Jbptunikompp GDL Dianandria 23521 2 2.kimia A
Jbptunikompp GDL Dianandria 23521 2 2.kimia A
II. STOIKIOMETERI
1
Persamaan Reaksi
Reaksi kimia selalu berhubungan
dengan persamaan reaksi. Persamaan
reaksi menunjukkan jenis dan
keadaan fisik zat-zat pereaksi dan
hasil reaksi yang dinyatakan dengan
rumus struktur berikut tanda fasenya.
2
Hukum Lavoisier (Hukum
Kekekalan Massa)
Penulisan persamaan reaksi harus
menyatakan hubungan kuantitatif antara
zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi.
3
Hukum Kekekalan Massa
Hukum kekekalan massa merupakan
pedoman untuk menyeratakan reaksi,
sehingga dalam suatu persamaan reaksi
diperoleh jumlah atom-atom zat yang
bereaksi sama dengan jumlah atom-atom
zat hasil reaksi. Persamaan reaksi harus
disetarakan dengan cara menuliskan
koefesien di depan rumus zat dan zat hasil
reaksinya.
4
Perbandingan Koefisien Reaksi
Perbandingan koefisien reaksi dapat
menyatakan :
1. Perbandingan jumlah partikel-partikel
zat dalam suatu persamaan reaksi.
2. Perbandingan jumlah mol zat yang
terlibat dalam reaksi, hal ini disebabkan
jika jumlah partikel-partikel zat sama
maka jumlah molnya juga sama.
3. Perbandingan volume zat yang terlibat
dalam reaksi, jika zat-zat berwujud gas
dan diukur pada temperatur yang sama,
sesuai hipotesis Avogadro.
5
Contoh 1
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
6
Contoh 2
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
7
Jenis Reaksi
1. Reaksi Penetralan.
H2SO4(aq) + 2KOH(aq) → K2SO4(aq) +
2H2O(l)
8
Jenis Reaksi
2. Reaksi Pengendapan.
2NaCl(aq) + Pb(NO3)2(aq) →
PbCl2(s) + 2NaNO3-(aq)
9
Jenis Reaksi
3. Reaksi yang Menghasilkan Gas
Hidrogen.
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) +
H2(g)
10
Stoikiometri
Stoikiometri merupakan hitungan kimia, yaitu
bagaimana menentukan zat-zat yang terlebit dalam
suatu reaksi secara kuantitatif.
11
1. Perhitungan Massa atau Volume Pereaksi
(Reaktan) dan Hasil Reaksi (Produk)
12
Penyelesaian
Langkah 1 :
Menuliskan persamaan reaksi lengkap dengan
koefisien.
2NaCl(s) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + 2HCl(aq)
Langkah 2 :
Mengubah satuan zat yng diketahui menjadi mol.
Mr NaCl = 58,5
5,85 gram NaCl = 5,85 = 0,1 mol
58,5
13
Penyelesaian
Langkah 3 :
Menentukan mol zat yang ditanya dengan
membandingkan koefisien zat yang ditanya dengan
koefisien zat yang diketahui.
2 mol NaCl ~ 1 mol Na2SO4
Mol Na2SO4 = ½ x o,1 mol = 0,05 mol
Langkah 4 :
Mengubah satuan mol menjadi satuan yang
ditanyakan.
Mr Na2SO4 = 142
Massa Na2SO4 = 0,05 x 142 gram = 7,1 gram
14
2. Penetuan Rumus Empiris dan
Rumus Molekul
Rumus empiris menyatakan jenis atom
serta perbandingan sederhana dari atom-
atom dalam suatu molekul.
15
Contoh
16
Penyelesaian
Misalkan massa senyawa hidrokarbon = 100 gram.
20% hidrogen mengandung = 20/100 x 100 gram
= 20 gram H
80% karbon mengandung = 80/100 x 100 gram
= 80 gram C
17
Penyelesaian
Rumus empiris senyawa hidrokarbon = CH3
Rumus molekul senyawa = (CH3)n
18
3. Penentuan Air Kristal
Beberapa senyawa yang berbentuk
kristal mengandung molekul-molekul
air yang terperangkap dalam kisi-kisi
kristal.
19
Contoh
20
Penyelesaian
Diketahui :
Massa Na2SO4.XH2O = 11,6 gram
Massa Na2SO4 = 7,1 gram
Massa H2O = (11,6 – 7,1) gram
= 4,5 gram (Mr = 18)
21
Penyelesaian
7,1 gram Na2SO4 = 7,1/142 = 0,05 mol
4,5 gram H2O = 4,5/18 = 0,25 mol
22
Stoikiometri Dalam Larutan
• Larutan adalah campuran homogen
dari zat terlarut dan zat pelarut.
• Zat terlarut mempunyai jumlah lebih
sedikit dari zat pelarut.
• Banyak zat yang terlarut dalam suatu
larutan dinyatakan dalam konsentrasi.
• Konsentasi yang umum digunakan
dalam kimia, yaitu kemolaran atau
molaritas.
23
1. Kemolaran (Molaritas = M)
24
1. Kemolaran (Molaritas = M)
M = n satuan untuk kemolaran mol
V liter
Keterangan :
M = kemolaran (molaritas)
n = mol zat terlarut
V = volume dalam liter
g = massa zat terlarut dalam gram
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
25
Contoh Soal 1
Berapa kemolaran o,1 mol H2SO4 dalam
500 mL larutan?
Jawab :
n = 0,1 mol
V
V = 0,5 L
M = n = 0,1 mol = 0,2 mol/L
V 0,5 L
26
Contoh Soal 2
Berapa molaritas larutan yang terjadi jika 4 gram
NaOH dilarutkan ke dalam air sampai volumenya
menjadi 500 mL?
Jawab :
Massa zat terlarut (NaOH) = 4 gram
Mr NaOH = 23 +16+1 = 40
Volume = 500 mL
M = n x 1000
mL
= 4 x 1000 = 0,2 M
40 500
27
Contoh Soal 3
Berapa jumlah mol HCl yang terdapat
dalam 100 mL larutan HCl 0,2 M?
Jawab :
M =n
V
n =M.V
= 0,2 M x 0,1 L
= 0,02 mol
28
Contoh Soal 4
Berapa gram H2SO4 yang terlarut dalam 200 mL larutan
H2SO4 0,1 M?
Jawab :
Mr H2SO4 = 98
Konsentrasi larutan H2SO4 = 0,1 M
Volume= 200 mL
n =M.V
= 0,1 x o,2 =0,02 mol
n = gram
Mr
0,02 = gram
98
gram = 98 x 0,02 = 1,96 gram
29
2. Pereaksi Pembatas
• Pada umumnya reaksi berlangsung dalam bentuk
larutan.
• Jika pada suatu reaksi perbandingan mol-mol zat
yang direaksikan sesuai perbandingan koefisien
maka reaksi akan selesai jika seluruh pereaksi telah
habis beraksi.
• Jika jumlah mol salah satu pereaksi berlebihan
dibandingkan dengan pereaksi lainnya maka reaksi
akan selesai jika salah satu pereaksi telah habis
bereaksi.
• Pereaksi yang dalam suatu proses kimia habis
terlebih dahulu disebut sebagai pereaksi pembatas.
Dalam reaksi itu jumlah hasil reaksi yang terbentuk
ditentukan oleh jumlah pereaksi yang habis terlebih
dahulu.
30
Contoh Soal 1
31
Penyelesaian
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl (aq) + H2O(l)
Mula- 25 mL x 1 M 25 mL x 2 M
mula = 25 mmol = 50 mmol - -
=0,025 mol = 0,05 mol
Mula2 –
Sisa Bereaksi 0,5 – 0,025 0,025 mol 0,025 mol
0,025 – = 0,025 mol
0,025 = 0
32
Contoh Soal 2
33
Penyelesaian
2NaCl(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4 (aq) + 2HCl(l)
Mula- 25 mL x 2 M 25 mL x 2 M
mula = 50 mmol = 50 mmol - -
=0,05 mol = 0,05 mol
Bereaksi 0,05 mol ½ x 0,05 ½ x 0,05 mol 2/2 x 0,05
Zat pereaksi mol =0,025 mol mol
pembatas =0,025 mol = 0,05 mol
Sisa 0,05 – 0,05 0,05 – 0,025 0,025 mol 0,05mol
=0 = 0,025 mol
34