Anda di halaman 1dari 5

Penerapan Alat Destilasi Minyak Sri | Sanny | Dwi | Mujiono

PENERAPAN ALAT DESTILASI MINYAK ATSIRI DI KELURAHAN


TUNJUNGREJO KECAMATAN SUKUN MALANG
1)
Sri Indriani, 2)Sanny Andjar Sari, 3)Dwi Ana Anggorowati, 4)Mujiono
1,2,4)
Jurusan Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang
3)
Jurusan Teknik Kimia S1, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

ABSTRAK

Penerapan teknologi tepat guna sangat penting dalam mendukung upaya pemberdayaan masyarakat baik
dari segi sumber daya sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Tiap daerah memiliki banyak
potensi sumber daya alam akan tetapi sangat sulit untuk berkembang karena kurangnya pemahaman terhadap
teknologi maupun faktor mahalnya fasilitas-fasilitas untuk mengolah sumber daya tersebut. Keadaan tersebut
tidak terlepas dari peran serta pemerintah dan Perguruan Tinggi dalam melakukan pembinaan bagi masyarakat
untuk mengembangkan potensi yang dimilki suatu daerah
Seperti halnya di Kelurahan Tunjungrejo Kecamatan Sukun dimana pembangunan di wilayah ini sampai
saat ini secara prinsip telah dilaksanakan dengan partisipasi dan peran serta masyarakat melalui lembaga
kemasyarakatan yang ada (LPMK, BKM, dan sebagainya). Namun, dalam perencanaannya sering dilakukan
secara spasial (per wilayah RT atau RW) tanpa adanya keterpaduan yang terarah dalam jangka panjang. Dengan
demikian, diperlukan upaya untuk memahami potensi wilayah yang dapat dipakai sebagai media untuk
peningkatan pembangunan wilayah tersebut.
Tujuan dari kegiatan adalah untuk meningkatnya pemberdayaan sumber daya masyarakat Kelurahan
Tunjungrejo Kecamatan Sukun kota Malang dengan diterapkannya alat destilasi minyak atsiri. Membuka
peluang usaha baru dibidang pengolahan minyak atsiri. Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah untuk
mengembangkan kemampuan masyarakat dalam mengolah tanamanan nilam menjadi minyak atsiri menjadi
produk yang lebih memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Meningkatkan perekonomian masyarakat Kelurahan
Tunjungrejo Kecamatan Sukun kota Malang.

Kata kunci : Alat Destilasi Minyak Atsiri

Penerapan teknologi tepat guna sangat untuk peningkatan pembangunan wilayah


penting dalam mendukung upaya tersebut.
pemberdayaan masyarakat baik dari segi Kelurahan Tunjungrejo Kecamatan
sumber daya sumber daya alam maupun sumber Sukun yang berada di bagian selatan kota
daya manusianya. Tiap daerah memiliki banyak Malang, memiliki hasil tanaman nilam yang
potensi sumber daya alam akan tetapi sangat melimpah akan tetapi belum ada upaya yang
sulit untuk berkembang karena kurangnya maksimal untuk menghasilkan produk yang
pemahaman terhadap teknologi maupun faktor bernilai jual tinggi dari hasil olahan nilam
mahalnya fasilitas-fasilitas untuk mengolah tersebut dikarenakan belum adanya teknologi
sumber daya tersebut. Keadaan tersebut tidak untuk pengolahan nilam menjadi minyak atsiri.
terlepas dari peran serta pemerintah dan Hal ini sangat ironis mengingat pengolahan
Perguruan Tinggi dalam melakukan pembinaan nilam menjadi minyak atsiri merupakan salah
bagi masyarakat untuk mengembangkan satu komoditi ekspor yang besar bagi Indonesia.
potensiyang dimilki suatu daerah. Seperti Untuk itu perlu dilakukan pembinaan
halnya di Kelurahan Tunjungrejo Kecamatan terhadap masyarakat dilingkungan Kelurahan
Sukun dimana pembangunan di wilayah ini Tunjungrejo Kecamatan Sukun Malang untuk
sampai saat ini secara prinsip telah mengolah nilam menjadi minyak atsiri dengan
dilaksanakan dengan partisipasi dan peran serta adanya alat destilasi minyak atsiri , diharapkan
masyarakat melalui lembaga kemasyarakatan masyarakat dapat lebih mengembangkan
yang ada (LPMK, BKM, dan sebagainya). potensi daerah yang mereka miliki yang pada
Namun, dalam perencanaannya sering akhirnya dapat meningkatkan nilai dari segi
dilakukan secara spasial (per wilayah RT atau perekonomian masyarakat.
RW) tanpa adanya keterpaduan yang terarah Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan
dalam jangka panjang. Dengan demikian, Sukun Malang. Kondisi masyarakat Kelurahan
diperlukan upaya untuk memahami potensi Tunjungrejo Kecamatan Sukun yang sebagian
wilayah yang dapat dipakai sebagai media besar belum mengetahui nilai jual tanaman

19
INDUSTRI INOVATIF Vol. 3, No. 1, Maret 2013: 19 - 23

nilam jika diolah menjadi menjadi minyak atsiri Tanaman dari spesies yang sama yang tumbuh
sehingga perlu adanya pembaruan informasi pada tempat tumbuh yang berbeda, biasanya
ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu dengan mempunyai komponen yang sama, tetapi
diadakannya penyuluhan dan pelatihan persentasenya mungkin berbeda.
penggunaan alat destilasi minyak atsiri. Sifat fisika minyak atsiri meliputi tidak
Tujuan dari kegiatan adalah : larut dalam air, larut dalam eter, alkohol, dan
1. Meningkatnya pemberdayaan sumber daya pelarut organik lain, bau karakteristik, bersifat
masyarakat Kelurahan Tunjungrejo optis aktif (indeks refraksi). Dalam tumbuhan,
Kecamatan Sukun kota Malang dengan minyak atsiri terdistribusi terutama dalam
diterapkannya alat destilasi minyak atsiri. bunga dan daun. Berdasarkan sukunya atau
2. Membuka peluang usaha baru dibidang familinya minyak atsiri terakumulasi dalam sel
pengolahan minyak atsiri. sekret khusus, seperti sisik kelenjar
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini (Lamiaceae), sel parenkim yang telah berubah
adalah : (Piperaceae), sel minyak (Vittae) pada
 Mengembangkan kemampuan Apiaceae. Selain itu terdapat juga dalam bagian
masyarakat dalam mengolah tanamanan dalam lysigen atau sizogen pada Pinaceae dan
nilam menjadi minyak atsiri menjadi Rutaceae. Kandungan kimia minyak atsiri
produk yang lebih memiliki nilai secara umum terbagi dalam dua golongan besar
ekonomis yang tinggi. yaitu:
 Meningkatkan perekonomian masyarakat 1. Terpenoid hidrokarbon, melalui biosintesis
Kelurahan Tunjungrejo Kecamatan asetat mevalonat,
Sukun kota Malang 2. Senyawa aromatis, berasal dari biosintesis
 Mewujudkan aspek pemerataan dalam sikimat fenil propanoat.
pembangunan. Sifat fisik minyak atsiri berbeda dengan
minyak lemak. Minyak atsiri dapat disuling
METODE dari sumber alaminya, sedangkan minyak lemak
Proses Pebuatan Minyak Atsiri tidak, karena minyak lemak tersusun atas ester
Minyak atsiri (minyak menguap = gliserol asam lemak. Minyak atsiri tidak
minyak eteris = minyak essensial = volatile oil) meninggalkan noda lemak permanen pada
adalah jenis minyak yang berasal dari bahan kertas, tidak seperti minyak lemak yang
nabati, bersifat mudah menguap pada suhu meninggalkan noda lemak. Minyak atsiri tidak
kamar tanpa mengalami peruraian dan apabila menjadi tengik dalam penyimpanan, namun jika
dibiarkan terbuka dan memiliki bau seperti terkena cahaya dan udara akan teroksidasi
tanaman asalnya (khas). Minyak atsiri biasanya menjadi resin.
tidak berwarna, terutama bila masih segar (baru Pembentukan minyak atsiri dalam
saja diperoleh dari isolasi), tetapi makin lama tanaman dapat langsung dari protoplasma,
akan berubah menjadi gelap, karena terjadi dekomposisi resin dari dinding sel, dan
proses oksidasi dan mengalami pendamaran. hidrolisis glikosida tertentu (allil isotiosianat).
Upaya untuk mencegah proses tersebut antara Jenis-jenis destilasi / penyulingan, ada 3
lain disimpan dalam keadaan penuh dan yaitu: destilasi air, destilasi uap dan air, dan
tertutup rapat. destilasi uap.:
Semua minyak atsiri terdiri dari a. Destilasi air
campuran kimia yang cukup rumit. Hampir Pada destilasi air terjadi kontak
tiap jenis senyawa organik dapat ditemukan di langsung antara simplisia dengan air
dalamnya (hidrokarbon, alkohol, keton, aldehid, mendidih. Simplisia yang telah dipotong-
eter, ester, dan lainnya), dan hanya sedikit yang potong, digiling kasar, atau digerus halus
mempunyai komponen tunggal dalam dididihkan dengan air, uap air dialirkan
persentase (minyak cengkeh mengadung tidak melalui pendingin, sulingan berupa minyak
lebih dari 85% subtansi fenolik, sebagian besar yang belum murni ditampung. Penyulingan
eugenol). Akan tetapi tidaklah mengherankan dengan cara ini sesuai untuk simplisia kering
jika konstituennya mencapai lebih dari 200 yang tidak rusak dengan pendidihan.
komponen, dan seringkali trace constituent-nya Penyulingan air biasa digunakan untuk
mempunyai bau dan rasa yang penting terhadap menyari minyak atsiri yang tahan panas dari
keseluruhan minyak atsiri tersebut. Tidak grabahan maupun bahan yang berkayu dan
adanya satu komponen dapat mengubah aroma. keras.

20
Penerapan Alat Destilasi Minyak Sri | Sanny | Dwi | Mujiono

Keuntungan metode ini adalah: kualitas Penyulingan ini dapat digunakan untuk
minyak atsiri baik (jika diperhatikan suhu membuat minyak cengkeh, minyak
tidak terlalu tinggi), alat sederhana dan kayumanis, minyak akar wangi, minyak
mudah diperoleh, dan mudah pengerjaannya. sereh, minyak kayuputih, dan lainnya.
Kerugian dari metode ini adalah: tidak Keuntungan dari cara ini adalah:
semua bahan dapat dilakukan dengan cara kualitas minyak yang dihasilkan cukup
ini (terutama bahan yang mengandung baik, tekanan dan suhu dapat diatur, waktu
sabun, bahan yang larut dalam air, dan penyulingan pendek, hidrolisis tidak terjadi.
bahan yang mudah hangus), adanya air Kerugian metode ini yaitu: peralatan
sering menyebabkan terjadinya hidrolisis, yang mahal dan memerlukan tenaga ahli.
dan waktu penyulingan yang lama.
b. Destilasi uap dan air HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyulingan dengan cara ini Aktivitas Pengguna Setelah Penerapan Alat
memakali alat semacam dandang. Simplisia Destilasi
diletakkan di atas bagian yang berlubang- Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
lubang sedangkan air di lapisan bawah. Uap pekerja dalam proses pembuatan minyak nilam
dialirkan melalui pendingin dan sulingan (minyak atsiri) setelah perancangan, yaitu:
ditampung, minyak yang diperoleh belum - Mempersiapkan bahan (daun nilam , air).
murni. Cara ini baik untuk simplisia basah - Menyiapkan alat pembuat minyak nilam.
atau kering yang rusak pada pendidihan. - Mencampur bahan pembuat minyak nilam
Untuk simplisia basah atau kering yang ke dalam tabung.
rusak pada pendidihan. Untuk simplisia - Menutup tabung rapat - rapat dan
kering harus dimaserasi lebih dulu, menyalakan perapian.
sedangkan untuk simplisia segar yang baru - Menunggu hasil penguapan.
dipetik tidak perlu dimaserasi. Cara - Prosses pengaliran dan tabung menuju ke
penyulingan ini banyak dilakukan sebagai dalam pendingin yang berupa air.
industri rumah, karena peralatan mudah - Minyak nilam keluar dari pendingin menuju
didapat dan hasil yang diperoleh cukup baik. ke wadah penyaring.
Kerugian cara ini, hanya minyak - Poses pengendapan minyak nilam.
dengan titik didih lebih rendah dari air yang - Proses pemisahan minyak nilam dan air dari
dapat tersuling sehingga hasil penyulingan kotoran yang larut bersama minyak nilam.
tidak sempurna (masih banyak minyak yang - Pengemasan dalam wadah botol.
tertinggal di ampas).
c. Destilasi uap. Spesiflkasi Alat Destilasi
Minyak atsiri biasanya didapatkan Spesifikasi alat pembuat minyak nilam
dengan penyulingan uap pada bagian (minyak atsiri) hasil perancangan yaitu
tanaman yang mengandung minyak. merupakan alat pembuat minyak nilam yang
Metode penyulingan ini tergantung pada ergonomis, dengan sumber tenaga yang
kondisi bahan tanaman. digurikan yaitu tenaga dan panas yang
Penyulingan dengan uap memerlukan dihasilkan melalui proses pembakaran dan
air, uap panas yang biasanya bertekanan pendingin yang memanfaatkan air, adapun
lebih dari 1 atmosfer dialirkan melalui suatu komponen utama pada alat perancangan ini
pipa uap. Peralatan yang dipakai tidak meliputi:
berbeda dengan penyulingan air dan uap,
hanya diperlukan alat tambahan untuk
memeriksa suhu dan tekanan. Bila
pemeriksaan telah dilakukan dengan air dan
uap, hanya diperlukan alat tambahan untuk
memeriksa suhu dan tekanan. Bila
pemeriksaan telah dilakukan dengan baik,
dengan cara ini akan diperoleh minyak yang
lebih banyak. Cara ini bisa juga digunakan
untuk membuat minyak atisiri dari biji, akar,
kayu, yang umumnya mengandung
komponen minyak yang bertitik didih tinggi.

21
INDUSTRI INOVATIF Vol. 3, No. 1, Maret 2013: 19 - 23

Tabel 1. Komponen Utama Alat Pembuat 2. Kemudian tangki ditutup dan tungku
Minyak Nilam (Minyak Atsiri) pembakaran dinyalakan, setelah itu ditunggu
sampai terjadi penguapan.
Nama 3. Uap yang keluar dengan sendirinya akan
NO Bahan Fungsi
Komponen mengalir menuju ke dalam bak pendingin,
Tempat setelah melewati bak pendingin uap akan
Allumi pengukusan menuju tempat penampungan minyak dan
1 Tangki
nium bahan minyak air diendapkan dan dilakukan proses
nilam
penyaringan.
Plat Tempat terjadinya
2 Tungku
baja pembakaran
Alat Fiber Tempat Bahan
3 Bahan yang digunakan pada alat
pendingin glass kristalisasi
Alat pengantar destilasi minyak atsiri sebagai berikut :
Pengantar Stainlis 1. Aluminium
4 uap menuju
Uap stell
pendingin Digunakan sebagai bahan pembuat
Alat pengukur tungku pengukus bertujuan agar panas yang
5 Avometer Metal
tekanan dihasilkan oleh batu bara / kayu bakar
Alat pengaman dengan mudah diserap dan dapat
Kerangka
6 Besi dan penyangga mempercepat proses.
Fiber glass
fiber glass 2. Besi Plat
Membantu
Pembuatan tungku perapian dari besi
7 Kipas Angin Plastik Menyalakan
Briket
bertujuan agar konstruksi alat pembakar
dapat bertahan lama dan dapat menahan
beban yang dihasilkan oleh tungku pengukus
Tabel 2. Komponen Sekunder Alat Pembuat
.
Minyak Nilam (Minyak Atsiri)
3. Fiber glass
Untuk menampung air yang digunakan
Nama
NO Bahan Fungsi sebagai alat pendingin minyak setelah
Komponen
Mencegah melalui proses penguapan
terjadinya 4. Stainless Steel
1 Paking Karet kebocoran Digunakan sebagai alat penghubung
pada tutup antara tungku pengukus dan alat pendingin
kangki yang berguna agar uap yang dihasilkan oleh
Sebagai tungku pengukus tidak menguap.
pengikat
konponen
Mur dan
2 Baja pada alat
Baut
pembuat
minyak
nilam
Batu Sumber
3 Briket
Bara panas
Penghubung
kipas angin
Kabel dan Tembaga
4 dengan
Steker dan karet
sumber arus
listrik

Cara Kerja Alat Pembuat Minyak Nilam


1. Bahan ( daun Nilam atau atsiri dan air)
diamsukkan jadi satu ke dalam tangki
Gambar.1. Alat Destilasi Minyak Atsiri
pengukus.

22
Penerapan Alat Destilasi Minyak Sri | Sanny | Dwi | Mujiono

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA :


Berdasarkan pelatihan dan bimbingan Arikunto Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian
penggunaan alat destilasi minyak atsiri yang Suatu Pendekatan Praktek, Edisi
telah dilakukan, maka dapat diambil Revisi, Rineka Cipta, Jakarta.
kesimpulan sebagai berikut : Ketaren,S.,1985. Pengantar Teknologi Minyak
1. Alat yang dihasilkan mempercepat kerja dari Atsiri, Penerbit Balai Pustaka. Jakarta
kondisi awal sebelum pengabdian yaitu Nurmianto Eko, 2004, Ergonomi Konsep Dasar
minimal 2 (dua) kali dan Aplikasinya, Edisi kedua,Institut
2. Hasil output proses pembuatan minyak atsiri Teknologi Sepuluh November,
menjadi minimal 2 (dua) kali Surabaya.
3. Tenaga kerja yang digunakan pada proses Sudaryani, Titik,Ir.1998, Budidaya dan
pembuatan minyak atsiri lebih optimal. Penyulingan Nilam, Penerbit
Swadaya.Jakarta
Wignjosoebroto Sritomo, 2000, Ergonomi
Study Gerak dan Waktu, Guna
Widya,Surabaya

23

Anda mungkin juga menyukai