KHUTBAH IDUL FITRI
pas yASS aul gaay
Khutbah Idul Fitri: Makna Idul Fitri dan Syawal
Khutbah I
AW St al ST al y Sh aul ST aul pst aul pst awl
St all Si aul pst
Maols 8553 al glrusg Les al dass IHS 5ST aul
581 alg awl YW) ay
Sasdl i 5 5ST al
eagsls eSbadl Jus Glam call au asd] au das!
why he 95555 al I] aL yf gh) gal ll daddy
Bae IDAs Lads Gaze of Madls alSulg Joeul 95 al
leg nid Vat le bs als» Jo adlll dowss
rosy Lal all 283 I] glut Gualills gluole all
pSlal aselbs alll softy judi 9 Spool los yl labs
ce UL Spel seul olyall 3 Set al JE gga
SoS BBE Gesell glans! aul uy gaersll glagall
Bollael AS phos Nrsca $58 lolgds all lodil Lota
SG 8 3b Uo.n39 aul abel 305 aSig}S aS) jada
sili bs 451 Igtal s35Ul GG les Jlbg Adee
pila able Y gigad Yo.
padall ul groMa’asyiral Muslimin hatidhakumullah,
Pada saat ini kita semua patut bersyukur bahwa bulan suci
Ramadhan baru saja kita lalui bersama dengan baik. Ini
berarti kita semua telah lulus ujian, yakni berhasil
menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh sesuai
dengan ketentuan syari at. Sekarang juga, kita patut
bergembira karena di samping telah berhasil menambah
pundi- pundi pahala, juga dosa-dosa kita diampuni oleh Allah
subhanahu wata ala. Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu
Hurairah radhiallahu ‘anhu sebagai berikut:
Al 538 Coals Bul Stas ale ys
453 jy 2h le
2
Artinya, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman
dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu.”Dari hadits tersebut lahirlah makna Idul Fitri yang dalam
konteks Indonesia tidak hanya secara bahasa bermakna Hari
Raya setelah berakhirnya Ramadhan, atau yang dalam
Kamus Al-Maany dimaknai sebagai 4 {ous gall jg Aadl
Gaailal) jl4syl (hari pertama bagi enengpenang yang
berpuasa Ramadhan mulai kembali berbuka [dengan makan
dan minum seperti di hari-hari biasa]), tetapi juga secara
konseptual bermakna “kembali suci” seperti ketika kita baru
terlahir ke dunia.
Makna secara konseptual tersebut, yakni “kembali suci’,
secara budaya telah diterima umat Islam Indonesia dari
generasi ke generasi dengan merujuk pada maksud hadits di
atas. Setidaknya hal ini merupakan doa kita semua kepada
Allah dan semoga dikabulkan. Amin. Namun demikian perlu
ada ketegasan bahwa yang dimaksud “kembali suci” dalam
konteks ini adalah terbebas dari dosa-dosa kepada Allah
subhanahu wata’ala saja karena hanya menyangkut hablum
minallah. Sedangkan “kembali suci” dari dosa-dosa kepada
manusia tidak otomatis terjadi karena hal ini menyangkut
hablum minannas. Semua persoalan yang terkait dengan
sesama manusia harus diselesaikan sendiri antar sesama
anusia.
a ae 4Oleh karena itu, kita akan benar-benar mencapai Idul fitri
dalam arti “kembali suci” seperti ketika baru terlahir ke
dunia apabila urusan dosa-dosa dengan sesama manusia bisa
kita selesaikan dengan berakhirnya Ramadhan. Tentu saja
lebih baik urusan dosa dengan sesama manusia bisa kita
selesaikan sesegera mungkin tanpa menunggu berakhirnya
Ramadhan. Jadi maksudnya, jangan sampai hingga
datangnya bulan Syawal ini kita masih memiliki dosa-dosa
dengan sesama manusia yang belum terselesaikan.
dika itu terjadi, maka sudah pasti dosa-dosa kepada sesama
manusia tersebut akan menghalangi kembalinya kita kepada
“fitrah” atau “suci”. Hal inilah yang kemudian melahirkan
tradisi saling bermaaf-maafan diantara umat Islam yang di
Indonesia dikenal dengan Halal bi halal. Tradisi ini tentu saja
baik karena dapat memperbaiki hubungan antar sesama
manusia yang kadang-kadang memang sulit terhindar dari
konflik, ketegangan dan bahkan permusuhan,
Ma’ asyiral Muslimin hafidhakumullah,
Datangnya Idul Fitri membawa kita semua kembali pada
kesucian sebagaimana telah diuraikan di atas. Lalu,
bagaimanakah kita menyikapi hari-hari setelah kita kembali
pada keadaan suci ini? Setidaknya ada dua jawaban sebagai
berikut:
i 4Pertama, kita hendaknya meneruskan kebaikan yang sudah
dicapai selama ‘Ramadhan. Dalam kaitan ini Syekh
Muhammad ibn ‘Umar Nawawi al-Bantani mengingatkan
salah satu dari kesepuluh amaliah sunnah Ramadhan dalam
kitabnya berjudul Nihayah al-Zain f7 Irsyad al-Mubtadi’in,
yakni istiqamah dalam menjalankan amaliah f2amadhan dan
melanjutkan amaliah-amaliah tersebut di bulan-bulan
berikutnya.
dika kita bisa melanjutkan amaliah-amaliah sunnah di bulan
Ramadhan seperti menahan lisan dan anggota badan lainnya
dari perkara-perkara yang tak berguna = apalagi perkara-
perkara haram, memperbanyak sedekah, memperbanyak
i'tikaf, mengkhatamkan Al-Quran setidaknya sebulan sekali,
dan sebagainya, maka itu berarti kita melakukan upaya
peningkatan kualitas ruhani kita. Peningkatan semacam itu
sejalan dengan makna kata “Syawal” ( 13.4) yang secara
etimologis berasal dari kata “Syala” (js) yang berarti
“‘rtafaa”’ (98531) yang dalam bahasa Indonesia berarti
“meningkatkan’”.Tentu saja mungkin kita tidak bisa melakukan persis sama
dengan apa yang kita lakukan selama Ramadhan dalam
rangka peningkatan amal karena berbagai alasan seperti
kesibukan menjalankan tugas sehari-hari dan sebagainya.
Tetapi setidaknya ada ikhtiar kita untuk melestarikan ibadah-
ibadah seperti itu, misalnya dengan menjauhi maksiat,
berpuasa 6 hari di bulan Syawal dan sebagainya. Ramadhan
memang dimaksudkan sebagai bulan tarbiyah atau bulan
pendidikan dimana umat Islam digembleng selama sebulan
penuh agar menjadi orang-orang yang bertakwa kepada
Allah subhanahu wata’ala.
Ma’asyiral Muslimin hafidhakumullah,
Kedua, menjaga agar kita tidak mengalami kebangkrutan
amal yang telah kita raih baik sebelum dan selama
Ramadhan dengan cara tidak menzalimi orang lain. Dalam
hal ini Rasulullah shallahu alaihi wa sallam menjelaskan
tentang kebangkrutan amal sebagaimana diriwayatkan dari
Abu Hurairah dalam sebuah berikut ini:an “ill i A335"
Artinya, “Tahukah kalian siapakahorang yang mengalami
kebangkrutan amal? Tanya Rasulullah kepada para sahabat.
Mereka menjawab:
Vp aye Vos clad i316
Artinya, “Para sahabat menjawab : Orang bangkrut
menurut pendapat kami ialah mereka yang tiada mempunyai
uang dan tiada pula mempunyai harta benda.”Je
Arrtinya, “Maka Nabi menjawab”:
5 z ; 2 o
akc) vs 35 Ss i chic \ o}"
wae 7e Ao Whe ree
lia Bs 13 36 ab} alee dle
< a a enn (<2
wdlics \B Ju Bly \a SE
SCAG water ) one woe c
e g \ ny als
me OF ee
x
< ree ee
Gets) se le go SYS els
BGP Rack So estates
"a
NayArtinya, “Sesungguhnya orang bangkrut dari umatku ialah
mereka yang pada hari kiamat membawa amal kebaikan dari
shalat, puasa, dan zakat. Tetapi mereka dahulu pernah
mencaci maki orang lain, menuduh (dan mencemarkan nama
baik) orang lain, memakan harta orang lain, menumpahkan
darah orang lain dan memukul orang lain. Maka kepada orang
yang mereka salahi itu diberikan pahala amal baik mereka}
dan kepada orang yang lain lagi diberikan pula amal baik
mereka. Apabila amal baik mereka telah habis sebelum
utangnya lunas, maka diambillah kesalahan erang yang
disalahi itu dan diberikan kepada mereka; Sesudah itu,
mereka yang suka mencaci, menuduh, memakan harta orang
lain, menumpahkan darah orang lain, dan memukul orang lain
itu, akan dilemparkan ke dalam neraka.”
Ma’asyiral Muslimin hatidhakumullah,
Hadits tersebut hendaklah dapat kita hayati bersama karena
memberikan kesadaran kepada kita betapa pentingnya
menghindari perbuatan mendzalimi sesama manusia.
A lasannya adalah kedzaliman-kedzaliman seperti itu dapat
membuat kita bangkrut secara agama, yakni ludesnya amal-
amal kebaikan kita yang telah kita kumpulkan dengan susah
payah selama bertahun-tahun, bahkan selama hidup kita.
i 4Untuk itu apabila kita sayang pada diri sendiri, maka jagalah
agar amal-amal baik kita bisa kita rawat dengan sebaik-
baiknya sehingga tidak musnah sia-sia, dengan cara kita
harus bisa mengendalikan diri kita sehingga orang lain
selamat dari perbuatan mendzalimi orang lain seperti:
menyakiti hati, menghujat dan memaki, memfitnah dan
menuduh tanpa bukti, mengambil hak seperti mencuri dan
korupsi, membunuh, menyakiti secara fisik, dan sebagainya.
Ma’asyiral Muslimin hafidhakumullah,
Mudah-mudahan apa yang khatib sampaikan tadi terkait
dengan apa yang harus kita lakukan setelah Ramadhan,
dapat bermanfaat bagi kita semua, dan khususnya bagi khatib
pribadi. Mudah-mudahan pula kita semua senantiasa
mendapat petunjuk dari Allah subhanahu wata’ala sehingga
hal-hal jelek seperti yang tadi khatib kemukakan benar-
benar dapat kita hindari bersama, dan akhirnya kita semua
kelak diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala dan
ditempatkan di surga bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam dan orang saleh lainnya. Amin... Amin ya Rabbal
‘alamin.A ots ceed ha Gy al 2
AR Depesl po gll yA5
AN 58 B18 3) 415 Bes) Sa
eas ola a Xy Jal 155
i ae
pals Pehepls oy SS
jplallga lysate ts cota
paoKhutbah II
S| al (xs) 1 ail (xr) 1 a
al Glseds eS a dds LAS
Si als av Nest 5 3K
5c ayy oS ab
fed Kills sles) fe a
ui Ya gf deals aleaals aes
gs Sl gah Jays Vases abs
ale dela 5253 sin8 \ice
WN Sey ssd ge Seoul
Vee edi lcs sleccls-
pla A sg Gasucl
Salah Si iplels Je bes
SoS 555 sis wales
KS: 8 Sls 15 sh
aT aI oll de ple
Seal cs ipl ale ile
Dlesl Je 28 bass JN Jes
Hill 2515 Gs SN Dass
85 Sas aslgl ABI yggis # GN 985 Gelblls
GOA y gaa Le 315 Zall aj
Gel esceabally Gebel 36) all
tl sVctlals glad;
Sehaals Sal sell ety
ie ay Stal 8h Si
Ji215 BM 5s 3 pally Mesa
5M aNSEl 5255 Gale! JE
de < 4
esl all Sl as JS) Ses Lely
#525 ally LV3ls stills Al Ue
SE Shas Lay a 5 Le Sealy Sail
Qld) slog A Lis 381 Cale
Leal hy allel 55 6 Bile Sealectleu Bo Le Xow Ze es jerdhy
ag ns aps Ng Es ENG
Jilly Cab ele ey. OI alle
, 4, 22 1h axe
Behl ye GSS AG O yas
Jia 626 alll 6 | wUislee
F Agios gs Ly gems
ae. 4 , 4 zw aa?
Sal Stig folly Seal Lesa
ALA . - y a ey a
SjS5g cpbasl ail Ly Sily Gy SE
As pe | Sil ses
ail) (Sy Sag ae le a SUG
Fil
Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas
lahdlatul Ulama (UNU) Surakarta i
he @