Anda di halaman 1dari 4

KHUTBAH JUMAT DIMASA PANDEMI

OLEH

USTADZ AMRI WIBOWO,M.Pd

Khutbah I

‫ َو َخ َذ َل َم ْن‬،‫َاْلَحْم ُد ِهلِل اَّلِذ ْي َو َّفَق َم ْن َش اَء ِم ْن َخ ْلِق ِه ِبَفْض ِلِه َو َك َرِم ِه‬
‫ َو َأْش َه ُد َأْن اَّل ِإٰل َه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل‬.‫َش اَء ِم ْن َخ ْلِق ِه ِبَم ِش ْيَئِتِه َو َع ْد ِل ِه‬
‫ َو اَل َح َّد َو اَل ُج َّثَة َو اَل َأْع َض اَء‬،‫ َو اَل َش ِبْيَه َو اَل ِم ْثَل َو اَل ِنَّد َلُه‬،‫َش ِر ْي َك َلُه‬
‫ َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَد َنا َو َح ِبْيَبَن ا َو َع ِظ ْيَم َن ا َو َقاِئ َد َنا َو ُق َّر َة َأْع ُيِنَن ا ُمَحَّم ًد ا‬.‫َلُه‬
‫ َالّلُهَّم َص ِّل وَس ِّلْم َو َب اِرْك َع َلى َس ِّيِد َنا‬.‫َو َص ِفُّيُه َو َح ِبْيُبُه‬،‫َع ْبُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه‬
‫ َو َم ْن َتِبَع ُهْم‬،‫ َو َع َلى آِل ِه َو َص ْح ِبِه َو َم ْن َّو ااَل ُه‬،‫ُمَحَّم ٍد ْبِن َع ْب ِد ِهللا‬
‫ َف ِإِّني‬، ‫ َأَّم اَبْع ُد‬.‫ َو اَل َح ْو َل َو اَل ُق َّو َة ِإاَّل ِباِهلل‬،‫ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َي ْو ِم اْلِقَياَم ِة‬
:‫ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْق َو ى ِهللا اْلَع ِلِّي اْلَعِظ ْيِم اْلَقاِئ ِل ِفْي ُم ْح َك ِم ِكَتاِب ِه‬
‫َياَأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن‬
Ma‘asyiral Muslimin hafidhakumullah,

Sebuah kewajiban bagi kita untuk senantiasa memupuk rasa iman dan takwa kepada Allah
subhanahu wata’ala. Oleh karenanya marilah kita menguatkan dan meningkatkan takwa kita
kepada Allah dengan berjuang sekuat tenaga untuk mematuhi segala perintah dan menjauhi
sejauh-jauhnya larangan Allah subhanahu wata’ala.

Dengan tekad seperti ini, Allah pastilah akan menjaga kita dari berbagai macam hal negatif
baik yang kasat mata maupun yang tak terlihat oleh kita. Perlu kita sadari bahwa banyak
hikmah yang bisa kita petik bersama dari setiap kepatuhan terhadap perintah dan larangan
yang Allah berikan.

Di antara contoh kepatuhan pada Allah adalah dengan senantiasa menjaga kebersihan dan
menjauhi perilaku hidup kotor dan tidak sehat. Begitu pentingnya perilaku ini, Allah sangat
cinta kepada hamba-Nya yang suci dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Allah
berfirman dalam QS al-Baqarah ayat 222:

‫ِاَّن َهللا ُيِح ُّب الَّتَّو اِبْيَن َو ُيِح ُّب اْلُم َتَطِّهِرْيَن‬
Artinya: “Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang
menyucikan diri.”

Nabi juga menegaskan dalam sabdanya,yang artinya :


“ Agama Islam itu (agama) yang bersih, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan,
karena sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang bersih” (HR
al-Baihaqi).”

Pola hidup sehat dan bersih, saat ini menjadi topik utama pembahasan di dunia terkait dengan
mewabahnya virus Corona. Virus yang pertama kali muncul di Wuhan China ini cukup
berbahaya. Virus ini adalah kelompok virus yang umumnya menjangkiti hewan.

Dalam beberapa kasus, jarang terjadi dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Namun seiring
dengan pola hidup manusia, virus yang dinamakan Covid-19 ini sudah menular ke manusia.
Lebih berbahayanya lagi setelah menjangkiti manusia, virus ini dapat menular ke manusia
lain melalui kontak dekat dan tetesan.

Bagian tubuh yang terserang biasanya adalah saluran pernapasan atas ringan hingga sedang,
mirip seperti flu biasa. Gejala-gejala yang muncul meliputi pilek, batuk, sakit tenggorokan,
sakit kepala, dan demam. Untuk demam, yang membedakannya dengan gejala penyakit
lainnya adalah waktu serangan atau inkubasinya yang lebih lama.

Yakni mencapai 14 hari. Menghadapi situasi ini, kita harus melakukan berbagai usaha
antisipasif agar virus tersebut tidak menyebar dan semakin banyak menjangkiti manusia.
Bukan kepanikan dan ketakutan tanpa diiringi ikhtiar. Apalagi gampang termakan berita-
berita hoaks di berbagai pemberitaan khususnya di media sosial terkait virus korona. Untuk
menciptakan rasa aman bagi diri dan orang lain, sudah seharusnya kita memilih sumber berita
yang dapat dipercaya dan jangan mudah menyebarkan berita terkait virus corona di media
sosial.

Ma‘asyiral Muslimin hafidhakumullah, Menghadapi virus ini, ada dua ikhtiar yang harus kita
lakukan yakni 'ikhtiar bumi' dengan melakukan tindakan fisik yang bersifat medis dan 'ikhtiar
langit' atau usaha yang berhubungan dengan kekuasaan Allah subhanahu wata’ala. Ikhtiar
bumi dapat dilakukan seperti melakukan standar yang sudah ditetapkan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) dengan langkah-langkah preventif-efektif. Di antaranya, pertama
adalah memastikan secara berkala bahwa tangan tetap bersih. Jika terindikasi kotor, maka
gosokkan tangan dengan alkohol atau cuci tangan dengan sabun dan air.

Hal tersebut dapat menghapus virus jika terdapat di tangan.

Kedua, berlakulah higienis terutama dalam persoalan pernapasan. Ketika bersin atau batuk,
kita harus menutup mulut dan hidung. Setelah itu tisu yang dipakai harus langsung dibuang
ke tempat sampah yang tertutup. Cucilah tangan dengan sabun dan air untuk menjaga
penyebaran virus dan kuman.Penting juga bagi penderita gejala tersebut untuk menggunakan
masker medis.

Ketiga, jaga jarak interaksi sosial, setidaknya jarak satu meter dengan orang yang tengah
menderita bersin, batuk, dan demam. Bagi yang batuk dan bersin, harus ditutup agar tidak
menyebar. Hal itu penting guna menjaga percikan virus yang dapat dengan mudah terhirup
saat bernapas.

Keempat, hindari bersentuhan dengan mata, hidung, dan mulut. Tangan yang menyentuh
salah satu di antara ketiganya akan terkontaminasi memudahkan virus menyebar. Oleh karena
itu jika merasa diri demam, batuk, ataupun sulit bernapas, segera cek kesehatan. Terlebih jika
memiliki riwayat bepergian ke tempat di mana penyakit mewabah atau ada orang yang baru
saja pulang dari daerah tersebut, maka harus dilaporkan ke pemeriksa kesehatan.

Kelima, jaga higienitas atau kebersihan ketika mendatangi pasar binatang hidup, pasar
produk binatang, ataupun pasar yang basah. Hal itu bisa dilakukan dengan senantiasa
mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh binatang dan produk darinya. Dan
keenam jagalah makanan yang kita konsumsi. Jaga diri dari konsumsi makanan yang tidak
baik terlebih makan produk binatang mentah atau tidak dimasak lebih dahulu. Hindari makan
daging hewan yang secara fikih diharamkan.

Allah berfirman dalam QS AL Baqarah: 57: Artinya :

“Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah
mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.”
Khutbah II

Anda mungkin juga menyukai