Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi
pada Masa Demokrasi Liberal (1950-1959)
1. Kondist Politik
a, Bubarnya Republik Indonesia Serikat (15)
Pada 1950-1959, Indonesia menganut sistern Demokrasi Liberal,
Sistem ini dimulal sejak berlakunya PIS. Republik Indonesia (MRI)
menjadi salah satu dari tujuh negara bagian yang membentuk RIS,
dengan wilayah meliputi Aceh, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Lampung, Sumatra Tengah, Tapanuli, dan Yogyakarta. Sukarno
menjadi Presiden RIS dan Moh. Hatta menjadi perdana menterinya.
Sistern pemerintahan yang berlaku adalah sister pererintahan
parlementer, Apa perbedaannya dengan sister pemerintahan pada
Masa Perjuangan? Pada Masa Perjuangan, perdana renteri ditunjuk oleh
presiden tanpa pemilu terlebih dahulu. Konstitusi RIS mengamanatkan
penyelenggaraan pemilu untuk membentuk pemerintahan yang baru
yang dipimpin oleh seorang perdana menteri. Perdana menteri berasal
dari partai/koalisi partal yang meraih suara terbanyak.
Namun, RIS hanya bertahan delapan bulan sejak berdirinya
pada 27 Deseber 1949, Pada 17 Agustus 1950, RIS dibubarkan.
Mengapa? Rakyat Indonesia tetap menginginkan bentuk negara
kesatuan, Satu per satu, negara-negara bagian RIS bergabung
dengan Republik Indonesia.
Konstitusi RIS Pasal 43 dan 44 mengizinkan penggabungan antara
n atau daerah asalkan sesuai dengan kehendak rakyat
Konkretnya, negara-negara bagian
yang ingin bergabung dengan negara bagian atau daerah tain harus
meminta pendapat rakyat terlebih dahulu melalui plebisit (referendum).
Mula-mula, negara bagian Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Madura
bergabung dengan Ri. Sejak 22 April 1950, tersisa tiga negara bagian
yang membentuk RIS, yaitu Republik Indonesia, Negara Sumatra
Timur, dan Negara Indonesia Timur (NIT).
Melihat antusiasme negara-negara bagian untuk bergabung
dengan Rl, Perdana Menteri RIS Moh. Hatta membujuk Sukawati
(NIT) dan Mansur (Negara Sumatra Timur) untuk bergabung.
Sukawati dan Mansur sepakat bergabung dengan Rl.
negara-bagia
di negara bagian/daerah tersebut.
b. Kembali ke negara kesatuan dan UUDS 1950
Pada 17 Agustus 1950, RIS bubar dan NKRI kembali berdiri
tegak. NKRI menggunakan UUD-Sementara 1950. Disebut sementara
karena menunggu UUD baru yang akan disusun oleh Konstituante
hasil pemilu. Pembentukan konstitusi baru diamanatkan dalam
Pasal 134 UUDS 1950.
[:) Sejarah untuk SMK/MAK Kelas XI
& Dipindai dengan CamScannersistem pemerintahan yang dianut UUDS 1950 tidak jauh
perbeda dengan yang dianut dalam Konstitusi RIS 1949, yaitu sistem
lementer semu (kuasi-partementer), Disebut kuasi-parlementer
dapat banyak ciri presi ;
karena tert ri presidensial di d; iri-ci
weyaknye adalah sebagai berkut, i dalamnya. Ciri-ciri
perdana menteri diangkat oleh
a
parlemen) (Pasal 51 Ayat 2).
Presiden (seharusnya oleh
pb. Kekuasaan Perdana menteri sebagai ketua dewan menteri masih
dicampurtangani oleh presiden (seharusnya presiden hanya
sebagai kepala negara dan kepala pemerintahannya adalah
perdana menteri) (Pasal 46 Ayat 1).
c. Pengangkatan atau penghentian menteri-menteri dan kabinet
dilakukan dengan keputusan presiden (lazimnya oleh parlemen)
(Pasal 51 Ayat 5).
4, Presiden dan wakil presiden berkedudukan selain sebagai kepala
negara juga sebagai kepala pemerintahan (seharusnya terpisah)
{Pasal 45 jo 46 Ayat 1).
e, Pembentukan kabinet dilakukan oleh presiden dengan menunjuk
seseorang atau beberapa orang pembentuk kabinet (lazimnya
igh parlemen) (Pasal 50 jo 51 Ayat 1).
c. Kabinet-kabinet pada masa Demokrasi Liberal
Pada masa ini, PNI dan Masyumi merupakan partai yang terkuat
di DPR. Dalam waktu lima tahun (1950-1955), PNI dan Masyumi
bergantian memegang kekuasaan di kabinet. Berikut kabinet-kabinet
pada masa penerapan Demokrasi Liberal.
Tabel 5.3 Kabinet-kabinet selama masa Demokrasi Liberal (1950-1959).
Nama Kabinet ‘Masa Pemerintahan Peristiwa Penting
Kabinet Natsir (Masyumi) |6 September 1950-21 Maret | Program Benteng (Menperindag
1951 ‘Sumitro Joyohadikusumo); Peraturan
Pemerintah No, 39 tahun 1950
tentang DPRD.
Kabinet Sukiman 27 April 1951-3 April 1952 | Mutual Security Act (MSA) atau
(Masyumi) jundang-undang kerja sama
keamanan dengan Amerika Serikat,
'yang membuat Kabinet ini berpihak
ke Blok Barat.
inet Wi 111952-3 Juni 1953 | Gerakan separatisme di sejumlah
poem ien (ie [ee daerah; Peristiva 17 Oktober 1952;
Peristiwa Tanjung Morawa di
Sumatra Utara
12 Agustus 1955 | Sistem ekonomi Ali-Baba;
AMEE Pemberontakan di sejumiah daerah;
Masalah rian Barat; Korupsi
merajalela; Konferensi Asia-Afrika,
Bandung.
Kabinet Ali Sastroamijoyo |
(koalisi PNI dan NU)
Bab 5 | Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi Bangsa Indonesia pada @)
Masa Perjuangan, Masa Demokrasi Liberal, dan Masa Demokrasi Terpimpin
& Dipindai dengan CamScanner| pears yortawns yotry C0
pote 79 cayissriat Hp
anny VA) at) Vo
Ty, (asniah Mes ehette,
vom Myresbnya WHewte PH ‘ite
Kabinet Ali Sastrosmiyya i |20 Maret 1956-4 Maret 1947
(sll PA, Masyumi, dan
Yabinet Juanda (Zaken [9 pri 1957-5 Ju 199
To. embercrnaian VHA tae
Perit
1) Kabinet Natsir (6 ‘September 1950-21 Maret 1951)
Kabinet ini dipimpin oleh Moh, Natsir,tokiuh anti-Fs yarn
memperjuangkan kembalinya Indonesia be bentuk negara bersasan
la ditunjuk Sukarno menjadi perdana menterl pada 17 Aguets 751,
tetapi baru dilantik pada 6 September 1959.
Pada masa ini, banyak terjadi pesnberontakan, seperti Gerakan
DI/TIL, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, dan Gerakan PMS. Mavalah
Irian Barat juga belum ditemukan solusinya, Karena Cianygen gary
mengatasi persoalan-persoalan tersebut, parlemnen menyarniaitan
mosi tidak percaya pada 22 Januari 1951, yang berujuny jatuhnys
Kabinet Natsir.
2) Kabinet Sukiman (27 April 1951-3 April 1952)
Pada masa Sukiman, terjadi pemberontakan DI/TI! dan
Republik Maluku Selatan (RMS). Kabinet ini berakhir Karena masi
tidak percaya parlemen lantaran Sukiman menandatangani kerja
sama pertahanan termasuk jual-beli persenjataan dengan Aimeriva
Serikat (Mutual Security Act). Kebijakan ini dilakukan di tengah
berkecamuknya Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet. Parlerien
mengecam Sukiman karena melanggar prinsip bebas-aktif yang
menjadi landasan politik (uar negeri Indonesia.
3) Kabinet Wilopo (3 April 1952-3 Juni 1953)
Kabinet Sukiman digantikan oleh Kabinet Wilopo. Pada masa ini,
muncul berbagai gerakan separatisme dan gejolak politik internal.
Salah satunya adalah Peristiwa 17 Oktober 1952 ketika KSAD A.
Nasution dan tujuh panglima daerah dengan dukungan mahasiswa
berdemonstrasi menuntut pembubaran parlemen (DPR-Sementara).
Bahkan, Kemal Idris, salah satu dari tujuh panglima, mengarahkan
moncong meriam ke istana dengan dalih melindungi Presiden Sukarno.
Peristiwa ini dipicu rencana KSAD A.H. Nasution mengembalikan
tentara sesuai fungsinya. Pada masa itu, banyak tentara yang
menjatankan fungsi ganda, yaitu sebagai tentara dan sebagai politisi
(menjadi anggota/pemimpin partai politik dan anggota DPR/MPR).
& Sejarah untuk SMK/MAK Kelas X1
Dipindai dengan CamScanneretl MASULIBN, Agog
a po
rywukan TONGAN. Mey Perubahan
len
il - dM
foot tala hasil pornity ‘ily
y porubahan kate,
gor Be Katona Mondapat logitinnast a
wel dal kya
iy sist lal, HONCANA INL an
Hap
sate. Mevske PAN Hom HEA A stay
ona” dati Kinerja yang buruk, ppp Pp ALAM, Nasution
ae) H0ESPONS toa ees nn kay pa lh
apis 7 Oktober tone Ya Henn ins
gartemen (DPR-S) mencampurl tala wen sritele nie
{w-AD yang dapat mempertemah AD itu sone hen eal
fut permubaran pate dengan ant ee meno
giktator,tetapl akan berusaha momporcepat pom aoe Al
nasutlon Kemudian mengajukan permohanan mengundurkan div,
Gojolak lainnya adalah Peristiwa Tanjung Morawa, Sumates Utara
(16 Maret 1953). Kabinet Witopo diangyap tidak mampu mengatast
persoatan tanah perkebunan milk pengusaha swasta Belanda, Dell
pianters Vereeniging atau DVP, di Tanjung Morawa, Sumatra Utara
Tanah ini ditinggalkan pemitik rst lonang mamauaatl
Pemiliknya pada saat Jepang menduduki
Indonesia. Pada masa Jepang, petani setempat menduduki dan
mengolah lahan tersebut. Namun, KMB mengamanatkan bahwa
pemilik tama dapat menguasai kembali tahan tersebut, itutah
sebabnya, pemerintahan Wilopo mengerahkan aparat bersenjata
untuk membebaskan lahan tersebut dari penguasaan petani,
Peristiwa ini memakan lima korban jlwa. Parlemen serta pers
bereaksi Keras atas peristiwa ini, yang berujung jatuhnya Kabinet
Wilopo pada 2 Juni 1953. Kabinet Wilopo digantikan oleh Kabinet
Ali Sastroamijoyo |.
eMACAT Int hanya bisa
MHL ReeQor A
io ul nunglan
When tidak (entar mevaujidian
taka po
4) Kabinet Ali Sastroamijoyo | (31 Juli 1953-12 Agustus 1955)
Salah satu masalah yang terjadi pada masa Kabinet Ali |
{31 Juli 1953-12 Agustus 1955), atau Kabinet Ali-Wongso, adalah
memburuknya kondisi perekonomian. Masalah lainnya adalah
terjadinya pemberontakan di sejumlah daerah.
Merosotnya perekonomian disebabkan korupsi dan inflasi.
Karena dianggap gagal, Partai NU menarik para menterinya, yang
diikuti partai-partai lainnya. Kabinet Ali | menyerahkan kembali
mandat kepada presiden pada 24 Juli 1955.
Meskipun demikian, Kabinet Ali | berhasit mengukir prestasi
dengan menyelenggarakan Konferensi Asia~Afrika (KAA) di Bandung
pada 18-25 April 1955. Pemilu pertama pada 1955 juga merupakan
rancangan kabinet ini, tetapi pelaksanaannya dilanjutkan oleh
kabinet berikutnya (Kabinet Harahap).
Bab 5 | Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi Bangsa Indonesia pada &
Masa Perjuangan, Masa Demokrasi Liberal, dan Masa Demokrasi Terpimpin
& Dipindai dengan CamScanner0 Tahun Indonesia Merdeka
Gambar 5.4 Beberapa kabinet yang memerintah pada masa Demokrasi Liberal a) Kabinet Wilopo,
') Kabinet Ali |, c) pelantikan sebagai perdana menteri Moh, Natsir pada September 1950, dan d)
pelantikan Burhanuddin Harahap sebagai perdana menteri pada Agustus 1955.
5) Kabinet Harahap | (12 Agustus 1955-3 Maret 1956)
Pada 29 Juli 1955, Wakil Presiden Moh. Hatta mengumumkan tiga
nama calon formatur kabinet baru, yaitu Wilopo, Sukiman, dan Assaat.
Ketiga calon ini justru sepakat untuk memilih Moh. Hatta sebagai
perdana menteri sekaligus menteri pertahanan. Namun, karena saat
itu Moh. Hatta masih menjabat sebagai wakil presiden, Moh, Hatta
kemudian menunjuk Burhanuddin Harahap untuk membentuk kabinet.
Harahap ditunjuk sebagai formatur kabinet ini karena ia berasal dari
Partai Masyumi, partai Islam yang berpengaruh ketika itu.
Salah satu program unggulan Kabinet Harahap adalah
penyelenggaraan pemilu untuk memilih anggota DPR dan Konstituante.
Sesuai namanya, tugas Konstituante adalah menyusun Undang-Undang
Dasar yang baru menggantikan UUDS 1950. UUDS 1950 harus diganti
karena pada masa itu sering terjadi pergantian kabinet sehingga
menimbulkan ketidakstabilan politik. Selain itu, tidak ada partai yang
dominan di parlemen. Kabinet Harahap membubarkan diri pada 3 Maret
1956 karena telah menyelesaikan tugas-tugasnya.
6) Kabinet Ali Il (20 Maret 1956-4 Maret 1957)
Pemilu pada 29 September 1955 berhasil diselenggarakan.
Empat besar dalam perolehan suara adalah PNI, Masyumi, NU,
@ ‘Sejarah untuk SMK/MAK Kelas XI
Dipindai dengan CamScanneryt pxt, PNE vena dikotuat ‘ilo Aly «
a ahs AW PN Kena tocar ag
tl
VO Hip ally
‘! oy V oiata
penta menterl dan Memiyphy Kabinot, Motijalal sehagat
panatel 1956 saMpal 4 Marat yay, Nt "elaNG ManAhAL sejak
age aN Wham Chatld sohingga al a oleh Mohamad
spice Aul=ROOMtdhany, "CTT fuga disehat juga
xabinet ALTE menyelosatkan pom
qn seca? unilateral (septhak), batk ‘ in
Feta molakukan Uhidakan-tiidakany
aujnga MeNeTUSKAN Porangan Unt
facto RepubtIK Inclonesta ata hay taxon
xabinet AUT meNGhadapl persoalan pbk dalam nm
qunculnya Dewan-Dewan Daorah, Perdana Menta Alin ae
pehasil mengatasi keadaan, OF tongal kondlis op ut we
27 besember 1956, Masyumi memutuskan monarth hederc on
xabinet AU HE dengan alasan tidak mau ber tanggan joao suas
penyetesaian peristiwa-peristiwa yang sedang texjadi di Sumatra
(baca: Dewan-Dewan Daerah), Tanpa dukungan Mas
3 ; syuml, Kabinet
A I bubar pada 14 Maret 1957 setetah satu tahun bertugas,
" lAN soluruly Herjanjian
‘414 TOLL MaupUN materi
Untuk Mengatash akibatnya,
7) Kabinet Juanda (9 April 1957-5 Juti 1959)
Kabinet berikutnya adalah Kabinet Juanda. Kabinet Juanda
disebut Zaken Kabinet karena para menterinya sebagian besar dilsl
para pakar, bukan wakil partal. Tyjuannya adalah
a) menghindari malfungsi kabinet;
b) menghindari terjadinya korupst para pojabat; dan
) memaksimalkan kinerja para menter|,
Prestasi gemilang Kabinet Juanda adalah Deklaras! Juanda
(1957). Dektarasi ini menyatakan bahwa lautan dan daratan Indonesia
merupakan satu kesatuan yang utuh dan buat.
d. Dekret Presiden 5 Juli 1959
Oleh karena kabinet sering bergantl, program-program ekonom|
yang telah dirancang tidak dapat dijalankan secara utuh. Keadaan
bertambah runyam karena pada saat yang sama gerakan separatisme
meningkat. Sementara itu, Konstituante gagal menetapkan UUD
yang baru, Dalam rangka mengatasl ancaman internal dan kondisi
politik yang tidak stabil, Presiden Sukarno mengusulkan kembati
ke UD 1945, Namun, usulan tersebut ditolak oleh Konstituante,
Presiden Sukarno kemudian menyampaikan amanat di depan
Sidang Konstituante pada 22 April 1959 yang berlst anjuran untuk
kembali ke UUD 1945, Menanggapl amanat Sukarno, Konstituante
melakukan pemungutan suara pada 30 Mei 1959 dengan hasil 269
Suara menyetujui UUD 1945 dan 199 suara menolak, Meskipun
Bangsa Indonesia pada
Babs, Jan Kehidupan Politik dan Ekonomi
ab 5 | Perkembangan Kerri Liberal, dan Masa Demokrasi Terpimpin
Masa Perjuangan, Masa Demokras
Dipindai dengan CamScannerbanyak suara setuju, voting harus dulang Karena jumlah suara tiga
rmemenuhi kuorum. Pemungutan suara kedua dilakukan pada dan»
Juni 1959 yang kembali berujung kegagalan karena tidak memenyp,
kuorum.
Gagalnya Konstituante melaksanakan tugasnya dan kebuntuan
politik yang menyertainya mendorong Sukarno mengeluarkan Dekret
Presiden 5 Juli 1959. IsiIsi dekret tersebut adalah sebagai berikyt,
1) Pembubaran Konstituante.
2) Berlakunya UUD 1945.
3) Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu sesingkat.
singkatnya.
Dekret Presiden 5 Juli 1959 menandai dimulainya era Demokrasi
Terpimpin di Indonesia. Selain itu, dengan adanya Dekret Presiden,
sistem pemerintahan liberal dan kabinet parlementar berakir,
digantikan dengan kabinet presidensial.
2. Kondisi Ekonomi
Pada masa Demokrasi Liberal, ada tiga masalah pokok dalam
bidang ekonomi, yaitu sebagai berikut.
a. KMB memutuskan Indonesia membayar utang-utang Belanda
sejak 1942, yang memberatkan ekonomi Indonesia,
b. Adanya ketidakstabilan politik akibat jatuh bangunnya kabinet,
yang berdampak ketidakberlanjutan program.
Ekspor Indonesia hanya mengandalkan hasil perkebunan,
sementara angka pertumbuhan penduduk meningkat tajam.
Untuk mengatasi kondisi-kondisi tersebut, Menteri Sumitro
Joyohadikusumo merancang Gerakan Benteng, Gagasan dasar
Gerakan Benteng adalah pentingnya mengubah struktur ekonomi
kolonial menjadi ekonomi nasional. Program ini berjalan
selama tiga tahun (1950-1953). Lebih dari 700-an
pengusaha pribumi memperoleh bantuan kredit. Namun,
program ternyata gagal dan membebani keuangan negara.
Salah satu faktornya adalah mentalitas para pengusaha
pribumi yang konsumtif serta ingin mendapat keuntungan
secara cepat.
Pada masa berikutnya, pemerintah mengeluarkan
kebijakan Ali-Baba. Program ini merancang pemberian
Sumber: iiwiknediaorg kredit dan lisensi pada pengusaha swasta nasional agar
Gambar 55 prot pr, daPat bersaing dengan para pengusaha asing, Akan tetapi
Sumitro Joychadikusume. Program ini pun gagal karena pengusaha nasional sangat
miskin pengalaman.
® Sejarah untuk SMK/MAK Kelas xi
& Dipindai dengan CamScannerDURA POUUS),
yuanda | Maka otomay:
era sebelUMnya, Korps) ian Dara mente
enteri yang ahil di bidang inyé
NVA nise
tidak SePerti Kabinet-kabinee <2 akan
mempangun bangsa, net Sebetumnya sue tan bangsa,
* “anda berkomitmi
en
® bukan polis,
meas
ian satu kebijakan_ ekonomi yang dikeluary
o pat masa pemokrasi Liberal (igs; en emerah
yeniaon Ali-Baba. Kebijakan ini gaga, men adalah
sae rangrya pengal “el ian
ura laman para
AT embebani Keuangan negars 2U2S#h8 nasionat
8. i
talitas konsumtif
c. men 7 Para pengusa
F,pengusaha asing ddukung ole, betas pena
ah dari
Eror2 sect Hah dari | codeunny
BE terjadi banyak kredit macet di kal ‘Mengerjakan soal
langan pen Ui Kem:
nasional igusaha 7 Ne blll
perkembangan Kehidupan Politik dan Eke qi
9 pada Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
| tondisi Politik
pemokrast Terpimpin adalah sistem demokrasi
pam dan perikian tesa kepada peminpin, yal sukana
ra vemokrasi Terpimpin (1959-1965) menandai berakhirnya
gemokrasi Liberal, yang ditandai dengan mundurnya Ir. Juanda
saagei perdana menteri.
‘pemokrasi Terpimpin dilandasi oleh sila ke-4 Pancasila, Menurut
tp MPRS, Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi kerakyatan
jag cipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan
sawakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara
song royong di antara semua kekuatan nasional yang progresit
‘enlusioner dengan berporoskan nasionalisme, agama, dan
lemunisme (Nasakom). Kata “dipimpin” kemudian ditafsirkan sebagai
devokrasi yang harus dipimpin oleh tokoh tertentu, yang tidak lain
atilah Sukarno.
‘Ada tiga hal pokok yang melatarbelakangi berlakunya Demokrasi
Tersimpin, yaitu sebagai berikut.
1) Konstituante gagal menyusun UD baru unt
_ UUD-S 1950.
4 Terjadinya masalah keamanan na
separatisme di berbagai wilayah.
Seringnya pergantian kabinet menyel
ekonomi tidak dapat dijalankan secara utuh.
sn Ekonomi Bangsa Indonesia pada
(dan Masa Demokrasi Terpimpin
uk menggantikan
sional berupa gerakan
pabkan program-program
®2b5 | Perkembangan Kehidupan Politik da
Maen ma is namoakrasi Liberal
& Dipindai dengan CamScannerOleh karena itu, pada 5 Juli 1959, Presiden Sukarno membubarkan
partemen dan Konstituante serta menegaskan Kembali ke UD 1945,
la kemudian membentuk Kabinet Kerja dengan dirinys sendiri perdana
Menteri dan Ir, Juanda sebagai menteri pertama. Mereka dilantik
dilantik pada 10 Juli 1959, Program utama kabinet ini: mengatas|
masalah sandang pangan, meningkatkan keamanan di dalam neger
ram Kabinet Kerja).
dan mengembalikan Irian Barat (Tri Prog
Perhatikan Tabel 54 berikut untuk mengetahui kabinet-kabinet
yang berlaku pada masa Demokrasi Terpimpin.
= 5.4 Kabine-kainet selma masa Demokrasi Termin (1959-1965)
Nama Kabinet Masa Pemerintahan Pecan
Kabinet Kerjal [10 Juli 1959-18 Februari 1960. tr-Sukamno
KKabinet Kerja __[18 Februari 1960-6 Maret 1962 ir, Sukarno
Kabinet Kerja i [8 Maret 1962-13 November 1963_[Ir Sukarno
Kabinet Kerja lV_|13 November 1963-27 Agustus 1964] |r, Sukarno
Kabinet Owikora | [27 Agustus 1964-22 Februarl 1966 _|Ir, Sukarno
Kabinet Dwikorall [24 Februari 1966-28 Maret 1966 _ [Ir Sukarno
baga-lembaga, seperti MPRS
Pemerintah membentuk lem!
1959) yang anggotanya ditunjuk
(Penetapan Presiden No. 2 Tahun |
dan diangkat oleh Presiden. Selanjutnya, dibentuk pula Dewan
Pertimbangan Agung (DPA) melalui Penetapan Presiden Nomor 3
in tangsung oleh Presiden Sukarno.
Tahun 1959, yang juga dipimpit
Dalam perkembangannya, Presiden Sukarno juga mengambit
lth secara langsung pimpinan tertinggl angkatan milter dengan
Tertinggi (Koti). Melalui semboyan
membentuk Komando Operasi
“Kembali ke UUD 1945", Sukarno memperkuat angkatan bersenjata
dengan mengangkat sejumtah jenderal pilihan ke posisi-posisi
penting dalam struktur kelembagaan militer.
PKI berkembang Karena didukung oleh presiden, antara (ain
melalui pembentukan Kabinet Gotong Royong atau kabinet kaki
empat. Kaki-kaki yang dimaksud adalah PKI, Majels Syuro Muslim
Indonesia (Masyumi), Nahdlatul Ulama (NU), dan Partai Nasional
Indonesia (PNI).
Sukarno juga memberikan ajaran tentang
Pada masa ini,
kaum nasionalis, agama, dan komunis bersatu. Ajaran ini
‘an sebutan Nasakom. Menurut Sukarno, sebagai bangsa,
ginya kita semua harus bersatu dan bergerak secara
evolusioner demi pembangunan Indonesia. Konseps!
k mendapatkan tentangan, baik dari
maupun dari elemen masyarakat.
pentingnya
dikenal deng:
apa pun ideoto:
progresif dan r
presiden tentang Nasakom banyal
tokoh-tokoh Masyumi, NU, PNI,
@ Sejarah untuk SMK/MAK Kelas XI
& Dipindai dengan CamScanner. Meskipun demikian, sux
tentang Nasakom. Hal inj
17 Agustus 1959 berjudut
tersebut dirumuskan me
dengan judul “Manifesto
‘ano semakin mempertegas konsepsi
disampaikannya dalam pidato pada
“Penemuan Kembali Revolusi kita’. Pidato
Nadi Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
Politik Republik Indonesia” (Manipol).
konomi
sementara pemasukan stagnan
ahkan berkurs
j ang,
ieee barubepieene Maret 1368, Pemerintah mengeluarkan
| Perekonomian negara, yaitu Deklarasi
om Cutan Dekon berisi 14 Peraturan pokok: Patibentulcen
Dekon ber mencibtakan perekonomian yang bersifat i
demokratis, dan bebas dari pen Shanes
ih garuh sisa-sisa imperialisme sehingga
dapat mencapai tahap ekonomi Sosialis Indonesia yang terpinpin,
Namun, dalam pelaksana, .
pereknomian negara mengalam stagnate ae, memeUst
harga-harga barang mengalami kenaikan hingga 400%. Kondiel oy
semakin diperparah dengan peristiwa ko, 5 a
20 Jan 1963-11 Agustus 1966), (Catat,
Malaysia dipicu oleh rencana Inggris m
yang meliputi Semenanjung Melayu, Singapura, Sarawak, Brunel, den
Sabah. Sukarno menentang rencana tersebut karena federasi tersebut
hanyalah boneka Inggris yang kelak pasti mengancam kemerdekaan
Indonesia. Itulah sebab Konfrontasi indonesia-Malaysia)
Untuk mengatasi kemerosotan ekonomi, pemerintah Menekan
inflasi dengan mendevaluasi mata uang rupiah melalui Penetapan
Presiden No. 27 Tahun 1965. Pemerintah menggunting uang senilai
Rpi.000 menjadi senilai Rp1,00.
Dalam praktiknya, kebijakan moneter tersebut malah
meningkatkan inflasi. Hal ini semakin diperparah oleh mandeknya
ekspor yang memperlemah devisa negara. Pada 1965, untuk
pertama kalinya dalam sejarah moneter Indonesia, pemerintah
membelanjakan cadangan devisa negara hingga tiga juta dolar
Amerika Serikat. Suatu angka yang terbilang besar pada waktu itu.
Sebagian besar dana tersebut dihabiskan untuk membiayai seluruh
Fegiatan politik yang terkait dengan konfrontasi Indonesia-Malaysia.
embentuk federasi Malaysia
@
& Dipindai dengan CamScanner
8b 5 | Perkembangan Kehidupan Politik dan Ekonomi Bangsa Indonesia pada
Masa Perluangen Masa Demokrasi Liberal, dan Masa Demokrasi Terpimpin