1
Pengukuran dan Kesalahan
1-1 DEFINISI
Umumnya, di dalam pengukuran dibutuhkan instrumen sebagai suatu cara fisis
untuk menentukan suatu besaran (kuantitas) atau variabel. Instrumen tersebut mem-
bantu peningkatan ketrampilan manusia dan dalam banyak hal memungkinkan sese-
orang untuk menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak diketahui. Tanpa bantuan
instrumen tersebut, manusia tidak dapat menentukannya. Dengan demikian, sebuah
instrumen dapat didefinisikan sebagai sebuah alat yang digunakan untuk menentukan
nilai atau kebesaran dari suatu kuantitas atau variabel, Instrumen elektronik, yang nama-
nya disesuaikan dengan perkataan “elektronik™ yang terkandung di dalamnya, didasar-
kan pada prinsip-prinsip listrik atau elektronika dalam pemakaiannya sebagai alat ukur
elektronik. Sebuah instrumen elektronik dapat berupa sebuah alat yang konstruksinya
sederhana dan relatif tidak rumit seperti halnya sebuah alat ukur dasar untuk arus searah
(ihat bab 4). Tetapi dengan berkembangnya teknologi, tuntutan akan kebutuhan instru-
men-instrumen yang lebih terpercaya dan lebih teliti semakin meningkat yang kemudian
menghasilkan perkembangan-perkembangan baru dalam perencanaan dan pemakaian.
Untuk menggunakan instrumen-instrumen ini secara cermat, kita perlu memahami prin-
sip-prinsip kerjanya dan mampu memperkirakan apakah instrumen tersebut sesuai untuk
pemakaian yang telah direncanakan
Dalam pengukuran, digunakan sejumlah istilah yang akan didefinisikan sebagai
berikut :
Instrumen : Sebuah alat untuk menentukan nilai atau kebesaran suatu kuantitas
atau variabel.
Ketelitian (accuracy) : harga terdekat dengan mana suatu pembacaan instrumen
mendekati harga sebenarnya dari variabel yang diukur.
Ketepatan (precision) : Suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil peng-
ukuran yang serupa. Dengan memberikan suatu harga tertentu bagi sebuah variabel2 Instrumentasi Elektronik dan Teangy
Ketepatan (presisi) merupakan suatu ukuran tingkatan yang menunjukk,
hasil pengukuran pada pengukuran-pengukuran yang dilakukan seca, i
Sensitivitas (sensitivity) : perbandingan antara sinyal keluaran
men terhadap perubahan masukan atau variabel yang diukur.
Resolusi (resolution) : perubahan terkecil dalam nilai
instramen akan memberi respons (tanggapan).
Kesalahan (error) : penyimpangan variabel yang diukur dari harga (nilai) sebe;
Mar.
Petbedasy
ra berturutan,
atau respons instr,
Yang diukur kepads man
nya.
Beberapa cara dapat dilakukan untuk memperkecil efek Kesalahan-kesalah
Misalnya, untuk memperoleh pengukuran yang tepat, disarankan agar melakuk: ae
rapa Kali pengamatan dan bukan hanya mengandalkan satu pengamatan, Cara 1 oe
samping menggunakan instrumen-instrumen yang berbeda untuk pengukuran yang cr
adalah menguasai teknik yang baik untuk mempertinggi ketelitian, Walaupun oe ms,
ini cenderung mempertinggi ecefizian pengukuran melalui penurunan kesalahan kaa
Jingkungan atau kesalahan acak (random error), mereka tidak dapat dianggap sebacs
kesalahan instrumental. * ee
Dalam bab ini akan dibicarakan beberapa jenis kesalahan (error) yang terdapat
dalam pengukuran serta metoda yang lazim digunakan untuk menyatakan kesalahan.
kesalahan tersebut didasarkan pada harga yang paling terandalkan dari variabel yang
diukur.
1-2 KETELITIAN DAN KETEPATAN
Ketelitian menyatakan tingkat kesesuaian atau dekatnya suatu hasil pengukuran
terhadap harga yang scbenamya; sedang ketepaan (presisi) menyatakan tingkat kesa-
maan di dalam sekelompok pengukuran atau sejumlah instrumen.
Untuk menunjukkan perbedaan antara ketelitian dan ketepatan, bandingkan dua
buah voltmeter dari pembuatan dan model yang sama. Kedua voltmeter tersebut mem-
punyai jarum penunjuk yang ujungnya tajam dan juga dilengkapi dengan cermin untuk
menghindari beda lihat (paralaksis); selain itu skala masing-masing voltmeter telah dikali-
brasi (ditera) secara seksama. Dengan demikian, kedua alat ini dapat dibaca pada kere-
patan yang sama. Jika nilai tahanan deret di dalam salah-satu voltmeter berubah banyak,
pembacaannya bisa mengakibatkan kesalahan yang cukup besar. Karena itu ketelitian
kedua voltmeter tersebut dapat berbeda sama sekali (untuk menentukan voltmeter mana
yang menghasilkan kesalahan, diperlukan perbaridingan terhadap voltmeter standar).
Ketepatan terdiri dari dua karakteristik, yaitu kesesuaian (conformity) dan jumlah
angka yang berarti (significant figures) terhadap mana suatu pengukuran dapat dilaku-
kan. Sebagai contoh, sebuah tahanan yang besarnya 1384572 ohm setelah diukur
dengan ohm meter secara konsisten dan berulang menghasilkan 1,4 mega chm. Yang
menjadi pertanyaan, apakah orang yang mengukur (pengamat) tersebut telah membaca
harga yang sebenarnya? Sebetulnya yang dilakukannya adalah memperkirakan pemibaca-
an skala yang menurut dia secara konsisten menghasilkan 1,4 mega-ohm. Dalam hal ini
hasil yang diberikannya adalah pembacaan yang lebih mendekati harga yang sebenamys
* Melville B. Stout, Basle Electrical Measurements, edisi kedua (Englewood Cliffs, NJ.; Prentice-
Hall, Inc., 1960), halaman 21-26Rab 1 Peneukuran dun Kesalahan
Cae Walaupun dalam pengamatan ini tidak terdapat penyimpan eae
an ae ne yang diakibatkan oleh pembatasan terh
nae ae a en ee (precision). Contoh yang telah diberikan menun
aoroish eee alah suatu persyaratan yang perlu tetap! belum cukup untuk mem
ae ee sepab angka-angka yang berarti belum dibicarakan. Dengan ca" ne
ae pakan sesuatu yang perlu, tetapi belum cukup untuk persyaratan
hin ae pemula cenderung mencatat pembacaan alat ukur berdasar
atnya. Mereka tidak sadar bahwa ketelitian suatu pembacaan tidak
ketepatannya. Kenyataannya, cara-cara pengukuran yang baik menuntut sikap yang se-
Jalu ragu tentang ketelitian hasil pengukuran.
Dalam pekerjaan yang kritis, latihan yang baik menunjukkan bahwa pengamat yang
melakukan satu rentetan pengukuran yang tidak saling bergantungan dengan mengguna-
kan instrumen atau cara-cara pengukuran yang berbeda, tidak dipengaruhi oleh kesa-
lahan-kesalahan sistematis yang sama. Ja juga harus memastikan bahwa instrumen-ins-
trumen yang digunakannya berfungsi baik dan telah dikalibrasi terhadap suatu standar
yang telah diketahui, dan tidak ada pengaruh luar yang mempengaruhi ketelitian peng-
ukuran.
adap pembacaan skala
jukkan
kan harga yang di-
perlu dijamin oleh14 JENIS-JENIS KESALAHAN oe a
Tidak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi a ss
‘i iti ang sebenarnya dan bagaimana kesalahan yang
penting untuk mengetahui ketelitian yang sect aa aside aie!
berbeda digunakan dalam pengukurin. Langkah pertama yang ciper aaa hatin
nguranginya adalah mempelajari kesalahan-kesalahan tersebut; di mana dari hal ini juga
dapat ditentukan ketelitian hasil akhir. : ‘
Kesalahan-kesalahan dapat terjadi karena berbagai sebab dan umumnya dibagi
dalam tiga jenis utama, yaitu :
Kesalahan-kesalahan umum (gross-errors) : kebanyakan disebabkan oleh kesalahan
manusia, di antaranya adalah kesalahan pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak
tepat dan pemakaian instrumen yang tidak sesuai, dan kesalahan penaksiran.
Kesalahan-kesalahan sistematis (systematic errors) : disebabkan oleh kekurangan-
kekurangan pada instrumen sendiri seperti kerusakan atau adanya bagian-bagian yang
aus dan pengaruh lingkungan terhadap peralatan atau pemakai.
Kesalahan-kesalahan yang tak disengaja (random errors) : diakibatkan oleh penye-
bab-penyebab yang tidak, dapat langsung diketahui sebab perubahan-perubahan parame-
ter atau sistem pengukuran terjadi secara acak.
Masing-masing kelompok kesalahan ini akan dibahas secara ringkas dengan menya-
tankan beberapa metoda untuk memperkecil atau menghilangkannya.
14-1 Kesalahan-kesalahan umum (kecerobohan, gross-errors)
Kelompok kesalahan ini terutama disebabk:
kukan pembacaan atau pemakaian inst:
hasil-hasil pengukuran. Selama manusia
tidak dapat dihindari; namun walaupun
‘an oleh kekeliruan manusia dalam mela-
terlibat dalam pengukuran, kesalahan jenis ini
jenis kesalahan ini tidak mungkin dihilangkan‘up | Pengukuran dan Kesatahan
secara keseluruhan, usaha untuk mencegah dan memperbaikinya peru dilakukan. Bee
berapa Kesalahan umum dapat mudah diketahui tetapi yang lainnya munekin Sane
tersembunyi.
Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemula adalah pemakaian instrumen
yang tidak sesuai, Umumnya instrumen-instrumen penunjuk berubah kondisi sampat
batas tertentu setelah digunakan mengukur sebuah rangkaian yang lengkap, dan akibat-
nya besaran yang diukur akan berubah, Sebagai contoh sebuah voltmeter yang telah
dikalibrasi dengan baik dapat menghasilkan pembacaan yang salah bila dihubungkan an-
tara dua titik di dalam sebuah rangkaian tahanan tinggi (Contoh 1-7); sedang bila volt-
meter tersebut dihubungkan ke sebuah rangkaian yang tahanannya rendah, pembacaan-
nya bisa berlainan bergantung pada jenis voltmeter yang digunakan (Contoh 1-8). Con-
toh-contoh berikut menunjukkan bahwa voltmeter menimbulkan suatu “efek pembe-
banan” (loading effect) terhadap rangkaian, yakni mengubah keadaan awal rangkaian
tersebut sewaktu mengalami proses pengukuran.
Contoh 1-7 : Sebuah voltmeter dengan kepekaan (sensitivity) 1000 2/Volt mem-
baca 100 V pada skala 150 V bila dihubungkan di antara ujung-ujung sebuah tahan-
an yang besarnya tidak diketahui, Tahanan ini dihubungan secara seri dengan se-
buah miliampermeter.
Bila miliampermeter membaca 5 mA, tentukan (a) tahanan yang terbaca, (b) ni
lai tahanan aktual dari tahanan yang diukur, (c) kesalahan karena efek pembebanan
voltmeter
Penyelesaian :
(a) Tahanan total rangkaian adalah
ALA BRD Sha
ae te mare
Dengan mengabaikan tahanan miliampermeter, harga tahanan yang tidak diketahui
adalah Ry = 20k9
(b) Tahanan voltmeter adalah
Ry = 10008 x 150 V = 150k
Karena voltmeter tersebut paralel terhadap tahanan yang tidak diketahui, kita dapat
menuliskan BAe sta0
vee ib Ma as
Re = RR = 1) ~ 2305KD
aktual-terbaca
(c) Persentase Kesslahan adalah : % Kesalahan = ——-—--— X 100%
aktual
_ 23,05 — 20 ‘,
~ eee ree
Contoh 1-8 : Ulangi Contoh 1-7 jika miliampermeter menunjukkan 800 mA dan
voltmeter menunjukkan 40 V pada skala 150 V.krronik dan Teknik tekn
tasi Fle “ran
instrament
2 50k
(b) Re = 10007 * 150V 150
RyRy oe 50,10
50
36,1
i embebanan voltmeter dapat dihin-
Kesalahan-kesalahan yang Cir en kin, Misalnya, sebuah voltmeter
i i untuk mengukur tegengan-tegangan di
dalam sebuah ponguat tabung hampe. UN Se nisalnya VIVM atau TVM)
sebuah voltmeter dengan impedansi masukan yang tinggi (misalnya t
Keealahan-kesalahan umum dalam jumlah besar dapat dikenali dari keteledoran atau
kebiasaan-kebiasoan yang butuk, seperti : pembacaan yang tidak tepat, pencatatan yang
berbeda dari pembacaan aktual yang diambil, atau penyetelan instrumen yang tidak
tepat, Pandang sebagai contoh sebuah voltmeter rangkuman ganda yang menggunakan
satu papan skala dengan aneka-angka (tanda yang berbeda untuk setiap rangkuman).
Dalam hal ini adalah mudah untuk menggunakan sebuah skala yang tidak bersesuaian
tethadap penyetelan sakelar pemilih rangkuman voltmeter tersebut. Keselahan umum
juga dapat terjadi bila instrumen tersebut tidak dikembalikan ke angka nol sebelum me-
lakukan pengukuran dan akibainya semua pembacaan menjadi salah.
Kesalahan-kesalahan seperti ini tidak dapat dinyatakan secara matematis tetapi ha-
nya dapat dihindari dengan melakukan pembacaan yang cermat dan juga pencatatan
data pengukuran yang benar. Hasil yang baik memerlukan pembacaan lebih dari satu
kali, atau mungkin dengan pengamat yang berbeda. Dalam hal ini kita sama sekali tidak
boleh bergantung pada satu pembacaan saja, tetapi paling sedikit harus melakukan tiga
pembacaan yang terpisah. Yang lebih disukai adalah pembacaan pada kondisi-kondisi
engan pengubshan instrumen-instrumen dari keadaan mati ke keadaan hidup (off-on).
100% = 0.2%
5
() %kesalahan = =
dari dengan menggunakan alat terse
1-4-2 Kesalahan sistematis
Jenis kesalahan-kesalahan ini biasanya dibagi dalam dua bagian :
(1) kesalahan-kesalahan instrumental yakni kekurangan-kekurangan dari instrumen itu
sendiri, dan
(2) kesalahan-kesalahan lingkungan, yakni
, yakni yang disebabkan oleh keadaan-
yang mempengaruhi pengukuran, “Meaerkescean a
visa tlhe esalahan instrumental Gnstrumental errors) merupakan kesalahan yang
eee bs dihindarkan dar instramen Karena struktur mekanisnye. Misalnya di dalam
at ku Arona, sesekan beberapa Komponen yang bergerak terhadap bantalan
dapat meni i pembcan Yang tidak tepat. Tarikan pegas yang tidak teratur
, berkurangnya tatikan karena 1 :
pembebanan i penanganan yang tidak t a
pemPsbanan instrumen secara berlebihan, juga akan mengakibsthan k mike
- Jenis Kesalahan instrumental lainnye adalah kesalehan yang tesa9
Rab J Pengukuran dan Kesalahan
Kesalahan-kesalahan instrumental terdiri dari beberapa macam bergantung pada
jenis instrumen yang dipergunakan. Yang sclalu harus diperhatikan adalah memastikan
bahwa instrumen yang digunakan tersebut bekerja baik dan tidak menambah kesalahan-
kesalahan lainnya, Kesalahan pada instrumen dapat diketahui dengin melakukan PO
meriksaan terhadap tingkah laku yang tidak biasa terjadi, terhadap kestobilan dan {er
hadap kemampuan instrumen untuk memberikan hasil pengukuran yang sama. Suatu
cara yang cepat dan mudah untuk memeriksa instrumen tersebut adalah membanding
Kannya terhadap instrumen lain yang memiliki karakteristik yang sama atau tethadap
suatu alat ukur yang diketahui lebih akurat (teliti).
Kesalahan-kesalahan instrumental dapat dihindari dengan cara (1) pemilihan ins-
trumen yang tepat untuk pemakaian tertentu; (2) menggunakan faktor-faktor koreksi
setelah mengetahui banyaknya kesalahan instrumental; (3) mengalibrasi_ instrumen
tersebut terhadap sebuah instrumen standar.
Kesalahan-kesalahan karena lingkungan (environmental errors) disebabkan oleh ke-
adaan luar yang mempengaruhi alat ukur termasuk keadaan-keadaan di sekitar instru-
men seperti : efek perubahan temperatur, kelembaban, tekanan udara luar atau medan-
medan maknetik atau medan elektrostatik. Dengan demikian, suatu perubahan pada
temperatur sekeliling instrumen menyebabkan perubahan sifat-sifat kekenyalan peeas
yang terdapat di dalam mekanisme kumparan putar; yang dengan demikian mempenga-
ruhi pembacaan instrumen. Cara-cara yang tepat untuk mengurangi efek-efek ini di
antaranya adalah pengkondisian udara, penyegelan komponen-komponen instrumen
tertentu secara rapat sekali, pemakaian pelindung maknetik, dan laindain.
Kesalahan-kesalahan sistematis dapat juga dibagi dalam kesalahan statis dan kesa-
lahan dinamis, Kesalahan statis disebabkan oleh pembatasan-pembatasan alat ukur atau
hukum-hukum fisika yang mengatur tingkah laku alat ukur tersebut. Suatu kesalahan
statis akan dihasilkan dalam sebuah mikrometer bila diberikan tekanan yang berlebihan
untuk memutar poros. Kesalahan-kesalahan dinamis disebabkan oleh ketidak mampuan
instramen untuk memberikan respons (tanggapan) yang cukup cepat bila terjadi per-
ubahan-perubahan dalam variabel yang diukur.
1-43 Kesalahan-kesalahan acak (random errors)
Kesalahan-kesalahan ini diakibatkan oleh penyebab-penyebab yang tidak diketahui
dan terjadi walaupun semua kesalahan-kesalahan sistematis telah diperhitungkan. Kesa-
Jahan-kesalahan ini biasanya hanya kecil pada percobaan/pengukuran yang telah diren-
canakan secara baik; tetapi menjadi penting pada pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan
ketelitian tinggi. Misalkan suatu tegangan akan diukur oleh sebuah voltmeter yang
dibaca setiap setengah jam. Walaupun instrumen dioperasikan pada kondisi-kondisi ling-
kungan yang sempurna dan telah dikalibrasikan secara tepat sebelum pengukuran, akan
diperoleh hasil-hasil pembacaan yang sedikit berbeda selama periode pengamatan. Per-
ubahan ini tidak dapat dikoreksi dengan cara kalibrasi apapun dan juga oleh cara
pengontrolan yang ada, Cara satu-satunya untuk membetulkan kesalahan ini adalah de-
gan menambah jumlah pembacaan dan menggunakan cara-cara statistik untuk menda
patkan pendekatan paling baik terhadap harga yang sebenarnya.Instramentasi Elektronik dan Teknik-teknik Pengukiran
10
LS ANALISIS STATISTIK (STATISCAL ANALYSIS)
‘Amalsis statistik terhadap data pengukuran adalah pekerjaan yang biasa sebab dig
oki ‘enentuan Ketidak-pastian hasil pengujian akhir secara analitis. Hasil
meme Peery dengan metods terent dapat diramalkan berdasarian data
cntoh (sample-data) tanpa memiliki informasi (keterangan) yang Iengkap mengenai
semua faktor-faktor gangguan. Agar cara-cara statistik dan keterangan yang diberikan-
nya (interprestasi) bermanfaat, biasanya diperlukan sejumlah pengukuran yang banyak.
Juga dalam hal ini, esalahan-kesalahan sistematis harus kecil dibandingkan terhadap
xesalahan-kesalahan acak; sebab pengerjaan data secara statistik tidak dapat menghilang.
kan suatu prasangka tertentu yang selalu terdapat dalam semua pengukuran.
1-5-1 Nilai rata-rata (arithmetic mean)
Nilai yang paling mungkin dari suatu variabel yang diukur adalah nilai rata-rata dati
semua pembacaan yang dilakukan. Pendekatan paling baik akan diperoleh bila jumlah
pembacaan untuk suatu besaran sangat banyak. Secara teoritis, pembacaan yang banyak-
nya tak berhingga akan memberikan hasil paling baik, walaupun dalam prakteknya
hanya dapat dilakukan pengukuran yang terbatas. Nilai rata-rata diberikan oleh persama-
an:
gatehmtoate te >
‘ n n
at
dimana & = nilai rata-rata
Xy, Xa, X, — pembacaan yang dilakakan
n — jumlah pembacaan
Contoh 1-1 menunjukkan cara pemakaian nilai rata-rata.
1-5-2 Penyimpangan terhadap nilai rata-rata
Penyimpangan (deviasi) adalah selisih antara suatu pembacaan tethadap nilai rata-
rata dalam sekelompok pembacaan. Jika penyimpangan pembacaan pertama x, adalah
dj, penyimpangan pembacaan kedua x2 adalah d,,, dan seterusnya, maka penyimpang-
an-penyimpangan terhadap nilai rata-rata adalah :
dix -8 thom —-k d=x,-3 (1-2)
Perlu dicatat bahwa penyimpangan terhadap nilai rata-rata boleh positif atau negatif dan
jumlah aljabar semua penyimpangan tersebut harus nol.
Contoh 1-9 menunjukkan perhitungan penyimpangan (deviasi).
Contoh 1-9 : Satu rentetan pengukuran arus yang tidak saling bergantungan dilaku-
kan oleh enam pengamat dan menghasilkan 12,8 mA; 12,2 mA; 12,5 mA, 13,1 mA;
12,9 mA dan 12,4 mA. Tentukan (a) nilai ratarata, (b) deviasi terhadap nilai rata-
rata.
Penyelesaian :
(a) Dengan menggunakan persamaan (1-1) nilai rata-rata adalah
12.8 + 12.2 + 12,5 4 13.1 + 12.9 +12
men ie 24 It 1265 maBah | Pengukuran dan Kesatanan
b) Dengan mei
( gan menggunakan persamaan (1-2), penyimpangan-penyimpangan adalat
dy 128 12.65 - 0.15 mA
dy 12.2 — 12.65 ~ 0,45 mA
4; = 12,5 12.65 0.15mA
dy = 13.1 ~ 12.65 = 0.45 mA
dy = 12.9 ~ 1265 0.25 mA
ds ~ 12.4 — 12.65 = — 0.25 mA
Dari sini dapat dilihat bahwa jumlah aljabar semua penyimpangan adalah nol
1.5-3 Penyimpangan rata-rata (average deviation)
Deviasi rata-rata adalah suatu indikasi ketepatan instrumen-instrumen yang, diguna-
kan untuk pengukuran. Instrumen-instrumen yang ketepatannya tinggi akan menghasil-
kan deviasi rata-rata yang rendah antara pembacaan-pembacaan. Menurut definisi, devi-
asi ralarata adalah penjumlahan nila-nilai mutlak dari penyimpangan-penyimpangan
dibagi dengan jumlah pembacaan -
Deviasi rata-rata dapat dinyatakan sebagai :
pa l&lLilgleial+. tidal Dla
* n dl (1-3)
penentuan deviasi ini diberikan pada Contoh 1-10 berikut.
Contoh 1-10 : Tentukan deviasi rata-rata untuk data yang diberikan pada Contoh
1-9
Penyelesaian ;
D 25 +025 _ 9283 mA
_ 0.15 + 0.45 + 0.15
1-5-4 Deviasi standar
Deviasi standar (root - mean - square) metupakan cara yang sangat ampuh untuk
menganalisa kesalahan-kesalahan acak secara statistik. Deviasi standar dari jumlah data
terbatas didefinisikan sebagai akar dari penjumlahan semua penyimpangan (deviasi)
setelah dikuadratkan dibagi dengan banyaknya pembacaan. Secara matematis dituliskan:
_ fai tdit at. Ft de
7- (TEHETEEE JEL a
Tentunya dalam praktek, jumlah pengamatan yang mungkin adalah terbatas. Devia-
si standar untuk sejumlah data terbatas adalah :
_ (grat gs. zr (oa
omy I ae as)
Persamaan (1-5) ini akan digunakan dalam Contoh 1-11
Suatu pernyataan lain yang sesungguhnya besaran yang sama adalah variansi (mean
square deviation) yang besarnya sama dengan kuadrat deviasi standar, yaitu :
Variansi (V) = mean square deviation = 0?ak Peach
rr Fevceraeeoter ft
Yuriarsi merupakan besaran yan menyenunghan untuk dipakai dalam banyak perhr
tungan b silatnye yong aditif. Vet dap me miliki keuntungan Karena
mempunyal samen yang same seperti verlabel, sehingga tiudal membuatnys untuk
necibarid nakan becurun-besaran, Sakarang ini keburryakun hasil-nasil ioviah dinyatakan
andar.