Anda di halaman 1dari 28

ALTERNATIF DAN PEMILIHAN STRATEGI

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia bisnis dewasa ini jauh berbeda dan lebih kompleks daripada
keadaan bisnis di tahun-tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh pengaruh
lingkungan yang dinamis, terus berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Setiap unit bisnis wajib beradaptasi terhadap perubahan. Menghadapi segala
macam perubahan atas ketidakpastian adalah tantangan terbesar dalam
manajemen. Manajemen strategis menjadi bidang ilmu yang berkembang
dengan cepat, muncul sebagai respon atas meningkatnya pergolakan lingkungan.
Bidang ilmu ini melihat pengelolaan perusahaan secara menyeluruh dan berusaha
menjelaskan mengapa beberapa perusahaan berkembang dan maju dengan pesat,
sedang yang lainnya tidak maju dan akhirnya bangkrut. Ciri khusus manajemen
strategis adalah penekanan pada pengambilan keputusan strategis. Tidak seperti
keputusan-keputusan yang lain, keputusan strategis berhubungan dengan masa
yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara keseluruhan.
Dalam manajemen strategis diperlukan adanya perumusan strategi.
Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis
meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis atau
perencanaan jangka panjang), implementasi strategi, dan evaluasi serta
pengendalian. Adapun kata strategi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu
strategos atau strategia yang berarti jenderal. Secara jelasnya pengertian strategi
dari sudut militer adalah cara menempatkan pasukan atau kekuatan-kekuatan
tentara di medan perang agar musuh dapat dikalahkan. Strategi itu sendiri ialah
cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Strategi tidak hanya sekedar
perencanaan, tetapi lebih dari itu bahwa strategi adalah perencanaan menyeluruh
(unified), komprehensif, dan integral. Menyeluruh artinya strategi tersebut
melibatkan semua bagian atau unit kerja yang ada dalam perusahaan secara
bersama-sama. Komprehensif artinya mencakup semua aspek utama perusahaan.
Integral artinya semua bagian dari perencanaan harus saling terkait satu dengan
yang lainnya.

1
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
Pengertian strategi sendiri menurut William.F.Glueck adalah sebuah
rencana yang disatukan, luas, dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan
strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk
memastikan bahwa tujuan utama perusahaan itu dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Sedang menurut William.J.Stanton,
strategi adalah sebuah rencana dasar yang luas dari suatu tindakan organisasi
untuk mencapai suatu tujuan. Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa yang diartikan dengan strategi perusahaan adalah suatu kesatuan rencana
perusahaan yang menyeluruh, komprehensif, dan terpadu yang digunakan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Merumuskan suatu strategi pertama-tama ialah menetapkan suatu tujuan
atau sasaran yang merupakan hasil yang diharapkan oleh perusahaan. Setelah
jelas suatu tujuan dari perusahaan maka tahapan berikutnya ialah pengamatan
dan diagnosa lingkungan, baik internal maupun eksternal. Disusul dengan
perencanaan strategi dan perumusan strategi, kemudian pendiagnosaan
keunggulan strategi dari alternatif strategi yang ada, lalu pemilihan strategi yang
paling tepat. Dimana langkah lanjutannya ialah implementasi, kebijakan-
kebijakan, evaluasi dan pengendalian strategi oleh perusahaan. Adapun tujuan
dari pelaksanaan strategi ialah untuk keunggulan kompetitif dari para pesaing
hingga tujuan perusahaan dapat terwujud dengan tetap bertahan dan meningkat
dalam kegiatan usaha yang dikerjakan.

B. Manfaat
Adapun manfaat dari penerapan strategi antara lain ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengatisipasi perubahan-perubahan yang terjadi, mengarahkan dan
mengawasi jalannya perusahaan ke arah yang lebih baik.
2. Apabila setiap orang yang terlibat dalam perusahaan telah mengetahui tujuan
dan arah masa depan perusahaan, maka hal ini :
a. Mengurangi konflik yang terjadi diantara mereka
b. Memberikan dorongan atau semangat kerja
c. Memudahkan mengambil tindakan
d. Memudahkan pengontrolan
3. Mengurangi resiko yang akan terjadi.

2
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
4. Membantu meningkatkan komunikasi, koordinasi, mengalokasikan sumber-
sumber dan penyusunan rencana jangka panjang.
5. Memperlancar mengalirnya informasi secara teratur.
6. Mendidik manajer menjadi pembuat keputusan yang baik.
Strategi yang baik juga tidak akan berhasil jika tidak diikuti dengan
kebijaksanaan dan taktik yang tepat. Yang dimaksud dengan kebijaksanaan
adalah dapat membuat keputusan-keputusan yang tepat dan akurat, sehingga
tujuan tercapai. Sedangkan taktik adalah bagaimana teknik atau caranya agar
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dapat bekerja secara terpadu,
sehingga dapat bersaing bahkan dapat menempatkan perusahaannya diatas
perusahaan lain.

3
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
II. PEMBAHASAN
Setelah perencana strategi menyelesaikan tahap analisa dan diagnosa dari
proses manajemen strategis dan telah siap dengan tahap pemilihan strategis,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan sejumlah alternatif strategi dan
memilih strategi yang tepat dan terarah. Yang dimaksud dengan alternatif
strategi adalah bagaimana perencana atau pembuat strategi menghasilkan
alternatif-alternatif strategi dalam mengisi atau mengurangi kesenjangan untuk
mengimbangi profil ancaman dan peluang lingkungan dengan profil keunggulan
strategi.
Perbandingan antara ancaman dan peluang lingkungan dengan profil
keunggulan strategi, ini merupakan petunjuk bagi manajer tentang sifat alternatif
strategi untuk menutup setiap kesenjangan. Setelah menajer menentukan
alternatif strateginya, terlebih dahulu harus dikaji pada awal pertimbangan
strategi ialah definisi misi bisnis yang dimasuki perusahaan atau yang ingin
dimasukinya. Bagi perusahaan kecil, definisi bisnis ini cukup sederhana, lain
halnya dengan perusahaan besar di mana bisnis yang dimasukinya cukup banyak
atau kompleks, sehingga sukar atau diperlukan suatu pemilihan yang matang.
Mengenai alternatif strategi ini, pada umumnya berpijak pada alternatif
strategi utama, yang dapat dipertimbangkan oleh perencana strategi adalah
sebagai berikut :
1. Apakah bisnis kita? Apa jadinya nanti. Usaha apa yang kita geluti selama 5
atau 10 tahun yang akan datang.
2. Apakah kita akan tetap dalam bisnis yang sama dengan tingkat upaya yang
sama (stabilitas).
3. Apakah kita akan ke luar dari bisnis ini secara keseluruhan ataukah sebagian
(penciutan).
4. Apakah kita akan memperluas lapangan usaha baru dengan menambahkan
fungsi baru, produk atau pasaran baru (ekspansi).
5. Apakah kita akan melaksanakan alternatif 3 dan 4, 2 dan 4 atau 2 dan 3.
Secara serempak atau berurutan (kombinasi).
Sebelum perencana strategi menentukan alternatif strategi mana yang akan
menjadi pilihannya, maka hendaklah terlebih dahulu perencana strategi
mempertimbangkan perbandingkan antara ancaman dan peluang lingkungan dan
keunggulan strategi suatu perusahaan. Dengan demikian dapat diketahui faktor
4
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
atau dimensi mana yang mempunyai bobot dan pengaruh yang kuat, relatif kuat,
sangat kuat, rendah, relatif rendah, dan sangat rendah. Atas dasar perbandingan
itulah rencana strategi dapat menentukan alternatif strategi yang cocok bagi
perusahaannya.
Dalam mengidentifikasikan strategi sungguh penting bagi para manajer
untuk menyatakan tahap mana dalam daur hidup masing-masing produk yang
sudah dicapai, mana yang merupakan bencana. Alternatif strategik bagaimana
yang akan diambil oleh para manajer dalam menghadapi tahap demi tahap daur
hidup produk diperlukan suatu pertimbangan yang matang. Selagi sebuah
produk bergerak melalui berbagai tahap dalam daur hidupnya, maka mempunyai
dampak atas semua bidang pengambilan keputusan manajemen, baik dampak
atas misi perusahaan, sasaran strategik jangka panjang, rancangan produk,
penentuan harga, pengemasan, sistim distribusi, promosi, sistem informasi,
kepegawaian, dan sebagainya.
Pada tahap perkenalan perusahaan manajer bisa mengikuti satu dari empat
strategi berikut :
1. Strategi Menyaring Cepat (Rapid Skimming Strategy), strategi penetapan
harga tinggi dan promosi gencar.
Strategi bisa berhasil bila :
a. Sebagian besar pasar potensial belum menyadari kehadiran produk
tersebut.
b. Mereka yang berminat membeli mampu membayar dengan harga
berapapun.
c. Perusahaan menghadapi pesaing potensial dan ingin membangun
preferensi atas merknya.
2. Strategi Menyaring Lambat, dilakukan dengan menetapkan harga mahal dan
promosi yang rendah.
Strategi akan berhasil bila :
a. Luas pasar terbatas.
b. Sebagian pasar-pasar menyadari kehadiran produk ini.
c. Pembeli mau membeli harga yang mahal.
d. Persaingan potensial tidak tampak.
3. Strategi Penerobosan Cepat, dilakukan dengan penetapan harga yang rendah
dan didukung oleh promosi yang gencar.
5
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
Strategi ini akan berhasil bila :
a. Ukuran pasar sangat luas
b. Pasar tidak menyadari kehadiran produk.
c. Kebanyakan pembeli sangat peka terhadap harga.
d. Ada indikasi persaingan potensial yang hebat.
e. Harga pokok produk cenderung turun.
4. Strategi Penerobosan (Penetration), dilakukan dengan penentuan harga dan
promosi yang rendah.
Strategi ini akan berhasil bila :
a. Pasar sangat luas.
b. Pasar sangat menyadari akan kehadiran produk.
c. Pasar peka terhadap harga.
d. Hanya sedikit persaingan potensial.
Di dalam memilih salah satu dari empat strategi tersebut para manajer
menyadari bahwa tidak mungkin memasuki semuanya, karena itu harus
menganalisa laba potensial dari masing-masing pasar, kemudian strategi
perluasan pasar ditentukan. Perusahaan jangan hanya memikirkan laba jangka
pendek saja, dan mengorbankan laba jangka panjang.
Pada tahap pertumbuhan perusahaan, manajer tidak perlu terlalu pusing
memikirkan masalah strateginya, karena penjualan dan laba lagi meningkat.
Akan tetapi perusahaan bisa saja menggunakan beberapa bentuk strategi guna
mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat, diantaranya, yaitu:
a. Mutu produk ditingkatkan, minimal dipertahankan.
b. Segmen pasar baru dimasuki.
c. Saluran distribusi baru dimanfaatkan.
d. Promosi atau dalam bentuk iklan disempurnakan.
Strategi alternatif untuk tahap kedewasaan dapat dilakukan berbagai cara,
yaitu :
1. Intensifkan promosi merk
a. Gunakan periklanan yang lebih intensif dan lebih menekankan merk.
b. Beri penekanan yang lebih berat pada penjualan.
c. Rancanglah kemasan yang lebih menarik dan fungsional.
d. Buat pesan iklan dan media lebih bervariasi untuk segmen pasar yang
berbeda.
6
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
e. Beri lebih banyak pelayanan dengan produk.
f. Naikkan bobot pengeluaran pada promosi penjualan dan bukan pada
iklan, untuk mempertahankan kesetiaan pelanggan dan bukan mencari
pembeli baru.
2. Turunkan harga
a. Masuki perang merk dengan harga yang lebih rendah, untuk menghindari
bahaya merk premi yang mantap.
b. Perkenalan model merk mantap berharga lebih rendah.
c. Turunkan harga keseluruhan ini, lebih disukai sebagai promosi sementara
dapat menyatakan secara tidak langsung lini yang bernilai lebih rendah.
Usahakan harga dekat pada label biasa.
d. Produksi untuk label biasa.
3. Berkembang biak (secara ekstensif atau radikal)
a. Tawarkan lebih banyak variasi dalam ciri, selera, desain, dan sebagainya.
b. Cari bentuk-bentuk yang lebih khusus dan inovatif.
c. Ciptakan pola-pola kemasan yang menyolok dan lebih radikal.
d. Buat lebih banyak tersedia pilihan dalam barang-barang keperluan,
desain, dan seterusnya.
4. Naikkan harga (strategi berlawanan dengan item no.2)
a. Perbaiki mutu, penampilan, dan sebagainya untuk menawarkan produk
yang lebih baik.
b. Gunakan kemasan prestise, nama-nama merk, dan sebagainya.
c. Naikkan harga-harga untuk tingkat pasar mewah (untuk menyusupi pasar,
yang bersedia membayar harga lebih tinggi, peroleh lebih banyak margin
atas penjualan lebih rendah yang mungkin dan pertahankan diferensiasi
yang lebih besar atas produk-produk yang kompetitif).
5. Tingkatkan ketersediaan produk dan pelayanan tempat penjualan
a. Gunakan saluran-saluran yang lebih panjang untuk persediaan yang lebih
banyak pada tingkat grosir.
b. Buka lebih banyak pusat-pusat distribusi yang lebih dekat kepada tempat
penggunaan atau penjualan.
c. Tingkatkan pelayanan yang diberikan oleh para pengecer (kalau dapat
diterapkan) atau dirikan pusat-pusat pelayanan yang dijalankan
pengusaha manufaktur.
7
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
Kelima cara di atas mengandung pengertian bahwa perusahaan berusaha
menahan penurunan mengenai produk tersebut. Strategi demikian ini disebut
strategi penguluran pasar (Strategic Market Stretching). Apabila produk sudah
pada tahap kejenuhan, maka perusahaan dapat saja melakukan strategi
pemerasan pasar (Strategic Market Elimating) dimana semua dana ditarik
kembali dan digunakan untuk kepentingan lain yang lebih menguntungkan.
Strategi ini oleh Glueck disebut strategi tukar haluan.

JENIS-JENIS ALTERNATIF STRATEGI


Menurut William.F.Glueck
A. Strategi Induk, terdiri dari empat strategi induk, yaitu :
1. Strategi Stabilitas
Alternatif strategi stabilitas adalah suatu alternatif strategis di mana
perusahaan berjalan baik, lingkungan tidak terlalu rawan, dan produk atau
jasa telah mencapai tahap pemantapan.
Strategi stabilitas dilakukan perusahaan bila :
a. Perusahaan tetap melayani masyarakat dalam produk atau jasa sama
atau serupa, sektor pasar atau sektor fungsi sebagaimana yang
ditetapkan dalam definisi bisnisnya, atau dalam sektor yang sangat
serupa.
b. Keputusan strategi induknya difokuskan pada penambahan perbaikan
terhadap pelaksanaan fungsinya.
Adapun alasan perusahaan menerapkan strategi stabilitas adalah :

a. Perusahaan berjalan dengan baik, dan manajemen tidak selamanya


memahami kombinasi-kombinasi keputsan apa yang menyebabkannya
berhasil.
b. Strategi stabilitas paling kecil resikonya.
c. Manajer lebih menyukai tindakan daripada pemikiran.
d. Lebih mudah dan tak terjadi gangguan rutin.
e. Lingkungan dianggap stabil dengan sedikit ancaman atau peluang.
f. Menganggap ekspansi yang keterlaluan akan tidak efisien.

8
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
Strategi stabilitas adalah suatu pilihan yang terbaik untuk
perusahaan yang dapat bekerja dengan baik pada industri dengan masa
depan dan lingkungan tidak terlalu banyak berubah.
2. Strategi ekspansi atau perluasan
Alternatif strategi ekspansi adalah suatu alternatif strategi mungkin
dilakukan dalam industri yang sangat ketat tingkat persaingannya dan
rawan keadaannya, terutama pada permulaan daur hidup produk.
Strategi ekspansi ini dilaksanakan bila :
a. Perusahaan melayani masyarakat dalam sektor produk atau jasa yang
menambahkan sasaran atau fungsi pada mereka.
b. Perusahaan memfokuskan keputusan strateginya pada peningkatan
ukurannya dalam rangka kegiatan definisi bisnisnya masa sekarang.
Adapun alasan perusahaan menerapkan strategi ekspansi ini adalah :
a. Adanya anggapan eksekutif bahwa ekspansi itu adalah efektif.
b. Adanya kepercayaan bahwa masyarakat akan mengambil manfaat dari
ekspansi.
c. Ekspansi itu diperlukan guna menjamin kelangsungan hidup jangka
panjang dalam industri yang labil.
d. Berdasarkan pengalaman, bahwa dengan ekspansi akan mengurangi
biaya dan meningkatkan produktifitas.
e. Adanya kepercayaan bahwa dengan ekspansi akan menghasilkan
kekuatan monopoli.
f. Adanya keinginan dari pemegang saham.
Adapun yang menjadi alasan pokok strategi ekspansi ini adalah
untuk menghadapi perubahan lingkungan dan meningkatkan prestasi.
3. Strategi penciutan
Alternatif strategi penciutan adalah suatu alternatif strategi dimana
lebih mungkin dilakukan kalau perusahaan tidak berjalan lancar, hasil
keuntungan yang lebih besar akan didapat ditempat atau usaha lain, atau
produk itu berada dalam daur hidup tahapan lanjut.
Strategi penciutan dilakukan perusahaan bila :
a. Perusahaan merasakan perlunya untuk mengurangi line produk atau
jasa, pasar atau fungsi mereka.

9
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
b. Perusahaan memusatkan keputusan strateginya pada peningkatan
fungsional melalui pengurangan kegiatan dalam unit-unit yang
mempunyai arus kas yang negatif.
Adapun alasan perusahaan melakukan alternatif strategi penciutan
adalah :
a. Perusahaan tidak berjalan dengan baik atau menganggap dirinya
berjalan jelek.
b. Perusahaan tidak dapat mencapai tujuannya dengan mengikuti salah
satu dari strategi besar mereka dan ada tekanan dari pemegang saham,
pelanggan atau pihak lainnya untuk meningkatkan prestasi usaha.
c. Lingkungan dipandang sedemikian menghambat sehingga kekuatan
intern tidak mampu menghadapinya.
d. Dianggap peluang yang lebih baik terdapat ditempat lain, dimana
kekuatan perusahaan dapat digunakan.
4. Strategi kombinasi
Strategi kombinasi adalah suatu strategi yang dipilih oleh
perusahaan karena perusahaan dengan SBU majemuk, dalam masa
transisi ekonomi dan perusahaan dalam daur hidup produk-jasanya.
Strategi kombinasi dilakukan bila :
a. Keputusan strategi induknya difokuskan pada strategi besar secara
sadar (stabilitas, perluasan, penciutan) pada waktu yang sama (secara
simultan) dalam berbagai SBU perusahaan.
b. Perusahaan merencanakan menggunakan beberapa strategi besar pada
masa depan yang berbeda (secara berurutan).
Adapun alasan perusahaan melaksanakan strategi kombinasi
adalah : Perusahaan menghadapi banyak lingkungan dan lingkungan itu
berubah dengan kecepatan yang tidak sama dan produk perusahaan
berada dalam tingkatan siklus yang berbeda.

10
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
B. Strategi berdasarkan dimensi/pendekatan, yaitu :
Dimensi intern dan ekstern
1. Dimensi intern : suatu gerakan dimana perusahaan melaksanakan strategi
secara independen.
a. Stabilitas intern : merupakan pendekatan yang berguna dalam
kombinasi dengan rencana lainnya. Stabilitas intern ini digunakan
untuk menjaga langkah atau definisi bisnis.
Stabilitas intern ini terdiri dari :
 Strategi incremental : yaitu suatu substrategi yang menetapkan
tujuannya sebesar tingkat prestasi yang tidak dicapai pada masa
yang lalu disesuaikan dengan tingkat inflasi.
 Strategi laba-laba atau substrategi pemungutan (harvesting
strategies) dilakukan jika tujuan utama perusahaan atau unit-unit
perusahaan adalah untuk menghasilkan kas bagi perusahaan atau
para pemegang saham.
 Strategi istirahat : adalah salah satu sub strategi dimana
perusahaan mengurangi tingkat tujuan yang akan dicapainya atau
membutuhkan waktu istirahat untuk tarik napas, atau eksekutif
mungkin meyakini untuk tidak melakukan ekspansi pada waktu
sekarang.
 Strategi sustainable : suatu substrategi yang dilakukan dimana
perusahaan merasakan bahwa sumber-sumber yang diperlukan
untuk membantu strategi pertumbuhan tidak tersedia untuk jangka
waktu panjang.

b. Ekspansi intern : perluasan atau pertumbuhan yang dilakukan melalui


tambahan produk, pasar atau fungsi pada definisi bisnis atau melalui
peningkatan dalam rangka pengoperasian.
Ekspansi intern ini terdiri dari :
 Strategi pertumbuhan melalui produk atau jasa, yaitu suatu
substrategi dimana perusahaan dapat tumbuh dengan cara
meningkatkan penjualan, laba, dan bagian pasar produk yang
dihasilkan perusahaan pada saat sekarang dengan lebih cepat
dibandingkan dengan masa lalu.

11
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
Pertumbuhan ini dapat dicapai melalui :
1. Mencari konsumen atau langganan baru
2. Diusahakan agar ditetapkan harga baru
3. Melakukan perubahan-perubahan pada produk, misalnya
merk, ukuran dan sebagainya.
 Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi
Diversifikasi pada umumnya dihubungkan dengan suatu peralihan
atau perpindahan dari komoditas-komoditas utama ke arah
pengusahaan komoditas-komoditas baru atau komoditas-
komoditas tambahan. Jadi diversifikasi adalah suatu substrategi
dengan cara menambah atau memperluas produk atau jasa baru.
2.1 Diversifikasi konsentris : Dengan mencari bentuk teknologi
baru, distribusi, dan langganan baru, dengan tetap pada line
produk.
2.2 Diversifikasi konglomerasi : Menerapkan teknologi baru,
distribusi baru, langganan baru, dan menyimpang dari line
produk.

Adapun alasan perusahaan melakukan diversifikasi :


1. Menciutnya pasar karena adanya teknologi baru, sehingga perlu
dicari peluang baru untuk menutup kehilangan pasar itu.
2. Mencari produk baru yang mempunyai profit margin yang tinggi.
3. Menghasilkan produk baru yang mengikat konsumen atau yang
berkaitan dengan produk yang sudah ada.
4. Pemanfaatan limbah atau bahan buangan secara ekonomis.
5. Hasrat untuk menggunakan bahan baku utama untuk lebih banyak
menghasilkan barang atau lebih bervariasi.
6. Memperluas produk line agar tidak ketinggalan zaman.
7. Menerapkan hasil penelitian baru.

c. Penciutan intern : adalah strategi pembenahan operasi yang meliputi


penghematan biaya, peningkatan efisiensi, pengurangan aktiva atau
reorganisasi.

12
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
Pendekatan utama untuk strategi pembenahan ini meliputi :
a. Mengurangi biaya
b. Meningkatkan pendapatan
c. Mendapatkan efisiensi yang lebih baik melalui reorganisasi
produk
d. Mengurangi harta
Alasan melakukan penciutan intern :
1. Produk unit berada dalam pasar stabil atau menurun.
2. Unit tidak menyebabkan stabilitas penjualan atau prestise untuk
perusahaan.
3. Bagian pasar dari unit itu terlalu kecil dan akan mahal biayanya
untuk meningkatkan bagian tersebut.
4. Unit tidak memberikan kontribusi prosentase yang besar pada
seluruh jumlah penjualan.
5. Perusahaan mempunyai sasaran yang lebih baik untuk dananya.
6. Menurunnya penjualan akan lebih lambat daripada pengurangan
dukungan perusahaan.
7. Harga atau persediaan bahan baku merupakan masalah.

2. Dimensi Ekstern : adalah gerakan yang mengkehendaki keterlibatan


kesatuan lainnya.
Dimensi ekstern meliputi :
a. Ekspansi ekstern
 Merger : kombinasi dua atau lebih bisnis di dalam salah satu
perusahaan memperoleh aktiva dan hutang perusahaan lainnya
dengan ditukar saham atau kas; atau kedua perusahaan
dibubarkan, aktiva dan hutang mereka dikombinasikan dan saham
yang baru dikeluarkan.
Merger terdiri dari :
 Merger horizontal : kombinasi dua atau lebih perusahaan
dalam bisnis dan aspek proses produksi yang sama.
 Merger kosentris : kombinasi dua atau lebih perusahaan dalam
bisnis yang dihubungkan oleh teknologi, proses produksi, atau
pasar.
13
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
 Merger konglomerasi : kombinasi dua atau lebih perusahaan
dalam bisnis yang tidak secara tepat berhubungan dengan
teknologi, atau proses produksi, atau pasar.

b. Penciutan ekstern : atau strategi berpaling haluan, merupakan


kebalikan dari merger (penggabungan) dari ekspansi ekstern.
Strategi penciutan ekstern ini terdiri dari :
1. Strategi perubahan haluan : salah satu substrategi pengurangan
yang memusatkan pada peningkatan efisiensi kegiatan dibawah
kondisi lingkungan saat sekarang.
2. Strategi pelepasan : strategi yang melibatkan penjualan atau
likuidasi suatu unit bisnis atau sub bagian utama suatu unit bisnis
oleh penyusun strategi atau manajemen puncak.
3. Strategi likuidasi : suatu strategi yang melibatkan penjualan atau
menutup suatu perusahaan, dengan alternatif :
a. Jika perusahaan bangkrut.
b. Para pemegang saham akan lebih baik hasilnya jika
perusahaan dilikuidasi daripada perusahaan tetap berjalan.
4. Strategi perusahaan tawanan : perusahaan menghadapi
kemungkinan terjadinya penurunan kegiatan fungsional utama
dan penjualan sebesar 75% atau lebih atas produk atau jasa pada
satu langganan tunggal.
Di dalam strategi penciutan ekstern ini, sebelum dilakukan
pembenahan diri, sebaiknya ditinjau terlebih dahulu sejauh mana
masalahnya, apakah kemungkinan kebangkrutan itu tinggi atau
terlampau banyak membutuhkan waktu dan yakin bahwa usaha itu
sia-sia. Hofer mengemukakan dalam rekomendasinya bahwa
sebaiknya perusahaan melakukan likuidasi atau menjual aktiva kalau
penjualan kurang dari sepertiga titik pulang pokok (BEP). Kalau
penjualan berada antara 30-60 persen dari titik BEP, maka sebaiknya
melakukan penurunan harga, lebih baik periklanan atau usaha
penjualan langsung, atau potongan penjualan yang lebih menarik.
Mengenai keputusan untuk bertukar haluan, kalau memang
benar-benar terdapat bisnis lain yang menguntungkan, akan tetapi
14
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
penarikan modal dari bisnis yang ada nampaknya suatu keputusan
yang sulit diterima oleh para manajer. Biasanya manajer puncak
meminta waktu guna membenahinya.

c. Kombinasi intern dan ekstern : yaitu usaha patungan (joint venture)


Joint venture (usaha patungan) adalah pengaturan modal antara
dua atau lebih perusahaan yang merdeka yang menyebabkan
terciptanya kesatuan organisasi yang baru.
Usaha patungan (Joint venture) pada dasarnya adalah kombinasi
dari ekspansi intern dan ekstern. Strategi kombinasi ini antara lain :
1. Strategi jaringan laba-laba (Spiderweb strategy)
Sebuah perusahaan kecil mengadakan sederetan usaha
patungan sehingga dapat bertahan hidup dan tidak diserap oleh
pesaingnya yang lebih besar.
2. Strategi berjalan bersama-sama – berpisah (Go together – split)
Dalam strategi ini perusahaan melakukan kerja sama
(patungan) untuk proyek khusus tertentu atau batas waktu
tertentu. Kalau proyek telah selesai maka mereka berpisah
(bubar).
3. Strategi integrasi berurutan (Successive integration)
Dalam strategi ini perusahaan memulai hubungan dalam
lapangan dimana mereka lemah dan selanjutnya mengembangkan
beberapa kerja sama yang dapat menuju ke merger
(penggabungan).

Strategi sarang laba-laba biasanya menarik bagi perusahaan


kecil atau besar, yaitu perusahaan yang produknya sejenis
diorganisir menjadi oligopoli. Sedangkan berjalan bersama-sama
akan tepat bagi perusahaan yang tetap menginginkan untuk berdiri
sendiri tetapi segi keuangannya tak mampu untuk melakukan
sendiri. Lain halnya dengan integrasi berurutan, terdapat pada
perusahaan yang manajemennya tak mau mengambil resiko untuk
penggabungan tetapi menggunakan patungan untuk mencoba
perusahaan lainnya.
15
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
Usaha patungan ini ada yang dilakukan di dalam negara
yang bersangkutan dan pula antara perusahaan di satu negara
dengan perusahaan di negara lain, atau ada juga antar negara.

Menurut George. A. Steiner – John. B. Miner


1. Klasifikasi berdasarkan ruang lingkup :
a. Strategi induk : strategi yang dapat didefinisikan secara luas.
b. Strategi program : strategi dapat dirumuskan secara lebih sempit.
c. Strategi terinci : rincian untuk mengimplementasikan strategi program.
2. Klasifikasi dalam hubungan dengan tingkat organisasi :
a. Strategi kantor pusat
b. Strategi devisi
3. Klasifikasi berdasarkan kaitannya dengan sumber material :
a. Strategi berkaitan dengan sumber material (bersifat fisik).
b. Strategi tidak berkaitan dengan sumber material, tetapi dengan
penggunaan tenaga manajer, gaya manajemen, dan lain-lain.
4. Klasifikasi menurut tujuan atau fungsi :
a. Strategi produk pasar : yaitu strategi yang dibuat untuk :
i. Mengembangkan dan memanfaatkan produk baru.
ii. Memperluas penjualan dan pasar yang dilayani.
iii. Di diversifikasi
iv. Siklus produk
b. Strategi keuangan : strategi untuk menentukan kelangsungan hidup dan
pertumbuhan perusahaan.
5. Strategi pribadi manajer : yaitu strategi sebagai petunjuk praktis yang
meliputi nilai-nilai, motivasi, perlindungan terhadap sikap konsumen dari
lingkungan, metode untuk merubah lingkungan, teknik bergaul dengan
orang-orang, dan cara untuk memaksimalkan kepuasan pribadi.
a. Strategi agresif
b. Strategi pasif
Tingkatan-tingkatan Strategi
Membuat strategi bukan semata-semata tugas eksekutif puncak. Manajer
tingkat menengah dan manajer tingkat bawahpun harus sejauh mungkin
dilibatkan dalam proses perencanaan strategis. Di perusahaan-perusahaan besar,
16
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
biasanya terdapat empat tingkatan strategi : perusahaan, divisional, fungsional
dan operasional (seperti pada gambar 2.1 dan 2.2 dibawah ini). Namun
demikian, di berbagai perusahaan kecil terdapat tiga tingkatan strategi saja :
perusahaan, fungsional, dan operasional.

Tingkat
Perusahaan
-Direktur Eksekutif (CEO)

Tingkat Divisi - Presiden Divisi


atau Wakil Presiden Eksekutif

Tingkat fungsional - manajer keuangan,


manajer pemasaran, manajer litbang,
manajer produksi, manajer sistem informasi,
dan manajer sumber daya manusia

Tingkat operasional - manajer pabrik, manajer penjualan,


manajer produksi dan departemen

Gambar 2.1 Tingkatan strategi dengan orang yang paling bertanggung jawab
(perusahaan besar)

Di perusahaan besar, orang-orang yang paling bertanggung jawab agar


memiliki strategi-strategi efektif di berbagai tingkatan mencakup direktur
eksekutif (Chief executive officer – CEO) di tingkat perusahaan; presiden atau
wakil presiden eksekutif di tingkat divisional; direktur keuangan (Chief finance
officer – CFO), direktur informasi (Chief information officer – CIO), manajer
sumber daya manusia (MSDM), direktur pemasaran (Chief marketing officer –
CMO), dan seterusnya di tingkat fungsional; serta manajer pabrik, manajer
pemasaran wilayah, dan seterusnya ditingkat operasional. Di perusahaan kecil,
orang-orang yang paling bertanggung jawab agar memiliki strategi-strategi

17
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
efektif di berbagai tingkatan mencakup pemilik bisnis atau direktur utama di
tingkat perusahaan dan kemudian orang-orang yang sama di dua tingkat di
bawahnya seperti yang ada di perusahaan besar.
Penting untuk diperhatikan bahwa semua orang yang bertanggung jawab
untuk perencanaan strategis di berbagai tingkatan tersebut idealnya berpartisipasi
dan memahami strategi di tingkat organisasional yang lain guna membantu
memastikan koordinasi, fasilitasi, dan komitmen di samping menghindari
ketidakkonsistensian, ketidakefektifan, dan kesalahpahaman. Misalnya, manajer
pabrik perlu memahami dan mendukung rencana strategis perusahaan secara
keseluruhan (rencana permainan) sementara presiden dan CEO perlu memahami
strategi yang diterapkan di berbagai teritori penjualan serta pabrik produksi.

Tingkat perusahaan -
Pemilik/Direktur utama

Tingkat fungsional - manajer keuangan,


manajer pemasaran, manajer litbang,
manajer produksi,manajer sistem
informasi, dan manajer sumber daya
manusia

Tingkatan operasional - manajer pabrik, manajer penjualan,


manajer produksi dan departemen

Gambar 2.2 Tingkatan strategi dengan orang yang paling bertanggung


jawab (perusahaan kecil)

18
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
STRATEGI : DEFINISI :

 Strategi Integrasi :
a) Integrasi ke depan Memperoleh kepemilikan atau kendali yang
lebih besar atas distributor

b) Integrasi ke belakang Mengupayakan kepemilikan/kendali yang lebih


besar atas pemasok perusahaan

c) Integrasi horizontal Mengupayakan kepemilikan/kendali yang lebih


besar atas pesaing

 Strategi Intensif :
a) Penetrasi pasar Mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk
produk/jasa saat ini di pasar yang ada sekarang
melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih baik

b) Pengembangan pasar Memperkenalkan produk/jasa saat ini ke


wilayah geografis baru

c) Pengembangan produk Mengupayakan peningkatan penjualan melalui


perbaikan produk/jasa saat ini/pengembangan
produk/jasa baru

 Strategi Diversifikasi :
a) Diversifikasi terkait Menambah produk/jasa yang baru namun tidak
berkaitan

b) Diversifikasi tak terkait Menambah produk/ jasa yang baru namun tidak
berkaitan

 Strategi Defensif :
a) Penciutan Pengelompokkan ulang melalui pengurangan
biaya dan aset untuk membalik penjualan dan
laba yang menurun

b) Divestasi Penjualan suatu divisi atau bagian dari sebuah


organisasi

c) Likuidasi Penjualan seluruh aset perusahaan, secara


terpisah-pisah, untuk kekayaan berwujudnya

19
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
Lima Strategi Generik Michael

Menurut Porter, strategi memungkinkan organisasi untuk memperoleh


keunggulan kompetitif dari tiga landasan yang berbeda : kepemimpinan biaya,
diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan landasan ini strategi generik.
Keunggulan/kepemimpinan biaya (cost leadership) menekankan pemroduksian
produk-produk yang distandarisasi dengan biaya per unit yang sangat rendah untuk
para konsumen yang peka terhadap harga. Terdapat dua tipe alternatif
kepemimpinan biaya, Tipe 1 adalah strategi biaya rendah (low-cost) yang
menawarkan produk atau jasa kepada konsumen pada harga terendah yang tersedia
dipasar. Tipe 2 adalah strategi nilai terbaik (best value) yang menawarkan produk
atau jasa kepada konsumen pada nilai harga terbaik yang tersedia di pasar, strategi
nilai terbaik bertujuan untuk menawarkan serangkaian produk atau jasa pada harga
yang serendah mungkin dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut serupa.
Sasaran (target) strategi tipe 1 maupun 2 adalah pasar yang besar.

Tipe 3 strategi generik Porter adalah diferensiasi. Pembedaan/diferensiasi


(differentiation) adalah sebuah strategi yang bertujuan menghasilkan produk atau
jasa yang dianggap unik di industri dan diarahkan kepada konsumen yang relatif
peka terhadap harga.

Fokus (focus) berarti memproduksi produk dan jasa yang memenuhi


kebutuhan seklompok kecil konsumen. Dua tipe alternatif strategi fokus adalah Tip
4 dan Tipe 5. Tipe 4 adalah strategi fokus biaya rendah (low-cost focus) yang
menawarkan produk atau jasa kepada sekelompok kecil (kelompok ceruk) konsumen
pada harga terendah yang tersedia di pasar. Tipe 5 adalah strategi fokus nilai terbaik
(best-value focus) yang menawarkan produk atau jasa kepada sejumlah kecil
konsumen dengan nilai harga terbaik yang tersedia di pasar. Kadang disebut juga
diferensiasi terfokus, strategi fokus nilai terbaik bertujuan untuk menawarkan kepada
ceruk konsumen tertentu produk atau jasa yang dengan lebih baik memenuhi selera
dan permintaan mereka dibandingkan produk pesaing. Target (sasaran) strategi Tipe
4 maupun Tipe 5 adalah pasar yang kecil. Namun demikian, perbedaannya adalah
bahwa strategi Tipe 4 menawarkan produk atau jasa kepada ceruk konsumen tertentu
pada harga terendah, sedangkan Tipe 5 menawarkan produk atau jasa kepada ceruk

20
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
konsumen tertentu pada harga yang lebih tinggi namun dengan fitur tambahan yang
cukup banyak sehingga tawaran tersebut dianggap memiliki nilai terbaik.

Lima strategi Porter tersebut menyiratkan pengaturan organisasional, prosedur


pengendalian, dan sistem insentif yang berbeda. Perusahaan-perusahaan yang lebih
besar dengan akses ke sumber daya yang juga lebih besar umumnya bersaing dengan
strategi kepemimpinan biaya dan atau diferensiasi, sementara perusahaan-
perusahaan yang lebih kecil sering kali berkompetisi dengan menggunakan strategi
fokus. Strategi diferensiasi (Tipe 3) dapat dijalankan baik di pasar target kecil
maupun pasar target besar. Namun demikian, bukan hal yang efektif untuk
menjalankan strategi kepemimpinan biaya di pasar yang kecil karena umumnya
memiliki margin laba yang terlampau sempit. Serupa dengannya, tidak efektif untuk
menggunakan strategi fokus di pasar yang besar karena umumnya skala ekonomi
akan memudahkan strategi kepemimpinan biaya rendah atau nilai terbaik untuk
mencapai dan atau mempertahankan keunggulan kompetitif.

Porter menekankan perlunya para penyusun strategi agar melakukan analisis


biaya – manfaat guna mengevaluasi peluang bersama antar unit-unit bisnis
perusahaan yang telah ada dan potensial. Berbagi aktivitas dan sumber daya
membantu keunggulan kompetitif dengan cara menekan biaya atau meningkatkan
diferensiasi. Selain mendorong hal tersebut, Porter juga menekankan pentingnya
perusahaan untuk secara efektif mentransfer keterampilan dan keahlian di antara
unit-unit bisnis yang otonom guna mencapai keunggulan kompetitif. Bergantung
pada faktor-faktor seperti jenis industri, ukuran perusahaan, dan hakikat persaingan,
beragam strategi yang berbeda dapat menghasilkan keunggulan dalam
kepemimpinan biaya, diferensiasi dan fokus.

21
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
Pemilihan Strategi Terbaik

Setelah manajemen mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai alternatif


strategis, selanjutnya manajemen harus memilih salah satu untuk di implementasi.
Karena banyak alternatif yang mungkin dipandang layak, bagaimanakah manajer
menentukan strategi yang terbaik?
George Steiner dan John Miner menyarankan para manajer menjawab 20
pertanyaan sebelum memilih salah satu strategi. Mungkin kriteria yang paling
penting adalah kemampuan strategi yang diusulkan untuk mengatasi faktor-faktor
strategis yang dikembangkan sebelumnya dalam analisis SWOT. Apabila alternatif
tersebut tidak mengambil manfaat dari peluang lingkungan dan kekuatan perusahaan
dan mengarah pada ancaman lingkungan dan kelemahan perusahaan, maka strategi
tersebut mungkin akan gagal.
Dua puluh pertanyaan untuk mengevaluasi strategi terbaik :
1. Apakah strategi tersebut sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan? Jika tidak,
arena bersaing baru yang kurang dikenal manajemen akan dimasuki.
2. Apakah strategi konsisten dengan lingkungan eksternal perusahaan?
3. Apakah strategi konsisten dengan kekuatan internal, tujuan, kebijakan, sumber
daya, dan nilai personal dari para manajer dan karyawan? Sebuah strategi
mungkin tidak perlu sesuai dengan hal tersebut, tetapi gangguan utama harus
dihindarkan.
4. Apakah strategi mencerminkan resiko potensial minimal, mengimbangi terhadap
potensial maksimal yang konsisten dengan sumber daya dan prospek
perusahaan?
5. Apakah strategi cocok dengan ceruk dalam pasar perusahaan yang belum diisi
oleh pesaing? Apakah ceruk itu akan terbuka cukup lama bagi perusahaan untuk
mendapatkan ROI ditambah dengan tingkat laba yang diisyaratkan? (ceruk-ceruk
sering cepat terisi).
6. Apakah strategi tersebut bertentangan dengan strategi perusahaan yang lain?
7. Apakah strategi dipecah lagi menjadi sub-strategi yang saling berkaitan?
8. Pernahkah strategi di uji dengan kriteria yang layak (seperti konsistensi dengan
tren masa lalu, sekarang, prospektif) dan dengan alat analisis yang tepat?
9. Sudahkah strategi diuji dengan mengembangkan rencana implementasi yang
layak?

22
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
10. Apakah strategi benar-benar sesuai dengan daur hidup produk perusahaan?
11. Apakah waktunya tepat?
12. Apakah strategi membuat produk melawan pesaing yang kuat? Jika ya, maka
lakukan evaluasi ulang dengan hati-hati.
13. Apakah strategi membuat perusahaan menjadi tidak berdaya terhadap kekuatan
satu pelanggan utama? Bila ya, pertimbangkan kembali dengan hati-hati.
14. Apakah strategi melibatkan produksi produk baru untuk pasar yang baru? Bila
ya, pertimbangkan kembali dengan hati-hati.
15. Apakah perusahaan mempercepat sebuah produk atau pasar baru? Bila ya,
pertimbangkan kembali dengan hati-hati.
16. Apakah strategi meniru pesaing? Bila ya, pertimbangkan kembali dengan hati-
hati.
17. Apakah mungkin perusahaan dapat mencapai pasar yang pertama dengan produk
atau jasa baru? Bila ya, maka ini adalah keunggulan yang sangat baik.
18. Apakah penilaian terhadap persaingan yang jujur dan akurat telah dibuat?
Apakah persaingan dipandang di bawah estimasi atau di atas estimasi?
19. Apakah perusahaan mencoba menjual ke luar negeri sesuatu yang tidak dapat
dijual di dalam negeri? (Biasanya ini bukan strategi yang sukses).
20. Apakah pangsa pasar cenderung cukup untuk memastikan ROI yang di
isyaratkan? (pangsa pasar dan ROI umumnya berkaitan tetapi berbeda dari satu
produk/pasar dengan produk/pasar lain). Apakah hubungan pasar dan produk
sudah di kalkulasi?
Pertimbangan penting lainnya dalam memilih strategi terbaik adalah
kemampuan setiap alternatif untuk memuaskan tujuan-tujuan yang sudah disepakati
dengan penggunaan minimal sumber daya dan dengan sedikit efek samping negatif.
Mengembangkan sebuah rencana implementasi sementara untuk mengatasi kesulitan
yang mungkin dihadapi manajemen karena itu merupakan sesuatu yang penting.

Faktor-faktor Pertimbangan Pemilihan Strategi


Keputusan pemilihan strategi dipengaruhi oleh empat faktor pemilihan
manajemen, yaitu:
1) Persepsi manajerial tentang ketergantungan ekstern
2) Sikap manajemen terhadap resiko
3) Kesadaran manajemen tentang strategi perusahaan di masa lalu
23
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
4) Hubungan kekuasaan manajerial
5) Partisipasi tingkat bawahan

Beberapa akibat ketergantungan perusahaan pada pihak eksternal, yaitu :


a) Makin tergantung perusahaan pada sejumlah kecil pemilik (atau keluarga), maka
pilihan strateginya makin kurang fleksibel
b) Makin tergantung perusahaan pada para pesaingnya, semakin kurang mampu
untuk memilih strategi yang agresif
c) Makin tergantung perusahaan pada sejumlah kecil pelanggan demi kelangsungan
hidup dan keberhasilannya, akan semakin tanggap perusahaan yang efektif
terhadap keinginan-keinginan pelanggannya
d) Makin tergantung perusahaan pada pemerintah dan masyarakat, akan semakin
kurang tanggap terhadap kondisi-kondisi pasar dan keinginan-keinginan pemilik

Faktor lain yang juga mempengaruhi pemilihan strategi adalah sejauh mana
resiko dapat ditolerir perusahaan, pemegang saham, dan manajemen. Sikap
manajemen terhadap resiko bervariasi, mulai dari yang enggan menghadapi resiko
sampai kepada yang berani menghadapi resiko tinggi. Ada tiga macam sikap
manajemen dalam menghadapi resiko, yaitu :
1) Resiko adalah penting untuk keberhasilan
2) Resiko adalah kenyataan hidup, dan beberapa resiko dapat diterima
3) Resiko tinggi akan menghancurkan perusahaan, karena itu harus diminimalkan

Pemilihan strategi masa sekarang hendaklah dikaitkan dengan strategi masa


lalu. Mintzberg menyatakan bahwa strategi masa lampau sangat mempengaruhi
pemilihan strategi selanjutnya. Secara khusus mereka mengemukakan :
a. Strategi sekarang ini berkembang dari strategi masa lampau yang dikembangkan
oleh pimpinan yang kuat
b. Strategi menjadi terprogram dan momentum berjalan terus
c. Strategi menunjukkan kegagalan karena perubahan keadaan, maka perusahaan
mencangkokkan strategi baru dengan strategi lama dan baru, kemudian mencari
strategi baru

24
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
d. Kalau lingkungan semakin berubah, maka perusahaan serius mulai
memperhitungkan strategi penciutan, strategi ekspansi atau kombinasi yang
dulunya pernah disarankan para eksekutif tapi tidak dihiraukan
Pada dasarnya, hanya pada tahap kematangan atau penurunan yang akan
mempengaruhi pemilihan strategi, sedangkan pada tahap perkenalan atau
pertumbuhan tidaklah akan mempengaruhi pemilihan strategi.

Hubungan kekuasaan dan kadang-kadang pribadipun terlibat dalam


pemilihan strategi, siapa yang disukai dan dihormati pimpinan mempunyai banyak
peluang untuk membuat pilihan strategi. Bahkan kesalahan atau kekurangan yang
berkuasa bisa dialihkan kepada tingkat bawahan. Selanjutnya Mintzberg
menyatakan menyatakan bahwa politik menjadi faktor yang menentukan pemilihan
strategi.
Kita harus menyadari pula, bahwa tidak selamanya kekuasaan atau politik itu
jelek, bahkan politik bisa memainkan peranan selama tidak bertentangan dengan
tujuan dan cara pendekatan analitis yang digunakan dan ditafsirkan. Strategi yang
dipilih mempunyai kemungkinan kecil akan berhasil, kecuali hal itu dilaksanakan
secara efektif, dan tidaklah mungkin suatu strategi yang secara politis tidak dapat
diterima bila dilaksanakan secara berhasil.

Pemikiran-pemikiran tingkat bawah, terutama pada awal pemilihan strategi


juga mempunyai peranan dalam pembentukan strategi. Eksekutif tingkat bawahan
dapat saja berperan, karena usul yang mereka ajukan disertai dengan data analitis
dan bukan pada persoalan setuju atau tidaknya.
Untuk jelasnya pengaruh tingkat bawahan dalam pemilihan strategi ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
a) Manajer tingkat bawahan cenderung mengajukan pemilihan strategi yang benar-
benar dapat diterima dan digunakan untuk mencapai tujuannya
b) Dalam mengevaluasi pemilihan strategi akan terdapat perbedaan pada
departemen, sehingga perbedaan tersebut dipengaruhi oleh kepentingan manajer
bagian terhadap usulan strategi yang dipilih
c) Jika manajemen tingkat bawah berpartisipasi dalam pemilihan strategi maka
strategi yang dipilih akan berbeda jika hanya dibuat oleh tingkat puncak, dan

25
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
mereka seringkali mempengaruhi strategi dengan perspektif yang sempit dan
tujuan-tujuan sub unitnya

Dimensi Waktu dan Pemilihan Strategi


Batas waktu yang dipergunakan amat mempengaruhi pemilihan strategi,
karena deadline membuat pemilihan strategi biasanya ditentukan oleh orang lain
tidak oleh manajer. Semakin banyak waktu yang tersedia maka semakin cukup
informasi dan pertimbangan untuk membuat keputusan strategi. Kecepatan
keputusan strategi juga menentukan pemanfaatan kesempatan yang tersedia.
Secara jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Dalam mengambil keputusan yang sulit, manajer akan lebih lama memilih antara
dua alternatif yang baik dan dua alternatif yang jelek daripada keempat-
empatnya alternatif itu baik semuanya
b. Dalam mengambil keputusan yang ringan, manajer akan lebih lama untuk
memilih antara empat alternatif yang baik daripada antara dua alternatif yang
baik dan dua yang buruk

26
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
III. KESIMPULAN
Para penyusun strategi tidak pernah dapat mempertimbangkan seluruh
alternatif yang dapat menguntungkan perusahaan karena akan sangat banyak
tindakan yang mungkin dan tak terbatasnya cara untuk menerapkan tindakan-
tindakan tersebut. Oleh karena itu, serangkaian strategi alternatif paling
menarik yang bisa dikelola harus dikembangkan. Keuntungan, keinginan,
trade-off, biaya dan manfaat strategi-strategi ini harus ditentukan. Bagian ini
membahas proses yang digunakan banyak perusahaan untuk menentukan
serangkaian strategi alternatif yang tepat.
Mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi alternatif hendaknya
melibatkan banyak manajer dan karyawan yang sebelumnya merumuskan
pernyataan visi dan misi organisasi, melakukan audit eksternal, dan melakukan
audit internal. Perwakilan dari setiap departemen dan divisi dalam perusahaan
harus diikutsertakan dalam proses ini, sebagaimana juga terjadi dalam aktivitas
perumusan strategi yang dibahas sebelumnya. Ingat bahwa partisipasi
memberi peluang terbaik bagi para manajer dan karyawan untuk memperoleh
pemahaman tentang apa yang perusahaan lakukan dan mengapa serta untuk
berkomitmen dalam membantu perusahaan mencapai tujuan-tujuan yang
ditetapkannya.
Seluruh partisipan dalam analisis dan pemilihan strategi harus
memiliki informasi audit eksternal dan internal. Informasi ini, ditambah
dengan pernyataan misi perusahaan, akan membantu para partisipan
menkristalisasi dalam benak mereka sendiri berbagai strategi yang mereka
yakini paling bermanfaat bagi perusahaan. Kreativitas seharusnya didorong
dalam proses pemikiran ini.
Strategi-strategi alternatif yang diajukan oleh para partisipan harus
dipertimbangkan dan didiskusikan dalam satu atau serangkaian rapat. Berbagai
strategi tersebut dapat disusun dalam bentuk tertulis. Ketika semua strategi
yang masuk akal yang diidentifikasi oleh partisipan telah disampaikan dan
dimengerti, strategi-strategi tersebut hendaknya diperingkat berdasarkan daya
tarik masing-masing menurut semua partisipan, dengan 1 = jangan diterapkan,
2 = mungkin diterapkan, 3 = sebaiknya diterapkan, dan 4 = harus diterapkan.
Proses ini akan menghasilkan sebuah daftar prioritas strategi terbaik yang
mencerminkan pemikiran seluruh anggota kelompok.
27
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS
DAFTAR PUSTAKA

Saladin, Djaslim. H., Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Bandung : Ganeca


Exact, 1990.

Hunger, David. J dan Wheelen, L. Thomas., Manajemen Strategis, Yogyakarta :


Penerbit Andi, 2003.

David, R. Fred,. Manajemen Strategis Konsep Edisi 12, Jakarta : Salemba Empat,
2009.

28
STRATEGI KEBIJAKAN BISNIS

Anda mungkin juga menyukai