Minimal harus ada data temperatur (T) atau tekanan (P). Dapat pula keduanya. Langkah- langkah berikut adalah cara menentukan state suat zat: 1. Jika diketahui P dan T ➢ Berdasarkan P dapatkan Tsat dari tabel ➢ Bandingkan T dengan Tsat − Jika T < Tsat berarti dalam keadaan cairan tertekan (compressed liquid) − Jika T > Tsat berarti dalam keadaan superheated vapor − Jika T = Tsat berarti dalam keadaan cairan jenuh, uap jenuh atau campuran 2. Jika diketahui P dan v ➢ Berdasarkan P dapatkan vf dan vg dari tabel ➢ Bandingkan v dengan vf dan vg − Jika v < vf berarti dalam keadaan cairan tertekan (compressed liquid) − Jika v = vf berarti dalam keadaan saturated liquid − Jika vf < v < vg berarti dalam keadaan campuran − Jika v = vg berarti dalam keadaan saturated vapor − Jika v > vg berarti dalam keadaan superheated vapor 3. Jika diketahui P dan u ➢ Berdasarkan P dapatkan uf dan ug dari tabel ➢ Bandingkan u dengan uf dan ug − Jika u < uf berarti dalam keadaan cairan tertekan (compressed liquid) − Jika u = uf berarti dalam keadaan cairan jenuh (saturated liquid) − Jika uf < u < ug berarti dalam keadaan campuran (mixture) − Jika u = ug berarti dalam keadaan uap jenuh (saturated vapor) − Jika u > ug berarti dalam keadaan uap panas lanjut (superheated vapor) 4. Jika diketahui P dan h ➢ Berdasarkan P dapatkan hf dan hg dari tabel ➢ Bandingkan u dengan hf dan hg − Jika h < hf berarti dalam keadaan cairan tertekan (compressed liquid) − Jika h = hf berarti dalam keadaan cairan jenuh (saturated liquid) − Jika hf < h < hg berarti dalam keadaan campuran (mixture) − Jika h = hg berarti dalam keadaan uap jenuh (saturated vapor) − Jika h > hg berarti dalam keadaan uap panas lanjut (superheated vapor) 5. Jika diketahui P dan s ➢ Berdasarkan P dapatkan sf dan sg dari tabel ➢ Bandingkan s dengan sf dan sg − Jika s < sf berarti dalam keadaan cairan tertekan (compressed liquid) − Jika s = sf berarti dalam keadaan cairan jenuh (saturated liquid) − Jika sf < s < sg berarti dalam keadaan campuran (mixture) − Jika s = sg berarti dalam keadaan uap jenuh (saturated vapor) − Jika s > sg berarti dalam keadaan uap panas lanjut (superheated vapor) 6. Diketahui T dan v ➢ Berdasarkan T dapatkan vf dan vg dari tabel ➢ Bandingkan v dengan vf dan vg − Jika v < vf berarti dalam keadaan cairan tertekan (compressed liquid)
− Jika v = vf berarti dalam keadaan saturated liquid
− Jika vf < v < vg berarti dalam keadaan campuran − Jika v = vg berarti dalam keadaan saturated vapor − Jika v > vg berarti dalam keadaan superheated vapor 7. Jika diketahui T dan u ➢ Berdasarkan T dapatkan uf dan ug dari tabel ➢ Bandingkan u dengan uf dan ug − Jika u < uf berarti dalam keadaan cairan tertekan (compressed liquid) − Jika u = uf berarti dalam keadaan cairan jenuh (saturated liquid) − Jika uf < u < ug berarti dalam keadaan campuran (mixture) − Jika u = ug berarti dalam keadaan uap jenuh (saturated vapor) − Jika u > ug berarti dalam keadaan uap panas lanjut (superheated vapor) 8. Jika diketahui T dan h ➢ Berdasarkan T dapatkan hf dan hg dari tabel ➢ Bandingkan h dengan hf dan hg − Jika h < hf berarti dalam keadaan cairan tertekan (compressed liquid) − Jika h = hf berarti dalam keadaan cairan jenuh (saturated liquid) − Jika hf < h < hg berarti dalam keadaan campuran (mixture) − Jika h = hg berarti dalam keadaan uap jenuh (saturated vapor) − Jika h > hg berarti dalam keadaan uap panas lanjut (superheated vapor) 9. Jika diketahui T dan s ➢ Berdasarkan T dapatkan sf dan sg dari tabel ➢ Bandingkan s dengan sf dan sg − Jika s < sf berarti dalam keadaan cairan tertekan (compressed liquid) − Jika s = sf berarti dalam keadaan cairan jenuh (saturated liquid) − Jika sf < s < sg berarti dalam keadaan campuran (mixture) − Jika s = sg berarti dalam keadaan uap jenuh (saturated vapor) − Jika s > sg berarti dalam keadaan uap panas lanjut (superheated vapor) Campuran Jika suatu zat dalam keadaan campuran maka kualitas campuran harus dicari sebelum mencari sifat zat lainnya.Rumus umum kualitas campuran (x): y−yf y−yf x= = y g −y f y fg . Setelah kualitas campuran, x, diperoleh maka sifat zat lainnya dapat dihitung dengan rumus umum: y = y f + x.( y g − y f ) Dimana y dapat diganti dengan v (volume spesifik), u (energi dalam spesifik), h (entalpi spesifik) dan entropi spesifik (s). Kata spesifik dalam hal ini menyatakan bahwa satuannya per satuan massa (kg).