Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/336878451

IZIN USAHA PERTAMBANGAN

Article · October 2019

CITATIONS READS
0 9,032

1 author:

Muhammad Rizal Fadil


Universitas Sriwijaya
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Muhammad Rizal Fadil on 29 October 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


IZIN USAHA PERTAMBANGAN
Disusun oleh :

Muhammad Rizal Fadil

02011281722153

Penulis adalah Mahasiswa Aktif Semester 5 Fakultas Hukum

Universitas Sriwijaya Kampus Indralaya

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas Hukum Perizinan dan dapat dihubungi secara official
melalui :

e-mail : rizalfadil70@gmail.com

Abstract
The purpose of this journal is to publicize a little about Mining Business Permits (IUP) and
procedures for mining licenses and how the development of mining licenses in Indonesia. This
journal invites to understand mining licensing in Indonesia, and this journal also reviews material
that is commonly used as learning material by lecturers on campus.

keywords: mining business licenses, procedures and development of mining permits.

Abstrak
Tujuan jurnal ini adalah untuk mempelajari sedikit mengenai Izin Usaha Pertambangan (IUP)
dan tata cara perizinan pertambangan dan bagaimana perkembangan perizinan pertambangan di
Indonesia. Jurnal ini mengajak untuk memahami perizinan pertambangan di Indonesia, dan
jurnal ini juga mengkaji tentang materi yang biasa dijadikan bahan pelajaran oleh dosen diranah
kampus.

kata kunci: izin usaha pertambangan, tata cara dan perkembangan perizinan pertambangan.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara Indonesia dikaruniai sumber daya alam dan energi yang melimpah. Baik itu yang
berada di atas bumi terlebih lagi yang berada pada perut bumi yaitu bahan galian atau tambang.
Salah satu bahan galian atau tambang yang sangat potensial yaitu mineral. Mineral sebagai
karunia Tuhan Yang Maha Kuasa yang terkandung dalam wilayah hukum pertambangan
Indonesia, memiliki jumlah yang terbatas dan oleh karena itu berdasarkan sifatnya digolongkan
sebagai sumber daya alam yang tidak dapatdiperbarui. Mineral tersebut memiliki peranan yang
sangat penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak. Pengelolaannya dikuasai oleh negara
guna memperoleh nilai tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan, sebagaimana diamanatkan dalam
pasal 33 Ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi: “cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
Negara”. Dan dalam Ayat (3) yang berbunyi: “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Izin
Usaha Pertambangan (IUP) diterbitkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku agar negara tetap terlibat, baik dalam pengawasan dan kontrol
terhadap pelaku usaha pertambangan. Dengan demikian Izin Usaha Pertambangan (IUP) ini
sangat penting bagi pemegang Izin Usaha.1

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan
permasalahannya adalah:

1. Sejauh mana pemahaman tentang cara perizinan pertambangan dan bagaimana perkembangan
perizinan pertambangan di Indonesa

2. Bagaimana tahapan-tahapan Izin Usaha Pertambangan (IUP)

PEMBAHASAN

Pengertian Izin Usaha Pertambangan (IUP)

Izin Usaha Pertambangan adalah pemberian izin untuk melakukan usaha pertambangan
kepada orang pribadi atau badan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. Izin Usaha
Pertambangan diberikan dalam bentuk surat keputusan Izin Usaha Pertambangan.

Undang-undang No. 4 Tahun 2009 mendefenisikan sekaligus menggolongkan IUP dalam


beberapa bentuk. Berikut penjelasannya:

1
Egi Fitrah, izin pertambangan, https://www.academia.edu/19825072/izin_pertambangan , hlm 1
 Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut IUP, adalah izin untuk melaksanakan
usaha pertambangan.
 IUP Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan
penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan.
 IUP Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUP
Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi.
 Izin Pertambangan Rakyat, yang selanjutnya disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan
usaha pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi
terbatas.
 Izin Usaha Pertambangan Khusus, yang selanjutnya disebut dengan IUPK, adalah izin untuk
melaksanakan usaha pertambangan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.
 IUPK Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan
penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan di wilayah izin usaha pertambangan
khusus.
 IUPK Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUPK
Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi di wilayah izin usaha
pertambangan khusus.

Sejarah IUP
Pada awal tahun 2009, pemerintah menerbitkan UU No 4/2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara. Pasca disahkannya UU ini sekaligus mengakhiri rezim perizinan dalam
bentuk kontrak/perjanjian. Selanjutnya, seluruh perizinan harus menggunakan pola Izin Usaha
Pertambangan (IUP). Oleh karena itu Ditjen Minerba melaksanakan kegiatan pendataan ulang
perizinan di bidang pertambangan yang diterbitkan oleh Pemda di seluruh Indonesia. Pendataan
ini dilakukan dengan cara melakukan inventarisasi, verifikasi dan klasifikasi. Pendataan
(rekonsiliasi) ini sangat penting sebagai landasan arah kebijakan Nasional Pertambangan ke
depan selain juga akan dihasilkan database IUP nasional yang komprehensif. Dengan penataan
perizinan yang sedang dilakukan ini merupakan upaya pemerintah dalam rangka penataan
perizinan pertambangan di Indonesia. IUP yang sudah tertata dengan baik akan membawa
dampak positif bagi penyelenggaraan kebijakan dan pendapatan negara.

Data IUP di Seluruh Indonesia

Dalam data kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di seluruh tercatat,
sampai saat ini jumlah IUP yang telah teregistrasi di Ditjen Minerba per 27 Maret 2013 sejumlah
10.809 dengan hasil verifikasi 5.502 IUP Clear and Clean (C&C) dan 5.307 IUP Non Clear and
Clean C&C dengan rincian sebagai berikut: IUP C&C adalah data IUP yang perizinannya tidak
bermasalah dan tidak termasuk dalam kategori tumpang tindih sama komoditi, tidak tumpang
tindih beda komoditi, tidak tumpang tindih lintas kewenangan, dokumen pendukung sudah
lengkap, koordinat sesuai dengan SK dan KP yang belum penyesuaian menjadi IUP.2

Adapun hal-hal penting terkait Izin Usaha Pertambangan (IUP) adalah sebagai berikut:
1. Jenis-jenis Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Dalam Pasal 36 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral
Dan Batubara, Izin Usaha Pertambangan (IUP) dibagi atas 2 (dua) tahap yaitu:
a. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi. merupakan pemberian izin tahap pertama
yang meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan. Untuk IUP
eksplorasi pertambangan mineral logam diberikan dalam jangka waktu selama 8
(delapan) tahun.
b. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi. Merupakan izin yang meliputi
kegiatan konstrusksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta pengangkutan
dan penjualan. Izin Usaha Pertambangan Operasi produksi untuk pertambangan mineral
logam diberikan dalam jangka waktu paling lama 20 tahun dan dapat diperpanjang 2
(dua) kali masing-masing 10 tahun. Usaha Pertambangan Operasi Produksi. Operasi
Produksi Khusus Pengangkutan Dan Penjualan.
Pejabat yang Berwenang Menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP). Yaitu:

a. Bupati/walikota, berwenang menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) apabila


wilayah kuasa pertambangannya berada dalam satu wilayah kabupaten/kota dan atau
wilayah laut sampai dengan 4 (empat) mil dari garis pantai.
b. Gubernur, berwenang menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) apabila wilayah
kuasa pertambangannya berada dilintas kabupaten/kota dalam satu provinsi dan atau
wilayah laut sampai dengan 12 mil dari garis pantai.
c. Menteri, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berwenang
menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) apabila wilayah kuasa pertambangannya
berada di beberapa wilayah provinsi dan tidak dilakukan kerjasama antar provinsi, dan
atau wilayah laut yang terletak 12 mil laut.

2
Jempauario, Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Persoalannya,
https://yulianusajempau.wordpress.com/2016/01/07/izin-usaha-pertambangan-iup-dan-persoalannya/,
2016, hlm 4-5
Prosedur Dan Syarat Untuk Memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP)

Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan


Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara. Izin Usaha Pertambangan diberikan
melalui 2 (Dua) tahapan yaitu pertama pada tahap pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan
(WIUP) dan tahap kedua yaitu pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP).

Untuk memperoleh Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP), pertambangan mineral


logam maka harus melalui prosedur lelang. Peserta yang hendak mengikuti lelang wajib
memenuhi persyaratan administratif, teknis dan finansial.

Apabila tahap pertama telah dilaksanakan, maka tahap berikutnya adalah pemberian Izin
Usaha Pertambangan. Untuk Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi harus memenuhi 4
(empat) syarat sesuai dengan yang diamanatkan dalam Pasal 23 Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara. Yaitu
sebagai berikut:

a. Administratif
Dalam Pasal 24 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara. Diterangkan bahwa
persyaratan administratif yang dimaksud untuk badan usaha yaitu surat permohonan,
susunan direksi dan daftar pemegang saham dan keterangan domisili.
b. Teknis
Dalam Pasal 25 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara. Diterangkan bahwa
Persyaratan teknis yang dimaksud yaitu peta wilayah yang dilengkapi koordinat geografis
lintang dan bujur sesuai dengan ketentuan sistem informasi geografis yang berlaku secara
nasional, laporan lengkap eksplorasi, laporan studi kelayakan, rencana reklamasi
pascatambang, rencana kerja dan anggaran biaya, rencana pembangunan sarana prasarana
penunjang kegiatan operasi produksi dan tersedianya tenaga ahli pertambangan dan/atau
geologi yang berpengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun.
c. Lingkungan
Dalam Pasal 26 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara. Diterangkan bahwa
persyaratan lingkungan yang dimaksud yaitu pernyataan kesanggupan mematuhi
ketentuan peraturan perundangundangan dibidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dan persetujuan dokumen lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
d. Finansial
Dalam Pasal 27 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara. Diterangkan bahwa
persyaratan finansial yang dimaksud yaitu adanya laporan keuangan tahun terakhir yang
telah diaudit oleh akuntan publik, bukti pembayaran iuran tetap 3 (tiga) tahun terakhir,
dan bukti pembayaran pengganti investasi sesuai dengan nilai penawaran lelang bagi
pemenang lelang WIUP yang telah berakhir.3

3
Egi Fitrah, izin pertambangan, https://www.academia.edu/19825072/izin_pertambangan , hlm 7-10
KESIMPULAN
Pertambangan adalah suatu proses menggali cadangan bahan tambang yang berada dalam
tanah (insitu) secara sistematik dan terencana, untuk mendapatkan produk yang memiliki nilai
ekonomis (berharga) dan dapat dipasarkan. Ilmu Pertambangan adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan yang meliputi pekerjaan pencarian, penyelidikan, study kelayakan, persiapan
penambangan, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian
(mineral, batubara, panas bumi, migas). Izin Usaha Pertambangan adalah pemberian izin untuk
melakukan usaha pertambangan kepada orang pribadi atau badan yang diberikan oleh
Pemerintah Daerah. Izin Usaha Pertambangan diberikan dalam bentuk surat keputusan Izin
Usaha Pertambangan.

Pengelolaannya dikuasai oleh negara guna memperoleh nilai tambah secara nyata bagi
perekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara
berkeadilan, sebagaimana diamanatkan dalam pasal 33 Ayat (2) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi: “cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara”. Dan dalam Ayat (3) yang berbunyi:
“bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”
DAFTAR PUSTAKA

Egi Fitrah, izin pertambangan. Riau: Public Administration.


https://www.academia.edu/19825072/izin_pertambangan.

Jempauario. 2016. Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Persoalannya. Jakarta Universitas
Nasional. https://yulianusajempau.wordpress.com/2016/01/07/izin-usaha-
pertambangan-iup-dan-persoalannya/.

Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village Development Agency In Decision
Making, Kader Bangsa Law Review, http://ojs.ukb.ac.id/index.php/klbr ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In Indonesia,
International Journal of Mechanical Engineering and Technology (IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJMET_10_08_018/IJMET_10_
08_018.pdf , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Negara (Studi Kasus Desa Datar Balam Kabupaten Lahat), Jurnal Fiat Justicia,
http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi-peraturan-pemerintah-pp--
nomor-8-tahun-2016-tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-anggaran-pendapatan--
dan-belanja-negara--studi-kasus-desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad zainul Arifin, Penerapan Prinsip Detournement De Pouvoir Terhadap Tindakan


Pejabat Bumn Yang Mengakibatkan Kerugian Negara Menurut Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2741/2070 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di Indonesia,
Lex Librum : Jurnal Ilmu Hukum,
http://www.lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/138/pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin Tinggi,
Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan,
Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/issue/view/1/Halama
n%20%201-21 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Memfasilitasi
Kegiatan Investasi Asing Langsung Terhadap Perusahaan Di Indonesia, Jurnal
Nurani, http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2740/2072,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Suatu Pandangan Tentang Eksistensi Dan Penguatan Dewan
Perwakilan Daerah, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/article/view/6/4 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Kajian Tentang Penyitaan Asset Koruptor Sebagai Langkah
Pemberian Efek Jera, Researchgate.net,
https://www.researchgate.net/publication/333701113_KAJIAN_TENTANG_PENYI
TAAN_ASSET_KORUPTOR_SEBAGAI_LANGKAH_PEMBERIAN_EFEK_JER
A_Oleh , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Freeport Dan Kedaulatan Bangsa,


https://www.academia.edu/38881838/Freeport_Dan_Kedaulatan_Bangsa,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
View publication stats

https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Memulai Langkah Untuk Indonesia, Researchgate,


https://www.researchgate.net/publication/333700909_MEMULAI_LANGKAH_UN
TUK_INDONESIA_1,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Anda mungkin juga menyukai