Anda di halaman 1dari 1
etiap kendaraan tentu telah dilengkapi dengan klakson sebagai perlengkapan standar. Sayangnya, masih banyak pengemudi yang asal membunyikannya. *Keberadaan klakson sangat penting, karena dibutuhkan untuk saling mengingatkan, memberitahu keberadaan bahkan berkomunikasi dengan sesama pengguna jalan, Sehingga dibutuhkan etika yang baik agar tidak terjadi salah komunikasi” terang Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDC!) Klakson ini bisa membantu pengendara tapijuga bisa jadi bumerang bagi pengendara itu sendiri. Salah pencet, bisa jadi berbalik arah. Cara membunyikan klakson yang baik dan benar, menurut Sony adalah cukup ditekan dengan jempol sesaat,“Jangan terlalu lama sie be Etika Klakson DOK.GTONOTE: karena bisa mengganggu. Bahkan memicu emosi pengendara lain, ujarnya. Mengenai tingkat kebisingan klakson, pemerintah sudah mengaturnya dalam PP No. 55 tahun 2012. Dalam pasal 69 paragraf 6 tentang suara klakson disebutkan, “Suara klakson sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (2) huruf f paling rendah 83 (delapan puluh tiga) desibel atau dB (A) dan paling tinggi 118 (seratus delapan belas) desibel atau BIA). “Pengemudi juga mesti tahu tempat- tempat yang boleh dan tidak boleh untuk membunyikan klakson. Misalnya sekolah, tempat ibadah dan komplek TNI/Polri, itu kan tempat yang tidak boleh" tambah pria berkacamata ini. Nah kalau sudah paham, jangan asal‘main’ Klakson ya. * RSP

Anda mungkin juga menyukai