Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Medika Veterinaria Feb 2017 11 (1):10-14

I-SSN : 0853-1943; E-ISSN : 2503-1600 DOI: https://doi.org/10.21157/j.med.vet..v11i1.4065

GLUCOSE LEVELS OF Canis familiaris URINE


IN LAMPOSI TIGO NAGORI PAYAKUMBUH
USING SEMIQUANTITATIVE STRIPTEST

Fhatania Amalia1, Roslizawaty2, Rusli2, Arman Sayuti2, M.Hasan2, Amiruddin2,Zuraida2


1
Program Studi Pendidikan Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
2
Laboratorium Klinik Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
E-mail: fhatania_amalia@yahoo.com.

ABSTRACT

The aim of this study was to detect the glucose in urine of Canis familiaris as a medical record and a
supporting early diagnostic. Urine of thirty local dogs collected from Lamposi Tigo Nagori, Sumatera Barat.
Before feeding, urine was collected individually in the morning two times. This study was doing on January
2016. The strip test was soaked in urine (5-10 ml) for 30 second directly. Data of glucose was analyzed using 4
scale discoloration of semi quantitative striptest. The result showed that glucose was not detected on 25 dogs
out of 30 of C. familiaris. Amount of 5 C. familiaris were detected the presence of glucose with small (100
mg/dl) scale. We concluded that the levels of glucose C. familiaris urine performed on the tolerance limits of
glucose level.

Keywords: Canis familiaris, glucose, urine, strip test


populasi babi hutan di area perkebunan
PENDAHULUAN masyarakat setempat.
Manajemen pemberian pakan anjing
Anjing merupakan salah satu hewan merupakan salah satu hal penting yang harus
yang telah banyak didomestikasi.Hewan diketahui oleh pemilik anjing. Para pemilik
tersebut digunakan sebagai penjaga rumah, anjing di daerah tersebutmemberikan
penuntun tuna netra, membantu tugas makanan olahan sendiri sebagai alternatiflain
kepolisian karena penciumannya yang tajam, untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dan energi
bahkan ada olahraga anjing yang untuk anjing pemburu yakni nasi yang
menunjukkan kemampuan alami mereka dicampur air dan ditambah dengan potongan
seperti berburu. Sebagian masyarakat di hati ayam (Wahyuni, 2000).
Indonesia menggunakan anjing untuk berburu Nasi mengandung karbohidrat yang
babi hutan (Ramayanti, 2007). sangat tinggi. Pemberian karbohidrat secara
Anjing bekerja dan tinggal bersama berlebihan, dan terus-menerus, serta tidak
manusia dengan berbagai peran sehingga dikontrol akan menyebabkan peningkatan
mereka dijuluki teman terbaik manusia glukosadarah (Djakani dkk., 2013).
(Panton, 2004). Di Kota Payakumbuh Peningkatan glukosa darah terjadi ketika
Sumatera Barat, khususnya Kecamatan jumlah glukosa yang difiltrasi melebihi
Lamposi Tigo Nagori, anjing memiliki peran kapasitas reabsorbsi sel-sel tubulus ginjal
yang unik yaitu sebagai hewan pemburu hama sehingga glukosa muncul di dalam
babi hutan pada perkebunan. Anjing yang urin.Keadaan ini disebut dengan glukosuria
banyak digunakan untuk berburu babi hutan (Soegondo, 2010).
adalah anjing kampung (Canis familiaris) hal Glukosa pada urin dapat ditemukan
ini disebabkan karena anjing kampung apabila hewan diberi asupan karbohidrat
memiliki kemampuan berlari cepat, memiliki berlebih serta kurangnya aktivitas fisik
penciuman yang tajam serta perawatannya (Girindra, 1988).Berdasarkan penelitian
tidak terlalu susah (Nugraha, 2007). Ehrentheil dkk.(1964) keadaan glukosuria juga
Berdasarkan informasi dari Persatuan dapat terjadi bila hewan mengalami stres yang
Olah Raga Buru Babi (PORBI) Lima puluh berkepanjangan.Kadar gula darah yang tinggi
Kota, hama babi hutan sangat meresahkan dapat dideteksi melalui beberapa faktor, salah
petani karena menyebabkan produksi pertanian satunya dengan adanya glukosa pada urin
dan perkebunan kurang maksimal serta (Anonimus, 2014).
menyebabkan kegagalan panen. Kegiatan Kesehatan anjing pemburu merupakan
berburu babi sangat efektif untuk mengurangi hal yang sangat penting bagi pemilik anjing

10
Jurnal Medika Veterinaria Fhatania Amalia, dkk

demi kelancaran aktivitas berburu. Salah satu dibersihkan dan dikeringkan dengan
cara yang dapat digunakan untuk pemeriksaan tisu.Reagent strip diposisikan secara
keadaan tubuh (status present) adalah dengan horizontal untuk menghindari kontaminasi
urinalisis. Urinalisis adalah suatu proses silang dari zat kimia pada blok sebelahnya.
pemeriksaan urin yang meliputi pemeriksaan Warna yang dihasilkan pada reagent strip
makroskopis, mikroskopis, dan kimia urin. tersebut dapat dibaca berdasarkan tabel yang
Pemeriksaan urin dilakukan untuk keperluan tertera pada kemasan untuk tiap-tiap parameter
diagnosa yang berperan penting dalam (Henry, 2001).
pengobatan suatu penyakit (Widodo dkk.,
2011). Analisis Data
Peningkatan glukosa dalam darah akan Data dianalisis menggunakan metode
menyebabkan tubulus ginjal bekerja secara deskriptif kualitatif dengan hasil yang bersifat
berlebihan untuk mengabsorbsi glukosa semikuantitatif melalui pembacaan nilai
sehingga sebagian glukosa dikeluarkan glukosa pada striptestdengan skala: normal
bersama urin. Oleh karena itu, penelitian ini (<50 mg/dl), positif 1 (100 mg/dl), positif 2
bertujuan mengetahui kadarglukosa dalam urin (300 mg/dl) dan positif 3 (500 mg/dl).
anjing pemburu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
MATERI DAN METODE
Prosedur Penelitian Karakteristik Umum Sampel
Hasil penelitian berdasarkan kuisioner
Kuisioner yang disebarkan pada pemilik anjing didapat
Kuisioner diisi berdasarkan daftar rentang umur anjing lokal yang digunakan
pertanyaan yang digunakan peneliti untuk untuk berburu adalah 24-48
memperoleh data serta informasi dari pemilik bulan.Karakteristik umur anjing pemburu
anjing pemburu.Kuisioner bertujuan untuk terdiri dari 21 ekor berumur antara 24 – 36
mendapatkan informasi penting sebagai bulan dan 9 ekor berumur antara 37 – 48
penunjang pemeriksaan urin anjing pemburu bulan.
di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, Kota
Payakumbuh, Sumatera Barat. Gambaran Kadar Glukosa Urin Anjing
Pemburu Berdasarkan Frekuensi Makan
Pengambilan Sampel Hasil penelitian berdasarkan kuisioner
Metode yang digunakan pada ada 64% anjing pemburu yang diberi makan
penelitian ini yaitu eksplorasi dengan hasil sebanyak satu kali sehari dan 36% anjing
bersifat semikuantitatif.Sampel diambil secara pemburu yang diberi makan sebanyak dua kali
simple random sampling(Nazir, 1988).Bahan sehari. Kadar glukosa dalam urin anjing
yang digunakan 5-10 ml urin segar anjing pemburu berdasarkan frekuensi makan
pemburu.Urin ditampung dalam wadah bersih, disajikan pada Tabel 1.
dipindahkan ke dalam plastik yang bersih dan
kering.Reagent strip dicelupkan selama 30 Tabel 1. Kadar glukosa dalam urin (mg/dl)
detik kedalam urin segar sampai semua blok anjing pemburu berdasarkan frekuensi makan
terendam urin dan diangkat kembali. Sisa urin

Kadar glukosa urin (mg/dl)


Jadwal
n %
berburu/minggu
+(100 mg/dl) -
Satu kali 10 33 4 6
Dua kali 12 40 1 11
Tiga kali 8 27 - 8

11
Jurnal Medika Veterinaria Fhatania Amalia, dkk

Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh 5 kali dibawa melakukan aktivitas berburu, ada
ekor anjing yang terdeteksi glukosa di dalam 40% anjing pemburu yang dua kali dibawa
urin, sedangkan 25 ekor lainnya tidak melakukan aktivitas berburu dan 27% anjing
terdeteksi glukosa di dalam urin.Glukosa tidak pemburu yang tiga kali dibawa melakukan
ditemukan pada urin anjing yang sehat. aktivitas berburu dalam seminggu. Kadar
glukosa dalam urin anjing pemburu
Gambaran Kadar Glukosa Urin Anjing berdasarkan frekuensi aktivitas disajikan pada
Pemburu Berdasarkan Aktivitas Tabel 2.
Hasil penelitian berdasarkan kuisioner Tabel 2.Kadar glukosa dalam urin (mg/dl)
yang disebarkan kepada pemilik anjing anjing pemburu berdasarkan frekuensi
pemburu ada 33% anjing pemburu yang satu aktivitas berburu
Kadar glukosa urin (mg/dl)
Jadwal
n %
berburu/minggu +(100 mg/dl) -
Satu kali 10 33 4 6
Dua kali 12 40 1 11
Tiga kali 8 27 - 8

Gambaran Kadar Glukosa Urin Anjing dalam seminggu serta ada 20% anjing
Pemburu Berdasarkan Makanan pemburu yang tidak diberi makanan tambahan
Tambahan jeroan ayam. Kadar glukosa urin anjing
pemburu berdasarkan pemberian makanan
Hasil penelitian berdasarkan kuisioner tambahan disajikan pada Tabel 3.
yang disebarkan kepada pemilik anjing ada Tabel 3.Kadar glukosa dalam urin (mg/dl)
80% anjing pemburu yang diberi makanan anjing pemburu berdasarkan pemberian
tambahan yaitu kulit dan jeroan ayam satu kali makanan tambahan

Makan tambahan Kadar glukosa urin (mg/dl)


n %
/minggu +(100 mg/dl) -
Tidak ada 6 20 2 4

Satu kali 24 80 3 21

Gambaran Kadar Glukosa Urin Anjing 27% anjing yang tidak diberi vitamin B
Pemburu Berdasarkan Pemberian komplek. Kadar glukosa urin anjing pemburu
Multivitamin berdasarkan frekuensi pemberian multivitamin
Hasil penelitian berdasarkan kuisioner ada disajikan pada Tabel 4.
40% anjing yang diberi vitamin B komplek Tabel 4.Kadar glukosa dalam urin (mg/dl)
sebanyak dua kali dalam seminggu dan 33% anjing pemburu berdasarkan frekuensi
anjing yang diberi vitamin B komplek pemberian multivitamin
sebanyak satu kali dalam seminggu serta ada

Kadar glukosa urin (mg/dl)


Multivitamin
n %
/minggu +(100 mg/dl) -
Tidak ada 8 27 3 5
Satu kali 10 33 1 9
Dua kali 12 40 - 12

12
Jurnal Medika Veterinaria Fhatania Amalia, dkk

Pada Tabel 4 terlihat bahwa tidak informasi yang didapat dari wawancara
terdeteksinya glukosa urin anjing pemburu bersama anggota-anggota Persatuan Olah
yang diberi multivitamin dua kali seminggu, Raga Buru Babi (PORBBI) anjing tersebut
sedangkan anjing yang tidak diberi melakukan aktivitas perburuan sebanyak satu
multivitamin terdeteksi lebih banyak dari kali dalam seminggu.Kadar glukosa di dalam
pemberian multivitamin satu kali dalam urin anjing dipengaruhi oleh intensitas
seminggu. aktivitas dan pola makan. Aktivitas yang
Menurut Soegondo (2007), di dalam kurang akan menurunkan sensitivitas insulin
urin yang dalam keadaan normal tidak ada dan pemakainan glukosa akan menyebabkan
atau negatif mengandung glukosa.Risiko untuk penumpukan kadar glukosa di dalam urin
menderita intoleransi glukosa meningkat (Spangenberg, 2005).
seiring dengan bertambahnya umur. Hal ini Hasil pemeriksaan menunjukkan tiga dari
disebabkan oleh komposisi tubuh yang lima anjing pemburu terdeteksi adanya
berubah, penurunan kegiatan fisik, penurunan glukosa urin yang diberikan makanan
sensitivitas jaringan terhadap insulin, atau tambahan sebanyak satu kali dalam seminggu
kombinasinya (Iglay dkk., 2007). Hewan yang (Tabel 3). Lemak yang terkandung di dalam
mengalami penuaan akan mengalami makanan tambahan apabila selalu dikonsumsi
perubahan pada sistem endokrin. Sistem akan mengakibatkan pembesaran sel K.
endokrin yang mengalami perubahan dalam Pembesaran sel K ini akan berdampak pada
kondisi ini adalah produksi dan sekresi peningkatan lemak tubuh, peningkatan aksi
hormon termasuk insulin sehingga hewan tua jaringan adipose, dan pembesaran sel beta.
rentan mengalami diabetes (Touchette, 2005). Ketiga hal tersebut akan menyebabkan
Ada kemungkinan penyebab terjadinya resistensi insulin kemudian
terdeteksinya glukosa dalam 5 ekor sampel mengakibatkan intoleransi glukosa. Hal ini
urin anjing lokal yang digunakan untuk menimbulkan terjadinya peningkatan kadar
berburu adalah masalah management pakan gula (Morgan dan Linda, 2005).
dan intensitas aktivitas berburu.Berdasarkan Vitamin B1 membantu dalam proses
hasil wawancara terhadap responden metabolisme, dimana vitamin ini berperan
menggunakan kuisioner, diketahui bahwa dalam metabolisme karbohidrat untuk
pakan yang diberikan oleh pemilik anjing menghasilkan energi dan mengurangi
adalah berupa nasi yang dicampur jeroan dan penumpukan asam laktat pada otot yang
kulit ayam.Padahal, komposisi nutrisi utama mengalami kelalahan (Rokitzki, 1994).
pakan anjing terdiri dari protein, lemak, Pembentukan energi didapat dari pemecahan
karbohidrat, mineral, dan vitamin. Semua karbohidrat menjadi adenosine trifosfat atau
nutrisi dibutuhkan dalam porsi tepat untuk ATP (Tasveska, 2007).Berdasarkan penelitian
kebutuhan reaksi kimia di dalam proses sebelumnya, oleh Suzuki dan Itokawa (1996)
pencernaan, penyerapan, dan pembuangan yang menyatakan bahwa pemberian vitamin
(Sianipardkk.,2004) B1 berpengaruh pada penurunan keluhan
Glukosa yang terdeteksi di dalam urin subjektif setelah latihan dan penurunan
anjing kemungkinan laindisebabkan oleh glukosa urin.
adanya gangguan fungsi ginjal serta pankreas KESIMPULAN
dalam memproduksi hormon insulin. Hal ini Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disebabkan karena gangguan sel beta pankreas disimpulkan bahwa 5 dari 30 (16,7%) sampel
dalam menghasilkan hormon insulin (Guyton, urin anjing lokal yang digunakan untuk
1990).Ketidakseimbangan antara hormon berburu di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori,
insulin dan hormon glukagon menyebabkan Sumatera Barat terdeteksi positif mengandung
meningkatnya glukosa di dalam glukosa dalam kadar small (100 mg/dl).
darah.Sehingga menyebabkan ginjal bekerja
secara berlebihan dalam mengabsorbsi DAFTAR PUSTAKA
(Manaf, 2010). Anonimus. 2014. Glucose in The Urine in
Hasil positif adanya glukosa di dalam Dogs.Online.http://www.petmd.com/
urin kemungkinan juga karena intensitas dog/c
aktivitas berburu yang kurang.Berdasarkan

13
Jurnal Medika Veterinaria Fhatania Amalia, dkk

onditions/endocrine/c_dg_glucosuria?page=s Ramayanti, S.R. 2007. Fungsi permainan buru


how. 28 November 2015. babi pada masyarakat Minang
Djakani, H., V. Theresia, Masimem, dan M. kabau. Skripsi.Fakultas Ilmu Sosial
Yanti. 2013. Gambaran kadar dan Ilmu Politik. Universitas
glukosa darah puasa pada laki-laki Sumatera Utara. Medan.
usia 40-59 tahun. J. Biomed. 1 (1) : Rokitzki, L. 1994. Assessment of vitamin B6
71-75. status of strength and speedpower
Ehrentheil, F.O., L. J. Reyna, G. Yerganian, athletes.Journal of the American
and E. T. Chen. 1964. Studies in Collage of Nutrition.13:21-26
stress glycosuria prolonged Sianipar, N. D., Wiryanta, T.W., Bernard, dan
glycosuria in Chinese hamsters after M.D. Murdiana. 2004. Merawat
repeated stress. J.Diabetes. 13(1) : dan Melatih Anjing Penjaga.
83-86. Agromedia Pustaka. Depok.
Girindra, A. 1988.Biokimia Patologi. Institut Soegondo, S. 2007. Penatalaksanaan
Pertanian Bogor. Bogor. Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta:
Guyton, A.C. 1990. Fisiologi Manusia dan Balai Penerbit FKUI.
Mekanisme Penyakit (Human Soegondo, S. 2010. Sindrom Metabolik.
Physiology And Mechanism Of Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Disease). Edisi Ke III. Penerjemah : Edisi V. Jakarta Pusat: Interna
Petrus Andrianto. Kedokteran EGC. Publishing.
Jakarta. Spangenberg, E. 2005.Housing laboratory
Henry, J.B. 2001.Clinical Diagnosis and dogs and rats – implications of
Management by Laboratory physical and social
Methods. W.B Saunders Company. activity.Doctoral dissertation,
Philadelphia. Department of Clinical Sciences,
Iglay, H.P. 2007.Resistance training and Swedish University of Agricultural
dietary protein effects on glucose Sciences, Uppsala Swedish.
tolerance and contents of skeletal Suzuki, M dan Y. Itokawa. 1996. Effects of
muscle insulin signaling proteins in thiamine supplementation on
older person.American Journal of exercise induce fatigue. European
Clinical journal of applied physiology.
Nutrition.http://www.ajcn.org/conte Traveska, N. 2007.Twenty-four-hour urinary
nt/85/4/1005.full.pdf. 16 Februari thiamine as a biomarker for the
2016. assessment of thiamine
Manaf, A. 2010.Insulin: Mekanisme Sekresi intake.European journal of
dan Aspek Metabolisme. Interna applied physiology.
Publishing. Jakarta. Touchette, N. 2005.American Diabetes
Morgan dan M. Linda. 2005. The Association Complete Guide To
Enteroinsular Axis Nutrition and Diabetes 4th Edition
Diabetes: Pathophysiology and CompletelyRevised.Alexandria:
Management. Boca Raton: Taylor American Diabetes Association, Inc.
and Francis Group. Wahyuni, W. 2000.Pemanfaatan zat makanan
Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Ghalia lokal dengan sumber protein yang
Indonesia. Jakarta berbeda pada anjing pelacak (Canis
Nugraha, K.N.N. 2007.Gambaran darah anjing familiaris).Skripsi.Fakultas
kampung jantan (Canis familiaris) Kedokteran Hewan. Institut
umur 3 dan 6 bulan.Skripsi.Fakultas Pertanian Bogor, Bogor.
Kedokteran Hewan, Institut Widodo, S., D. Sajuthi, C. Choliq, A. Wijaya,
Pertanian Bogor, Bogor. R. Wulansari, dan A. Lelana. 2011.
Panton, A.A. 2004. Waspada Penyakit Diagnostik Klinik Hewan Kecil.
Zoonosis.Waspada Online. IPB Press. Bogor.
http://www.waspada.co.id

14

Anda mungkin juga menyukai