Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI MANIK


DENGAN GEJALA PSIKOTIK (F31.2)
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.D

Tempat/Tanggal lahir : Sidrap, 31-12-1978


Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Suku Bangsa : Bugis

Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Dg Tantu 1 Rapokalling, Makassar

II. LAPORAN PSIKIATRI


Riwayat psikiatri diperoleh dari catatan medik, alloanamnesis dan autoanamnesis
pasien yang dilakukan pada hari kamis 2 juli 2015 di ruang UGD RSKD Dadi.
1. Riwayat Penyakit (diperoleh dari Alloanamnesa tanggal 02 Juli 2015)
Nama : Ny.Suwarni
Umur : 35 tahun
Alamat/tlp : Jl Dg.Tantu 1 Rapokalling, Makassar/085146084620

Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dgn Pasien : Saudara kandung pasien

1
A. Keluhan utama : Mengamuk

B. Riwayat gangguan sekarang :

Keluhan mengamuk dialami 1 hari yang lalu. Pasien mengamuk dan


marah-marah mengancam keluarga mau memukul orang tuanya di rumah, tapi
tidak melukai orang-orang disekitarnya, hal ini dikarenakan pasien merasa
terganggu dengan orang-orang disekitanya ia merasa orang-orang disekitarnya
selalu bercerita tentang dirinya. Pasien juga sulit tidur di malam hari sehingga
sibuk mondar-mandir dalam rumah dan terlihat sibuk sendiri dan berbicara sendiri
tanpa ada tujuan atau penyebabnya dan tidak diketahui ia berbicara dengan siapa.
Selain itu, pasien juga melarang orang disekitarnya untuk berbicara karena pasien
mengatakan bahwa handphone miliknya disadap oleh orang dan ada yang
meneror dirinya dan selalu mengintai gerak-gerik dirinya. Pasien sering
mengatakan mengaku mempunyai uang 3 milyar yang ada di bank hasil dari
menang undian dan sering mengaku mobil yang lewat dihadapannya adalah mobil
miliknya padahal ia sama sekali tidak memiliki uang di bank maupun mobil milik
pribadi..

Perubahan perilaku ini sebenarnya terjadi sejak ± 7 bulan yang lalu


setelah pasien pulang dari Arab Saudi bekerja sebagai TKW.Sebelum berangkat
ke Arab Saudi pasien telah bercerai dengan suami keduanya dengan alasan tidak
cocok dengan mertuanya, dari pernikahan keduanya pasien memiliki satu anak
tetapi meninggal saat dilahirkan.Pernikahan pertamanya juga berakhir dengan
perceraian tetapi tidak diketahui alasan perceraiannnya.Setelah perceraian dari
pernikahan keduanya itu pasien selalu terlihat murung dan selalu menyendiri
tidak ingin beraktivitas dan tidak ingin berbicara banyak, pasien juga tidak
banyak berbicara dengan keluarganya lagi, selang beberapa bulan pasien terlihat
lebih baik dari sebelumnya pasien kembali memiliki semangat untuk bekerja dan
memutuskan pergi bekerja sebagai TKW di Arab Saudi selama ± 2 tahun lamanya
lalu tiba-tiba pulang ke Indonesia. Setelah pulang dari Arab Saudi pasien menjadi

2
banyak bicara, sering marah-marah tanpa alasan yang jelas, terkadang menangis,
selalu bernyanyi, sering berdandan menor dirumah, memakai pakaian-pakaian
yang terbuka padahal pasien sebelumnya memakai jilbab besar dan cadar.

Pasien baru pertama kali dibawa ke RSKD dan sebelumnya tidak


pernah berobat mengenai keluhannya ini. Saat ini pasien tidak bekerja lagi dan hanya
tinggal di rumah. Pasien sebelum sakit merupakan orang yang ramah dan rajin
beribadah.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya :

1. Riwayat gangguan psikiatri

Tidak ada riwayat gangguan psikiatri sebelumnya

2. Riwayat gangguan medis

Pasien baru pertama kali dirawat di RSKD Dadi. Tidak ada riwayat trauma,
infeksi ataupun kejang.

3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif

Tidak ada riwayat penggunaan zat psikoaktif.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi :

1. Riwayat prenatal dan perinatal

Pasien lahir normal, cukup bulan dan persalinan dibantu oleh


bidan.Selama masa kehamilan ibu pasien dalam keadaan sehat.Pertumbuh
dan perkembangan pasien normal

2. Riwayat masa kanak-kanak hingga remaja


 Usia 1-3 tahun, masa kanak – kanak awal

3
Pertumbuhan dan perkembangan pasien sama dengan anak anak
seusianya

 Usia 3-11 tahun masa kanak-kanak pertengahan


Pasien tamat SD, Memiliki kepribadian yang terbuka dan ramah
terhadap orang lain..
 Usia 11-18 tahun
Pasien berhenti sekolah karena masalah ekonomi.
Riwayat masa dewasa
 Riwayat pendidikan: Pasien menamatkan pendidikan SD dan berhenti
sekolah akibat masalah ekonomi.
 Riwayat pekerjaan: Pasien pernah bekerja sebagai tkw selama ± 2
tahun lamanya pada tahun 2013.
 Riwayat perkawinan: Pasien telah menikah sebanyak 2 kali namun
berakhir perceraian, pada pernikahan keduanya pasien memiliki 1
orang anak namun meninggal saat dilahirkan.
 Pasien tinggal bersama orang tua dan saudara kandungnya yang sudah
berkeluarga, hubungan mereka baik.

E. Riwayat Kehidupan keluarga :

Pasien anak ke 8 dari 10 bersaudara (♀,♂,♂,♀,♀,♂♀,{♀},♂,♂), hubungan


dengan orangtua dan saudara lainnya baik serta riwayat keluarga dengan
penyakit yang sama (+) yaitu kakak dan tante pasien.

F. Situasi Sekarang :

Pasien tidak bekerja, saat ini pasien tinggal bersama orang tua dan saudara
kandungnya yang sudah berkeluarga.

G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya :

Pasien merasa tidak sakit.

4
Autoanamnesis (02 Juli 2015).

DM : Selamat siang pak, perkenalkan saya Fadhillah Julianty dokter muda yang
bertugas disini, boleh tahu namanya?

P : Iye, nama saya D

DM : Umur ibu sekarang berapa ?

P : 37 tahun

DM : Dimana alamatnya ibu?

P : jauh dari sini, disana

DM : ibu tahu sekarang ada dimana?

P : Di rumah sakit

DM : Rumah sakit apa?tahu apa namanya ibu ?

P : Dadi

DM : Siapa yang bawa ibu kesini?

P : Saudara saya

DM : ibu tahu kenapa sampai dibawa kesini?

P : Tidak tahu kenapa…saya langsung dibawa ke sini saja katanya karena saya
mau memukul orang tua saya

DM : kenapa ibu ingin memukul orang tua ibu?

P : saya juga tidak tahu dan saya tidak merasa mau memukul orang tua saya

DM : katanya keluarga ta dirumah, sering ki bicara sendiri siapa yang kita temani
bicara itu?

P : tidak ada kok yang saya temani bicara

5
DM : dirumah sering ki katanya berdandan dan pakai sepatu hak tinggi dalam
rumah?

P : ya wajarlah sebagai wanita kita bersolek dirumah itukan untuk diri kita sendiri
harus cantik

DM: katanya kita selalu bilang sama keluarga ta kalo punya ki uang 3 milyar di
bank?

P : iyaa ada uang dari hasil undian 3 milyar dibank

DM: katanya sudah pernah meki menikah ibu , dimana suami ta sama anak ta ?

P: tidak , saya tidak pernah menikah dan tidak pernah punya anak

DM : ibu bisa hitung 17-7,berapa ya ?

P : 10

DM : Coba bapak ulangi angka-angka yang saya ucapkan, 2 3 4 5!

P : 2345

DM : ibu tahu peribahasa “ Panjang tangan “ apa artinya ?

P : Panjang tangan itu pencuri

DM : Seandainya ibu menemukan dompet di jalan, apa yang bapak lakukan ?

P : Saya kembalikan atau serahkan kepada yang berwajib

DM : ibu masih ingat tanggal lahirnya ?

P : Tanggal 31 bulan 12 1978(bingung)

DM : Sekarang ini siang atau malam ?

P : siang

DM : ibu kenal sama saya ?

P : Tidak

DM : ibu tahu hari ini dari apa ibu?

6
P : hari kamis , sudah sy tidak maumi ditanya-tanya lagi ( lalu pasien pergi ke
tempat tidur)

DM : Terima kasih atas waktunya pak, sudah mau meluangkan waktu untuk becerita

dengan saya

P : (pasien langsung menutup matanya dan tidak ingin ditanya lagi)

2. STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum :

1. Penampilan :Tampak seorang perempuan tubuh pendek dengan memakai


jilbab besar menutupi seluruh tubuh berwarna hitam putih,terliha bersih dan rapi,
wajah sesuai umur, cara berjalan biasa.

2. Kesadaran : Berubah

3. Perilaku dan aktivitas psikomotor :Hiperaktif

4. Pembicaraan :Pasien berbicara lancar, spontan dengan intonasi sedang

5. Sikap terhadap pemeriksa :Kooperatif.

B. Keadaan afektif (mood), perasaan dan empati,perhatian:

1. Mood : Saat ini belum dapat dinilai

2.Afek : Hipertimia

3.Keserasian :Tidak serasi

.Empati :Tidak dapat dirabarasakan

C. Fungsi Intelektual (kognitif):

1. Taraf pendidikan : Sesuai dengan taraf pendidikan

2. Daya konsentrasi : Baik

7
3. Orientasi : Baik

4. Daya ingat : Jangka panjang, jangka pendek, jangka segera : Baik

5. Pikiran abstrak : Baik

6. Bakat kreatif : Tidak ada

7. Kemampuan menolong diri sendiri :Cukup

D. Gangguan persepsi :

1. Halusinasi : Tidak ada

2. Ilusi :Tidak ada

3. Depersonalisasi : Tidak ada

4. Derealisasi : Tidak ada

E. Proses berpikir :

1. Arus pikiran :

a. Produktivitas : Membanjir

b. Kontiniuitas : kadang irelevan

c. Hendaya berbahasa : Tidak ada

2. Isi pikiran,

a. Preokupasi : Tidak ada

b. Gangguan isi pikiran : Waham kebesaran. Pasien selalu mengatakan


mempunyai uang 3 milyar di bank dan memiliki
banyak mobil.Waham kejaran/curiga, pasien
selalu merasa dirinya di terror dan handphone
telah di sadap oleh orang dan selalu merasa
dirinya di perbincangkan oleh orang lain.

F. Pengendalian impuls : Terganggu

8
G.Daya Nilai

1. Norma Sosial : Terganggu

2. Uji daya Nilai : Terganggu

3. Penilaian Realitas : Terganggu

H. Tilikan (insight) : Derajat 1 (Penyangkalan penuh bahwa dirinya sakit)

I. Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya

3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT :

Pemeriksaan fisik :

- Keadaan umum : Baik

- Suhu : 36,7 °C

- Tekanan darah : 120/80 mmHg

- Nadi : 80 x/i

- Pernapasan : 20 x/i

A. Status Internus

Kesadaran composmentis, konjungtiva anemis (-), sclera icterus (-), jantung , paru
dan abdomen dalam batas normal. Ektremitas atas dan bawah tidak ada kelainan.

B. Status Neurologis.

GCS E4M6V5, kaku kuduk (-), pupil bulat isokor, refleks cahaya (+), fungsi
motorik dan sensorik ke empat ekstremitas dalam batas normal.Tidak ditemukan
refles patologis.

3. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA :

Seorang pasien perempuan berumur 37 tahun datang ke UGD RSKD Dadi


dengan keluhan mengamuk sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengamuk dengan Pasien
mengamuk dengan marah-marah dan mengancam ingin memukul orang disekitarnya

9
tetapi tidak sampai melukai orang sekitarnya hal ini dikarenakan pasien merasa
terganggu oleh orang disekitarnya ia merasa dirinya diperbincangkan oleh orang-
orang disekitarnya.Pasien mengalami episode manik, pasien menjadi lebih aktif dari
sebelumnya sangat suka bicara sendiri,ketawa sendiri, tiba-tiba menangis tanpa
alasan,menyanyi,berdandan menor, berpakaian sexy atau terbuka, memakai sepatu
hak tinggi di dalam rumah dan selalu mondar-mandir dalam rumah.Sebelumnya
pasien pasien memiliki riwayat depresif akibat perceraian dengan suami keduanya
selama beberapa bulan dan membaik selama beberapa bulan kemudian dan
memutuskan untuk bekerja di Arab Saudi. Perubahan perilaku pasien ini sudah
dialami sejak ± 7 bulan yang lalu setelah pasien pulang dari arab Saudi bekerja
sebagai TKW. Sebelum pasien memutuskan untuk bekerja sebagai TKW di Arab
Saudi pasien telah mengalami stress akibat perceraiannya dengan suami keduanya
akibat tidak cocok dengan mertuanya, setelah perceraiaannya pasien menjadi lebih
sering terlihat murung dan menutup diri dari orang lain dan bebebrapa bulan
setelahnya pasien memutuskan untuk bekerja sebagai TKW di Arab Saudi.

Dari status mental, tampak seorang tampak seorang perempuan tubuh pendek
dengan memakai jilbab besar menutupi seluruh tubuh berwarna hitam putih,terliha
bersih dan rapi, wajah sesuai umur, cara berjalan biasa., kesadaran berubah, afek
tumpul, keserasian tidak serasi, empati tidak dapat dirabarasakan .Daya konsentrasi,
orientasi,daya ingat jangka panjang, pendek, dan segera serta pikiran abstrak baik.
Pada pasien ditemukan adanya gangguan afek hipertimia. Gangguan arus pikir berupa
produktivitas membanjir, kontiniutas kadang irelevan. Gangguan isi pikir berupa
waham kebesaran dan waham kejaran. Tilikan derajat 1(penyangkalan penuh bahwa
dirinya sakit), taraf dipercaya dapat dipercaya.

10
DIAGNOSIS MULTI AKSIAL

Aksis I

Berdasarkan Autoanamnesis dan Alloanamnesis didapatkan adanya gejala


klinis yang bermakna berupa pasien dengan gejala mengamuk dimana pasien marah-
marah dan mengancam mau memukul orang sekitarnya,selain itu pasien juga sering
berbicara sendiri, tiba-tiba menangis tanpa alasan, dan sulit tidur.Sehingga
menimbulkan distress dan disability serta adanya hendaya sosial, pekerjaan dan
penggunaan waktu senggang menunjukkan bahwa pasien mengalami gangguan jiwa.

Dari pemeriksaan status mental didapatkan adanya hendaya berat dalam


menilai realita berupa waham kebesaran yang merupakan gangguan pikiran sehingga
pasien dapat dikatakan mengalami gangguan jiwa psikotik.

Dari pemeriksaan status dan neurologis tidak ditemukan adanya kelainan


berarti sehingga pasien dapat dikatakan mengalami gangguan jiwa psikotik non
organik.

Pada pemeriksaan status mental pasien ditemukan adanya episode kini mania
dengan gejala psikotik berupa waham kebesaran dan waham kejaran, sebelummnya
ada riwayat episode depresif perlangsungannya diperkirakan lebih dari satu bulan dan
mengalami fase remisi selama beberapa bulan lalu muncul episode sekarang berupa
mania sehingga didiagnosis gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan
gejala psikotik ( F.31.2).

Aksis II

Belum cukup data untuk mengarahkan pasien kedalam ciri kepribadian


tertentu.

Aksis III

Tidak ada diagnosis.

11
Aksis IV

Stressor psikososial dikarenakan perceraiannya dengan suami keduanya akibat


tidak cocok dengan mertuanya.

Aksis V

GAF scale 50-41, gejala berat (serious), disabilitas berat

6. DAFTAR PROBLEM

- Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna. Tetapi


karena terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter, maka diperlukan
farmakoterapi.

- Psikologik : Ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai realita berupa


waham maka pasien memerlukan psikoterapi.

- Sosiologik :Ditemukan hendaya sosial, pekerjaan, dan penggunaan waktu


senggang sehingga memerlukan sosioterapi.

7. PROGNOSIS

1. Faktor Pendukung :

 Ada dukungan keluarga.

 Tidak ada riwayat keluarga dengan keluhan yang sama

 Stressor psikososial yang jelas.

2. Faktor Penghambat :

 Usia Muda

 Tidak teratur dalam pengobatan.

Maka dapat disimpulkan prognosis pasien dubia et bonam

12
6. TERAPI

a. Psikofarmaka :

 Depakote 250 mg 3x1 tab

 Haloperidol 1,5mg 3x1 tab

b.Rencana terapi

- Psikoterapi supportif
- Ventilasi : Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan
keluhan dan isi hati serta perasaan sehingga pasien merasa lega.
- Konseling : Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien agar
memahami penyakitnya dan bagaimana cara menghadapinya. Serta
memotivasinya untuk rajin melakukan pengobatan.

c. Sosioterapi :Memberikan penjelasan kepada pasien, keluarga pasien dan


orang-orang di sekitarnya. Sehingga dapat menerima dan menciptakan
suasana lingkungan yang membantu proses penyembuhan dan melakukan
kunjungan berkala.

7. FOLLOW UP

Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya, efektifitas terapi


serta kemungkinan terjadinya efek samping dari obat yang diberikan.

8. DISKUSI PEMBAHASAN

Berdasarkan PPDGJ III, gangguan suasana perasaan atau gangguan afektif /mood
merupakan perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya kearah depresi
(dengan atau tanpa anxietas yang menyertainya), atau kearah elasi (suasana perasaan
yang meningkat).Perubahan ini biasanya disertai dengan suatu perubahan pada
keseluruhan tingkat aktivitas, dan kebanyakan gejala lainnya adalah sekunder

13
terhadap perubahan itu, atau mudah dipahami hubungannya dengan perubahan
tersebut.

Salah satu dari gangguan afektif ialah gangguan afektif bipolar, gangguan ini tersifat
oleh episode berulang (sekurang-kurangnya dua episode) dimana afek pasien dan
tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek
disertai penambahan energy dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu
lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energy dan aktivitas (depresi).Yang
khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode. Episode
manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5
bulan, episode depresi cenderung berlangsung lebih lama (rata-rata sekitar 6 bulan)
meskipun jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang usia lanjut. Kedua macam
episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup penuh stress atau trauma mental
lain (adanya stress tidak esensial untuk penegakan diagnosis).

Untuk menegakkan diagnosis pasti dari gangguan afektif bipolar, episode kini manik
dengan gejala psikotik ialah:

a.episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik
(F30.2)

b.harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik,depresif,


atau campuran) di masa lampau.

Untuk psikofarmaka digunakan Depakote( Divalproex Na) yang merupakan


salah satu anti konvulsan yang juga dapat digunakan sebagai anti mania/mood
stabilizer jangka panjang untuk pasien bipolar . Mekanisme kerja dari obat ini belum
diketahui tetapi kemungkinan berhubungan dengan meningkatkan konsentrasi GABA
(Gamma-aminobutyric acid) pada otak.Depakote tidak membentuk suatu kebiasaan.
Sebagai terapi obat untuk gejala psikotik digunakan anti psikosis haloperidol yang
merupakan anti psikosis golongan tipikal. Mekanisme kerja obat tersebut ialah

14
memblokade dopamine pada reseptor pasca sinaptik neuron di iotak, khususnya di
sistem limbik dan system ekstrapiramidal (dopamine D2 receptor antagonist).

15
Daftar Pustaka

1.Goodwin, G.M. (2009) Evidence-based guidelines for treating Bipolar Disorder:


revised second edition - recommendations from The British Association for
Psychopharmacology. Journal of Psychopharmacology, 23(4); 346-388.
2.Geddes, J. (2003) Bipolar disorder. Evidence Based Mental Health, 6 (4): 101-2.
3.Morriss, R. (2004). The early warning symptom intervention for patients with
bipolar affective disorder. Advances in Psychiatric Treatment, 10: 18 - 26.
4.NICE CG185: Bipolar Disorder: the assessment and management of bipolar
disorder in adults, children and adolescents, in primary and secondary care (2014)
5. NIMH supports research studies on mental health and disorders. A Participant's
Guide to Mental Health Clinical Research.2010.

16

Anda mungkin juga menyukai