249 313 2 PB
249 313 2 PB
Abstrak
Saluran udara tegangan tinggi salah satu komponen dalam sistem tenaga listrik yang sering mengalami
gangguan. Gangguan pada saluran udara dapat disebabkan hubung singkat, beban lebih, surja petir, gangguan
alam dan lain-lain. Untuk itu diperlukan sistem ptoteksi yang handal dan dapat mengidentifikasi gangguan
dengan cepat sekaligus mengamankan bagian sistem yang terganggu dari bagian lain yang masih dapat
beroperasi normal. Sistem proteksi dapat mengalami kegagalan operasi karena berbagai faktor, oleh sebab itu
selain proteksi utama diperlukan proteksi cadangan yang dapat bekerja ketika proteksi utama gagal bekerja.
Rele jarak dapat digunakan sebagai proteksi utama sekaligus sebagai proteksi cadangan jauh pada saluran
udara tegangan tinggi. Sedangkan rele arus lebih dan rele gangguan tanah digunakan sebagai proteksi
cadangan lokal jika rele jarak gagal bekerja. Dalam penelitian ini dilakukan studi koordinasi rele proteksi untuk
proteksi utama maupun proteksi cadangan pada saluran udara tegangan tinggi yang menghubungkan gardu
induk payakumbuh dengan gardu induk koto panjang. Koordinasi dilakukan dengan menghitung settingan
rele jarak yang digunakan sebagai proteksi utama sekaligus sebagai proteksi cadangan jauh serta menghitung
setelan rele arus lebih dan rele gangguan tanah yang digunakan sebagai proteksi cadangan lokal. Dari
perhitungan didapatkan settingan waktu untuk koordinasi rele jarak, rele arus lebih dan rele gangguan tanah.
Settingan waktu zona satu rele jarak 0 detik, zona dua rele jarak 0,4 detik dan zona tiga 1,2 detik. Untuk
rele arus lebih dan rele gangguan tanah disetting 1 detik dimana nilai ini diatas nilai settingan zona dua rele
jarak. Rele jarak dapat dikoordinasikan dengan rele penutup balik untuk menutup kembali pemutus tenaga
secara otomatis beberapa saat setelah gangguan yang bersifat sementara. Settingan yang digunakan untuk
rele penutup balik adalah dead time 1 detik dan reclaim time 40 detik. Koordinasi rele jarak dengan rele
penutup balik dapat meningkatkan kualitas penyaluran energi listrik.
dapat memastikan settingan rele proteksi yang yang dirancang untuk mengidentifikasi kondisi
digunakan sudah tepat diperlukan perhitungan sistem tenaga listrik dan bekerja berdasarkan
sesuai dengan kondisi peralatan yang informasi yang diperoleh dari sistem tersebut
terpasang maupun beban saat ini, maka dari seperti arus, tegangan dan sudut fasa.
itu dilakukan penelitian Informasi yang diperoleh dari sistem tenaga
listrik akan digunakan untuk membandingkan
A. Proteksi Saluran Udara Tegangan besarannya dengan besaran ambang-batas
Tinggi (SUTT) (trheshold setting) pada peralatan proteksi.
Jaringan tenaga listrik secara garis besar Apabila besaran yang diperoleh dari sitem
terdiri dari pusat pembangkit, jaringan melebihi setting ambang batas peralatan
transmisi (gardu induk dan saluran transmisi) proteksi, maka sistem proteksi akan bekerja.
dan jaringan distribusi, seperti diperlihatkan Peralatan proteksi pada umumnya terdiri dari
pada gambar 1dibawah . Dalam usaha untuk beberapa elemen yang dirancang untuk
meningkatkan keandalan penyediaan energi mengamati kondisi sistem.
listrik, kebutuhan sistem proteksi yang
memadai tidak dapat dihindarkan. Untuk itu
suatu sistem proteksi harus dapat bekerja
secara maksimal.
1. Rele Jarak.
Pada proteksi saluran udara tegangan
Gbr. 1 Jaringan Sistem Tenaga Listrik tinggi, rele jarak digunakan sebagai pengaman
Sumber : Proteksi Gardu Induk PT PLN (Persero) utama sekaligus pengaman cadangan untuk
saluran transmisi yang berdekatan. Hal ini
Sistem proteksi jaringan (SUTT dan didasarkan bahwa impedansi saluran transmisi
SUTET) terdiri dari proteksi utama dan berbanding luus dengan jaraknya sehingga
proteksi cadangan seperti berikut : memungkinkan dilakukan pengukuran
impedansi saluran berdasarkan panjang
1. Relai untuk proteksi utama salurannya. Prinsip dasar dari rele jarak adalah
a.Distance Relay (Basic atau Step, PUTT, berdasarkan rasio perbandingan tegangan dan
POTT, Blocking) arus gangguan yang terukur pada lokasi rele
b.Differential Relay (Pilot, Current, Phase) terpasang (apparent impedance), untuk
c.Directional Comparison Relay menentukan apakah gangguan yang terjadi
(Impedance, Current, Super Imposed) berada di dalam atau di luar zona yang
2. Proteksi cadangan adalah sebagai berikut : diproteksinya. Rele jarak hanya bekerja untuk
a.Sistem proteksi cadangan lokal : OCR & gangguan yang terjadi antara lokasi rele dan
GFR batas jangkauan (reach setting) yang telah
b. Sistem proteksi cadangan jauh : Zone 2 ditentukan. Rele jarak juga dapat bekerja untuk
mendeteksi gangguan antar fasa (phase fault)
maupun gangguan ke tanah (ground fault).
Rele jarak pada umumnya telah dilengkapi
elemen directional untuk menentukan arah
atau letak gangguan sehingga membuat rele
menjadi lebih selektif.
apakah gangguan yang terjadi berada di dalam yang dapat mengirim dan menerima sinyal dari
atau di luar daerah kerja rele. satu atau beberapa rele di GI ke rele di GI yang
Rele jarak memiliki beberapa karakteristik lain. Peralatan teleproteksi merupakan
kerja, diantaranya: peralatan yang dapat mengirim dan menerima
1. Karakteristik Mho. sinyal (data or logic data) dari satu rele ke rele
Dalam diagram impedansi R-X merupakan yang lain. Apabila jarak antara satu GI dengan
lingkaran dimana diameter lingkaran tersebut GI yang lain cukup jauh maka diperlukan suatu
memotong titik pusat dari sistem koordinat dan media komunikasi yang dapat digunakan untuk
besarnya diameter tersebut menggambarkan mengirim sinyal. Saluran komunikasi yang
setelan jangkauan dan sudut fasa dari digunakan dapat berupa serat optik (fiber
karakteristik mho. Setelah jangkauan dan sudut optik), Power Line Comunication (PLC) atau
fasa dapat di atur sama dengan impedansi melalui gelombang mikro (microwave). Dasar
saluran transmisi yang diproteksinya. Rele pemilihan pola pengaman dengan
jarak ini akan bekerja apabila impedansi yang menggunakan teleproteksi adalah untuk
terukur berada didalam lingkaran. meningkatkan keandalan sistem yaitu jika
terjadi gangguan di luar zona satu rele tetapi
masih berada pada saluran yang diamankan
(ujung saluran transmisi), maka rele jarak yang
telah dilengkapi teleproteksi akan bekerja lebih
cepat dibandingkan rele jarak tanpa
teleproteksi. Waktu pemutusan gangguan yang
cepat pada saluran transmisi mempunyai
beberapa keuntungan yaitu :
a. Mengurangi kerusakan pada penghantar
b. Meningkatkan stabilitas sistem
c.Memungkinkan diterapkannta auto reclosing
Gbr. 4 Karakteristik Kerja Mho
untuk meningkatkan ketersediaan penghantar
3. Karakteristik Quadrilateral sehingga pemadaman dapat dikurangi.
Karakteristik kerja quadrilateral dapat
dibentuk dengan menentukan setelan forward Pola-pola pengamanan yang digunakan
reach dan resistive reach yang masing-masing pada rele jarak antara lain :
dapat di setel independen. Gambar 4
menunjukkan 4 setelan batasan atau jangkauan A. Pola DUTT (Direct Underreach Transfer
karakteristik kerja quadrilateral. Empat setelan Trip)
batas rele yaitu batas paling atas menunjukkan Salah satu cara yang paling sederhana
setelan jangkauan reaktansi, untuk mengurangi waktu pemutusan gangguan
Kemudian batas kiri dan kanan yaitu yang terjadi di ujung saluran transmisi adalah
setelan resistansi positif dan resistansi negatif dengan menerapkan direct transfer trip atau
serta batas bawah menunjukkan elemen sinyal trip secara langsung. Salah satu
directional. kekurangan dari pola teleproteksi ini adalah
adanya kemungkina kesalahan tripping
(unwanted tripping) yang disebabkan
gangguan pada peralatan teleproteksi, seperti
timbulnya noise maupun interferensi pada
saluran komunikasi. Hal ini dapat membuat
keandalan jaringan transmisi menjadi
berkurang. Untuk skema rangkaian logika pola
DUTT dapat di lihat seperti gambar 6,
.
2. Rele arus lebih definite independent time, (GFR) merupakan rele yang bekerja
merupakan rele yang berkerja berdasarkan berdasarkan besarnya arus residu yang
waktu tunda yang telah ditentukan mengalir dari sistem. Arus gangguan ke tanah
sebelumnya dan tidak tergantung pada dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
perbedaan besarnya arus gangguan. besarnya impedansi pentanahan (gorund
3. Rele waktu terbalik (Inverse Time), rele resistance), sehingga dapat menyebabkan level
yang bekerja dengan waktu operasi arus hubung singkat ke tanah menjadi lebih
berbanding terbalik terhadap besarnya arus kecil. Gambar berikut menunjukkan
yang terukur oleh rele. pengukuran arus residu dari sistem tiga fasa.
4. Inverse Definite Time Relay, rele ini
mempunyai karakteristik kerja berdasarkan
kombinasi antara invers dan rele definite.
Rele ini akan bekerja jika secara definite
bila arus gangguannya besar dan bekerja
secara inverse jika arus gangguannya kecil.
2. Metodologi
A. Jenis Studi Kasus
Jenis penelitian yang dilakukan adalah
studi kasus, yang bertujuan untuk melakukan
studi koordinasi rele proteksi untuk saluran
udara tegangan tinggi (SUTT) Gardu Induk
Payakumbuh – Gardu Induk Koto Panjang.
Referensi
[1] Arismunandar, A.,dan Susumu
Kuwahara. 2004. Teknik Tenaga Listrik
Jilid III. Jakarta : PT Pradnya Paramita
[2] Mardensyah, Adrial. 2008. Studi
Perencanaan Koordinasi Rele Proteksi
Pada Saluran Udara Tegangan Tinggi
Gardu Induk Gambir Lama – Pulomas.
Universitas Indonesia,
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/12405
7-R030814-Studi%20perencanaan
Analisis.pdf
[3]. Nugroho, Arif Setyo. 2011. Koordinasi
Gbr 15. Karakteristik Kerja Rele Jarak SUTT
Relay Jarak, Relay Arus Lebih dan
150 kV Payakumbuh – Koto Panjang
Relay Gangguan Tanah Terhadap
Tahanan Resistif Gangguan Hubung
4. Simpulan Singkat. Universitas Diponogoro,
Berdasarkan perhitungan dan analisa http://undip.ac.id/25379/1/ML2F002559
tentang setting relay OCR, GFR dan Dinstance .pdf
maka dapat disimpulkan sebagai berikut : [4]. Priyono, Sugeng, 2011. Koordinasi
1. Untuk mengantisipasi kegagalan operasi Sistem Proteksi Trafo 30 MVA di Gardu
rele jarak maka digunakan rele arus lebih Induk 150kV Krapyak,
dan rele gangguan tanah sebagai proteksi http://.undip.ac.id/25638/1/ML2F30351
cadangan lokal pada saluran udara 9.pdf
tegangan tinggi dengan waktu tunda yang [5]. PT PLN (Persero). 2014. KEPDIR 0520-
disetel lebih lama dari waktu tunda zone 3 Buku Pedoman Pemeliharaan
dua rele jarak. Berikut adalah koordinasi Proteksi dan Kontrol Penghantar.
settingan rele arus lebih dan rele Jakarta : PT PLN (Persero)
gangguan tanah : [6]. Supriyadi, Edy. 2005. Sistem Pengaman
Rele Arus Lebih TMS = 0.45 (T= 1 dt) Tenaga Listrik. Jakarta : Adicipta Karya
Rele Gangguan Tanah TMS = 0.63 (T= 1 dt) Nusa
2. Dengan memperhitungkan faktor [7] https://www.academia.edu/6702161/
kesalahan pada proteksi rele jarak sebagai Salurn_Transmisi_Tegangan_
pengaman utama sekaligus pengaman Tinggi_Udara
cadangan jauh untuk saluran udara [8]. http://ilmulistrik.com/sistem-
tegangan tinggi 150 kV GI Payakumbuh – proteksi penghantar.html
Koto Panjang yang memiliki panjang
saluran 85.11 km, maka koordinasi
setelan yang didapatkan adalah :
Phase Fault Zona 1 = 68.08 𝑘𝑀 (T=0.0 dt),
Zona 2 = 101.02 𝑘𝑀 (T=0.4dt), Zona 3 =
173.68 𝑘𝑀 (T=1.2 dt)
Ground Fault Zona 1 = 2.57 + j 5.18 Ω
(T=0.0 dt), Zona 2 = 4.00 + j 7.77 Ω
(T=0.4 dt), Zona 3 = 5.48 + j 13.27 Ω
(T=1.2 dt)
3. Untuk gangguan-gangguan yang temporer
rele jarak dapat dikoordinasik rele
penutup balik otomatis yang bekerja
untuk menutup pemutus tenaga secara
otomatis. Settingan koordinasi rele
penutup balik otomatis yang digunakan
adalah: Dead Time = 1 dt dan Reclaim
Time = 40 dt