Anda di halaman 1dari 8

PERAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA UNTUK

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT


MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR





Disusun oleh:
Nama: Zul Helmi
NPM: 17111737
Kelas: 1KA40







UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER 1URUSAN SISTEM INFORMASI (S1)
ANGKATAN 2011/2012
DAFTAR ISI
HALAMAN


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Sasaran 2

BAB 2 PERMASALAHAN
2.1 Kekuatan 3
2.2 Kelemahan 3
2.3 Peluang 4
2.4 Tantangan 4

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan 5
3.2 Rekomendasi 5

DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, sudah banyak orang yang memikirkan kembali tentang Keluarga Berencana.
Program tampak sedikit dilupakan dekade terakhir ini. Bila dilihat dari angka jumlah penduduk
di Indonesia yg berkisar 240 juta jiwa pada tahun 2008, program ini dapat dikatakan tidak cukup
berhasil. Jika seandainya berhasil, sudah seharusnya angka penduduk Indonesia tidak berlipat
ganda dalam kurun waktu satu generasi. Berdasarkan sensus penduduk Indonesia tahun 1971,
jumlah penduduk Indonesia saat itu 120 juta jiwa. Dalam kurang lebih 30 tahun, penduduk
Indonesia bertambah 70 (sensus 2000, jumlah penduduk Indonesia 206 juta jiwa). Sedangkan
program KB sudah dikenal sejak tahun 1970. Dari mulai tahun 2000 sampai sekarang angka
penduduk Indonesia bertambah hampir 40 juta jiwa. Hal ini dapat dikatakan hampir 30 dari
angka di tahun 1971. Dari hal ini dapat dilihat bahwa trend KB merosot dalam decade ini (Xixi,
2009).
Faktor Penarik Keluarga Berencana
1. Penggalakan pembangunan kota
2. Perencanaan kehamilan
3. Tingginya angka kelahiran
4. Semakin padatnya kota
5. Alat kontrasepsi yang semakin beragam
6. Keinginan untuk mensejahterakan masyarakat
Faktor pendorong dilaksanakannya Keluarga Berencana
1. Membatasi jarak kehamilan
2. Hidup sehat dengan menunda kehamilan di usia dini
3. Ingin berkarir terlebih dahulu
4. Meminimalisir kematian pada ibu dan anak
Sebagian perempuan menginginkan banyak anak khususnya di tengah-tengah
masyarakat-masyarakat yang miskin, tak memperoleh pembagian tanah yang adil, sumberdaya
kurang, dan keuntungan social tipis. anak-anak membantu pekerjaan orangtua sehari-hari, dan
merawat mereka di usia lanjut. di banyak tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai
kemewahan (hanya orangtua yang berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).
Tetapi sebagian perempuan lain menganggap bahwa banyaknya anak justru makin
memiskinkan keluarga, dan mempersulit pengentasan nasib mereka. banyak orangtua yang sedih
dan menyesal karena kebanyakan anak; tidak mampu memberi mereka penghidupan yang layak;
tak mampu menyekolahkan mereka sampai jenjang yang tinggi, dan akibatnya anak-anak mereka
itu tak mendapat peluang memperbaiki generasi mereka.
1.2 Tujuan
1. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan akan mencegah setidaknya 1 dari 4
kematian ibu
2. Mengurangi kepadatan penduduk
3. menciptakan keluarga yang sejahtera
4. Mencegah kehamilan pada usia dini
1.3 Sasaran
Dari pengertian Keluarga Berencana, dapat disimpulkan sasaran dari dilakukannya
keluarga berencana. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang
aktiI dalam usaha ekonomi produktiI. Dan Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk
menjadi sekitar 1,14 persen per tahun.




BAB II
PERMASALAHAN
1. Kekuatan
a. Keluarga Berencana mencegah kematian
Jumlah kematian pada ibu atau anak saat proses persalinan sangat besar. Resiko
inilah yang membuat KB dijadikan alat untuk mencegahnya. Dengan KB resiko
kematian dapat diminimalisir.
-. enggunaan metode kontraseps| yang ras|ona| efekt|f dan ef|s|en
8erblcara LenLang k8 arLlnya berblcara LenLang alaL konLrasepsl AlaL konLrasepsl yang
semakln balk membuaL penguunaan akan leblh eflslen
c. ,en|ngkatnya kesehatan ke|uarga 8erencana
,enlngkaLnya kesehaLan keluarga 8erencana dengan cara pen[arangan kelahlran
uengan beglLu akan men[aga kesehaLan lbu khususnya alaL reproduksl
d. Keluarga Berencana untuk meningkatkan sejahtera keluarga
Telah kita ketahui bahwa tujuan keluarga berencana adalah meningkatkan
kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera).
2. Kelemahan
a. Pemahaman kurang
Kurangnya pemahaman seorang ibu tentang pentingnya melakukan KB membuat
program ini kurang berjalan di kalangan masyarakat, khusunya kalangan
pedesaan.
-. Peraturan daerah
peraturan daerah (Perda) kerap menjadi kendala dalam meningkatkan program
Keluarga Berencana (KB) di daerah, terutama sejak adanya otonomi daerah.
c. Kecilnya anggaran
Anggaran untuk menggalakkan KB sekarang ini sangat kecil. Dan ini menjadikan
KB sangat lemah di masyarakat.


3. Peluang
a Masyarkat pedesaan
Kurangnya pemahaman mengenai KB dalam masyarakat pedesaan menjadi
peluang utama pemerintah untuk memberikan penyuluhan lebih.
Alat kontrasepsi
Pengawasan alat kontrasepsi agar lebih eIisien dan aman ketika digunakan
menjadi peluang yang sangat mendukung terealisasinya KB.
c Pelayanan Keluarga Berencana
Menggerakkan pelayanan KB melalui moment serentak, karena kecenderungan
masyarakat berkumpul dan bersama.
d Mem-uka lapangan pekerjaan
Penekanan pada pertumbuhan penduduk dapat memaksimalkan lapangan
pekerjaan yang ada. Nantinya akan banyak lapangan pekerjaan untuk setiap bayi
yang dilahirkan.
4. Ham-atan
a) Kurangnya pengetahuan dimasyarakat akan pentingnya keluarga berencana ini
sehingga program ini tidak bisa diterima oleh semua golongan hanya orang-
tertententu saja atau hanya sedikit sekali yang memahami pentingnya
merencanakan kelahiran itu
b) pendidikan dan pengetahuan dari masyarakat yang kurang yang menjadi
tantangan tercapainya kesuksesan program KB, penyuluhan-penyuluhan pun
masih kurang maksimal dan banyaknya orang tua yang beranggapan bahwa
banyak anak banyak rezeky






BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keluarga Berencana adalah masalah yang sangat serius bagi masyarakat Indonesia. Laju
pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan kepadatan disuatu daerah dan
menyedihkan apabila pertumbuhan penduduk itu berbanding terbalik dengan pertumbuhan
pembangunan. Selain itu, Pengertian dan pemahaman tentang KB sangat berperan untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
3.2 Rekomendasi
1. 9rogram k8 harus banyak yang mesLl dlperbalkl seperLl alaL konLrasepsl yang aman bagl masyarakaL
sehlngga mereka Lldak LakuL unLuk menggunakan k8 lagl penyuluhanpenyuluhan penLlng bagl para
orang Lua daan dlberlkannya pengeLahuan yang luas kepada masyarakaL LenLang penLlngnya k8
2. Tingkatkan taraI gizi, kesehatan , dan pendidikan
3. Pemberdayaan lembaga-lembaga masyarakat dan BKKBN yang dapat memberikan Iasilitas
pemberian inIormasi secara terbuka dan online, seputar Keluarga Berencana,











DAFTAR PUSTAKA
http://bkkbnjabar.net/index.php/news/show/11
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil26&jdKeberhasilanProgramKBNasionalJ
ambi&dn20090311143743
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id229152
http://www.borneotribune.com/pdI/headline/mengintegrasikan-program-kb-dalam-
pembangunan.pdI

Anda mungkin juga menyukai