, dan bermuara ke tujuan
awal koperasi yaitu mensejahterakan.
2. Saran bagi peneliti selanjutnya yaitu pengembangan variabel, hipotesis, serta model
dalam penelitian. Variabel yang dapat dikembangkan adalah disruptive innovation,
sustaining innovation, dan change management. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat
menggunakan subjek penelitian selain koperasi, seperti BMT, BPR, dan lainnya.

Daftar Pustaka

Adepoju, A. O., Olomu, M. O., & Akinwale, Y. O. (2017). The impact of technological innovation on
SME’s profitability in Nigeria. International Journal of Research, Innovation and
Commercialisation, 1(1). https://doi.org/10.1504/ijric.2017.10003190
Adeyeye, A. D., Jegede, O. O., & Akinwale, Y. O. (2013). The impact of technology innovation and
R&D on firms’ performance: An empirical analysis of Nigeria’s service sector. International
Journal of Technological Learning, Innovation and Development, 6(4).
https://doi.org/10.1504/IJTLID.2013.060873
Ahmad, K., & Krisnadi, I. (2020). Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar
Digital Nasional sebagai Penangkal Resesi Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Ekonomi, 9.
Al Khajeh, E. H. (2018). Impact of leadership styles on organizational performance. Journal of
Human Resources Management Research.
https://ibimapublishing.com/uploads/articles/JHRMR/2018/687849/687849-1.pdf
Anggono, K. B. S. (2015). Pengaruh Keterkaitan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Perusahaan
dengan Kemampuan Pengetahuan Manajemen sebagai Variabel Mediating (Penelitian
terhadap Perusahaan Perbankan di Karesidenan Madiun). Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Anugrah, A. A., & Wahyono, S. A. (2021). Communal Marketplace Berbasis Koperasi sebagai Salah
Satu Terobosan Inovasi bagi Pelaku UMKM Indonesia di Masa Pandemi Covid-19. Prosiding
Seminar Nasional Ekonomi Dan Bisnis, 1. https://doi.org/10.33479/sneb.v1i.114
Atkinson, P., & Mackenzie, R. (2015). Without leadership there is no change. Management
Services, 59(2).

Bagus Gumelar & Candra Vionela Merdiana (Manajemen Perubahan dalam Meningkatkan Kinerja ...) 75
Jurnal Fokus Manajemen Bisnis
Volume 12, Nomor 1, Maret 2022, Halaman 66-78

Awali, H. (2020). URGENSI PEMANFAATAN E-MARKETING PADA KEBERLANGSUNGAN UMKM


DI KOTA PEKALONGAN DI TENGAH DAMPAK COVID-19. BALANCA : Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Islam, 2(1). https://doi.org/10.35905/balanca.v2i1.1342
Azubuike, V. M. U. (2013). Communications of the IIMA Technological Innovation Capability and
Firm’ s Performance in New Product Development Technological Innovation Capability and
Firm’s Performance in New Product Development. Communications of the IIMA, 13(1).
Badan Pusat Statistik Kabupaten Purbalingga, B. (2019). Kabupaten Purbalingga Dalam Angka
2019. Badan Pusat Statistik Kabupaten Purbalingga.
Baig, S. A., Iqbal, S., Abrar, M., Baig, I. A., Amjad, F., Zia-ur-Rehman, M., & Awan, M. U. (2021).
Impact of leadership styles on employees’ performance with moderating role of positive
psychological capital. Total Quality Management and Business Excellence, 32(9–10).
https://doi.org/10.1080/14783363.2019.1665011
Chege, S. M., & Wang, D. (2020). The influence of technology innovation on SME performance
through environmental sustainability practices in Kenya. Technology in Society, 60.
https://doi.org/10.1016/j.techsoc.2019.101210
Chintya, I. (2015). Pengaruh Pemanfaataan Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Di Kota Solok (Studi pada SKPD Kota
Solok). Jurnal Akuntansi, 3(1).
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/1643
Fourry, H. (2021). Alih Teknologi Ramah Lingkungan guna Mencapai Keunggulan Bersaing dan
Meningkatkan Kemampulabaan. Institut Teknologi Nasional Malang.
Ganta, V. C., & Manukonda, J. K. (2014). Leadership during change and uncertainty in
organizations. International Journal of Organizational Behaviour & Management
Perspectives, 3(3).
Garcia-Morales, V. J., Martín-Rojas, R., & Lardón-López, M. E. (2018). Influence of social media
technologies on organizational performance through knowledge and innovation. Baltic
Journal of Management, 13(3). https://doi.org/10.1108/BJM-04-2017-0123
Groysberg, B., Lee, J., Price, J., & Cheng, J. Y. J. (2018). The leader’s guide to corporate culture. In
Harvard Business Review (Vol. 2018, Issue January-February).
Josee, V. M., & Shisia, A. (2014). An Assessment of the Organizational Culture Change on
Organizational Performance. European Journal of Business and ManagementOnline), 6(18).
Joseph, O. O., & Kibera, F. (2019). Organizational culture and performance: Evidence from
microfinance institutions in Kenya. SAGE Open, 9(1).
https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/2158244019835934
Lina, D. (2014). Analisis Pengaruh Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Pegawai Dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Riset Akuntansi Dan
Bisnis, 14.
Mlekus, L., Paruzel, A., Bentler, D., Jenderny, S., Foullois, M., Bansmann, M., Woeste, L., Röcker, C.,
& Maier, G. W. (2018). Development of a Change Management Instrument for the
Implementation of Technologies. Technologies, 6(4).
https://doi.org/10.3390/technologies6040120
Mukti, N. (2018). Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah. Jurnal Kependidikan, 6(1).
https://doi.org/10.24090/jk.v6i1.1697
Nazarian, A., Atkinson, P., & Foroudi, P. (2017). Influence of national culture and balanced
organizational culture on the hotel industry’s performance. International Journal of
Hospitality Management, 63. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2017.01.003
Nikpour, A. (2017). The impact of organizational culture on organizational performance: The
mediating role of employee’s organizational commitment. International Journal of
Organizational Leadership, 6(1). https://doi.org/10.33844/ijol.2017.60432
Nurlinda, & Sinuraya, J. (2020). Potensi UMKM Dalam Menyangga Perekonomian Kerakyatan di
76 10.12928/fokus.v12i1.5531
Jurnal Fokus Manajemen Bisnis
Volume 12, Nomor 1, Maret 2022, Halaman 66-78

Masa Pandemi Covid-19: Sebuah Kajian Literatur. Seminar Akademik Tahunan Ilmu
Ekonomi Dan Studi Pembangunan.
Pudjo, H., Suana, S., Vivi, T., Saiful, A., Prodi, M., Stie, A., & Surabaya, Y. (2020). PENGARUH
KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, DAN KEMAMPUAN
TEKNIK PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDU
PADA KARYAWAN KOPERASI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN
BONDOWOSO. MAPAN: Jurnal Manajemen Akuntansi Palapa Nusantara, 5(1).
Putriana, L., Wibowo, Umar, H., & Riady, H. (2015). The impact of organizational culture on job
satisfaction, organizational commitment and job performance: Study on Japanese
motorcycle companies in Indonesia. International Journal of Education and Research, 3(9).
Rawashdeh, A. M., Almasarweh, M. S., Alhyasat-Al-Balqa, E. B., & Al-Rawashdeh, F. (2021).
EXAMINING THE EFFECT OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TO ORGANIZATIONAL
PERFORMANCE THROUGH QUALITY INNOVATION: A DEVELOPING COUNTRY
PERSPECTIVE. International Journal for Quality Research, 15(1).
https://doi.org/10.24874/IJQR15.01-20
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2018). Organizational Behavior What’s New in Management. Pentice
Hall: Upper Saddle River.
Roberto, A. (2020). LEBIH MENGENAL DIGITAL BANKING MANFAAT, PELUANG, DAN
TANTANGAN. Universitas Pancasakti Tegal.
Rocha, F. L. R., Gaioli, C. C. L. de O., Camelo, S. H. H., Mininel, V. A., & Vegro, T. C. (2016).
Organizational culture of a psychiatric hospital and resilience of nursing workers. Revista
Brasileira de Enfermagem, 69(5). https://doi.org/10.1590/0034-7167.2016690501
Rusmini, R. (2015). Gaya Kepemimpinan Kyai Lukman Al-karim Dalam Pengembangan Lembaga
Pendidikan Islam (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang). Analisis:
Jurnal Studi Keislaman, 15(2), 497–518.
http://www.ejournal.radenintan.ac.id/index.php/analisis/article/view/733
Saasongu, N. (2015). Effects of leadership style on organizational performance in small and
medium scale enterprises (SMEs) in Nigeria. International Journal of Research in
Management & Business Studies, 2(2), 23–30.
https://www.academia.edu/download/58703059/Jennifer_leadership_style.pdf
Saragih, J. P. (2019). TANTANGAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DALAM PERSAINGAN PASAR
INDUSTRI JASA KEUANGAN DI INDONESIA.
Schendel, D., & Hofer, C. W. (1979). Strategic Management: A New View of Business Policy and
Planning (Introduction). In Strategic Management: A New View of Business Policy and
Planning.
Setiawati, R. (2020). PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING
UMKM PASCA COVID-19. Universitas Koperasi Indonesia.
Shahzad, F. (2014). Impact of organizational culture on employees’ job performance: An
empirical study of software houses in Pakistan. International Journal of Commerce and
Management, 24(3). https://doi.org/10.1108/IJCoMA-07-2012-0046
Sisca, S., Simarmata, H. M. P., Grace, E., Purba, B., Dewi, I. K., Silalahi, M., ... & Sudarmanto, E.
(2021). Manajemen Inovasi. Yayasan Kita Menulis.
Sugiyono, P. D. (2017). Metode penelitian bisnis: pendekatan kuantitatif, kualitatif, kombinasi, dan
R&D. CV Alfabeta.
Suryaningtyas, D., Sudiro, A., Eka, A. T., & Dodi, W. I. (2019). Organizational resilience and
organizational performance: Examining the mediating roles of resilient leadership and
organizational culture. Academy of Strategic Management Journal, 18(2).
Syobar, K. (2016). Pengaruh Komunikasi, Kompetensi Pengurus, Budaya Organisasi dan Komitmen
Organisasi terhadap Inovasi Pengurus Koperasi serta Implikasinya pada Kinerja Pengurus
Koperasi se-Bandung Raya [Universitas Pasundan]. http://repository.unpas.ac.id/14237/

Bagus Gumelar & Candra Vionela Merdiana (Manajemen Perubahan dalam Meningkatkan Kinerja ...) 77
Jurnal Fokus Manajemen Bisnis
Volume 12, Nomor 1, Maret 2022, Halaman 66-78

Thammatucharee, Y. (2021). Action Value: An Introduction to Action Accounting. Review of


Integrative Business and Economics Research, 10, 62–73.
http://sibresearch.org/uploads/3/4/0/9/34097180/riber_10-s1_07_u20-047_62-73.pdf
Tiwu, M. I. H. (2020). PENGARUH PANDEMIC COVID 19 TERHADAP NPL BANK PERKREDITAN
RAKYAT DI INDONESIA. JURNAL AKUNTANSI : TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS, 8(2).
https://doi.org/10.35508/jak.v8i2.2869
Tseng, S. M. (2010). The correlation between organizational culture and knowledge conversion
on corporate performance. Journal of Knowledge Management, 14(2).
https://doi.org/10.1108/13673271011032409
Widajanti, E. (2008). Peran Teknologi Informasi untuk mencapai Keunggulan Kompetitif. Jurnal
Akuntansi Dan Sistem Teknologi Informasi, 6(1).
http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/133
Wulandari, F., & Dwiatmadja, C. (2020). The mediating roles of pro-commitment to learning and
adaptability to technological change: professional experience portfolio toward employee
performance. Verslas: Teorija Ir Praktika/Business: Theory and Practice, 21(2), 859–868.
https://www.econstor.eu/handle/10419/248084
Yıldız, S., Baştürk, F., & Boz, İ. T. (2014). The Effect of Leadership and Innovativeness on Business
Performance. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 150.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.09.064
Zel, U. (2016). Leadership in Change Management. Organizational Change Management
Strategies in Modern Business. https://www.igi-global.com/chapter/leadership-in-change-
management/140332

78 10.12928/fokus.v12i1.5531

Anda mungkin juga menyukai