Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mendeskripsikan tentang kurikulum 2013.
2. Untuk mendeskripsikan karakteristik kurikulum 2013
3. Untuk mengetahui konsep dasar pembelajaran kurikulum 2013
4. Untuk mengetahui metode-metode pembelajaran kurikulum 2013
5. untuk mengetahui pengimplikasian kurikulum 2013
6. Untuk mengetahui bagaimana kurikulum 2013 di SD/MI
7. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan kurikulum 2013
8. Untuk mengetahahui perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP
D. Manfaat Penulisan
Agar mahasiswa lebih mengerti bagaimana bentuk kurikulum 2013 dan
pengimplikasiannya di sekolah dasar atau madrasah ibtidayah
BAB II
PEMBAHASAN
Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara individual
maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-
prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya memerlukan
berbagai sarana dan prasarana belajar.
Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya didisain
secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design), maupun sumber
belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization).
Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang
bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.
Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat menggunakan buku ajar yang
sudah ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk
menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi
d. Implikasi terhadap Pengaturan ruangan
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan ruang
agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:
Ruang perlu ditata disesuaikan dengan topik yang sedang dilaksanakan.
Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan
pembelajaran yang sedang berlangsung
Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet
Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar
kelas
Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan
dimanfaatkan sebagai sumber belajar
Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta didik
untuk menggunakan dan menyimpannya kembali.
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi
yang terdiri atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi inti
yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat
terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi
hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi
konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang
diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresifisme atau pun humanisme.
Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian
landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata
pelajaranuntukkurikulumyangakandikembangkantidak
perluterikatpadakaedahfilosofiesensialismedanperenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran
mencakup mata pelajaran: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan
Prakarya,danPendidikanJasmani,OlahragadanKesehatan.
C. Pembelajaran Tematik Integratif
Kurikulum SD/MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari
kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari
berbagaimatapelajarankedalamberbagaitema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan
pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan.
Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar
secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada
peserta didik seperti tercerminpadaberbagaitemayangtersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan
kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang
substansial terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Sosial yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat
dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.[8]
.
a) Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam
kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan
kurikulum 2013.
b) Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum
2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
c) Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut
berbeda.
2. Persamaan
1.Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks
sebagai butir-butir KD.
2.Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama dibuat
atau dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
3.Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.
4.Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada
hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan menerima
pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun saran dari pada penulis yaitu agar pembaca bisa memahami, mengerti, dan
[2]
Anisah Izzaty, Inovasi dalam Bidang Kurikulum 2013 dan mutu Pendidikan.,dalam
Http//Izzatyalmuhyi.blogspot.com (on line) diakses pada tanggal 5 Desember 2013.
[3]
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2013) hal.28
[4]
Ibid
[5]
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2013) hal.29-30
[6] I
bid. Hal 34
[7]
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2013) hal.35
[8]
http://penelitiantindakankelas.blogspot.co.id/2013/04/download-kurikulum-2013-untuk-sd.html
[9]
E. Mulyasa, Pengembangan dan Impelemtasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)
hal.164
[10]
http://fatkoer.wordpress.com/2013/07/28/perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp/
Email This
ALAMAT :
https://likemakalah.blogspot.com/2016/10/makalah-kurikulum-2013-di-sekolah-dasar.html