Anda di halaman 1dari 11

TUGAS K3 MIGAS

ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN, KESEHATAN DAN


LINGKUNGAN TERMINAL LPG SEMARANG PT OPSICO –
KONSORSIUM CPO “PROGRAM STOP CARD”

KELAS K3 – 1

KELOMPOK 5

1. Widya Saraswati 25010115120057


2. Reza Federica 25010115120082
3. Novia Larisca 25010115130216
4. Rohmah Priutami 25010115130242
5. Muhammad Ghulam Khaqiqudin 25010115130293

PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
A. Program K3 OPSICO “Stop Card (Safety Training Observasi Program
Card)”
1. Analisis Program
Berdasarkan analisis hazard dan risiko, tingkat risiko bahaya yang
ada di OPSICO termasuk ke dalam kategori moderate dan major dimana
dapat beresiko mengakibatkan kecelakaan kerja. Untuk mempertahankan
dan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja, perlu
dilakukan upaya pengawasan terhadap perilaku safety dan pemenuhan
SOP salah satunya dengan program stop card (safety training observasi
program card) untuk memantau adanya unsafe act yang dilakukan tenaga
kerja sehingga kecelakaan dapat dihindari.
Stop card merupakan salah satu program yang ada di OPSICO
yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan observasi sehingga
terbentuk pola perilaku aman dalam bekerja. Program dilakukan dengan
melakukan pengamatan lapangan dan pembuatan grafik dalam setiap
pengamatan lapangan yang sasarannya adalah seluruh pekerja dengan
tujuan untuk pemenuhan klausul OHSAS 18001. Stop card merupakan
suatu hal yang sangat penting sebagai alat yang digunakan untuk
mengamati kondisi yang aman dan yang tidak aman serta bagaimana
cara penanganannya, bagi pihak yang sudah memahami ini akan
bergerak ke level yang lebih tinggi sebagai bentuk kepedulian dalam hal
keselamatan kerja karena mereka sudah mampu mempertimbangkan
mana yang menyebabkan kondisi kerja yang aman dan yang tidak aman
beserta dengan metode yang paling efektif untuk mengatasinya.
Program ini dicapai dengan melakukan observasi di lapangan
secara insidental, melakukan Training Observasi program setiap 6 bulan
sekali, dan menyediakan kartu untuk observasi setiap 1 bulan sekali.
Seluruh pekerja di Terminal LPG Semarang boleh mengeluarkan stop
card apabila melihat rekan kerjanya bekerja secara tidak aman dan tidak
mematuhi JSA.
Dalam penerapan program stop card masih terdapat kendala
yang dialami pekerja yaitu pekerja tidak memahami apa itu stop card dan
menganggap stop card adalah suatu hukuman yang dapat berimbas ke
gaji sehingga pekerja cenderung tidak melaporkan temuan pekerja yang
bekerja secara tidak aman.

Gambar 1. Stop card


2. HIRA
Tingkat Tingkat
Potensi Risiko
No. Kegiatan Risiko Risiko
Bahaya /Dampak
S L Awal
Lalu lintas Truk Tanki LPG
arah masuk bertabrakan
ke Terminal dengan mobil
Mobilisasi LPG kontainer,
1 Semarang Kendaraan 4 4 M
kendaraan
padat rusak, Mobil
tanki terguling,
Cidera dan
kebakaran
Material jatuh Kerusakan
2 Manual pada material ,
3 4 M
kerugian aset
handling
perusahaan
Kejatuhan Cider , luka 3 3 Mo
Material serius, patah
tulang dan
fatality
Terpeleset Pekerja cedera
/ terluka 2 3 Mo
Tersandung Pekerja terluka
2 3 Mo
material
Material mencederai
2 3 Mo
berserakan pakerja
Adanya Pencemaran
Housekeepin tumpahan lingkungan
3 solar,
g 3 3 Mo
Grease, Oli
dan Bahan
B3
Pengendara Banyak
melalui jalan genangan air
area parkir Membahayan 2 3 Mo
bergolomban kendaraan skid
g tank
Ware house Handling Material jatuh
Material dan cacat.
Pekerja Cidera
(Terluka).
Pekerja keselio
4 atau dislokasi 3 3 Mo
terhadap organ
tubuh .
Kehilangan hari
kerja.
Fatality
Material mencederai
2 3 Mo
berserakan pakerja
Handling Material jatuh
Material dan cacat.
Pekerja Cidera
(Terluka) .
5 Workshop Pekerja keselio
atau dislokasi 3 3 Mo
terhadap organ
tubuh .
Kehilangan hari
kerja.
Fatality
Pemotongan, Terpapar Kemasukan
Gram besi gram besi yang
penggerinda
6 dapat 3 3 Mo
an dan menyebabkan
kebutaan
pengelasan Terpapar Penyakit Akibat 3 3 Mo
Asap / kerja,
Timbal menghirup gas
Pengelasan / asap beracun
Silau / Kebutaan,
Terpapar merusak retina
cahaya yang mata dan 4 3 M
sangat Rabun
terang
batu Gerinda Tangan
pecah terpotong,
3 3 Mo
Cidera, Terluka,
fatality
Kejatuhan Cidera, terluka /
2 3 Mo
Material luka serius
Konsleting Pekerja
3 4 M
Listrik tersengat listrik
Bunga api Kebakara,
Korban jiwa,
luka bakar,
kerusakan aset, 4 4 M
Fatality dan
Kerusakan
Lingkungan
Keterangan :
Mi : Minor
Mo : Moderate
M : Major
S : Severe

Risk Matrks :
3. Hazard Mapping
Berikut adalah lokasi yang memiliki potensi bahaya tinggi apabila
terjadi unsafe act dan unsafe condition.

4. Dasar Kebijakan atau Peraturan


a. Stop card merupakan salah satu program dari Opsico sebagai
bentuk pelaporan ketidaksesuaian terhadap prosedur kerja
(unsafe act) yang dapat menimbulkan risiko bahaya, sesuai
dengan PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 12 ayat (1) poin e
prosedur pelaporan.
b. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
5. Pelaksanaan Program
a. Operasional

Gambar 2. Siklus Operasional STOP Card


1) Adanya kejadian berupa unsafe act dan unsafe condition
2) Pengamat mengidentifikasi kejadian
3) Pengamat memutuskan untuk melakukan pemberhentian
pekerjaan
4) Pengamat mengamati hal apa yang dapat dilakukan
5) Pengamat melakukan tindakan pengendalian dan melakukan
laporan terkait kejadian tersebut
Penyediaan kartu stop card untuk observasi setiap 1 bulan sekali
dan pelaksanaan observasi dilapangan oleh seluruh pekerja di
Terminal LPG Semarang. Pekerja maupun pengamat boleh
mengeluarkan stop card apabila melihat rekan kerja maupun
bawahan bekerja secara tidak aman dan tidak mematuhi JSA.
Identifikasi kegiatan yang dapat dilakukan stop card dicantumkan
ke dalam JSA.
b. Komunikasi
1) Pada penerapan stop card di OPSICO, sudah terdapat
training observasi program yang dilakukan setiap 6 bulan
sekali. Namun saat di lapangan, belum terdapat sign terkait
stop card sehingga belum semua pekerja aware dengan
adanya program stop card.
2) Sebaiknya dilakukan promosi secara menyeluruh dan
berkelanjutan guna meningkatan awareness pekerja
contohnya dengan cara sosialisasi pada seluruh pekerja saat
training pekerja baru, pemasangan poster pada tiap proses
kerja, serta reminder pada saat melakukan safety talk.
c. Latihan
Latihan yang dilakukan sebagai upaya edukasi terhadap
pelaksanaan program stop card ini berupa training observasi
program yang dilakukan setiap 6 bulan sekali. Pelatihan ini
dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya
behaviour based safety.
d. Tanggap Darurat
Apabila terjadi keadaan darurat terkait kejadian unsafe act
yang berdampak terhadap terjadinya kecelakaan kerja, maka
upaya perusahaan untuk menanganinya adalah dengan menjalin
kerjasama dengan RS terdekat dalam penanganan adanya insiden
yang menimbulkan akibat yang parah contohnya luka bakar pada
pekerja.
B Perencanaan Program Pendukung Stop Card

Uraian kegiatan
Indikator Reward dan
Program K3 Tujuan Sasaran Penanggung Rencana kegiatan Frekuensi pencapaian Punishment
Jawab
PEKA Melakukan Seluruh HSE Melakukan pengamatan  menemukan Setiap hari 1. Dapat Reward 
(Pengamatan observasi pekerja (Safetyman) kejadian  memutuskan  intervensi  dilaksanakan safety officer
Keselamatan koreksi secara pelaporan  input data untuk pembuatan setiap hari yang paling
banyak
dan Kesehatan langsung dan trend  evaluasi 2. Input
menerapkan
Kerja) melaporkan dilakukan PEKA akan
secara tertulis pada hari yang diberikan hadiah
apabila sama dengan dan menjadi
ditemukan penemuan safety officer of
tindakan atau kejadian the month
kondisi tidak 3. Angka
aman. kecelakaan Punishment 
menurun teguran

Morning Sebagai wadah Seluruh Safety Kegiatan ini dilakukan sebelum memulai Setiap hari 1. Dilakukan -
Meeting komunikasi Pekerja Officer pekerjaan agar pekerja sadar terhadap setiap hari
stop cards dan dan safety pentingnya penerapan stop card dan dengan salah
PEKA man PEKA. Selain itu juga sebagai reminder satu
kepada pekerja untuk menerapkan program topik
bahasan
tersebut. mengenai stop
card dan
PEKA
2. Meningkatnya
angka
penerapan
stop card di
lapangan
Safety Reminder bagi Seluruh HSE Penempelan poster dan sign di daerah yang 6 bulan 1. Poster dan -
Campaign pekerja saat Pekerja sering telihat oleh pekerja dan daerah yang sekali sign terpasang
sedang memiliki potensi terjadinya unsafe act dan sesuai rencana
melaksanakan unsafe condition. 2. Poster
pekerjaan dan sign
terawat dan
tetap bisa
terbaca dan
dipahami
sampai
pengantian
selanjutnya
Anggaran Biaya Program dalam Satu Tahun
No. Program Keperluan Anggaran Biaya
1. PEKA Penyediaan form Rp 1.000.000,00
Pelaksanaan pelatihan Rp 8.000.000,00
Reward Rp 5.000.000,00
Total Rp 14.000.000,00
2. Safety Campaign Pembuatan desain Rp 1.000.000,00
Pencetakan poster dan sign Rp 7.000.000,00
Total Rp 8.000.000,00
Total Keseluruhan Rp 22.000.000,00

Anda mungkin juga menyukai