Share Paparan Ibu Deputi Diskusi KTNA, 9 Juni 2020
Share Paparan Ibu Deputi Diskusi KTNA, 9 Juni 2020
• Ekonomi tumbuh 2.97% di TW-I 2020 dengan inflasi volatile food (VF) mencapai 5.04% yoy di bulan April 2020
• Pada April 2020, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menurun menjadi 84,8 dan penjualan ritel kontraksi -5,4 %yoy pada Maret 2020
• PMI Manufaktur pada April 2020 kontraksi ke level 27,5 lebih rendah daripada bulan sebelumnya 45,3
• Survey Kegiatan Dunia Usaha pada Q1-2020 menurun (SBT = -5,56%)
• Cadangan devisa pada April meningkat menjadi $127,9 Miliar
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tingkat Inflasi (%YoY) Pertumbuhan Indeks Penjualan Ritel (%YoY) dan
5,17 5,02 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)
5,4 4,88 5,03 5,07
5,01 Umum
4,9 Inti
15,00
113,8150
4,4 10,00
3,9 Administrated Price 100
8 5,00
3,4 2,97 5.04 0,00 84,8 50
2,9 -5,00
2.85 -5,4
-10,00 0
2.67
-0.09
Sept
Sept
Sept
Mar
Juli
Mar
Juli
Mar
Jan
Mei
Jan
Mei
Jan
Mei
Jan
Nov
Nov
Jul
Mar
Nov
-2 Penjualan Ritel (%YoY) IKK-label kanan
2017 2018 2019 2020
Q1-2015
Q2-2015
Q3-2015
Q4-2015
Q1-2016
Q2-2016
Q3-2016
Q4-2016
Q1-2017
Q2-2017
Q3-2017
Q4-2017
Q1-2018
Q2-2018
Q3-2018
Q4-2018
Q1-2019
Q2-2019
Q3-2019
Q4-2019
Q1-2020
Jul-17
Jun-15
Apr-16
May-18
Nov-15
Sep-16
Feb-17
Dec-17
Mar-19
Aug-19
Jan-15
Jan-20
Oct-18
Sumber: BPS, BI, CEIC
3
Perkembangan Inflasi Pangan 2015-2020 (Jan-Mei)
4
Arah Kebijakan Penyediaan Pangan 2020
Presiden Jokowi, saat membuka Musrenbangnas 2020, menekankan pentingnya menjaga ketahanan pangan mulai
dari produksi hingga distribusi untuk menghadapi ancaman krisis pangan.
KETAHANAN PANGAN
Sejumlah program telah dirumuskan oleh pemerintah sebagai strategi untuk menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus
untuk mendorong produksi pertanian berkelanjutan.
6
OVERVIEW
KEBIJAKAN PUPUK BERSUBSIDI
TUJUAN SUBSIDI PUPUK
•Pasal 1 ayat 1 : “ Perlindungan Petani adalah segala upaya untuk membantu Petani dalam
menghadapi permasalahan kesulitan memperoleh prasarana dan sarana produksi,
kepastian usaha, risiko harga, kegagalan panen, praktik ekonomi biaya tinggi, dan
perubahan iklim”
•Pasal 7 ayat (2) : “Strategi Perlindungan Petani dilakukan melalui: a. prasarana dan sarana
produksi Pertanian; b. kepastian usaha; c. harga Komoditas Pertanian; d. penghapusan
praktik ekonomi biaya tinggi; e. ganti rugi gagal panen akibat kejadian luar biasa; f. sistem
peringatan dini dan penanganan dampak perubahan iklim; dan g. Asuransi Pertanian.
•Pasal 21 ayat (1) : “Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
dapat memberikan subsidi benih atau bibit tanaman, bibit atau bakalan ternak, pupuk,
dan/atau alat dan mesin Pertanian sesuai dengan kebutuhan”.
PMK No. 68 Tahun 2016 ttg Tata Cara Penyediaan, Pencairan dan
Pertanggungjawaban Dana Subsidi Pupuk
•Pasal 1 ayat (1) : “Subsidi Pupuk adalah subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada
kelompok tani untuk memperoleh pupuk dalam rangka mendukung ketahanan pangan
yang besarannya dihitung berdasarkan selisih antara harga pokok penjualan dengan harga
eceran tertinggi”.
SIAPA YANG BERHAK MENERIMA PUPUK BERSUBSIDI
ST.2013
GOL. LUAS LAHAN (m2)
RTUP (Juta) (%)
< 1000 4.34 16.60
Sub Sektor Tanaman Sub Sektor Sub Sektor 1000-1999 3.55 13.58
Pangan Perkebunan Hortikultura
2000-4999 6.73 25.76
5000-9999 4.55 17.43
10000-19999 3.73 14.26
20000-29000 1.62 6.21
Sub Sektor Sub Sektor Perikanan Darat
Peternakan ≥ 30000 1.61 6.16
▪ Luasan per anggota kelompok tani maksimal 2 Ha Per Musim JUMLAH 26.14 100.00
Tanam
▪ Luasan per anggota kelompok tambak maksimal 1 Ha Per Musim
▪ Peruntukan tersebut termasuk pada pemanfaatan lahan
perhutani dan kehutanan lainnya untuk komoditi Tanaman
Pangan dan Hortikultura. RTUP (Rumah Tangga Usaha Pertanian) :
• Sebagian besar RTUP menguasai lahan
Syarat yang harus dipenuhi:
sempit (< 0.5 Ha), yaitu 56.0%, RUTP < 1,0
1. Tergabung dalam Kelompok Tani
2. Mempunyai KTP/NIK Ha 73.4%, RUTP < 2 ha 87.6%
3. Mengusahakan lahan untuk bertani setiap musim tanam
seperti ketentuan diatas
4. Terdaftar dalam database sistem eRDKK
KOORDINASI ANTAR KEMENTERIAN/LEMBAGA
STAKEHOLDERS
Telah ditetapkan Keputusan
Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian No. 305 Tahun
2019 tentang Kelompok Kerja
Kebijakan Pupuk Bersubsidi
tanggal 30 September 2019
30,00
25,00
Usulan
Alokasi 2019 Alokasi 2020 Usulan
Tambahan
Jenis Pupuk (Permentan (Permentan Alokasi Tahun
Alokasi Pupuk
47/2019) (Ton) 10/2020) (Ton) 2021 (Ton)
Bersubsidi (Ton)
Urea 3.825.000 3.274.303 701.011 3.975.314
SP-36 779.000 500.000 329.913 829.913
ZA 996.000 750.000 230.185 980.185
NPK Triple 15 2.326.000 2.688.000 - 2.688.000
NPK Khusus - 17.000 - 17.000
Organik 948.000 720.000 - 720.000
Total 8.874.000 7.949.303 1.261.109 9.210.412
▪ Anggaran Pemerintah untuk subsidi pupuk tahun 2020 mengalami penurunan sehingga terjadi
penurunan alokasi sebesar 924.697 ton yaitu dari total alokasi tahun 2019 sebesar 8.874.000 ton
menjadi 7.949.303 ton di tahun 2020. Beberapa daerah telah mengajukan penambahan kuota
volume pupuk bersubsidi di tahun 2020.
▪ Menteri Pertanian mengirimkan surat Nomor: 40/SR.303/M/2/2020 tanggal 24 Februari 2020 kepada
Menteri Keuangan tentang Tambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2020, sebesar 1,261 juta ton
untuk memenuhi kebutuhan komoditas pertanian dan tambak/perikanan darat.
USULAN KENAIKAN HET PUPUK BERSUBSIDI
▪ Anggaran pemerintah untuk subsidi pupuk cenderung menurun dari tahun ke tahun.
▪ Sejak tahun 2012 – saat ini (± 8 tahun), Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi tidak mengalami
perubahan.
▪ Dalam upaya mencukupi kebutuhan pupuk bersubsidi, terdapat usulan menaikkan HET pupuk bersubsidi
sehingga diharapkan volume alokasinya dapat meningkat. Petani melalui KTNA mengirinkan surat kepada
Menteri Keuangan, salah satunya bersedia jika ada peningkatan HET sebesar Rp300-500/kg untuk semua
jenis pupuk namun alokasinya ditambah sesuai kebutuhan.
14
LANGKAH TINDAK LANJUT
1. Menteri Pertanian telah mendapat respon dari Menteri Keuangan terkait surat Nomor:
40/SR.303/M/2/2020 tanggal 24 Februari 2020 tentang Tambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi
Tahun 2020 antara lain, tidak memungkinkan untuk memberikan tambahan anggaran untuk
tambahan alokasi pupuk bersubsidi karena anggaran pemerintah diprioritaskan untuk
penanganan covid-19, sehingga Kementan didorong untuk:
▪ Agar berkoordinasi dengan Kementeran ESDM dan KL Terkait dalam penetapan harga
gas bumi yang merupakan komponen utama produksi pupuk bersubsidi;
▪ Agar mendorong kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi;
▪ Agar meninjau ulang pembentukan Harga Pokok Produksi (HPP) Pupuk Bersubsidi karena
banyaknya komponen yang pada dasarnya bisa dirasionalisasi untuk efisiensi biaya
produksi;
▪ Mempercepat penggunaan Kartu Tani.
2. Rapat POKJA Kebijakan Pupuk Bersubsidi 4 Juni 2020, akan dibahas lebih lanjut terkait hal
tersebut di atas dan tambahan informasi bahwa subsidi pupuk tahun 2021 akan turun di
kisaran Rp24 Triliun.
Hal-hal yang Perlu 1. Besaran Kenaikan HET (Rp/Kg), untuk seluruh jenis pupuk/ jenis tertentu
Diperhatikan dalam 2. Tambahan Volume Alokasi (Kg)
Penetapan 3. Wilayah dan petani yang akan ditambah alokasinya (Sinkronisasi dengan
eRDKK)
Kenaikan HET Pupuk 4. Penurunan anggaran subsidi pupuk di tahun 2021
Bersubsidi 5. Kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2021 15
PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI MELALUI KARTU TANI
ARAHAN PRESIDEN
Penyaluran Pupuk Bersubsidi
➢Sistem penyaluran dan
Harus Memenuhi 6 Tepat pengadaan pupuk agar
disiapkan sampai ke tingkat
petani
(Sidang Kabinet, April 2015)
TEPAT TEPAT
HARGA JENIS ➢Uji coba Kartu Petani (Kartu
Tani) agar diperluas
TEPAT TEPAT (Sidang Kabinet, Januari 2016)
WAKTU MUTU
Keterangan
: : BNI
: BRI
: Mandiri
: Campuran (BNI,BRI dan Mandiri dalam satu Provinsi)
1
Sumber : Kementan, Himbara, 2019
KARTU TANI
MANFAAT
Petani
➢ Kepastian ketersediaan saprotan bersubsidi/non subsidi;
➢ Kemudahan penjualan hasil panen oleh off taker (tanpa melalui
perantara);
➢ Kemudahan akses pembiayaan perbankan (KUR);
➢ Selain untuk penebusan pupuk bersubsidi juga berfungsi seperti
❑ Kartu Tani adalah Kartu yang ATM (untuk transaksi tarik tunai, pembayaran, dan transfer);
dikeluarkan oleh Perbankan ➢ Menumbuhkan kebiasaan menabung (tidak konsumtif);
kepada Petani untuk digunakan ➢ Kemudahan mendapatkan subsidi ataupun bansos.
dalam transaksi penebusan
pupuk bersubsidi melalui mesin Pemerintah
➢ Database petani (jumlah, umur, lokasi, jenis tanaman, luas lahan,
Electronic Data Capture di
dan kebutuhan pupuk) yang tersaji lebih akurat dan terintegrasi;
pengecer resmi. ➢ Mengetahui informasi luas lahan pertanian per komoditas per
❑ Kartu Tani merupakan identitas wilayah;
bagi petani yang dapat ➢ Menyalurkan subsidi dan bantuan sosial lainnya lebih tepat
digunakan sebagai Alat Bantu sasaran.
Distribusi Pupuk Bersubsidi dan
Dashboard Pupuk. Pihak Ketiga
❑ Ke depan dapat digunakan ➢ Informasi perkiraan jadwal panen (per komoditas dan sebaran
wilayah);
oleh Pemerintah melalui
➢ Penyediaan anggaran untuk serapan hasil panen;
perbankan sebagai sarana
➢ Informasi untuk penyediaan gudang dan penanganan pasca
transaksi, penyaluran kredit, panen;
penyaluran bantuan, asuransi ➢ Informasi kebutuhan pupuk beserta sebaran wilayahnya;
dll. ➢ Mempermudah manajemen stok dan perkiraan produksi pupuk.
PENETAPAN TARGET PERCEPATAN PROGRAM KARTU TANI
❑ Mengingat sudah banyaknya kartu tani yang sudah terdistribusi (lebih dari 6,32 juta kartu) namun
penggunaan kartu tani dalam transaksi tebus pupuk masih minim (579 ribu kartu), untuk mendorong
percepatan Implementasi Kartu Tani, sudah dibuat surat dari Menko Perekonomian kepada Menteri
Dalam Negeri, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, dan Menteri BUMN agar menerbitkan Surat
Edaran terkait Percepatan Program Kartu Tani - TAN.04.02/301/M.EKON/11/2019 tanggal 22
November.
❑ Surat Edaran Percepatan Implementasi Program Kartu Tani dengan rincian sebagai berikut:
1. Menteri Dalam Negeri agar menerbitkan surat edaran kepada Gubernur seluruh Indonesia –
Sudah ditindaklanjuti dengan menerbitkan SE No: 520/14291/SJ
2. Menteri Pertanian agar menerbitkan surat edaran kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi
seluruh Indonesia - Sudah ditindaklanjuti dengan menerbitkan SE No: 141/RC.210/M/12/2019
3. Menteri Perdagangan agar menerbitkan surat edaran kepada Kepala Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi seluruh Indonesia - Sudah ditindaklanjuti dengan menerbitkan SE Dirjen
PDN No: 45/PDN/SD/2/2020
4. Menteri BUMN agar menerbitkan surat edaran kepada PT. Pupuk Indonesia (Persero) dan
HIMBARA.
❑ Tindak Lanjut:
1. Evaluasi Keberhasilan Surat Edaran yang telah diterbitkan terhadap realisasi penebusan pupuk
bersubsidi melalui kartu tani
2. Evaluasi Pembangunan Dashboard bersama Himbara dan pembangunan infrastruktur lainnya
seperti sinyal. 19
TERIMA KASIH