Materi Ke 2 Bagian1 Penyusunan Rencana Dan Penerapan Keselamatan
Materi Ke 2 Bagian1 Penyusunan Rencana Dan Penerapan Keselamatan
!
• RKK
• RMPK
• Program mutu
• RKPPL
• RMLLP
1. UU no 1 / 1970 tentang keselamatan kerja
2. UU no 23 / 1992 tentang kesehatan
3. UU no 28 / 2002 tentang bangunan gedung
4. UU no 13 / 2003 tentang ketenagakerjaan
5. UU no 2 / 2017 tentang jasa konstruksi
6. UU no 6 / 2023 tentang cipta kerja
7. Permenaker no 1 / 1980 keselamatan dan kesehatan kerja pada
konstruksi bangunan
8. Permenaker no 4 / 1987 tentang tata cara pembentukan P2K3 dan
peningkatan ahli K3
9. Permenaker dan transmigrasi nomor 13 / MEN / X / 2011 tentang nilai
ambang batas factor kimia dan factor fisika ditempat kerja
10. SE menteri PU no 13 /2012 tentang program penanggulangan HIV dan
AIDS pada sektor konstruksi
11. SNI 12 / 1848 tahun 2006 tentang safety shoes
12. SNI 06 0652 tahun 2005 tentang sarung tangan
13. ANSI 289.1 tahun 1986 tentang helm pelindung
14. ANSI 287.1 tahun 2003 tentang pelindung mata
15. ANSI 12.6 tahun 1997 tentang pelindung telinga ear plugs
16. EN. 352.1 tentang pelindung telinga ear muffs
17. EN 361 tentang sabuk pengaman
18. Permen PUPR no 10 tahun 2021 tentang pedoman system
manajemen keselamatan konstruksi
19. SE menteri PUPR No 10/SE/M/2022 tentang tertib
penyelenggaraan keselamatan konstruksi di kementerian
PUPR
20. SE menteri PUPR no 16 / SE / M / 2022 tentang susunan
tenaga ahli penyedia jasa konsultasi pengawasan
konstruksi di kementerian PUPR
Bidang Cipta Karya
Pekerjaan konstruksi bangunan Sistem Penyediaan Air Minum
Team leader
Quantity
Engineer Quality Engineer
Engineer
HSE Engineer
Health Safety Environment (HSE) Engineer merupakan pihak atau orang yang
memastikan pemenuhan persyaratan aspek keselamatan konstruksi dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi unruk mendukung terwujudnya tertib penyelenggaraan jasa
konstruksi. HSE engineer bertanggung jawab kepada team leader
Tugas HSE Engineer
1. Melakukan Pengawasan Terhadap Pemenuhan Persyaratan Aspek Keselamatan Konstruksi Dalam
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, Untuk Mendukung Terwujudnya Tertib Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
4. Berkoordinasi Dengan Hse Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi Dalam Mengidentifikasi Dan
Memetakan Potensi Bahaya Yang Mungkin Terjadi Dilingkungan Kerja, Termasuk Membuat Tingkatan
Dampak Dari Bahaya ( Impact ) Dan Kemungkinan Terjadinya Bahaya Tersebut (Probability)
5. Berkoordinasi Dengan Hse Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi Dalam Menyusun Rencana
Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Yang Meliputi Upaya Prefentif Dan Upaya Korektif Untuk
Mengurangi Terjadinya Bahaya / Kecelakaan Dan Menanggulang Kecelakaan Yang Terjadi Di
Lingkungan Kerja
Tugas HSE Engineer
6. Memonitori implememtasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan berkoordinasi bersama HSE
Engineer penyedia jasa pekerjaan konstruksi dalam mengartikan dampak lingkungan akibat
pembangunan proyek dapat diminimalisir
7. Berkoordinasi dengan HSE Engineer penyedia jasa pekerjaan konstruksi atau pejabat lain dalam
penyiapan pengendalian dan keselamatan lalu lintas yang terlibat di area proyek atau proyek lain yang
berkaitan
8. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan kerja, termasuk merancang
prosedur baku dan memelihara catatan terkait kesehatan dan keselamatan kerja
9. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta menganalisis akar masalah termasuk
tindakan prefentif dan korektif yang diambil
Pekerjaan konstruksi bangunan SPAM
Kualifikasi pendidikan, pengalaman, keahlian tenaga ahli konsultan pengawas
HSE Beresiko besar, sedang, kecil
Untuk pengerjaan beresiko tinggi minimal menggunakan tenaga ahli madya K3 konstruksi / ahli KK
dengan pengalaman paling singkat 3 tahun atau ahli utama K3 konstruksi
Untuk pekerjaan beresiko sedang minimal ahli muda K3 konstruksi / Ahli KK dengan pengalaman paling
singkat 3 tahun atau ahli madya K3 konstruksi / Ahli KK
Tahap pelaksanaan
- Melakukan pengawasan mobilisasi personil peralatan pelaksanaan, material dan pemenuhan persyaratan
perizinan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
- Melakukan review terhadap gambar kerja dan spesifikasinya
- Memberikan rekomendasi kepada PPK terhadap perubahan perubahan pelaksanaan pekerjaan
- Melakukan pengawasan penggunaan tenaga kerja, material dan peralatan serta penerapan metode
pelaksanaan pekerjaan konstruksi
Tugas & Tanggung Jawab Penyedia Jasa Konsultansi
Pengawas Konstruksi
- Melakukan pengawasan ketepatan waktu, biaya pemenuhan persyaratan mutu dan volume serta
penerapan keselamatan konstruksi
- Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memberikan rekomendasi teknis tentang
alternative pemecahan masalah yang terjadi slama pekerjaan konstruksi
- Membantu PPK dalam mempersiapkan penyelenggaraan rapat lapangan secara berkala dalam
merekomendasikan rapat incidental
- Membantu PPK dalam menysusun berita cara persetujuan kemajuan pekerjaan Tahap serah terima
pertama menyusun daftar cacat mutu dan mengawasai perbaikannya sebelum serah terima pertama
- Memeriksa dan melakukan evaluasi terhadap kelengkapan dokumen dan gambar as built sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaan dilapangan
- Membantu penyusunan berita serah terima acara pekerjaan 100% sebelum serah terima pertama
• Tahap serah terima akhir hanya dapat dilaksanakan oleh konsultan pengawasan apabila dinyatakan
pada kontrak
• Tugas konsultan pengawas konstruksi pada tahap serah terima akhir melakukan pemeriksaan
terhadap hasil pekerjaan pemeliharaan dan memberikan rekomendasi kepada PPK terkait
penerbitan berita acara serah terima akhir
• Wewenang konsultan pengawas konstruksi memberikan persetujuan izin kerja (request of work) atas
rencana pelaksanaan pekerjaan yang telah memenuhi persyaratan
• Pemberian rekomendasi kepada PPK untuk menghentikan setiap pekerjaan dilapangan yang tidak
sesuai dengan dokumen kontrak dan dokumen SMKK
Tugas & Tanggung Jawab Penyedia Jasa Konsultansi
Pengawas Konstruksi
- Seluruh kegiatan dilapangan harus dilengkapi dengan prosedur / SOP / Instruksi kerja.
Rencana manajemen lalu lintas pekerjaan ( RMLLP ) dan job safety analysis ( JSA ) sebelum
pekerjaan dilakukan / dimulai
- Seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan pergerakan bebas dari kendaraan atau pejalan
kaki harus diamankan dengan pembatas berupa traffic cone / road barrier / pagar
pengaman
- Untuk pekerjaan dan pemakai jalan harus memahami tiga daerah kunci yaitu:
- Daerah berbahaya tempat terlarang untuk pekerja, peralatan dan material
- Ruang kerja ruang yang cukup untuk pergerakan pekerja, penempatan dan material
- Daerah kerja tempat dimana pekerjaan berlangsung
Tahapan Penempatan Rambu – Rambu dan peralatan
Penunjang pekerjaan di jalan raya
a. Memberikan peringatan dini, ada pekerjaan pemasangan pipa air minum
b. Diikuti dengan rambu, tanda orang bekerja, kurangi kecepatan, rambu penyempitan jalan, rambu
larangan masuk lokasi pekerjaan selain petugas / pekerja, rambu arah panah, rambu kerucut, safety
line.
c. Posisi rambu dimungkinkan cukup waktu untuk dibaca dan bereaksi
d. Menggunakan safety line dan kerucut untuk mengarahkan lalu lintas
e. Menyediakan rambu penutup jalan
f. Gunakan lampu tanda bahaya ( kuning ) saat bekerja pada malam hari
g. Tempatkan orang yang ditugaskan / flagman pada lokasi pekerjaan
h. Pemasangan penahan jatuh (safety deck)
i. Pemaasangan pagasr pengaman (safety railing)
j. Pastikan pekerja memakai alat pelindung diri
- Sepatu boot / safety shoes (SNI)
- Rompi lengkap dengan spotlight (SNI)
- Helm pengaman (SNI)
- Sarung tangan
- Masker
- Menggunakan tali keselamatan (safety line)
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Tanah
- pekerjaan tanah pada konstruksi jembatan pipa adalah galian tanah untuk
pekerjaan abutment jembatan