Laporan Praktikum Biologi
Laporan Praktikum Biologi
BIOLOGI
OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan Rahmat dan
PenyertaanNya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Biologi dengan
lancar.
Laporan ini disusun sebagai tugas akhir sebelum Ujian Akhir Semester (UAS) biologi
dilaksanakan dan sebagai bukti penulis bahwa selama ini telah mengikuti praktikum Biologi.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari akan adanya kekurangan-kekurangan
dalam laporan ini, sehingga demi sempurnanya laporan ini penulis sangat berterimakasih atas
saran-saran ataupun masukan yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
pemakainya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENGENALAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
1.1 Pendahuluan
Panca Indra manusia, mempunyai kemampuan yang terbatas, banyak masalah mengenai
organisme yang ingin dipecahkannya hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat-alat.
Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop. Mikroskop (bahasa Yunani: micros
= kecil dan scopein = melihat) adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali
benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya. Ilmu yang mempelajari
benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti
sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Ada berbagai jenis mikroskop, yang paling sederhana adalah kaca pembesar. Jenis
paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis. Tetapi
biasanya yang disebut dengan mikroskop adalah suatu alat yang terdiri dari beberapa lensa
yang disusun dalam sebuah tabung menjadi suatu mikroskop majemuk. Mikroskop ini
merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang
diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya mikroskop dibagi menjadi dua yaitu : mikroskop cahaya
dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar
yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.
Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi :
1. mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan
2. mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel.
Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan
binokuler memiliki 2 lensa okuler.
Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2
bagian yaitu :
1. mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar)
2. mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan
konfokal).
Mikroskop yang biasa menghasilkan bayangan yang terlihat hanya memiliki ukuran panjang
dan lebar hanya sedikit gambaran mengenai tingginya. Benda atau obyek yang akan diselidiki
dengan mikroskop ini harus mempunyai ukuran yang tipis dan kecil, sehingga dapat ditembus
1
2
cahaya. Bentuk dan susunan obyek dapat diamati karena adanya perbedaan kemampuan untuk
mengapsobsi cahaya tiap – tiap bagian obyek itu. Selain mikroskop yang biasa dikenal pula
mikroskop sterio. Mikroskop ini juga ada yang monokuler dan binokuler. Dengan mikroskop
ini bayangan yang dibentuk akan memberikan gambaran benda yang bersifat tiga dimensi
yaitu memiliki : panjang, lebar, dan tinggi.
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, cermin pengatur cahaya, lensa objektif, dan
lensa okuler.
Bagian non-optik (mekanik), yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma,
meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Membawa mikroskop dengan cara tangan kanan memegang bagian lengan mikroskop dan
tangan kiri memegang kaki mikroskop.
Letakkan mikroskop di tempat yang datar, kering, dan memiliki cahaya yang cukup.
Pasang lensa okuler dengan lensa yang memiliki ukuran perbesaran sedang.
Putar revolver untuk memilih lensa objektif dengan perbesaran paling kecil.
Putar makrometer untuk menjauhkan lensa objektif dengan meja mikroskop.
Aturlah diafragma agar lensa mendapatkan cahaya yang cukup.
Aturlah cermin yang sesuai dengan kondisi cahaya ruangan. Cermin datar digunakan
jika kondisi ruangan cukup terang, sedangkan cermin cekung digunakan saat kondisi
ruangan kurang cahaya (redup).
Siapkan preparat yang akan diamati, letakkan pada gelas benda di atas lubang meja
mikroskop, kemudian kokohkan dengan penjepit objek.
Putar makrometer perlahan-lahan sehingga lensa objektif berada pada posisi terdekat
dengan meja mikroskop.
Amati preparat melalui lensa okuler sambil memutar makrometer untuk menemukan
bayangan. Untuk mengatur fokus, gunakan mikrometer sehingga diperoleh bayangan
yang jelas.
5
Jika letak preparat belum tepat, gelas benda dapat digeser dengan lengan yang
berhubungan dengan penjepit. Jika tidak tersedia, preparat dapat digeser secara
langsung.
Gunakan perbesaran lensa objektif yang lebih kuat untuk mengamati preparat dengan
lebih jelas.
1.4 Pembahasan
Revolver
Berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
6
Cermin (reflektor)
Terdiri dari dua jenis cermin : cermin datar dan cermin cekung. Reflektor berfungsi untuk
memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek
dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang dibutuhkan
terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya.
Objektif
Lensa Objektif berada dekat pada objek yang diamati. Lensa ini membentuk bayangan nyata,
terbalik, dan diperbesar. Dimana lensa ini diatur oleh revolver untuk menentukan perbesaran
lensa objektif. Untuk memperoleh objektif yang baik perlu diperhatikan pembesaran dan daya
pisahnya.
Kondensor
Fungsi kondensor adalah untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mikroskop.
Alat ini dapat di putar dan dinaikturunkan. Kondensor mempunyai 2 bagian yaitu :
a. Susunan lensa untuk mengumpulkan sinar – sinar sebelum masuk ke dalam mikroskop.
b. Diafragma untuk mengatur sinar – sinar tepi yang masuk ke dalam mikroskop. Dengan
adanya diafragma ini kesalahan – kesalahan aberasi sferik dan aberasi astigmatima akan
berkurang.
Beberapa macam kondensor yang digunakan pada mikroskop yaitu :
1. Kondensor untuk mikroskop biasa
2. Kondensor untuk mikroskop dengan bidang pemandangan gelap (dark field
illumination)
3. Kondensor untuk mikroskop fase kontras
7
Pada prinsip konstruksi kondensor untuk bidang pemandangan gelap, sinar –sinar yang masuk
kondensor tidak diteruskan masuk kedalam mikroskop. Apabila ada obyek maka sinar – sinar
yang keluar itu akan dipantulkan sebagian masuk ke dalam mikroskop. Sehingga dengan
demikian preparat akan terlihat sebagai benda-benda yang terang pada bidang pemandangan
yang gelap.
Diafragma
Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Letak diafragma melekat
pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa
kondensor
Meja mikroskop
berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan diamati.
Penjepit kaca
Penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
Lengan mikroskop
Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop.
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau direbahkan
Kaki mikroskop
berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan
semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student).
1.4.2 Perbesaran
Pembesaran yang dapat dicapai suatu mikroskop majemuk adalah kerja dua sistem
lensa, lensa obyektif yang terdekat dengan obyek yang diamati dan lensa okuler yang
terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Sistem lensa obyektif memberikan
pembesaran mula – mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan
8
keatas lensa okuler. Bayangan nyata tadi pada gilirannya diperbesar oleh okuler untuk
menghasilkan bayangan maya.
Makin pendek jarak titik api suatu lensa makin kuat pembesarannya. Misalnya obyektif
yang mempunyai pembesaran minimal (satu kali) mempunyai jarak titik api 55 mm,
sedangkan obyektif yang mempunyai perbesaran maksimal (120x) mempunyai jarak titik api
1,5 mm.
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang
dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbagai faktor, diantaranya titik
fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif
terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus:
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara
garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat
maya, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat
bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, maya, terbalik, dan lebih lagi
diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti
gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop
cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang
terbalik dan diperbesar.
Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya pada titik dekat
pengamat (PP).
Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah:
Keterangan:
Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya pada titik jauh
pengamat (PR).
Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah:
Panjang mikroskop diukur dari jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler. Untuk masing-
masing jenis pengamatan, panjang mikroskop dapat dihitung dengan cara yang berbeda.
Keterangan:
d = panjang mikroskop dalam meter
Si(Ob) = jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
So(Ok) = jarak benda lensa okulerdalam meter
f(Ok) = jarak fokus lensa okuler dalam meter
Mikroskop ini menggunakan sinar ultra violet dengan panjang gelombang lebih pendek dari
cahaya putih untuk melihat organisme. Mikroskop UV dapat melihat objek yang lebih kecil
dari objek yang terlihat oleh mikroskop cahaya. Bayangan yang dihasilkan tercatat pada film
fotografi, sehingga mikroskopis tidak melihat bayangan objek secara langsung. Perbesaran
yang mungkin dengan mikroskop UV kira-kira sama dengan perbesaran mikroskop cahaya.
3. Mikroskop Elektron
Sebagai gambaran mengenai mikroskop elektron kita uraikan sedikit dalam buku ini.
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan
sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop
elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk
studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara
tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel.
12
BAB II
BENDA – BENDA HIDUP DALAM SEL
2.1 Pendahuluan
Kata sel berasal dari bahasa latin Cella yang artinya ruang kosong. Dalam pengertian
yang lebih berkembang sel didefinisikan sebagai suatu unit biologi terkecil dibatasi oleh
membran semi permiabel dan mempunyai kemampuan untuk berproduksi dalam suatu
medium bebas dari sistem kehidupan yang lain. Pada definisi ini, pengertian unit biologi
terkecil dan satuan heriditas dari makhluk hidup. Ketiga peranan sel tersebut, membuat sel
mempunyai sifat totipotensi, yaitu mampu tumbuh dan berkembang menjadi individu yang
lengkap apabila ditempatkan pada lingkungan yang sesuai.
Sel pada berbagai makhluk hidup, pada berbagai makhluk hidup : mempunyai bentuk,
ukuran, sifat yang sangat beragam dan berbeda – beda. Perbedaan ini lebih banyak
diperuntukkan pada peran dan fungsi yang juga berbeda – beda. Walaupun begitu, secara
umum berdasarkan struktur yang membangun sel, maka setiap sel sedikitnya mempunyai tiga
komponen utama, yaitu :
1. Membran sel dan atau dinding sel
Yang memisahkan bagian dalam sel dari bagian luar dan juga mengatur lalu lintas
materi dan energi dari dalam dan luar.
2. Sitoplasma
Meliputi beberapa substansi di dalam membran sel, termasuk di dalamnya, air, garam,
gula, enzim ke dalam sel.
3. Nukleus atau inti
Bagian terpenting dari sel yang berperan sebagai pengendali dan pengontrol aktivitas
sel, dan juga sebagai tempat pembuatan dan penyimpanan bahan – bahan genetik dan
berperan dalam pewarisan sifat – sifat organisme.
4. Mitokhondria
Khusus menghasilkan energy ATP (Adenosin Tri Phosphat) yang digunakan untuk
menyempurnakan kerja seluler.
Bentuk Sel
13
Sel mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Di dalam tubuh tumbuhan tinggi,
diperkirakan ada lebih dari 200 macam sel. Demikian pula pada manusia, ataupun hewan –
hewan yang ada disekitar lingkungan kita. Bentuk – bentuk itu misalnya : kubus, prisma,
bundar, seperti benang, bola, pipih, globuler, segi banyak, cakram, bentuk – bentuk khusus
dan lain – lain.
Antara sel hewan dan tumbuhan terdapat perbedaan yang menyolok berkaitan dengan
hal bentuk. Bentuk sel tumbuhan cenderung tetap karena adanya dinding sel yang dibangun
dari selulosa dan hemi selulosa yang cukup kaku. Sedang pada sel hewan bentuknya tidak
tetap atau kaku. Beberapa perbedaan sel hewan dan tumbuhan yang lain dapat kita telusuri
melalui pengamatan mikroskop.
Tipe Sel
2.2.1 Alat
- Mikroskop binokuler
14
- Kaca Preparat
- Kaca Penutup
- Beaker Glass
- Pipet Tetes
- Cutter
- Air
2.2.2 Bahan
- Bawang Merah
- Canna
- Hydrilla
- Wortel
4. Sel Wortel
15
Sayat setipis mungkin wortel dengan silet yang tajam, kemudian diletakkan di atas
obyek glass dan ditetesi air satu dua tetes kemudian ditutup dengan cover glass.
Amati dengan mikroskop, dengan pembesaran lemah dan kuat.
Dilihat : Air
Pembesaran : 100x
Gambar :
2.5 Pembahasan
Membran inti
a. Dinding Sel
b. Membran Plasma
d. Ribosom (Ergastoplasma)
Fungsi ribosom :
Mensintesa protein, protein yang baru di sintesa dikemas dalam satu organel yang
dibatasi membran
Fungsi vakuola :
f. Nukleus
Merupakan inti dari sel, berbentuk bulat, dibatasi oleh membran sehingga cairan sel
bisa keluar masuk
Secara kimia terdiri dari DNA, RNA dan protein (histon)
Dalam nukleus terdapat kromosom yang berfungsi untuk pembelahan sel
19
Fungsi nukleus :
g. Nukleolus
Fungsi Nukleolus :
Fungsi mitokondria :
Fungsi peroksisom :
k. Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan
sebagai rangka sel, terdapat pada hewan dan tumbuh-tumbuhan
21
Fungsi mikrotubulus :
l. Mikrofilamen
Fungsi mikrofilamen :
m. Sitoplasma
Fungsi sitoplasma :
n. Sentriol/Sentrosom
Terdapat dalam sitoplasma pada permukaan luar nukleus, yang terdiri dari sebaris
silinder sebanyak 9 mikrotubuli
Sebelum sel membelah, sentriol akan berduplikasi untuk membentuk benda basal,
silia, dan flagela
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis maupun
meiosis)
Fungsi sentrosom :
22
Mengatur pembelahan sel dan pemisahan kromosom selama pembelahan sel pada
hewan
Mensintesis mikrotubul silia dan flagela
Menghasilkan gelendong pada sel hewan
Sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis
o. Kloroplas
Merupakan plastida yang paling penting pada semua tumbuhan, kecuali fungi,
bakteri, dan tumbuhan parasitik.
Di dalam tumbuhan, kloroplas tersebar di jaringan mesofil daun dan diklorenkim,
juga ditemukan pada sitoplasma alga.
Ukuran kloroplas bervariasi dengan diameter rata-rata 4 – 6 µm dan panjang antara
80 – 100 µm.
Jumlah kloroplas secara normal adalah 20 – 50 di dalam sel tumbuhan, tapi pada
alga hanya ada satu kloroplas.
Fungsi kloroplas :
Membran tunggal yang menyelimuti vakuola dan memisahkan sitosol dari getah
tumbuhan serta sangat penting bagi sel tumbuhan dan sel cendawan
Fungsi Tonoplas :
q. Membran Inti
setiap membran inti tersusun dari dua lapis phospolipid yang hanya permeable
terhadap molekul kecil non polar.
23
r. Plasmodesmata
Fungsi Plasmodesmata :
menghubungkan sel yang satu dengan sel lainnya melalui retikulum endoplasma
dengan celah yang disebut desmotubule
memberikan suatu rute yang mudah untuk pergerakan ion-ion, molekul-molekul
kecil seperti gula dan asam amino, dan makromolekul seperti RNA antar sel.
s. Plastida
Organel pada sel – sel tumbuhan yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan
Merupakan organel dengan membran ganda, sehingga mempunyai membran luar
dan membran dalam.
Fungsi Plastida :
Sebagai tempat fotosintesis, sintesis asam – lemak, dan Terpen yang diperlukan
untuk pertumbuhan sel tumbuhan.
Fungsi plastida tergantung pada macam – macam morfologinya :
BAB III
BENDA – BENDA MATI DALAM SEL
3.1 Pendahuluan
Suatu sel dikatakan mati jika di dalam sel tidak terkandung protoplas (dalam protoplas
terkandung protoplasma yaitu zat – zat kehidupan). Benda non protoplasmik / benda mati
dalam sel terdiri dari substansi organik dan anorganik, cair ataupun padat.
Non protoplasmik dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Cair : cairan sel (terdapat pada rongga vakuola), minyak dan lemak.
2. Padat :
a. Ca Oksalat : terdapat pada parenkim xylem dan floem
b. Tepung Amilum : terdapat pada sel – sel daun dan dalam alat penyimpan makanan.
Perbedaan tepung didasarkan pada letak hylus dalam butir tepung dan lamella yang
mengelilingi hylus (Konsentris : hylus di tengah, Eksentris : hylus di tepi).
c. Butir – butir Aleuron / Prorin : merupakan protein pasif dal vakuola bersama butir
aleuron sebagai protein amorf. Sehingga aleuron : protein yang termasuk globulin
(butir – butir besar), terdiri dari : protein amorf, protein kristal, dan protein
globulin.
3.2.1 Alat
- Mikroskop binokuler
- Kaca Preparat
- Kaca Penutup
- Beaker Glass
- Cutter
- Pipet Tetes
- Air
3.2.2 Bahan
26
- Kentang
- Singkong
- Ketela Rambat
- Jagung
- Daun Jeruk
- Begonia sp
4. Sel Jagung
Sayat setipis mungkin daging Jagung dengan silet yang tajam, kemudian ambil air
yang terkandung dalam jagung diletakkan di atas obyek glass tanpa ditetesi air
kemudian ditutup dengan cover glass. Amati dengan mikroskop, dengan
pembesaran lemah dan kuat.
6. Sel Begonia sp
Sayat setipis mungkin daun begonia sp dengan silet yang tajam, kemudian
diletakkan di atas obyek glass dan ditetesi air satu dua tetes kemudian ditutup
dengan cover glass. Amati dengan mikroskop, dengan pembesaran lemah dan kuat.
Famili : Convolvulaceae
Dilihat : Air
Pembesaran : 4 x 10
Gambar :
3.5 Pembahasan
1. Kristal Ca-oksalat
Kristal ini memang cukup banyak terdapat dalam sel berbagai tumbuh-tumbuhan.
Lazimnya terdapat dalam sel korteks (cortex), akan tetapi tidak jarang pula terdapat dalam
sel-sel parenkhim floem (“phloem parenchyma”) dan parenkhim silemm (“xylem
parenchyma”).
Kristal-kristal ini terdapat dalam vakuola dari sel atau dalam plasma selnya. Sel-sel ini
biasanya memiliki dinding sel yang bergabus. Kristal-kristal ini dapat berbentuk:
(1) Kristal dengan bentuk Prisma Teratur
Biasanya terdapat dalam sel-sel di bawah epidermis dari daun jeruk, yang letaknya
yang umum yaitu pada jarak-jarak tertentu dari lapisan sel tersebut.
(2) Kristal dengan bentuk Jarum
Kristal dengan bentuk jarum ini banyak terdapat dalam sel-sel daun mirabilis.
Bentuk ini terdapat pada daun mirabilis jalapa.
(3) Kristal dengan bentuk butir-butiran kecil
30
Kristal ini dalam bahasa Inggris dinamakan “Crystal sands”, umumnya terdapat
dalam sel daun serta tangkai daun dari tumbuhan Amaranthus (bayam).
(4) Kristal dengan bentuk rafida
Merupakan Kristal bentuk jarum yang letaknya sejajar satu sama lain, biasanya
terdapat dalam sel-sel parenkhim dari jaringan-jaringan yang lunak. Selnya
mengandung lender dan berdinding tipis, misalnya dalams sel-sel jaringan yang
tergolong monocotyledoneae. Rafida misalnya terdapat pada endocarp buah aren
(Angera pinnata), akan menimbulkan rasa gatal-gatal kalau tersinggung atau
termakan.
(5) Kristal dengan bentuk kelenjar (driuse)
Kristal yang berbentuk kelenjar atau “globose masses” atau juga “druse” hanya
terdapat dalam sel-sel tertentu dengan bentuknya yang tidak teratur (dapat berbentuk
bintang, bulat, atau bentuk-bentuk lainnya). Pada sel-sel serat terkandung
diketemukan Kristal oksalat yang memenuhi ruangan sel (lumen).
Dapat ditambahkan, bahwa kristal-kristal oksalat akan dapat larut apabila terhadapnya
dibubuhkan: asam cuka dan sedikit dipanaskan dan akan terbentuk gelembung-gelembung
CO2; atau dengan pemberian HCL atau H2SO4.
Pada tumbuh-tumbuhan biasanya terdapat protein aktif dan protein pasif. Yang
dimaksud dengan protein aktif adalah protein-protein pembentuk protoplasma, sedangkan
protein pasif adalah protein makanan cadangan. Pada hakikatnya protein pasif ini adalah
benda non protoplasmik (ergastic substances atau benda_benda mati) yang ditemukan dalam
vakuola-vakuola sebagai protein amorf ataupun sebagai kristal, kedua-duanya lazim terdapat
bersama-sama sebagai butir-butir aleuron yang merupakan benda-benda mati. Benda-benda
mati ini lazimnya terdapat dalam endoperm, perisperm atau embrio dari biji-bijian.
Aleuron itu merupakan protein yang termasuk globulin, butir-butirannya yang
tergolong sangat besar biasanya terdapat pada biji jarak (Ricinus communis).Pada butir-butir
yang besar ini lazimnya terdiri dari :
(1) Protein amorf
(2) Protein kristal
(3) Protein globoid.
31
Yang dimaksud dengan protein amorf yaitu protein tidak berbentuk, protein kristal yaitu
protein yang memiliki bentuk yang beraturan, persegi lima atau persegi enam. Sedangkan
protein globoid adalh protein yang banyak mengandung zat phytin, yaitu garam yang
mengandung Ca dan Mg dengan suatu asam (asam mesoinosith hexaphospor).
Lapisan aleuron ialah lapisan sel yang berada di bawah kulit buah yang penuh
mengandung butir-butir kecil protein, sedangkan yang dimaksud dengan gluten adalah
protein yang menyusun butir-butir aleuron. Lapisan aleuron terdapat misalnya pada butir-
butir gandum, padi dan lain sebagainya. Butir-butir protein selain terdapat pada vakuola,
kadang-kadang terdapat pula dalam :
(1) Sitoplasma, sebagai misal pada sel-sel umbi kentang yang letaknya di tepi
(2) Plastida
(3) Dalam inti sel (nukleus), misalnya dalam tumbuh-tumbuhan yang tergolong keluarga
scrophulariaceae.
Selain terdapat sebagai glubulin, protein pasif yang merupakan aleuron ini terdapat juga
sebagai albumin, glutelin ataupun protamin.
3. Amylum
Benda-benda nonprotoplasmik atau benda-benda mati dalam sel ini dibentuk oleh
plastid-plastida, diantaranya oleh amiloplas dan kloroplas. Lazimnya merupakan tepung-
tepung yang dibentuk oleh kloroplas disebut tepung asimilasi terdapat dalam sel-sel daun,
sedang yang dibentuk oleh amiloplas diebut tepung cadangan yang terdapat dalam alat-alat
penyimpanan makanan, seperti halnya pada akar-akar, umbi biji dan lain-lain. Kadar tepung
kadang-kadang mencapai tingkat yang tinggi, sekitar 20% dari berat keseluruhan, bahkan
dalam biji-bijian kadang-kadang dapat mencapai sekitar 70% dari berat biji segar.
Terjadinya tepung transitoris dapat dikemukakan sebagai berikut:
(a) Tepung asimilasi dalam proses menuju ke tempat penimbunan makanan, di bawah
pengaruh enzim-enzim amylase dan diastase telah diubah menjadi gula yang dapat
larut ke dalam air.
(b) Di tengah perjalanan (sebelum sampai ke tempat penimbunan makanan) gula yang
telah terjadi dan larut dalam air mengalami pengendapan-pengandapan sementara, dan
terbentuk tepung transitoris.
32
Tentang tepung cadangan, bagi tiap jenis tumbuh-tumbuhan mempunyai bentuk dan
susunan tertentu.
Perbedaan macam-macam tepung ini dapat berdasarkan letak hilus dalam butir-butir tepung.
Butir tepung yang terbentuk itu besarnya berkisar antara 17-20 mikron. Perbedaan di atas
menghasilkan adanya 2 macam butir-butir tepung yaitu (1) yang konsentris, dan yang (2)
eksentris.
masing lamella ini dikelilingi lagi oleh lamella lainnya. Sebagai contoh: butir tepung pada
kentang.
(c) Poliadelph
Butir-butir tepung diadelph ini ternyata banyak bagian-bagiannya atau dengan kata lain
terdiri dari banyak butir-butiran tepung yang bersatu. Sebagai contoh: pada beras (Oryza
sativa).
Butir-butir tepung tersusun pula atas dua macam polysakarida: bagian tepi dari tepung
(amilopektin) dan bagian dalam dari butir tepung (amilose).
Pada butir tepumg phaseolus vulgaris, tedapat korosi. Yang dimaksud dengan korosi
adalah “peristiwa perubahan pada butir tepung sebagai akibat digunakannya oleh tumbuhan,
sehingga pengaruh enzim-enzim amylase dan distase berubah menjadi gula yang larut dalam
air. Tapi larutnya ini tidak secara sekaligus melainkan secara sedikit demi sedikit, dan
akibatnya maka butir-butir tepung tadi seakan-akan terkerat-kerat”.
Selanjutnya kalau kita melakaukan pengamatan pada butir tepung dengan
menggunakan mikroskop yang untuk ini digunakan cahaya polarisasi, maka akan tampak
suatu susunan seperti kristal merupakan sfaeorokristal. Sfaeorokristal ini terdiri dari unsur-
unsur kristal yang letaknya radial dan disebut trikhit.
Dalam suatu proses pelarutan tepung diperlukan pemanasan, karena butir-butir tepung
itu dalam air dingin tidak melarut. Dengan pemanasan maka butir-butir tepung itu akan
berubah menjadi lendir (semacam kanji). Dengan asam sulfat pekat tepung akan dihidrolisa
menjadi gula. Bila tepung itu dipanaskan secara kering, akan berubah menjadi suatu zat
yang larut dalam air, yaitu dekstrim.
4. Hilus / Hilum
Yang dimaksud dengan hilus ialah titik permulaan terbentuknya butir tepung, (hilum
atau titik inisial).
5. Lamela
Lamella adalah garis-garis halus yang mengelilingi hilus. Lamela merupakan lapisan
pada amilum. Lamela terbentuk karena pemadatan molekul dan perbedaan kadar air pada
awal pertumbuhan amilum.
34
BAB IV
STOMATA DAN FOTOSINTESIS
4.1 Pendahuluan
Proses Fotosintesis terjadi disemua bagian tanaman yang berwarna hijau dan cukup
cahaya. Klorofil tidak larut jika ada dalam air, melainkan larut dalam etanol, methanol, eter,
aseton, benzol, dan kloroform.
Bagian – bagian kulit / epidermis daun ada yang disebut dengan „Stomata‟ yang
berhubungan dengan ruang – ruang pada mesofil dimana karbondioksida, oksigen, uap air dan
gas – gas lain bergerak keluar masuk dalam daun. Stomata berbentuk membran pada bagian
kulit epidermis dilingkari oleh dua “Guard Cell”. Pada permukaan daun, bagian atas
kebanyakan tanaman mempunyai 200 stomata / m2, pada tanaman berisi 350.000 stomata :
“guard cell” yang melingkari stomata berfungsi sebagai pembuka dan penutup stomata.
4.2.1 Alat
- Mikroskop binokuler
- Kaca Preparat
- Kaca Penutup
- Beaker Glass
- Cutter
- Pipet Tetes
- Air
4.2.2 Bahan
- Rumput
- Daun Kedelai
- Daun Jagung
Sayat setipis mungkin rumput dengan silet yang tajam, kemudian diletakkan di atas
obyek glass dan ditetesi air satu dua tetes kemudian ditutup dengan cover glass.
Amati dengan mikroskop, dengan pembesaran lemah dan kuat.
4.5 Pembahasan
1. Epidermis Atas
Tersusun dari selapis tipis sel yang bentuknya seperti batu bata. Umumnya sel-sel
itu tidak memiliki kloroplas. Padabeberapa daun terdapat lapisan lilin yang
menutup epidermis. Berfungsi untuk melindungi jaringan yang berada
dibawahnya dan untuk mengurangi penguapan air yang terlalu berlebihan pada
daun.
2. Jaringan Palisade
Tersusun dari sel-sel yang memanjang dalam posisi tegak dan berisi banyak
kloroplas (perangkat sel tumbuhan yang di dalamnya terdapat klorofil dan
perangkat fotosintesis lainnya). Jaringan itu dapat satu lapis atau beberapa.
37
3. Xylem
Xylem (Pembuluh Kayu) Berfungsi sebagai alat transportasi zat anorganik
(mineral) dan air dan mengokohkan tumbuhan. Untuk mengedarkan air dan garam
mineral dari akar sampai ke bagian tubuh tumbuhan lainnya.
4. Phloem
Phloem (Pembuluh Tapis) Berfungsi sebagai alat transportasi zat anorganik (hasil
asimilasi) dan untuk mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Persatuan antara xylem dan phloem akan
membentuk ikatan pembuluh.
5. Epidermis Bawah
Epidermis bawah biasanya mengandung sel-sel penutup yang mengelilingi celah
yang disebut stoma. Karbondioksida berdifusi ke dalam daun melalui stoma yang
membuka dan oksigen serta air berdifusi keluar daun melalui stoma yang
membuka. Berfungsi untuk melindungi jaringan yang berada diatasnya dan untuk
mengatur menutup dan membukanya stomata serta mengendalikan pertukaran gas.
6. Stomata
Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan. Pada
tumbuhan hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak pada daun.
Stomata terdiri atas : sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang udara
dalam. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan
gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup dapat terletak sama
tinggi dengan permukan epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari permukaan
epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis (menonjol). Pada
tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari
atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur khusus dan
seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat
masing-masing di samping sebuah sel penutup.
38
BAB V
PEMBELAHAN SEL
5.1 Pendahuluan
Reproduksi pada tingkat seluler dilakukan terutama dengan jalan membelah diri.
Sebelum sel mampu membelah diri, akan didahului oleh aktivitas pertumbuhan sel yang
bersangkutan. Proses ini akan diulangi lagi oleh sel – sel anaknya hingga volume seluruhnya
akan menjadi beberapa kali sel induknya. Pertumbuhan organisme hidup berlangsung secara
berirama. Pada umumnya setiap sel memiliki dua periode dalam siklus hidupnya, yaitu : 1)
Periode Interfase, dan 2) Periode Pembelahan. Proses tersebut selalu diulang – ulang oleh
setiap generasi sel, tetapi tidak sama dengan hal waktu yang dibutuhkan.
Adapun tiga macam pembelahan sel, yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis. Amitosis
adalah pembelahan langsung, pada proses pembelahan ini tidak tampak adanya kromosom,
proses pembelahan ini dimulai dengan proses perpanjangan inti dan diikuti penyempitan
ditengahnya dan kemudian diikuti pembelahan sitoplasma. Pembelahan mitosis sering juga
disebut pembelahan tidak langsung. Pada proses pembelahan ini secara umum bisa dibagi
kedalam 2 proses pembelahan.
a. Kariokinesis yaitu proses pembelahan menyangkut substansi inti.
b. Sitokinesis yaitu proses pembelahan menyangkut substansi diluar inti.
Pembelaha Meiosis disebut juga pembelahan reduksi. Ini merupakan proses pembelahan
sel yang terjadi pada sel kelamin dari suatu organisme.
Pada latihan ini, yang akan kita lihat langsung adalah hanya pembelahan mitosis saja.
Tetapi praktikan diwajibkan membandingkan terhadap pembelahan yang lain melalui pustaka.
Melihat proses pembelahan dapat kita lakukan dengan memperhatikannya pada jaringan –
jaringan tanaman yang sedang aktif membelah. Biasanya kita dapat perhatikan pada bagian
ujung – ujung tanaman, misalnya saja pada ujung akar Allium cepa (bawang merah) yang
masih tumbuh.
Jika umbi bawang pangkalnya ditaruh didalam air dan dibiarkan selama beberapa hari
ditempat yang gelap, maka akar – akar putih akan keluar dan tumbuh kedalam airnya.
Sebagian pertumbuhan ini disebabkan karena perkembangan sel.
39
Jika ujung akar dipotong ditaruh kedalam air dan diamati pada mikroskop, kita
mengharapkan melihat pembelahan mitosis namun hanya sedikit dari tahapan – tahapan
proses ini dapat diamati, karena terlalu banyak sel yang bertumpuk – tumpuk menjadi satu.
Akar dapat dengan cepat dan mudah disiapkan sedemikian rupa hingga satu per satu sel atau
bagian – bagian dari sel dapat diamati dengan jelas.
Prosedur lain yang mungkin, dengan sepotong akar yang diwarnai dengan perlahan –
lahan disebut jenuh, dengan perlahan – lahan dibuat jenuh dengan suatu zat penguat, paraffin
misalnya.
Dengan menggunakan mikrotom akar dipotong dalam sayatan – sayatan dengan sangat
tipis, kemudian sayatan – sayatan itu direkatkan pada obyek glass. Medium perekatnya adalah
zat yang mudah menyerap, dengan demikian kita dapatkan preparat permanen.
5.2.1 Alat
- Mikroskop binokuler
- Kaca Preparat
- Kaca Penutup
- Beaker Glass
- Pipet Tetes
- Petridish
- Cutter
5.2.2 Bahan
3. Pindahkan akar bawang merah kedalam gelas arloji yang berisi larutan carnoy 3
mm selama 3 menit
4. Letakkan akar tersebut diatas obyek glass dan ditetesi dengan aceto carmin
kemudian tutup dengan cover glass.
5. Amati bagian – bagian akar bawang merah dengan mikroskop dengan pembesaran
lemah dan kuat.
5.5 Pembahasan
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel
anak. Pada organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel tunggal. Pembelahan sel
juga merupakan suatu proses dimana jaringan-jaringan yang telah rusak diganti dan
diperbaiki. Sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan
pembelahan. Pada hewan uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan
pada hewan multi seluler cara ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk
pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya
membantu membentuk individu baru. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan
secara langsung ‟amitosis‟ dan pembelahan secara tidak langsung ‟mitosis dan meiosis‟.
5.5.1 Amitosis
41
5.5.2 Mitosis
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel
identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang
membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik,
yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis
merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel
anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik
mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel
telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel
prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan
untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan mitosis
dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal ini
dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan mitosis juga
dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap tertentu pada perkembangan embrio lalat buah.
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan.
Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang
mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap
42
sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap
kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan
intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.
Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister
chromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister chromatid
itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang
teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk
tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:
Proses mitosis secara konvensional dibagi 6 fase yaitu interfase, profase, prometafase,
metafase, anafase, dan telofase (awal dan akhir). Profase biasanya merupakan fase terpanjang,
dengan mengambil waktu kurang lebih 60 % dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam
mitosis. Selama pembelahan mitosis yang berlangsung pada sel hewan dan sel tumbuhan.
a. Tahap interfase
43
merupakan tahap persiapan yang esensial untuk pembelahan sel karena pada tahap ini
kromosom direplikasi. Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padat/kompak
sehingga tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidak terlalu terkondensasi
à untuk ekspresi informasi genetik. Nukleus telah terbentuk dengan jelas dan dibungkus oleh
selubuing nukleus. Tepat di luar nukleus terdapat dua sentrosom yang terbentuk sebelumnya
oleh replikasi sentrosom tunggal.
b. Tahap Profase
c. Tahap Metafase
d. Tahap Anafase
e. Tahap Telofase
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui
terbentuknya cincin kontraktilyang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel.
Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan
menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel,
beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya
dinding pemisah ditenganh-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukan dalam tahap
telofase.
Hasil mitosis :
1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing
diploid.
2) Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
5.5.3 Meiosis
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan
secara meiosis adalah:
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada
meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah
kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode
pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.
45
Tahap Profase I :
Profase pada meiosis membutuhkan waktu yang lama dan lebih kompleks daripada
proses profase mitosis. Diawali dengan mulai tampaknya benang-benang kromosom tunggal
yang ramping dan panjang (fase leptoten). selanjutnya kromosom mulai menjadi lebih padat
dan memendek. Setiap homolog dari masing-masing kromosom terdiri atas dua kromatid
kembar yang saling berpasangan. Dalam proses ini keadaan ssperti di atas disebut sinapsis
(fase zigoten), sutau struktur protein suatu kompleks sinaptonemal melekatkan kromosom
yang homolog dengan kuat bersama-sama sepanjang kromosom. Bila sinaptonemal
kompleks menghilang pada akhir profase, masing-masing pasangan kromosom akan terlihat
di bawah mikroskop dalam bentuk tetrad, suatu kelompok yang terdiri atas empat kromatid
(fase pakiten). Pada bermacam-macam tempat, sepanjang-panjangnya kromatid dari
kromosom yang homolog saling manyilang (fase diploten). Persilangan tersebut disebut
khiasma. Khiasma tersebut mengikat pasangan-pasangan kromosom yang homolog
bersama-sama sampai pada anafase I. Sementara komponen-komponen lain dari sel
menyiapkan diri untuk pembelahan inti, hal yang sama tersebut terlihat selama mitosis.
Sentrosoma bergerak menjauhi satu sama lain, dari kumparan atau gelendong mikrotubul
akan terbentuk di antara keduanya. Membran inti dan nukleoli menghilang (fase diakinesis).
Akhirnya kumparan mikrotubul menangkap kinetokor yang terbentuk pada kromosom dan
kromosom mulai bergerak menuju keping metafase. Profase I, yang dapat berlangsung
46
sehari atau bahkan lebih lama, merupakan ciri khas lebih dari 90% waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan meiosis.
Tahap Metafase I :
Tahap Anafase I :
Anggota dari setiap pasangan kromososm homolog terus bergerak sampai mendekati
kutub dari sel. Setiap kutub sekarang mempunyai satu kromosom yang haploid, tetapi setiap
kromosom masih memilki dua kromatid kembar. Biasanya sitokinesis (pembelahan
sitoplasma) berlangsung simultan atau bersamaan dengan telofase I menghasilkan dua sel
kembar. Lekukan pembelahan terbentuk pada sel hewan dan keping sel pada sel tumbuhan.
Pada speises yang sama, kromosom berkondensasi dan membran nukleus dan nuklei
terbentuk kembali. Bila tidak ada hal-hal khusus, terjadi replikasi dari materi genetik lebih
dahulu sebelum berlangsungnya meiosis kedua.
Tahap profase II
Tahap metafase II
47
Seluruh kromosom berada pada keping metafase II, seperti yang tampak pada mitosis
dengan kinetokor dari setiap pasangan kromatid, masing-masing kromosom mengarah ke
kutub yang berlawanan.
Tahap anafase II
Sentromer dari kromatid kembar akhirnya terpisah dan saudara dari setiap pasangan
sekarang menjadi kromosom tersendiri bergerak ke arah kutub yang berlawanan dari sel.
Tahap telofase II
Hasil meiosis :
48
1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing haploid
(n).
2) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel gamet seperti sperma dan ovum (sel
telur).
BAB VI
ANATOMI TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL
6.1 Pendahuluan
1. Jaringan Meristematis
Jaringan ini secara umum disebut meristematis (berasal dari meristos =
membelah). Meristem dapat didefinisikan sebagai jaringan muda (immature), sel –
selnya belum berdeferensiasi dan memiliki kemampuan membelah diri, setiap sel
meristematis mempunyai ciri – ciri :
Umumnya mempunyai bentuk isodiametris, speris, oval atau poligonal
Tersusun dengan kompak, tanpa ruang interseluler.
Dinding sel tipis dan homogeny, tersusun atas selulosa.
Tiap sel memiliki cairan sitoplasma dengan vakuola yang kecil (Sering tidak
terdapat) dan Nukleus yang besar dan terlihat jelas.
Tiap sel mempunyai kemampuan membelah diri
2. Jaringan Permanen
Jaringan permanen terbentuk dari perkembangan dan diferensiasi sel-sel
meristematis dan tersusun atas sel-sel yang sudah mengalami pertumbuhan lagi.
Sel-selnya dapat berubah sel-sel yang sudah mati maupun yang masih hidup,
50
6.2.1 Alat
- Mikroskop binokuler
- Kaca Preparat
- Kaca Penutup
- Beaker Glass
- Cutter
- Pipet Tetes
- Air
6.2.2 Bahan
Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan Dikotil
- Daun Mangga
Tumbuhan Monokotil
kemudian ditutup dengan cover glass. Amati dengan mikroskop, dengan pembesaran
lemah dan kuat, serta catatlah hasil pengamatan.
2. Bawang Merah
Sayat setipis mungkin bawang merah secara melintang dengan silet atau cutter yang
tajam, kemudian diletakkan di atas obyek glass dan ditetesi air satu dua tetes kemudian
ditutup dengan cover glass. Amati dengan mikroskop, dengan pembesaran lemah dan
kuat, serta catatlah hasil pengamatan.
Tumbuhan Dikotil
3. Daun Mangga
Sayat setipis mungkin daun mangga dengan silet atau cutter yang tajam, kemudian
diletakkan di atas obyek glass dan ditetesi air satu dua tetes kemudian ditutup dengan
cover glass. Amati dengan mikroskop, dengan pembesaran lemah dan kuat, serta
catatlah hasil pengamatan.
Tumbuhan Monokotil
Dilihat : Air
Pembesaran : 4 x 10
Gambar :
Tumbuhan Dikotil
6.5 Pembahasan
Batang terdiri dari 3 tipe, yaitu tipe batang rumput, tipe batang lunak berair, dan tipe batang
berkayu. Adapun fungsi batang yaitu :
a. alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh.
b. alat perkembangbiakan vegetatif
c. alat penyimpan bahan makanan cadangan- tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah
Jenis dan Struktur batang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, batang dikotil dan batang monokotil
53
a. Batang Dikotil
2) Korteks
Korteks terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim yang
longgar dengan banyak ruang antarsel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks
bagian tepi mengandung kloroplas,sehingga mampu mengadakan proses fotosintesis.
Parenkim ini disebut klorenkim.
3) Endodermis
54
Endodermis sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak berisi
butir-butir amilum. Pada beberapa tumbuhan, floeterma mengalami penebalan
membentuk pita caspary. Endodermis terdiri atas satu lapisan sel saja dan berfungsi
sebagai pemisah antara korteks dan silinder pusat.
b) Berkas pengangkut
terdiri atas xilem dan floem.Di antara xilem dan floem terdapat kambium
intravaskuler. Kambium ini menyebabkan pertumbuhan sekunder berlangsung
terus-menerus, tetapi pertumbuhan sangat ditentukan oleh keadaan
lingkungan.Pada saat air dan zat hara tersedia cukup, yaitu pada musim
penghujan, maka pertumbuhan sekunder terhenti. Jika keadaan lingkungan tidak
mendukung, maka pertumbuhan sekunder berlangsung lagi. Demikian silih
berganti sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak berlapis-
lapis. Setiap lapis terbentuk selama satu tahun dengan bentuk melingkar
konsentris mengelilingi pusat. Lingkaran konsentris tersebut dinamakan
lingkaran tahun.
b. Batang Monokotil
Pada batang monokotil, ukuran meristem apikalnya kecil. Jika dilihat, struktur penampang
melintangbatang tanaman monokotil, dapat dijumpai struktur jaringan sebagai berikut.
1) Epidermis
Epidermis merupakan struktur terluar yang disusun oleh satu lapis sel. Epidermis
dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu. Pada umumnya epidermis tumbuhan
monokotil sama dengan tumbuhan dikotil.
55
2) Korteks
Jaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan rongga-rongga udara di antara
sel-selnya. Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat pertukaran gas. Pada tumbuhan
monokotil, korteks kadang-kadang terdeferensiasi secara baik atau kadang sangat
sempit, bahkan tidak dapat dibedakan dengan stele.
3) Stele
Pada tumbuhan monokotil, batas korteks dan stele biasanya tidak terlalu terlihat.
Xilem dan floem terdapat pada lapisan stele ini dan susunan berkas pengangkut yaitu
bertipe kolateral tertutup, sehinggabatang pada tumbuhan monokotil tidak mengalami
pertumbuhan membesar.
4) Empulur
Empulur terletak di bagian paling dalam dan tersusun dari jaringan parenkim.
56
BAB VII
POLA PERTUMBUHAN
7.1 Pendahuluan
Pertumbuhan biologis terjadi dengan dua fenomena yang berbeda satu sama lain
pertambahan volume sel dan pertambahan jumlah sel. Pertambahan volume sel merupakan
hasil dari sintesa dan akumulasi protein, organel – organel dan bahan – bahan penyusun sel
yang lain. Sedang pertambahan jumlah sel terjadi dengan pembelahan sel.
Selama proses pembelahan sel 1) kromatin (DNA dan komplek protein) terduplikasi, 2)
kromatin yang terduplikasi memisah menjadi dua komplemen yang identik satu sama lain, 3)
sel induk terbagi menjadi dua bagian yang sama, masing – masing setengah bagian. Kegiatan
pembelahan sel biasanya terjadi pada daerah tumbuh dari tanaman (misalnya pucuk tanaman
dan ujung akar) dan hewan (misalnya pada perkembangan embrio dan sumsum tulang
punggung).
Pertumbuhan akar tanaman merupakan hasil dari pertambahan jumlah sel dan
pertambahan volume sel secara bersama – sama. Pertambahan sel terjadi pada daerah tumbuh
(germinal regions) yang disebut dengan jaringan meristem. Dan dibelakang daerah tersebut
terjadi pertambahan ukuran sel dan terjadi diferensiasi sel hingga terbentuk sel yang
fungsional.
7.2.1 Alat
- Mikroskop Binokuler
- Kaca Preparat
- Kaca Penutup
- Gelas Plastik
- Pipet Tetes
- Beaker Glass
- Cutter
- Kapas
- Air
57
7.2.2 Bahan
7.5 Pembahasan
Prokambium : Merupakan lapisan pusat yang berkembang menjadi xylem dan floem
(jaringan pembuluh yang merupakan bagian pada akar, yaitu silinder pusat (stele).
58
Jaringan Epidermis : Umumnya berbentuk pipih selapis, dilindungi kutikula atau lilin.
Tidak berklorofil. Epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan dibawahnya. Beberapa
mengalami modifikasi membentuk trikoma dan stomata (pada daun ) dan rambut akar (akar)
Jaringan Pengangkut
Terdiri atas xilem dan floem
Xilem : Berfungsi mengangkut air dan garam mineral dalam trensportasi intervasikuler.
Elemen xilem terdiri dari unsur pembuluh. Sel-selnya memanjang, tersusun dari trakhea dan
tracheid. trakhea dan trakheid merupakan sel mati yang tidak memiliki protoplasma dan hanya
tersisa dinding selnya. Trakhea merupakan unsur terpenting pada sistem xilem angiospermae,
dan tidak terdapat pada gymnospermae. Xilem yang terbentuk dari prokambium dinamakan
xilem primer.
Floem : Berfungsi menyalurkan zat-zat makanan hasil proses fotosintesis dari dau ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan. Elemen floem tersusun dari unsur-unsur tapis, sel pengiring dan
serabut floem, sklereid dan parenkim floem. Parenkim floem berfungsi menyimpan cadangan
makanan. floem yang berasal dari perkembangan prokambium disebut floem primer dan yang
merupakan hasil perkembangan kambium disebut floem sekunder.
59
BAB VIII
MORFOLOGI MIKROORGANISME
8.1 Pendahuluan
Untuk mengetahui nama genus dan spesies suatu biakan mikroorganisme. Perlu
dilakukan identifikasi. Tahap pertama untuk melakukan identifikasi adalah pengenalan ciri –
ciri morfologi mikroorganisme tersebut. Pengamatan morfologi biasanya dilakukan baik
secara makrokopis (dengan mata telanjang), maupun mikroskopis. Untuk mengidentifikasi
kelompok khamir dan bakteri disamping ciri morfologinya, masih harus dilengkapi dengan
sifat – sifat fisiologi dan biokimianya.
8.2.1 Alat
- Mikroskop binokuler
- Kaca Preparat
- Kaca Penutup
- Pipet Tetes
- Kawat
- Lilin
8.2.2 Bahan
- Susu (Lactobacillus)
- Tempe (Rhizopus Orizae)
- Air (Escherichia Coli)
yang terdapat pada biakan air tersebut dengan pembesaran lemah dan kuat,
kemudian catat hasil pengamatan.
8.5 Pembahasan
a. Escherichia coli
Escherichia coli atau biasa disingkat E. coli adalah salah satu jenis spesies utama
bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich
ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya,
tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan
yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan
bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin
dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein. Sumber bakteri ini
contohnya adalah daging yang belum masak, seperti daging hamburger yang belum
62
b. Lactobacillus
Lactobacillus adalah genus bakteri gram-positif, anaerobik fakultatif atau
mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri
asam laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan anggotanya dapat mengubah
laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Kebanyakan dari bakteri ini umum dan
tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat ditemukan di dalam
vagina dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan merupakan sebagian
kecil dari flora usus. Banyak spesies dari Lactobacillus memiliki kemampuan
membusukkan materi tanaman yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat
lingkungannya bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri
merugikan. Beberapa anggota genus ini telah memiliki genom sendiri.
Beberapa spesies Lactobacillus sering digunakan untuk industri pembuatan yogurt,
keju, acar, bir, anggur (minuman), cuka, kimchi, cokelat, terasi dan makanan hasil
fermentasi lainnya, termasuk juga pakan hewan, seperti silase. Ada pula roti adonan
asam, dibuat dengan "kultur awal", yang merupakan kultur simbiotik antara ragi dengan
bakteri asam laktat yang berkembang di media pertumbuhan air dan tepung.
Beberapa Lactobacillus spp. dan bakteri asam laktat lainnya mungkin memiliki potensi
untuk pengobatan dan terapi, termasuk pereda rasa nyeri, anti-kanker, dan kemampuan
lainnya. Studi riset telah mendemonstrasikan efek perlindungan sebagian jenis bakteri
ini memiliki pengaruh anti-tumor dan anti-kanker. Pengaturan asupan makanan
membantu tubuh bertahan dari risiko jenis kanker tertentu dan menekan kejadian tumor
kolonik, volum dan kemampuan membelah yang dirangsang berbagai zat karsinogen.
c. Rhizopus Oryzae
Rhizopus oryzae merupakan jamur yang hidup di seluruh dunia dalam bahan organik
mati. Jamur Rhizopus oryzae merupakan jamur yang sering digunakan dalam
pembuatan tempe. Jamur Rhizopus oryzae aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan
63
toksin dan mampu menghasilkan asam laktat. Jamur Rhizopus oryzae mempunyai
kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida dan asam amino. Rhizopus
sp tumbuh baik pada kisaran pH 3,4-6. Pada penelitian semakin lama waktu fermentasi,
pH tempe semakin meningkat sampai pH 8,4, sehinggajamur semakin menurun karena
pH tinggi kurang sesuai untuk pertumbuhan jamur. Secara umum jamur juga
membutuhkan air untuk pertumbuhannya, tetapi kebutuhan air jamur lebih sedikit
dibandingkan dengan bakteri. Selain pH dan kadar air yang kurang sesuai untuk
pertumbuhan jamur, jumlah nutrien dalam bahan, juga dibutuhkan oleh jamur.
DAFTAR PUSTAKA
v
Anonim[3].2012.struktur jaringan dan fungsi daun.http://www.sentra-edukasi.com/2011/
06/struktur-jaringan-fungsi-daun.html#.UJ05xWcnjXM.10 November 2012
Anonim[4].2012.Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan.http://starscientist.wordpress.com/
sains-1/struktur-dan-fungsi-tubuh-tumbuhan/.10 November 2012
Anonim[5].2012.Macam-macam Fungsi Sistem Jaringan pada Tumbuhan.http://budisma.web.
id/materi/sma/biologi-kelas-xi/macam-macam-sistem-jaringan-pada-tumbuhan/.10
November 2012
Azhar.2012.Jaringan Pada Daun, Batang dan Akar Tumbuhan.http://garda-pengetahuan.
blogspot.com/2012/10/jaringan-pada-daun-batang-dan-akar.html. 10 November 2012
Anonim[6].2011.Struktur Jaringan Batang Tumbuhan Monokotil.http://www.sentra-edukasi.
com /2011/06/struktur-jaringan-batang-tumbuhan.html#.UKiCV2cnjXM.18
November 2012
Anonim[7].2011.Struktur Jaringan Batang Tumbuhan Dikotil.http://www.sentra-edukasi.
com/2011/06/struktur-jaringan-batang-tumbuhan_19.html#.UKiHzGcnjXM.18
November 2012
Wikipedia.2012.Kacang hijau.http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau.24 November 2012
Sari.2011.Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan.http://dunianyasari.blogspot.com/
2011/08/struktur-dan-fungsi-jaringan-pada.html. 26 November 2012
Wikipedia.2012.Empulur.http://id.wikipedia.org/wiki/Empulur. 26 November 2012
W, Levinson.2008.Escherichia coli.http://id.wikipedia.org/wiki/Escherichia_coli.24
November 2012
Wikipedia.2012.Lactobacillus.http://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus.24 November 2012
Wikipedia.2010.Rhizopus oryzae.http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=
http://en.wikipedia.org/wiki/Rhizopus_oryzae. 24 November 2012
Agus.2011.PERANAN Rhizopus Oryzae PADA INDUSTRI TEMPE DALAM PERANAN
PENINGKATAN GIZI PANGAN.http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/13/
peranan-rhizopus-oryzae-pada-industri-tempe-dalam-peranan-peningkatan-gizi-
pangan/. 24 November 2012
Anonim[8].2012.PEMBELAHAN SEL.http://siiaynee.blogspot.com/2012/06/makalah-
pembelahan-sel.html.8 Desember 2012
Anonim[9].2011.Fresh preparations of Plant Mitosis.http://abdisukamaenkromosom.
wordpress.com/2011/05/31/sediaan-segar-mitosis-tumbuhan/.8 Desember 2012
Taufik.2011.Nukleolus ( Anak Inti ).http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/ nukleolus-
anak-inti.html.8 Desember 2012
vi