Anda di halaman 1dari 29

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI PENGEMBANGAN PRODUK

RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

Penulis Dokumen : Instalasi Pengembangan Produk

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL IHSAN
Jl. Kiastramanggala Baleendah Kab. Bandung Tlp. (022) 5940872, 5940875
Fax. 5941709 e-mail:rsudalihsan@yahoo.com

0
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL IHSAN
Jl. Kiastramanggala Telepon: (022)5940872,5940875, 5941719 Faksimil: 5941709
Website : rsudalihsan.jabarprov.go.id e-mail: rsudalihsanprovjabar@gmail.com
Baleendah Kabupaten Bandung 40381

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL IHSAN
PROVINSI JAWA BARAT
Nomor : 800/Kep. - RS.Ihsan/2022

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI PENGEMBANGAN PRODUK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

DIREKTUR RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

Menimbang : a. bahwa Pengembangan Produk Pelayanan di RSUD Al Ihsan


membutuhkan pengelolaan yang optimal agar produk
layanan rumah sakit mampu memenuhi kebutuhan dan
harapan masyarakat;
b. bahwa untuk mengembangkan, meningkatkan dan
mempertahankan kualitas produk pelayanan medis,
penunjang medis dan non medis di RSUD Al Ihsan maka
diperlukan pedoman penggorganisasian sebagai acuan
agar pengelolaan Instalasi Pengembangan Produk dapat
berjalan secara efektif dan efisien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan b, perlu disusun Pedoman
Pengorganisasian Instalasi Pengembangan Produk yang
ditetapkan dalam Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

1
2004 tentang Praktek Kedokteran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/Menkes/Per/IV/
2007 tentang Izin Praktek dan Pelaksanaan Praktek
Kedokteran;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/
2008 tentang Rekam Medis;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/
2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 147/MENKES/
PER/I/2010 Tentang Perijinan Rumah Sakit;
10.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/
SK/XII/ 1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
11.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 23 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah
Tahun 2008 Nomor 22 Seri D, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 57);
12.Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 84 Tahun 2015
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan pada Badan
Layanan Umum Daerah di Lingkungan Provinsi Jawa
Barat;
13.Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 71 Tahun 2017
Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit, Dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Di Lingkungan
Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat;
14.Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016
tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat
Daerah Provinsi Jawa Barat;
15.Keputusan Kepala BPPT Provinsi Jawa Barat Nomor 445/
Kep.30/I/ISTRS-BPPT/2012 Tentang Perpanjangan Ijin
Penyelenggaraan Rumah Sakit kepada RSUD Al-Ihsan;
16.Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 900/Kep.921-
Keu/2009 tanggal 10 Juli 2009 tentang Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
pada Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa
Barat;
17.Keputusan Direktur RSUD AL Ihsan Provinsi Jawa Barat
Nomor 445/Kep.2691- RS Ihsan/ 2017 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Instalasi Rawat Inap A dan
Rawat Inap B RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Kesatu : PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI PENGEMBANGAN


PRODUK RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT;
Kedua : Pedoman Pengorganisasian sebagaimana dimaksud pada
Diktum Kesatu terlampir dalam Keputusan ini dan sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini;
Ketiga : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Pengembangan Produk ini
harus disampaikan kepada seluruh unsur pelayanan di
lingkungan RSUD Al Ihsan untuk diketahui dan dilaksanakan
dengan penuh rasa tanggung jawab;

2
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
akan direvisi sesuai dengan perubahan kebijakan
perumahsakitan.

Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 2022

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL IHSAN


PROVINSI JAWA BARAT
DIREKTUR

dr. Dewi Basmala., MARS

3
PEDOMAN PENGORGASISASIAN
INSTALASI PENGEMBANGAN PRODUK
RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

EDISI Ke- 1

Hak Cipta di Lindungi Undang – Undang

Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atau


seluruh isi buku ini dengan cara dan bentuk apapun juga tanpa seijin
Penyusun Dari RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat

i0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT, atas segala nikmat yang telah
dianugrahkan kepada kita semua, sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah
untuk nabi besar Muhamad SAW, para sahabatnya, keluarganya, dan kita sekalian hingga
akhir jaman, dan atas perkenan-Nya kami dapat menyusun pedoman pengorganisasian
Instalasi Pengembangan Produk

Pedoman Pengorganisasian ini kami susun sebagai acuan bagi pengelolaan


pengorganisasian di Instalasi Pengembangan Produk dan mengacu pada Renstra dan
Program Kerja Tahunan RSUD Al Ihsan.

Semoga dengan disusunnya Pedoman Pengorganisasian ini dapat menjadi acuan


kerja bagi Instalasi Rawat Inap B dalam melaksanakan kegiatannya.

Masukan dan saran sangat kami harapkan. Akhirnya kepada semua pihak yang
telah membantu terwujudnya Pedoman pengorganisasian ini, kami sampaikan
terimakasih.

Bandung, ……………. 2022

Penyusun

iv1
DAFTAR ISI

iv
Lembar Awal ............................................................................................. i
Surat Keputusan Direktur RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat ...................... ii
Kata Pengantar ....................................................................................... iv
Daftar Isi ....................................................................................................... v
BAB I Pendahuluan
A. Pendahuluan ....................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................. 2

BAB II Gambaran Umum RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat 3

BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan RSUD Al Ihsan
A. Visi ....................................................................................... 6
B. Misi ..................................................................................... 6
C. Tujuan ................................................................................. 6
D. Falsafah ............................................................................... 7
E. Motto ................................................................................... 7
F. Strategi ................................................................................ 7
G. Corporate Culture ............................................................... 8

BAB IV Struktur Organisasi RSUD AL Ihsan Provinsi Jawa Barat ......... 9

BAB V Struktur Organisasi Instalasi Pengembangan Produk………… 11

BAB VI Uraian Jabatan ......................................................................... 12

BAB VII Tata Hubungan Kerja ............................................................... 22

BAB VIII Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Personil ................................ 26

BAB IX Kegiatan Orientasi ..................................................................... 29

BAB X Pertemuan / Rapat ..................................................................... 32

BAB XI Pelaporan ................................................................................... 33

REFERENSI

LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. SK SOTK INSTALASI PENGEMBANGAN PRODUK RSUD AL IHSAN
PROVINSI JAWA BARAT

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, bangsa dan negara yang
ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
meraea serta memiliki derajat kesehatan yang optimal.
Keberhasilan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ditentukan oleh
berbagai sektor kesehatan serta sangat dipengaruhi pleh kerja keras serta kontribusi
posotif dari berbagai sektor-sektor lainnya. Berbagais ektor tersebut bergerak secara
komrehensif melalui berbagai upaya kesehatan yang mencakup usaha peningkatan
(promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif) n pemulihan (Rehabilitatif).

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat


dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Rumah sakit
adalah sarana kesehatan yang memerlukan perhatian khusus dari segi keamanan,
keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan, dimana berdasarkan
Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 3 menyebutkan
bahwa pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan:
a. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan;
b. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan
Rumah Sakit dan sumber daya manusia di Rumah Sakit;
c. Meningkatkan mutu mempertahankan standar pelayanan Rumah Sakit.
d. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia
rumah sakit, dan Rumah Sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu
Rumah Sakit Rujukan Regional di Jawa Barat tidak terlepas dari perkembangan
situasi dan kondisi layanan kesehetan yang sedang berjalan, rumah sakit setiap saat
harus melakukan perbaikan/perubahan terus menerus dan mengembangkan
pelayanan.
Dalam upaya meningkatkan cakupan layanan, dimungkinkan rumah sakit
dapat menyediakan fasilitas pelayanan yang dapat membantu semua segmen pasien,
keluarga pasien dan para pengunjung rumah sakit untuk mendapatkan kemudahan
selama berobat di rumah sakit.

3
Agar Unit Pengembangan Produk layanan rumah sakit berjalan dengan baik,
maka diperlukan sistem, pedoman, program dan standar yang akan digunakan
sebagai target maupun kontrol dalam pelaksanaannya.

Pedoman Pengorganisasian ini kami susun berdasarkan kepada VISI dan MISI
RSUD AL-Ihsan serta Renstra RSUD Al Ihsan tahun 2018-2023 yang telah kami
jabarkan dalam program kerja dan laporan Instalasi Pengembangan Produk.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan pengorganisasian pelayanan di Instalasi Pengembangan Produk
dalam upaya rumah sakit meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
yang membutuhkan pelayanan kesehatan

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kegiatan yang berorientasi customer dengan meningkatkan
kualitas pelayanan yang efektif dan efisien
b. Meningkatkan kegiatan yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan
orgnisasi dan SDM
c. Meningkatkan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan pendapatan dan
Pengembangan produk layanan rumah sakit.
d. Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan produk yang
sudah ada dan pengembangan produk yang baru.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

Berangkat dari niat ibadah seorang hamba kepada Kholiq-Nya dengan ikhlas
berserah diri kepada Allah SWT, Rumah Sakit Al Ihsan awalnya didirikan oleh
Yayasan Rumah Sakit Islam Al Ihsan dengan maksud ikut berperan serta membantu
dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Bandung khususnya dan masyarakat
Jawa Barat pada umumnya.

Lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan berada di Wilayah Kabupaten


Bandung Kecamatan Baleendah Kelurahan Baleendah, tepatnya di Jl.
Kiastramanggala Baleendah, diatas luas area tanah sebesar 45.000 M (4,5 Ha) dan
bangunan seluas 29.617,75 M.

Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan adalah salah satu amal usaha dari
Yayasan Rumah sakit Islam Al Ihsan. Lahirnya Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan
diawali dengan penghimpunan dana hak amilin BAZIS Jawa Barat yang kemudian
didukung oleh bantuan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan para donatur.

Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan berdiri tepat pada tanggal 11 Maret 1993
(17 Ramadhan 1414 H.) bertepatan dengan peringatan turunnya Al Qur’an (Nuzulul
Qur’an), sedangkan operasional kegiatan pelayanan dimulai sejak tanggal 12
November 1995 bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional. Maka secara resmi
setiap tanggal 17 Ramadhan dijadikan Milad Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan
Provinsi Jawa Barat.

Pada tahap awal dimulainya kegiatan operasional pelayanan rumah sakit


dimulai dengan kegiatan Rawat Jalan Umum, satu bulan kemudian dibuka pelayanan
Gawat Darurat dan Rawat Inap dengan kapasitas 96 Tempat Tidur di gedung Syifa.
Dengan semakin berkembangnya tingkat kunjungan maka kemudian dibuka Rawat
Inap Anak dan Kebidanan. Pada tahun 1998 gedung baru Zaitun dan Zamzam mulai
dibuka dengan menambah jumlah tempat tidur menjadi 150. Pada awal tahun 2012
Instalasi Rawat Jalan, Gawat Darurat, Laboratorium, Radiologi, Administrasi
Perkantoran umum dan Direksi menempati gedung baru 4 lantai bantuan APBD
Provinsi Jawa Barat, serta dikembangkan jumlah tempat tidur rawat inap pada tahun
2013 menjadi 275 tempat tidur, tahun 2014 menjadi 285, tahun 2015 menjadi 300 dan
tahun 2016 sampai dengan sekarang sebanyak 350 TT sedangkan kapasitas yang
tersedia rencana sampai dengan tahun 2023 berjumlah 1000 tempat tidur.

5
Dasar hukum keberadaan rumah sakit sebelum terbentuk menjadi bagian dari
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Barat didasarkan pada :
1. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Islam Al Ihsan Nomor 05/SK/YAI/3.94
tanggal 11 Maret 1994 tentang Pendirian Rumah Sakit Islam Al Ihsan Jl.
Kiastramanggala Baleendah Bandung
2. Ijin penyelenggaraan rumah sakit dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah
Tingkat I Jawa Barat Nomor : 503 / SK. 4908 – RS / 1995 tanggal 18 Oktober
1995;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor YM.02.04.3.5.9636 tanggal 30 Oktober
1998 Tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan Kepada Yayasan Rumah Sakit
Islam Al Ihsan untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit Islam Al Ihsan Jl.
Kiastramanggala Baleendah Kabupaten Bandung;
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. YM.02.04.3.5.1022 tanggal 16 Juni
2004 tentang Pemberian Izin Tetap Perpanjangan (1) Kepada Yayasan Rumah
Sakit Islam Al Ihsan Jl. Ir. H. Djuanda no. 285 Bandung Jawa Barat untuk
menyelenggarakan Rumah Sakit umum dengan nama Rumah Sakit Islam Al Ihsan
Jl. Kiastramanggala Baleendah Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat;
5. Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor
445/Kep.30/I/ISPRS-BPPT/2012 tanggal 2 Maret 2012 dan telah diperbaharui
melalui Keputusan Kepala Dinas penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu
Provinsi Jawa Barat, Nomor : 445.1/Kep 508/043030/DPMPTSP/2017 tanggal 15
Mei 2017 tentang perpanjangan Ijin Operasional Rumah Sakit Kelas B.

Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 372


K/Pid/2003 dan Berita Acara Pengembalian Barang Bukti dari Kejaksaan Negeri
Bandung Kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat maka RSI Al Ihsan sebagai cikal
bakal Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan termasuk seluruh assetnya dinyatakan
sebagai asset Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan ditindaklanjuti dengan keluarnya
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 23 tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Barat, maka kedudukan RSUD Al Ihsan
adalah sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Barat yang
pengelolaannya mulai diatur secara mandiri setelah terbitnya Keputusan Gubernur
Nomor 900/Kep.921-Keu/2009 tanggal 10 Juli 2009 tentang Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum
Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Sejak diterbitkannya Perda dan keputusan
tersebut maka kedudukan RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat dengan status badan
hukum yaitu Badan Layanan Umum Daerah RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat.

Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat ditingkatkan


kelasnya menjadi kelas B pada tahun 2010 dengan terbitnya Keputusan Kementerian

6
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 401/MENKES/SK/III/2010 tanggal 25 Maret
2010 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa
Barat sebagai Rumah Sakit Umum Daerah dengan Klasifikasi Kelas B.

Sesuai dengan tuntutan masyarakat, RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat


memiliki komitmen untuk selalu berupaya mengembangkan diri melalui peningkatan
kualitas pelayanan disemua bidang secara berkesinambungan. Sebagai bukti
komitmen ini adalah perwujudan terhadap peningkatan kualitas layanan yang
dibuktikan dengan keberhasilan RSUD Al Ihsan memperoleh beberapa pengakuan
diantaranya :
1. Terakreditasi 5 Standar Pelayanan Rumah Sakit berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : YM.02.04.3.5.9636 tanggal 30
Oktober 1998 dengan Status Akreditasi Penuh Tingkat Dasar;
2. Terakreditasi 12 Standar Pelayanan Rumah Sakit berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.00.06.2.2.259 tanggal 29 Januari 2004 dengan
Status Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut serta ;
3. Tahun 2011 telah keluar Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Nomor
KARS-SMRT/42/VIII/2011 Pada Tanggal 15 Agustus 2011, RSUD Al Ihsan
Provinsi Jawa Barat telah lulus Tingkat Lengkap 16 Pelayanan.
4. Tahun 2016 telah terakreditasi tingkat peripurna oleh KARS untuk 15 pokja
berdasarkan Sertifikat Akreditasi Nomor : KARS/SERT/668/III/2017 tanggal 17
Maret 2017.

Sebagai rumah sakit yang menerapkan PPK-BLUD, RSUD Al Ihsan Provinsi


Jawa Barat pada Tahun 2012 dan 2013 telah meraih beberapa penghargaan
diantaranya :
1. Menerima Penghargaan Citra Pelayanan Prima Tingkat Provinsi Tahun 2012
2. Menerima Penghargaan Citra Bhakti Abdi Negara Tahun 2012 Tingkat Nasional
Pada tangga 28 Maret 2013
3. Menerima Penghargaan Sebagai Penerima Penghargaan/Anugerah Tingkat
Nasional Periode Tahun 2008 s.d. Agustus 2013

Sejak berdirinya RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat telah mengalami


pergantian pimpinan. Berikut daftar urutan Direktur RSUD Al Ihsan :
1. H. Noerony Hidayat, dr (tahun 1995 – 1998)
2. H. Rachman Maas, dr., Sp. Rad (tahun 1998 – 2003)
3. Prof. Dr. H. Iwin Sumarman, dr., Sp. THT-KL (K) (tahun 2003 – 2009)
4. H. Hanny Rono Sulistyo, dr., Sp. OG., MM (tahun 2009 – 2011)
5. Hj. Alma Lucyati, dr., MKes., MSi., MHKes (Plt. Direktur tahun 2011 – 2012)
6. H. Komar Hanifi, dr., MKM (tahun 2012 – 2018)
7. H. Dodo Suhendar, dr, MM (Plt Direktur tahun 2018 – sekarang)

7
8. H. Undang Komarudin, H, dr. Sp. An (Plt Direktur tahun 2018 – 2019 )
9. Hj. Dewi Basmala, dr., MARS ( tahun 2019 – Sekarang )

8
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

A. VISI Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan 2013-2018 adalah :


Sesuai perkembangan kedepan dengan mempertimbangkan Visi dan Misi
Provinsi serta hasil kinerja pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dan
daya saing, dimana Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dituntut mempunyai
keunggulan dari pesaingnya, maka perlu adanya visi, misi dan tujuan Rumah Sakit
Umum Daerah Al Ihsan kedepan sebagai berikut :
“ Rumah Sakit Umum Daerah Terdepan dan Rujukan utama di Jawa Barat
tahun 2018“

B. MISI Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan adalah :


1. Mewujudkan Center of Excellent ( pelayanan unggulan : jantung, traumatic,
degeneratif, perinatologi, stroke, diabetic, cancer, infeksi, emergency )
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang Profesional yang dilandasi
Keimanan dan Ketaqwaan
3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan pra sarana pelayanan kesehatan
yang berkualitas
4. Mengembangkan kemitraan dalam bidang pelayanan kesehatan, pelatihan ,
rumah sakit pendidikan dan penelitian yang berhasil guna
5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berbasis pada sistem
informasi yang terpadu

C. TUJUAN
1. Terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu, cepat, tepat dan akurat
2. Memiliki kualitas dan kuantitas SDM yang professional yang dilandasi
keimanan dan ketaqwaan.
3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan pra sarana pelayanan kesehatan
yang berkualitas
4. Mengembangkan kemitraan dalam bidang pelayanan kesehatan, pelatihan,
rumah sakit pendidikan dan penelitian yang berhasil guna
5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berbasis pada sistem
informasi yang terpadu

D. FILOSOFI
Nama Rumah Sakit Umum Daerah ini adalah Al Ihsan yang sekaligus menjadi
landasan filosofinya. Arti IHSAN sebagaimana dikatakan Nabi Muhammad SAW :

9
“Beribadahlah kepada Allah SWT seolah - olah kamu melihat-Nya, walaupun kamu
tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihat kamu”.
Berdasarkan hal tersebut diatas, petugas pelayanan kesehatan yang
berpegang teguh pada Falsafah I H S A N hendaknya :
1. Yakin bahwa hanya karena ijin Allah seorang penderita penyakit dapat
sembuh kembali
2. Yakin bahwa semua penyakit ada obatnya yang masih harus dicari/dipelajari
3. Allah hanya memperkenankan pengobatan dengan obat dan cara-cara yang
tidak diharamkan oleh Allah.
4. Yakin bahwa pelayanan kesehatan yang didasarkan karena Allah, akan
menjadi bagian dari ibadah kepada Allah.

E. MOTTO “I K H L A S”
Melindungi dari segala hal yang diharamkan Allah SWT
I : Ilmiah yang dijiwai keimana dan ketaqwaan kepada Allah SWT dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang akan menghasilkan hidayah
sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada Illahi.
K : Kualitas pelayanan yang kami berikan adalah terbaik untuk kesembuhan
pasien.
H : Hemat dan efisien dalam memenuhi proses penyembuhan pasien dalam hal
biaya dan tenaga.
L : Lancar dalam setiap pelayanan.
A : Asri dan Aman lingkungan tempat pasien dirawat sehingga pasien merasa
nyaman.
S : Sabar, Santun, Sopan serta Senyum adalah sikap yang kami terapkan
pada setiap pelayanan.

F. STRATEGI
1. Mengantisipasi kebutuhan pelayanan kesehatan industri;
2. Terpenuhinya pelayanan kesehatan yang berdasarkan ilmu pengetahuan dan
teknologi disertai dengan iman dan taqwa;
3. Diperolehnya kepuasan, kenyamanan dan keamanan lahir dan bathin
konsumen;
4. Pada dasarnya bertekad untuk mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran modern dengan menyerap dan mengadaptasi perkembangan
mutakhir;
5. Membudayakan sistem pelayanan kesehatan modern ditengah-tengah
masyarakat majemuk (tradisional semi modern, modern);
6. Terselenggaranya pelayanan medis dan penunjang medis yang sesuai dengan
ilmu kedokteran mutakhir;

10
7. Terselenggaranya Sumber Daya Manusia yang bermutu dan profesional
dalam memberikan pelayanan;
8. Tersedianya fasilitas medis dan penunjang medis sesuai kebutuhan

G. CORPORITE CULTURE
1. Tiada upaya penyembuhan yang diharamkan Allah, kami jadikan pedoman
dan pegangan pengobatan dan pelayanan (HR. Baihaki)
2. Kehadiran Rumah Sakit Al Ihsan adalah wujud Amanah dan bagi
kemaslahatan umat.
3. Kepemimpinan di Rumah Sakit Al Ihsan adalah bentuk pengabdian, fasilitas
perubahan, aparat dan konsumen Rumah Sakit.
4. Profesionalisme dikembangkan pada jalur Amar Ma’ruf Nahyi Munkar dalam
kemasan Akhlaqul Karimah dan berbentuk pelayanan bernuansa Islami.
5. Sopan, santun, ramah dan senyum merupakan ciri pelayanan yang
bersilaturahmi.
6. Penyelenggaraan urusan agama dan dunia memerlukan harta dan dana, kami
jadikan landasan dan kebijakan untuk menentukan pola tarif dan biaya.
7. Segala daya upaya, dana dan sarana disiapkan bagi kepentingan dan
kepuasan pasien.
8. Harapan dan do’a, ikhtiar dan sabar, dalam kerja dan pelayanan kami
tanamkan pada kepasrahan kepada Allah Maha Penyembuh.

11
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT BERDASARKAN KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 800/Kep. 1215-RS Ihsan/2022 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
RUMAH SAKIT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

A. STRUKTUR ORGANISASI

B. KETERANGAN/PENGERTIAN
1. Unit Struktural
a. Direktur, adalah pimpinan tertinggi di RSUD AL Ihsan Provisni Jawa Barat
b. Wakil Direktur, adalah pejabat yangmembantu direktur dalam melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnua sesuai dengan bidang masing-masing, yaitu :
1) Wakil Direktur Pelayanan
2) Wakil Direktur SDM dan Pendidikan
3) Wakil Direktur Umum dan Keuangan
c. Kepala Bidang/Bagian
Adalah pejabat yang membantu Para Wakil Direktur dalam melakanakan
satu atau lebih macam pelayanan di lingkungan RSUD Al Ihsan

12
2. Unit Fungsional
Adalah wadah yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi yang dibentuk untuk
mengelola pemberian pelayanan langsung maupun tidak langsung kepada
masyarakat pengguna RSUD Al Ihsan dan juga memberikan pertimbangan
kepada pimpinan dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan
RSUD Al Ihsan
a. Satuan Pengawas Internal
b. Komite Medik
c. Komite Keperawatan
d. Komite Penunjang
e. Komite PPIRS
f. Komite PMKP
g. Instalasi Rawat Jalan
h. Instalasi Exekutif & MCU
i. Instalasi Gawat Darurat
j. Instalasi Kamar Bedah
k. Instalasi Rawat Inap A
l. Instalasi Rawat Inap B
m. Instalasi Anesthesi dan Terafi Intensif
n. Instalasi Rehabilitasi Medis
o. Instalasi Hemodialisa
p. Instalasi Laboratorium
q. Instalasi Radiologi
r. Instalasi Radioterapi
s. Instalasi Pemulasaraan Jenazah
t. Instalasi Rekam Medik
u. Instalasi Farmasi
v. Instalasi Gizi
w. Instalasi JKN
x. Instalasi CSSD
y. Instalasi Loundry
z. Instalasi SIM RS
aa. Instalasi PSRS
bb. Instalasi Gas Medis
cc. Instalasi Pengelolaan Asets
dd. Instalasi Pengembangan Produk
ee. Instalasi Cancer Centre
ff. Instalasi Maternal Perinatal
gg. Instalasi PKRS
hh. Instalasi K3RS
ii. MPP

13
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI PENGEMBANGAN PTODUK

DIREKTUR RSUD AL IHSAN


PROVINSI JAWA BARAT

WADIR MEDIK DAN


KEPERAWATAN

KEPALA BIDANG
PENUNJANG MEDIS

KEPALA INSTALASI
PENGEMBANGAN PRODUK

STAF/PELAKSANA INST.
PENGEMBANGAN PRODUK

14
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. KEPALA INSTALASI PENGEMBANGAN PRODUK

1. Ikhtisar Jabatan
Instalasi Pengembangan Produk mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengembangan suatu produk layanan, baik layanan baru yang merupakan
unggulan/non unggulan maupun re-disgn produk lama sehingga mempunyai
nilai jual yang kompetitif dan menguntungkan bagi rumah sakit.

2 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada poin (1),


Instalasi Pengembangan Produk mempunyai tugas :
a. Menyusun program kerja, pedoman pengorganisasian dan , RKA, RAB
b. Mengembangkan produk layanan rumah sakit yang lebih baik, kompetitif,
memenuhi harapan masyarakat dan menguntungkan bagi rumah sakit;
c. Melakukan re-design produk layanan yang lama supaya lebih baik,
kompetitif, memenuhi harapan masyarakat dan menguntungkan bagi rumah
sakit;
d. Membuat studi kelayakan/ bisnis plan atas produk layanan baru yang akan
di kembangkan
e. Melakukan kajian dan evaluasi atas produk layanan baru ataupun yang
lama yang telah/ sedang berjalan yang melibatkan bidang/bagian dan
Instalasi terkait;
f. Melaporkan rancangan produk layanan baru ataupun re-design produk
layanan lama kepada pimpinan
g. Mengikuti atau mengadakan rapat koordinasi dengan Manajemen RS,
Instalasi dan Komite
h. Melakukan koordinasi dengan unit/ instalasi dan bidang bagian terkait untuk
lancarnya pengembangan produk layanan rumah sakit yang optimal
i. Membuat laporan kegiatan secara berkala Instalasi Pengembangan Produk
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas di lingkungan RS

3 Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya Instalasi Pengembangan Produk


mempunyai tanggung jawab :
a.Kelayakan dalam pelaksanaan pengelolaan pengembangan produk
b.Keefektipan melaksanakan Studi kelayakan dalam pengembangan produk
c.Memberikan rekomendasi kepada pimpinan terkait dengan hasil kajian tentang
Pengembangan produk

15
d.Melakukan Evaluasi terhadap hasil Pengembangan produk yang sudah
dilaksanakan
e.Kesesuaian dalam pelaksanaan program kegiatan;
f.Kecepatan dalam menyelesaikan masalah;
g.Kelancaran melaksanakan studi kelayanan terhadap rencana pengembangan
pelayanan yang akan dikembangkan.
h.Keakuratan melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelayanan dan
produk pelayanan yang dikembangkan
i.Keharmonisan berkoordinasi dan bekerjasama dengan seluruh unit yang
terkait di Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan , untuk mendapatkan
informasi yang punya potensi dalam pengembangan produk
j.Kelengkapan membuat laporan kegiatan secara periodik
k.Kelancaran dalam melaksanakan tugas lain.

4 Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya Instalasi Pengembangan Produk


mempunyai tanggung jawab
a. Menggunakan sarana prasarana dengan baik
b. Menyiapkan dan menyajikan data yang diperlukan

c. Mengoreksi, menelaah, mengembalikan bahan kerja yang tidak sesuai


peraturan dan perundang undangan yang berlaku
d. Menyediakan,Memanfaatkan dan memelihara sarana prasarana sesuai
dengan peraturan yang berlaku
e. Menyebarluaskan informasi, Memeriksa, Mendistribusikan, Mengevaluasi,
Mengumpan balikan, Membuat laporan hasil kerja
f. Mengoreksi, menelaah, mengembalikan prosedur kerja yang tidak sesuai
peraturan dan perundang undangan yang berlaku
g. Memfasilitasi kegiatan peningkatan mutu RS

h. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan


a. Memberikan usulan perencanaan dalam proses pengembangan produk di
Rumah Sakit yang efectif dan efesien .
b. Memberikan usulan strategi produk yang berkualitas sehingga bisa bersaing
dengan kompetitor yang punya nilai guna dan hasil guna
c. Memberikan usulan rekomendasi kepada pimpinan terkait dengan hasil
kajian tentang Kebutuhan Pengembangan produk
d. Menyampaikan usulan dalam berbagai program kegiatan pengembangan
produk layanan rumah sakit.
e. Meminta Pengembangan keilmuan SDM untuk Marketing Promosi
Pengembangan Produk Rumah Sakit.
f. Menyusun rencana kerja dan anggaran, protap, standar pelayanan dan
peralatan sesuai dengan kebutuhan pengembangan produk layanan Rumah

16
Sakit.

g. Memberikan masukan, saran dan pendapat kepada atasan untuk


peningkatan mutu layanan Rumah Sakit
h. Memberikan rekomendasi kepada pimpinan produk bisnis / pengembangan
pelayanan dapat dilanjutkan atau tidak berdasarkan hasil studi kelayanan
i. Memberikan saran dan masukan kepada pimpinan untuk revisi kebijakan
yang sudah tidak relevan

BAB VII

17
TATA HUBUNGAN KERJA

A. Tata Hubungan Internal IPP

Kepala Instalasi Pengembangan Produk menerima laporan


pertanggungjawaban dari Staf / Pelaksana yang selanjutnya memberi arahan dan
pembinaan kepada Staf / Pelaksana

B. Tata Hubungan Eksternal IPP

Unit Kerja/
No Jabatan Dalam Hal
Instansi
1. Kepala bidang dan Bagian RSUD Al Ihsan Koordinasi pelaksanaan tugas

2. Kepala Instalasi yang ada di RSUD Al Ihsan Koordinasi dan konfirmasi


RSUD Al Ihsan
3. Kepala Ruangan RSUD Al Ihsan Koordinasi dan konfirmasi

4. Fungsional/Pelaksana RSUD Al Ihsan Koordinasi dan konfirmasi

BAB VIII

18
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI TENAGA

A. POLA KETENAGAAN

Jumlah SDM di Instalasi Pengembangan Produk tada tahun 2022 :

NO JABATAN/PROFESI JML
1. Kepala Instalasi Pengembangan Produk 1
2. Staf/Pelaksana 1
JUMLAH 2

B. KUALIFIKASI TENAGA
a. Pangkat/Gol. Ruang : III/d
b. Pendidikan : Minimal Sarjana Strata 1
c. Kursus/Diklat
1) Penjenjangan :-
2) Teknis : Diklat Manajer Bisnis RS

Diklat Perencanaan strategis


Diklat Manajemen Mutu Rumah Sakit
Diklat Unit Cost atau cost containment RS
Diklat Manajemen Pelayanan Pasien RS
d. Pengalaman kerja : 1. Kepala seksi atau Kepala sub bagian
2. Kepala unit kerja RS
3. Manajer Pelayanan Pasien RS

e. Pengetahuan kerja : Memahami aturan yang terkait dengan Rumah


Sakit dan aturan bisnis Rumah sakit

f. Keterampilan kerja : -
g. Keahlian Kerja : -
h. Bakat Kerja

1 G (Inteligensia) : Kemampuan belajar secara umum


2 V (Bakat Verbal) : Kemapuan memahami arti kata-kata dan
penggunaannya secara tepat dan efektif
3 N(Bakat Numerik) : Kemampuan untuk melakukan operasi arithmatik
secara tepat dan akurat
4 Q (Ketelitian) : Kemampuan menyerap perincian yang berkaitan
dalam bahan verbal atau dalam label

19
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. PENDAHULUAN
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur yang sangat penting dalam
mencapai tujuan rumah sakit, yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang
paripurna (holistik care) di mana fokus pelayanannya yaitu pasien dan keluarganya.
Pelayanan tersebut diberikan oleh tim kesehatan rumah sakit , sehingga sangat
diperlukan seorang pegawai yang mampu mengorganisir pelayanan yang
berorientasi pada customer. Untuk mempersiap-kan seorang pegawai dalam
melayani pasien/masyarakat, maka diperlukan suatu upaya pendidikan baik itu
formal maupun informal untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam melayani
customer Rumah Sakit.

Di dalam manajemen Sumber Daya Manusia, untuk mendapatkan SDM yang


kualified maka diperlukan seleksi dan rekrutmen yang cukup memadai. Bila sudah di
dapat sejumlah SDM dari proses seleksi, maka langkah berikutnya dalam proses
pengadaan pegawai adalah orientasi pegawai tersebut di institusi barunya. Orientasi
adalah suatu upaya untuk membantu pegawai t baru agar dapat mengenali dengan
baik dan beradaptasi dengan lingkungan pekerajaan-nya. Orientasi diberikan untuk
membentuk sikap, membangkitkan semangat dan antusiasme, mempercepat proses
integrasi dan mengatasi canggung dan konflik.

Untuk itu, dengan adanya program orientasi ini diharapkan setiap pegawai
baru dapat melaksanakan tugas dengan tingkat penyesuaian yang cepat serta lebih
terampil dalam mengembangkan produk layanan rumah sakit.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Semua pegawai baru mampu memahami, mengerti dan mampu melaksa-
nakan secara baik dan benar sesuai dengan kebijakan dan prosedur
pengembangan produk di RSUD AlIhsan

2. Tujuan Khusus
a. Perawat baru memahami falsafah dan tujuan pelayanan rumah sakit
b. Pegawai baru memahami tentang Struktur dan Organisasi serta uraian
tugas di Instalasi Pengembangan Produk RSUD Al Ihsan
c. Pegawai baru dapat memahami tentang kode etik, aspek etik dan legal
dalam pelayanan keperawatan serta hak dan kewajibannya

20
d. Pegawai baru mengenal kebijakan dan prosedur pengembangan produk
di RSUD Al Ihsan
C. SASARAN
Orientasi diberikan pada pata pegawai baru di RSUD Al Ihsan

D. RUANG LINGKUP
Khusus untuk pata pegawai baru yang ada di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah Al Ihsan Provivnsi Jawa Barat

E. METODA
1. Orientasi Klasikal : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, dan Simulasi
2. On The Job Training : Orientasi ruangan, Bed side Teaching

F. WAKTU
1. Orientasi Klasikal, dilaksanakan selama 1 hari, sebanyak 8 jam pelajaran dan 1
hari orientasi lapangan di ruangan
2. On The Job Training di Rawat Inap B : minimal 4 besar pelayanan keperawatan
@ 1 bulan
G. TEMPAT
1. Instalasi Pengembangan Produk
2. Unit Kerja Pengembangan Produk RSUD Al Ihsan

H. ALAT BANTU
1. LCD
2. Laptop
3. Layar

I. BIAYA
Biaya dibebankan kepada anggaran diklat / operasional RSUD Al Ihsan

J. PENANGGUNG JAWAB
Kepala Bagian Diklit bersama Kepala Bidang Penunjang Medis dan secara tekhnis
oleh Kepala Instalasi Pengembangan Produk

21
BAB X
PERTEMUAN DAN RAPAT

Pertemuan atau rapat di Instalasi Pengembangan Produk diadakan minimal setiap


satu bulan sekali, atau jika ada kasus atau permasalahan yang perlu dibahas dan
dikoordinasikan akan dilakukan penambahan pertemuan rapat untuk membahas dan
menyelesaikan permasalahan yang akan dilaporkan kepada pimpinan RS.
Pertemuan/ Rapat terdiri dari :
1. Rawat Rutin
2. Rapat Insidentil

Dalam pertemuan atau rapat rutin dilaksanakan setiap awal bulan, mulai jam 09.00 s.d.
selesai, peserta para kepala instalasi dan kepala ruangan yang dibahas diantaranya :
a. Potensi Pengembangan Produk dari masing masing Instalasi
b. Sarana dan Prasarana
c. Evaluasi Produk Layanan
d. Peningkatan ilmu pengetahuan tentang product development.

Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas segera.

22
BAB XI
PELAPORAN

Pelaporan yang dilaksanakan di Instalasi Pengembangan Produk yaitu:

A. Laporan Triwulan
Laporan Triwulanan yaitu laporan yang dikerjakan oleh Kepala Instalasi
Pengembangan Produk yang merupakan hasil rekapitulasi kegiatan pengembangan
produk layanan rumah sakit baik itu medis, penunjang ataupun layanan non medis.
selama 3 bulan yang diserahkan kepada Direktur, Wakil Direktur Medik dan
Keperawatan serta kepada Kepala Bidang Penunjang

B. Kaporan Semesteran
Laporan Semesteran yaitu laporan yang dikerjakan oleh Kepala Instalasi
Pengembangan Produk yang merupakan hasil rekapitulasi kegiatan pengembangan
produk layanan rumah sakit baik itu medis, penunjang ataupun layanan non medis.
selama 6 bulan yang diserahkan kepada Direktur, Wakil Direktur Medik dan
Keperawatan serta kepada Kepala Bidang Penunjang

C. Laporan Tahunan
Laporan Tahunan yaitu laporan yang dikerjakan oleh Kepala Instalasi
Pengembangan Produk yang merupakan hasil rekapitulasi kegiatan pengembangan
produk layanan rumah sakit baik itu medis, penunjang ataupun layanan non medis.
selama 12 bulan yang diserahkan kepada Direktur, Wakil Direktur Medik dan
Keperawatan serta kepada Kepala Bidang Penunjang

REFERENSI

23
Aditama, T. Y. (2004). Manajemen Administrasi Rumah Sakit (edisi 2). Jakarta: UI-
Press.

Hariyati, R.T.S. (2014). Perencanaan, Pengembangan dan Utilisasi Tenaga


Keperawatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

KARS. (2011). Standar Akreditasi Rumah Sakit

Muninjaya, A.A.G. (2004). Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC.

Royal College of Nursing. (2003). Defining of Nursing. UK: RVN Pub.

RSUD Al Ihsan (2018), Rentsra RSUD Al Ihsan Periode 2018 – 2023

Suarli, S., & Bahtiar, Y. (2002). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan


Praktis. Jakarta: Penerbit Erlangga.

24

Anda mungkin juga menyukai