Anda di halaman 1dari 2

Yang Terhormat para dewan guru, teman-temanku yang tercinta, dan saudara-saudaraku yang

berbahagia.

Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
kepada kita beribu-ribu nikmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang penuh
berkah ini.

Yang kedua mari kita sampaikan shalawat serta salam kepada junjungan dan kekasih tercinta
yakni Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, dan para sahabatnya.

Saudara-saudaraku yang berbahagia, berdirinya saya di depan kalian tiada lain hanya untuk
menyampaikan pidato singkat dengan judul: "Pentingnya Menuntut ilmu (belajar)". Ini adalah
tanggung jawab guru-guru kami untuk menjelaskannya, akan tetapi semoga Allah memberikan
taufik-Nya kepada saya untuk dapat menjelaskannya.

Saudara-saudaraku yang berbahagia, menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi kita sebagaimana
Nabi Muhammad SAW. bersabda: "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim".

Kewajiban menuntutnya itu berlaku kepada semua orang baik laki-laki ataupun perempuan,
anak kecil ataupun orang dewasa. Sampai Nabi mengatakan; "Tuntutlah ilmu dari semenjak di
buaian sampai liang lahat".

Saudara-saudaraku yang berbahagia, jadilah orang yang berilmu dan janganlah menjadi orang
yang bodoh karena Allah melebihkan hamba-Nya yang berilmu terhadap hamba-Nya yang
bodoh. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an, "Niscaya Allah akan meninggikan derajat
orang-orang yang berilmu dan beramal salih beberapa derajat".

Dan sebagaimana sabda Nabi SAW.," Keutamaan orang yang berilmu terhadap orang yang
bodoh seperti keutamaan bulan terhadap bintang-bintang di langit". Para Ulama saleh
mengatakan, "Tidaklah seseorang itu dilahirkan dalam keadaan berilmu dan tidaklah orang
yang berilmu itu seperti orang bodoh".

Saudara-saudaraku yang berbahagia, kita mesti menggunakan waktu-waktu kita dengan


memperbanyak belajar dan sedikit bermain. Karena belajar di waktu kecil itu akan memudahkan
seseorang dalam menerima ilmu dan kuat hafalan. Seorang penyair berkata, "Belajar di waktu
kecil bagaikan mengukir di atas batu, sedangkan belajar di waktu dewasa bagaikan mengukir di
atas air".

Saudara-saudaraku yang berbahagia, akan tetapi kita perlu ingat bahwa ilmu tanpa amal itu
tidak bermanfaat. Sebagaimana sabda Nabi SAW., "Ilmu tanpa amal itu bagaikan pohon tak
berbuah".

Oleh karena itu mari kita mengamalkan ilmu yang kita tahu dan mulai dari diri kita sendiri. Dan
sesuatu paling penting yang tidak boleh kita lupakan mari kita berbuat baik kepada kedua orang
kita dan menghormati guru-guru kita karena hal tersebut merupakan kunci kesuksesan di dunia
dan akhirat.
Sebagaimana firman Allah, "Apabila dikatakan kepadamu lapangkanlah tempat dudukmu di
suatu majelis niscaya Allah akan melapangkanmu, dan apabila dikatakan kepadamu berdirilah
kemudian mereka berdiri..."

Apabila ada kesalahan dari apa yang saya sampaikan itu semua datangnya dari kebodohan
saya, dan apabila ada benarnya maka itu semata-mata datang dari Allah.

Terakhir, mari kita tutup pidato ini dengan doa:" Ya Allah jadikanlah apa yang kami kerjakan itu
menjadi amal saleh, dan semata-mata karena mengharapkan ridho-Nya dan bukan karena
sesuatu apa pun".

Anda mungkin juga menyukai