Anda di halaman 1dari 37

BUPATI DHARMASRAYA

PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA


NOMOR 24 TAHUN 2018
TENTANG
PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA
MILIK PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI DHARMASRAYA,
Menimbang : a. bahwa rumah merupakan salah satu kebutuhan
dasar manusia yang berfungsi untuk mendukung
terselenggarannya pembinaan keluarga, pendidikan
serta peningkatan kualitas generasi yang berjati diri
di masa yang akan datang;
b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan rumah tinggal
bagi Pegawai Negeri di Kabupaten Dharmasraya
telah disediakan Rumah Susun Sederhana Sewa
yang di bangun oleh pemerintah yang merupakan
alternatif untuk pemenuhan kebutuhan rumah
tinggal untuk menunjang kinerja pegawai negeri;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu
menetapkan Peraturan Bupati Tentang Pengelolaan
Rumah Susun Sederhana Sewa Milik Pemerintah
Kabupaten Dharmasraya.
Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4150);
2. Undang–Undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten
Solok Selatan, Kabupaten Pasaman Barat di
Propinsi Sumatera Barat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4348);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5188);
5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang
Rusunawa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5295);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 92, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5533);
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 01/PRT/M/2018 tentang
Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah
Susun;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor
2 Tahun 2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor
6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah;
11. Peraturan Bupati Dharmasraya Nomor 57 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas, Fungsi, Uraian Tugas Jabatan Serta Tata
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kabupaten Dharmasraya.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGELOLAAN RUMAH
SUSUN SEDERHANA SEWA MILIK PEMERINTAH
KABUPATEN DHARMASRAYA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Dharmasraya.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Dharmasraya.
3. Bupati adalah Bupati Dharmasraya.
4. Dinas adalah Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten
Dharmasraya.
5. Rumah Susun Sederhana Sewa yang selanjutnya
disebut rusunawa adalah bangunan gedung
bertingkat dalam satu lingkungan yang terbagi dalam
bagian-bagian yang distrukturkan secara horizontal
maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang
masing-masing digunakan secara terpisah, satuan
penggunaannya adalah sewa serta dibagun dengan
menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dan atau Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah dengan fungsi utama sebagai hunian;
6. Satuan Rumah Susun Sederhana Sewa yang
selanjutnya disebut Sarusunawa adalah unit hunian
pada rusunawa yang dapat digunakan secara
perorangan berdasarkan ketentuan persewaan dan
mempunyai sarana penghubung ke jalan umum.
7. Pengelola teknis rusunawa yang selanjutnya disebut
sebagai pengelola adalah instansi yang
melaksanakan fungsi pengelolaan rusunawa yang
ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
8. Pengelolaan adalah upaya terpadu yang dilakukan
oleh Pengelola atas barang milik Negara/Daerah
berupa Rusunawa dengan melestarikan fungsi
rusunawa yang meliputi penggunaan, pemanfaatan,
pengamanan dan pemeliharaan, penatausahaan,
pembinaan, pengawasan dan pengendalian
rusunawa, serta kegiatan yang meliputi pengelolaan
administrasi, keamanan, ketertiban dan kebersihan;
9. Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik
daerah yang berupa rusunawa untuk dipergunakan
sesuai dengan kebutuhan Pegawai Negeri yang
bertugas di Kabupaten Dharmasraya, dalam bentuk
sewa, pinjam pakai, dan kerjasama pemanfaatan,
dengan tidak mengubah status kepemilikan yang
dilakukan oleh Pengelola untuk memfungsikan
rusunawa sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan;
10. Tarif Sewa adalah jumlah atau nilai tertentu dalam
bentuk sejumlah nominal uang sebagai pembayaran
atas sewa sarusunawa dan atau sewa bukan hunian
sarusunawa untuk jangka waktu tertentu;
11. Pengawasan adalah pemantauan terhadap
pelaksanaan penetapan peraturan perundang-
undangan mengenai Rumah Susun Sederhana Sewa
dan upaya penegakan hukum;
12. Penghuni adalah Warga Negara Indonesia yang
merupakan Pegawai Negeri dan bertugas di
Kabupaten Dharmasraya sesuai dengan fungsi
peruntukan rusunawa bagi Pegawai Negeri yang
melakukan perjanjian sewa, pinjam pakai dan
kerjasama pemanfaatan dengan Pengelola;
13. Pegawai Negeri adalah pegawai sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
yang membutuhkan tempat hunian (tempat tinggal)
untuk menunjang pelaksanaan tugas dan kinerja
pejabat atau pegawai negeri yang bersangkutan.

Bagian Kedua
Tujuan dan Sasaran

Pasal 2
Tujuan dan sasaran ditetapkannya Peraturan Bupati ini
adalah sebagai pedoman dalam pengelolaan rusunawa
yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

BAB II
KELOMPOK SASARAN PENGHUNI RUSUNAWA
Bagian Kesatu
Umum

Pasal 3
(1) Kelompok sasaran penghuni rusunawa adalah
Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999.
(2) Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. pegawai negeri sipil;
b. pegawai tidak tetap; dan
c. pegawai lainnya yang digaji oleh Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah.

Pasal 4
(1) Pengelolaan rusunawa dilakukan terhadap
bangunan Rusunawa yang merupakan barang milik
daerah.
(2) Pengelolaan rusunawa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan rusunawa yang penguasaannya
dilakukan dengan cara sewa, pinjam pakai dan
kerjasama pemanfaatan dengan Pengelola.
(3) Bangunan rusunawa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas sarusunawa, prasarana, sarana,
dan utilitas umum.
(4) Pengelolaan rusunawa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan oleh pengelola yang ditetapkan
oleh Bupati.
(5) Pengelolaan rusunawa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi kegiatan:
a. operasional;
b. pemeliharaan; dan
c. perawatan.

Bagian Kedua
Kegiatan Operasional
Paragraf 1
Umum

Pasal 5
Kegiatan operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 ayat (5) huruf a meliputi:
a. administrasi kepegawaian;
b. penatausahaan; dan
c. administrasi keuangan.

Paragraf 2
Administrasi Kepegawaian

Pasal 6
(1) Administrasi kepegawaian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf a paling sedikit meliputi
perekrutan dan pembinaan pegawai.
(2) Perekrutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan
jumlah dan kualifikasi pegawai dalam pengelolaan
rusunawa.
(3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam rangka peningkatan kapasitas
pegawai dalam pengelolaan rusunawa dan
pemberdayaan penghuni sarusunawa.
(4) Perekrutan dan pembinaan pegawai sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan oleh
pengelola.

Paragraf 3
Penatausahaan

Pasal 7
(1) Penatausahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 huruf b merupakan kegiatan tata kelola
administrasi rusunawa yang meliputi:
a. sosialisasi mengenai penghunian rusunawa;
b. pendaftaran dan seleksi calon penghuni;
c. penetapan calon penghuni;
d. perjanjian sewa sarusunawa; dan
e. tata tertib penghunian.
(2) Format surat tata kelola administrasi rusunawa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 8
(1) Sosialisasi mengenai penghunian rusunawa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf
a dilakukan oleh pengelola kepada penghuni.
(2) Penghuni sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disesuaikan dengan kelompok sasaran calon
penghuni sarusunawa.

Pasal 9
(1) Pendaftaran dan seleksi calon penghuni
sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1) huruf
b dilakukan dalam rangka menjamin ketepatan
kelompok sasaran calon penghuni sarusunawa.
(2) Pendaftaran dan seleksi calon penghuni
sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (1)
dilakukan oleh pengelola rusunawa dengan
mempertimbangkan kapasitas tampung rusunawa.
(3) Pendaftaran calon penghuni sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri dari tahapan:
a. melengkapi persyaratan calon penghuni;
b. mengisi formulir pendaftaran calon penghuni;
dan
c. mengajukan permohonan tertulis dari calon
penghuni.
(4) Persyaratan calon penghuni sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf a terdiri dari:
a. fotocopy Kartu Tanda Penduduk;
b. fotocopy SK Pegawai Negeri terakhir;
c. surat keterangan gaji per bulan minimal 4
(empat) kali dari harga sewa sarusunawa dari
Bendahara Gaji;
d. untuk calon penghuni yang berkeluarga,
maksimal penghuni 4 (empat) orang;
e. untuk calon penghuni yang belum berkeluarga,
maksimal penghuni 3 (tiga) orang;
f. batas maksimal hunian 5 (lima) tahun.
(5) Seleksi calon penghuni sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan oleh pengelola dengan cara:
a. verifikasi data calon penghuni;
b. memanggil calon penghuni;
c. mengumumkan calon penghuni yang tidak
memenuhi syarat; dan
d. menetapkan daftar tunggu calon penghuni yang
memenuhi syarat.

Pasal 10
(1) Penetapan calon penghuni sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) huruf c dilakukan setelah
proses seleksi penghuni selesai.
(2) Penetapan calon penghuni sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh pengelola.
(3) Penghuni dilakukan pendataan oleh pengelola untuk
disampaikan kepada Pemerintah Nagari setempat.
Pasal 11
(1) Perjanjian sewa sarusunawa sebagaimana dimaksud
dalam pasal 7 ayat (1) huruf d dilakukan antara
pengelola dengan penghuni sarusunawa.
(2) Perjanjian sewa sarusunawa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling sedikit mencakup identitas para
pihak, hak dan kewajiban penghuni, serta waktu
perjanjian.
(3) Hak penghuni sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. mendapatkan informasi dalam memanfaatkan
sarusunawa, tata tertib penghunian, serta
pengelolaan rusunawa;
b. memanfaatkan prasarana, sarana dan utilitas
umum;
c. menyampaikan pengaduan kepada pengelola
terkait penghunian dan pengelolaan rusunawa.
(4) Kewajiban penghuni sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling sedikit memuat:
a. membayar uang sewa, listrik dan air;
b. mentaati tata tertib penghunian;
c. menjaga keamanan dan ketertiban rusunawa;
dan
d. memelihara kebersihan dan keindahan
rusunawa.

Pasal 12
(1) Tata tertib penghunian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) huruf e ditetapkan oleh
pengelola rusunawa.
(2) Penghuni sarusunawa wajib menjalankan tata tertib
yang telah ditetapkan oleh pengelola.
(3) Tata tertib sebagaimana dimaksud ayat (1)
merupakan peraturan yang ditetapkan oleh
pengelola dengan memuat antara lain hak,
kewajiban, larangan dan sanksi.
(4) Pengaturan terkait tata tertib rusunawa paling
sedikit memuat larangan:
a. memindahkan hak sewa kepada pihak lain;
b. mengubah prasarana, sarana dan utilitas
umum rusunawa;
c. berjudi, menjual/memakai narkoba, minuman
keras, berbuat maksiat, kegiatan yang
menimbulkan suara keras/bising, dan bau
menyengat;
d. mengadakan kegiatan organisasi terlarang dan
kegiatan partai politik sesuai peraturan
perundang-undangan;
e. menyimpan segala jenis bahan peledak, bahan
kimia, bahan bakar atau bahan terlarang; dan
f. mengubah konstruksi bangunan rusunawa.

Paragraf 4
Administrasi Keuangan

Pasal 13
(1) Administrasi keuangan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5 ayat (1) huruf c merupakan kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan
pengendalian dalam tata kelola keuangan.
(2) Perencanaan keuangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan rangkaian kegiatan dalam
manajemen keuangan dan sumber pendapatan
untuk pengelolaan rusunawa.
(3) Sumber pendapatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diperoleh dari hasil menyewakan:
a. sarusunawa;
b. ruang untuk kepentingan komersial; dan
c. prasarana, sarana dan utilitas umum.
(4) Pengorganisasian keuangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui unit pelaksana
tugas atau badan layanan umum daerah.
(5) Pengawasan dan pengendalian keuangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dalam bentuk laporan keuangan.
Pasal 14
(1) Hasil menyewakan sarusunawa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) huruf a
merupakan biaya pengelolaan yang dihitung
berdasarkan kebutuhan nyata biaya operasional,
biaya pemeliharaan, dan biaya perawatan.
(2) Tarif sewa sarusunawa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dihitung dan ditetapkan dengan
memperhatikan:
a. dasar perhitungan tarif;
b. komponen perhitungan tarif; dan
c. struktur perhitungan tarif.
d. asumsi tingkat hunian 80%.
(3) Perhitungan besaran tarif sewa sarusunawa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak lebih
besar 1/3 (satu per tiga) dari upah minimum
provinsi.
(4) Hasil perhitungan tarif sewa sarusunawa
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan
dengan Keputusan Bupati.
(5) Dasar perhitungan tarif, komponen perhitungan
tarif, dan struktur perhitungan tarif sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran
II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketiga
Pemeliharaan dan Perawatan

Pasal 15
(1) Pemeliharaan dan perawatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4 ayat (5) huruf b dan huruf c
dilakukan oleh pengelola rusunawa, meliputi:
a. bangunan rusunawa;
b. prasarana, sarana, dan utilitas umum.
(2) Pemeliharaan dan perawatan rusunawa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB III
PENGELOLAN KEUANGAN RUSUNAWA
Bagian Kesatu
Pembayaran Sewa dan Biaya Air Bersih

Pasal 16
(1) Pembayaran sewa dan/atau biaya air bersih pada
bulan berjalan paling lambat tanggal 20 (dua puluh)
bulan berikutnya dan disetorkan kepada Pengelola;
(2) Tanda bukti pembayaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diberikan kepada penyewa dalam
bentuk bukti setoran sewa atau dokumen lain yang
dipersamakan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
(3) Pengelola selaku pemungut sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib menyetorkan hasil penerimaan
kepada bendahara penerima pada Dinas paling
lambat 1 (satu) hari kerja setelah penerimaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1);
(4) Bendahara Dinas menerbitkan surat tanda setoran
dan menyetorkan uang yang diterimanya ke Kas
Daerah paling lambat 24 (dua puluh empat) jam
setelah penerimaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4);
(5) Tanda bukti pembayaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) diterbitkan oleh Perangkat Daerah
yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang
pendapatan daerah;

Bagian Kedua
Biaya Operasional Pengelolalaan
Rusunawa

Pasal 17
(1) Biaya operasional pengelolaan rusunawa
dianggarkan dalam DPA Dinas setiap tahunnya;
(2) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) digunakan untuk kegiatan layanan administrasi,
pemeliharaan, keamanan dan kebersihan
lingkungan Rusunawa;
(3) Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
rusunawa dilaksanakan sesuai Peraturan
Perundang-Undangan;

BAB IV
PENDAMPINGAN MONITORING
DAN EVALUASI
Bagian Kesatu
Pendampingan

Pasal 18
(1) Kepada penghuni diberikan pendampingan untuk
membangun kemandirian dan kebersamaan
penghuni di rusunawa yang bertanggung jawab
dengan etika sosial budaya bangsa indonesia serta
menumbuh kembangkan kesadaran, semangat dan
kemampuan untuk menjaga ketertiban, keamanan,
kebersihan dan kenyamanan dalam rusunawa.
(2) Pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Kepala Pengelola dan/atau oleh
orang/lembaga yang ditunjuk oleh pengelola.

Bagian Kedua
Monitoring dan Evaluasi

Pasal 19
(1) Monitoring dan evaluasi pengelolaan rusunawa
dilakukan oleh pengguna barang pada Dinas atau
Tim lain yang ditunjuk Bupati;
(2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi :
a. aspek administrasi keuangan, pemanfaatan dan
pengelolaan barang milik Daerah, penghuni,
sumber daya manusia serta pengembangan
kesejahteraan penghuni; dan
b. aspek teknis termasuk bangunan dan
lingkungan.
(3) Pengguna barang milik Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat meminta bantuan
Aparat Pengawas Internal Pemerintah atau auditor
independen untuk melakukan pemeriksaan
pelaksanaan pengelolaan keuangan Rusunawa;

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pasal 20
(1) Pengawasan dan pengendalian dilakukan oleh :
a. Bupati;
b. Dinas;
c. Pengelola;
d. Penghuni.
(2) Pengawasan dan pengendalian oleh Bupati
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
meliputi pengembangan dan peningkatan fasilitas
dan sarana prasarana rusunawa.
(3) Pengawasan dan pengendalian oleh Dinas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
meliputi pengawasan terhadap pengelolaan
rusunawa.
(4) Pengawasan dan pengendalian oleh pengelola
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
meliputi pelayanan dan kepastian berfungsinya
sarana dan prasarana.
(5) Pengawasan dan pengendalian oleh penghuni
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,
meliputi pengelolaan rusunawa yang dilakukan
melalui penyampaian laporan dan pengaduan
kepada Pengelola dan atau atasan pengelola.
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA
NOMOR : 24 TAHUN 2018
TANGGAL : 18 Mei 2018
TENTANG : PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA
SEWA MILIK PEMERINTAH KABUPATEN
DHARMASRAYA

FORMAT SURAT TATA KELOLA ADMINISTRASI RUSUNAWA

Format 1: Pendaftaran Calon Penghuni Rusunawa

No. formulir

FORMULIR PENDAFTARAN
Permohonan Menghuni Rusunawa

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : …………….............................................................
Alamat : …………….............................................................
Tempat/tanggal lahir : …………….............................................................
Nomor KTP : …………….............................................................
Status tempat tinggal : sewa kontrak numpang
sekarang

Status tempat tinggal lain-lain


sekarang
Jumlah : ..................... orang
keluarga/Pengikut
Pekerjaan : …………….............................................................
Alamat Pekerjaan : …………….............................................................

Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk menyewa sarusunawa nomor:


………. lantai ….. dengan cara pembayaran bulanan.
Kami telah melengkapi permohonan ini berupa : 1 Surat pernyataan

2 Data pemohon dan


kependudukan

3 Surat keterangan dan


belum memiliki rumah

Diketahui : Pemohon:
Kepala Instansi Tempat Bekerja

........................................ ........................................
Format 2: Pernyataan Calon Penghuni

SURAT PERNYATAAN

Pada hari ini, hari…........, tanggal ……….........., bulan …............, tahun …….........
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ………………………………………………….
Nomor Identitas : ………………………………………………….
Tempat/Tgl. Lahir : ………………………………………………….
Pekerjaan : ………………………………………………….
Status : ………………………………………………….
Selaku pemohon /calon penghuni rusunawa dengan ini menyatakan sebagai
berikut:
1. Bahwa saya menyewa sarusunawa nomor ........., lantai ………….Menerangkan
a. bahwa saya sanggup dan bersedia membayar sewa sarusunawa sebesar
Rp.………. setiap bulannya dan dibayar pada awal masuk dan selanjutnya
setiap tanggal 20 bulan berjalan.
b. bahwa saya sanggup dan bersedia membayar tagihan pemakaian air bersih
dibayar setiap tanggal 20 bulan berjalan.
c. bahwa saya sanggup dan bersedia mematuhi tata tertib penghunian
rusunawa.
2. Bahwa saya setuju jangka waktu sewa sarusunawa selama............., terhitung
mulai tanggal ……. sampai dengan tanggal …………..
3. Bahwa rusunawa akan dihuni paling banyak 4 (empat) orang dengan nama-
nama penghuni sebagai berikut :
No Nama Umur Status Keterangan

4. Apabila ada hal-hal yang tidak benar atau tidak kami sanggupi dikemudian hari,
maka pengelola mempunyai hak untuk setiap saat melaksanakan penuntutan
sesuai ketentuan yang berlaku atau membutuhkan persetujuan atau
permohonan kami.
5. Bahwa bilamana dikemudian hari ternyata saya dan anggota keluarga yang
menjadi tanggungjawab saya, ternyata:
a. Melanggar ketentuan tata tertib penghunian;
b. Tidak menaati kewajiban membayar uang sewa (menunggak); dan/atau
c. Terbukti terdapat hal-hal yang bertentangan terhadap isi pernyataan saya
tersebut di atas.
6. Dengan tidak mengurangi isi ketentuan perjanjian sewa menyewa apabila kami
menunggak sewa maupun kewajiban lainnya, maka kami memberi kuasa
kepada bendaharawan/pembayaran gaji kami pada kantor/instansi ………
untuk memotong gaji sewa sebesar tunggakan dan kewajiban lainnya
selanjutnya akan disetorkan kepada Pengelola di tempat.
Demikian pernyataan ini saya buat di atas kertas bermaterai cukup dan kemudian
untuk itu, saya bubuhi tanda tangan pada hari dan tanggal tersebut di atas.

Yang Membuat Penyataan


Materai Rp.6.000,-

……………………………
Format 3: Surat Keterangan Calon Penghuni

SURAT KETERANGAN
BEKERJA DAN BELUM MEMILIKI RUMAH

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :

Nama : -------------------------------------------------------------
Tempat/ tanggal lahir : -------------------------------------------------------------
Nomor KTP : -------------------------------------------------------------
Alamat rumah : -------------------------------------------------------------
Pekerjaan : -------------------------------------------------------------
Nama tempat kerja : -------------------------------------------------------------
Alamat tempat kerja : -------------------------------------------------------------

Adalah benar :
Bekerja pada kantor/instansi seperti tertera di atas dengan status berpenghasilan
per Bulan Rp………………….
Tinggal di alamat di atas dengan status :

Mengontrak

Menyewa

Menumpang

Surat keterangan ini digunakan untuk permohonan menyewa Sarusunawa


Lantai…….. Nomor……….. di...........................................................................

Diketahui Diketahui
Wali Nagari Pimpinan Tempat Kerja

…………………………………….. ………………………………………
Format 4: Data Pemohon Rusunawa

DATA PEMOHON DAN KEPENDUDUKAN (DPK)

1. Nama Lengkap : ……………………………………………

2. Tempat & Tangal Lahir : ……………………………………………

3. Warga Negara : ……………………………………………

4. Agama/Kepercayaan : ……………………………………………

5. Menikah/Belum Menikah : ……………………………………………

6. Alamat/Tempat Tinggal : ……………………………………………

7. Status Tempat Tinggal : ……………………………………………

8. Pekerjaan Pemohon : ……………………………………………

9. Alamat Tempat Bekerja : ……………………………………………

10. Penghasilan Rata-Rata/Bulan : Tetap Rp…………………………………


Tambahan Rp…………………………..
11. Pekerjaan Istri/Suami Pemohon : …………………………………………….

12. Penghasilan Istri/Suami Pemohon : …………………………………………….

13. Alamat Pekerjaan Istri/Suami : …………………………………………….


Pemohon
14. No KTP Pemohon : …………………………………………….

15. No KTP/Suami Pemohon : …………………………………………….

…………………. , …………20…….......

Lampiran: Pemohon

fotocopy Kartu Tanda Penduduk

fotocopy Kartu Keluarga (………………………..)

fotocopy SK Pegawai Negeri


terakhir
surat keterangan gaji per bulan
minimal 4 (empat) kali dari harga
sewa sarusunawa dari Bendahara
Gaji
Format 5: Daftar Pemohon Rusunawa

DAFTAR DAN SELEKSI PEMOHON RUSUNAWA


LOKASI……………………………….
Kriteria & Penilaian Hasil Penilaian

Kebutuhan
Nomor Nama Nomor
Penghasilan Akan Status Diterima Tidak
Urut Pemohon Pendaftaran
Rumah & Kepend Diterima Dengan Diteri
Pemohon udukan ma
Jumlah catatan
Keluarga
Format 6: Daftar Pemohon dan Penunjukan Calon Penghuni Rusunawa

DAFTAR PEMOHON DAN JUMLAH PENUNJUKAN


CALON PENGHUNI RUSUNAWA
Hasil Evaluasi Usulan

N Nama Nomor Tipe Catatan &


Hunian Kurang Baik Ditolak Ditunjuk Keputusan
O Pemohon Pendaftaran
Yang Baik Kepala
Pemohon Dimohonkan Pengelola
Format 7: Tata Tertib Penghunian Rusunawa

TATA TERTIB PENGHUNIAN RUSUNAWA

1. Penghuni adalah penyewa yang ditetapkan berdasarkan perjanjian sewa;


2. Sarusunawa seluas .............. m2, hanya diperkenankan dihuni maksimum .....
orang dewasa atau ..... orang dewasa dan ..... anak dibawah umur ... tahun;
3. Melaporkan perubahan penghuni (pindah/masuk) dalam waktu paling lama 2
x 24 jam;
4. Menciptakan keamanan dan kenyamanan tempat dan lingkungan hunian;

5. Mematikan listrik, air, dan gas rumah tangga saat meninggalkan sarusunawa;

6. Tidak menyalakan audio terlalu keras yang dapat menggangu penghuni lain;

7. Penghuni yang meninggalkan sarusunawa lebih dari 2x24 jam wajib melapor
pada pengelola;

8. Menjalin hubungan kekeluargaan antar sesama penghuni;

9. Pemeliharaan dan perawatan sarusunawa yang dilakukan oleh penghuni wajib


dilaporkan kepada pengelola;

10. Perjanjian penyewaan sarusunawa dibuat secara berkala dalam jangka waktu
1 (satu) tahun serta dapat diperpanjang;

11. Penghuni/tamu penghuni yang membawa kendaraan menempatkan pada


tempat parkir/lokasi yang telah ditetapkan; dan

12. Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur akan dituangkan dalam


perjanjian sewa sarusunawa.

........... ,....................20.....
Menyetujui
Pemohon Rusunawa

( ………………………… )
Format 8: Contoh Kontrak Perjanjian Calon Penghuni

PERJANJIAN SEWA MENYEWA


RUSUNAWA

Nomor : ................................

Pada hari ini, ............, tanggal ......... Tahun............... yang bertanda tangan di
bawah ini :
1. Nama ………………, Jabatan Kepala Pengelola, dalam hal ini bertindak dan
atas nama Dinas …………............................................................., yang
berkedudukan di ……………….. selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Bapak/Ibu …………....., Pekerjaan …………….., bertempat tinggal di ………,
Kartu Tanda Penduduk Nomor ……………, dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama Pribadi selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan:


1. Bahwa PIHAK KEDUA telah sepakat kepada PIHAK PERTAMA untuk menyewa
Rusunawa, sebagaimana PIHAK KEDUA telah mengajukan pendaftaran dan
permohonon Nomor Formulir……….,tanggal ……………..
2. Bahwa PIHAK PERTAMA telah menyetujui permohonan PIHAK KEDUA
sebagaiman surat penunjukan penghunian, Nomor …………, tanggal
………………, Surat Izin Penghunian Rusunawa Nomor…………….., tanggal
……………….
3. PIHAK KEDUA sepakat dan tunduk kepada seluruh tata tertib serta
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan sistem dan prosedur penyewaan
Rusunawa, serta seluruh ketentuan perundang-undangan yang berlaku dalam
wilayah Republik Indonesia.
4. PIHAK KEDUA sepakat kepada PIHAK PERTAMA bahwa selama jangka waktu
…….., tidak boleh menyewakan kembali kepada pihak lain tanpa persetujuan
tertulis dari pengelola Rusunawa.

Maka Para PIHAK dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas sepakat


untuk mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Kata-kata yang tercantum dalam perjanjian ini harus diartikan :
1. Perjanjian sewa menyewa Rusunawa adalah hubungan hukum antara PIHAK
PERTAMA dengan PIHAK KEDUA mengenai kesepakatan sewa-menyewa unit
Rusunawa dan memanfaatkan secara bersama untuk prasarana, sarana, dan
utilitas umum Rusunawa.
2. Biaya Rusunawa adalah tagihan pemakaian air bersih yang harus dibayar oleh
penyewa/penghuni.
3. Penyewa adalah penghuni/penyewa yang membayar biaya sewa dan telah
mendapat persetujuan tertulis dari pengelola Rusunawa untuk menghuni atau
bertempat tinggal pada jangka waktu tertentu.
BAB II
BIAYA SEWA

Pasal 2
(1) PIHAK KEDUA wajib membayar sewa rumah kepada PIHAK PERTAMA sebesar
Rp. ……………(………………….) per ……………………. yang harus
dibayar……………………. Pada bulan jatuh tempo, serta uang
jaminan…………………. Sewa sebesar Rp. ………………. (……………………) pada
saat perjanjian sewa menyewa ditandatangani oleh penyewa.
(2) Seluruh transaksi pembayaran yang dilakukan wajib memberikan bukti
pembayaran yang sah atas pembayaran sewa Sarusunawa.
(3) Apabila pembayaran sewa menyewa mengalami keterlambatan paling lambat 7
(tujuh) hari maka PIHAK KEDUA wajib membayar denda keterlambatan 10%
(sepuluh persen) dari total sewa kepada PIHAK PERTAMA.
(4) Bahwa PIHAK PERTAMA berhak untuk meninjau kembali biaya sewa pada saat
perpanjangan sewa.

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 3
Bahwa selama jangka waktu berlakunya perjanjian sewa menyewa ini berlangsung
maka PIHAK PERTAMA berhak dan berkewajiban:
a. Berhak melakukan pungutan uang sewa serta denda.
b. Berhak untuk memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA terhadap
pelanggaran tata tertib Rusunawa;
c. Wajib melakukan pemeriksaan dan perbaikan secara teratur dan mendadak
terhadap; saluran air hujan, saluran air limbah, saluran limbah tinja, saluran
listrik, persampahan, dinding luar dan penerangan jalan/tangga menuju
ruangan penyewa/penghuni, pipa-pipa plumbing, pipa gas;
d. Wajib menjaga keamanan pada rusunawa, menjaga kualitas lingkungan yang
bersih dan rapi; dan
e. wajib menegur PIHAK KEDUA membuat kegaduhan/kerusuhan dan atau
pengrusakan fasilitas rusunawa;

Pasal 4

Bahwa selama jangka waktu berlakunya perjanjian sewa menyewa ini berlangsung,
maka PIHAK KEDUA berhak dan berkewajiban:
a. Berhak menghuni sarusunawa untuk keperluan tempat tinggal;
b. Berhak untuk menggunakan fasilitas umum di lingkungan rusunawa;
c. Wajib membayar biaya rusunawa yang ditetapkan;
d. Wajib membuang sampah pada tempat yang disediakan dengan
membungkusnya ke dalam plastik secara rapih; dan
e. Wajib melaporkan kepada PIHAK PERTAMA apabila kedatangan tamu yang
akan menginap pada unit rusunawa dalam waktu paling lambat 1X24 jam
BAB IV
LARANGAN

Pasal 5
Bahwa selama jangka waktu berlakunya perjanjian sewa menyewa ini berlangsung
maka PIHAK KEDUA dilarang:
a. Menyewakan atau memindahtangankan sewa sarusunawa kepada pihak lain
dengan alasan apapun;
b. Melakukan pengubahan/perombakan unit rumah sewa dalam bentuk apapun;
c. Menyimpan segala bahan kimia yang mudah terbakar atau bahan lainnya yang
dapat menyebabkan bahaya terhadap Rusunawa atau penghuni lainnya;
d. Melakukan perbuatan perjudian dalam bentuk apapun serta meminum-
minuman keras;
e. Melakukan perbuatan maksiat yang melanggar kesusilaan umum dan agama;
f. Mengadakan pertemuan untuk berbuat kriminal, terorisme dan politik.
g. Berbuat kegaduhan atau keributan yang mengganggu ketentaman dan
kenyamanan penghuni lain;
h. Memelihara hewan peliharaan seperti anjing, kucing, binatang primate,
binatang liar lainnya, kecuali burung dalam sangkar atau ikan di dalam
aquarium;
i. Membawa, meletakkan, menaruh benda/barang yang beratnya melampaui
batas yang telah ditentukan sehingga dapat membahayakan konstruksi
bangunan rusunawa sewa;
j. Membuang barang atau segala sesuatu secara sembarangan, termasuk
membuang sesuatu dari tingkat atas ke bawah;
k. Mengganggu atau menghalang-halangi kegiatan pemeliharaan atau perbaikan
rusunawa;
l. meletakan barang atau sesuatu di ruang umum, tangga dan tempat fasilitas
besama lainnya; dan
m. Melakukan kegiatan transaksi atau memakai dan/atau penyalahgunaan
narkotika dan obat-obatan keras yang dilarang oleh peraturan perundang-
undangan.

BAB V
PENGALIHAN

Pasal 6
Perjanjian Sewa Menyewa antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA tidak
dapat dialihkan baik untuk sebagian maupun keseluruhannya dengan alasan
apapun.

BAB VI
KETENTUAN SANKSI

Pasal 7

Apabila PIHAK KEDUA dengan sengaja atau lalai melakukan pelanggaran


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5, maka Perjanjian Sewa Menyewa
batal demi hukum, dan PIHAK KEDUA
a. Bersedia memberikan penggantian kerugian kepada PIHAK PERTAMA sebesar
jaminan sewa.
b. Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak penandatanganan perjanjian
ini PIHAK KEDUA tidak atau belum menempati rusunawa, maka PIHAK
PERTAMA secara sepihak dapat membatalkan perjanjian Sewa Menyewa, dan
uang sewa berikut jaminan sewa yang telah disetorkan dan diterima PIHAK
PERMAMA akan dikembalikan kepada PIHAK KEDUA setelah dipotong biaya
administrasi sebesar 50% (lima puluh persen).
c. PIHAK KEDUA meninggalkan Sarusunawa dengan seluruh barang-barang
miliknya dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah memutuskan atau putus
perjenjian sewa dan menyerahkan kunci beserta seluruh perlengkapan rumah
kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 8

PIHAK KEDUA sepakat untuk mengesampingkan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata dalam rangka pembatalan sepihak oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dalam perjanjian sewa menyewa rusunawa.

BAB VII
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Pasal 9
(1) Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA
maka para pihak sepakat untuk menyelesaikan dengan cara musyawarah.
(2) Apabila musyawarah yang dilakukan tidak mencapai kesepakatan maka para
pihak sepakat untuk memilih penyelesaian perselisihan kepada Kantor
Pengadilan Negeri ………………, dimana lokasi rusunawa didirikan.

Demikian Perjanjian sewa menyewa Rusunawa ini dinyatakan sah dan mengikat
para pihak yang dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dan masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Perjanjian sewa menyewa Rusunawa ini berlaku sejak para pihak


menandatanganinya.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


KEPALA PENGELOLA
RUSUNAWA

................................
...........................
Format 9: Surat Keterangan Penghuni Baru

SURAT PENGANTAR
Kepada Yth :
Ketua Lingkungan ................

Dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : ………………………………………………….
Tempat/Tgl. Lahir : ………………………………………………….
Agama : ………………………………………………….
Pekerjaan : ………………………………………………….

Adalah benar yang bersangkutan sebagai penyewa rusunawa di lokasi ........


Lantai ................. Nomor Unit ................ , bersama-sama dengan :

No Nama Umur setatus Keterangan

Mohon yang bersangkutan dicatat sebagai warga......................

Demikian keterangan ini kami sampaikan untuk diketahui, atas perhatian dan
kerjasamanya diucapkan terima kasih.
................., ....................., 20....
Kepala Pengelola

(................................)
Format 10: Pembatalan Calon Penghuni Rusunawa
No. Formulir

BERITA ACARA
PEMBATALAN CALON PENGHUNI RUSUNAWA

Pada hari ini, ……..........tanggal,…....., bulan ..........….Tahun Dua ribu……….


Kami petugas Rusunawa ………………..
1. Nama : ………………………………………….
Jabatan : ………………………………………….
2. Nama : …………………………………………..
Jabatan : ………………………………………….
Telah melakukan proses pembatalan sepihak kepada Calon Penghuni:
Nama : ……………………………………..
Jabatan/Pekerjaan : ……………………………………..
No. Formulir Pendaftaran : ……………………………………..
No. S. I. P : ……………………………………..
No. Penunjukkan : ……………………………………...
Tanggal : ……………………………………..
Karena yang bersangkutan tidak mengindahkan surat-surat kami :
1. Nomor : ………………..tanggal…………………………………………..
Perihal : ………………………………………….………………………….….
2. Nomor :………………..tanggal…………………………………………..
Perihal : …………………………………………………….……………….…
3. Nomor :………………..tanggal……………………………………….….
4. Perihal :…………………………………………….…………………………..
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya dan penuh rasa
tanggungjawab.

Diperiksa: DIKETAHUI/DISAHKAN ……………, ………… , 20 …

K.a. Urusan ……… Ketua Pengelola,


Dibuat:

Tembusan. 1. …………(TandaTangan)
1. Untuk yang ……………........
Bersangkutan 2. …………(TandaTangan)
2. (Atasan langsung)
Format 11: Surat Pernyataan Pengelolaan Rusunawa

SURAT PERNYATAAN

Pada hari ini, hari ……….. tanggal …………….. bulan …………., tahun ………
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ………………………………………
Jabatan : ………………………………………

Dalam hal ini selaku Ketua Pengelola menerima bangunan Rusunawa…………….


Yang berlokasi di ……………. ………………. Provinsi …………..

Saya dengan ini menyatakan kepada penerima asset kelola sementar


(………….. ) akan melakukan kewajiban pengelolaan sebagai berikut:
1. Bahwa saya sanggup melakukan seleksi, penetapan calon penghuni dan
membuat kontrak perjanjian sewa menyewa rusunawa dengan memperhatikan
ketentuan yang telah ditetapkan;
2. Bahwa saya bersedia memberikan sanksi kepada penghuni atas pelanggaran
terhadap tata tertib penghunian sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan;
3. Bahwa saya sanggup melaksanakan pengaturan dan penertiban administrasi
berkaitan dengan hak, kewajiban, dan larangan penghuni;
4. Bahwa saya sanggup secara rutin melakukan monitoring kesesuaian penghuni
yang tinggal di Rusunawa dengan perjanjian sewa menyewa rusunawa;
5. Bahwa saya sanggup melaksanakan pengaturan dan penertiban teknis
berkaitan dengan pemanfaatan rusunawa;
6. saya sanggup melakukan pemeriksaan agar Rusunawa tetap layak huni
bersama instansi yang terkait;
7. Bahwa saya sanggup melakukan perawatan, pemeliharaan, perbaikan secara
rutin atau insidential terhadap elemen dan komponen rusunawa;
8. Bahwa saya sanggup mewujudkan lingkungan Rusunawa yang bersih dan
teratur serta berkesinambungan;
9. Bahwa saya sanggup menjaga situasi dan kondisi rusunawa yang menjamin
keamanan dan kenyamanan penghuni serta berkerjasama dengan aparat
keamanan;
10. Bahwa saya bersedia melakukan sosialisasi, pelatihan, dan bimbingan teknis
tentang berkaitan dengan kepentingan penghuni;
11. Bahwa saya bersedia membuka ruang publik untuk menerima pengaduan atau
keluhan penghuni dan menindaklanjuti secara proporsional dan profesional;
12. Bahwa saya bersedia membuat laporan operasional pemanfaatan dan laporan
keuangan bulanan dan tahunan;
13. Bahwa saya sanggup mengelola rusunawa dengan menggunakan dana hasil
sewa serta tidak akan meminta tambahan biaya operasional dan pemeliharaan
dari pengguna barang maupun penerima asset kelola sementara.

Demikian pernyataan ini saya buat di atas kertas bermaterai cukup dan kemudian
untuk itu saya tandatangani pada hari dan tanggal tersebut di atas.

Yang membuat
pernyataan

…………………………..
Format 12: Jadwal Pemeliharaan

JADWAL RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN RUTIN


PERIODE : ……………………………………

Tahun……….
Keterangan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des

…… , tanggal … , bulan …. Tahun


……………

………………………………………
Pengelola
Format 13: Pemeriksaan Kerusakan/Gangguan

PENGELOLA RUSUNAWA

UNIT ……………. HASILPEMERIKSAAN

Dari : RENCANA PENANGGULANGAN

Kepala Unit KERUSAKAN/GANGGUAN

ESTIMASI BIAYA

Kepada: (Diisi oleh Kepala Urusan)

Kaur …………

Kaur …………

Kaur ………… Tanggal : ( …………………….. )

Kaur ………….

Tanggal : ( …………………….. )
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI
NOMOR : TAHUN 2018
TANGGAL : 2018
TENTANG : PENGELOLAAN RUSUNAWA SEDERHANA
SEWA MILIK PEMERINTAH KABUPATEN
DHARMASRAYA

DASAR PERHITUNGAN TARIF, KOMPONEN PERHITUNGAN TARIF,


DAN STRUKTUR PERHITUNGAN TARIF

Format 1: Komponen Perhitungan Tarif Sewa Rusunawa


BESARAN SEWA PERBULAN
NO BIAYA KEBUTUHAN KET PER SARUSUNAWA (Rumus
Perhitungan)

I
Rumus
1 Gaji Pegawai Disesuaikan
dengan perhitungan biaya operasional :
kondisi
Pembayaran air, masing-
2 listrik,dan telepon masing
bersama. Pengelola
3 Administrasi (ATK)

Pajak Bumi dan Lebih kurang


4
Bagunan 3%
BIAYA
Lebih kurang
OPERASIONAL 10% dari Biaya operasional
5 PPH Final per Bulan
jumlah bruto
Sewa jumlah sarusunawa
Asuransi (Asuransi Lebih kurang
6
Kebakaran) 1%

Disesuaikan
dengan
Biaya lainnya bila
kondisi
7 ada (air minum,
masing-
gas,transport)
masing
Pengelola
II
Perbaikan/pergant Rumus perhitungan biaya
ian komponen perawatan :
1
bangunan yang
BIAYA Lebih kurang
rusak
PERAWATAN 3% pertahun Biaya perawatan per-tahun
12 bulan x jumlah unit hunian
Perbaikan/pergant
2
ian

Anda mungkin juga menyukai