Anda di halaman 1dari 22

Flying Book 61

Konsekwensi
Syahadat
fahmi-basya@telkom.net
fahmi_basya@hotmail.com
FAHMI BASYA
Jendela Qalbu
Kalau ada seorang kafir berkata kepada anda “Pak,
Bu, saya mau masuk Islam”
Anda harus katakan :”Coba kamu ucapkan dua
kalimat syahadat”
Kalau dia belum bisa mengucapkannya, sdr harus
membimbingnya

“Asy-hhadu allaa ilaahha illallaahh


Aku bersaksi tidak ada Tuhan melainkan Allah
Wa asy hhadu annaa muhammadar rasuu-lullaahh”
Dan aku bersaksi Muhammad Utusan Allah

Jika orang itu kemudian mati, ia akan masuk sorga

Nabi Muhammad saw juga mengatakan bahwa dua


kalimat syahadat itu ucapan yang ringan tetapi
berat timbangannya di negeri Akhirat nanti
Kita hanya mengatakan hal yang teknis
Secara teknis orang itu masuk sorga
Tetapi benarkah qalbunya ?
Hanya Allah yang tahu.

Bagaimana kalau orang itu tidak mati dan


menjalani hidup beberapa tahun lamanya

Ia harus membuktikan Qalbunya tidak berdusta


Pembuktian Qalbu yang tidak berdusta itu
Pada lima titik Jendela Dunia

Bagaimana kalau orang masuk islam tetapi tidak


mengucapkan dua kalimat syahadat.
Atau mengucapkannya di dalam hati tidak didengar
orang ?

Tidak boleh
Kok begitu ?

Di dalam Islam itu ada hukum “perkataan”

Seperti…

pernikahan
Wali anak perempuan itu hanya mengatakan:
“Aku nikahkan si fulani binti fulana kepada Mr
Waw dengan maskan sekian tunai”
Mr Waw juga mengatakan saja :”Aku terima
nikahnya si fulani binti fulana dengan mas kawin
sekian tunai”
Lalu ….
Mereka boleh melakukan sesuatu dan halal,
padahal sebelumnya adalah haram
Jadi awal dari suatu perbuatan adalah
perkataan ?
Tidak

Ada sesuatu sebelum perkataan itu di dalam


qalbu yang disebut “niat”

“sebaik-baik niat ialah untuk mencari ridho


dari Allah “
Jadi sebelum seseorang mengucapkan dua
kalimat syahadat ia harus berniat ?
ya
Apa gema yang mendengung di dalam
qalbunya, itulah niat dia di dalam dirinya

Ingatlah yang menggema di dalam diri


manusia itu terdengar nyaring di alam Ghaib
Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia,
dan kami mengetahui apa-apa yang dibisikkan oleh
dirinya,
dan kami
lebih dekat kepadanya dari urat lehernya.
(Al-Quran, surat Qof, ke 50 ayat 16)
Itu sebab
Dua kalimat syahdat diulang
mengatakannya di dalam sholat
Untuk memperbaiki fenomena syahdat anda
sebelumnya dan gema qalbu sebelumnya

Samakah gema qalbu yang dulu dengan


sekarang ?
Berbeza
Seiring dengan bertambahnya pengetahuan
tentang ayat-ayat kebesaran Allah
Sebab itu menuntut ilmu itu definisinya dari
buaian sampai ke lobang kubur

Dan tidak pernah merasa takut kepada Allah


melainkan orang yang berilmu itu
Juz 8
Surat Al-An’am, ke 6

111.Dan jika kami turunkan atas mereka


malaikat dan orang-orang yang mati akan
berkata dengan mereka, dan jika kami
kumpulkan tiap sesuatu di hadapan mereka,
niscaya tidak akan mereka beriman melainkan
jika dikehendaki oleh Allah, tetapi kebanyakan
daripada mereka tidak tahu.
112.Dan demikian kami jadikan bagi
tiap nabi itu musuh setan , manusia dan
jin, yang sebagian dari ,mereka
mengabarkan dusta kepada sebagian
sebagai tipu daya, padahal jika
Tuhanmu mau tentu mereka tidak
mengerjakannya. Oleh karena itu
biarkanlah mereka dan biarkanlah apa
yang mereka ada-adakan.
113.Dan supaya condong kepadanya fuad orang-
orang yang tidak percaya kepada akhirat dan supaya
mereka suka kepadanya dan supaya mereka kerjakan
apa-apa kejelekan yang mereka kerjakan.

114.”Apakah patut selain dari Allah aku jadikan


hakim, padahal Dialah yang menurunkan kepada kami
Kitab dengan terang ?”. Sedangkan mereka yang kami
beri kitab itu tahu bahwa (quran) itu diturunkan dari
Tuhanmu dengan karakter yang lengkap. Oleh karena
itu janganlah engkau jadi dari orang-orang yang ragu.
115.Dan telah tamat (sempurna) kalimat Tuhanmu
dengan betul dan adil, tidak ada yang bisa menukar
kalimat-kalimat Nya, dan Dialah Yang maha
mendengar Maha Mengetahui.

116. Jika engkau ikuti kebanyakan orang di


bumi, tentu mereka akan menyesatkan mu
dari jalan Allah, karena mereka tidak menurut
melainkan sangkaan, dan mereka itu tidak lain
melainkan berdusta.
117.Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang lebih mengetahui
siapa yang sesat dari jalan Nya, dan Dialah Yang lebih
mengetahui orang-orang yang terpimpin.

118.Maka makanlah dari apa yang disebut nama Allah atasnya


jika kamu beriman kepada ayat-ayat Nya.

119.Mengapa kamu tidak makan dari apa yang disebut nama


Allah atasnya, padahal Dia telah terangkan kepada kamu apa-
apa yang Dia telah haramkan atas kamu, melainkan barang
yang kamu terpaksa kepadanya. Tetapi kebanyakan mereka
menyesatkan dengan hhawa mereka dengan tidak berilmu.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang meliwati batas.
120. Dan tinggalkanlah dosa yang lahir dan yang
bathinnya, karena orang-orang yang mengerjakan
dosa, akan dibalas mereka dengan apa yang mereka
telah kerjakan.

121.Dan janganlah kamu makan dari apa yang tidak


disebut nama Allah atasnya, karena ia itu satu dosa.
Dan sesunggunya setan-setan itu membisik kepada
pengikut-pengikut mereka supaya membantah kamu,
dan jika kamu menuruti mereka sesungguhnya
musyriklah kamu.
122.Atau apakah orang yang mati lalu kami hidupkan dia dan
kami adakan baginya cahaya yang dia berjalan dengannya di
antara manusia itu sama seperti orang yang di dalam kegelapan
yang tidak bisa keluar daripadanya ?. Demikianlah dihihaskan
bagi orang-orang kafir itu apa-apa yang mereka kerjakan.
123.Dan demikian kami jadikan dalam tidap desa beberapa orang
terkemuka yang durhaka supaya mereka membuat tipu daya
dalam desa itu, tetapi mereka tidak berbuat tipu daya melinkan
kepada diri mereka sendiri, sedang mereka tidak sadar.

124.Apabila datang kepada mereka satu ayat, mereka berkata:


“Kami tidak akan percaya hingga kami diberi seperti apa yang
diberikan kepada utusan Allah”. Tetapi Allah lebih mengetahui di
mana patutnya Dia letakkan risalah-Nya. Akan mengenai orang-
orang yang berdosa itu kehinaan di sisi Allah dan azab yang
pedih, lantaran mereka telah berbuat tipu daya.
125. Maka siapa Allah mau pimpin dia, Dia akan
bukakan dadanya untuk menerima Islam, dan siapa
Dia mau sesatkan dia, Dia akan jadikan dadanya
sangat sempit seolah-olah ia naik ke langit. Demikian
Allah jadikan kotoran itu atas orang-orang yang tidak
percaya.

(Al-Quran, surat Al-An’am, ke 6 ayat 111-125)


Ini satu dari sekian banyak bukti bahwa Al-Quran dari
Tuhan Maha Mengetahui.
Pada masa Al-Quran ini diturunkan, penduduk bumi belum
ada yang tahu kalau naik ke atas menyesakkan dada karena
kekurangan oksigen
126.Dan inilah jalan Tuhanmu yang lurus.
Sesungguhnya kami telah terangkan ayat-ayat kami
bagi orang-orang yang mau ingat.

127.Bagi merekalah Kampung Kesejahteraan di sisi


Tuhan mereka, dan Dialah Penolong mereka dengan
sebab apa yang mereka telah kerjakan.

(Al-Quran, surat Al-An’am, ke 6 ayat 126-127)

Ardh, 12 Oktober 2002


Pusat Studi Islam dan Kepurbakalaan
Kh_fahmi_basya@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai