Anda di halaman 1dari 26

RASCAL321 STATUS PENDERITA No. catatan medik Masuk RSAM Pukul : 057302 : 01 Juni 2010 : 10.

45 WIB

ANAMNESIS Autoanamnesa dan alloanamnesa ( 4 Juni 2010 ) I. Identitas Nama penderita Jenis kelamin Umur Nama Ayah Umur Pekerjaan Pendidikan Nama Ibu Umur Pekerjaan Pendidikan : Ny. A : 32 tahun : PNS : S1 : An. F : Laki-laki : 9 tahun : Tn. A : 34 tahun : Wiraswasta : S1

Hub. dg orangtua : Anak kandung Agama Suku Alamat : Islam : Palembang : Jl. Sukardi Hamdani No.31

II. Riwayat Penyakit Keluhan utama Keluhan tambahan : Nyeri dada : nyeri sendi-sendi

Riwayat Perjalanan penyakit Pasien datang ke RSAM dengan keluhan nyeri di dada sejak 4 hari ini. Nyeri di dada ini menyebabkan pasien sulit untuk tidur. Nyeri di dada muncul hilang timbul terutama apabila pasien sedang beraktivitas misalnya sehabis jalan

Untuk orang yang aku cintai SHT

RASCAL321 kaki pulang dr sekolah, padahal menurut ibunya pasien merupakan anak yang aktif sejak kecil,tidak pernah bisa diam,selalu aktif beraktivitas. Selain nyeri dada pasien juga mengeluh demam dan sakit di sendi-sendi terutama lutut, kaki dan pergelangan tangan yang hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu.ibu pasien mengatakan pernah pasien tidak bisa berjalan oleh karena rasa nyeri yang sangat pada sendi-sendi sepanjang kakinya sehingga pasien harus istirahat, Orang tua pasien membawa pasien berobat ke poli anak 1 bulan yang lalu yaitu tanggal 6 Mei 2010, saat itu pasien mengeluh lemas, sakit kepala, serta tidak nafsu makan.keluhan ini berlangsung selama 2minggu namun membuat pasien kehilangan BB sebanyak 3kg, dan setelah melihat hasil laboratorium pasien mendapat terapi sulfas ferrous satu kali sehari untuk 2 bulan. Namun 3minggu dari itu pada tanggal 29 Mei 2010 pasien datang ke poli lagi karena dadanya terasa sakit serta sesak napas terutama pada malam hari, dan berkeringat dingin pada malam hari lalu pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan echocardiography di RS.swasta dan setelah melihat hasilnya pasien dianjurkan oleh dokter untuk dirawat di ruangan

Sejak 3 tahun yang lalu >> infeksi tengorokan hilang timbul

3 bulan yang lalu Demam dan sakit di sendisendi terutama lutut, kaki dan pergelangan tangan yang hilang timbul.

1 bulan yang lalu lemas, sakit kepala, serta tidak nafsu makan.

1 minggu yg lalu

MRS 1 juni 2010 Nyeri di dada muncul hilang timbul terutama apabila pasien sedang beraktivitas misalnya sehabis jalan kaki pulang dari sekolah.

dadanya terasa sakit serta sesak napas dan berkeringat Pasien dibawa dingin ke poli (1) terutama pada malam hari. Pasien dibawa ke poli(2)

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat sering sakit tenggorokan dan demam pada usia 6 tahun.

Untuk orang yang aku cintai SHT

RASCAL321 Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat ibu menderita asma. Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit jantung. Riwayat Kehamilan Ibu pasien sering memeriksakan kehamilannya ke bidan namun tidak ada keluhan yang berarti selama kehamilannya. Bayi lahir cukup bulan, spontan, langsung menangis. Berat badan lahir 3200 gram, panjang badan 50 cm. Pasien anak kedua dari tiga bersaudara. Riwayat Makanan Umur : 0 - 6 bulan 6 - 9 bulan 9 12 bulan >1 tahun Riwayat Imunisasi BCG Polio DPT Campak Kesan III. PEMERIKSAAN FISIK Status Present Keadaan umum Kesadaran Nadi HR Respirasi Suhu BB Status gizi : Tampak sakit sedang : Kompos Mentis : 110x/menit, isi cukup, pulsasi lemah, irreguler : 110x/menit : 32x/menit : 36,5 C : 25 kg : Cukup : 1x, umur 1 bulan : 3x, umur 2,3,4 bulan : 3x, umur 2,3,4 bulan : 1x, umur 9 bulan : ASI : ASI : ASI + Susu formula + Bubur susu : ASI + Nasi putih +lauk pauk sesuai menu keluarga

Untuk orang yang aku cintai SHT

RASCAL321 Status Generalis 1. Kelainan mukosa kulit/subkutan yang menyeluruh KEPALA Bentuk Rambut Kulit Mata Telinga Hidung Mulut : Bulat, simetris : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut, pertumbuhan merata : Pucat (+), Sianosis (-) : Palpebra tidak cekung, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, kornea jernih : Bentuk normal, simetris, liang lapang, serumen (-/-) : Bentuk normal, septum deviasi (-), pernafasan cuping hidung(-), sekret (-) : Sianosis (-), lidah tidak kotor, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang LEHER Bentuk Trakhea KGB Thyroid JVP : Simetris : Di tengah : Tidak membesar : Tidak membesar : meningkat Pucat Sianosis Ikterus Perdarahan Oedem umum Turgor : (-) : Baik : (+) : (-) : (-) : (-)

Pembesaran kelenjar getah bening generalisata : (-)

THORAKS Inspeksi : Bentuk simetris, retraksi (-)

Untuk orang yang aku cintai SHT

RASCAL321 PARU ANTERIOR KIRI Pergerakan pernafasan simetris Palpasi Perkusi Auskultasi Fremitus taktil = kanan Sonor Suara Vesikuler (+) Wheezing (-) JANTUNG Inspeksi Palpasi Perkusi : Iktus kordis terlihat di ICS V garis midklavikula sinistra : Iktus kordis teraba di ICS V garis midklavikula sinistra : Batas atas sela iga II garis parasternal sinistra Batas jantung kanan sela iga IV garis parasternal dextra Batas jantung kiri sela iga IV garis midklavikula sinistra Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, mur-mur sistolik (+) grade 2 di apex, gallop (+) KANAN Pergerakan pernafasan simetris Fremitus taktil = kiri Sonor nafas Suara vesikuler (+) Wheezing (-) POSTERIOR KIRI Pergerakan pernafasan KANAN Pergerakan pernafasan simetris

Inspeksi

simetris Fremitus taktil = Fremitus taktil kanan Sonor nafas Suara vesikuler halus (+) Wheezing (-) = kiri Sonor nafas Suara vesikuler basah Ronkhi basah halus (+) Wheezing (-)

nafas

Ronkhi basah halus Ronkhi basah halus Ronkhi

ABDOMEN Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi : Datar, simetris. : Hepar dan Lien tidak teraba, Nyeri tekan (-) :Timpani, shifting dullness (-) : Bising usus (+) normal

GENITALIA EXTERNA - Kelamin EKSTREMITAS - Superior : Akral hangat, kering, pucat, CRT < 3, edema (-) Untuk orang yang aku cintai SHT 5 : Laki-laki, tidak ada kelainan

RASCAL321 - Inferior : Akral hangat, kering, merah muda, CRT < 3, edema (-) PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Rontgen Thorax PA (6 Mei 2010) Kesan : bronchitis, besar cor normal

2. Tes Morfologi darah (6 Mei 2010) Hb Ht Eritrosit LED Leukosit Diffcount Trombosit MCV MCH MCHC : 9 gr/dl : 29 % : 3,8 jt/ul :75mm/jam :9900/ul :0/0/0/39/49/12 :482000/ul :78,7il :23,9 pg :30,4 g/dl

Eritrosit sebagian besar normal, poikilositosis,granulosit +, distribusi renggang

Untuk orang yang aku cintai SHT

RASCAL321 Leukosit kesan: jumlah normal, terdiri dari sel-sel granulosit, non granulosit limfosit matur, eosinofil +, sel muda atau blast masih tidak ditemukan. Trombosit kesan: jumlah meningkat (reaktif trombositosis) Kesan : anemia normokrom normositer disebabkan gangguan produksi eritrosit 3. ASTO (31 Mei 2010) positif 4. Darah Rutin (1 Juni 2010) LED Diff count Hb : 9,4 gr/dl : 11.300/mm3 : 30 mm/jam : 0/0/0/59/34/7 Leukosit

5. Tes elektrolit (1 Juni 2010) Natrium Kalium Calsium Clorida :108 mmol/L : 4,1 mmol/L : 9,6 mg/dl : 112 mg/dl

6. EKG (3 Juni 2010)

Untuk orang yang aku cintai SHT

RASCAL321

7. Echocardiografi (31 Mei 2010) Kesan - Dilatasi atrium kiri dan ventrikel kiri - Regurgitasi mitral moderate-severe - Regurgitasi aorta mild-moderate - Regurgitasi tricuspid mild - Normal LV sistolik function ( AF 64% : FS 35% )

Untuk orang yang aku cintai SHT

RASCAL321

RESUME Anamnesis Pasien datang ke RSAM dengan keluhan nyeri di dada sejak 4 hari ini. Nyeri di dada ini menyebabkan pasien sulit untuk tidur Selain nyeri dada pasien juga mengeluh demam dan sakit di sendi-sendi terutama lutut, kaki dan pergelangan tangan yang hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu.

Untuk orang yang aku cintai SHT

RASCAL321 Orang tua pasien membawa pasien berobat ke poli anak 1 bulan yang lalu yaitu tanggal 6 Mei 2010, dengan keluhan lemas, sakit kepala, serta tidak nafsu makan, pasien mendapat terapi sulfas ferrous satu kali sehari untuk 2 bulan. Namun 3minggu dari itu pada tanggal 29 Mei 2010 pasien datang ke poli lagi karena keluhan lain yaitu dadanya terasa sakit serta sesak napas terutama pada malam hari, dan berkeringat dingin pada malam hari lalu pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan echocardiography di RS.swasta dan setelah melihat hasilnya pasien dianjurkan oleh dokter untuk dirawat di ruangan. Riwayat sering sakit tenggorokan disertai demam sejak umur 6 tahun hilang timbul

II. PEMERIKSAAN FISIK Status Present Keadaan umum Kesadaran Nadi HR Respirasi Suhu BB : Tampak sakit sedang : Kompos Mentis : 110x/menit,isi cukup,irreguler : 110x/menit : 32x/menit : 36,5 C : 25 kg

Status Generalis - Kulit - Mata - Mulut : Warna pucat : konjungtiva anemis :Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, faring tidak hiperemis, T1T1 tenang - Leher: JVP meningkat - Thoraks : Pulmo ronkhi basah halus di basal Cor Bunyi jantung I-II murni, mur-mur sistolik (+) grade 2 di apex, gallop (+) - Abdomen - Genitalia : dalam batas normal : dalam batas normal

Untuk orang yang aku cintai SHT

10

RASCAL321 - Ekstremitas : Superior : Akral hangat, kering, pucat, CRT < 3, edema (-) Inferior : Akral hangat, kering, merah muda, CRT < 3, edema (-) Laboratorium 1. Rontgen Thorax PA (6 Mei 2010) Kesan : bronchitis, besar cor normal

2. Tes Morfologi darah (6 Mei 2010) Kesan : anemia normokrom normositer disebabkan gangguan produksi eritrosit 3. Echocardiografi (31 Mei 2010) Kesan - Dilatasi atrium kiri dan ventrikel kiri - Regurgitasi mitral moderate-severe - Regurgitasi aorta mild-moderate - Regurgitasi tricuspid mild - Normal LV sistolik function ( AF 64% : FS 35% ) 4. ASTO (31 Mei 2010) positif 5. Darah Rutin (1 Juni 2010) LED Diff count Hb : 9,4 gr/dl : 11.300/mm3 : 30 mm/jam : 0/0/0/59/34/7 Leukosit

6. Tes elektrolit (1 Juni 2010) Natrium Kalium Calsium Clorida :108 mmol/L : 4,1 mmol/L : 9,6 mg/dl : 112 mg/dl

Untuk orang yang aku cintai SHT

11

RASCAL321 VI. Diagnosis Kerja Decompensatio cordis (NYHA Derajat II) e.c. Penyakit Jantung Rematik VII. Penatalaksanaan 1. 2. Tirah baring Medikamentosa Ceftriaxone 1 gr/12 jam Aspirin 4x 600 mg Dexamethasone 1/3 amp /12 jam Advice Sp. jantung Captopril 2x 6,25 mg Spironolakton 1x 25 mg Digoxin 1 x tab

VII. Prognosis Quo ad Vitam Quo ad Functionam Quo ad Sanationam : Dubia ad malam : Dubia ad malam : Dubia ad malam

FOLLOW UP TANGGAL Keluhan: Nyeri dada Nyeri sendi-sendi Lemas Sesak 1 Juni 2010 + + + + 2 Juni 2010 + + + 3 Juni 2010 + berkurang berkurang 4 Juni 2010 berkurang berkurang berkurang 5 Juni 2010 berkurang berkurang

Untuk orang yang aku cintai SHT

12

RASCAL321 Keadaan Umum Kesadaran Vital Sign: Nadi 110x/menit Isi cukup,pulsasi lemah,irregular 110x/menit HR Pernafasan Suhu 32x/menit 36,5oC 100x/menit Isi cukup,pulsasi lemah,irregular 100x/menit 30x/menit 36,0 oC 100x/menit Isi cukup,pulsasi lemah,irregular 100x/menit 22x/menit 37,6oC 92x/menit Isi cukup,pulsasi lemah,irregular 92x/menit 28x/menit 36,3oC 100x/menit Isi cukup,pulsasi lemah,irregular 100x/menit 23x/menit 36,4 oC Tampak Sakit Sedang Kompos Mentis Tampak Sakit Sedang Kompos Mentis Tampak Sakit Sedang Kompos Mentis Tampak Sakit sedang Kompos Mentis Tampak sakit sedang Kompos Mentis

Pemeriksaan Fisik : -anemis,anikhterik -kulit muka pucat -bibir asianosis -JVP meningkat - Ekstremitas Superior: kelainan Inferior: tidak ada Hb: 9,4 gr/dl Leu:11.300/mm3 LED:30mm/jam Diff count 0/0/0/59/34/7 Natrium:108 Kalium ,1 Calsium: 9,6 Clorida: 112 :4 : ASTO : (+), 400 I.U/ml kelainan Pemeriksaan penunjang tidak ada + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +

Untuk orang yang aku cintai SHT

13

RASCAL321 Therapi: jam Aspirin 4x 600 mg Dexamethasone CHF ec Mildmoderate mitral stenosis dan mildmoderate aorta regurgitation -Digoxin 1x -Spironolacton 1x25 mg -Captopril 2x6,25 -Rujuk ke jakarta + mg Digoxin 1 x tab Captopril 2x 6,25 mg Spironolakton 1x 25 + + + + + + + + + + + + + + Advice Sp. Jantung + + + Tirah baring IVFD Glukosa 5% 15 gtt/menit Ceftriaxone 1 gr/12 + + + + + + + + + + + + + + +

1,6mg /12 jam

Untuk orang yang aku cintai SHT

14

RASCAL321

ANALISA KASUS Apakah diagnosa pasien ini sudah tepat? Untuk demam reumatik, WHO (2003) merekomendasikan untuk melanjutkan penggunaan criteria Jones yang diperbaharui (1992) untuk demam rematik serangan pertama yaitu 2 mayor atau 1 mayor dan 2 minor ditambah dengan bukti infeksi Streptococcus Grup A hemoliticus. Manifestasi mayor adalah : Klinik Demam Artralgia Karditis Poliartritis Korea Eritema marginatum Nodulus subkutan

Manifestasi minor adalah :

Laboratorik Reaksi fase akut LED naik Lekositosis C reaktif protein positif Interval P-R memanjang pada EKG Bukti adanya regurgitasi mitral/aorta dengan pemeriksaan auskultasi Bukti adanya infeksi streptococcus : Kenaikan titer antibodi antistreptococcus : ASTO dan lain-lain Usapan faring positif untuk Streptococcus beta Hemoliticus grup A Demam Skarlatina yang baru

Untuk orang yang aku cintai SHT

15

RASCAL321 Pada pasien ini didapatkan dari anamnesa yaitu nyeri sendi-sendi sejak 3 bulan yang lalu (atralgia) dan riwayat demam pada 3 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bising jantung organik yaitu terdapat murmur sistolik di apex ,kemudian terdapat gallop. Hal ini menunjukkan adanya karditis. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan LED yang meningkat (30 mm/jam) dan ASTO positif. LED yang meningkat dikarenakan reaksi fase akut, dan tes ASTO yang positif menunjukkan bukti adanya infeksi Streptococcus. Pada EKG terdapat pemanjangan interval PR. Pada Echokardiogram terdapat tanda dilatasi atrium kiri dan ventrikel kiri, regurgitasi mitral, regurgitasi aorta, dan regurgitasi tricuspid. Hal ini menunjukkan adanya karditis. Dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan 1 gejala mayor yaitu karditis dan 2 gejala minor yaitu atralgia dan peningkatan LED. Sedangkan bukti adanya infeksi oleh Strepcoccus ditunjukkan oleh ASTO yang positif. Sehingga memenuhi criteria diagnosis demam reumatik akut menurut WHO tahun2003-2004. Pada pemeriksaan jantung pasien didapatkan kombinasi gangguan regurgitasi katup mitral dan aorta menyimpulkan diagnosis Penyakit Jantung Rematik. Terdapatnya irama gallop, tekanan vena jugularis menigkat, disertai gejala klinis dispnoe pada aktivitas sedang mendasari diagnosis Decompensatio cordis derajat (NYHA derajat II). Apakah pengobatan untuk pasien ini sudah tepat? Pengobatan pada pasien ini adalah: Tirah baring Medikamentosa Ceftriaxone 1 gr/12 jam Aspirin 4x 600 mg Dexamethasone 1,6 mg /12 jam Advice Sp. jantung Captopril 2x 6,25 mg Spironolakton 1x 25 mg Untuk orang yang aku cintai SHT 16

RASCAL321 Digoxin 1 x 12,5 mg Rujuk ke jakarta

Aspirin dan dexamethason merupakan agen anti inflamasi yang ditujukan untuk mengatasi karditis. Bila sudah terdapat karditis berat terapi yang paling tepat adalah Prednison 2 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis selama 2-6 minggu, ditappering mulai minggu ke-3 dan Aspirin 100mg/KgBB/hari dibagi menjadi 4 dosis dimulai pada minggu ke-3, kemudian aspirin dikurangi menjadi 60mg/kgBB setelah 2 minggu pengobatan dilanjutkan sampai 2-4 bulan. Captopril dan spironolakton dan digoxin bertujuan untuk mengatasi Decompensatio cordis, yaitu dengan cara mengurangi beban jantung, mempernaiki preload dan afterload, mengurangi resistensi perifer, menigkatkan kontraktilitas otot jantung, dan mengurangi frekuensi denyut jantung. Pada pasien in sudah tepat. Rujuk ke jakarta, karena untuk mengatasi gejala sisa yaitu PJR, memerlukan tatalaksana tersendiri tergantung pada berat ringannya penyakit, berupa: A. Tindakan dilatasi baloon perkutan (baloon mitral valvulotomy) untuk mitral stenosis. B. Tindakan operasi katup jantung berupa valvuloplasti atau penggantian katup.

Untuk orang yang aku cintai SHT

17

RASCAL321

DEMAM REUMATIK Definisi Sindrom klinis sebagai komplikasi infeksi beta Streptococcus hemolyticus grup A, dengan satu atau lebih gejala mayor : poliartritis migrans akut, karditis, korea minor, nodul subkutan dan eritema marginatum. Etiologi dan factor predisposisi Demam reumatik, seperti halnya dengan penyakit lain, merupakan akibat interaksi individu, penyebab penyakit, dan factor lingkungan. Penyakit ini sangat berhubungan erat dengan infeksi saluran nafas bagian atas oleh Streptococcus beta hemolyticus grup A. Faktor predisposisi yang berpengaruh pada timbulnya demam reumatik dapat dibagi menjadi faktor pada pejamu dan faktor lingkungan. Faktor pada pejamu mencakup: (1) Faktor genetik; banyak demam reumatik pada satu keluarga atau pada saudara kembar. (2) Jenis kelamin; dahulu disangka anak perempuan lebih sering terkena demam reumatik daripada anak lelaki, namun ternyata hal tersebut tidak benar. Jenis kelamin memang berpengaruh pada kelainan katup; stenosis mitral lebih sering pada pasien perempuan, sedangkan insufisiensi aorta lebih sering terjadi pada laki-laki. (3) Golongan etnis dan ras. (4) Umur. Umur merupakan faktor terpenting pada timbulnya demam reumatik. Penyakit ini paling sering mengenai anak umur antara 5-15 tahun, dengan puncak sekitar umur 8 tahun, tidak biasa ditemukan pada anak berumur 3-5 tahun, dan sangat jarang sebelum anak berumur 3 tahun atau setelah 20 tahun. (5) Status gizi. (6) Faktor lingkungan termasuk : Keadaan sosial ekonomi yang buruk, iklim dan geografi serta cuaca. Patogenesis Mekanisme terjadinya demam reumatik yang pasti belum diketahui. Pada umumnya para ahli berpendapat bahwa demam reumatik termasuk dalam penyakit autoimun. Streptococcus diketahui dapat menghasilkan tidak kurang 20 produk Untuk orang yang aku cintai SHT 18

RASCAL321 eksternal, yang terpenting diantaranya adalah streptolisin O, streptolisin S, hialuronidase, streptokinase, difosforididin nukleotidase, deoksiribonuklease, serta streptococcal erythrogenic toxin. Berbagai produk tersebut merangsang timbulnya antibodi. Demam reumatik diduga merupakan akibat kepekaan tubuh berlebihan terhadap beberapa produk ini. Kaplan mengemukakan hipotesis tentang adanya reaksi silang antibody terhadap streptococcus dengan otot jantung yang mempunyai susunan antigen mirip antigen streptococcus, hal inilah yang menyebabkan reaksi autoimun. Antibodi streptolisin O (ASTO) merupakan antibody yang paling sering digunakan untuk indikator terhadap infeksi streptococcus. Lebih dari 80 % pasien menunjukkan kenaikan titer ASTO ini, bila dilakukan pemeriksaan terhadap 3 antibodi terhadap streptococcus. Manifestasi klinis Perjalanan klinis penyakit demam reumatik dibagi dalam 4 stadium Stadium 1 Stadium ini berupa infeksi saluran nafas bagian atas oleh kuman beta Streptococcus hemolyticus grup A. Seperti infeksi saluran nafas pada umumnya, gejala yang terjadi termasuk demam, batuk, disfagia, tidak jarang disertai muntah dan bahkan pada anak kecil dapat terjadi diare. Pada pemeriksaan fisik sering dadapatkan eksudat di tonsil yang menyertai tanda peradangan lainnya. Kelenjar getah bening submandibular sering kali memebesar. Infeksi ini berlangsung 2-4 hari, dan sembuh sendiri tanpa pengobatan. Stadium 2 Disebut juga periode laten, adalah masa antara infeksi streptococcus dengan permulaan gejala demam reumatik. Biasanya periode ini berlangsung 1-3 minggu, kecuali korea yang dapat timbul 6 minggu atau bahkan berbulan-bulan kemudian. Stadium 3 Fase akut demam reumatik, saat timbulnya pelbagai manifestasi klinis demam reumatik. Manifestasi klinis tersebut dapat di golongkan dalam gejala peradangan umum dan manifestasi spesifik demam reumatik Gejala peradangan umum 1. 2. Demam yang tidak tinggi, tanpa pola demam tertentu. Anak menjadi lesu, anoreksia, dan berat badan menurun.

Untuk orang yang aku cintai SHT

19

RASCAL321 3. 4. 5. Anak tampak pucat karena anemia akibat tertekannya eritropoiesis, bertambahnya volume plasma serta memendeknya umur eritrosit. Artralgia dan sakit perut Pemeriksaan laboratorium didapatkan tanda-tanda reaksi peradangan akut berupa C-reaktif protein dan leukositosis serta meningginya LED, titer ASTO meninggi pada kira-kira 80%, pemeriksaan EKG dijumpai pemenjangan interval P-R. Manifestasi spesifik : 1. Artritis Sendi yang terkena menunjukkan gejala-gejala radang yang jelas seperti bengkak, merah, panas sekitar sendi, dan terjadi gangguan fungsi sendi. Yang paling mencolok adalah rasa nyerinya, yang kelihatan tidak proporsional dengan kelainan obyektif yang ada. Kelainan pada setiap sendi akan menghilang sendiri tanpa pengobatan dalam beberapa hari sampai 1 minggu, dan seluruh gejala sendi hilang dalam waktu 5 minggu. 2. Karditis Proses peradangan aktif yang mengenai endokardium, miokardium, dan pericardium. Karditis dapat meninggalkan gejala sisa, terutama katup jantung. Yang paling sering ditemukan bising sistol apical yang menjalar ke aksila. Diagnosa karditis memerlukan 1 dari 4 kriteria di bawah ini : 1. Bising jantung organik. Pemeriksaan echokardiografi yang menunjukkan adanya AI atau MI saja tanpa adanya bising jantung organik tidak dapat disebut sebagai karditis. 2. Perikarditis (Friction rub, efusi perikardium, nyeri dada, perubahan EKG). 3. Kardiomegali pada foto thorax. 4. Gagal jantung kongestif. 3. Korea Gerakan-gerakan cepat , bilateral, tanpa tujuan, dan sukar dikendalikan, seringkali disertai kelemahan otot. 4. Eritema marginatum

Untuk orang yang aku cintai SHT

20

RASCAL321 Berupa bercak-bercak merah muda dengan bagian tengahnya pucat sedangkan tepinya berbatas tegas, berbentuk bulat atau bergelombang, tanpa indurasi dan tidak gatal. Tempatnya berpindah-pindah di kulit dada dan bagian dalam lengan atas dan paha, tetapi tidak pernah terdapat dikulit muka. 5. Nodul subkutan Terletak dibawah kulit, keras, tidak terasa sakit, berukuran antara 3-10 mm, biasanya terdapat dii bagian ekstensor persendian terutama sendi siku, lutut, pergelangan tangan dan kaki, daerah suboksipital dan diatas prosessus spinosus vertebra torakalis dan lumbalis Stadium 4 Disebut juga stadium inaktif. Pada stadium ini penderita demam reumatik tanpa kelainan jantung atau penderita penyakit jantung rematik tanpa gejala sisa katup tidak menunjukkan gejala apa-apa. Pada penderita penyakit jantung rematik dengan gejala sisa kelainan katup jantung, gejala yang timbul sesuai dengan jenis serta beratnya kelainan. Pada fase ini penderita demam rematik maupun penyakit jantung rematik sewaktu-waktu dapat mengalami reaktivasi.

Lampiran criteria Jones, 1944, 1955(modifikasi), 1965(revisi) dan focused4 Kriteria Major manifestasi Jones 1944 Karditis Artralgia Korea Nodulus subkutan Pernah menderita demam rematik Jones 1955 Jones 1965 Jones (Update) - Karditis Poliartritis Korea Eritema marginatum Nodulus subkutan 1992 Jones (focused) Karditis Poliartritis Korea Eritema marginatum Nodulus subkutan (modifikasi) - Karditis Korea Nodulus subkutan Eritema marginatum (revisi) - Karditis Poliartritis Korea Eritema marginatu m Nodulus subkutan

Untuk orang yang aku cintai SHT

21

RASCAL321 Minor manifestasi Demam Sakit perut Sakit dada Kulit merah seluruh badan Epistaksis Perubahan pada paru Anemia mikrositik LED naik Lekositosis Poliartritis artralgia Interval pada memanjang LED naik C-reaktif protein + Lekositosis Bukti adanya infeksi Streptococc us beta hemolitikus sebelumnya Pernah menderita demem rematik/ada nya penyakit jantung rematik inaktif Plus Bukti infeksi Streptococcus sebelumnya. Titer atautiter antibody Streptococcus lainnya adanya Bukti infeksi Streptococcus atautiter adanya Bukti infeksi Streptococcus adanya Klinik Demam Artralgia Pernah menderita demam rematik/ad anya penyakit jantung rematik inaktif Laboratorik Reaksi akut Led naik Lekositosis C reaktif protein + Interval PR memanjang fase Klinik Demam Artralgia Klinik Demam Artralgia

EKG -

Laboratorik Reaksi fase akut LED naik Lekositosis C reaktif protein + Interval P-R memanjang

Laboratorik Reaksi fase akut LED naik Lekositosis C reaktif protein + Interval P-R memanjang Bukti adanya regurgitasi mitral/aorta dengan pemeriksaan doppler

sebelumnya. Titer sebelumnya. antibody Streptococcus lainnya meningkat. Kultur

ASTO ASTO

Untuk orang yang aku cintai SHT

22

RASCAL321 meningkat. tenggorokan yang terhadap kuman Streptococcus beta hemolitikus sebelumnya menderita demam scarlet Keterangan Karditis dan korea memperkuat etiologi sebagai manifestasi mayor tersendiri. mitral/aorta dengan pemeriksaan Doppler harus menggunakan criteria yang ketat pada rematik disangkakan samar-samar Terapi medik demam rematik Meskipun mekanisme definitive yang menyebabkan demam rematik belum jelas sepenuhnya, tetapi pengobatan terhadap demam rematik akut ditujukan pada 3 hal yaitu : poliartritis yang Bukti adanya regurgitasi rematik apusan positif terhadap Kultur apusan tenggorokan yang positif kuman Streptococcus beta hemolitikus grup A atau sebelumnya menderita demam

grup A atau scarlet

Untuk orang yang aku cintai SHT

23

RASCAL321 1. Eradikasi kuman streptococcus pada saat serangan demam reumatik akut 2. Pencegahan sekunder demam rematik akut 3. Menghilangkan gejala yang menyertainya, seperti tirah baring, penggunaan antiinflamasi. Penatalaksanaan gagal jantung dan korea. Pada awalnya digunakan penisilin G atau prokain penisilin selama 10 hari. Tetapi sejak rekomendasi American Heart Association Rheumatik Fever Committee (1977) saat ini banyak digunakan benzatin penisilin G. Benzatin penisilin G digunakan untuk pencegahan primer dan pencegahan sekunder berulangnya demam rematik. Pencegahan primer dan pencegahan sekunder4 Cara pemberian Frekuensi Pencegahan primer : pengobatan terhadap faringitis streptococccus untuk mencegah serangan primer demam rematik Intra muskuler Oral Benzatin penisilin G Penisilin V Eritromisin 1.200.000 unit (1x) 4x/hari 10 hari 3-4x/hari 10 hari (600.000 unit untuk BB<27 kg) 250 mg/40.000 unit 40mg/kgBB/hari ( jangan lebih dari 1 gr/hari) Yang lain seperti klindamisin, nafsilin, amoksisilin, Sefaleksin dosis bervariasi Tetrasikilin dan sulfa jangan digunakan Pencegahan sekunder : pencegahan berulangnya demam rematik Intramuskuler minggu Oral Penisislin V Sulfadiazin Eritromisin Tetrasiklin jangan digunakan Pada penderita yang mempunyai resiko tinggi demam rematik diberikan injeksi setiap 3 minggu. Resiko meningkat pada penderita demam rematik dengan 250 mg 500 mg 250 mg 2x/hari 1x/hari 2x/hari Benzatin Penisilin G 1.200.000 unit setiap 3-4 Jenis antibiotik Dosis

Untuk orang yang aku cintai SHT

24

RASCAL321 serangan multipel sebelumnya, sedangkan resiko rendah jika interval serangan lama. Durasi pencegahan sekunder demam rematik4 Kategori Demam rematik dengan karditis dan kelainan menetap Durasi Sekurang-kurangnya 10 tahun sejak katup yang episode terakhir dan sampai usia 40 tahun dan kadang-kadang seumur hidup Demam rematik dengan karditis tanpa kelainan katup yang lebih lama yang menetap Demam rematik tanpa karditis tahun, yang lebih / Lama 5 tahun atau sampai usia 21 10 tahun atau sampai dewasa,

Rekomendasi penggunaan anti inflamasi Hanya arthritis 0 1-2 minggu karditis minimal 0 2-4 minggu + Karditis sedang 2-4 minggu * 6-8 minggu Karditis berat 2-6 minggu * 2-4 bulan

Prednison Aspirin

Dosis : prednison 1-2 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis Aspirin 100 mg/kgBB/hari dibagi 6 dosis * Dosis prednison ditappering dan aspirin dimulai selama minggu akhir + Aspirin dapat dikurangi menjadi 60 mg/kgBB/hari setelah 2 minggu pengobatan

DAFTAR PUSTAKA 1. Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI.

Untuk orang yang aku cintai SHT

25

RASCAL321 Buku kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 2 Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2000. hal.734-753 2. Markum, AH, dkk. Editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I. Jakarta: Balai penerbit FKUI; 2002. hal. 628-635 3. Wahab A. Samik. Editor. Penyakit Jantung Anak. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002. hal 80-90 4. Aditiawati, Bahrun D, Herman E, R Prambudi. Editor. Buku Naskah Lengkap Simposium Nefrologi VIII & Simposium KardiologiV. hal. 109-121

Untuk orang yang aku cintai SHT

26

Anda mungkin juga menyukai