RINGKASAN
1. Latar Belakang Panduan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro disiapkan sebagai bagian dari Studi pada Pengadaan Energi Pedesaan dengan Mempergunakan Energi Terbarukan di Daerah Pedesaan di Republik Indonesia. Panduan untuk Pengadaan Energi Pedesaan dan Pemanfaatan Energi Terbarukan di Daerah Pedesaan Indonesia juga telah dipersiapkan dalam studi ini. Oleh karena itu, dokumen-dokumen ini harus digunakan secara bersamaan dalam setiap saat. Dalam Panduan, digambarkan bahwa Pembangkit Mikro Hidro telah memiliki keuntungan yang besar dibandingkan sumber-sumber energi terbarukan yang lain seperti surya, angin, biomass, panas bumi. Mikro Hidro sebagai sebuah teknologi yang matang dan terjamin yang dapat dikontrol oleh masyarakat lokal. Mikro Hidro dapat menggunakan teknologi tradisional seperti untuk pekerjaan irigasi dan pembuatan mesin secara lokal. Partisipasi lokal dalam pembuatan keputusan dan menejemen lokal dari pelistrikan pedesaan adalah memungkinkan melalui pembangunan Mikro Hidro. Mikro Hidro menyediakan peluang investasi dan manufaktur untuk masyarakat pedesaan.
2. Pemakai Panduan Panduan ini dimaksudkan untuk membantu orang-orang yang bakal tertarik sebagai seorang fasilitator dalam pembangunan pembangkit mikro hidro untuk pelistrikan pedesaan di daerah yang tidak ada jaringan, seperti pemerintah kabupaten, kopersai dan LSM-LSM. Panduan ini sebagian besar terkait dengan segi-segi teknik untuk memudahkan pembangunan mikro hidro yang berbasiskan masyarakat.
- R-1 -
3. Kisaran Pemakaian Pembangkit Listrik Mikro Hidro di Indonesia Sebagai fasilitas-fasilitas mekanikal dan elektrikal yang dapat dipakai, seperti turbin, generator, kontroller, di dalam panduan ini diasumsikan untuk menggunakan mesin-mesin buatan Indonesia. Berdasarkan pada asumsi ini, kisaran pembangkit mikro hidro ditentukan sebagai berikut. Tabel R.1 Kisaran Pembangkit Mikro Hidro di Indonesia
Sistem Pembangkitan Sistem crossflow turbin Output 10200 kW Head Efektif 450m Debit Air 100800 l/det
Sistem pumps as turbin up to 10 kW 1040m 5100 l/det Catatan: Sistem crossflow turbin : Crossflow Turbin (SKAT-T13) + Synchronous Generator + Electric Load Controller (ELC)
Sistem pumps as turbin : Reverse Pump + Induction Motor + Induction Motor with Capacitor (IGC)
4. Bagaimana menggunakan Panduan ini Panduan ini tersusun dari sebelas (11) bab yang berkaitan dengan Lingkaran Proyek dari Proyek Pelistrikan Pedesaan yang Berkelanjutan dengan Mempergunakan Pembangunan Mikro Hidro seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Penelitian dan studi untuk pembangunan Mikro Hidro adalah penting untuk diperbaharui ketepatannya tahap demi tahap. Bukanlah jalan yang mudah untuk melakukan survei dengan ketepatan yang tinggi dari tahap perencanaan pembangunan pendahuluan dalam titik efisiensi pekerjaannya dan efisiensi ekonomi karena skala pembangunan mikro hidro adalah kecil dan biaya untuk pekerjaan survei menjadi relatif lebih tinggi. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan telah dibagi kedalam bagian-bagian sebagai berikut. Tahap Inisiasi Proyek Tahap Implementasi Proyek Tahap Operasi Proyek
- R-2 -
Pemerintah Indonesia
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Kabupaten
Menentukan daerah pelistrikan dengan menggunakan desentralisasi pembangkit listrik
Masyarakat
Konsultan LSM
Mencari lokasi potensial untuk Pembangkit listrik mikro hidro (studi peta) Bab 2
Perumusan Perencanaan Proyek Pembangunan Sistem Tarif Sistem Menejemen Perencanaan Keuangan, dll. Bab 11
Disain Detil Bab 5,Bab 6, Bab7 Bab 8-2 Persiapan untuk kontrak konstruksi Menejemen Konstruksi Bab 9
Konsultasi konstruksi
Konsultasi O & M
:Penjelasan di panduan ini Gambar 8-1 Flow Chart Pembangunan Pembankit Listrik Mikro Hidro
- R-3 -
Pada tahap pertama dari lingkaran proyek, tahap ini dapat dikenal sebagai Tahap Inisiasi Proyek, aktivitas besarnya adalah Mencari Lokasi Potensial, Identifikasi Lokasi, Perencanaan Lokasi Potensial dan Formulasi dari Rencana Pembangunan Proyek dalam daerah sasaran dengan mempergunakan desentralisasi pembangkit listrik dimana telah ditentukan dengan koordinasi bersama agen listrik lain seperti PLN. Lokasi potensial yang beraneka ragam akan dimasukan dalam tahap ini supaya formulasi rencana pelistrikan mencakup seluruh daerah sasaran. Bab 3 sampai 4, Bab 8-1 dan Bab 11 dari panduan ini akan digunakan dalam tahap inisiasi proyek. Tahap kedua disebut Tahap Implementasi Proyek. Kegiatan utama dalam tahap ini adalah Disain Detil dan Konstruksi dari lokasi khusus. Bab 5 sampai Bab 9 dari panduan ini akan digunakan dalam tahap implementasi proyek. Tahap final adalah Tahap Operasi Proyek. Dalam tahap ini,Operasi dan Perawatan dan Menejemen akan dilakukan oleh masyarakat lokal. Dan pemerintah kabupaten mendukung kegiatan-kegiatan ini. Kegiatan-kegiatan ini digambarkan dalam Bab 10 sampai Bab 11 dari panduan ini. Penjelasan dalam setiap bab adalah sebagai berikut, Bab 1 Pendahuluan Bab 1 pengantar maksud dari pembangkit mikro hidro. Bab 2 Mencari Lokasi Potensial Bab 2 menghadapi segi-segi teknik untuk mencari lokasi-lokasi potensial pada peta topografi dan informasi lokal. Bab 3 Identifikasi Lokasi Bab 3 persiapan-persiapan survei pada kondisi sosial sebaik segi-segi yeknik untuk identifikasi lokasi pada lokasi potensial yang telah ditemukan dalam aktivitas-aktivitas diatas. Sebagai identifikasi loaksi, penting untuk mengenal kemungkinan dan kemampuan dari pembangkit listrik, dan mengakomodasi permintaan-permintaan melalui kegiatan-kegiatan penggambaran dalam bab ini. Bab 4 Perencanaan Bab 4 menunjukkan segi-segi teknik untuk perencanaan dari proyek seperti ditunjukkan pada Gambar R.2.
- R-4 -
Identifikasi Lokasi Identifikasi pada Lokasi Potensial Identifikasi pada Lokasi Permintaan
Seimbang
- R-5 -
Bab 5 Disain untuk Struktur Sipil Bab 5 mengacu pada segi-segi teknik untuk perencanaan proyek seperti terlihat pada Gambar R.2. Bab 6 Disain untuk Struktur-struktur Mekanikal dan Elektrikal Bab 7 Disain untuk Fasilitas-fasilitas Distribusi Bab 8 Perkiraan Biaya Bab 9 Menejemen Konstruksi Bab 10 Operasi dan Perawatan Bab 11 Menejemen
- R-6 -