Anda di halaman 1dari 40

DASAR ILMU TA AH

Materi 07: Sifat Kimia Tanah

Sifat Kimia Tanah


pH tanah Pertukaran Ion Kejenuhan Basa
Hampir semua sifat kimia tanah terkait dengan koloid tanah

Koloid Tanah

Partikel mineral atau organik dalam tanah yang mempunyai diameter kurang dari 0,001 mm. Mempunyai permukaan luas; reaksi kimia berlangsung pada permukaan koloid. Pada beberapa jenis tanah, permukaan koloid bermuatan negatif (-) (Untuk memahami kimia tanah, perlu mengetahui mineral liat apa yang ada dan kontribusinya pada muatan negatif.

Sifat Kimia Tanah


Menyebabkan tanah mampu menahan unsur hara dan menyediakannya untuk tanaman. Menentukan perilaku bahan kimia yang ditambahkan ke tanah, misalnya:
pupuk Limbah organik kapur pestisida herbisida

pH tanah
pH adalah ukuran kemasaman aktif atau konsentrasi H+ dalam larutan tanah.
pH = log 1/[H+] dimana H+ adalah konsentrasi dalam mole per liter [H+](mole/liter) 001 0001 00001 000001 0000001 pH 3 4 5 6 7

Satu unit perubahan pH berarti 10 kali perubahan dalam konsentrasi H+

pH tanah
Konsep pH tanah
pH = - log (H+) atau pH = log 1/(H+) dimana: p adalah logaritme negatif dan H adalah konsentrasi H+ dalam g/L

Definisi ini berasal dari


(H+) (OH-) = 10-14 atau pH + pOH = 14

Sebagian besar jenis tanah memiliki pH antara 5 dan 8

H 2O

2 H+ + O-2

pH = - log [ H+ ]

+ H

+ H

OH

OH-

H+

OH
Alkalin pH = 8.0

Asam pH = 6.0

Netral pH = 7.0

Netral
Kemasaman

Alkalinitas

Skala pH

Peranan pH tanah
pH menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap tanaman; pada tanah masam unsur P sulit untuk diserap tanaman karena difiksasi oleh Al; pada tanah alkali unsur P difiksasi Ca. pH menunjukkan adanya unsur beracun. Pada tanah masam banyak dijumpai ion Al dalam tanah, yang dapat mengikat P, dan racun bagi tanaman. Pada tanah masam unsur Fe, Mn, Zn, Cu dan Co mudah larut, maka tanaman dapat keracunan. Pada tanah alkalis, Mo dan B menjadi racun bagi tanaman. pH mempengaruhi perkembangan mikroorganisme. Bakteri berkembang dengan baik pada pH >5.5. Fungi berkembang pada segala tingkat pH, tetapi pada pH > 5.5, fungi harus bersaing dengan bakteri, jadi lebih dominan pada pH <5,5.

Faktor Mempengaruhi pH tanah


Embun Hujan CO2

Bahan Organik

H+ Larutan Tanah

Hydroksi polimer

Bio Serapan & Pelepasan

Pelapukan Mineral

Sumber & Klas Kemasaman Tanah


Al3+ dan H+ adalah sumber utama kemasaman tanah OHAl3+ AlOH3+ Al(OH)2+ Al (OH)3 H+ 3 tipe kemasaman tanah
Kemasaman aktif Kemasman dapat dipertukarkan Kemasaman Residual

Proses Pemasaman
Pencucian kation basa, Ca2+, K+, Mg2+
clayclay-Ca + H2O C6H12O6 + 6O2 CO2 + 6H2O clayclay-2H + Ca2+ + 2OHCO2 + 6H2O H2CO3 HCO3- + H+

CO2 dari respirasi

AsamAsam-2 organik dihasilkan oleh akar, mikroba H+ dilepas oleh akar, dan oksidasi amonium & senyawa lainnya

Perubahan pH oleh aktifitas manusia: pemasaman


Pupuk kimia (buatan)
NH4+ + 2O2

contoh pupuk N

NO3- + H2O + 2H+

Deposisi asam dari atmosfer Limbah organik asam Oksidasi bahan tanah mengandung sulfur; beberapa bentuk sulfur (S) dioksidasi menjadi asam sulfat

Meningkatkan pH tanah (6,3 6,5)


Penambahan batukapur: karbonat Ca2+, Mg2+
CaCO3 + 2H+ Ca2+ + CO2 + H2O

Pembakaran/kapur cepat (oksida Ca2+, Mg2+) Kapur terhidrasi (hidroksida Ca2+, Mg2+)

Perubahan pH akibat kegiatan manusia: Alkalinitas


Sumber utama adalah irigasi di daerah yang tanpa drainase memadai Sekitar 50% lahan irigasi di dunia dipengaruhi oleh salinitas Sekitar 35-40% panen pangan dunia 35berasal dari lahan beririgasi

Sumber Alkalinitas
Di daerah arid dan semiarid komplek pertukaran didominasi: Ca2+, Mg2+, K+, Na+ Adanya karbonat dan bikarbonat pada tanah alkalin terkait dengan disolusi CO2:

Kisaran pH reaksi tsb adalah antara 4,6 dan juga 8,6 (Ca-carbonates) atau 10 (Na-carbonates) (Ca(Na-

Menurunkan pH
Penambahan senyawa mudah teroksidasi
Sulfur, secara biologi teroksidasi menjadi asam sulfat

Penambahan aluminium sulfat, yang memilah H2O untuk hasilkan H+ Penambahan bahan organik

Kapasitas Tukar Ion


Tanah bisa bermuatan negatif dan positif.
Kemampuan bahan bermuatan positif di dalam tanah untuk mengikat ion negatif (misalnya ortofosfat H2PO4-) disebut kapasitas tukar anion (KTA) tanah, Kemampuan bahan bermuatan negatif untuk mengikat ion positif (misalnya K+, Ca2+) disebut kapasitas tukar kation (KTK) tanah.
Kemampuan tanah mengikat kation seringkali melebihi kemampuan mengikat anion, maka kita umumnya hanya melaporkan KTK tanah dan jarang sekali mengamati KTA tanah.KTA terutama penting pada lapisan bawah tanahtanahtanah yang telah melapuk lanjut

Kapasitas Tukar Kation (KTK)


Kation sebenarnya larut dalam air tanah, tetapi karena koloid tanah (liat dan humus) bermuatan negatif, maka sebagian kation dalam larutan tanah tersebut dijerap oleh koloid tanah. Kation yang dijerap sukar tercuci oleh air gravitasi, tetapi dapat diganti oleh kation lain yang ada dalam larut tanah Jenis kation yang banyak dijumpai dalam komplek jerapan koloid: Ca2+, Mg2+, K+, Na+, NH4+, H+, Al3+. KTK erat hubungannya dengan kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi lebih mampu menyediakan unsur hara dibandingkan dengan KTK rendah.

Kapasitas Tukar Kation

Sumber Muatan Negatif


Bahan Organik Tanah atau Humus

Mineral Liat

Liat mempunyai dua sumber muatan


substitusi isomorf : (umum pada liat 2:1)
substitusi dalam lembar kristalin satu atom oleh atom lain berukuran sama dengan valensi lebih rendah. Muatan permanen dan tidak dipengaruhi oleh pH tanah

patahan kisi (broken edges): (umum pada liat 1:1) edges):


merupakan kisi lembar alumina dan silika dimana atom H+ sebagai bagian dari ion hidroksil yang diikat kuat oleh atom O pada kondisi masam. muatan patahan kisi tersebut adalah netral. Tetapi, jika pH tanah > 6 atom H+ diikat agak lemah dan dapat dipertukarkan dengan kation Ca2+ dan Mg 2+. Muatan tersebut tergantung pH (pH-dependent charge). (pHcharge).

Examples of Isomorphous Substitution (Creates Permanent Charge)

Clay Mineral Structural Units

Proses Pertukaran
Ca+2- colloid + 2 H+ 2 H+- colloid + Ca+2 = H+ mengganti Ca+2 dijerap koloid tanah Ca-x + 2 H+ 2 H-x + Ca+2 CaHx = fase padatan tanah Ca(ad) + 2 H+ 2 H(ad) + Ca+2 X(ad) = kation X terjerap"

Jerapan (adsorption): pengikatan ion (Ca2+, Mg2+,


K+ pada permukaan koloid liat dan humus.

Kation Terjerap
(a) Tanah daerah arid = kation basa
Ca+2, Mg+2, K+, Na+

(b) Tanah daerah humid = kation asam, dan juga Ca+2, Mg+2, H+ and Al+3 (c) Kekuatan jerapan
Al+3> Ca+2 = Mg+2 > K+ = NH4+ > Na+

Satuan KTK
Satuan : cmol (+) / kg atau meq/100g
Molar muatan = 6 x 1023 Centimole muatan = 6 x 1021 Miliequivalent muatan = 6 x 1020

JADI: 1 meq/100 g = 1 cmol (+)/kg

KTK tanah, mineral liat & humus Mineral Liat Kaolinit Haloisit Hidrous mika Montmorilonit Vermikulit Hidroksida besi dan Aluminium Humus Tipe 1:1 1:1 2:1 2:1 2:1
CEC,cmol (+)/ kg

30-150 60-100 200-400 800-1200 1000-1500 30-50 2000-4500

Mengapa KTK Penting?


Kation dilepaskan salama proses mineralisasi Kation dapat dipertukarkan (misal K+, aplikasi pupuk KCl) dapat melepaskan kation lain ke larutan tanah Penyangga (buffer) hara mengurangi kehilangan hara akibat pencucian Indikasi kapasitas tanah menahan hara Menentukan berapa banyak / sering diperlukan pengapuran Menentukan bagaimana cara aplikasi pupuk untuk tanaman, dibenam, atau disebarkan.

Tingkat Kesuburan Tanah berdasar KTK


Kategori Ca Mg K Na KTK --------------cmol (+)/kg----------------Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah >200
100-200 50-100

>80 30-80 10-30 3-10 <3

>12 6-12 3-6 2-3 <2

>20 7-20 3-7 1-3 <1

>400
250-400 120-250

20-50 <20

60-120 <60

Kejenuhan Basa
Terdapat dua kelompok kation dalam komplek jerapan koloid yakni kation asam (H+ dan Al 3+), kation basa (Ca2+, Mg2+, K+ dan Na+) Kejenuhan basa (KB) adalah perbandingan antara jumlah kation basa dengan jumlah semua kation (kation asam dan basa) dalam komplek jerapan koloid
KB = jumlah kation basa x 100% jumlah kation basa + kation asam

atau

KB =

jumlah kation basa x 100% KTK

Kejenuhan Basa
Kation basa merupakan hara yang diperlukan tanaman, tanah subur KB tinggi (karena kation basa tidak banyak tercuci) KB terkait erat dengan pH tanah, tanah masam KB lebih rendah dibanding tanah alkalis. Pada tanah KB rendah komplek jerapan banyak disi Al3+ dan H+ (basa), terutama Al3+, racun bagi tanaman kasus tanah-tanah masam di tanahIndonesia

Data Pertukaran Kation beberap tanah


Karakteristik Tanah Tanah Tanah Daerah Daerah Daerah Humid Semi arid arid (Alfisol) (Aridisol) (Natrargids) 6- 9 2- 3 4- 8 12-18 1266.6 5.6-5.8 5.614-17 145- 7 1- 2 20-26 2090-95 90~7 12-14 128-12 0 20-26 20100 8-10

Ca dapat ditukar (cmol/ kg) Basa lain dapat ditukar (cmol/ kg) H dan/atau Al dapat ditukar (cmol/ kg) KTK (cmol/ kg) Kejenuhan Basa (%) Kemungkinan pH

Clay loam
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0

Clay loam + lime H+

Sandy loam

10.10

CEC, cmol kg-1

H+ & Al3+
Base-forming forming cations Base-forming forming cations

H+
Baseforming cations

Base saturation: 50 % pH: 5.5

80 % 6.5

80 % 6.5

Tekstur Tanah dan KTK


Jumlah liat, yang merupakan fraksi koloid tekstur texture, menentukan nilai KTK. Makin banyak jumlah liat makin besar nilai KTK, tergantung jenis (tipe) mineral liatnya

Bahan Organik Tanah dan KTK


Untuk tiap persen humus dalam tanah, KTK meningkat sekitar 2 meq/100g cara termudah untuk pandungan peningkatan KTK tanah. tanah. Cara paling praktis untuk meningkatkan KTK adalah menambahkan kapur dan bahan organik.

Anda mungkin juga menyukai