Anda di halaman 1dari 2
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN 4 Pie Tendean No. 24 Semarang Telepon 024-9517459 Faksimie 0247517483 Laman htswnw jatengrev 901d ‘Sura Eletonk nashesshatan@ atengeov 998 Nomor Sifat Lampiran Hal Semarang, 14 Maret 2024 ooo2t16 Kepada Amat Segera : th. KEPALA DINAS KESEHATAN. Antisipasi peningkatan kasus dan KABUPATEN/KOTA SE JAWA TENGAH kematian DBD di TEMPAT Menindaklanjuti surat Direktur Jenderal no PV.02.01/C.11V2457.7 / 2024 tertanggal 2 Februari 2024 dan hasil analisis situasi kasus dan kematian DBD , telah terjaci peningkatan kasus dan kematian yang cukup signifikan di bancingkan periode sebelumnya. Data kasus dan kematian yang teriaporkan sampai minggu ke 10 tahun 2024 adalah sebagai berikut 4, Tercatat sebanyak 2994 kasus ( IR =8,57/100.000) dengan kematian 81 kasus ( CFR =2,71 %6) 2. Kabupatenikota dengan kasus terbanyak adalah Kabupaten Brebes ( 450 kasus), Kab. Grobogan (263 kasus), kab. Banyumas (205 kasus), Jepara (177 kasus) dan Boyolal (171 kasus). 5 Kabupaten dengan IR / 100.000 penduduk tertinggi adalah : Kabupaten Brebes (23,87), Grobogan ( 17,45) , Kab. Blora (17.04), Kab, Boyolali ( 15,55) dan Kab. Rembang (14.58) 3, Kasus kematian tertinggi terdapat di Kabupaten Jepara (20 kasus) , Kab. Kendal ( 14 asus), Kab. Blora (9 kasus) , Kab, Klaten ( 7 kasus) dan Kab. Grobogan ( 6 kasus), sedangkan jika dilhat Tingkat fatalitas tertinggi terdapat di Kota Salatiga sebesar 16,67 % ( + dari 6 kasus) , Jepara 11,30% , Kendal (10.83%), Kab. Klaten (6,19%) dan Kab. Rembang 6.21%) Peningkatan kasus diperkirakan masin akan berlanjut sampai bulan Apil seiring dengan musi hujan setelan ENino. Oleh karenanya setiap Kabupaten/Kota perl. meningkatkan kesiapsiagaan untuk mencegah dan menanggulanginya. Sehubungan dengan hal tersebut diminta Saudra untuk melakukan hal-nal sebagal berikut 1. Meningkatkan komunikasi , informasi dan edukasi tentang pencegahan dengue, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus, tanda bahaya dengue molalui kegiatan penyuluhan, pendampingan dan konsultasi 2, Menggerakan masyarakat melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, di rumah, tempat umum, tempat isntitusi dan lingkungannya dengan target mencapai Angka Bebas Jentik 8. Menggerakan masyarakat untuk lebih waspada terhadap perkembangan kasus DBD di wilayahnya dan ikut aktif melakukan penanggulangan dengue. 4, Mendorong Puskesmas khususnya pada wilayah endemis untuk melakukan deteksi ini kasus dengue untuk dapat segera dilakukan tindakan dan pemantauan agar kasus tidak ‘menjadi berat dan berakibat kematian serta melakukan rujukan kasus sesuai indikasi 5, Memastixan agar setiap kasus yang dinotifikasi pada setap layanan primer segera cilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Puskesmas setempat dalam 3 jam agar dapat dilakukan mitigasi lebih lanjut 6. Memastixan setiap kasus dengue dilakukan Penyelidikan Epidemiologi dalam kurun 1 x 24 jam 7. Memastixan kembali ketersediaan sarana dan prasarana, seperti sarana diagnositik (ROT), Pengobatan, perawatan, kagiatan PSN 3 M plus , larvasida , insektisida dan biaya operasional bila teriadi lonjakan kasus. 8. Mengaktifkan Kembali Kelompok Kerja Operasional untuk menggerakan keterpaduan masyarakat, lintas sektor, organisasal profesi dan pemerintah , serta melakukan evaluasi program kerja Pokjanan! secara rutin. 9. Melakukan monitoring ketat perkembangan kejadian kasus untuk segera diambil tindakan yang memadai 10, Tidak terlambat atau menunda membuat pemyataan KLB, apabila sudah memenuhi kriteria KLB, untuk memudahkan koordinasi dan mobilisasi sumber daya yang diperlukan. Demikian untuk dipedomani dan citindaklanjuti. Atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasin KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINS! JAWA TENGAH ( p) somes Pembina Utama Muda NIP 19700531 199311 2 001 Tembusan : 1. Gubernur Jawa Tengah 2. Sokretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah 3. Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan Rl di Jakarta DDokumen ini dtandatangani secara ee Balai Serkasi Elektron (BSE) BSSN, renik dengan menggunakan Serta Etektonik yang cterokan oleh

Anda mungkin juga menyukai