Koneksi Antar Materi Modul 3
Koneksi Antar Materi Modul 3
1
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-
Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
Pages:
1 - 19
Koneksi Antar materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai
Pemimpin
Keywords: tugas penggerak
CGP
Selamat datang
SMA N 1 Sukorejo
Dalam Filosofi KHD ada Pratap Triloka yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun
Karso, Tut Wuri Handayani.
Di dalam mengambil suatu keputusan:
a. Ing Ngarso sung tulodho, pemimpin dapat memberikan contoh yang baik kepada murid.
b. Ing Madyo Mangun Karso, pemimpin harus bisa bekerja sama dengan murid. Membantu murid
untuk menyelesaikan atau mengambil keputusan terhadap permasalahannya sendiri.
c. Tut Wuri Handayani, pemimpin memberi kesempatan kepada murid untuk maju dan
berkembang. Jadi guru hanya sebagai pamong yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan.
Pengaruh pandangan KHD terhadap pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin
pembelajaran adalah ketika guru menyadari bahwa dalam lingkungan sekolah kita dihadapkan
pada kasus dilema etika dan bujukan moral. Untuk itu kita perlu memiliki Pratap Triloka dengan
cara menjadi sosok yang dapat dijadikan teladan bagi murid yaitu fasilitator, motivator, dan
mampu membentuk karakter positif pada murid untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
MaterMi pateerni
pgenagmampbbielialnnakgneapkumteusbpainuladtenungskaanen4ppbuaretaudrkisgmaaani,t
3atpenrirndssiepedbnagun at9nltaenkglkaeahhgpeieanftgeaamknbtiilcafno?
kaepcuhtuisnang. .4Apapraadikgmaah, yaitu:
. 10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul
materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
11. Sejauh mana pembelajaran Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu
dilema
etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan,, dan 9
langkah
pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
a. Bujukan moral adalah situasi pengambilan keputusan saat seseorang dihadapkan pada kasus benar
melawan
salah.
b. Dilema etika adalah sebuah situasi saat seseorang dihadapkan pada keadaan yang keduanya benar
namun
bertentangan dalam pengambilan keputusan.
c. Prinsip pengambilan keputusan ada 3 (tiga) yaitu: 1)Berpikir Berbasis hasil akhir (Ends -Based Thinking),
2)
berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking), 3) berpikir Berbasis Peraturan (Rule-based Thinking)
d. Paradigma pengambilan keputusan ada 4 (empat) yaitu: 1) Individu melawan kelompok (individual vs
community), 2) Kebenaran melawan kesetiaan(truth vs loyality), 3) Rasa keadilan melawan rasa kasihan
(justice
vs mercy), 4) Jangka pendek melawan jangka panjang (short term vs long term)
e. 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan : 1) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, 2)
Menentukan siapa yang terlibat, 3) Mengumpulkan fakta yang relevan, 4) Melakukan pengujian benar atau
salah
dengan uji legal, uji regulasi, uji instuisi, uji publikasi dan uji panutan, 5) Pengujian paradigma benar
melawan benar
(rasa keadilan lawan rasa kasihan dan jangka panjang lawan jangka pendek), 6) Melakukan prinsip resolusi
dengan berpikir berbasis rasa peduli, 7) Investigasi opsi trilema, 8) Membuat keputusan, 9) Melihat kembali
keputusan dan melakukan refleksi
12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai
pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan yang Anda pelajari di
modul ini?
13. Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda. Perubahan apa yang terjadi pada cara Anda
dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang
individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Sangat penting karena sebagai individu dan seorang pemimpin dalam
keseharian kita pasti dihadapkan pada kasus/masalah baik itu dilema
etika atau bujukan moral. Dengan mengetahui 4 paradigma pengambilan
keputusan, serta 3 prinsip pengambilan keputusan maka pengambilan
keputusan lebih cermat dan dapat dipertanggungjawabkan.
TERGERAK
BERGERAK
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk
oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Dalam hal ini, jika kita
membayangkan sekolah atau tempat saya bertugas jika
diibaratkan sebagai sebuah ekosistem yaitu terdapat
komponen biotik dan abiotik dalam sekolah. komponen biotik
terdiri dari Kepala sekolah, guru, staf karyawan, murid, dsb.
sedangkan komponen abiotik isi misi sekolah, kurikulum,
faktor keuangan, saran prasarana, humas, kepegawaian,
lokasi strategis sekolah, dll. Kedua lingkungan tersebut
saling bersinergi satu dengan lainnya guna menciptakan
lingkungan belajar berbudaya positif.