Anda di halaman 1dari 8

FUNGSI SISTEM SIRKULASI

Oleh : Nama NIM Rombongan Kelompok Asisten : Saniyatun Maratus Solihah : B1J008024 : II :2 : Sasmita Palupiningtyas

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Vena Mengumpul menuju jantung merah tua Lambat Tipis, tidak elastis Rendah Rendah

Tabel 1. Data pengamatan sirkulasi darah Letak Perbedaan Arteri Pola aliran Menyebar Arah aliran Meninggalkan jantung Warna Merah muda Kecepatan Cepat Dinding Tebal, elastis Tekanan Tinggi Kadar O2 Tinggi

b c

Gambar 1. Sirkulasi darah larva ikan Gurame (Osphronemus gouramy) a. b. c. Keterangan : Jantung Pembuluh darah vena Pembuluh darah arteri

B. Pembahasan Hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa pembuluh darah vena alirannya menuju jantung dengan aliran yang lambat, sedangkan pembuluh darah arteri arahnya meninggalkan jantung dengan aliran darah cepat. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah vena tidak langsung berhubungan dengan klep jantung sehingga tidak ada tekanan pompa dari jantung sedangkan arteri mendapat tekanan pompa jantung karena berhubungan dengan klep jantung (Kimball, 1991). Hasil pengamatan pada arteri dan vena juga dapat dilihat dari pola alirannya. Pola aliran pada pembuluh arteri menyebar dengan kecepatan alirannya lebih cepat dan pada pembuluh vena mengumpul dengan aliran darah lebih lambat. Hal ini sesuai dengan pustaka. Hal ini karena aliran pada arteri mendapat tekanan yang mengalirkan darah dari kapiler-kapiler tubuh sehingga tekanan darahnya rendah dan membawanya ke jantung (Ville et al., 1988). Berdasarkan hasil pengamatan, pembuluh darah arteri berwarna merah muda karena banyak terkandung oksigen di dalamnya dan kadar karbondioksida yang rendah. Hal ini sesuai dengan pustaka. Darah yang mengandung oksigen tinggi sampai di kapiler jaringan, tekanan parsial oksigen turun, darah dengan mudah melepaskan oksigen, sehingga meningkatkan kemampuannya membawa CO2 sehingga darah vena yang mengalir dari jaringan ke jantung berwarna merah tua karena mengandung CO2 tinggi dan O2 rendah (Sutrisno, 1987). Sistem peredaran darah tertutup, membawa darah dari jantung ke saluran dan akhirnya kembali ke jantung. Darah dibawa dalam suatu sistem tabung elastik (arteri, kapiler, vena). Darah kembali ke jantung tanpa meninggalkan system tabung ini. Ciri sirkulasi tertutup meliputi: sistem bertekanan tinggi yang membutuhkan resistensi peripheral tinggi dan dijaga keberlanjutannya diantara denyut-denyut jantung, membutuhkan dinding yang elastik, darah dibawa langsung ke organ, distribusi ke organ diregulasi dengan baik dan darah kembali ke jantung dengan cepat. Pada beberapa invertebrate misalnya serangga, sebagian besar Crustaceae dan Molusca darahnya dipompa dari jantung ke dalam saluran darah tetapi saluran tersebut kontak dengan region terbuka atau sinuses dan darah mengalir secara bebas diantara jaringan sebelum akhirnya kembali ke jantung. Sistem sirkulasi ini disebut sistem sirkulasi terbuka. Pada sirkulasi terbuka biasanya sistem bertekanan rendah darah dibawa langsung ke organ seperti pada sirkulasi tertutup, distribusi darah kurang mudah diregulasi, darah seringkali kembali ke jantung dengan lambat (Yuwono, 2001).

Vertebrata mempunyai sistem sirkulasi darah tertutup, begitu pula pada ikan mempunyai sirkulasi darah tunggal. Hal ini berhubungan dengan bentuk jantung dan cara sirkulasi darah yang ada dalam tubuh hewan. Pada ikan disebut sirkulasi tunggal karena darah meninggalkan jantung melewati ventrikel dan melewati insang (mengandung O2 tinggi), kemudian menuju jaringan tubuh sebelum kembali ke jantung untuk memulai siklus lagi (Kay, 1998). Sebagian besar ikan, semua darah yang masuk ke jantung melalui vena mempunyai kadar oksigen yang rendah dan karbondioksida yang tinggi yang disebut dengan darah vena. Jantung terdiri atas sebuah sinus venosus, sebuah atrium, sebuah ventrikel dan sebuah konus arteriosus yang tersusun dalam urutan linier. Kontraksi otot jantung meningkatkan tekanan darah di dalam yang sangat rendah dan mengeluarkan darah melalui arteri, aorta ventral, kelima atau keenam pasang lung aorta yang menjulur secara dorsal melalui kapiler di dalam insang ke aorta dorsal, pada waktu darah melalui insang karbondioksida dilepaskan dan oksigen diambil, hal ini mengubah darah menjadi darah arteri. Darah yang kembali dari ekor mula-mula melewati kapiler dan ginjal sebelum ke vena yang menuju ke jantung (Ville et al., 1988). Schmidt-Nielsen (1990), menyatakan sistem sirkulasi pada hewan air misalnya ikan umumnya memiliki jantung sebagai organ yang memompa cairan darah. Arah aliran darah biasanya ke anterior dalam saluran (pembuluh) ventral dan ke posterior dalam pembuluh dorsal utama. Darah dipompa kearah depan dari jantung di bagian ventral dibelakang insang menuju aorta ventral, selanjutnya pembuluh branchial afferent memasok insang. Darah yang mengandung oksigen mengumpul dalam pembuluh efferent, yang berkomunikasi dengan pasangan aorta dorso-lateral yang mengangkut darah ke arah belakang ke aorta dorsal tunggal dan dari situlah kemudian didistribusikan ke seluruh bagian tubuh lainnya. Setelah melalui sistem kapiler jaringan tubuh darah tersebut kembali ke jantung via venavena kecil yang membawanya kedalam vena-vena utama memasuki aurikula (auricle). Sistem sirkulasi tunggal ini berbeda dari sistem sirkulasi ganda sehingga tekanan darah yang memasok jaringan juga lebih rendah. Sekali sirkulasi misalnya pada sidat membutuhkan waktu 2 menit.

Gambar 2. Skema aliran darah ikan (Yuwono, 2001) Sirkulasi berperan penting bagi semua hewan. Fungsi sirkulasi darah pada hewan adalah untuk transport zat-zat terlarut, untuk transport panas ke seluruh tubuh dan untuk transport energi di dalam tubuh. Pembuluh-pembuluh darah utama pada sistem sirkulasi antara lain pembuluh arteri dan pembuluh vena. Arteri berfungsi untuk mentransport darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan. Arteri membawa darah keluar menuju jantung, selalu membawa darah segar berisi oksigen kecuali arteri pulmonari yang membawa darah kotor yang memerlukan oksigenasi. Kecepatan darah pada arteri tinggi karena pengaruh struktur dindingnya, ukuran arteri bervariasi dari 25 mm sampai 0,5 mm. Secara mikroskopis, dinding arteri terdiri atas tiga lapisan. Ketiga lapis dinding arteri dipisahkan oleh membran elastika interna dan eksterna. Secara histologis, dinding arteri tebal dan elastis. Diameter arteri relatif besar karena mengandung banyak jaringan elastik dan pola aliran arteri menyebar. Fungsi vena sebagai saluran penampung guna pengangkutan darah dari jaringan kembali ke jantung, tetapi sama pentingnya, vena bertindak sebagai penampung utama darah karena tekanan di sistem vena sangat rendah, dinding vena sangat tipis, lapisan tengahnya berotot lebih tipis, kurang kuat, lebih mudah kempes dan kurang elastik dibandingkan arteri. Ini menyebabkan vena dapat berkontraksi atau meluas dan dengan demikian, vena bertindak sebagai penampung darah ekstra yang dapat dikendalikan, bergantung pada kebutuhan tubuh (Guyton, 1997). Perbedaan arteri dan vena berdasarkan pustaka yang didapat yaitu: 1. Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung, membawa darah yang kaya oksigen. Pembuluh vena berfungsi sebaliknya, yaitu membawa darah yang kaya karbondioksida dan zat buangan lain dari seluruh tubuh ke jantung dan saluran ekskresi (Schmidt-Nielsen, 1990). 2. Percabangan pembuluh arteri adalah menyebar sesuai dengan fungsinya mengantarkan zat-zat yang dibawa darah ke seluruh tubuh. Percabangan

Insang

pembuluh vena adalah mengumpul, karena darah yang melewatinya berasal dari jaringan yang akan berkumpul di pembuluh vena dan akan dialirkan menuju jantung (Schmidt-Nielsen, 1990). 3. Arteri memiliki dinding tebal, elastis, berdenyut dengan teratur (sesuai denyut jantung) sedangkan vena memiliki dinding tipis, tidak elastis, tidak berdenyut (Fadjarwati, 1982). 4. Arteri mempunyai tekanan yang cepat, sedangkan vena mempunyai tekanan yang lambat. Hal ini dikarenakan darah berasal dari jantung yang selalu berkontraksi memompa darah. Aliran pada vena lambat karena tidak mendapat tekanan dari jantung (Gordon, 1977; Fadjarwati, 1982; Bevelander dan Ramaley, 1988). Fungsi terpenting darah adalah pengangkutan, terutama untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida, disamping fungsi-fungsi lainnya termasuk fungsi kekebalan dan homeostasis. Secara garis besar fungsi darah adalah untuk : Mengangkut sari-sari makanan. Mentransport O2 dan CO2. Sebagai antibodi ( perlindungan / proteksi) yaitu untuk menghindarkan infeksi. Mengedarkan air dan getah hormon. Penutup luka,khususnya sel darah pembeku yaitu trombosit. Mengatur dan mengontrol temperatur tubuh, dengan cara memindahkan panas dari tempat satu ke tempat yang lain. Mengatur kesetimbangan asam basa di dalam tubuh. Pengangkutan hormon (misalnya adrenalin [respon cepat]; hormon pertumbuhan [respon lambat]). Koagulasi, karakteristik inherent pada berbagai darah dan cairan hemolymph; berfungsi untuk proteksi terhadap kehilangan darah. Pemeliharaan milieu interieur sesuai untuk sel-sel dalam kaitannya dengan pH, ion-ion, nutrient, etc.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem peredaran darah ikan merupakan sistem peredaran darah tunggal. 2. Pembuluh darah dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan aliran darahnya yaitu arteri dan vena.

3. Perbedaan antara arteri dan vena yaitu Pembuluh darah arteri mempunyai
pola aliran menyebar, kecepatan aliran cepat, tekanan tinggi, warna merah muda, dinding tebal dan elastis, serta kandungan oksigennya banyak. Pembuluh darah vena mempunyai pola aliran menumpul, kecepatan aliran lambat, tekanan rendah, warna merah tua, dinding tipis tidak elstis, dan kandungan oksigennya sedikit.

DAFTAR REFERENSI Bevelander, G. dan Ramaley. 1988. Dasar-Dasar Histologi. Erlangga, Jakarta. Fadjarwati. 1982. Ikhtisar Biologi. IPIbars. Surabaya. Gordon, M. S. 1977. Animal Physiology: Principles and Adaptions. Mac Millan Publishing Co. Inc., New York. Guyton, A.C., and Hall, J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta. Kay, I. 1998. Introduction of Animal Physiology. Biosientific Publisher Springer Verlag, New York. Kimball, J. W. 1991. Biologi Jilid 2. Erlangga, Jakarta. Schmidt-Nielsen, K. 1990. Animal Physiology Adaptation and Environment Fourth Edition. Cambridge University Press, Cambridge, New York, Port Chester, Melbourne, Sydney. Sutrisno. 1987. Diktat Fisiologi Ternak. Fakultas Peternakan Unsoed. Purwokerto. Verde, C., M.Balestrieri, D. de Pascale, D.Pagnozzi, G.Lecointre, G. Di Prisco. 2006. The Oxygen Transport System in Three Species ofthe Boreal Fish Familiy Gadidae. The Journal of Biological Chemistry and Molecular Biology. Volume 281. Halaman 22073-22084. Ville, C. A, Warren F. Walker, Jr. Robert D Barnes. 1988. Zoologi Umum. Erlangga, Jakarta. Yuwono, E. 2001. Fisiologi Hewan I. Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai