Anda di halaman 1dari 47
3 SEJARAH DAN UNSUR HUKUM LINGKUNGAN A. SEJARAH Sejarah dimaksud pada uraian ini lebih diarahkan pada substansi hukum lingkungan beserta implikasinya yang ditelaah dalam dimensi waktu.? Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam meng- ungkapkan sejarah hukum lingkungan. Di antaranya seperti sebelum dan sesudah kemerdekaan Republik Indonesia, sebelum dan sesudah Deklarasi Stockholm 1972, sebelum dan sesudah Undang-Undang Ling- kungan Hidup No. 4 Tahun 1982 (UULH) yang merupakan undang- undang pertama bagi Indonesia yang secara khusus mengatur tentang Jingkungan hidup, dan perkembangan global dan nasional. Sejarah da- pat juga mengenai substansi hukum lingkungan itu sendiri sehingga dapat ditarik jauh ke belakang, schingga memperlihatkan sejarah per- kembangannya yang cukup panjang. Pendekatan-pendekatan ini dapat dijadikan titik tolak untuk memberi penekanan kajian pada segi terten- tu, dengan perinciannya masing-masing. Mengawali uraian ini, kiranya bermanfaat dikemukakan pandang- an atau pendirian Hardjasoemantri sebagai salah seorang tokoh hukum lingkungan di Indonesia, yang mengatakan, “Hukum lingkungan me- rupakan bidang ilmu yang masih muda, yang perkembangannya baru terjadi pada tiga dasawarsa akhir ini.”* Akan tetapi, menurut Hardjaso- * Uraian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai eksistensi substansi hukum lingkungan dalam kehidupan bersama beberapa kurun waktu yang lampau, yang sekalipun secara formal, istilah hukum lingkungan baru dikenal beberapa ddasawarsa terakhir ini. Artinya, ingin diungkapkan bahwa substansi tentang apa yang disebut dewasa ini sebagai hukum lingkungan, sebenarnya sudah ada sejaklama, bahkan ssangat jauh ke belakang sampai sebelum Masehi (iihat Hardjasoemantri, 2009, Op. ci, hal. 36) yang terkandung dalam berbagai peraturan pada masanya. 2Sesuai dengan Kata Pengantar buku beliau, Hukum Tata Lingkungan, Edisi VIII; ter- rant pba datan dengan praturan perundang-undangan rmengatur berbagai aspeklingkungan (hidup tertentu), maka pany ‘tau pendekya sjara tentang peraturantersebut terzantung dar ‘yang dipandang sebaga environmental concern. ~Diemukakan pola, baba apabila peraturan tentang perumaty, terms i dalamaya(obagal materi hukum lingkungan) maka Cy (of Hammurabi dari beberapa abad sebelum Masehi merupakan (ny, ‘ans-ketentuan)peraturan perundang-undangan di bidang li ‘anhidup dengan ketetuanaya yang menyatakan, bahwa “sanksi piggy ‘Gkenakan kepada seseorang apabila ia membangun rumah sedemik segabahyasebinggarntuh dan menyebabkan cederanya orang hin” ‘Dept pula dikemukakan adanya peraturan zaman Roma jembatan air (aqueduct) sebagai bukti mengenai adanya ketentuan {ang tebik santas dan perindungan lingkungon hidup. Selanjty apot cikemokakan tentang adanya kasus peternakan babi di Ing, ari aad ke-7, yituedanya tuntutan oleh seorang pemiliktanah (, tan) terhadap tetangganya yang membangun peternakan babi sede sain ropa, sehnga beunya mencemar udara dan menggangag ‘pemilik tanah. Dalam abed ke-18, ditemukan pula adanya peraturan- Deraturan yang beriaitan dengan pengeluaran asap yang berlebihan (cous), baik dalam peraturan perundang-undangan di Inggris maupun ‘di Amerika. Pada abad ke-19, yang berkaitan dengan menghebatnyare- ‘volusi industri, banyak peraturan perundang-undangan yang dikeluar- tan oleh negara industri yang memuat ketentuan-ketentuan mengeui pecgrndalian asap, gangguan-gangguan yang ditimbulkan (sepert ke ‘bisingan), pencemaran air, dan—terutama di Inggris dengan adanya ge ‘akan sanitasilingkungan hidup—juga ketentuan-ketentuan mengetsi ‘pembuangan tinja dan sampah. Telah dimulai pula dengan dikeluarkan- ‘nya peraturan perundang-undangan secara sistematis tentang hygiene perumahan.* Dapat ditambabkan, bahwa Code of Hammurabi (padi literatur tertentu ditulis Hammoerabi, Raja Babylon) tersebut merupt Jn sla situ perturanperundangantertua yang dikenal, yak kine ‘Kira 2.000 tahun SM. Atas dasar ini, apabila ketentuan dalam Code of ‘go 25 a ali ps ae Entre meh po Data ecto seep akpedebsngan bk ign ce ‘eee ea wa le tp opt hu ng ok ekg ands snc se dapat pndang ba a "denen eee 0 on Ta nha eat aga ney Pr opr bal 200. atentoe “elo van; ego Tn Harm Ulin td Svan 1” 5 Hammurabi tersebutditerina sebagai bagian dari hokum lingangan, ‘aka hiseur Lngkungansebenamya sudab ada sejak Kra-ira 4.000 ‘hun yang ltmpau, Adapun yangbaru adalah pengaturan masala ling- Jngan secara sstemats dan komprehenifintegrl. Dalam Konteks sejarah bukum lingangantersebut, Danusapuros yang juga menggunakan materi hulu ingkungan sebagai pendekatan Dabwa seperti alnya masala ingkungan hidup da- Jam eorak dan sifat-sifatny secara moder (dalam arti menggunakan olistk) baru berkembangsjak gra sudahsewajrayalah ka hukum lingkungan secara modern juga baru tumbuh dan berkem- ‘bang sesudah waktu tersebut (dalam arti bukum lingkungan modern Irkembang mengikuti pnanganan masala ingkangan bidupseeara smodern). Dalam hal ini Danusaputro juga menegasan,bakwasepet jalaya masalah Kingkungan hidup sudsh ada sejak dabul kala, maka ada waktu lampau pun ogasudah ada eens bukum ingkunga yang terbentuk, tumbuh, dan betkembang berdasarkan—sebaga asl dari— joan dan teor kum zaman lampau yang sada tent sefalan dengan ‘pendekatan terhadap masalshligkunganhidup pada wait it. Dam ‘spotro mengemukakan beberapa conto okum lingkungan, seperti ‘Uadang-Undang Gangguan (Hinder Ordonnantie) 1926;+ Ordooansi Pedindungan Binatang Liar (Dierenbeschermingsordonnantic) 1931; Ordonansi Perlindungan Alam (Nanuur-beschermingsordonnantie) 1941; Ordonansi Pembentukan Kota (Stadsoormingardonnanti) 1948; dan serangkaian undang-undang, peraturan pemerintab, peraturan ‘menteri, dan peraturan dara linaya sebagnimana has inventarsai Indonesia sampai dengan Oktober 1976yangterdspat dalam Himpunan Perturan Perundang-undangan i Bidang Lingkangan Hidup (1978). Rangkaian huleum lingkangan seperti tersebut, dalam ma haku ling- Jungandisebut hukum tinghungan Kasi ‘id Ra CP RS "Dansapuro, Mansa 10 abu at Unum Rapa, Bandang ‘aL 3437. Tanpa mengurang! dan art yang esandong dan, ara pevulas das tls pada agen ten Svalan Seng bln pel fees jogs ‘amb penjelsan ang daan dl bahar, *MenurutHarJsoemant Koen 20, Opt. ba bata erfemahan Hinde ‘nut Danusaput, pays meseetian ba ereant men 08- ‘tng Tula in meng pandas Rona ronment eb, a s an md UNG RUNG OSLER —$ Danasapato juga mengugapka, baka slain blaming anak unger epert terug dalam peratran Pend Tiaghungan modern tersebut adalah hukum wlayat mengandung kt, tua, baba la ata wilayah dengan segala isi dan kemungkinanyy rmemang “olh dan dapat dimanfaatkan”oleh para warga dan sek, yan betbak memanfatkannya. Namvun,siapa pun “tidak bole dag, ak dapat melkinya.” Siapa saja yang memanfaatkannya mem ean secara hukum (adat) dan seeara moral untuk slea/vlaya ersebut dengan segalaisinya sebagai harta psa yay as djumin kelestariannya seeara turun-temurun, Uni tersebut menunjukkan, bahwa baik Hardjasoemants may ‘un Danusaptromenggunakan materi hukum sebagai slah satu pee

Anda mungkin juga menyukai