Anda di halaman 1dari 13

MEDIA MATRASAIN

VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

AESTHETIC OF A PLACE
(ESTETIKA SEBUAH TEMPAT)

Disusun Oleh:
Elisa Rumambi 1), RIENEKE SELA 2)
1)
Mahasiswa Prodi Arsitektur Unsrat
2)
Staf Pengajar Prodi Arsitektur Unsrat

ABSTRAK

Budaya dan karakteristik manusia mempunyai suatu keterkaitan fisik dalam rangka
pembentukan identitas suatu wilayah yang ditempatinya. Sementara kota merupakan suatu aspek
besar dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan pembangunan dan
perencanaan kawasan perkotaan, kota dan artistiknya dalam arti place sangatlah penting dalam
pencitraan dan pemaknaan identitas suatu tempat.
Sementara itu, estetika sebuah tempat merupakan ciri khas dan identitas sebuah tempat
pada perkotaan, termasuk yang dibentuk oleh keindahan arsitektural bangunannya. Tidak mudah
untuk memahami nilai estetika sebuah tempat. Untuk bisa memahaminya maka perlu diperhatikan
faktor-faktor pembentuk estetika sebuah place dan tujuh prinsip sebuah place secara estetis.
Dengan adanya apresiasi terhadap keindahan dan keberadaan suatu tempat sangatlah
mempengaruhi kualitas produk perancangan kawasan kota atau sebuah tempat yang akan
terwujud lebih baik.

Kata Kunci : estetika, place, kota

1. PENDAHULUAN Architecture and Philosophy (1990), yaitu


 Deskripsi umum pengertian topik bahwa estetika berasal dari kata aistesis
Estetika berasal dari bahasa Yunani yang berarti persepsi yang didapatkan
aistheta, yang berarti hal-hal yang dapat melalui indera.
dirasakan oleh indera (Johnson, 1994). Estetika mulai digunakan secara
Aisthetiki dalam bahasa Yunani juga dapat luas setelah digunakan oleh Baumgarten
dihubungkan dengan aisthanome yang dalam Aesthetica pada 1750-1758 (Johnson,
berarti merasa, yang secara luas 1994).
berhubungan dengan apa yang bagus dalam Baumgarten menggunakan istilah
seni dan kehidupan sosial seperti yang estetika untuk membedakan antara
disebutkan oleh Antoniades dan dikutip oleh pengetahuan intelektual dan pengetahuan
Johnson (1994). Hal tersebut serupa dengan indrawi. Dengan melihat bahwa istilah
yang disebutkan oleh Klassen dalam estetika baru muncul pada abad 18, maka

55
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

pemahaman tentang keindahan sendiri harus realitasnya. Dan pada dasarnya manusia
dibedakan dengan pengertian estetik. memerlukan suatu sistem places (tempat-
Estetika sejak saat itu dinyatakan sebagai tempat tertentu) yang berarti unutuk
ilmu tentang keindahan, berdasarkan menegembangkan kehidupan budayanya.
pendapat dari Baumgarten tersebut. Untuk itu, perhatian khusus mulai diberikan
Estetika memiliki pengertian yang pada kualitas estetika sebuah tempat secara
sangat kompleks dan terus berubah-ubah arsitektural.
dari masa ke masa sejalan perubahan zaman.  Nilai manfaat Yang di harapkan dari
Pengertian yang umum digunakan adalah, pemilihan tema
hasil pencerapan, komunikasi, dan kontak Kota dan artistiknya dalam arti
rasa (indah dan seni) yang dapat merangsang place merupakan teori yang membahas kota
serta membangkitkan pengalaman atau sebagai sebuah produk pembuatan. Mungkin
kenikmatan yang bersifat kontemplatif dan agak mengherankan bahwa faktor estetika di
transendental (Dibia, 2006). dalam perancangan kota baru dibahas secara
Sementara itu definisi umum khusus, dan bagaimana seni juga
sebuah place menurut Christian Norberth- mempunyai makna dalam skala perkotaan.
Schulz: sebuah place adalah sebuah place Seni tidak boleh dianggap,
yang memiliki suatu cirri khas tersendiri, misalnya, sebagai lukisan saja. Seni dalam
Jadi, estetika sebuah tempat aspek luas adalah sebuah gambaran dari
merupakan sebuah teori yang membahas suatu budaya tertentu. Seni rupa
makna estetika sebuah kawasan pada menimbulkan wujud budaya itu dalam
perkotaan, termasuk yang dibentuk oleh segala aspek besar dalam kehidupan
keindahan arsitektural bangunan-bangunan masyaraktnya, dan kota adalah suatu aspek
yang memiliki nilai visual dan historis yang besar dalam kehidupan masyarakat itu.
tinggi. Pandangan orang terlalu sempit
 Motivasi Pemilihan Tema jika mereka memandang fungsi kota ( atau
Estetika sebuah tempat mulai fungsi sebuah place ) hanya dalam arti sosial
dipahami penting dan secara arsitektural saja. Kekuatan dan kelemahan budaya-
dalam perancangan kota karena adanya budaya tertentu di kota di wujudkan dengan
kesadaran orang terhadap suatu tempat yang ciri khas yang mampu ditampilkan pada kota
lebih luas dari pada hanya sekedar fisik saja. tersebut. Orang sering melupakan kenyataan
Berawal pada gerakan arsitektur modern ini.
yang disebut gaya internasional Ketika mengangkat tema Estetika
(international style) dengan puncaknya pada sebuah tempat dan dengan adanya perhatian
pertengahan abad ke-20, sama sekali tidak seni secara mendasar, kepekaan dan
memperhatikan aspek tersebut, karena hanya pengertian terhadap sebuah place dapat
fokus objek-objek secara fungsional saja. ditingkatkan dan kualitas tempat tersebut
Pada masa kini konsep-konsep perkotaan bisa diperbaiki.
dari gerakan itu terbukti gagal didalam

56
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

2. PEMBAHASAN diperhatikan, baik di tempat yang mewah


 Deskripsi Pemahaman Pengertian maupun yang sederhana.
Topik ESTETIKA DALAM ARSITEKTUR
Estetika sebuah tempat adalah hasil Dalam bidang arsitektur, teori
dari persepsi dan sikap manusia terhadap estetika telah beradaptasi sedemikian rupa,
suatu tempat. Masalah estetika sebuah sekalipun tetap mengacu pada prinsip
tempat juga dipengaruhi oleh kesukaan dasarnya, yang secara garis besar dapat
terhadap ciri khas suatu tempat yang dibedakan dalam tiga kelompok (estetika
berbeda-beda. Misalkan, orientasi dimana objektif, estetika subjektif dan gabungan).
ciri khas suatu tempat adalah adanya suatu  Teori Estetika Obyektif
objek secara arsitektural ataupun tidak yang Memandang bahwa obyek yang
dapat dilihat dan dipahami sebagai seri menimbulkan keindahan adalah
visual. Artinya sebuah tempat tidak dapat kualitas yang memang melekat pada
dilihat dalam satu titik saja Jadi, sebetulnya obyek tersebut.
keteraturan adalah sesuatu yang diingini  Teori Estetika Subyektif
oleh setiap manusia baik yang ada di kota Menyatakan bahwa sesungguhnya
maupun di desa. yang menyatakan ciri-ciri yang
Kota adalah salah satu ungkapan menimbulkan keindahan adalah tidak
kehidupan manusia yang mungkin paling ada. Yang ada hanyalah tanggapan
kompleks. Kebanyakan ilmuwan perasaan dalam diri seseorang dalam
berpendapat bahwa, dari segi budaya dan mengamati suatu benda.
antropologi, ungkapan kota sebagai ekspresi  Teori Perimbangan / Gabungan
kehidupan orang sebagai pelaku dan Dapat ditelusuri sejak awal masa
pembuatnya adalah penting dan sangat perlu filsafat yunani yang berupaya untuk
diperhatikan. Hal tersebut disebabkan karena menemukan hukum-hukum geometri
pemukiman perkotaan tidak memiliki makna dalam estetika, karena keindahan
yang berasal dari dirinya sendiri, melainkan adalah harmoni sedang harmoni
dari kehidupan di dalam nya. adalah proporsi yang cocok dari hasil
Kawasan kota juga memiliki sifat pengamatan.
yang sangat mempengaruhi kehidupan Menurut Jon Lang dalam bukunya
tempat nya (place). Kenyataan tersebut “Creating Architectural Theory” secara
dapat diamati di tempat di mana suasana garis besar anatomi teori estetika beradaptasi
kota kurang baik dan dimana masyarakatnya di dalam bidang kajian arsitektur dalam arti
menderita oleh wujud sdan ekspresi yang luas (enviromental design).
tempatnya (place). Hal itu bukan berarti Dalam urainnya tersebut. Lang
suatu tempat yang kelihatan mewah pasti mengemukakan bahwa teori estetika dalam
akan memiliki kehidupan perkotaan yang bidang arsitektur senantiasa berorientasi
baik ataupun sebaliknya. Kriteria dan pada dua hal pokok, yaitu :
prinsip-prinsip arsitektur sama-sama perlu

57
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

a. identifikasi/ pemahaman terhadap perancangan kota yang menekankan produk


sejumlah faktor yang berpengaruh perkotaan secara terpadu.
di dalam hadirnya suatu  Figure Ground Theory
pengalaman estetis dan Berisi tentang lahan terbangun (urban
menyenangkan di dalam proses solid) dan lahan terbuka (urban void).
pengamatan Pendekatan Figure Ground adalah suatu
b. pemahaman tentang kemampuan bentuk usaha unutk memanipulasi atau
manusia untuk mencipatakan atau mengolah pola existing figure ground
menikati proses penciptaan sesuatu dengan cara penambahan, pengurangan,
yang secara estetis menyenangkan. atau pengubahan pola geometris dan
Dengan dasar pemikiran ini, maka juga merupakan bentuk analisa
secara definitif pemahaman mengenai hubungan antara massa bangunan
bidang-bidang teori estetika yang dengan ruang terbuka.
dikemukakan adalah :  Teori Keterkaitan (Linkage Theory)
 Sensory aesthetics Linkage artinya berupa garis semu yang
teori estetika yang memfokuskan menghubungkan antara elemen yang
perhatian pada sensasi keindahan satu dengan yang lain, nodes yang satu
yang dirasakan melalui pengindraan dengan nodes yang lain, atau distrik
manusia yang satu dengan yang lain. Garis ini
 Formal aesthethics bisa berbentuk jaringan jalan, jalur
Teori estetika yang berkaitan dengan pedestrian, ruang terbuka yang
apresiasi terhadap berbagai bentukan berbentuk segaris dan sebagainya.
dan tatanan dari suatu objek Menurut Fumuhiko Maki, Linkage
(lingkungan binaan) secara otonom. adalah semacam perekat kota yang
 Symbolic aesthetics sederhana, suatu bentuk upaya untuk
Teori estetika yang berkaitan dengan mempersatukan seluruh tingkatan
arti asosiatif dari suatu tatanan yang kegiatan yang menghasilkan bentuk
dimiliki suatu objek, yang dapat fisik suatu kota. Teori ini terbagi
memberikan suatu kesenangan begi menjadi 3 tipe linkage urban space
seseorang. yaitu:
TEORI PERANCANGAN KOTA 1. Compotional Form
Roger trancik sebagai tokoh 2. Mega form
perancangan kota mengemukakan bahwa 3. Group form
ketiga pendekatan kelompok teori berikut ini  Teori lokasi (Place Theory)
merupakan landasan penelitian perancangan Teori ini berkaitan dengan space
perkotaan, baik secara historis maupun terletak pada pemahaman atau
modern. Ketiga pendekatan tersebut sama- pengertian terhadap budaya dan
sama memiliki suatu potensi sebagai strategi karakteristik manusia terhadap ruang
fisik. Space adalah void yang hidup

58
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

mempunyai suatu keterkaitan secara TEORI PLACE


fisik. Space ini akan menjadi place Makna sebuah tempat
apabila diberikan makna kontekstual Menurut teori figure/ground, perhatian
dari muatan budaya atau potensi muatan diberikan pada pola kawasan perkotaan dan
lokalnya. Salah satu bentuk keteraturan penataan ruang perkotaan
keberhasilan pembentuk place adalah melalui massa-massa bangunannya. Menurut
seperti aturan yang dikemukakan Kevin teori Linkage perhatian diberikan pada
Lynch untuk desain ruang kota hubungan antara sebuah kawasan yang satu
1. Legibillity(kejelasan) dengan yang lain. Manusia memerlukan
Sebuah kejelasan emosional suatu system places (tempat-tempat tertentu yang
kota yang dirasakan secara jelas oleh berarti dan agak stabil untuk
warga kotanya. Artinya suatu kota mengembangkan kehidupan dan budayanya.
atau bagian kota atau kawasan bisa Ada dua pengamatan menarik dalam hal
dikenali dengan cepat dan jelas tersebut:
mengenai distriknya, landmarknya - Sebuah batas bukan ditentukan bukan
atau jalur jalannya dan bisa langsung karena sifatnya sebagai daerah tempat
dilihat pola keseluruhannya. berhenti, melainkan dimana sebuah
2. Identitas dan susunan tempat memulai kehadirannya
Identitas artinya image orang akan - Bagian dari keadaan sebuah tempat
menuntut suatu pengenalan atas suatu yang baik adalah perasaan yang kita
obyek dimana didalamnya harus miliki terhadapanya, yang terwujud
tersirat perbedaan obyek tersebut dan dilindungi oleh sebuah medan
dengan obyek yang lainnya, sehingga yang special yang dimilki sendiri
orang dengan mudah bisa dengan pembatasannya
mengenalinya. Susunan artinya PERBEDAAN ANTARA ESTETIKA
adanya kemudahan pemahaman pola TEMPAT (PLACE) DAN RUANG
suatu blok-blok kota yang menyatu (SPACE)
antar bangunan dan ruang terbukanya Place merupakan realitas dicitrakan
3. Imageability dibentuk oleh kreativitas. Proses kreatif
Artinya kualitas secara fisik suatu berkembang dalam interaksi konstan antara
obyek yang memberikan peluang sensasi (tayangan) dan refleksi (ekspresi).
yang besar untuk timbulnya image antara lokasi dan ruang menghasilkan dua
yang kuat yang diterima orang. Image realitas yang berbeda.
ditekankan pada kualitas fisik suatu DEFINISI RUANG (SPACE)
kawasan atau lingkungan yang Pengertian ruang atau space berasal
menghubungkan atribut identitas dari bahasa Latin spatium yang berarti
dengan strukturnya. ruangan atau luas (extent) dan bahasa
Yunani yaitu tempat (topos) atau lokasi
(choros) dimana ruang memiliki ekspresi

59
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

kualitas tiga dimensional. Kata oikos dalam pengetahuan inderawi. Memiliki cirri-ciri
bahasa Yunani yang berarti pejal, massa dan fisik seperti harus terukur menempati posisi,
volume, dekat dengan pengertian ruang mempunyai bentuk, struktur, eksistensi
dalam arsitektur, sama halnya dengan kata dalam waktu, ruang dan massa, kelembaban,
oikos yang berarti ruangan (room). gerak serta ciri2 lain seperti warna, tektur,
Dalam pemikiran Barat, Aristoteles solid, dsb..
mengatakan bahwa ruang adalah suatu yang  Estetika Space mewujudkan suatu
terukur dan terlihat, dibatasi oleh kejelasan realitas di mana manusia memahami
fisik, enclosure yang terlihat sehingga dapat alam semesta dengan jelas dan dapat
dipahami keberadaanya dengan jelas dan dipahami teratur. seniman menciptakan
mudah. karya seni yang sempurna berdasarkan
Namun, dalam pemikiran Timur, bentuk ideal, dan arsitek menciptakan
seperti konsep Ma dalam budaya Jepang dan kota yang ideal berdasarkan skema
buku Tao Teh Ching, konsep ruang berasal keseluruhan.
dari suatu...koordinasi suasana hati adalah Konsep sifat Space termasuk dalam
inti dari hubungan sosial yang baik.-- paradigma dualistik, di mana manusia
Goleman (1997) merampas setiap spiritualitas,
Pemahaman ruang arsitektur meninggalkan alam sebagai objek
dalam perspektif subjektivis. material. Dengan demikian, alam dibuat
Dalam hal ini manusia mengetahui sumber daya, obyek bebas eksploitasi
keberadaan ruang yang disebabkan oleh manusia.
idea. Salah satu tokohnya itu arsitek Berikut adalah studi kasus dari estetika
rudolph m.schnidler berpendapat bahwa sebuah ruang dalam konteks elemen
ruang dapat diartikan sebagai jiwa.Ide ruang perkotaan yang kontekstual :
sepenuhnya bersumber pada kekuatan  Studi Kasus
intelektual dan kekuatan kreatif. Taman Kota sebagai Ruang terbuka
Pemahaman ruang arsitektur hijau yang memamdakan sebagai
dalam perspektif objektivis. elemen perkotaan yang kontekstual
Dalam pemahaman ini menekankan pada sebagai ruang dalam bentuk statis.

60
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

Taman Ganesha merupakan salah RTH berfungsi ekologis adalah


satu RTH di Kota Bandung seluas + 9.607 untuk menjamin keberlanjutan suatu
2
m yang terletak di Kecamatan Coblong kawasan kota secara fisik, yang merupakan
Kelurahan Lebak Siliwangi. Taman yang bentuk rencana berlokasi, berukuran, dan
dibangun pada tahun 1919 ini dahulu berbentuk pasti dalam suatu kota. Adapun
dikenal dengan nama Ijzermanpark yaitu fungsi tambahan adalah dalam rangka
diambil dari nama pendirinya Dr. Ir. J.W mendukung dan menambah nilai kualitas
Ijzerman. Fungsi Taman Ganesha saat ini lingkungan dan budaya kota. Dengan begitu
adalah sebagai tempat berkumpulnya warga dapat berlokasi sesuai kebutuhan dan
dan berkegiatan (bermain, membaca, makan, kepentingannya, misalnya keindahan
sekedar duduk-duduk, atau bahkan (taman), rekreasi (lapangan olahraga), dan
berjualan). pendukung lanskap kota.

ESTETIKA RUANG pada TAMAN DEFINISI PLACE


GANESHA Definisi umum menurut Christian
Estetika ruang pada taman ini jelas Norberth-Schulz: sebuah place adalah
diperlihatkan dengan adanya Kondisi Taman sebuah place yang memiliki suatu cirri khas
Ganesha yang berkontur merupakan suatu tersendiri, menurut Roger Trancik
kelebihan dari taman itu sendiri karena dapat merumuskan secara spesifik: sebuah space
memberi nilai lebih berupa suasana yang akan ada kalau dibatasi dengan sebuah void
tidak monoton sehingga dapat menarik dan sebuah space akan menjadi sebuah place
orang untuk berkunjung ke taman ini. kalau mempunyai arti.
Kemudahan pengunjung untuk mengakses Artinya, sebuah place dibentuk sebagai
taman ini diberikan melalui 6 pintu masuk; sebuah space jika memiliki cirri khas dan
yaitu 2 dibagian utara kana dan kiri, 1 suasana tertentu bagi lingkungannya.
dibagian timur, 1 dibagian barat, dan 2 pintu Estetika kota
pada kanan dan kiri bagian selatan taman. Kota dan artistiknya merupakan
Focal point yang biasa dipahami teori terakhir yang membahas kota sebagai
sebagai eye catcher atau center of interest produk pembuatan. Mungkin agak
merupakan sebuah titik yang menarik mengherankan bahwa factor estetika dalam
perhatian mata pengamat pertama kali atau perancangan kota terhadap sebuah place
biasa digunakan sebagai patokan tempat. dapat ditingkatkan dan kualitas tempat
Pada Taman Ganesha, plaza yang berada di tersebut dapat diperbaiki.
tengah taman adalah titik yang berfungsi Sementara itu, estetika sebuah
sebagai focal point. Plaza ini sebenarnya tempat adalah estetika tentang sebuah
dapat dimanfaatkan sebagai jalur refleksi, tempat pada perkotaan, termasuk yang
tetapi kondisinya membuat tempat ini dibentuk oleh keindahan arsitektural
kurang dioptimalkan. bangunan-bangunan yang memiliki nilai
visual dan historis yang tinggi.

61
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

Seni perhubungan - Pandangan yang ada (existing view)


Dari bidang psikologi, dikenal - Pandangan yang timbul (emergin
fenomena bahwa “keseluruhan bagian- view)
bagian memiliki cirri khas lain (lebih luas Pada umumnya di dalam
dari pada jumlah bagiannya saja)” artinya, lingkungan kota masalah social dipandang
masyarakat perkotaan mampu menimbulkan sebagai masalah umum, dan masalah
factor dan dinamika yang jauh lebih besar arsitektur kota hanya untuk masyarakat kelas
dibandingkan jumlah penghuninya. Dengan menegah ke atas. Pandangan tersebut tepat
demikian didalam kota 2 hal ini dapat dilihat jika hanya memperhatikan gaya arsitektur
yaitu, kumpulan orang-orang dan kumpulan kota dan kemewahannya saja. Akan tetapi
gedung-gedung apa yang penting dalam arsitektur perkotaan memiliki prinsip-prinsip
keadaan ini adalah suatu seni cara yang jauh lebih mendasar. Satu
berhiubungan secara arstektural. Gordon kemungkinan memperbaiki keadaan
Cullen merumuskan seni berhubungan manusia adalah memperbaiki keadaan
tersebut: tujuannya adalah memakai semua lingkungannya, baik secara fisik maupun
elemen yang cocok untuk menciptakan non fisik. Oleh sebab itu, betapa pentingnya
sebuah lingkungan : bangunan, pohon keadaan sebuah tempat serta bagaimana
sungai lalu lintas dll, dalam menyatukan tempat itu dihubungkan dengan yang lain.
elemen yang satu dengan yang lain dengan b. Posisi
cara yang menhyebabkan sebuah peristiwa Cullen mengilustrasikan, orang selalu
menarik. membutuhkan suatu perasaan terhadap
Secara arsitektural, rumusan diatas posisinya dalam lingkungannyam, dimana
berarti sebuah gedung tidak akan dilihat dia berada baok secara sadar maupu tidak
sebagai sebuah hasil arsitektur saja, karna sadar (here and there).
terletak didalam sebuah konteks tertentu c. Isi
 Uraian Strategi Selain posisi di dalam tempat tertentu,
Implementasi/Strategi Perancangan masalah isi perlu juga di perhatikan. Cullen
Tiga factor estetika dalam sebuah membahas hal tersebut secara mendalam.
place Perasaan mengenai suatu tempat juga di
a. Orientasi pengaruhi oleh apa yang ada.
Cirri khas sebuah kota adalah Tujuh prinsip sebuah place secara estetis
adanya kawasan-kawasan yang dapat dilihat 1.Keseluruhan sebagai unit
atau dipahami sebagai serivisual. Artinya 2.bentuk unit
sebuah kota tidak dapat dilihat dalam suatu 3.kekosongan pusatnya
titik saja. Yang diperlukan dalam hal ini 4.penutupan batasnya
adalah suatu pengamatan dalam 5.hubungan lahan/tampak
gerakan.Cullen memakai istilah 6.perabot dan tempat
“optik”untuk proses tersebut, yang dia bagi 7.gambaran visual.
dalam 2 kelompok :

62
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

 Keseluruhan Sebagai unit  Perabotan tempat


Place di dalam kota seharusnya Sebuah place diisi dengan perabotan
dilihat sebagai unit-unit. Artinya, perkotaan yang mendukung
sebuah kawasan seharusnya dilihat kualitasnya. Artinya, lampu,
dalam batasannya. Apa yang ada di penghijauan, tempat menempel,
dalam batasan seharusnya papan pengumuman, tiang-tiang,
mendukung cirri khas tempat itu. tempat duduk, seharusnya tidak
Tidak semua tempat sama penting di merusak tempat, melainkan memberi
dalam tata kota, namun masing-,asing dukungan terhadap lingkungannya.
seharusnya di tata sesuai hirarki yang  Gambaran Visual
ada dalam kawasan tersebut. Sebuah place seharusnya memiliki
 Bentuk Unit suatu citra yang menarik. Artinya,
Sebuah place sebagai unit seharusnya sebuah tempat yang berkualitas tinggi
memiliki bentuk yang sejelas mempunyai ciri khas yang berasal
mungkin dalam hal tipologi, dari interaksi antara ruang dan
geometri, ukuran, dan skalanya baik bentuk, antara yang buatan dan yang
dalam dua dimensi maupun tiga alami, anatara yang lama dan yang
dimensi baru, anatara yang formal dan bebas.
 Kekosongan pusatnya Adapun citra estetika Place,
Sebuah place yang berfungsi sebagai merupakan kesenjangan antara subjek dan
ruang statis seharusnya memiliki objek yang di padukan, dan batas antara
pusat yang kosong. Artinya pohon- budaya dan alam yang berantakan. Dalam
pohon, tugu, monument, seharusnya dual-perspektif fenomenologi kita
di tempatkan di luar pusat ruangan itu menemukan alam dalam batas-batas budaya
 Penutupan batasnya itu sendiri, dan sebaliknya. Perlu disadarii
Penutupan batas sebuah place bahwa sementara kita menata di luar alam,
perkotaan secara tiga dimensi adalah alam sendiri di dalam kita sedang dibentuk
syarat pokok bagi kualitasnya. Tanpa juga.
batas tempat, arti sebuah place tidak Dalam perspektif ganda Place,
jelas. sebuah bentuk baru pendekatan lingkungan
 Hubungan lahan/tampak sedang berkembang.. Dalam interaksi yang
Sebuah place yang berkualitas secara dihasilkan antara perencanaan abstrak dan
estetis mempunyai hubungan jelas intuisi beton, pendekatan lingkungan yang
antara tampak dan lahan di depannya. baru kini berkembang dalam kerangka acuan
Artinya, fasad-fasad gedung dalam spasial kontemporer. Pendekatan lingkungan
pola, ukuran, skala, wana dan baru yang memungkinkan dirinya
wujudnya mendukung ruang di depan diintegrasikan sebagai bagian yang jelas dari
masing-masing itu arsitektur saat ini.

63
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

 Estetika Place menyatakan suatu Budaya alam / dualisme ini diselesaikan


realitas yang terbentuk dalam suatu sebagai manusia menyadari bahwa setiap
proses berkelanjutan, tanpa finalitas. budaya dibangun secara alami.
Seni muncul setiap kali karakter asli  Studi Kasus
Lokasi bertemu dengan bentuk- Berikut ini merupakan studi kasus
bentuk ideal dari Space, melahirkan dari sebuah PLACE yang sangat
bentuk baru. . Dan di mana dan menonjolkan Estetika dari sebuah Place
geometri topologi memenuhi pola (tempat) tersebut.
baru dan signifikansi baru dibuat. ”Kota tua” merupakan saksi sejarah
Konsep sifat Place berkembang kota Jakarta, dibalik arsitektur bangunannya
dalam paradigma kontekstual, di mana yang mengagumkan menyimpan ”Misteri”
manusia merenungkan keberadaannya akan peristiwa sejarah di masa lampau.
sendiri sebagai dikaitkan dengan alam,.

Site plan Kota Tua Jakarta

Terlihat jelas merupakan suatu


keseluruhan sebagai unit, dan
memiliki orientasi yang jelas
pada tatanan masanya yang
membentuk suatu kawasan
yang dipahami secara serivisual

Kawasan Kota tua

Memiliki ruang statis dengan


menampakan kekosongan
pada pusatnya

“Toko Merah” merupakan salah


satu bangunan tertua di kawasan kota
tua, yang sampai saat ini masih
dipertahankan bentuk dan fasade
bangunan yg berciri khas arsitektur
modern bergaya eropa

64
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

Museum Fatahila

Memiliki hubungan yang jelas


antara tampak bangunan dan
lahan yang mendukung ruang
didepan nya

Kantor Pos

Memiliki suatu gambaran


visual yang nampak jelas dan
menarik dengan ciri khas yg
terbentuk antara suatu ruang
dan bentuk

ESTETIKA TEMPAT pada KAWASAN fasilitas wisata seperti museum, hotel, dan
KOTA TUA, Jakarta restoran, bangunan-bangunan tua di Kota
Kawasan kota tua merupakan suatu Tua juga dimanfaatkan sebagai kantor
kawasan yang menjadi cagar budaya kota hingga rumah tinggal. Kawasan Kota Tua
Jakarta. Berbagai bangunan tua peninggalan juga adalah lokasi yang populer untuk
jaman kolonial masih berdiri tegak. pemotretan hingga syuting film. Kondisi
Beberapa bangunan telah mengalami sebagian besar bangunan di Kota Tua
perubahan fungsi dari sebelumnya dengan memang tampak kuno. Ini mungkin karena
menjadi museum-museum. para pengelolanya sengaja membiarkannya
Kota Tua terkenal sebagai salah demikian.
satu tempat wisata di Jakarta. Pada abad ke- Terlihat jelas bahwa kawasan kota
18, kawasan ini adalah pusat kota Batavia. tua yang keseluruhan bagian-bagiannya
Pada masa itu, bangunan yang sekarang memiliki ciri khas lain dan menhadirkan
menjadi Museum Sejarah Jakarta adalah estetika suatu tempat dan estetika arsitektur
Balai Kota. Kini, bangunan-bangunan tua yang sangat jelas. Yang ditandai dengan
peninggalan jaman kolonial Belanda adanya:
menjadi daya tarik utama Kota Tua.  suatu kejelasan emosional suatu kota
Bangunan-bangunan tua ini dipertahankan yang dirasakan secara jelas oleh warga
sebagai cagar budaya. Selain sebagai kotanya. (Sensory Aesthetic)

65
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

 Identitas dan susunan yang jelas banyak faktor yang masing-masing mampu
dimana masyarakat mendapat untuk mempengaruhi makna tempat tersebut
kemudahan pemahaman mengenai dan menghadirkan ciri khas suatu tempat
pola suatu blok-blok kota tua yang dengan memperhatikan estetika sebuah
menyatu antar bangunan dan ruang tempat suatu objek arsitektural.
terbukanya Adapun rekomendasi sebagai
 gambaran visual dan Image yang strategi pemanfaatan sebuah tempat dilihat
ditekankan pada kualitas fisik dari segi estetika, fungsi, dan karakteristik
keseluruhan kawasan kota tua yang visual maupun non visual secara arsitektural
memiliki ciri khas tertentu yang pemanfaatan sebuah place (tempat),
bernuansa arsitektur modern pada diarahkan untuk menghadirkan beberapa
zaman kolonial belanda pada saat itu. fungsi di dalamnya dengan penerapan
(Symbolic Aesthetic ) pembentuk place dengan beberapa aturan
untuk desain perancangan kota yang dapat
3. PENUTUP meningkatkan dan memperbaiki kualitas
KESIMPULAN tempat tersebut tanpa menghilangkan
Kawasan kota memiliki sifat yang identitas atau ciri khas dari kawasan maupun
sangat mempengaruhi kehidupan tempat nya bangunan di dalam nya.
(place). Kenyataan tersebut dapat diamati di
tempat di mana suasana kota kurang baik DAFTAR PUSTAKA
dan dimana masyarakatnya menderita oleh  Cullen, gordon. Townscape. Van
wujud dan ekspresi tempatnya (place). Hal Nostrand Reinold. New York. 1975.
itu bukan berarti suatu tempat yang 315 hlm
kelihatan mewah pasti akan memiliki  Lynch, Kevin. The Image of The
kehidupan perkotaan yang baik ataupun city. MIT Press. Cambridge. 1969.
sebaliknya. Kriteria dan prinsip-prinsip 193 hlm.
arsitektur sama-sama perlu diperhatikan,  Sittle, Camillo. City Planing
baik di tempat yang mewah maupun yang Acording to artistic principles.
sederhana. Phaidon Press. London. 1968. 216
Estetika sebuah tempat memiliki hlm
kaitan yang erat dan berperan penting pada  Rogi, Octavianus. Bahan ajar.
estetika sebuah kawasan perkotaan, Pengantar Desain Arsitektur.
termasuk yang dibentuk oleh keindahan Manado. 2005. 72 hlm
arsitektural bangunan-bangunan yang  Trancik, Roger. Finding lost space.
memiliki nilai visual dan historis yang Theories of urban design. Van
tinggi. Nostrand Reinhold Company. New
Melalui pembahasan ini, ditunjukan York.1968. 246 hlm.
bahwa suatu rumusan terhadap suatu tempat  Zahnd, Markus. Perancangan kota
perkotaan secara arsitektural ,melibatkan terpadu. Teori perancangan kota

66
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011

dan penerapannya. Kanisius.  http://file.upi.edu/Direktori/E%20-


Yogyakarta . 2006. 294 hlm %20FPTK/JUR.%20PEND.%20TEK
 http://www.en.sbi.dk/arkitektur/bered NIK%20ARSITEKTUR/1960020519
ygtighed/byokologi-og- 87031%20-
estetik/summary-sbi-report-300- %20R.%20IRAWAN%20SURASET
urban-ecology-and-aesthetics-an- JA/Presentasi/temu8.pdf
interlinked-universe-between-place-  http://sap.gunadarma.ac.id/upload/KD
and-space -032229.pdf

67

Anda mungkin juga menyukai