Anda di halaman 1dari 6

Klasifikasi Imunoglobulin

KlasiIikasi imunoglobulin berdasarkan kelas rantai H. Tiap kelas mempunyai berat


molekul, masa paruh, dan aktivitas biologik yang berbeda. Perbedaan antar subkelas lebih sedikit
dari pada perbedaan antar kelas.
1. Imunoglobulin G
IgG mempunyai struktur dasar imunoglobulin yang terdiri dari 2 rantai berat H dan 2 rantai
ringan L. IgG manusia mempunyai koeIisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul sekitar
150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75 dari seluruh jumlah imunoglobulin.
Imunoglobulin G terdiri dari 4 subkelas, masing-masing mempunyai perbedaan yang tidak
banyak, dengan perbandingan jumlahnya sebagai berikut: IgG1 40-70, IgG2 4-20, IgG3 4-
8, dan IgG4 2-6. Masa paruh IgG adalah 3 minggu, kecuali subkelas IgG3 yang hanya
mempunyai masa paruh l minggu. Kemampuan mengikat komplemen setiap subkelas IgG juga
tidak sama, seperti IgG3 ~ IgGl ~ IgG2 ~ IgG4. Sedangkan IgG4 tidak dapat mengikat
komplemen dari jalur klasik (ikatan C1q) tetapi melalui jalur alternatiI. Lokasi ikatan C1q pada
molekul IgG adalah pada domain CH2.
Sel makroIag mempunyai reseptor untuk IgG1 dan IgG3 pada Iragmen Fc. Ikatan antibodi
dan makroIag secara pasiI akan memungkinkan makroIag memIagosit antigen yang telah
dibungkus antibodi (opsonisasi). Ikatan ini terjadi pada subkelas IgG1 dan IgG3 pada lokasi
domain CH3.
Bagian Fc dari IgG mempunyai bermacam proses biologik dimulai dengan kompleks imun
yang hasil akhirnya pemusnahan antigen asing. Kompleks imun yang terdiri dari ikatan sel dan
antibodi dengan reseptor Fc pada sel killer memulai respons sitolitik (antibody dependent cell-
mediated cytotoxicity ADCC) yang ditujukan pada antibodi yang diliputi sel. Kompleks imun
yang berinteraksi dengan sel limIosit pada reseptor Fc pada trombosit akan menyebabkan reaksi
dan agregasi trombosit. Reseptor Fc memegang peranan pada transport IgG melalui sel plasenta
dari ibu ke sirkulasi janin.
. Imunoglobulin M
Imunoglobulin M merupakan 10 dari seluruh jumlah imunoglobulin, dengan koeIisien
sedimen 19 S dan berat molekul 850.000-l.000.000. Molekul ini mempunyai 12 dari beratnya
adalah karbohidrat. Antibodi IgM adalah antibodi yang pertama kali timbul pada respon imun
terhadap antigen dan antibodi yang utama pada golongan darah secara alami. Gabungan antigen
dengan satu molekul IgM cukup untuk memulai reaksi kaskade komplemen.
IgM terdiri dari pentamer unit monomerik dengan rantai dan C
H
. Molekul monomer
dihubungkan satu dengan lainnya dengan ikatan disulIida pada domain CH4 menyerupai gelang
dan tiap monomer dihubungkan satu dengan lain pada ujung permulaan dan akhirnya oleh
protein J yang berIungsi sebagai kunci.
. Imunoglobulin A (IgA)
Adalah Imunoglobulin utama dalam sekresi selektiI, misalnya pada susu, air liur, air
mata dan dalam sekresi pernapasan, saluran genital serta saluran pencernaan atau usus (orpo
Antibodies). Imunoglobulin ini melindungi selaput mukosa dari serangan bakteri dan virus.
Ditemukan pula sinergisme antara IgA dengan lisozim dan komplemen untuk mematikan kuman
koliIorm. Juga kemampuan IgA melekat pada sel polimorI dan kemudian melancarkan reaksi
komplemen melalui jalan metabolisme alternatiI.
Tiap molekul IgA sekretorik berbobot molekul 400.000 terdiri atas dua unit polipeptida
dan satu molekul rantai-J serta komponen sekretorik. Sekurang-kurangnya dalam serum terdapat
dua subkelas IgA1 dan IgA2. Terdapat dalam serum terutama sebagai monomer 7S tetapi
cenderung membentuk polimer dengan perantaraan polipeptida yang disintesis oleh sel epitel
untuk memungkinkan IgA melewati permukaan epitel, disebut rantai-J. Pada sekresi ini IgA
ditemukan dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat kombinasi dengan suatu
protein khusus, disebut Secretory omponent yang disintesa oleh sel epitel lokal dan juga
diproduksi secara lokal oleh sel plasma.
. Imunoglobulin D
Konsentrasi IgD dalam serum sangat sedikit (0,03 mg/ml), sangat labil terhadap
pemanasan dan sensitiI terhadap proteolisis. Berat molekulnya adalah 180.000. Rantai o
mempunyai berat molekul 60.000 70.000 dan l2 terdiri dari karbohidrat. Fungsi utama IgD
belum diketahui tetapi merupakan imunoglobulin permukaan sel limIosit B bersama IgM dan
diduga berperan dalam diIerensiasi sel ini.
5. ImunoglobulinE (IgE)
Didalam serum ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah. IgE apabila disuntikkan ke
dalam kulit akan terikat pada ast ells dan BasoIil. Kontak dengan antigen akan menyebabkan
degranulasi dari ast ells dengan pengeluaran zat amin yang vasoaktiI. IgE yang terikat ini
berlaku sebagai reseptor yang merangsang produksinya dan kompleks antigen-antibodi yang
dihasilkan memicu respon alergi Anafilaktik melalui pelepasan zat perantara.
Pada orang dengan hipersensitivitas alergi berperantara antibodi, konsentrasi IgE akan
meningkat dan dapat muncul pada sekresi luar. IgE serum secara khas juga meningkat selama
inIeksi parasit cacing.

Antigen Binding Sites Dari Imunoglobulin
ungsi Dan Sifat Antibodi
1. Imunoglobulin G ( Ig G) disebut juga rantai (gamma)
Tiap molekul IgG terdiri atas dua rantai L dan dua rantai H yang dihubungkan oleh ikatan
disulIida (rumus molekul H
2
L
2
). Oleh karena itu imunoglobulin ini mempunyai dua tempat
pengikatan antigen yang identik, meka disebut divalen. IgG merupakan antibodi dominan pada
respon sekunder dan menyusun pertahanan yang penting melawan bakteti dan virus. Ini
merupakan satu-satunya antibodi yang mampu melintasi plasenta,oleh karena itu merupakan
imunoglobulin yang paling banyak ditemukan pada bayi yang baru lahir.
Immunoglobulin ini yang paling banyak di dalam tubuh, dihasilkan dalam jumlah besar ketika
tubuh terpajan ulang ke antigen yang sama. Ia memberikan proteksi utama pada bayi terhadap
inIeksi selama beberapa minggu setelah lahir karena IgG mampu menembus jaringan plasenta.
IgG yang dikeluarkan melalui cairan kolostrum dapat menembus mukosa usus bayi dan
menambah daya kekebalan. IgG lebih mudah menyebar ke dalam celah-celah ekstravaskuler dan
mempunyai peranan utama menetralisis toksin kuman dan melekat pada kuman sebagai
persiapan Iagosistosis serta memicu kerja system komplemen. Dikenal 4 subklas yang disebut
IgG1, IgG2, IgG3 dan IgG4. Perbedaannya terletak pada rantai berat (H) yang disebut 1, 2, 3 dan
4.
2. Imunoglobulin A ( Ig A) disebut juga rantai u (alpha).
Merupakan imunoglobulin utama pada hasil sekresi misalnya susu, saliva dan air mata serta
sekresi traktus respiratorius, intestinal dan genital. Imunoglobulin ini melindungi membran
mukosa dari serangan bakteri dan virus. Tiap molekul IgA terdiri atas dua unit H
2
L
2
dan satu
molekul terdidi atas rantai J dan komponen sekresi, molekul yang disebut terakhir merupakan
protein yang diturunkan dari celah reseptor poli-Ig. Reseptor ini mengikat dimer IgA dan
mempermudah transpornya melintasi epitel mukosa. Beberapa bakteri (misalnya neisseria) dapat
merusak IgA1 dengan cara menghasilkan protase sehingga menghalangi imunitas yang
diperantarai antibodi pada permukaan mukosa
IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat
kombinasi dengan suatu zat protein khusus, disebut secretory component, oleh sel-sel dalam
membrane mukosa. Imunoglobin yang dikeluarkan secara selektiI di dalam sekresi air ludah,
keringat, air mata, lendir hidung, kolostrum, sekresi saluran pernapasan dan sekresi saluran
pencernaan. IgA yang keluar dengan sekret juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma.
Kehadirannya dalam kolostrum (air susu pertama keluar pada mamalia yang menyusui)
membantu melindungi bayi dari inIeksi gastrointestinal. Fungsi utama IgA adalah untuk
mencegah perlautan virus dan bakteri ke permukaan epitel. Fungsi IgA setelah bergabung
dengan antigen pada mikroorganisme mungkin dalam pencegahan melekatnya mikroorganisme
pada sel mukosa.
3. Imunoglobulin M ( Ig M) disebut juga rantai (mu)
IgM adalah antibodi pertama yang bersirkulasi sebagai respons terhadap pemaparan awal ke
suatu antigen. Konsentrasinya dalam darah menurun secara cepat. Hal ini secara diagnostik
bermanIaat karena kehadiran IgM umumnya mengindikasikan adanya inIeksi baru oleh pathogen
yang menyebabkan pembentukannya. IgM terdiri dari lima monomer yang tersusun dalam
struktur pentamer. IgM berIungsi sebagai reseptor permukaan sel B untuk tempat antigen
melekat dan disekresikan dalam tahap-tahap awal respons sel plasma. IgM sangat eIisien untuk
reaksi aglutinasi dan reaksi sitolitik, dan karena timbulnya cepat setelah inIeksi dan tetap tinggal
dalam darah maka IgM merupakan daya tahan tubuh penting pada bakterimia.
Ini merupakan imunoglobulin yang eIisien dalam proses aglutinasi Iiksasikomplemen dan reaksi
antigen-antibodi lainnya serta penting juga dalam menjadi pertahanan dalam melawan bakteri
dan virus. Karena interaksi imunoglobulin ini dengan antigen dapat melibatkan semua tempat
pengikatan antigen tersebut, maka imunonoglobulin ini mempunyai tingkat aIinitas yang paling
tinggi dibandingkan dengan semua imunoglobulin lainnya.
4. Imunoglobulin D ( Ig D) disebut juga rantai o (delta)
Imunoglobulin ini tidak mengaktiIkan system komplemen dan tidak dapat menembus plasenta.
IgD terutama ditemukan pada permukaan sel B, yang kemungkinan berIungsi sebagai suatu
reseptor antigen yang diperlukan untuk memulai diIerensiasi sel-sel B menjadi plasma dan sel B
memori. Ini juga terjadi pada beberapa sel leukemia limIatik. Di dalam serum immunoglobulin
ini hanya terdapat dalam jumlah sedikit.
5. Imunoglobulin E ( Ig E) disebut juga rantai c (epsilon)
Dihasilkan pada saat respon alergi seperti asma dan biduran. Peranan IgE belum terlalu jelas. Di
dalam serum, konsentrasinya sangat rendah, tetapi kadarnya akan naik jika terkena inIeksi parasit
tertentu, terutama yang disebabkan oleh cacing. IgE berukuran sedikit lebih besar dibandingkan
dengan molekul IgG dan hanya mewakili sebagian kecil dari total antibodi dalam darah. Daerah
ekor berikatan dengan reseptor pada sel mast dan basoIil dan, ketika dipicu oleh antigen,
menyebabkan sel-sel itu membebaskan histamine dan zat kimia lain yang menyebabkan reaksi
alergi.
Regio Fc dari IgE terikat pada reseptor pada permukaan sel mast dan basoIil. IgE yang terikat ini
bertindak sebagai reseptor antigen yang menstimulasi produksinya sehingga terbentuk kompleks
antigen-antibodi yang memicu terjadinya respon alergi tipe cepat (anaIilaksis) melalui pelepasan
mediator. Pada orang dengan hipersensivitas alergi yang diperantarai antibodi tersebut, IgE
meningkat dengan cepat dan IgE dapat terdapat pada sekresi eksternal. IgE serum juga
meningkat secara tipikal selama inIeksi cacing.
Struktur dan Iungsi IgG dapat dipecah oleh enzim pepsin dan papain menjadi beberapa
Iragmen yang mempunyai siIat biologi yang khas. Perlakuan dengan pepsin dapat memisahkan
Fab2 dari daerah persambungan hinge (engsel). Karena Fab2 adalah merupakan molekul bivalen
sehingga ia dapat mempresipitasi antigen. Enzim papain dapat memutus daerah hinge diantara
CH1 dan CH2 untuk membentuk dua Iragmen yang identik dan dapat bertahan dengan reaksi
antigen-antibodi dan juga satu non-antigen-antibodi Iragmen yaitu daerah Iragmen kristalisabel
(Fc). Bagian Fc ini adalah glikosilat yang mempunyai banyak Iungsi eIektor (yaitu: binding
komplemen, binding dengan sel reseptor pada makroIag dan monosit dan sebagainya) dan dapat
digunakan untuk membedakan satu klas antibodi dengan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai