Flying Book 68 (Koreksi1)
Flying Book 68 (Koreksi1)
Puasa
Ramadhan.6
Ramadhan.6
alamat redaksi :
fahmi_basya@hotmail.com
Fahmi-basya@telkom.net
Kalau kita melihat Bumi dari Kutub Selatan,
phenomenanya kl sebagai berikut
Kutub
Ka’bah Selatan Thuur
Laut Karibia
Menurut anda “hari” itu dimulai dari mana ?
Soalnya pada hari Jum’at ada sholat jum’at
Saya tunggu jawaban para jama’ah
Dan kita akan letakkan di halaman ini hasil
renungan sdr
Saudara berhak memberikan pemikiran dan
pendapat
Ramadhan6 @ telkom.net
Atau
Fahmi_Basya @ hotmail.com
Jawa Timur
Jawa Barat
Daerah ragu-ragu
Besok ‘iedul Fithri Lusa ‘iedul Fithri
Anda tidak boleh memaksa orang Jawa Barat untuk Lusa ‘Iedul Fithri, karena mereka telah
melihat bulan. Jika mereka Lusa juga berarti mereka puasa di hari ‘iedul Fithri.
Itulah perlunya Hikmah, bukan hanya Kitab.
Hujjah kita selama ini kan didasarkan Kitab “Oh lusa, kan saya
tidak lihat bulan jadi saya sempurnakan bilangnnya yaitu + 1 hari”
Cobalah
renungkan awal
surat Al-Jumu’ahh
Bergerak untuk Allaahh apa-apa yang di langit dan apa-apa yang di bumi. Raja Yang Agung,
Penakluk Yang Bijaksana (1).
Dia Yang membangkitkan di golongan yang ummi seorang Rasul dari mereka, yang membacakan
atas mereka ayat-ayat Nya.
Dan membersihkan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah.
Padahal mereka, dari sebelum itu sungguh di dalam kesesatan yang nyata. (2)
Dan yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka, karena Dia Penakluk Yang
Bijaksana (3) (Al-Quran, surat Al-Jumu’ah, ke 62 ayat 1,2,3)
Kita tahu Hari Jum’at di Pulau Jawa misalnya, bukan dengan Kitab
ditetapkan. Tetapi dengan Hikmah. Dan dengan itu kita dapat
melaksanakan Sholat Jum’at.
Memang, persoalannya adalah persoalan Garis. Seberapa tebal garis
itu. Di mana ia melintas.
Di Arafahpun ada garis yang memisahkan tempat Arafah atau tidak
Arafah.
Demikian juga di Mina, ada garis yang memisahkan antara yang di
Mina dan yang tidak di Mina.
Tetapi garis pergantian hari dan pergantian tanggal itu,
tetap tidak boleh anda biarkan meliwati suatu daratan.
Harus lautan yang tidak berpenduduk. Itu Pasti.
Definisi:
Di mana dimulai suatu hari, di sana dimulai suatu tanggal
Dan garis pergantian hari dan tangggal tidak boleh melewati
daratan
7.Dasar perhitungan
7.Dasar perhitungan
tahun Hijriah
tahun Hijriah
Tahun Hijriah atau Tahun Qomariah
perhitungannya berdasarkan pada pengamatan
bulan.
Awalnya tentu dari Nabi-Nabi yang mendapat
wahyu, sehingga mengetahui bahwa ini sekarang
bulan Ramadhan, atau sekarang bulan Muharram.
Lalu tercatat dalam ibadat-ibadat ritual, terutama
ibadat haji yang sangat bergantung kepada
kebenaran bulan.
Walau begitu, Nabi Muhammad saw
Telah menyegel ulang nama-nama bulan itu untuk kita
dalam berbagai ‘ibadat ritual kita, seperti Wuquf di
Arafah tanggal 9 Dzul Hijjah atau Puasa di bulan
Ramadhan.
Kalau telah terjadi kesalahan dalam pencatatannya sebelum
Nabi lahir, tentulah Nabi mengoreksinya.
Jadi secara teknis catatan nama-nama bulan yang diwarisi
turun temurun itu adalah benar,dibenarkan oleh Nabi dan
dibenarkan oleh Al-Quran, seperti pertama turun Al-Quran
adalah pada bulan Ramadhan disebut dalam Al-Quran dan
memang Nabi di Gua Hira’ pada waktu itu pada bulan
Ramadhan.
Dasar perhitungannya ialah menyaksikan bulan.
Dalam Al-Quran dikatakan :
“Faman syahhida mingkumusy-syahhro, falyashumhhu”
Maka siapa dari kamu menyaksikan bulan, maka hendaklah
dia mempuasainya.
(Al-Quran, surat Al-Baqarah, ke 2 ayat 185)
Yang diperselisihkan sekarang ialah kata:
“SYAHHIDA” ini. Apakah ia bermakna menyaksikan
dengan mata telanjang atau menyaksikan dengan ilmu
hitungan ?.
Jawabnya ialah:
“Asyhhadu allaa ilaahha illallaahh,
Wa asyhhadu annaa muhammadar rasuulullaah”
diproduksi ulang atas infaq jama’ah flying book