Bahan Ajar SMA
Bahan Ajar SMA
KD 4: 4.5 Menyajikan data kependudukan dalam bentuk peta, tabel, grafik, dan/atau gambar
Wisnu Sinartejo
2019
KELAS11
Penduduk adalah orang yang tinggal di suatu wilayah atau orang yang
secara hukum berhak tinggal di suatu wilayah. Penduduk juga dapat diartikan
sebagai setiap orang atau kumpulan orang yang berada di suatu wilayah dan
Penduduk merupakan bagian terpenting bagi suatu negara dilihat dari segi
ilmu demografi dan ilmu kependudukan. Demografi adalah ilmu yang mempelajari
Sebagai salah satu unsur dari sebuah negara, penduduk menjadi modal
utama bagi pembangunan suatu negara. Oleh karena itu perlu diketahui jumlah,
Sumber data kependudukan dibagi menjadi tiga, yaitu sensus peduduk, registrasi
1. Sensus penduduk
Statistik (BPS) seriap 10 tahun sekali. Sensus memiliki tiga dimensi, yaitu:
Artinya, semua orang yang tinggal di suatu wilayah atau negara wajib
dicatat dan didata tanpa terkecuali.
Artinya, sensus hanya dilaksanakan pada suatu waktu tertentu, dan pada
negara.
a. Metode canvaser
b. Metode householder
daftar isian kepada setiap kepala rumah tangga untuk diisi. Cara ini hanya
huruf.
c. Kelahiran dan kematian. Berisi informasi mengenai jumlah anak yang lahir
➢ Ada beberapa faktor lain yang ikut menentukan kualitas hasil sensus
c. Kualitas petugas
➢ Dalam melakukan sensus dengan jumlah penduduk yang tidak sedikit, besar
a. Kesalahan cakupan
ada sebagian penduduk yang tercacah dua kali. Hal ini biasanya terjadi
2. Registrasi penduduk
dianggap pasif karena dilakukan oleh perwakilan keluarga dari kepala keluarga
b. Jarak kantor desa terlalu jauh dari rumah penduduk yang melahirkan,
registration).
untuk didata. Begitu juga agar terhindar dari kelalaian dan pelanggaran
pendaftaran.
Tugas dan tanggung jawab petugas harus ditulis dengan jelas untuk
nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, status perkawinan, dan lain-lain.
Tanggal kejadian dan tanggal pelaporan, begitu juga tempat kejadian serta
Proses pemindahan laporan menjadi suatu data tabulasi adalah hal yang
sangat penting, terutama dalam hal keakuratannya. Oleh karena itu, harus
3. Survei penduduk
oleh BPS adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) dan Survei
berikut.
kabupaten, dsb.
umur lima tahunan (five years age group). Pengelompokkan umur tergantung
Laki-Laki Perempuan
Ratio.
SR = MF x k
Keterangan :
tertentu
tertentu
Contoh :
SR = 119.507.580
sebesar 101, berarti tiap 100 penduduk perempuan ada 101 penduduk laki-
laki.
Jika di suatu daerah Sex Ratio > 100 berarti di daerah tersebut
lebih banyak penduduk laki-laki. Sedangkan jika Sex Ratio < 100
berarti lebih banyak penduduk perempuan.
Rumus:
xk
Keterangan:
atas
Contoh:
DR = 68.603.263+11.984.951
157.053.112 x 100= 51,312 Maka diperoleh hasil 51,312 yang dibulatkan ke 51, yang berarti setiap 100
3. Piramida Penduduk
8
pada jumlah penduduk dalam persentase dari jumlah pendudukyang
muda lebih tinggi dibandingkan usia dewasa dan tua. Negara yang
dengan angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang tinggi.
usia muda jumlahnya lebih sedikit. Tipe ini terdapat pada negara-
usia muda, dewasa, dan tua jumlahnya hampir sama, kecuali pada
9
C. PERTUMBUHAN PENDUDUK
penduduk total.
Keterangan :
T = pertumbuhan penduduk
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
Contoh:
Misalkan pada tahun 2014 angka kelahiran kasar penduduk di Pulau Jawa
sebesar 50.000 jiwa dan jumlah penduduk yang meninggal sebesar 20.000
T=L–M
= 50.000 – 20.000
= 30.000
Jadi, pertumbuhan penduduk alami Pulau Jawa tahun 2014 adalah 30.000
jiwa.
Keterangan :
L = jumlah kelahiran
T = (L –M)
Ttotal = (L –M) + (I – E)
10
M = jumlah kematian
I = jumlah imigrasi
E = jumlah emigrasi
Contoh:
2014 adalah 50.000 jiwa dan jumlah kematian kasar sebanyak 20.000 jiwa.
15.000 jiwa dan penduduk yang melakukan emigrasi sebanyak 7.000 jiwa.
Ttotal = (L – M) + (I – E)
= 30.000 + 8.000
= 38.000
Jadi, pertumbuhan total Pulau Jawa tahun 2014 adalah 38.000 jiwa.
pertumbuhan penduduk dikatakan sedang jika persentase nilai Ttotal antara 1 – 2%, dan pertumbuhan
penduduk dikatakan tinggi jika persentase nilai Ttotal di
atas 2%.
yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk untuk tiap satuan luas pada
kepadatan penduduk pada tiap daerah atau negara adalah sebagai berikut:
1. Faktor fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal pada lokasi yang baik, strategis,
terdapat tanah yang subur, berelief halus, cukup air, dan aman.
2. Faktor biologis
jumlah perkawinan.
11
penduduk rendah.
berikut:
luas wilayah.
2)
dengan rumus:
Kepadatan penduduk agraris = jumlah luas lahan penduduk pertanian petani (Km(jiwa)
2)
yang lain tidak seimbang. Selain itu, kepadatan penduduk antara provinsi
yang satu dengan provinsi yang lain juga tidak seimbang. Hal ini
Padahal luas wilayah Pulau Jawa hanya sebagian kecil dari luas wilayah
12
yang tinggi.
Pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan pulau-pulau lain. Setiap satuan luas
E. PROYEKSI PENDUDUK
migrasi. Di Indonesia data penduduk yang dapat dipakai dan dipercaya untuk
keperluan proyeksi adalah berasal dari sensus penduduk (SP) yang
dilaksanakan pada tahun yang berakhiran angka 0 (nol) dan survei antar
lengkap dan akurat adalah hasil sensus penduduk. Akan tetapi sesnsus
ekonomi baik pada saat sekarang maupun untuk masa yang akan datang.
yang terencana.
13
a. Pangan
Untuk menentukan kebutuhan akan bahan pangan sesuai dengan gizi
b. Kesehatan
c. Pendidikan
a) Model Geometrik
yang tetap. Misalnya, jika Pn+1 dan Pn adalah jumlah penduduk dalam
akhir.
14
Keterangan:
contoh soal:
Misalkan pada tahun 2001 jumlah penduduk Indonesia tercatat 205 juta
Jawab:
Pn = Po (1 + r)n
= 205 (1 + 1,5%)15
= 205 (1 + 0,015)15
= 205 (1,015)15
= 205 (15,225)
= 3.121
b) Model Aritmatik
proyeksi yang paling sederhana dari seluruh model trend. Model ini
Keterangan:
contoh soal:
Pn = Po (1 + r)n
Pn = Po {1 + (r.n)}
15
Jawab:
Pn = P0 {1 + (r.n)}
= 40.000 + 4800
= 44.800 jiwa
c) Model Exponensial
Pn = Po er.n Keterangan:
Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun ke depan. P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal.
contoh soal:
Jumlah penduduk wilayah Merauke pada tahun 2013 adalah 10.000 jiwa
dan pertumbuhan penduduk 2% per tahun. Berapakah jumlah
Jawab:
Pn = P0er.n
= 10000 x 2,71828180,02×5
= 10000 x 2,71828180,1
= 11052 jiwa
Jadi jumlah penduduk Merauke pada tahun 2018 sebanyak 11052 jiwa
16
contoh soal:
Penduduk Indonesia pada akhir tahun 1991 berjumlah 180 juta jiwa dengan
Jawab: DT = kr = 702 = 35 tahun Jadi jumlah penduduk Indonesia akan menjadi dua kali lipat atau 360
juta
Penduduk Indonesia memiliki 4 ciri umum yaitu jumlah penduduk yang terus
yang tidak merata, dan sebagian besar penduduk bekerja di sector pertanian.
1. Natalitas (Kelahiran)
Gambar 2. Kelahiran Sumber : www.analisadaily.com/tag/k/kelahiran
pasangan usia subur dan jumlah bayi yang dilahirkan. Kelahiran bayi dapat
dibedakan menjadi bayi lahir hidup dan bayi lahir mati. Bayi lahir hidup
17
bernapas, ada gerakan otot, dan ada denyut jantung. Beberapa faktor yang
➢ Faktor-faktor pronatalitas
b. Tingkat kesehatan
banyak anak. Hal ini bertujuan apabila ada satu anak yang
meninggal masih ada anak yang lain. Tingkat kesehatan yang baik
melahirkan anak.
➢ Faktor-faktor antinatalitas
kontrasepsi.
18
ini akan mendorong para pegawai untuk memiliki jumlah anak sesuai
beban bagi orang tua. Orang tua harus menyiapkan berbagai fasilitas
Angka kelahiran kasar (crude birth rate atau CBR) menunjukkan jumlah
berikut.
CBR = BP x k
Keterangan:
k = konstanta (1.000)
a. Tinggi, jika angka kelahiran kasar suatu daerah lebih dari 30 tiap
1.000 orang.
b. Sedang, jika angka kelahiran kasar suatu daerah berkisar antara 20-
c. Rendah, jika angka kelahiran kasar suatu daerah kurang dari 20 tiap
1.000 orang.
contoh soal:
CBR = BP x k
= 500.000
25.000.000 x 1.000
19
= 20 bayi/1.000 wanita
umur yaitu cara age specific birth rate (ASBR). ASBR adalah angka yang
berikut.
ASBR = BxPx x k
Keterangan :
k = konstanta (1.000)
contoh soal:
Jadi, ASBR daerah tersebut adalah 200 bayi dari setiap 1.000 wanita
20
2. Mortalitas (Kematian)
penduduk perempuan.
sebagai berikut.
➢ Faktor-faktor anti-mortalitas
➢ Faktor-faktor pro-mortalitas
21
f. Terjadi peperangan
Angka kematian kasar (crude death rate atau CDR) adalah angka yang
D = jumlah kematian
k = konstanta (1.000)
sebagai berikut.
1) Tinggi, jika angka kematian kasar suatu daerah lebih dari 20 orang
3) Rendah, jika angka kematian kasar suatu daerah kurang dari 10 orang
Contoh soal:
jiwa. Pada tahun tersebut terdapat 50.000 orang yang meninggal dunia.
CDR = DP x k
= 50.000
Jadi, besar CDR untuk negara tersebut adalah 2 orang dari setiap 1.000
penduduk.
b. Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate atau ASDR)
Angka kematian menurut umur (age specific death rate atau ASDR)
tertentu dari setiap 1.000 penduduk dalam kelompok umur yang sama. Bila
22
k = konstanta (1.000)
Contoh soal:
1.000.000 x 1.000 = 10 orang Jadi, besar ASDR daerah tersebut adalah 10 orang dari tiap 1.000
Migrasi merupakan salah satu dari tiga faktor dasar yang mempengaruhi
inilah yang menjadi salah satu pendorong dan penarik orang-orang dalam
melakukan migrasi.
yang baru. Contohya adalah bencana alam, konflik sosial, peperangan, atau
G. MOBILITAS PENDUDUK
23
batas waktu digunakan enam bulan atau lebih. Jadi menurut definisi yang
dibuat BPS, sesorang disebut migran apabila orang bergerak melintasi batas
propinsi menuju ke propinsi lain, dan lamanya tinggal di popinsi tujuan adalah
enam bulan atau lebih. Atau seseorang disebut migran walaupun waktu di
propinsi tujuan kurang dan enam bulan, tetapi orang tersebut berniat untuk
tinggal menetap. Jika waktunya kurang dari 6 bulan dan tidak mempunyai
a. Faktor Pendorong
24
b. Faktor Penarik
masyarakat sekitar.
25
3. Macam-Macam Mobilitas
a) Imigrasi
26
2) Migrasi Internal/Transmigrasi
27
➢ Tujuan Transmigrasi
Sumpah Pemuda.
➢ Jenis-Jenis Transmigrasi
transmigrasi.
28
pemerintah.
29
➢ Dampak Negatif
penduduk dari suatu wilayah menuju ke wilayah lain dengan tidak ada
batas propinsi menuju ke propinsi lain dalam jangka waktu kurang enam
bulan. Hal ini sesuai dengan paradigma geografis yang didasarkan atas
konsep ruang (space) dan waktu (time). Data mobilitas penduduk sirkuler
sukar didapat. Hal ini disebabkan para pelaku mobilitas sirkuler tidak
meningkat dan semakin lama semakin cepat, hal ini dipengaruhi oleh
1) Sirkulasi Harian
daerah lain yang dilakukan pada pagi hari dan kembali pada sore atau
2) Sirkulasi Mingguan
ke daerah lain pada awal pekan dan akan kembali pada akhir pekan
3) Sirkulasi Bulanan
Sirkulasi bulanan adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke
30
efektif (baik dari segi waktu atau biaya) untuk melakukan sirkulasi
4) Sirkulasi Musiman
Mereka pindah ke kota pada saat musim tanam tiba karena tidak
berikut.
sangat erat.
formal\
tinggal di desa dan tiap hari menjadi penglaju ke kota. Dengan tinggal
sawah atau di ladang setelah bekerja di kota. Ini berarti mereka dapat
1) Dampak Positif
transportasi
2) Dampak Negatif
kesehatan lingkungan
c. Urbanisasi
32
suatu wilayah. Proses pengkotaan ini dapat diartikan dalam dua pengertian.
kedua adalah banyaknya penduduk yang pindah dari desa ke kota, karena
masyarakatnya.
Gambar 12. Ilustrasi Arus Urbanisasi Sumber: http://membunuhindonesia.net/wp-
content/uploads/2016/07/arus-balik.jpg diunduh tanggal 18 April 2017
pedesaan.
33
dengan di pedesaan.
sosial.
pusat perbelanjaan.
1) Bagi Desa
lebih lengkap dari pada di desa. Akan tetapi hal tersebut membuat
34
2) Bagi Kota
oleh para urban. Hal ini menyebabkan trotoar tersebut menjadi kotor
35
suara bagi telinga manusia. Ekologi di daerah kota tidak lagi terdapat
perkotaan.
kota.
36
4) Meningkatnya tingkat kesejahteraan penduduk desa yang
yang ada.
orang desa dan orang kota akan saling menyerap kebudayaan yang
1) intensifikasi pertanian
37
diri dan perlu mengoptimalkan seluruh potensi ekonomi yang ada di daerah,
adil dan tegas terkait pemerataan distribusi sumber daya ekonomi. Arus balik
ialah fenomena tahunan. Banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik untuk
macam persoalannya.
d. Ruralisasi
penduduk dari kota ke desa. Ruralisasi pada umumnya banyak dilakukan oleh
pelaku ruralisasi yang merupakan orang kota asli. Faktor yang memengaruhi
berikut.
➢ Faktor Pendorong
3) Suasana lebih tenang, sehingga cocok untuk penduduk usia tua dalam
kecil.
38
selalu menjadi perhatian para ahli ekonomi sumber daya manusia karena
39
dalam hal ini mencakup variabel-variabel terukur dan tidak terukur seperti
1. Kualitas Penduduk
tinggi.
40
tua asuh.
berprestasi.
tentang pendidikan
41
medis.
angka kematian kasar, angka kematian bayi, dan usia harapan hidup.
kasar dan angka kematian bayi rendah, tetapi usia harapan hidup
lingkungan.
pihak, tenaga kerja usia muda umumnya kurang atau belum terampil.
42
kerja yang dapat menyerap seluruh angkatan kerja. Konsentrasi
menerima syarat kerja dengan kondisi dan upah kerja yang kurang
layak.
sejahtera.
industri.
(Antar-Kerja Antar-Negara).
4) Kebijakan khusus
pedesaan.
Disamping kebijakan umum yang telah diuraikan sebelumnya,
sebagai berikut:
pembangunan.
43
tenaga kerja.
pegawai negeri, perwira TNI, dan polisi. Semua jenis mata pencaharian
disebut GNP (gross national product atau produk domestik bruto) dan
penduduk
negara. Indeks GNP adalah jumlah nilai atau harga seluruh barang
dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam jangka waktu
44
nobel India Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq,
serta dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad
Desai dari London School of Economics. Sejak itu indeks ini dipakai oleh
Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya. IPM
2) Pengetahuan (knowledge)
perhatian.
45
saja.
secara optimal.
mencapainya.
1) Indeks Pendidikan :
EYS)
46
penduduk untuk umur yang sama saat ini. Angka Harapan Lama
2) Indeks Kesehatan :
kependudukan.
47
Tabel 2. Perkiraan Angka Harapan Hidup saat lahir Provinsi di Indonesia tahun 2000-2050
2) Indeks Pengeluaran:
pengeluaran per kapita dan paritas daya beli (Purcashing Power Parity-
48
ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi lain. Berikut ini perbedaan
1) Indikator
2) Metode Penghitungan
1) Dimensi Kesehatan:
49
2) Dimensi Pendidikan :
RLSmaks –RLSmin
3) Dimensi Pengeluaran :
In(pengeluaranmaks) – In(pengeluaranmin)
IPM < 60 : IPM rendah 60 ≤ IPM < 70 : IPM sedang 70 ≤ IPM < 80 : IPM tinggi IPM ≥ 80 : IPM sangat tinggi
e. Manfaat IPM
wilayah/negara.
I. BONUS DEMOGRAFI
Fenomena perubahan struktur kependudukan telah terjadi di Indonesai
saat ini, yaitu dengan adanya penduduk usia produktif dalam jumlah tinggi
Fenomena itu yang disebut dengan Bonus Demografi, yang diperkirakan akan
mencapai puncaknya pada periode 2010-2025, artinya saat ini (2017) Bonus
50
Eko Hadi Wiyono (2007) berarti upah di luar gaji resmi (sebagai
kata “Demografi” berarti ilmu yang berkenaan dengan susunan, jumlah dan
jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) sangat besar, sedang proporsi
usia muda (di bawah 15 tahun) sudah semakin kecil dan proporsi usia lanjut
(65 tahun ke atas) belum banyak. Banyak kalangan yang menyatakan bahwa
lipat dibandingkan usia tidak produktif (0-14 tahun dan 65+ tahun). Di
Indonesia fenomena ini terjadi karena proses transisi demografi dari proses
Baby boom (ledakan jumlah kelahiran) yang terus berkembang sejak beberapa
51
non produktif yang hidupnya harus ditanggung oleh kelompok usia produktif.
100 orang usia produktif menanggung 40-50 orang usia tidak produktif.Bisa
Gambar 14. Data Angka Rasio Ketergantungan Indonesia Sumber: Razali Ritonga (BPS)
tidak produktif saja dan angka tersebut mengalami penurunan dari tahun
2000 dengan tingkat angka ketergantungan 59,2 menjadi 50,5 pada tahun
52
2010 dan berubah lagi menjadi 49,6 (50) pada tahun 2012. Pada saat angka
sekitar 68% dari masyarakat kita berada di rentang usia muda (15-35 tahun)
yaitu periode usia yang sangat produktif. Kaum muda harapan bangsa inilah
fertiltas rendah dan mortalitas rendah. Hal ini disebabkan oleh semakin
2016).
53
baik tentuakan menghasilkan generasi baru yang lebih baik dan lebih
yang terarah dan lebih baik. Adapun beberapa dampak positif yang
masyarakat.
Perekonomian Indonesia
5) Kesehatan Meningkat
54
6) Rakyat Sejahtera
tidak bisa dikelola dengan baik.Jika bangsa Indonesia tidak siap dan
melemah dan banyaknya kasus sosial dan kasus ekonomi yang menjadi
negatif yang harus dipikul oleh semua pihak. Tanpa dibekali dengan
penduduk usia produktif yang sedemikian besar pada saat itu hanya
Masalah yang paling nyata pada saat terjadi bonus demografi adalah
55
56
sendirinya.
SDM Rendah
hal ini tidak berarti bahwa semua orang atau anak-anak di kota
banyak pula yang tidak sama sekali. Buktinya dapat dilihat dari
belajar mengajar.
5) Produktivitas Menurun
57
Menjamur.
Prof. Sri Edi Swasono, guru besa ilmu ekonomi Indonesia khawatir terkait
sedikit banyaknya tentang korea atau K-pop. Ironisnya, banyak remaja yang
tidak mengenal budaya daerahnya sendiri bahkan terkadang ada yang tidak
Indonesia yang pandai berbahasa asing, namun apa jadinya jika nantinya
budaya asli Indonesia sedikit demi sedikit mulai terlupakan atau bahkan
terutama para pelajar untuk lebih mengenal dan mencintai budaya lokal
sejak dini agar ketika masa bonus demografi tiba, penduduk usia produktif
58
suatu bangsa.
oleh dunia kerja, maka tidak ada jalan lain bahwa dalam waktu yang
daya saing.
pekerjaan itu sendiri. Selain itu pemerintah juga harus mampu menjaga
banyak dikuasai pihak asing yang pastinya akan merugikan dari sisi
peluang kerja.
59
dikuasai pihak asing yang pastinya akan merugikan dari sisi peluang
Kreatif
tujuan pembangunan
lainnya.Jelaspara
ekonom terkemuka
60
pelajar untuk lebih mengenal dan mencintai budaya lokal sejak dini
agar ketika masa bonus demografi tiba, penduduk usia produktif dapat
budaya Indonesia.
61
J. PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN
berikut:
dengan jumlah penduduk sekitar 259 juta (2016 world population data sheet
, page 20) setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang
penduduk yang besar ini juga menjadi kendala dalam dalam melaksanakan
pembangunan.
berikut:
62
a. Meningkatnya permintaan barang – barang kebutuhan pokok.
Fenomena ini sangat erat kaitannya dengan dengan potensi yang dimiliki
Akibat dari persoalan ini adalah harga beli yang tinggi yang nantinya
yang ada di Indonesia. Jumlah tenaga kerja yang tinggi tanpa diimbangi
ini akan memperebutkan posisi untuk mengisi peluang kerja yang ada.
penyerapan tenaga kerja yang tidak merata. Tenaga kerja yang tidak
d. Kemiskinan
e. Meningkatnya kriminalitas
63
nasional
menikah
anggota TNI
negara tanpa penduduk yang sehat tidak akan mungkin dapat membangun
negaranya sendiri.
berkut:
a. Tenaga kesehatan
bidan , dan tenaga kesehatan lainnya. Dari data didapat bahwa rasio
64
Provinsi lainnya yang memiliki Rumah Sakit diatas 100 unit. Hal ini
kesehatan di Indonesia
kesehatan banyak jiwa menjadi lumbung bagi para pencuri uang negara
kesehatan yaitu:
kurang
65
kesehatan
penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lainnya
tidak merata. Konsentrasi kepadatan penduduk di Indonesia berpusat di
pulau jawa. Lebih dari 50% jumlah penduduk di Indonesia mendiami pulau
Jawa.
penduduk:
a. Kesuburan tanah
b. Iklim
c. Topografi
daerah dataran.
d. Sumber air
manusia. Oleh karena itu, ketersediaan air pada suatu tempat akan
66
persebaran.
adalah:
kesehatan.
67
pembangunan.
68
memproduksi jenis pakaian sesuai umur dan jenis kelamin yang dominan
di wilayah tersebut.
69