Anda di halaman 1dari 10
Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal (1950-1959) 1. Kondist Politik a, Bubarnya Republik Indonesia Serikat (15) Pada 1950-1959, Indonesia menganut sistern Demokrasi Liberal, Sistem ini dimulal sejak berlakunya PIS. Republik Indonesia (MRI) menjadi salah satu dari tujuh negara bagian yang membentuk RIS, dengan wilayah meliputi Aceh, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sumatra Tengah, Tapanuli, dan Yogyakarta. Sukarno menjadi Presiden RIS dan Moh. Hatta menjadi perdana menterinya. Sistern pemerintahan yang berlaku adalah sister pererintahan parlementer, Apa perbedaannya dengan sister pemerintahan pada Masa Perjuangan? Pada Masa Perjuangan, perdana renteri ditunjuk oleh presiden tanpa pemilu terlebih dahulu. Konstitusi RIS mengamanatkan penyelenggaraan pemilu untuk membentuk pemerintahan yang baru yang dipimpin oleh seorang perdana menteri. Perdana menteri berasal dari partai/koalisi partal yang meraih suara terbanyak. Namun, RIS hanya bertahan delapan bulan sejak berdirinya pada 27 Deseber 1949, Pada 17 Agustus 1950, RIS dibubarkan. Mengapa? Rakyat Indonesia tetap menginginkan bentuk negara kesatuan, Satu per satu, negara-negara bagian RIS bergabung dengan Republik Indonesia. Konstitusi RIS Pasal 43 dan 44 mengizinkan penggabungan antara n atau daerah asalkan sesuai dengan kehendak rakyat Konkretnya, negara-negara bagian yang ingin bergabung dengan negara bagian atau daerah tain harus meminta pendapat rakyat terlebih dahulu melalui plebisit (referendum). Mula-mula, negara bagian Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Madura bergabung dengan Ri. Sejak 22 April 1950, tersisa tiga negara bagian yang membentuk RIS, yaitu Republik Indonesia, Negara Sumatra Timur, dan Negara Indonesia Timur (NIT). Melihat antusiasme negara-negara bagian untuk bergabung dengan Rl, Perdana Menteri RIS Moh. Hatta membujuk Sukawati (NIT) dan Mansur (Negara Sumatra Timur) untuk bergabung. Sukawati dan Mansur sepakat bergabung dengan Rl. negara-bagia di negara bagian/daerah tersebut. b. Kembali ke negara kesatuan dan UUDS 1950 Pada 17 Agustus 1950, RIS bubar dan NKRI kembali berdiri tegak. NKRI menggunakan UUD-Sementara 1950. Disebut sementara karena menunggu UUD baru yang akan disusun oleh Konstituante hasil pemilu. Pembentukan konstitusi baru diamanatkan dalam Pasal 134 UUDS 1950. [:) Sejarah untuk SMK/MAK Kelas XI & Dipindai dengan CamScanner sistem pemerintahan yang dianut UUDS 1950 tidak jauh perbeda dengan yang dianut dalam Konstitusi RIS 1949, yaitu sistem lementer semu (kuasi-partementer), Disebut kuasi-parlementer dapat banyak ciri presi ; karena tert ri presidensial di d; iri-ci weyaknye adalah sebagai berkut, i dalamnya. Ciri-ciri perdana menteri diangkat oleh a parlemen) (Pasal 51 Ayat 2). Presiden (seharusnya oleh pb. Kekuasaan Perdana menteri sebagai ketua dewan menteri masih dicampurtangani oleh presiden (seharusnya presiden hanya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri) (Pasal 46 Ayat 1). c. Pengangkatan atau penghentian menteri-menteri dan kabinet dilakukan dengan keputusan presiden (lazimnya oleh parlemen) (Pasal 51 Ayat 5). 4, Presiden dan wakil presiden berkedudukan selain sebagai kepala negara juga sebagai kepala pemerintahan (seharusnya terpisah) {Pasal 45 jo 46 Ayat 1). e, Pembentukan kabinet dilakukan oleh presiden dengan menunjuk seseorang atau beberapa orang pembentuk kabinet (lazimnya igh parlemen) (Pasal 50 jo 51 Ayat 1). c. Kabinet-kabinet pada masa Demokrasi Liberal Pada masa ini, PNI dan Masyumi merupakan partai yang terkuat di DPR. Dalam waktu lima tahun (1950-1955), PNI dan Masyumi bergantian memegang kekuasaan di kabinet. Berikut kabinet-kabinet pada masa penerapan Demokrasi Liberal. Tabel 5.3 Kabinet-kabinet selama masa Demokrasi Liberal (1950-1959). Nama Kabinet ‘Masa Pemerintahan Peristiwa Penting Kabinet Natsir (Masyumi) |6 September 1950-21 Maret | Program Benteng (Menperindag 1951 ‘Sumitro Joyohadikusumo); Peraturan Pemerintah No, 39 tahun 1950 tentang DPRD. Kabinet Sukiman 27 April 1951-3 April 1952 | Mutual Security Act (MSA) atau (Masyumi) jundang-undang kerja sama keamanan dengan Amerika Serikat, 'yang membuat Kabinet ini berpihak ke Blok Barat. inet Wi 111952-3 Juni 1953 | Gerakan separatisme di sejumlah poem ien (ie [ee daerah; Peristiva 17 Oktober 1952; Peristiwa Tanjung Morawa di Sumatra Utara 12 Agustus 1955 | Sistem ekonomi Ali-Baba; AMEE Pemberontakan di sejumiah daerah; Masalah rian Barat; Korupsi merajalela; Konferensi Asia-Afrika, Bandung. Kabinet Ali Sastroamijoyo | (koalisi PNI dan NU) Bab 5 | Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi Bangsa Indonesia pada @) Masa Perjuangan, Masa Demokrasi Liberal, dan Masa Demokrasi Terpimpin & Dipindai dengan CamScanner | pears yortawns yotry C0 pote 79 cayissriat Hp anny VA) at) Vo Ty, (asniah Mes ehette, vom Myresbnya WHewte PH ‘ite Kabinet Ali Sastrosmiyya i |20 Maret 1956-4 Maret 1947 (sll PA, Masyumi, dan Yabinet Juanda (Zaken [9 pri 1957-5 Ju 199 To. embercrnaian VHA tae Perit 1) Kabinet Natsir (6 ‘September 1950-21 Maret 1951) Kabinet ini dipimpin oleh Moh, Natsir,tokiuh anti-Fs yarn memperjuangkan kembalinya Indonesia be bentuk negara bersasan la ditunjuk Sukarno menjadi perdana menterl pada 17 Aguets 751, tetapi baru dilantik pada 6 September 1959. Pada masa ini, banyak terjadi pesnberontakan, seperti Gerakan DI/TIL, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, dan Gerakan PMS. Mavalah Irian Barat juga belum ditemukan solusinya, Karena Cianygen gary mengatasi persoalan-persoalan tersebut, parlemnen menyarniaitan mosi tidak percaya pada 22 Januari 1951, yang berujuny jatuhnys Kabinet Natsir. 2) Kabinet Sukiman (27 April 1951-3 April 1952) Pada masa Sukiman, terjadi pemberontakan DI/TI! dan Republik Maluku Selatan (RMS). Kabinet ini berakhir Karena masi tidak percaya parlemen lantaran Sukiman menandatangani kerja sama pertahanan termasuk jual-beli persenjataan dengan Aimeriva Serikat (Mutual Security Act). Kebijakan ini dilakukan di tengah berkecamuknya Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet. Parlerien mengecam Sukiman karena melanggar prinsip bebas-aktif yang menjadi landasan politik (uar negeri Indonesia. 3) Kabinet Wilopo (3 April 1952-3 Juni 1953) Kabinet Sukiman digantikan oleh Kabinet Wilopo. Pada masa ini, muncul berbagai gerakan separatisme dan gejolak politik internal. Salah satunya adalah Peristiwa 17 Oktober 1952 ketika KSAD A. Nasution dan tujuh panglima daerah dengan dukungan mahasiswa berdemonstrasi menuntut pembubaran parlemen (DPR-Sementara). Bahkan, Kemal Idris, salah satu dari tujuh panglima, mengarahkan moncong meriam ke istana dengan dalih melindungi Presiden Sukarno. Peristiwa ini dipicu rencana KSAD A.H. Nasution mengembalikan tentara sesuai fungsinya. Pada masa itu, banyak tentara yang menjatankan fungsi ganda, yaitu sebagai tentara dan sebagai politisi (menjadi anggota/pemimpin partai politik dan anggota DPR/MPR). & Sejarah untuk SMK/MAK Kelas X1 Dipindai dengan CamScanner etl MASULIBN, Agog a po rywukan TONGAN. Mey Perubahan len il - dM foot tala hasil pornity ‘ily y porubahan kate, gor Be Katona Mondapat logitinnast a wel dal kya iy sist lal, HONCANA INL an Hap sate. Mevske PAN Hom HEA A stay ona” dati Kinerja yang buruk, ppp Pp ALAM, Nasution ae) H0ESPONS toa ees nn kay pa lh apis 7 Oktober tone Ya Henn ins gartemen (DPR-S) mencampurl tala wen sritele nie {w-AD yang dapat mempertemah AD itu sone hen eal fut permubaran pate dengan ant ee meno giktator,tetapl akan berusaha momporcepat pom aoe Al nasutlon Kemudian mengajukan permohanan mengundurkan div, Gojolak lainnya adalah Peristiwa Tanjung Morawa, Sumates Utara (16 Maret 1953). Kabinet Witopo diangyap tidak mampu mengatast persoatan tanah perkebunan milk pengusaha swasta Belanda, Dell pianters Vereeniging atau DVP, di Tanjung Morawa, Sumatra Utara Tanah ini ditinggalkan pemitik rst lonang mamauaatl Pemiliknya pada saat Jepang menduduki Indonesia. Pada masa Jepang, petani setempat menduduki dan mengolah lahan tersebut. Namun, KMB mengamanatkan bahwa pemilik tama dapat menguasai kembali tahan tersebut, itutah sebabnya, pemerintahan Wilopo mengerahkan aparat bersenjata untuk membebaskan lahan tersebut dari penguasaan petani, Peristiwa ini memakan lima korban jlwa. Parlemen serta pers bereaksi Keras atas peristiwa ini, yang berujung jatuhnya Kabinet Wilopo pada 2 Juni 1953. Kabinet Wilopo digantikan oleh Kabinet Ali Sastroamijoyo |. eMACAT Int hanya bisa MHL ReeQor A io ul nunglan When tidak (entar mevaujidian taka po 4) Kabinet Ali Sastroamijoyo | (31 Juli 1953-12 Agustus 1955) Salah satu masalah yang terjadi pada masa Kabinet Ali | {31 Juli 1953-12 Agustus 1955), atau Kabinet Ali-Wongso, adalah memburuknya kondisi perekonomian. Masalah lainnya adalah terjadinya pemberontakan di sejumlah daerah. Merosotnya perekonomian disebabkan korupsi dan inflasi. Karena dianggap gagal, Partai NU menarik para menterinya, yang diikuti partai-partai lainnya. Kabinet Ali | menyerahkan kembali mandat kepada presiden pada 24 Juli 1955. Meskipun demikian, Kabinet Ali | berhasit mengukir prestasi dengan menyelenggarakan Konferensi Asia~Afrika (KAA) di Bandung pada 18-25 April 1955. Pemilu pertama pada 1955 juga merupakan rancangan kabinet ini, tetapi pelaksanaannya dilanjutkan oleh kabinet berikutnya (Kabinet Harahap). Bab 5 | Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi Bangsa Indonesia pada & Masa Perjuangan, Masa Demokrasi Liberal, dan Masa Demokrasi Terpimpin & Dipindai dengan CamScanner 0 Tahun Indonesia Merdeka Gambar 5.4 Beberapa kabinet yang memerintah pada masa Demokrasi Liberal a) Kabinet Wilopo, ') Kabinet Ali |, c) pelantikan sebagai perdana menteri Moh, Natsir pada September 1950, dan d) pelantikan Burhanuddin Harahap sebagai perdana menteri pada Agustus 1955. 5) Kabinet Harahap | (12 Agustus 1955-3 Maret 1956) Pada 29 Juli 1955, Wakil Presiden Moh. Hatta mengumumkan tiga nama calon formatur kabinet baru, yaitu Wilopo, Sukiman, dan Assaat. Ketiga calon ini justru sepakat untuk memilih Moh. Hatta sebagai perdana menteri sekaligus menteri pertahanan. Namun, karena saat itu Moh. Hatta masih menjabat sebagai wakil presiden, Moh, Hatta kemudian menunjuk Burhanuddin Harahap untuk membentuk kabinet. Harahap ditunjuk sebagai formatur kabinet ini karena ia berasal dari Partai Masyumi, partai Islam yang berpengaruh ketika itu. Salah satu program unggulan Kabinet Harahap adalah penyelenggaraan pemilu untuk memilih anggota DPR dan Konstituante. Sesuai namanya, tugas Konstituante adalah menyusun Undang-Undang Dasar yang baru menggantikan UUDS 1950. UUDS 1950 harus diganti karena pada masa itu sering terjadi pergantian kabinet sehingga menimbulkan ketidakstabilan politik. Selain itu, tidak ada partai yang dominan di parlemen. Kabinet Harahap membubarkan diri pada 3 Maret 1956 karena telah menyelesaikan tugas-tugasnya. 6) Kabinet Ali Il (20 Maret 1956-4 Maret 1957) Pemilu pada 29 September 1955 berhasil diselenggarakan. Empat besar dalam perolehan suara adalah PNI, Masyumi, NU, @ ‘Sejarah untuk SMK/MAK Kelas XI Dipindai dengan CamScanner yt pxt, PNE vena dikotuat ‘ilo Aly « a ahs AW PN Kena tocar ag tl VO Hip ally ‘! oy V oiata penta menterl dan Memiyphy Kabinot, Motijalal sehagat panatel 1956 saMpal 4 Marat yay, Nt "elaNG ManAhAL sejak age aN Wham Chatld sohingga al a oleh Mohamad spice Aul=ROOMtdhany, "CTT fuga disehat juga xabinet ALTE menyelosatkan pom qn seca? unilateral (septhak), batk ‘ in Feta molakukan Uhidakan-tiidakany aujnga MeNeTUSKAN Porangan Unt facto RepubtIK Inclonesta ata hay taxon xabinet AUT meNGhadapl persoalan pbk dalam nm qunculnya Dewan-Dewan Daorah, Perdana Menta Alin ae pehasil mengatasi keadaan, OF tongal kondlis op ut we 27 besember 1956, Masyumi memutuskan monarth hederc on xabinet AU HE dengan alasan tidak mau ber tanggan joao suas penyetesaian peristiwa-peristiwa yang sedang texjadi di Sumatra (baca: Dewan-Dewan Daerah), Tanpa dukungan Mas 3 ; syuml, Kabinet A I bubar pada 14 Maret 1957 setetah satu tahun bertugas, " lAN soluruly Herjanjian ‘414 TOLL MaupUN materi Untuk Mengatash akibatnya, 7) Kabinet Juanda (9 April 1957-5 Juti 1959) Kabinet berikutnya adalah Kabinet Juanda. Kabinet Juanda disebut Zaken Kabinet karena para menterinya sebagian besar dilsl para pakar, bukan wakil partal. Tyjuannya adalah a) menghindari malfungsi kabinet; b) menghindari terjadinya korupst para pojabat; dan ) memaksimalkan kinerja para menter|, Prestasi gemilang Kabinet Juanda adalah Deklaras! Juanda (1957). Dektarasi ini menyatakan bahwa lautan dan daratan Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh dan buat. d. Dekret Presiden 5 Juli 1959 Oleh karena kabinet sering bergantl, program-program ekonom| yang telah dirancang tidak dapat dijalankan secara utuh. Keadaan bertambah runyam karena pada saat yang sama gerakan separatisme meningkat. Sementara itu, Konstituante gagal menetapkan UUD yang baru, Dalam rangka mengatasl ancaman internal dan kondisi politik yang tidak stabil, Presiden Sukarno mengusulkan kembati ke UD 1945, Namun, usulan tersebut ditolak oleh Konstituante, Presiden Sukarno kemudian menyampaikan amanat di depan Sidang Konstituante pada 22 April 1959 yang berlst anjuran untuk kembali ke UUD 1945, Menanggapl amanat Sukarno, Konstituante melakukan pemungutan suara pada 30 Mei 1959 dengan hasil 269 Suara menyetujui UUD 1945 dan 199 suara menolak, Meskipun Bangsa Indonesia pada Babs, Jan Kehidupan Politik dan Ekonomi ab 5 | Perkembangan Kerri Liberal, dan Masa Demokrasi Terpimpin Masa Perjuangan, Masa Demokras Dipindai dengan CamScanner banyak suara setuju, voting harus dulang Karena jumlah suara tiga rmemenuhi kuorum. Pemungutan suara kedua dilakukan pada dan» Juni 1959 yang kembali berujung kegagalan karena tidak memenyp, kuorum. Gagalnya Konstituante melaksanakan tugasnya dan kebuntuan politik yang menyertainya mendorong Sukarno mengeluarkan Dekret Presiden 5 Juli 1959. IsiIsi dekret tersebut adalah sebagai berikyt, 1) Pembubaran Konstituante. 2) Berlakunya UUD 1945. 3) Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu sesingkat. singkatnya. Dekret Presiden 5 Juli 1959 menandai dimulainya era Demokrasi Terpimpin di Indonesia. Selain itu, dengan adanya Dekret Presiden, sistem pemerintahan liberal dan kabinet parlementar berakir, digantikan dengan kabinet presidensial. 2. Kondisi Ekonomi Pada masa Demokrasi Liberal, ada tiga masalah pokok dalam bidang ekonomi, yaitu sebagai berikut. a. KMB memutuskan Indonesia membayar utang-utang Belanda sejak 1942, yang memberatkan ekonomi Indonesia, b. Adanya ketidakstabilan politik akibat jatuh bangunnya kabinet, yang berdampak ketidakberlanjutan program. Ekspor Indonesia hanya mengandalkan hasil perkebunan, sementara angka pertumbuhan penduduk meningkat tajam. Untuk mengatasi kondisi-kondisi tersebut, Menteri Sumitro Joyohadikusumo merancang Gerakan Benteng, Gagasan dasar Gerakan Benteng adalah pentingnya mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. Program ini berjalan selama tiga tahun (1950-1953). Lebih dari 700-an pengusaha pribumi memperoleh bantuan kredit. Namun, program ternyata gagal dan membebani keuangan negara. Salah satu faktornya adalah mentalitas para pengusaha pribumi yang konsumtif serta ingin mendapat keuntungan secara cepat. Pada masa berikutnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan Ali-Baba. Program ini merancang pemberian Sumber: iiwiknediaorg kredit dan lisensi pada pengusaha swasta nasional agar Gambar 55 prot pr, daPat bersaing dengan para pengusaha asing, Akan tetapi Sumitro Joychadikusume. Program ini pun gagal karena pengusaha nasional sangat miskin pengalaman. ® Sejarah untuk SMK/MAK Kelas xi & Dipindai dengan CamScanner DURA POUUS), yuanda | Maka otomay: era sebelUMnya, Korps) ian Dara mente enteri yang ahil di bidang inyé NVA nise tidak SePerti Kabinet-kabinee <2 akan mempangun bangsa, net Sebetumnya sue tan bangsa, * “anda berkomitmi en ® bukan polis, meas ian satu kebijakan_ ekonomi yang dikeluary o pat masa pemokrasi Liberal (igs; en emerah yeniaon Ali-Baba. Kebijakan ini gaga, men adalah sae rangrya pengal “el ian ura laman para AT embebani Keuangan negars 2U2S#h8 nasionat 8. i talitas konsumtif c. men 7 Para pengusa F,pengusaha asing ddukung ole, betas pena ah dari Eror2 sect Hah dari | codeunny BE terjadi banyak kredit macet di kal ‘Mengerjakan soal langan pen Ui Kem: nasional igusaha 7 Ne blll perkembangan Kehidupan Politik dan Eke qi 9 pada Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) | tondisi Politik pemokrast Terpimpin adalah sistem demokrasi pam dan perikian tesa kepada peminpin, yal sukana ra vemokrasi Terpimpin (1959-1965) menandai berakhirnya gemokrasi Liberal, yang ditandai dengan mundurnya Ir. Juanda saagei perdana menteri. ‘pemokrasi Terpimpin dilandasi oleh sila ke-4 Pancasila, Menurut tp MPRS, Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi kerakyatan jag cipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan sawakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara song royong di antara semua kekuatan nasional yang progresit ‘enlusioner dengan berporoskan nasionalisme, agama, dan lemunisme (Nasakom). Kata “dipimpin” kemudian ditafsirkan sebagai devokrasi yang harus dipimpin oleh tokoh tertentu, yang tidak lain atilah Sukarno. ‘Ada tiga hal pokok yang melatarbelakangi berlakunya Demokrasi Tersimpin, yaitu sebagai berikut. 1) Konstituante gagal menyusun UD baru unt _ UUD-S 1950. 4 Terjadinya masalah keamanan na separatisme di berbagai wilayah. Seringnya pergantian kabinet menyel ekonomi tidak dapat dijalankan secara utuh. sn Ekonomi Bangsa Indonesia pada (dan Masa Demokrasi Terpimpin uk menggantikan sional berupa gerakan pabkan program-program ®2b5 | Perkembangan Kehidupan Politik da Maen ma is namoakrasi Liberal & Dipindai dengan CamScanner Oleh karena itu, pada 5 Juli 1959, Presiden Sukarno membubarkan partemen dan Konstituante serta menegaskan Kembali ke UD 1945, la kemudian membentuk Kabinet Kerja dengan dirinys sendiri perdana Menteri dan Ir, Juanda sebagai menteri pertama. Mereka dilantik dilantik pada 10 Juli 1959, Program utama kabinet ini: mengatas| masalah sandang pangan, meningkatkan keamanan di dalam neger ram Kabinet Kerja). dan mengembalikan Irian Barat (Tri Prog Perhatikan Tabel 54 berikut untuk mengetahui kabinet-kabinet yang berlaku pada masa Demokrasi Terpimpin. = 5.4 Kabine-kainet selma masa Demokrasi Termin (1959-1965) Nama Kabinet Masa Pemerintahan Pecan Kabinet Kerjal [10 Juli 1959-18 Februari 1960. tr-Sukamno KKabinet Kerja __[18 Februari 1960-6 Maret 1962 ir, Sukarno Kabinet Kerja i [8 Maret 1962-13 November 1963_[Ir Sukarno Kabinet Kerja lV_|13 November 1963-27 Agustus 1964] |r, Sukarno Kabinet Owikora | [27 Agustus 1964-22 Februarl 1966 _|Ir, Sukarno Kabinet Dwikorall [24 Februari 1966-28 Maret 1966 _ [Ir Sukarno baga-lembaga, seperti MPRS Pemerintah membentuk lem! 1959) yang anggotanya ditunjuk (Penetapan Presiden No. 2 Tahun | dan diangkat oleh Presiden. Selanjutnya, dibentuk pula Dewan Pertimbangan Agung (DPA) melalui Penetapan Presiden Nomor 3 in tangsung oleh Presiden Sukarno. Tahun 1959, yang juga dipimpit Dalam perkembangannya, Presiden Sukarno juga mengambit lth secara langsung pimpinan tertinggl angkatan milter dengan Tertinggi (Koti). Melalui semboyan membentuk Komando Operasi “Kembali ke UUD 1945", Sukarno memperkuat angkatan bersenjata dengan mengangkat sejumtah jenderal pilihan ke posisi-posisi penting dalam struktur kelembagaan militer. PKI berkembang Karena didukung oleh presiden, antara (ain melalui pembentukan Kabinet Gotong Royong atau kabinet kaki empat. Kaki-kaki yang dimaksud adalah PKI, Majels Syuro Muslim Indonesia (Masyumi), Nahdlatul Ulama (NU), dan Partai Nasional Indonesia (PNI). Sukarno juga memberikan ajaran tentang Pada masa ini, kaum nasionalis, agama, dan komunis bersatu. Ajaran ini ‘an sebutan Nasakom. Menurut Sukarno, sebagai bangsa, ginya kita semua harus bersatu dan bergerak secara evolusioner demi pembangunan Indonesia. Konseps! k mendapatkan tentangan, baik dari maupun dari elemen masyarakat. pentingnya dikenal deng: apa pun ideoto: progresif dan r presiden tentang Nasakom banyal tokoh-tokoh Masyumi, NU, PNI, @ Sejarah untuk SMK/MAK Kelas XI & Dipindai dengan CamScanner . Meskipun demikian, sux tentang Nasakom. Hal inj 17 Agustus 1959 berjudut tersebut dirumuskan me dengan judul “Manifesto ‘ano semakin mempertegas konsepsi disampaikannya dalam pidato pada “Penemuan Kembali Revolusi kita’. Pidato Nadi Garis Besar Haluan Negara (GBHN) Politik Republik Indonesia” (Manipol). konomi sementara pemasukan stagnan ahkan berkurs j ang, ieee barubepieene Maret 1368, Pemerintah mengeluarkan | Perekonomian negara, yaitu Deklarasi om Cutan Dekon berisi 14 Peraturan pokok: Patibentulcen Dekon ber mencibtakan perekonomian yang bersifat i demokratis, dan bebas dari pen Shanes ih garuh sisa-sisa imperialisme sehingga dapat mencapai tahap ekonomi Sosialis Indonesia yang terpinpin, Namun, dalam pelaksana, . pereknomian negara mengalam stagnate ae, memeUst harga-harga barang mengalami kenaikan hingga 400%. Kondiel oy semakin diperparah dengan peristiwa ko, 5 a 20 Jan 1963-11 Agustus 1966), (Catat, Malaysia dipicu oleh rencana Inggris m yang meliputi Semenanjung Melayu, Singapura, Sarawak, Brunel, den Sabah. Sukarno menentang rencana tersebut karena federasi tersebut hanyalah boneka Inggris yang kelak pasti mengancam kemerdekaan Indonesia. Itulah sebab Konfrontasi indonesia-Malaysia) Untuk mengatasi kemerosotan ekonomi, pemerintah Menekan inflasi dengan mendevaluasi mata uang rupiah melalui Penetapan Presiden No. 27 Tahun 1965. Pemerintah menggunting uang senilai Rpi.000 menjadi senilai Rp1,00. Dalam praktiknya, kebijakan moneter tersebut malah meningkatkan inflasi. Hal ini semakin diperparah oleh mandeknya ekspor yang memperlemah devisa negara. Pada 1965, untuk pertama kalinya dalam sejarah moneter Indonesia, pemerintah membelanjakan cadangan devisa negara hingga tiga juta dolar Amerika Serikat. Suatu angka yang terbilang besar pada waktu itu. Sebagian besar dana tersebut dihabiskan untuk membiayai seluruh Fegiatan politik yang terkait dengan konfrontasi Indonesia-Malaysia. embentuk federasi Malaysia @ & Dipindai dengan CamScanner 8b 5 | Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi Bangsa Indonesia pada Masa Perluangen Masa Demokrasi Liberal, dan Masa Demokrasi Terpimpin

Anda mungkin juga menyukai