Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, SKEPTISME PROFESIONAL,

RED FLAGS, DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU


TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM
MENDETEKSI KECURANGAN
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

Oleh :
Muhammad Teguh Arsendy
Pembimbing : Rita Anugerah dan Volta Diyanto

Faculty of Economic University of Riau, Pekanbaru, Indonesia


Email : mteguharsendy@gmail.com

The Influence of Audit experience, professional Skepticism, Red Flags , and Time
Budget Presure to The Ability Auditor in Detecting Fraud
(Emperical Studies on The Public Accounting Firms in DKI Jakarta)

ABSTRACT

This study was aimed to examine the influence of audit experience, professional
skepticism, red flags , and time budget presure to the ability auditor in detecting
fraud. The population of this study are auditors who worked on the Public
Accounting Firms (KAP) and listed on the Directory Indonesian Institute of
Certified Public Accountants (IAPI) 2016 in DKI Jakarta. The samples of the
study are all companies were selected by convenience sampling method. 44
auditor who worked on 10 KAP were chosen as the samples of this study. This
study used multiple linear regression analysis was used to test whether the
independent variables affect the dependent variable. Data analysis for hypothesis
test was done with Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) ver. 16.
Results of regression testing (t-test) showed that the audit experience,
professional skepticism, red flags , and time budget presure have a significant
relationship with the ability auditor in detecting fraud on Public Accounting Firm
(KAP) in DKI Jakarta. The amount of R Square (R2) of 0,708 gives the sense that
the rate of 70,8% ability auditor in detecting fraud can be explained by the
independency, competence, knowledge to detect errors, and time budget pressure
while 29,2% can be explained by other variables.

Keywords :Experience, Skepticism, Redflags, Time, and Fraud.

PENDAHULUAN selama suatu audit. Adopsi SAS


No.99 dan peraturan dan Undang-
Tidak ada aspek utama dalam Undang Sarbanes-Oxley tahun 2002
peran auditor independen yang telah menimbulkan persyaratan baru
menimbulkan lebih banyak perhatian utama dalam peran auditor
atas profesi akuntan publik independen yang menimbulkan lebih
dibandingkan tanggung jawab banyak perhatian atas tanggung
auditor untuk mendeteksi kecurangan
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 1096
jawab auditor untuk mendeteksi dilakukan oleh Supriyono (2014)
kecurangan selama suatu audit. menemukan hal yang berbeda,
Nasution dan Fitriany (2012) bahwa pengalaman seorang auditor
menjelaskan bahwa kemampuan tidak berpengaruh terhadap
auditor mendeteksi kecurangan kemapuan auditor dalam mendeteksi
adalah kualitas diri seorang auditor kecurangan karena pendeteksian
dalam menjelaskan kekurangwajaran kecurangan bergantung pula pada
laporan keuangan yang disajikan kecanggihan pelaku kecurangan,
perusahaan dengan mengidentifikasi frekuensi dari manipulasi, tingkat
dan membuktikan kecurangan kolusi, dan ukuran senioritas yang
(fraud) tersebut. dilibatkan.
Kemampuan audior dalam Auditor yang berpengalaman
mendeteksi kecurangan sangat saja tidak cukup untuk mampu
dipengaruhi oleh pengalaman yang mendeteksi kecurangan, auditor juga
dimiliki oleh seorang auditor. harus memiliki skeptisme profesional
yang tinggi karena apabila seorang
Suraida (2005) menyatakan bahwa
auditor tidak menerapkan skeptisme
auditor yang berpengalaman akan
profesional, auditor hanya akan
memperlihatkan tingkat perhatian
menemukan salah saji yang
selektif yang lebih tinggi terhadap disebabkan oleh kekeliruan saja dan
informasi yang relevan. Oleh karena sulit untuk menemukan salah saji
itu auditor yang memiliki yang disebabkan oleh kecurangan
pengalaman yang lebih tinggi maka Noviyanti (2008).
kemapuan mendeteksi kecurangan Penelitian yang telah
akan lebih tinggi. dilakukan sebelumnya oleh Aulia
Suraida (2005) menemukan (2013) dan Adyani (2014)
bahwa semakin banyak pengalaman menunjukkan bahwa skeptisme
auditor semakin dapat menghasilkan profesional berpengaruh terhadap
berbagai macam dugaan dalam kemampuan auditor dalam
menjelaskan temuan audit. Arens, et mendeteksi kecurangan.
al. (2008) menyatakan bahwa auditor Selain memiliki pengalaman
harus memiliki kualifikasi teknis audit dan skeptisme profesional yang
serta berpengalaman dalam industri- baik, auditor juga harus memiliki
industri yang mereka audit, karena pengetahuan yang memadai tentang
ini akan membuat auditor lebih dapat gejala red flags untuk mendukung
menemukan kecurangan dari klien
pekerjaannya dalam melakukan
yang mereka audit.
pendeteksian kecurangan. Meskipun
Hasil penelitian sebelumnya
timbulnya red flag tidak selalu
mengenai pengaruh pengalaman
audit terhadap kemampuan auditor mengindikasikan adanya kecurangan,
mendeteksi kecurangan telah namun red flag biasanya selalu
dilakukan sebelumnya oleh Nasution muncul disetiap kasus kecurangan
dan Firtiyani (2012) dan Adyani yang terjadi sehingga dapat menjadi
(2014). menunjukkan bahwa tanda peringatan bahwa kecurangan
pengalaman audit berpengaruh terjadi dan pemahaman lebih lanjut
terhadap kemampuan auditor mengenai red flag dapat membantu
mendeteksi kecurangan. Namun, langkah selanjutnya bagi auditor
ditemukan hasil yang bertolak untuk dapat memperoleh bukti awal
belakang dengan dua penelitian dan mendeteksi adanya kecurangan
sebelumnya yaitu penelitian yang (Amrizal, 2004).
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 1097
Penelitian yang dilakukan oleh pengaruh pengalaman audit,
Prasetyo (2015), menunjukkan skeptisme profesional, red flags, dan
pengaruh red flags terhadap tekanan anggaran waktu terhadap
pendeteksian kecurangan. Berbeda kemampuan auditor dalam
dengan penelitian sebelumnya, mendeteksi kecurangan.
penelitian yang dilakukan oleh Adapun yang menjadi rumusan
Arrazaq (2014) membuktikan tidak masalah dalam penelitian ini adalah
adanya hubungan red flags terhadap sebagai berikut: 1)Apakah
pendeteksian kecurangan karena red pengalaman audit berpengaruh
flags tidak mengungkapkan secara terhadap kemampuan auditor
pasti ( tidak menunjukkan hubungan mendeteksi kecurangan? 2) Apakah
asli). skeptisme professional berpengaruh
Auditor tidak hanya dituntut terhadap kemampuan auditor
untuk bekerja secara professional, mendeteksi kecurangan? 3) Apakah
tetapi juga sesuai dengan anggaran red flags berpengaruh terhadap
waktu yang ditetapkan. Anggaran kemampuan auditor mendeteksi
waktu adalah situasi yang ditunjukan kecurangan? 4) Apakah tekanan
untuk auditor dalam melakukan anggaran waktu berpengaruh
efisiensi terhadap waktu yang telah terhadap kemampuan auditor
disusun atau terdapat pembatasan mendeteksi kecurangan?
Berdasarkan rumusan masalah
waktu dan anggaran yang sangat
di atas maka tujuan dari penelitian ini
ketat dan kaku (Pangestika, 2014).
adalah : 1) Untuk menguji pengaruh
Anggaran waktu yang terbatas tentu
pengalaman audit terhadap
saja menjadi tekanan tersendiri bagi
kemampuan auditor mendeteksi
auditor (Prasita 2007). Auditor harus
kecurangan. 2) Untuk menguji
memeriksa apakah terdapat
pengaruh skeptisme profesional
kekeliruan maupun kecurangan terhadap kemampuan auditor
dalam laporan keuangan yang mendeteksi kecurangan. 3) Untuk
disajikan oleh auditee dalam kondisi menguji pengaruh red flags terhadap
apapun termasuk adanya tekanan kemampuan auditor mendeteksi
waktu. kecurangan. 4) Untuk menguji
Adanya pengaruh antara tekanan pengaruh tekanan anggaran waktu
anggaran waktu terhadap terhadap kemampuan auditor
pendeteksian kecurangan ini mendeteksi kecurangan.
diperkuat dengan penelitian yang
dilakukan oleh Florensia (2012) TELAAH PUSTAKA
dimana menunjukkan pengaruh a. Kemampuan Auditor
antara tekanan anggaran waktu Mendeteksi Kecurangan
terhadap pendeteksian kecurangan. (Fraud).
Namun, hasil penelitian Pangestika Nasution dan Fitriany (2012)
(2014) yang menunjukkan tekanan menjelaskan bahwa kemampuan
anggaran waktu tidak menujukkan auditor mendeteksi kecurangan
hubungan dengan pendeteksian adalah kualitas diri seorang auditor
kecurangan. dalam menjelaskan kekurangwajaran
Adanya ketidak-konsistenan laporan keuangan yang disajikan
penelitan-penelitian sebelumnya, perusahaan dengan mengidentifikasi
menjadi salah satu alasan peneliti dan membuktikan kecurangan
melakukan penelitian mengenai (fraud) tersebut.
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 1098
Ramaraya (2008) menyatakan melakukan penugasan audit
bahwa pendeteksian kecurangan dimana sikap ini mencakup
bukan merupakan tugas yang sulit pikiran yang selalu
dilaksanakan oleh auditor. Atas mempertanyakan dan melakukan
literatur yang tersedia, dapat evaluasi secara kritis terhadap
dipetakan empat faktor yang bukti audit.”
teridentifikasi yang menjadikan Dengan menggunakan sikap
pendeteksian kecurangan menjadi skeptisme profesional seorang
sulit dilakukan sehingga auditor auditor tidak harus puas dengan bukti
gagal dalam usaha mendeteksi. yang kurang persuasif karena
Faktor-faktor penyebab tersebut keyakinan bahwa manajemen adalah
adalah: jujur. Penggunaan sikap skeptisme
1. Karakteristik terjadinya profesional auditor dapat digunakan
kecurangan. ketika auditor menelaah bukti-bukti
2. Memahami standar yang sudah ada, lalu mendeteksi
pengauditan mengenai tanda-tanda kecurangan yang terlihat
pendeteksian kecurangan. atau yang dirasa.
3. Lingkungan pekerjaan audit
mengurangi kualitas audit. d. Red Flags
4. Metode dan prosedur audit Di Napoli (2012) mendefinisikan
Identifikasi atas faktor-faktor bahwa red flags adalah sebagai
penyebab, menjadi dasar untuk kita berikut:
memahami kesulitan dan hambatan “A red flag is a set of
auditor menjalankan tugasnya dalam circumstances that are unusual in
mendeteksi kecurangan. Meski nature or vary from the normal
demikian faktor-faktor itu tidaklah activity. It is a signal that
menjadi alasan untuk menghindarkan something is out of the ordinary
upaya pendeteksian kecurangan yang and may need to be investigated
lebih baik. further. Remember that red flags
do not indicate guilt or innocence
b. Pengalaman Audit
but merely provide possible
Menurut Suraida (2005)
warning signs of fraud.
pengalaman audit adalah pengalaman
Dapat diartikah bahwa Red flags
dalam melakukan audit laporan
keuangan baik dari segi lamanya adalah suatu kondisi yang janggal
waktu maupun banyaknya penugasan atau berbeda dengan keadaan
yang pernah ditangani. Bahwa normal. Dengan kata lain, red flags
semakin banyak pengalaman audit adalah petunjuk atau indikasi adanya
seorang auditor maka semakin dapat sesuatu yang tidak biasa dan
menghasilkan berbagai macam memerlukan penyidikan lebih lanjut.
dugaan dalam menjelaskan temuan Red flags tidak mutlak menunjukan
audit. apakah seseorang bersalah atau tidak
tetapi merupakan tanda-tanda
c. Skeptisme Profesional peringatan bahwa kecurangan sedang
Menurut SPAP (2011,230.2) atau telah terjadi.
dalam Merdian (2014)
mendefinisikan skeptisme e. Tekanan Anggaran Waktu
profesional adalah sebagai berikut: Menurut Sososutikno (2013)
“ Skeptisme profesional adalah dalam Pangestika (2014) Tekanan
sikap (attitude) auditor dalam anggaran waktu adalah situasi yang
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 1099
ditunjukan untuk auditor dalam METODE PENELITIAN
melakukan efisiensi terhadap waktu
yang telah disusun atau terdapat Populasi pada penelitian ini
pembatasan waktu dan anggaran adalah seluruh auditor yang terdapat
yang sangat ketat dan kaku. di Kantor Akuntan Publik (KAP) di
Tekanan anggaran waktu yang DKI Jakarta.
dihadapi oleh professional dalam Adapun teknik pengambilan
bidang pengauditan dapat sampel yaitu convenience sampling
menimbulkan tingkat stress yang dengan jumlah 44 auditor. Metode
tinggi dan mempengaruhi sikap, niat, convenience sampling adalah unit
dan perilaku auditor (Pangestika, sampling yang ditarik mudah
2014). dihubungi, tidak menyusahkan,
mudah untuk mengukur, dan bersifat
Kerangka Pemikiran dan kooperatif (Sugiyono, 2012:54).
Hipotesis Adapun responden dalam
penelitian ini adalah senior auditor
Berikut ini kerangka pemikiran dan atau auditor yang memiliki
pengembangan hipotesis yang pengalaman lebih dari 1 tahun yang
terdapat dalam penelitian ini. bekerja pada kantor akuntan publik
H1 : Diduga pengalaman audit yang ber afiliasi dengan kantor
berpengaruh positif terhadap akuntan publik asing.
kemampuan auditor Jenis data yang digunakan
mendeteksi kecurangan. dalam penelitian ini adalah data
H2 : Diduga skeptisme profesional kuantitatif yang berupa nilai atau
berpengaruh positif terhadap skor atas jawaban yang diberikan
kemampuan auditor oleh responden terhadap pernyataan-
mendeteksi kecurangan. pernyataan yang terdapat di
H3 : Diduga red flags kuesioner.
berpengaruh positif terhadap Sumber data dalam penelitian
kemampuan auditor ini adalah sumber data primer.
mendeteksi kecurangan. Sumber data primer adalah sumber
H4 : Diduga tekanan anggaran data yang secara langsung
waktu berpengaruh nrgtif memberikan data kepada pengumpul
terhadap kemampuan auditor data (Sugiyono, 2012:139).
mendeteksi kecurangan. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data primer dilakukan
Gambar 1 dengan metode survey kuesioner.
Kerangka Model Penelitian Survey kuesioner merupakan metode
survey dengan mengunakan
Pengalaman Audit kuesioner penelitian.
Alat analisis data dalam
Skeptisme H1
penelitian ini dilakukan mengunakan
Profesional H2
software Statistical Package for the
Red Flags Kemampuan Social Sciences (SPSS) ver. 16.
H3 Auditor Dalam
Tekanan Mendeteksi
Anggaran Waktu H4 kecurangan Metode Analisis Data
a. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah
Sumber : Data Olahan, 2016. statistik yang digunakan untuk
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 1100
menganalisis data dengan cara variabel independen mempunyai
mendeskripsikan atau pengaruh terhadap variabel
menggambarkan data yang telah dependen. Pengujian hipotesis dalam
terkumpul sebagaimana adanya tanpa penelitian ini menggunakan medel
bermaksud membuat kesimpulan regresi linear berganda (multiple
yang berlaku untuk umum atau regression) dengan bantuan SPSS
generalisasi (Sugiyono, 2012:206). versi 16,0.
- Uji Analisis Regresi
b. Uji Kualitas Data Berganda
- Uji Validitas Menurut Santoso (2000:349)(
Jika korelasi antara skor dalam Afriza, 2013), analisis regresi
masing-masing butir pernyataan linier berganda atau disebut juga
dengan total skor mempunyai tingkat multiple regression analysis adalah
signifikansi < 0,05, maka butir analisis yang digunakan untuk
pernyataan tersebut dinyatakan valid mengetahui pengaruh antara dua atau
dan sebaliknya (Ghozali, 2005:49). lebih variabel independen terhadap
- Uji Reliabilitas variabel dependennya.
Suatu kuesioner dikatakan - Uji t (Hipotesis)
reliabel atau handal jika jawaban Menurut Ghozali (2005 : 84)
seseorang terhadap pernyataan pengujian ini dilakukan untuk
adalah konsisten atau stabil dari membuktikan hipotesis yang
waktu ke waktu (Ghozali, 2005:88). diajukan apakah masing-masing
variabel independen berpengaruh
c. Uji Asumsi Klasik signifikan terhadap variabel
- Uji Normalitas dependen, secara individual.
Menurut Ghozali (2005;110),
uji normalitas data untuk menguji e. Uji Koefisien Determinasi (R2)
apakah sebuah model regresi, Pengujian ini untuk mengkur
variabel dependen, dan variabel seberapa jauh kemampuan model
independen mempunyai distribusi dalam menerangkan variasi variabel
yang normal atau tidak. dependen (Ghozali: 2005).
- Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2005:91), uji Definisi Operasional dan
ini bertujuan menguji apakah model Pengukuran Variabel
regresi ditemukan adanya korelasi Adapaun definisi-definisi
antar variabel independen. operasional variabel dalam penelitian
- Uji Heteroskedastisitas ini adalah:
Menurut Ghozali (2005:105), 1. Pengalaman Audit adalah
pengalaman dalam melakukan audit
uji heteroskedastisitas bertujuan
laporan keuangan baik dari segi
untuk melihat apakah di dalam
lamanya waktu maupun banyaknya
model regresi terjadi ketidaksamaan
penugasan yang pernah ditangani.
variabel dari residual suatu
2. Skeptisme profesional adalah
pengamatan ke pengamatan yang
adalah sikap yang meliputi pikiran
lain.
yang selalu bertanya-tanya
d. Pengujian Hipotesis (questioning mind), waspada
Pengujian hipotesis digunakan (alert), terhadap kondisi dan
untuk mengetahui apakah semua keadaan yang mengindikasikan
adanya kemungkinan salah saji
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 1101
material yang disebabkan oleh Variabel skeptisme profesional
kesengajaan atau kesalahan dan menghasilkan nilai rata-rata (mean)
penilaian (assesment) bukti-bukti sebesar 56,41 dengan nilai standar
audit secara kritis. deviasi sebesar 6,807.
3. Red flags adalah suatu kondisi Variabel red flags
yang janggal atau berbeda dengan menghasilkan nilai rata-rata (mean)
keadaan normal. sebesar 20,20 nilai standar deviasi
4. Tekanan anggaran waktu adalah sebesar 2,741.
situasi yang ditunjukan untuk Variabel tekanan anggaran
auditor dalam melakukan efisiensi waktu menghasilkan nilai rata-rata
terhadap waktu yang telah disusun (mean) sebesar 26,11 dengan nilai
atau terdapat pembatasan waktu standar deviasi sebesar 5,159.
dan anggaran yang sangat ketat dan Selanjutnya, variabel
kaku. kemampuan auditor dalam
Pengalaman Audit (X1), mendeteksi kecurangan
Skeptisme Profesional (X2), Red menghasilkan nilai rata-rata (mean)
Flags(X3), Tekanan Anggaran sebesar 29,80 dengan nilai standar
Waktu(X4), dan Kemampuan deviasi sebesar 8,682.
Auditor Dalam Mendeteksi
Kecurangan (Y) diukur Hasil Uji Kualitas Data
menggunakan skala likert 5 poin Hasil uji validitas dan uji
yaitu yaitu sangat setuju (SS) diberi reliabilitas untuk variabel
skor 5, setuju (S) diberi skor 4, netral Pengalaman Audit (X1), Skeptisme
(N) diberi skor 3, tidak setuju (TS) Profesional (X2), Red Flags(X3),
diberi skor 2, dan sangat tidak setuju Tekanan Anggaran Waktu(X4), dan
(STS) diberi skor 1. Kemampuan Auditor Dalam
Mendeteksi Kecurangan (Y) sudah
HASIL PENELITIAN DAN valid dan reliable. Berarti variabel
PEMBAHASAN yang digunakan sudah dapat
Hasil Statistik Deskriftif dipercaya dan konsisten.
Hasil Uji Normalitas
Tabel 1
Analisis Statistik Deskriptif Gambar 2
Std.
Uji Normalitas
Var. N Min Max Mean Deviation

X1 44 1,0 5,0 1,30 ,795


X2 44 45,0 72,0 56,41 6,807
X3 44 15,0 25,0 20,20 2,741
X4 44 19,0 38,0 26,11 5,159
Y 44 16,0 48,0 29,80 8,682

Sumber : Data Olahan, 2016.


Sumber : Data Olahan, 2016.
Berdasarkan tabel 1, dapat
dilihat bahwa nilai rata-rata (mean) Gambar 2 di atas,
dari variabel pengalaman audit menunjukkan bahwa titik-titik
adalah 1,30 dengan nilai standar menyebar di sekitar garis diagonal
deviasi sebesar 0,795. dan mengikuti arah garis diagonal,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 1102
model regresi memenuhi asumsi ditimbulkan terbentuk secara acak,
normalitas. tidak membentuk sebuah pola
Hasil Uji Multikolinearitas tertentu serta arah penyebarannya
berada di atas maupun di bawah
Tabel 2 angka 0 pada sumbu Y. Maka, tidak
Uji Multikolinearitas terjadi gejala heteroskesdastisitas
Variabel
Kolineariti Statistik pada regresi ini, sehingga model
Nilai Nilai regresi yang dilakukan layak dipakai.
Penelitian
Tolerace VIF
Pengalaman Audit0,982 1,019
Skeptisme Hasil Uji Regresi Berganda
Profesional 0,591 1,692
Red Flags 0,647 1,545 Tabel 4
Tekanan Uji Regresi Berganda
Anggaran Waktu 0,750 1,333 Koefisien
Std
Koef
Var. t-hit Sig.
Sumber: Data Olahan 2016 B
Std.Er
Beta
ror
Kons -34,41 6,496 -5,297 0,000
Hasil regresi yang dilakukan
pada tabel 2 di atas, menunjukkan X1 2,171 0,908 0,199 2,389 0,022

bahwa nilai VIF (Variance Inflation X2 0,342 0,137 0,268 2,503 0,017

Factor) variabel pengalaman audit, X3 1,595 0,324 0,503 4,917 0,001

skeptisme profesional, red flags, X4 -0,378 0,160 -0,225 -2,363 0,023


tekanan anggaran waktu semuanya Sumber : Data Olahan, 2016
kurang dari 10. Sedangkan nilai
tolerance untuk variable pengalaman Berikut persamaan dari hasil
audit sebesar 0,982, skeptisme pengujian data menggunakan uji
profesional sebesar 0,591, red flags regresi berganda:
sebesar 0,647, dan tekanan anggaran
waktu sebesar 0,750. Hal ini dapat Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4
disimpulkan bahwa dalam model X4 + e
regresi tidak ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas Y = -34,41 + 2,171 X1 + 0,342 X2 +
(independen). 1,595 X3 - 0,378 X4 + e
Keterangan:
Hasil Uji Heteroskedastisitas Y = Kemampuan dalam auditor
Gambar 3 mendeteksi kecurangan
Uji Heteroskedastisitas Α = Konstanta
β1-5 = Koefisien regresi
X1 = Pengalaman audit
X2 = Skeptisme profesional
X3 = Red flags
X4 = Tekanan anggaran waktu
e = error terms

Berdasarkan hasil persamaan


regresi berganda di atas, dapat
Sumber : Data Olahan, 2016 disimpulkan bahwa:
1. Koefisien regresi untuk variabel
Gambar 3 menunjukkan pengalaman audit sebesar 2,171
bahwa penyebaran titik-titik yang menyatakan bahwa setiap
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 1103
peningkatan pengalaman audit 1. Jika nilai probabilitas statistik t <
sebesar 1 satuan maka akan sig 0,05 maka hipotesis diterima
menaikkan kemampuan (koefisien regresi signifikan).
mendeteksi kecurangan sebesar Sehingga Ho ditolak dan Ha
2,171 dengan asumsi variabel diterima.
lain tetap. 2. Jika nilai probabilitas statistik t >
2. Koefisien regresi untuk variabel sig 0,05 maka hipotesis ditolak
skeptisme profesional sebesar (koefisien regresi signifikan).
0,342 menyatakan bahwa setiap Sehingga Ho diterima dan Ha
peningkatan skeptisme ditolak.
profesional sebesar 1 satuan maka
akan menaikkan kemampuan Hasil dan Pembahasan Pengujian
mendeteksi kecurangan sebesar Hipotesis 1
0,342 dengan asumsi variabel Hipotesis pertama didukung
lain tetap. secara statistik yang dibuktikan
3. Koefisien regresi untuk variabel dengan nilai t-statistik signifikan
red flags sebesar 1,595 pada level alpha 5%, diketahui pada
menyatakan bahwa setiap nilai thitung sebesar 2,389 dan nilai
peningkatan red flags sebesar 1 signifikansi sebesar 0,022. Nilai sig
satuan maka akan menaikkan (0,022) < 0,05 menunjukkan bahwa
kemampuan mendeteksi pengalaman audit berpengaruh
kecurangan sebesar 1,595 dengan positif terhadap kemampuan
asumsi variabel lain tetap. mendeteksi kecurangan, maka H1
4. Koefisien regresi untuk variabel diterima dan Ho1 ditolak.
tekanan anggaran waktu sebesar Hasil penelitian ini
0,378 menyatakan bahwa setiap mengindikasikan bahwa auditor yang
peningkatan tekanan anggaran memiliki pengalaman audit tinggi
waktu sebesar 1 satuan maka akan cenderung memiliki kemampuan
menurunkan kemampuan
mendeteksi kecurangan yang tinggi
mendeteksi kecurangan sebesar
pula dan sebaliknya jika seorang
0,378 dengan asumsi variabel lain
auditor yang memiliki pengalaman
tetap.
audit yang rendah akan cenderung
kurang baik dalam mendeteksi
Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
kecurangan.
Tabel 5
Uji t Hasil dan Pembahasan Pengujian
Hipotesis 2
Var. t-hit Sig.
Hipotesis kedua didukung
Pengalaman audit 2,389 0,022 secara statistik yang dibuktikan
Skeptisme profesional 2,503 0,017 dengan nilai t-statistik signifikan
Red flags 4,917 0,001 pada level alpha 5%, diketahui pada
Tekanan anggaran
-2,363 0,023
nilai thitung sebesar 2,503 dan nilai
waktu
signifikansi sebesar 0,017. Nilai sig
Sumber : Data Olahan, 2016. (0,017) < 0,05 menunjukkan bahwa
Nilai ttabel pada penelitian ini skeptisme profesional berpengaruh
adalah 2,023. Uji t dalam penelitian positif terhadap kemampuan
ini menggunakan kriteria sebagai mendeteksi kecurangan, maka H2
berikut: diterima dan Ho2 ditolak.

JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 1104


Hasil penelitian ini seorang auditor yang memiliki
mengindikasikan bahwa auditor yang tekanan anggaran waktu akan kurang
memiliki skeptisme profesional dapat mendeteksi adanya kecurangan
tinggi akan lebih dapat mendeteksi dan sebaliknya jika seorang auditor
kecurangan dan sebaliknya jika tidak memiliki tekanan anggaran
seorang auditor yang memiliki waktu, maka auditor akan lebih dapat
skeptisme profesional yang rendah mendeteksi adanya kecurangan.
akan kurang dapat mendeteksi
kecurangan. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Tabel 6
Hasil dan Pembahasan Pengujian Uji Koefisien Determinasi
Hipotesis 3 Adjusted
Std.Error
R R2 of The
Hipotesis ketiga didukung R2
Estimate
secara statistik yang dibuktikan
0,857 0,735 0,708 4,691
dengan nilai t-statistik signifikan
Sumber : Data Olahan, 2016.
pada level alpha 5%, diketahui pada
nilai thitung sebesar 4,917 dan nilai
Berdasarkan tabel 6 di atas,
signifikansi sebesar 0,001. Nilai sig
diperoleh nilai r sebesar 0,857 dan
(0,001) < 0,05 menunjukkan bahwa
Adjusted R Square (R2) sebesar 0.708
red flags berpengaruh positif
atau 70,8%. Koefisen determinasi
terhadap kemampuan mendeteksi
atau Adjusted R Square (R2) ) sebesar
kecurangan, maka H3 diterima dan
0.708 atau 70,8% memiliki
Ho3 ditolak.
pengertian bahwa 70,8% kemampuan
Hasil penelitian ini mengindikasikan
auditor mendeteksi kecurangan dapat
bahwa seorang auditor yang
dijelaskan oleh variable pengalaman
memiliki pengetahuan tentang red
audit, skeptisme profesional, red
flags yang baik akan lebih peka
flags, dan tekanan anggaran waktu
dalam hal mendeteksi adanya
Sedangkan 29,2% dijelaskan
kecurangan dibandingkan auditor
oleh variabel lainnya. Dari
yang kurang memiliki pengetahuan
persentase tersebut dapat
tentang red flags.
disimpulkan bahwa terdapat faktor
Hasil dan Pembahasan Pengujian individual lain sebesar 29,2% yang
Hipotesis 4 dapat dijelaskan oleh variabel lain
Hipotesis keempat didukung yang berpengaruh terhadap
secara statistik yang dibuktikan pertimbangan materialitas.
dengan nilai t-statistik signifikan
pada level alpha 5%, diketahui pada SIMPULAN DAN SARAN
nilai thitung sebesar -2,363 dan nilai Simpulan
signifikansi sebesar 0,023. Nilai sig Simpulan yang dapat diambil
(0,023) < 0,05 menunjukkan bahwa dari penelitian ini adalah sebgai
independensi berpengaruh negatif berikut :
terhadap kemampuan mendeteksi 1) Berdasarkan hasil uji regresi
kecurangan, maka H4 diterima dan berganda, pengalaman audit
Ho4 ditolak. berpengaruh positif terhadap
Hasil penelitian ini kemampuan auditor dalam
mengindikasikan bahwa bahwa mendeteksi kecurangan.
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 1105
2) Berdasarkan hasil uji regresi Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan
berganda, skeptisme profesional Mark S. Beasley, 2008.
berpengaruh positif terhadap Auditing dan Jasa Assurance
kemampuan auditor dalam Pendekatan Terintegrasi Jilid
mendeteksi kecurangan. 1, Edisi 12, Penerbit Erlangga,
3) Berdasarkan hasil uji regresi Jakarta.
berganda, red flags berpengaruh
positif terhadap kemampuan Adyani, Nyoman, 2014. Pengaruh
auditor mendeteksi kecurangan. Skepstisme Profesional
4) Berdasarkan hasil uji regresi Auditor, Independensi, dan
berganda, tekanan anggaran Pengalaman auditor dalam
waktu berpengaruh negatif mendeteksi kecurangan dan
terhadap kemapuan auditor
kekeliruan laporan keuangan. .
mendeteksi kecurangan.
Jurnal Akuntansi. Vol .2 No.1
Saran
Saran yang dapat diajukan Aulia, Muhammad Yusuf, 2013.
penulis dalam penelitian ini adalah : Pengaruh Pengalaman,
1) Menambah jumlah responden Independensi, dan Skeptisme
yang diteliti dan memperluas Profesional terhadap
ruang lingkup penelitian
Kemampuan Auditor Dalam
sehingga diharapkan tingkat
generalisasi dari analisis lebih Mendteksi Kecurangan: Studi
akurat. Empiris Pada Auditor di DKI
2) Bagi penelitian selanjutnya Jakarta, Skripsi, UIN Syarif
diharapkan dapat menambah Hidayatullah, Jakarta.
variabel-variabel lainnya yang
memiliki kemungkinan DiNapoli, Thomas P. 2008. Red
berpengaruh terhadap
kemampuan auditor dalam Flags for Fraud. State of New
mendeteksi kecurangan. York Office of the State
Comptroller.
DAFTAR PUSTAKA
Florensia, 2012. Pengaruh Tekanan
Amrizal, 2004, Pencegahan dan
Anggaran Waktu Dan Sikap
Pendeteksian Kecurangan oleh
Internal Auditor, Journal AMZ. Skeptisme Profesional Auditor
Dalam Keberhasilan
Arrazaq, Mahadi, 2015. Pengaruh Mendeteksi Kecurangan. Jurnal
Pengalaman Audit, Red flags, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Skeptisme Profesional, Universitas Kristen Satya
Independensi, Kompetensi,
Wacana Salatiga.
Profesionalisme terhadap
Kemampuan Auditor
Mendeteksi Kecurangan, Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi
Skripsi, Universitas Riau, Analisis Multivarate dengan
Pekanbaru. Program SPSS. Badan Penerbit

JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 1106


Universitas Diponegoro: Pangestika, Widya. 2015. Pengaruh
Semarang. keahlian profesional,
independensi, dan tekanan
Merdian, Alif. 2014. Pengaruh anggaran waktu terhadap
skeptisme profesional dan pendeteksian kecurangan. Jom
pengalaman audit terhadap FEKON Vol. 2 No. 1.
kemampuan auditor dalam
pendeteksian kecurangan. Jom Ramaraya, Tri Koroy. 2008.
FEKON Vol. 2 No. 1. Pendeteksian kecurangan oleh
auditor eksternal. Jurnal
Nasution, Hafifah dan Fitriany. 2012. Akuntansi dan Keuangan, Vol.
Pengaruh Beban Kerja, 10, No. 1, 22-33
Pengalaman Audit dan Tipe
Kepribadian Terhadap Suraida, Ida. 2005. Pengaruh Etika,
Skeptisme Profesional Dan Kompetensi, Pengalaman Audit
Kemampuan Auditor dalam dan Risiko Audit Terhadap
Mendeteksi Kecurangan. Jurnal Skeptisisme Profesional
dan Prosiding SNA, Vol 15. Auditor dan Ketepatan
Pemberian Opini Akuntan
Noviyanti, Suzy. 2008. Skeptisme Publik. Sosiohumaniora, Vol.7,
Profesional Auditor dalam No.3, 186-202.
Mendeteksi Kecurangan. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Supriyanto. 2014. Pengaruh
Indonesia, Vol.5, No.1, 102- pengalaman kerja, skeptisme
125. profesional, beban kerja, dan
tipe kepribadian terhadap
Prasetyo, Sandi. 2015. Pengaruh red kemampuan auditor dalam
flags, skeptismee profesional mendeteksi kecurangan.
independensi, kompetensi, Naskah publikasi. Universitas
profesionalisme terhadap Muhammadyah. Surakarta.
kemampuan auditor
mendeteksi kecurangan.. Jom Sososutikno, Christina. 2003.
FEKON Vol. 2 No. 1Februari Hubungan tekanan anggaran
2015. waktu dengan prilaku
disfungsional serta
Prasita, Andini dan Adi. 2007. pengaruhnya terhadap kualitas
Pengaruh Kompleksitas Tugas audit. Jurnal dan Prosiding
dan Tekanan Anggaran Waktu SNA, Vol. 6.
terhadap Kualitas Audit. Jurnal
ekonomi dan bisnis. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Bisnis. Penerbit Alfabeta.
Bandung.
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 1107

Anda mungkin juga menyukai