Bahasa Indonesia Untuk PT-1 - 220919 - 081149
Bahasa Indonesia Untuk PT-1 - 220919 - 081149
BAHASA INDONESIA
UNTUK PERGURUAN TINGGI
Maria Ermilinda Dua Lering, M.Pd. | Siti Habsari Pratiwi, M.Pd. |
Septi Fitri Meilana, M.Pd. | Eva Harista, M.Pd. |
Eva Apriani, M.Pd. | Rosa Zulfikhar., S.Sn., M.Ikom. |
Juniara Fitri Cibro, M.Pd. | Nur Apriani Nukuhaly, M.Pd. |
Rita Kumala Sari, M.Pd. | Tri Rahayu, M.Pd.I. |
Dr. Ratna Susanti, S.S., M.Pd. | Nanda Saputra, M.Pd.
BAHASA INDONESIA UNTUK
PERGURUAN TINGGI
Editor:
Junifer Siregar, S.Pd., M.Pd.
BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI
Penulis:
Maria Ermilinda Dua Lering, M.Pd; Siti Habsari Pratiwi, M.Pd; Septi Fitri
Meilana, M.Pd; Eva Harista, M.Pd; Eva Apriani, M.Pd; Rosa Zulfikhar.,
S.Sn., M.Ikom; Juniara Fitri Cibro, M.Pd; Nur Apriani Nukuhaly, M.Pd;
Rita Kumala Sari, M.Pd; Tri Rahayu, M.Pd.I; Dr. Ratna Susanti, S.S., M.Pd;
Nanda Saputra, M.Pd.
ISBN: 978-623-5722-22-1
Editor:
Junifer Siregar, S.Pd., M.Pd
Penyunting:
Nanda Saputra, M.Pd.
Desain Sampul dan Tata Letak:
Atika Kumala Dewi
Cetakan: 26 Maret 2022
Ukuran: 14 x 20 cm
Halaman: viii - 262
Penerbit:
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini
Anggota IKAPI (026/DIA/2012)
Redaksi:
Jalan Kompleks Pelajar Tijue
Desa Baroh Kec. Pidie
Kab. Pidie Provinsi Aceh
No. Hp: 085277711539
Email: penerbitzaini101@gmail.com
Website: penerbitzaini.com
Tim Penulis
Sumber: https://bobo.grid.id/read/08678901/
prasasti-kedukan-bukit-bagian-penting-dari-sejarah-
sriwijayadiakses31 Mei2021
Gambar 1. Prasasti Kedukan Bukit
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Talang_
Tuodiakses31mei2021
Gambar 2. Prasasti Talang Tuwo
Sumber: http://ngumbarakala.blogspot.com/2017/03/
prasasti-kota-kapur sebuahprasasti.html diakses 31Mei2021
Gambar: 3 Prasasti Kota Kapur
Sumber: https://duniakujaya.wordpress.com/sejarah/
prasasti-prasasti-peninggalan-kerajaan-sriwijaya/
diakses31Mei2021
Gambar: 4 Prasasti Karah Barahi
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Poedjangga_
Baroediakses31Mei2021
Gambar.6
Sumber: http://inlislite.dispusip.jakarta.go.id/hbjassin/opac/
detailopac?id=2930diakses31Mei2021
Gambar.7
Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan
Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Raden Mas Soedirdjo
Tjokrosisworo, seorang wartawan harian Soeara Oemoem,
sebagai pencetus diselenggarakannya Konggres Bahasa
Indonesia pertama. Para pengurusnya adalah: Ketua, Prof.
Dr.Poerbatjaraka Beberapa anggota, Mr. Amir Syariffudin,
Katja Sungkana Sumanang, Mr. Muhammad Syah ,
Pembicara, Sanusi Pane,Ki Hadjar Dewantara,H.B. Perdi, Mr.
A. Pengertian Kata
Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki
makna tertentu. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau
dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan
dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa. Dari segi
bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang
dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan
morfem sendiri adalah bagian terkecil dari kata yang
memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk
yang lebih kecil.
Kata merupakan satuan bahasa terkecil yang dapat
berdiri sendiri dengan makna yang bebas (Gunawan,
2014:115). Kata terdiri dari satu atau lebih morfem. Kata
dikombinasikan untuk membentuk frase, klausa, atau
kalimat. Dalam sebuah kalimat yang lengkap, apabila
dipenggal akhirnya akan mendapatkan bahasa terkecil
yang dapat berdiri sendiri. Perhatikan contoh berikut.
Saya belajar menulis artikel bersama Andika.
Kalimat di atas terdiri dari kata: Saya, belajar, menulis,
artikel, bersama, dan Andika.
1. Kata Dasar
Kata dasar adalah kata yang merupakan dasar
pembentukan kata berimbuhan. Kata dasar ialah kata
yang belum mengalami perubahan dari bentuk aslinya.
Kata dasar dapat terdiri dari satu suku kata, dua suku kata,
tiga suku kata, dan seterusnya. Meskipun demikian, kata
dasar pada bahasa Indonesia yang terbanyak terdiri dari
dua suku kata.
Contoh:
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan sebagai
berikut. (Fitri, dkk., 2017:19)
Buku ini sangat bagus.
2. Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang mendapat
imbuhan. (Hani’ah, 2018: 33-35)
3. Kata Ulang
Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang
mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian.
Dalam hal ini yang diulang bukan morfem melainkan kata.
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung
(-) di antara unsur-unsurnya. (Tim Redaksi Cemerlang,
2019: 24)
Contoh:
anak-anak, buku-buku, berjalan-jalan, ramah-tamah,
sayur-mayur, serba-serbi, dan sebagainya.
C. Jenis-jenis Kata
Waridah (2019:316-338) menjelaskan bahwa
berdasarkan ciri dan karakteristiknya, jenis-jenis kata
yaitu kata kerja, kata benda, kata sifat, kata bilangan, kata
A. Pengertian Kalimat
Pengertian Kalimat secara umum adalah gabungan dua
kata ataupun lebih, baik itu dalam bentuk lisan maupun
tulisan yang disusun sesuai pola tertentu sehingga memiliki
arti. Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-ciri
tertentu, yaitu mengandung unsur-unsur seperti S (Subjek),
P (Predikat), O (Objek), dan K (Keterangan), atau disingkat
menjadi pola S-P-O-K.
Sementara beberapa ahli juga memiliki definisi tentang
pengertian kalimat, yakni:
1. Cook
Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara
relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi
akhir dan terdiri atas klausa
2. Bloomfield
Pengertian Kalimat menurut Bloomfield adalah
suatu bentuk linguistik, yang tidak termasuk ke dalam
suatu bentuk yang lebih besar karena merupakan
suatu konstruksi gramatikal
B. Bagian-Bagian Kalimat
1. S (Subjek)
Subjek sering disebut sebagai unsur inti atau
unsur pokok pada sebuah kalimat, biasanya berupa
kata-kata benda dan biasanya terletak sebelum unsur
Predikat. Subjek adalah bagian yang berfungsi untuk
menunjukkan pelaku dalam kalimat. Pada umumnya
subjek terbentuk dari kata benda (nomina) serta
diletakkan di awal kalimat. Tidak hanya kata, subjek
juga bisa diisi dengan frasa ataupun klausa.
2. P (Predikat)
Predikat yaitu unsur yang fungsinya menerangkan
yang sedang dilakukan subjek pada kalimat. Predikat
biasanya menggunakan kata kerja ataupun kata sifat.
Namun, tidak hanya itu saja loh, predikat juga dapat
diisi dengan kata sifat dan kata benda. Letak predikat,
C. Jenis-Jenis Kalimat
Ditinjau dari susunannya, jenis kalimat dapat dibagi
menjadi beberapa macam. Diantaranya adalah:
1. Jenis-jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa
Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan
atas tiga jenis yaitu kalimat tunggal, kalimat bersusun,
dan kalimat majemuk.
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri
dari satu klausa bebas. Kalimat tunggal sering
disebut kalimat sederhana, kalimat simpleks dan
kalimat ekaklausa.
Contoh:
Dia datang dari Jakarta.
(S) (P) (Ket)
Dunia meratapi musibah ini.
(S) (P) (O)
Dia sedang menulis surat di kamar.
(S) (P) (O) (Ket)
Kakekku masih gagah.
(S) (P)
D. Janis Konjungsi
Konjungsi (kata hubung) merupakan kata atau
ungkapan yang berfungsi sebagai penghubung antarkata,
antarklausa, atau antarkalimat. Penggunaan konjungsi
dalam sebuah kalimat atau paragraf berfungsi agar
susunan kata atau kalimat memiliki koherensi (keterkaitan).
Selain itu, konjungsi juga didefinisikan sebagai kata tugas
yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat,
misalnya kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa
dengan klausa, demikian dikutip dari buku Tata Bahasa Baku
1. Pengertian Paragraf
Kalimat Paragraf apabila dilihat dari Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah bagian bab suatu
karangan yang mengandung ide pokok, dan
penulisannya dimulai dengan suatu garis baru. Nama
lain dari paragraf yaitu alinea. Paragraf ditandai
dengan bagian yang tampak terlihat menjorok atau
maju itu. Paragraf adalah sebuah rangkaian kalimat
yang saling berhubungan secara bersamaan untuk
menyatakan atau mengembangkan sebuah ide
gagasan. Paragraf merupakan ide pokok (gagasan
utama) yang dikemas dalam sebuah kalimat bacaan.
Ide pokok akan menjadi pengendali untuk kalimat-
kalimat penjelas atau pengembang agar tidak keluar
dari pokok baaan tersebut sehingga pembaca dapat
memahami isi yang disampaikan.
6. Unsur-Unsur Paragraf
Unsur-unsur paragaraf adalah beberapa unsur
bagian yang membangun paragraf secara utuh,
sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan
7. Struktur Paragraf
Dalam membuat sebuah paragraf, tentunya
kalimat topik harus dikembangkan dengan kalimat-
kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas ini berfungsi
mendukung, menjelaskan, atau mengembangkan
kalimat topik. Kalimat-kalimat ini adalah kalimat
pengembang. Dalam sebuah paragraf, hubungan
antara kalimat-kalimat pengembang dan kalimat topik
yaitu berbeda. Kalimat pengembang dan kalimat topik
juga memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda.
Dalam sebuah kalimat pengembang, ada yang
langsung menjelaskan kalimat topiknya, ada pula yang
secara tidak langsung menjelaskan kalimat topiknya.
Kalimat yang langsung menjelaskan kalimat topiknya
disebut kalimat pengembang langsung atau kalimat
pengembang mayor, sedangkan kalimat yang secara
9. Kesatuan Paragraf
Kesatuan berkaitan dengan adanya sebuah
gagasan utama dan beberapa gagasan tambahan atau
penjelas yang mendukung gagasan utama itu. Dalam
gagasan tambahan tersebut tidak boleh terdapat
unsur-unsur atau informasi yang sama sekali tidak
berhubungan dengan gagasan pokok.
Sebuah paragraf dikatakan memiliki kesatuan jika
paragraf itu hanya mengandung satu gagasan utama
dan kalimat-kalimatnya dalam paragraf mengarah
pada satu pokok atau tidak menyimpang dari pokok
pembicaraan.
A. Pengertian Diksi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diksi
diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam
penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari
pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang
akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk
saat yang bersangkutan membuat karangan.
Pengertian pilihan kata atau diksi merupakan unsur
yang sangat penting dalam karang mengarang, terutama
dalam karangan ilmiah. Pada umumnya, kata-kata yang
berdiri sendiri, yaitu lepas dari hubungan kalimat, belum
jelas benar. Makna suatu kata baru jelas jika berada dalam
kalimat, dan pengertiannya hanyalah satu. Diksi adalah
pilihan kata dalam mengungkapkan apa yang ingin
disampaikan.
Pilihan kata tidak hanya mempersoalkan ketepatan
pemakaian kata, tetapi juga mempersoalkan apakah
kata yang dipilih itu dapat juga diterima atau tidak
merusak suasana yang ada. Sebuah kata yang tepat
untuk menyatakan suatu maksud tertentu, belum tentu
b. Faktor Nonkebahasaan
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya,
kriteria keserasian dalam pemilihan kata berkaitan
1. Bab I Pendahuluan
a. Latar belakang masalah
Uraian singkat, jelas dan logis dari suatu
kegiatan ilmiah untuk menjelaskan alasan teoritik
serta faktual mengapa permasalahan tersebut
perlu dijawab melalui kegiatan penelitian.
b. Rumusan masalah
Pertanyaan kritis atau argumentasi yang
fleksibel yang diambil intinya dari pernyataan
umum dari masalah peneltian, sebagaimana
tercantum dalam latar belakang masalah. Rumusan
masalah selalu dibuat dalam bentuk pertanyaan
yang dapat dioperasikan dalam suatu penelitian.
c. Tujuan penelitian
Adalah uraiuan singkat serta jelas tentang
tujuan apa yang hendak dicapai dalam penelitian
tersebut.
5. Bab V Penutup
Bagian ini terdiri dari saran dan kesimpulan.Saran
merupakan pendapat penulis untuk kesempurnaan
penulisan karya tulis lebih lanjut dan juga dapat
merupakan masukan mengenai hasil temuan
penelitian, misalnya hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh negatif gadget terhadap
gaya belajar siswa, maka penulis dapat memberi saran
untuk pelajar mengatur waktu dengan bijak ketika
bermain gadget.
6. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi tentang refensi-refensi yang
digunakan penulis sebagai bahan dasar penulisan
karya ilmiah. Referensi ini dapat berasal dari buku
ataupun website.
7. Lampiran
Lampiran merupakan bukti-bukti pendukung
atau otentik yang dilakukan saat penelitian, misalnya
angket penelitian, daftar pertanyaan wawancara, dan
hasil wawancara.
A. Pendahuluan
Dalam kehidupan yang modern ini keterampilan
menulis merupakan ciri orang atau bangsa yang terpelajar.
Suatu negara yang warga negaranya banyak menulis buku
dapat dikatakan bahwa negara tersebut merupakan negara
maju yang banyak kaum terpelajar (Haryanti et al., 2018).
Menulis digunakan oleh orang terpelajar disebabkan
keterampilan menulis otomatis dimiliki seorang yang
pandai membaca, menganalisis, dan mewujudkan ide
dan gagasan, baik didapatkan secara langsung maupun
tidak langsung, dalam bentuk tulisan (Azahari, 2014).
Kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan untuk
mencatat atau merekam, meyakinkan, melaporkan, bahkan
mempengaruhi. Agar pesan yang ditulis jelas, sangat
tergantung pada penulis.
Menulis merupakan kegiatan menghasilkan tulisan
yang berfungsi sebagai alat komunikasi dalam bentuk tulis
dan dapat digunakan sebagai sarana komunikasi secara
tidak langsung (Palettei & Sulfemi, 2019). Kemampuan
menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus
melalui latihan dan praktik secara langsung dan juga
A. Pengertian Surat
Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis
untuk menyampaikan suatu pesan dari satu pihak
(perorangan, kelompok, atau organisasi) kepada pihak
lain. Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang memuat
bahan komunikasi yang dibuat seseorang baik atas nama
pribadi maupun organisasi. Surat adalah alat komunikasi
tulis yang paling efisien, efektif, harmonis, ekonomis, dan
praktis. Surat adalah jenis karangan eksposisi (paparan). Di
dalam paparan pengarang mengemukakan maksud dan
tujuannya. Demikian pula dengan surat.
Berdasarkan pengertian di atas surat adalah sehelai
kertas atau lebih yang memuat bahan komunikasi yang
dibuat seseorang baik atas nama pribadi maupun organisasi.
Bahan informasi ini dapat berupa pemberitahuan,
pertanyaan, laporan atau buah pikiran lain atau isi hati
yang ingin disampaikan kepada orang lain.
2. Fungsi Surat
Menurut Kunjana Fungsi surat adalah sebagai
berikut:
C. Jenis-jenis Surat
Menurut Suparno surat dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis berdasarkan: 1) tujuan, 2) isi, 3) sifatnya, 4)
sasaran, 5) tingkat kepentingan, 6) wujud, dan 7) ruang
lingkup sasaran. Berikut uraian dari penggolongan surat.
Sahabatmu,
Nanda Saputra