Anda di halaman 1dari 11

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar 3x

Allaahu akbar kabiiraa, wal hamdu lillaahi katsiraa, wa subhaanallaahi bukrataw wa-
ashiilaa. Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara 'abdah, wa a’azza
jundahu wa hazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, allaahu
akbar wa lillaahil hamdu.

Jamaah sholat idul fitri yang dirahmati Allah.


Marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, agar kita termasuk
dalam golongan orang-orang yang bertaqwa. Pada kesempatan yang mulia ini, kami
akan menyampaikan kutbah idul fitri ini dengan judul “Kasih Sayang kedua orangtua“

Jamaah sholat idul fitri yang dirahmati Allah


Sebulan penuh kita telah menjalankan kewajiban berpuasa di bulan ramadhan,
mendirikan sholat sunah tarawih, sholat witir, sholat malam, bertadarus al quran,
memberikan sedekah untuk buka puasa dan menjalankan ibadah2 lainnya, serta
membayar kewajiban zakat fitrah dan zakat maal sebelum menghadiri kegiatan sholat
idul fitri di pagi ini. Semoga amalan yang telah kita lakukan, menjadi amalan yang iklash
kita lakukan karena allah dan menjadi bekal amal sholeh seteleh maut menjemput kita.
Jamaah sholat idul fitri yang dirahmati Allah
Kita semua, pastinya pernah merasakan kasih sayang dari kedua orangtua kita masing-
masing.

1
Kutbah Idul Fitri 1443 H di Masjid Nurus Sakina Kamkey Atas
Disampaikan Oleh : Nur Muhammad Huri, S.HI.
Allah telah tegaskan, Ridhoolloohi fii ridhol walidaini (ridho Allah kepada kita itu,
tergantung pada ridho kedua orangtua kepada kita), namun demikian, banyak diantara
kita yang telah melupakan jasa kedua orangtuanya. Kita justru bersikap mengabaikan,
tidak perduli dan tidak tau berterimakasih atas kasih sayang yang telah dicurahkan
kedua orangtua kita.
Ada diantara kita yang pernah membantah, membentak kedua orangtuanya, menggugat
harta warisan kepada orangtuanya bahkan ada yang sampai melakukan perbuatan
pidana : dengan memukul orangtuanya, menelantarkan orangtuanya, dan ada pula
berita di Koran dan televisi, ada anak yang menggugat warisan kepada orangtuanya
atau membunuh orangtuanya sendiri karena kecewa dan marah. Sehingga, anak
tersebut harus berurusan dengan hukum pidana akibat dari perbuatannya itu, dan si
anak harus dihukum penjara, karena terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan
perbuatan pidana. Naudzu billahi mindzaalik.

Lalu bagaimana hubungan kita selama ini dengan kedua orangtua kita.
Apakah nasehat-nasehat dari kedua orangtua kita, sudah kita ikuti ?
Hampir semua anak, pastinya pernah berbuat kurang baik kepada kedua orangtuanya.
Ketika apa yang dikehendaki berbeda dengan apa yang dikehendaki orangtuanya,
akhirnya si anak berselisih dan bertengkar dengan orangtuanya.

Seringkali kita menggerutu dalam hati, marah atas sikap kedua orangtua kita, padahal
kita berada pada posisi sebagai anak dan dalam posisi yang salah, namun kita justru
bersikap melawan terhadap orangtua kita ?
Kita juga pernah menyakiti hati kedua orangtua kita, dan kita sering kali menyalahkan
orangtua kita, dan merasa kita paling benar ?
Kita juga pernah menggerutu dan kecewa, ketika apa yang kita minta, tidak dituruti oleh
kedua orangtua kita ?
Kita pernah meluapkan emosi kekesalan kepada kedua orangtua kita, dengan
mengurung diri di kamar, mengunci pintu di kamar, tidak mau diajak bicara, membanting
atau merusak barang-barang di rumah, atau bahkan ada diantara kita yang minggat

2
Kutbah Idul Fitri 1443 H di Masjid Nurus Sakina Kamkey Atas
Disampaikan Oleh : Nur Muhammad Huri, S.HI.
atau pergi meninggalkan rumah, atau melakukan KDRT dengan memukul orangtuanya,
ketika apa yang diminta, tidak dipenuhi oleh orangtuanya ?
Kita juga pernah berbuat kurang baik kepada orangtua kita, pernah berseteru dan
bertengkar dengan orangtua kita. Seringpula kita menyepelekan dan tidak
menghiraukan nasehat-nasehat orangtua kita, sehingga membuat hatinya menangis
dan terluka.
Tanpa kita sadari, kita telah banyak berbuat durhaka dan dosa kepada kedua orangtua
kita, kita pernah memperlakukan orangtua kita layaknya seorang pembantu rumah
tangga. Kita sering menyuruh orangtua kita seenaknya, dan sebaliknya, ketika kita yang
disuruh atau dimintai tolong, kita justru menolak permintaannya dengan barbagai alasan
dan menggerutu atau mengucapkan kata-kata hus atau kata-kata yang kasar.
Jamaah sholat idul fitri yang dirahmati Allah
Di zaman rasulullah SAW, Ada seorang sahabat yang ingin membalas kebaikan
ibundanya, kemudian Ia mengendong ibundanya pergi haji. Sahabat itu berjalan jauh di
padang pasir yang gersang sejauh 6 mil dengan menggendong ibundanya dan di bawah
terik matahari yang panas. Ia menggendong ibundanya disepanjang jalan yang
dialuinya. Sahabat itu berkata : “aku ikhlas mengerjakan ini ya Allah, untuk ibundaku”.
Punggung sahabat itu sampai lecet dan terluka untuk mengendong ibunya.
Sesampainya di masjidil haram, Ia juga menggendong ibundanya untuk melakukan
towaf di ka’bah dan menjalankan rukun haji lainnya. Sahabat itu, beranggapan, bahwa
apa yang dilakukannya itu, semata-mata untuk membalas jasa-jasa ibundanya itu
kepadanya. Kemudian Sahabat itu menghampiri baginda Nabi Muhammad SAW dan
bertanya kepada Rasulullah : “Ya rasulullah, aku sudah menggendong ibundaku sejauh
6 mil dari rumah untuk melakukan ibadah haji, dan bertawaf mengelilingi ka’bah. Apa
yang telah aku lakukan itu sudah cukup untuk membalas kebaikan ibundaku kepadaku,
wahai rasul ?” kemudian baginda rasul menjawab, “belum cukup. Ibundamu telah
mengandungmu selama 9 bulan dalam keadaan payah yang bertambah-tambah.
Ibundamu telah melahirkanmu. Ibundamu telah mengendong dan membawamu
kemana-mana. Ibundamu telah mengendongmu setiap hari selama beberapa tahun.
ketika engkau menangis, ibundamu menggendongmu dan menenangkanmu dengan
kasih sayang.”
3
Kutbah Idul Fitri 1443 H di Masjid Nurus Sakina Kamkey Atas
Disampaikan Oleh : Nur Muhammad Huri, S.HI.
Lalu, bagaimana dengan sikap kita selama ini kepada kedua orangtua kita ???
Pantaskah, jika kita selama ini melawan kepada kedua orangtua kita ????
Jamaah sholat idul fitri yang dirahmati Allah
Rasulullah SAW bersabda dalam hadistnya : “Maukah kalian aku beritahu dosa yang
paling besar ??? .............. “Maukah kalian aku beritahu dosa yang paling besar ???
…………. “Maukah kalian aku beritahu dosa yang paling besar itu ??? ……………
Kemudian para sahabat menjawab : “Tentu saja kami mau mendengarnya ya
rasulullah”, kemudian Rasulullah menjelaskan : “Dosa yang paling besar yaitu
mempersekutukan Allah dan berani kepada orangtua”. ………… “Dosa yang paling
besar yaitu mempersekutukan Allah dan berani kepada orangtua”.
……………….“Dosa yang paling besar yaitu mempersekutukan Allah dan berani
kepada orangtua”.
Jamaah sholat idul fitri yang dirahmati Allah
Silahkan bayangkan, wajah kedua orangtua kita ??
Hadirkan wajah kedua orangtua kita dalam fikiran dan benak kita ????
Mengapa kita berani kepada orangtua kita ??
Mengapa kita berani membentak ayah dan ibu kita??
Mengapa kita berani mengeluarkan kata-kata kasar kepada orangtua kita ??
Kita pernah membuat air matanya menetes karena kedurhakaan dan perilaku kita ??
Bagaimana jika ketika kita masih kecil sudah ditinggal mati oleh kedua orangtua kita.
Bagaimana nasib kita jika kita menjadi anak yatim piatu disaat kita masih kecil ?
Lihatlah nasib anak-anak yang hidup di daerah-daerah yang sedang terjadi konflik dan
gejolak peperangan, dimana orangtuanya banyak yang gugur atau meninggal dunia,
dan meninggalkan ribuan anak-anak yatim piatu. Mereka tidak lagi mempunyai ayah
dan ibu, karena telah gugur atau meninggal dunia.

Alhamdulillah diantara kita masih ada yang masih memiliki ayah dan bunda.
Tapi, apa yang telah kita lakukan kepada kedua orangtua kita ???
Bayangkan, dosa-dosa yang pernah kita lakukan kepada kedua orangtua kita ???
Bayangkan, apa yang pernah kita lakukan di sepanjang hidup kita kepada kedua
orangtua kita ???
4
Kutbah Idul Fitri 1443 H di Masjid Nurus Sakina Kamkey Atas
Disampaikan Oleh : Nur Muhammad Huri, S.HI.
Bayangkan, dosa-dosa apa saja yang pernah kita lakukan selama ini, sehingga
mencoreng nama baik orangtua kita ???
Bukankah kita pernah selama 9 bulan berada dalam kandungan ibu kita ??? bukankah
selama 9 bulan, kita pernah dibawa dalam perutnya ketika ibu mengandung kita ???
lupakah engkau, bahwa ibundamu tak pernah mengeluh membawamu selama engkau
berada dalam kandungannya ???
Betapa berat perjuangannya. ibundamu mual-mual karena engkau berada di rahimnya.
Ibundamu tak enak tidur ketika engkau ada di perutnya. Ibu bapakmu senantiasa
mendoakanmu di setiap doanya. Kedua orangtuamu berdoa “ya Allah, semoga anak
yang ada dalam perutku ini, lahir dalam keadaan selamat ya Allah. Jadikanlah anak
yang ada dalam perutku ini, kelak menjadi anak yang soleh atau solehah ya Allah.
Jadikanlah anak yang ada dalam perutku ini, kelak menjadi anak yang berbakti kepada
kedua orangtuanya ya Allah. Jadikanlah anak yang ada dalam perutku ini anak yang
taat kepada petunjuk-Mu ya Allah, yang taat dan mengikuti jejak Rasul-Mu ya Allah.”
Betapa besar kasih sayang yang telah diberikan kedua orangtua kita, ketika kita masih
berada dalam rahim ibunda kita.
Jamaah sholat idul fitri yang dirahmati Allah
Ketika usia kita di kandungan mencapai 9 bulan, ibu kita harus berjuang untuk
melahirkan kita … bahkan ada yang harus melakukan operasi cesar saat
melahirkannya. Ibu kita harus bersimbah darah, dan menahan rasa sakit yang luar
biasa. Bahkan ada ibu yang sampai meninggal dunia ketika melahirkan anaknya.
Perjuangan ibu sungguh besar, ibu rela mengorbankan nyawanya, asalkan kita selamat
ketika lahir di dunia. Ayah dan Ibundamu tak pernah putus melantunkan doa-doa untuk
keselamatan anaknya, bahkan mereka lupa dengan keselamatannya sendirinya sendiri.
Kedua orangtua tak berhenti melantunkan do’a agar kita lahir dalam keadaan selamat.
Ketika kita lahir, kedua orangtua kita tak lupa bersyukur kepada Allah, karena kita telah
lahir dalam keadaan selamat, kita lahir dalam keadaan fisik yang sempurna. Kemudian
ayah kita melantunkan adzan di teliga kita, sebuah kalimat tauhid yang pertama-tama
ditanamkan dan diperdengarkan kepada kita.
Lupakah kita atas perjuangan kedua orangtua kita …

5
Kutbah Idul Fitri 1443 H di Masjid Nurus Sakina Kamkey Atas
Disampaikan Oleh : Nur Muhammad Huri, S.HI.
Ketika kita masih bayi, Ibunda kita harus menyusui dan menggendong kita selama 2
tahun, Kita juga pernah merepotkan kedua orangtua kita, kita sering kencing dan buang
air besar di pakaiannya. kita juga pernah menangis semalaman, sehingga orangtua kita
tak bisa tidur karena menjaga kita.
Orangtua kita dengan sabar telah mengajari kita berjalan, mengajari kita berbicara,
mengajari merangkai kata demi kata, mengajari kalimat demi kalimat, sehingga kita bisa
berbicara dengan lancar.
Setiap berangkat sekolah dan mengaji kita diberi uang saku dan diantarkannya, kita
dirawat hingga kita remaja, kita dirawat hingga kita dewasa, kita dirawat hingga kita bisa
hidup mandiri. Meskipun kita sudah dewasa, masih juga ada diantara kita yang selalu
merepotkan kedua orangtuanya dengan menitipkan anak-anak kita untuk dirawat oleh
kedua orangtua kita dan masih menjadi beban tanggung ekonomi orangtunya. Orangtua
kita tak pernah minta balasan atas apa yang telah dikorbankan untuk menyekolahkan
dan mengantar kesuksesan kita. Mereka tulus melakukan itu semua. Lalu, apa yang
sudah kita perbuat atas kebaikan kedua orangtua kita itu ????? apa yang sudah kita
lakukan kepada ayah ibu kita ??? pantaskah kita membentak-bentak dan
memperlakukannya dengan kasar terhadap kedua orangtua kita ??? pantaskah kita
membentak-bentak, dan marah kepada ibu kita, padahal kita pernah berada dalam
kandungannya selama 9 bulan ??? pantaskan kita membentak-bentak dan marah-
marah kepada ayah kita, padahal ia telah bekerja dan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan hidup kita ?? ayah harus berangkat pagi – pulang malam untuk mengais
rejeki untuk membahagiakan kita.
Pantaskah kita berani kepada kedua orangtua kita ??? Pantaskah kita perilaku kasar
dan mengucapkan kata-kata yang membuat hatinya menangis dan terluka ???
Kebaikan-kebaikan apa yang telah kita lakukan untuk kedua orangtua kita selama ini !!!
bandingkan dengan perilaku dan sikap yang kita perbuat kepada kedua orangtua kita
selama ini !!!!,
Betapa banyak kasih sayang dan kebaikan kedua orangtua kita kepada diri kita, yang
tak bisa kita mengingat-ingat semua kebaikannya !!!
Allah yang maha pengasih dan maha penyayang telah menitipkan kasih sayangnya
kepada kita, melalui kasih sayang kedua orangtua kepada kita.
6
Kutbah Idul Fitri 1443 H di Masjid Nurus Sakina Kamkey Atas
Disampaikan Oleh : Nur Muhammad Huri, S.HI.
Allah yang maha sabar telah berlaku sabar kepada kita, melalui sikap sabar kedua
orangtua kepada kita. Jika kita durhaka kepada kedua orangtua kita, maka kita
sesungguhnya telah berbuat durhaka kepada Allah. Jika kita tidak bersyukur atas kasih
sayang Allah yang diberikan melalui perantara kedua orangtua kita kepada kita, maka
sesungguhnya kita telah berbuat kufur nikmat atas nikmat yang diberikan Allah kepada
kita.
Jamaah sholat idul fitri yang dirahmati Allah
Pada moment idul fitri ini.
Bagi kita yang bisa mudik dan punya kesempatan langsung untuk bertatap muka
dengan kedua orangtuanya, pergunakanlah kesempatan itu untuk bersimpuh dan
meminta maaf dengan tulus kepadanya.
Bagi kita yang tidak bisa mudik dan belum punya kesempatan untuk bertatap muka
secara langsung dengan kedua orangtuanya, sempatkanlah untuk menghubungi via
telephone atau video call untuk meminta maaf kepadanya.
Bagi kita yang kedua orangtuanya telah meninggal dunia, sempatkanlah untuk
bertakziyah ke makamnya, doakanlah mereka berdua, dan janganlah berbuat
kemaksiatan yang membuat orangtua kita menangis, melihat perilaku kita.

7
Kutbah Idul Fitri 1443 H di Masjid Nurus Sakina Kamkey Atas
Disampaikan Oleh : Nur Muhammad Huri, S.HI.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar 3x

Allaahu akbar kabiiraa, wal hamdu lillaahi katsiraa, wa subhaanallaahi bukrataw wa-
ashiilaa. Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara 'abdah, wa a’azza
jundahu wa hazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, allaahu
akbar wa lillaahil hamdu.

8
Kutbah Idul Fitri 1443 H di Masjid Nurus Sakina Kamkey Atas
Disampaikan Oleh : Nur Muhammad Huri, S.HI.
YA ALLAH TUHAN KAMI, AMPUNILAH DOSA-DOSA KAMI MULAI DARI AQIL BALIQ,
HINGGA KELAK KAMI MENGGAL DUNIA. RAHMATI KAMI DENGAN AMPUNANMU.
AMPUNILAH KESALAHAN DAN DOSA-DOSA YANG PERNAH ANGGOTA BADAN
KAMI LAKUKAN. MULUT KAMI PERNAH BERDUSTA, PERNAH BERBUAT GIBAH,
NAMIMAH, DAN MENGUCAP SUMPAH SERAPAH. MATA KAMI PERNAH MELIHAT
AUROT YANG BUKAN HAKNYA. TELINGA, TANGAN, DAN KAKI KAMI JUGA TIDAK
TERJAGA DARI MELAKUKAN MAKSIYAT DAN BERBUAT DOSA.

YA ALLAH, AMPUNILAH DOSA KECIL, DOSA BESAR, DOSA YANG KAMI LAKUKAN
DENGAN TERANG-TERANGAN, MAUPUN DOSA YANG KAMI LAKUKAN DENGAN
SEMBUNYI-SEMBUNYI SELAMA INI. DOSA YANG KAMI LAKUKAN DENGAN
CANDAAN, MAUPUN DOSA YANG KAMI LAKUKAN DENGAN SENGAJA.
AMPUNILAH DOSA-DOSA YANG KAMI LUPA PERNAH LAKUKAN, TETAPI
MALAIKATMU TAK PERNAH ALPA MENCATATNYA DENGAN RAPI ATAS SEMUA
AMAL DAN KESALAHAN KAMI.
YA ALLAH, JIKA DIANTARA KAMI ADA YANG PERNAH MABOK, BERJUDI DAN
TIDAK PUASA DI BULAN RAMADAHN TANPA ALASAN ATAU PERNAH BERBUAT
MAKSIAT LAINNYA. AMPUNILAH KAMI, DAN JAUHKAN KAMI DARI MENGULANGI
PERBUATAN TERCELA DAN PERBUATAN DOSA ITU. TERIMALAH TAUBAT KAMI,
DAN RAHMATILAH KAMI DENGAN AMPUNANMU.

9
Kutbah Idul Fitri 1443 H di Masjid Nurus Sakina Kamkey Atas
Disampaikan Oleh : Nur Muhammad Huri, S.HI.
YA ALLAH, AMPUNILAH DOSA-DOSA KAMI, DOSA IBU BAPAK KAMI. KAMI
PERNAH MEMBUAT HATINYA MENANGIS DAN TERLUKA, KAMI BELUM BISA
MEMBALAS JASANYA, KAMI BELUM BISA MEMBAHAGIAKAN MEREKA BERDUA.
YA ALLAH, AMPUNILAH KESALAHAN GURU-GURU KAMI, AMPUNI DAN
SELAMATKAN KAMI, KELUARGA KAMI, ANAK-ISTRI, SAUDARA DAN CUCU KAMI.
SEMOGA KELAK ENGKAU KUMPULKAN KAMI DALAM SURGAMU.
YA ALLAH, KUATKANLAH KAMI YANG BERKUMPUL DI MASJID INI, AGAR
SENANTIASA ISTIQOMAH MEMEGANG TEGUH AJARANMU, SEMOGA KAMI
TETAP MENDAPAT HIDAYAH DAN PETUNJUKMU.
YA ALLAH, BERILAH KAMI PEMIMPIN-PEMIMPIN YANG TAKUT KEPADAMU,
BERILAH KAMI PEMIMPIN YANG MENGAJAK KAMI TAKUT KEPADAMU, YANG
MENGAJAK KAMI TAAT KEPADA SYARIATMU DAN MENGAJAK KAMI UNTUK
MENGIKUTI SUNAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW.
YA ALLAH MULIAKAN DAN SELAMATKANLAH ORANG-ORANG YANG BERJUANG
DIJALANMU. WAFATKAN KAMI DALAM KEADAAN BER WUDHU, WAFATKAN KAMI
DALAM KEADAAN BERDZIKIR, WAFATKAN KAMI DALAM KEADAAN BERIBADAH,
WAFATKAN KAMI DALAM KEADAAN BERIMAN, WAFATKAN KAMI DALAM
KEADAAN BERAGAMA ISLAM, WAFATKAN KAMI DALAM KEADAAN KHUSNUL
KHOTIMAH, DAN WAFATKAN KAMI KELAK SETELAH KAMI MENGUCAPKAN “ASY
HADU ALLAA ILAAHA ILALLAAH, WA ASY HADU ANNA MUHAMMADAR
RASUULULLAH”

YA ALLAH, KAMI TELAH BANYAK MELUPAKANMU,


NAMUN KAMI SANGAT MENGHARAPKAN AMPUNAN DAN KEMURAH-MU.
KAMI SANGAT BERHARAP AGAR KELAK KAMI BEBAS DARI SIKSA API NERAKA-
MU. KAMI BERHARAP AGAR KELAK KAMI DAPAT MERASAKAN NIKMATNYA
BERADA DI SYURGA-MU BERSAMA-SAMA DENGAN HAMBA-HAMBA-MU YANG
SOLEH, BERSAMA KELUARGA KAMI, BERSAMA PARA NABI DAN PARA RASUL.

KAMI MOHON KEPADA-MU... YA ALLAH

10
Kutbah Idul Fitri 1443 H di Masjid Nurus Sakina Kamkey Atas
Disampaikan Oleh : Nur Muhammad Huri, S.HI.
KAMI MOHON DENGAN SANGAT DARI LUBUK HATI KAMI YANG PALING DALAM...
AGAR KELAK ENGKAU PERTEMUKAN KAMI DENGAN BAGINDA RASULULLAH,
MUHAMMAD YANG MULIA, YANG ENGKAU UTUS UNTUK KAMI SEBAGAI TANDA
KASIH SAYANG-MU KEPADA KAMI

11
Kutbah Idul Fitri 1443 H di Masjid Nurus Sakina Kamkey Atas
Disampaikan Oleh : Nur Muhammad Huri, S.HI.

Anda mungkin juga menyukai