Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Ekspresi Seni

Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni


Available online at: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi

Bentuk Tata Ruang Pentas Panggung Proscenium di Gedung Wayang


Orang Sriwedari Surakarta

Ana Rosmiati1, Indy Rafia2


1,2 Institut Seni Indonesia Surakarta, Indonesia. E-mail: anarosmiati@isi-ska.ac.id ,indy.rafi@gmail.com

ARTICLE INFORMATION ABSTRACT

Submitted:2021-02-27 Panggung proscenium bisa juga disebut sebagai panggung bingkai


Review: 2021-03-17 karena penonton menyaksikan aksi aktor dalam lakon melalui sebuah
Review: 2021-09-10 bingkai atau lengkung Proscenium (proscenium arch). Tempat duduk
Accepted: 2021-10-29 penonton diatur untuk memberikan tampilan pertunjukan melalui
Published: 2021-10-30 lengkung proscenium di dinding. Penulis mengkaji bentuk bentuk tata
ruang pada panggung procenium di Gedung Wayang Orang Sriwedari
Surakarta. Bagian-bagian panggung yang dikaji adalah bingkai
KEYWORDS
proscenium, border, backdrop, lantai panggung, wing, layar, apron, dan
Panggung; Proscenium; Tata Ruang orchestra pit. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa bentuk tata ruang
Pentas; Sriwedari; Pengkajian panggung proscenium di Gedung Wayang Orang Sriwedari beserta alat
CORRESPONDENCE dan bahan yang digunakan untuk seluruh bagian-bagian panggung, serta
detail kekurangan serta kelebihannya dari alat dan bahan yang
indy.rafi@gmail.com
digunakan.

PENDAHULUAN teknologi maupun media massa (Minawati,

Solo merupakan kota yang penuh dengan 2019). Kebudayaan yang kuat sebagai pemberi

nuansa sejarah dan budaya, memilki tradisi jati diri bangsa; artinya, ia tidak boleh dengan

Jawa yang dibanggakan masyakatnya. Sebuah mudah termakan atau terpinggirkan dihadapan

tempat yang membuat terkesima dengan kebudayaan-kebudayaan lain di jagat ini

beragam atraksi warisan budaya Jawa kuno. (Tindaon, 2015). Macam-macam seni tradisi di

Kebudayaan dapat diartikan sebagai sesuatu Surakarta antara lain Tari Bedhaya, Tari Srimpi,

yang dipelajari secara turun-temurun. Tari Gambyong, Wayang Kulit, Wayang Orang,

Kebudayaan menyangkut aspek pengetahuan, dan Kethoprak. Gedung Kesenian yang rutin

kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, digunakan untuk pertunjukan tersebut adalah

serta segala kebiasaan masyarakat yang tidak Gedung Wayang Orang Sriwedari.

lagi disampikan secara live atau langsung Pertunjukan tentu dilakukan dalam sebuah

namun telah dilakukan melalui jaringan ruang pentas dengan tata teknik pentas. Ruang

348
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

adalah sesuatu yang dapat terlihat dan teraba, yang hadir melihatnya. Pemisahan ini dapat
menjadi terab karena memiliki karakter yang membantu efek artistik yang dinginkan terutama
jelas berbeda dengan semua unsur lainnya dalam gaya realisme yang menghendaki lakon
(Surasetja, 2007). Sedangkan pentas adalah seolah-olah benar-benar terjadi dalam
sebuah tempat yang dipergunakan untuk kehidupan nyata. Panggung proscenium pada
mempertunjukkan sesuatu pemeranan yang Gedung Wayang Orang Sriwedari masih terjaga
dengan sadar mengisyaratkan sebuah nilai keasliannya. Hal tersebut membuat pengkaji
kesenian. Panggung yang digunakan untuk tertarik untuk mengkaji panggung yang berada
pementasan wayang orang di Sriwedari adalah di Gedung Wayang Orang Sriwedari.
panggung proscenium. Panggung proscenium
HASIL DAN PEMBAHASAN
bisa juga disebut sebagai panggung bingkai
A. Sejarah Munculnya Panggung
karena penonton menyaksikan aksi aktor dalam
Proscenium di Sriwedari
lakon melalui sebuah bingkai atau lengkung
Wayang orang merupakan salah satu jenis
proscenium (Leitermann, 2017). Bingkai yang
teater tradisional Jawa yang merupakan
dipasangi layar atau gorden inilah yang
gabungan antara pertunjukan wayang yang
memisahkan wilayah akting pemain dengan
berasal dari Jawa dengan seni drama dari Barat .
penonton yang menyaksikan pertunjukan dari
lakon yang dipentaskan berasal atau bersumber
satu arah. Dengan pemisahan ini maka
dari cerita wayang purwa, seperti Ramayana dan
pergantian tata panggung dapat dilakukan tanpa
Mahabarata.
sepengetahuan penonton.
Panggung proscenium sudah lama
digunakan dalam dunia teater. Sebuah
pementasan boleh jadi merupakan “ujung” dari
suatu pergumulan kreativitas yang panjang dari
seorang sutradara dapat juga disebut proses
penyutradaraan sehingga ia membentuk Gambar 01. Panggung Gedung Wayang Orang
peristiwa teater (Yusril, 2012). Seni Teater Sriwedari
(Foto: Rafia, 27 Januari 2021)
sebagai hasil kreatifitas manusia, sebagai salah
satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia Wayang Orang diciptakan oleh Kanjeng

dewasa ini (Rusmana, 2017). Jarak yang sengaja Pangeran Adipati Arya I (1757-1795). Eko

diciptakan untuk memisahkan pemain dan Wahyu Prihantoro, S.Sn., M.Sn 50th

penonton ini dapat digunakan untuk menyajikan menjelaskan,

cerita seperti apa adanya. Aktor dapat bermain Panggung itu dulunya, seng saiki dingo
masjid itu, seng ndisek dinggo Taman
dengan leluasa seolah-olah tidak ada penonton Hiburan Rakyat (THR) dangdut-dangdut
349
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

iku lho. Ning kono ndisik ono semacam sebagai sebuah tuntunan masyarakat dalam
tonggak patungnya. Ya disitu
kehidupan sehari-hari.
panggungnya. Terus sekitar tahun 1950,
permasalahan panggung wayang wong itu Wayang Wong menjadi pusaka di keraton
bersumber dari sejarah seni pertunjukan
Yogyakarta. Dalam wawancara, Gigok Anurogo
wayang wong. Keraton harus punya
pusaka baik yang berwujud kebendaan 58th (4 Desember 2019) mengatakan, Sri
atau berwujud kebudayaan. Di Yogja,
Mangkunegara IV mempunyai istri dari keraton
pangeran Mangkubuwono I, wayang wong
menjadi sebuah pusaka yang mana Ngayogyakarta. Pertunjukan wayang wong
pementasan itu dimulai dari jam 6 pagi
digelar di Mangkunegaran sebagai pertunjukan
sampai jam 6 sore. Raja duduk di
singgasana membelakangi matahari terbit. kaum bangsawan. Ketika menjadi pertunjukan
Ketika wayang wong selesai raja memiliki
kaum bangsawan, maka fungsi wayang wong
titah apa. Segala pertunjukan yang
dilakukan, dilihat sebagai gegebengan yang semula sebagai pusaka sudah berubah
atau pandangan/falsafah hidup seseorang
menjadi fungsi pertunjukan kaum bangsawan.
yang menonton untuk dilakukan dalam
kehidupan berikutnya, setelah menonton Kemudian pada dekade berikutnya yaitu era Sri
wayang wong itu (Prihantoro, wawancara,
Mangkunegara VI, perekonomian koleb
11 November 2019).
sehingga tidak mampu membayar seniman
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa
termasuk seniman wayang wong. Akhirnya para
awal mula panggung proscenium Sriwedari
seniman keluar, ditampung oleh Gankam
dibangun di Taman Hiburan Rakyat (THR)
(juragan batik keturunan Cina). Wayang wong
yang sekarang menjadi masjid. Permasalahan
yang awalnya merupakan pertunjukan keraton
panggung wayang wong (panggung proscenium
dimana masyarakat hanya mendengarkan dari
Sriwedari) berawal sekitar tahun 1950,
radio dan cerita, kemudian dibuatkan panggung
bersumber dari sejarah seni pertunjukan wayang
konvensional seng jenenge tobong.
wong. Kesenian wayang wong menjadi sebuah
Wayang wong berkembang sangat pesat
pusaka berwujud kebudayaan di keraton
di luar keraton Mangkunegaran. Dalam
Yogyakarta. Pangeran Mangkubuwono I duduk
wawancara, St. Wiyono,. S.Kar 64th (4
menonton pertunjukan wayang wong dari jam 6
Desember 2019) menjelaskan, pada era Sri
pagi hingga jam 6 sore. Itulah yang
Mangkunegara VII, wayang wong ditarik
dikategorikan menjadi salah satu pusaka, karena
kembali menjadi kesenian dalam keraton,
ada kekuatan-kekuatan yang muncul “kekuatan
diserahkan kepada Sinuwun Pakubuwana X
raja duduk selama 12 jam tidak beranjak dari
dengan harapan untuk dikembalikan, karena
tempatnya yang tidak ada sandarannya” seperti
beliau merupakan sinuwun yang wicaksana dan
orang bertapa. Pertunjukan wayang wong tidak
minulya, punya kekuasaan lebih. Namun,
hanya menjadi sekedar hiburan saja, melainkan
kesenian wayang wong di luar keraton sudah
sangat banyak. Akhirnya wayang wong diterima
350
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

sebagai pertunjukan keraton atau kaum


bangsawan, namun diletakkan di Kebon Rojo
atau sekarang disebut Sriwedari, dan akhirnya
dibuatkan panggung untuk pertunjukan rakyat.

B. Jenis-Jenis Panggung

Sebelum menganalisis bentuk panggung


Proscenium, tentunya penulis harus mengetahui
Gambar 02. Jenis-Jenis Panggung
deskripsi atau pengertian dari panggung itu (Sumber : Lietermann, Theater Planning, 2017, 26)

sendiri. Panggung merupakan tempat yang


1. Panggung Arena
digunakan untuk melaksanakan sebuahh
Panggung arena (disebut juga theater in
pertunjukan dimana terjadi interaksi antara kerja
the round) penonton benar-benar mengelilingi
aktor, sutradara, penulis lakon, semuanya
pertunjukan area, menempatkan penonton di
ditampilkan di hadapan penonton (Lietermann,
dekat aksi di semua sisi (Lietermann, 2017: 26).
2017: 25). Semua lakon disajikan di atas
Garis pandang memungkinkan furnitur dan alat
panggung ini dengan maksud supaya penonton
peraga tetapi menghalangi pemandangan yang
mampu untuk menangkap maksud dari cerita
luas. Bentuk panggung yang dikelilingi oleh
yang disuguhkan. Pekerja teater melakukan
penonton, maka penata panggung dituntut
pengolahan panggung, ditata sedemikian rupa
kreativitasnya dalam mewujudkan set deorasi.
demi tersampaikannya maksud yang diinginkan.
Segala perabotan yang digunakan dalam
Menurut Gene Lietermann (Theater Planning,
panggung arena harus benar-benar
2017: 26), terdapat enam jenis panggung yaitu
dipertimbangkan dan dicermati baik bentuk,
arena, thrust, traverse, endstage, proscenium,
ukuran, maupun penempatannya. Para aktor
dan open stage. Penata panggung dapat
memasuki area pertunjukan melalui voms atau
merencanakan karyanya dengan memahami
melalui lorong, mengaburkan pemisahan ruang
bentuk dari masing-masing panggung
penonton dan pemain. Beberapa arena teater
berdasarkan penyaji atau lakon yang akan
memiliki balkon, dan ini sangat meningkatkan
disajikan dengan baik.
keintiman ruangan.

351
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

kedekatann inilah yang dikembangkan untuk


membangun daya tarik penonton. Komunikasi
secara langsung dapat terjadi antara penonton
dengan pemain dan menjadi tantangan kreatif
bagi teater modern. Salah satu di antara
berbagai macam usaha untuk mendekatkan
penonton kepada pertunjukan salahsatunya
adalah menggunakan panggung berbentuk
arena. Dilakukan beberapa pengembangan
desain pada teater dengan bentuk panggung
arena melingkar, sehingga bentuk teater atau
panggung arena menjadi beberapa macam.

Gambar 03. Denah Panggung Teater Arena


(Sumber : Lietermann, Theater Planning, 2017, 27)

Panggung arena dibuat tanpa atap (secara


terbuka), dan adapula yang dibuat tertutup.
Panggung arena terbuka maupun tertutup
memiliki inti untuk mendekatkan para pemain
dengan penonton. Konsekuensi artistik tentunya
akan muncul dikarenakan kedekatan jarak yang
diciptakan oleh panggung arena. Detail Gambar 04. Berbagai Macam Model Panggung Teater
Arena
perabotan yang ditata di atas panggung
(Sumber : Santosa, dkk, Seni Teater Jilid 2,
tentumya harus detail dan sempurna karena jika 2008, 389)
terjadi cacat sedikit saja, maka akan sangat
Masing-masing bentuk memiliki keunikannya
terlihat oleh penonton. Hal terserbut dapat
tersendiri tetapi semuanya memiliki tujuan yang
mempengaruhi nilai-nilai artistik dalam
sama yaitu mendekatkan pemain dengan
melaksanakan sebuah pementasan.
penonton.
Terlepas dari seluruh kesulitan yang
dihadapi dalam penataan artistik, panggung
2. Panggung Thrust
arena sering menjadi pilihan utama bagi teater
Panggung thrust menempatkan penonton
tradisional. Komunikasi langsung di tengah
di tiga sisi area pertunjukan. Sisi keempat
pementasan yang sedang berlangsung antara
biasanya terbuka, mirip dengan panggung
pemain dengan penonton dilakukan dengan
proscenium (Lietermann, 2017: 27). Pada
memanfaatkan jarak tersebut. Aspek
bagian depan menjorok penonton dapat duduk
352
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

di sisi kanan dan kiri panggung. panggung dibuat-buat supaya dapat menarik perhatian para
thrust nampak seperti gabungan antara penonton.
panggung arena dan panggung proscenium.
3. Panggung Traverse
Panggung traverse (atau gang), area
pertunjukan merupakan central runway dengan
tempat duduk di setiap sisinya, sehingga
penonton menghadap dirinya sendiri melintasi
lebar area bermain (Lietermann. 2017: 28). Ini
adalah bentuk yang kuat sehingga digunakan
Gambar 05. Panggung Teater Thrust
(Sumber : Santosa, dkk, Seni Teater Jilid 2, 2008, 391)
sebagai pementasan untuk produksi tertentu,
tetapi jarang digunakan sebagai bentuk teater
permanen. Chicago adalah lintasan 299 kursi.
Teater traverse di Edinburgh dinamai demikian
karena pada awalnya bertempat di teater kecil
dengan 60 kursi. Saat ini panggung traverse
tampil dalam dua ruang teater fleksibel yang
menawarkan lintasan sebagai salah satu dari
beberapa bentuk.

Gambar 06. Panggung Teater Thrust


(Sumber : Lietermann, Theater Planning, 2017, 26)

Diperlukan penataan panggung bagian


depan seolah-olah seperti panggung arena,
sehingga tidak terdapat bangunan tertutup
secara vertikal yang terpasang. Panggung pada
bagian belakang ditata seolah-olah seperti Gambar 07. Panggung Teater Traverse
(Sumber : Lietermann, Theater Planning, 2017, 26)
panggung proscenium yang dapat memberikan
kedalaman objek pemandangan secara
perspektif. Sejak abad pertengahan (Medieval), 4. End Stage

panggung thrust telah digunakan dalam wujud End Stage merupakan panggung yang area
panggung berjalan untuk karnaval. Sutradara pertunjukannya terletak di salah satu ujung

teater modern kemudian mengadopsi bentuk ini ruangan dan penonton duduk di ujung yang
karena menginginkan lakon atau aktor berlawanan (Lietermann, 2017: 28). Bentuk end
ditampilkan melalui peran para pemain yang stage tidak memberikan keintiman arena atau
353
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

dorongan, atau pun kemungkinan stagecraft dari


panggung peoscenium. Oleh karena itu, ini
paling baik untuk jumlah kursi yang lebih kecil.

Gambar 08. Panggung Teater End Stage


(Sumber : Lietermann, Theater Planning, 2017, 26)

5. Panggung Proscenium
Panggung Proscenium bisa juga disebut
sebagai panggung bingkai karena penonton
menyaksikan aksi aktor dalam lakon melalui
Gambar 09. Panggung Teater Proscenium
sebuah bingkai atau lengkung Proscenium (Sumber : Lietermann, Theater Planning, 2017, 32)
(Leitermann, 2017). Prosenium berasal dari
bahasa Yunani proskenion atau dalam bahasa Panggung Proscenium sudah lama
Inggris proscenium (Cinthya & Bachrun, 2016). digunakan dalam dunia teater. Jarak yang
Pro atau pra berarti mendahului atau sengaja diciptakan untuk memisahkan pemain
pendahuluan. Skenion atau scenium dari asal dan penonton ini dapat digunakan untuk
kata skene atau scene, yang berarti adegan. Jadi menyajikan cerita seperti apa adanya. Aktor
prosenium berarti yang mendahului adegan. dapat bermain dengan leluasa seolah-olah tidak
Dalam hubungannya dengan perpetaan ada penonton yang hadir melihatnya. Pemisahan
panggung prosenium, dinding yang memisahkan ini dapat membantu efek artistik yang dinginkan
auditorium dengan panggung itulah yang terutama dalam gaya realisme yang
disebut prosenium. Tempat duduk penonton menghendaki lakon seolah-olah benar-benar
diatur untuk memberikan tampilan pertunjukan terjadi dalam kehidupan nyata.
melalui lengkung proscenium di dinding.
6. Open Stage
Istilah panggung terbuka terkadang
digunakan untuk merujuk pada bentuk
panggung thrust, atau platform terbuka apa pun
dikelilingi oleh penonton (Lietermann, 2017:

354
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

31). Panggung terbuka juga merupakan bentuk Panggung teater memiliki bagian-bagian
yang berbeda, terkait erat dengan bentuk atau ruang-ruang yang secara mendasar dibagi
panggung proscenium dan panggung thrust. menjadi tiga yaitu bagian panggung, auditorium,
Mungkin juga disebut tahap apron. Di dan ruang depan. Bagian yang paling luas dan
panggung terbuka, penonton diatur di sekitar memiliki fungsi artistik pendukung pertunjukan
platform yang biasanya didukung oleh adalah bagian panggung. masing-masing
panggung proscenium. Tampilan penonton lebih memiliki fungsunya sendiri. Seorang penata
frontal daripada di panggung thrust, dan tempat panggung harus mengenal bagian-bagian
duduk tidak mengelilingi panggung sama seperti panggung hingga mendetail.
panggung thrust. Contoh panggung terbuka
termasuk Teater Angus Bowmer 600 kursi
(1969) di Oregon Shakespeare Festival dan
Teater Vivian Beaumont (1965) berkapasitas
1.200 kursi di Lincoln Center.

Gambar 11. Bagian-Bagian Panggung


(Sumber : Lietermann, Theater Planning, 2017, 32)
Kode Nama
A Border
B Backdrop
C Kakuan/
Batten
D Penutup/flies
E Rumah Panggung/
stage house
F Catwalk
G Tirai Besi
Gambar 10. Panggung Teater Terbuka
(Sumber : Lietermann, Theater Planning, 2017, 28) H Latar Panggung Atas
I Sayap/
7. Bagian-Bagian Panggung
355
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

side wing pabrikan yang tentunya sudah tidak asing di


J Layar Panggung/ telinga. Triplek terbuat dari beberapa helai kayu
curtain yang direkatkan secara bersama-sama sehingga
K Trap Jungkit menjadi lebih tebal (Bangsa, 2008). Lembaran
L Tangga
kayu yang tipis ini disebut sebagai venir dan
M Apron
direkatkan sedemikain rupa dengan serat kayu
N Bawah Panggung
yang bervariasi. Teksturnya cukup rapat dan
O Panggung
daya tahannya cukup tinggi, serta tahan air.
P Orchestra Pit
C. Bentuk Tata Ruang Pentas Panggung
Proscenium di Sriwedari
Kesenian Wayang Orang merupakan salah
satu kesenian yang masih dipertahankan
Gambar 13. Detail Bahan Bingkai Panggung Proscenium
kelestariannya oleh pemerintah kota Surakarta. di Gedung Wayang Orang Sriwedari
(Foto: Rafia, 2 Februari 2021)
Hal ini terbukti dengan pementasan Wayang
Bingkai proscenium bagian atas terdapat
Orang yang rutin dilakukan di Gedung Kesenian
motif mangkoro, sedangkan bagian kanan dan
Sriwedari, setiap malam pukul 20.00-22.00
kiri berupa papan persegi panjang yang tegak
WIB. Meskipun tiap malam pentas, namun
berdiri dengan hiasan motif pilin. Motif pilin
lakon maupun judul yang disajikan selalu
memiliki bentuk dasar berupa garis lengkung
berbeda-beda. Gedung Kesenian Sriwedari atau
spiral atau lengkung kait, dapat dibedakan
biasa disebut Gedung Wayang Orang ini
menjadi pilin tunggal berbentuk ikal, pilin
menggunakan panggung Proscenium.
ganda berbentuk dasar huruf S, dan pilin tegar
berupa pola ikal bersambung dan berganti arah
(Nuralia, 2017).

Gambar 12. Panggung Gedung Wayang Orang Sriwedari


(Foto: Rafia, 27 Januari 2021)

1. Bingkai Proscenium
Bingkai proscenium pada panggung di
Gedung Wayang Orang Sriwedari Gambar 14. Motif Mangkoro pada Bingkai Panggung
Proscenium di Gedung Wayang Orang Sriwedari
menggunakan bahan triplek. Triplek atau kayu (Foto: Rafia, 2 Februari 2021
lapis/plywood adalah sejenis material papan
356
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

Gambar 15. Motif pilin pada Bingkai Panggung


Proscenium di Gedung Wayang Orang Sriwedari
(Foto: Rafia, 2 Februari 2021) Gambar 16. Border Panggung Wayang Orang Sriwedari
dengan Suasana di Hutan
Warna-warna yang digunakan pada bingkai (Foto : Unduh Rafia,
proscenium panggung di Gedung Wayang https://pariwisatasolo.surakarta.go.id/destinations/menikm
ati-budaya-pentas-wayang-wong/, pada tanggal 28 Januari
Orang Sriwedari adalah warna pastel atau warna 2021, pukul 11.20)

yang kalem. Hal tersebut disesuaikan dengan


warna-warna pakaian yang digunakan oleh
pelaku kesenian yaitu warna-warna yang kalem,
supaya pandangan penonton tidak teralihkan
dari pelaku atau penyaji pementasan wayang
orang.
Gambar 17. Tali untuk Proses Naik dan Turun Border
(Foto: Rafia, 27 Januari 2021)
2. Border
Panggung proscenium pada Gedung
Border merupakan pembatas yang terbuat
Wayang Orang Sriwedari memiliki 25 border.
dari kain. Dalam bahasa Jawa, border disebut
Semua border dilukis tangan oleh seniman lukis.
juga dengan kelir. Border dapat dinaikkan dan
Tiap border menunjukkan lokasi yang berbeda,
diturunkan. Fungsinya untuk memberikan
dan digunakan pada lakon yang berbeda. Untuk
batasan area permainan yang digunakan. Pada
menaik dan menurunkan border, petugas
panggung proscenium, border juga digunakan
panggung masih melakukannya secara manual
untuk memberikan latar berupa gambar yang
dengan tangan tanpa bantuan mesin. Proses
menunjukkan lokasi dari cerita yang disajikan.
menaik dan menurunkan border harus seirama
Misal terdapat adegan petani sedang memanen
dengan alunan gamelan, oleh karena itu harus
padi, maka border yang disajikan berupa
dilakukan secara manual.
gambar sawah, adegan raja sedang duduk di
singgasana, maka border yang disajikan berupa 3. Backdrop
gambar kerajaan. Backdrop merupakan layar paling belakang,
biasanya berupa kain yang dapat digulung atau
diturun-naikkan dan membentuk latar belakang
panggung. Pada panggung proscenium di
357
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

Gedung Wayang Orang Sriwedari, backdrop penonton yang duduk paling depan atau yang
yang digunakan bukanlah kain yang dapat berada pada jarak yang cukup dekat. Tinggi
digulung, melainkan dinding bata. Dinding ini panggung pada Gedung Wayang Orang
adalah pemisah antara panggung dengan ruang Sriwedari adalah 80 cm. Ketinggian ini sesuai
di belakangnya. Backdrop yang berupa dinding sesuai dengan standar tinggi panggung yang
ini dilukis (mural) dengan lukisan yang sudah disebutkan di atas.
menggambarkan awan di langit. Pada bagian Panggung yang terletak di dalam ruang
depan backdrop terdapat trap-trap untuk tertutup (berada dalam ruangan) dan digunakan
meletakkan properti penunjang seperti batu, untuk menyajikan acara yang menghasilkan
pepohonan, dan lain-lain. Properti tersebut tidak bunyi berisik seperti pada sajian yang sifatnya
bersifat permanen, sehingga dapat dipindahkan kolosal, lantai panggung tersebut sebaiknya
dan diubah sesuai kebutuhan cerita yang dilapis dengan bahan tebal lunak yang mampu
disuguhkan. meredam bunyi mengganggu tersebut, seperti
menggunakan karpet tebal. Ada banyak material
yang bisa digunakan untuk menutup permukaan
lantai, di antaranya lantai keramik, kayu, beton,
hingga karpet vinyl.
e

Gambar 18. Backdrop pada Panggung proscenium di


Gedung Wayang Orang Sriwedari
(Foto: Rafia, 27 Januari 2021)

4. Lantai Panggung
Lantai adalah bagian bawah (alas, dasar) Gambar 19. Lantai Panggung proscenium di Gedung
Wayang Orang Sriwedari
suatu ruangan atau bangunan (terbuat dari (Foto: Rafia, 27 Januari 2021)
papan, semen, ubin, dsb) (Bangsa, 2008). Agar
Lantai pada panggung proscenium di
semua penonton dapat menyaksikan penyaji
Gedung Wayang Orang Sriwedari
dengan baik, lantai panggung biasanya dibuat
menggunakan cor beton dengan finishing bahan
lebih tinggi daripada lantai penonton yang
karpet vinyl. Lantai vinyl merupakan lantai
paling bawah. Perbedaan ketinggian ini
yang terbuat dari bahan dasar PVC (bahan untuk
sebaiknya hanya berkisar setengah ketinggian
plastik) (Rahayu, 2014). Lantai vinyl terdiri dari
badan manusia pada umumnya, yaitu sekitar 80
dua jenis yaitu vinyl tile (kotak/persegi) dan
cm sampai dengan 90 cm (Leitermann, 2017).
vinyl sheet (bentuk gulungan/rol). Karakter dari
Perbedaan ketinggian yang lebih dari ini akan
lantai vinyl ini yaitu ringan, elastis (lentur),
menimbulkan ketidaknyamanan visual bagi
358
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

mudah menyerap suara, tahan guncangan dan 5. Sayap/Side Wing


gerakan, tahan terhadap cuaca, mudah untuk Sayap/side wing merupakan bagian kanan
perawatannya, tahan rayap dan jamur serta dan kiri panggung yang tersembunyi dari
mudah untuk direnovasi ulang. Karpet vinyl penonton, biasanya digunakan para aktor
sangat cocok digunakan pada panggung menunggu giliran sesaat sebelum tampil.
proscenium di Gedung Wayang Orang Terdapat 12 (dua belas) side wing pada
Sriwedari, mengingat para pelaku melakukan panggung proscenium di Gedung Wayang
pertunjukannya tanpa menggunakan alas kaki. Orang Sriwedari, yaitu 6 (enam) di bagian
Karpet vinyl ukurannya cukup tipis namun kanan dan 6 (enam) di bagian kiri. Side wing
memiliki kekuatan yang sangat baik. Menurut pada panggung proscenium di Gedung Wayang
para produsen karpet ini bisa bertahan selama Orang Sriwedari menggunakan material triplek.
20 hingga 25 tahun. Salah satu faktor
keawetannya ini adalah campuran bahan kimia
yang digunakan. Tekstur karpet vinyl ini
termasuk nyaman untuk dipijak kaki telanjang
karena lebih halus dibandingkan dengan
material lantai parket. Kenyamanan ini didapat
Gambar 20. Side Wing pada Panggung proscenium di
dari lapisan bawah karpet vinyl yang Gedung Wayang Orang Sriwedari
mengandung busa. Panggung proscenium pada (Foto: Rafia, 27 Januari 2021)

Gedung Wayang Orang Sriwedari


menggunakan karpet vinyl berwarna hitam.
Sambungan antar karpet ditutup dengan lakban
(selotip yang berukuran besar) berwarna hitam.
Penggunaan lakban ini sangat mengganggu
pemandangan. Bila terkelupas juga dapat Gambar 21. Detail Side Wing yang Dapat Digeser pada
Panggung proscenium di Gedung Wayang Orang
membahayakan karena dapat membuat pelaku
Sriwedari
pertunjukan tersandung. Bekas lem yang (Foto: Rafia, 2 Februari 2021)

terdapat pada lantai juga membuat kotor kaki Enam side wing pada bagian depan terdiri
saat menginjaknya, mengingat para pemain atau dari satu lapis sayap permanen. Sedangkan
pelaku pertunjukan tidak menggunakan alas enam side wing di bagian belakang terdiri dari
kaki. dua lapis sayap. Lapisan belakang permanen
tidak dapat digeser, sedangkan lapisan depan
dapat digeser. Terdapat lukisan tangan berupa
pepohonan di hutan pada lapisan sayap yang
359
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

dapat digeser. Ini digunakan untuk adegan yang ke auditorium. Bagian depan apron pada
memerlukan latar hutan. Sedangkan ketika panggung di Gedung Wayang Orang Sriwedari
adegan tidak di dalam hutan, maka sayap memiliki bentang 1.030cm, sedangkan bagian
tersebut dapat digeser masuk dan yang terlihat belakang 142cm. Bagian samping kanan dan
adalah lapisan sayap bagian belakang. kiri 320cm, dengan lebar tangga 100cm.

6. Curtain
Curtain merupakan tirai kain yang
memisahkan panggung dan ruang penonton.
Digunakan (dibuka) untuk menandai dimulainya
pertunjukan. Ditutup untuk mengakhiri
pertunjukan. Digunakan juga dalam waktu jeda Gambar 23. Apron Panggung proscenium di Gedung
Wayang Orang Sriwedari
penataan set dekor antara babak satu dengan (Foto: Rafia, 27 Januari 2021)
lainnya. Curtain pada panggung proscenium di
Apron pada panggung proscenium di
Gedung Wayang Orang Sriwedari
Gedung Wayang Orang Sriwedari memiliki
menggunakan kain putih dengan motif
kemiringan. Hal ini dapat dilihat dan dibuktikan
gunungan di tengahnya. Untuk proses naik dan
dengan tinggi apron bagian belakang sama
turun curtain ini sama dengan border, yaitu
dengan tinggi lantai panggung yaotu 80 cm,
manual menggunakan tangan tanpa bantuan
sedangkan tinggi apron bagian depan 60 cm.
mesin.
Kemiringan ini sangat baik untuk jarak pandang
penonton bagian belakang, karena penonton
dapat melihat panggung secara keseluruhan.
Bahan yang digunakan pada apron tentunya
sama dengan bahan yang digunakan pada lantai
panggung.

Gambar 22. Curtain pada Panggung Proscenium di


Gedung Wayang Orang Sriwedari 8. Orchestra Pit
(Foto: Rafia, 27 Januari 2021)
Orchestra Pit adalah tempat para musisi
7. Apron orkestra bermain. Pada panggung proscenium di
Apron atau serambi panggung adalah Gedung Wayang Orang Sriwedari, orchestra pit
daerah yang terletak di depan layar atau persis merupakan tempat untuk para penabuh gamelan
di depan bingkai proscenium, bagian lantai dan sinden, terletak tepat di depan apron
panggung paling depan yang dibatasi oleh garis panggung. Orchestra pit ini sudah permanen
layar dan ujung lantai panggung yang menjorok

360
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

menggunakan cor beton untuk lantai dan tepian


pembatasnya.

Gambar 26. Dinding Pembatas Orchestra Pit pada


Panggung proscenium di Gedung Wayang Orang
Sriwedari
(Foto: Rafia, 2 Februari 2021)
Gambar 24. Orchestra Pit pada Panggung proscenium di
Gedung Wayang Orang Sriwedari
Lantai yang digunakan untuk orchestra pit
(Foto: Rafia, 2 Februari 2021)
pada panggung di Gedung Wayang Orang
Dinding pembatas pada orchestra pit
Sriwedari adalah parket. Lantai kayu atau
dahulu dibangun tinggi, karena penabuh
parquet berasal dari kata parquetry yang berarti
gamelan tidak untuk dipertontonkan. Namun
seni memasang atau menata bilah-bilah kayu
seiring berjalannya waktu, kini penabuh
tipis dengan pola geometris pada sebidang lantai
gamelan juga menjadi bagian dari penyajian
(Rahayu, 2014). Jenis parket ada 2 yaitu parket
pementasan yang dipertontonkan, sehinggan
yang terbuat dari kayu solid dan parket yang
dinding pembatas pada orchestra pit dibuat
terbuat dari kayu asli dengan teknologi layer
lebih rendah dari tinggi apron. Tinggi dinding
(engineer parquet) untuk mencapai tingkat
pembatas orchestra pit di Gedung Wayang
kestabilan yang sempurna. Pola lantai yang
Orang Sriwedari adalah 60 cm dengan tebal 30
digunakan adalah pola lantai kayu mozaik.
cm. Sedangkan tinggi lantai orchestra pit dari
Penggunaan parket untuk lantai di orchestra pit
lantai penonton adalah 30 cm. Dinding
kurang tepat, dikarenakan dapat manimbulkan
orchestra pit menggunakan finishing keramik.
bunyi ketika alat-alat bergeser. Selain itu, tidak
terdapat penyerapan untuk suara gamelan yang
cukup kencang. Lantai pada orchestra pit
sebaiknya dilapisi dengan vinyl seperti pada
panguung atau bisa juga menggunakan karpet
kain.

Gambar 25. Dinding Pembatas Orchestra Pit pada


Panggung proscenium di Gedung Wayang Orang
Sriwedari PENUTUP
(Foto: Rafia, 2 Februari 2021)
Panggung proscenium di Gedung Wayang
Orang Sriwedari memiliki semua bagian-bagian
panggung proscenium. Bahan yang digunakan
361
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

untuk bingkai dan side wing adalah triplek. Kain Orang Sriwedari, dan seluruh pihak yang tidak
mori yang dilukis tangan menjadi bahan untuk dapat saya sebutkan satu-persatu.
border dan cuetain. Warna-warna yang
KEPUSTAKAAN
digunakan pada desain panggung proscenium di
Gedung Wayang Orang Sriwedari adalah Bangsa, P. P. dan P. (2008). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. 2008.
warna-warna pastel yang memberikan kesan
Cinthya, A., & Bachrun, A. S. (2016). Kajian
kalem, sehingga dapat menonjolkan lakon yang Terhadap Ruang Tata Panggung Teater
Tradisional. Jurnal Arsitektur, Bangunan,
mementaskan kesenian wayang orang. Lantai
& Lingkungan, 5, 75–82.
panggung menggunakan finishing karpet vinyl. Leitermann, G. (2017). Theater Planning. In G.
Leitermann (Ed.), Theater Planning (1st
Bahan vinyl sangat cocok untuk finishing
ed.). Routledge.
panggung tradisi karena materialnya yang https://doi.org/10.4324/9781315713069
Minawati, R. (2019). KOMODIFIKASI:
lembut dan tidak licin sangat aman dan nyaman
MANIPULASI BUDAYA DALAM
bagi lakon wayang orang yang tidak (AJANG) PARIWISATA Rosta.
Kemampuan Koneksi Matematis (Tinjauan
menggunakan alas kaki. Hanya pada
Terhadap Pendekatan Pembelajaran Savi),
sambungannya lebih baik tidak menggunakan 53(9), 1689–1699.
Nuralia, L. (2017). Kajian Arti dan Fungsi
lakban. Sedangkan bahan lantai untuk pengrawit
Ragam Hias pada Rumah Tuan Tanah
(orchestra pit) menggunakan finishing lantai Perkebunan Tambung, Kabupaten Bekasi.
Purbawidya, 6(1), 43–60.
parket. Lebih baik finishing diganti dengan
Rahayu, N. N. S. (2014). Lokal Genius Pada
karpet vinyl atau karpet bulu, mengingat pada Interior Etnik Bali Masa Kini. Jurnal
Desain Interior, 1(1), 55–63.
bagian lantai pengrawit membutuhkan
Rusmana, T. (2017). Penciptaan Teater Dan
penyerapan suara. Perlindungan Hak Cipta. Ekspresi Seni,
18(1).
https://doi.org/10.26887/ekse.v18i1.8
UCAPAN TERIMAKASIH
Surasetja, R. I. (2007). Fungsi, ruang, bentuk
dan ekspresi dalam arsitektur. Bahan
Terimakasih sebesar-besarnya saya tujukan
Kuliah, 110(2007), 1–13.
kepada seluruh pihak yang mendukung dan http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._P
END._TEKNIK_ARSITEKTUR/19600205
membantu penelitian ini secara langsung
1987031-
maupun tudak langsung. Yang pertama tentu R._IRAWAN_SURASETJA/Hand_Out/F
UNGSI_RUANG_BENTUK_DAN_EKSP
pihak Pascasarjana Institut Seni Indonesia
RESI.pdf
Surakarta yang telah membantu memberikan Tindaon, R. (2015). Kesenian Tradisional dan
Revitalisasi. April, 1–13.
surat pengantar untuk perijinan penelitian.
Yusril. (2012). Kreativitas dan Imajinasi
Kedua kepada pihak Walikota Surakarta yang Sutradara Membangun Teater Menuju
Ruang publik. Ekspresi Seni, 14(1), 136–
telah memberikan persetujuan untuk melakukan
146.
penelitian pada panggung di Gedung Wayang

362
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Ana Rosmiati / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL 23 NO. 2. NOVEMBER (2021) 2580-2208

Wawancara dengan Eko Prihantoro, selaku


dosen ISI Surakarta dan mantan ketua pengurus
Gedung Wayang Orang Sriwedari.

363
Ana Rosmiati http://creativecommons.org/licenses/by/4.0

Anda mungkin juga menyukai