Anda di halaman 1dari 21

1

BAB II
PEMBAHASAN

Penyakit dan Kelainan yang Dipengaruhi dan Mempengaruhi kehamilan
1. Penyakit & Kelainan Alat Kandungan
2. Penyakit Kardiovaskuler
3. Hipertensi
4. Penyakit Darah & Anemia
5. Penyakit Saluran PernaIasan
6. Penyakit Saluran Cerna, Hepar &Pankreas
7. Penyakit Ginjal

A. Penyakit & Kelainan Alat Kandungan
Anatomi :
Perineum
Vulva & Vagina
Uterus
Adneksa : tuba & ovarium
enis Penyakit / Kelainan :
Kelainan Bawaan & Anatomi
InIeksi
Tumor & kista
Kelainan simptomatik penyakit lain
Menyebabkan kesulitan dalam kehamilan & persalinan


2

1enis Kelainan berdasarkan Anatomi
a. Perineum : perineum kaku, lebar perineum sempit.
b. Vulva & vagina :
- Atresia vulva/vagina, septum vagina, striktur vagina
- Varises, edema, hematoma
- Peradangan oleh karena inIeksi : sifilis, gonorrhea,
trikomoniasis vaginalis, kandidiasis, amoebiasis, skabies,
pedikulosis pubis. Kondiloma akuminata, bartholinitis,
abses/kista bartholin
- Iistula vesikovaginalis/rektovaginalis, kista vagina
c. Uterus :
O Kelainan bawaan : uterus didelIis/dupleks, uterus subseptus,
uterus arkuatus, uterus bikornis unilateral rudimentarius,
uterus unikornis.
O Kelainan letak : anteversio, retroIleksio, prolapsus uteri.
O Tumor : miomata uteri, Ca serviks, Ca corpus.
d. Adneksa : kelainan tuba, kehamilan ektopik, tumor/kista ovarium.

!rinsip !enanganan :
Bila dijumpai keadaan yang abnormal dalam kehamilan lakukan
pemeriksaan lengkap sedapat mungkin, bila tidak memungkinkan dalam
penanganannya lakukan rujukan.
Pengobatan berdasarkan penyebab dengan mempertimbangkan risiko
terhadap ibu & kehamilannya, serta kemungkinan yang akan terjadi pada
saat persalinan & niIas, dilakukan pada pelayanan kesehatan yang memadai

A. PENYAKIT KARDIOVASKULER
3

Kehamilan dapat mengubah Iungsi serta Iisiologis kardiovaskuler sehingga
dapat mempengaruhi tindakan maupun prognosis jantungnya. Oleh karena kelainan
jantung dapat mempengaruhi kehamilan, maka perlu dipertimbangkan tindakan
serta nasihat yang perlu diberikan pada masa kehamilan.
Pengetahuan eIek Kehamilan terhadap sistem kardiovaskuler.
Pengetahuan identiIikasi dan klasiIikasi penyakit jantung dalam kehamilan
sehubungan dengan tatalaksana yang akan diberikan.

!engaruh Kehamilan pada Sistem Kardiovaskuler
Cardiac Output ~ meningkat
Stroke Volume ~ meningkat
Heart Rate ~ meningkat progresiI selama kehamilan
Volume Darah ~ meningkat saat kehamilan, menurun saat persalinan,
normal kembali dalam 4-6 minggu post partum
Plasma ~ meningkat
Volume Eritrosit ~ meningkat anemia Iisiologis pada kehamilan
antung yang normal dapat dengan mudah mengadakan kompensasi pada
kehamilan.
Persalinan dan pengeluaran bayi akan menambah beban jantung yang
bersiIat sementara, sedangkan beban jantung pada saat pospartum lebih
tinggi lagi akibat aliran balik darah vena meningkat.

iagnosis
Saat yang paling berisiko bagi ibu dengan kelainan jantung :
1. Kehamilan 32 36 minggu
2. Partus kala II
3. Masa postpartum, terutama 3 5 hari pertama Keluhan yang dapat mengarah
pada dugaan adanya gangguan jantung pada kehamilan, adalah :
4

1. Sesak naIas waktu bekerja
2. Peningkatan Irekuensi respirasi
3. Sesak naIas pada posisi duduk
4. Edema tungkai

Pemeriksaan Fisik
1. Bising diastolik, presistolik, atau pansistolik
2. Pembesaran jantung yang jelas
3. Bising jantung yang nyaring, terutama bila disertai thrill
4. Aritmia yang berat

Klasifikasi Penyakit antung Dalam Kehamilan ew York Heart
Association
a Kelas I : tanpa pembatasan kegiatan Iisik tidak ada gejala saat
melakukan aktivitas biasa.
b Kelas II : sedikit pembatasan kegiatan Iisik. Tidak ada gejala saat
istirahat, gejala timbul saat aktivitas biasa.
c Kelas III : kegiatan Iisik terbatas. Tidak ada gejala saat istirahat, gejala
timbul saat aktivitas ringan.
d Kelas IV : tidak mampu melakukan aktivitas Iisik apapun tanpa
menimbulkan keluhan. Gejala juga timbul saat istirahat.

!rinsip !enanganan
Kenali kelainan jantung sedini mungkin.
ANC tiap 2 minggu pada trimester I & II, kemudian tiap minggu
Gagal jantungdirawat di RS.
Bila ada tanda gagal jantung dirawat 2 minggu sebelum aterm.
5

Atasi Iaktor pemberat preeklampsia, anemia, gagal jantung
Penderita unctional Class I-II:

!enanganan Saat !ersalinan
1. Prinsip utama : mengatasi rasa sakit dan cemas.
2. Oksigenisasi
3. Analgesik
4. Cara persalinan disesuaikan dengan kondisi obstetrik bukan jantungnya
5. Penderita dalam kelas III & IV disarankan untuk tidak hamil karena risiko
terjadinya gagal jantung terlalu besar bagi ibu.
6. Pengawasan lebih ketat terutama nadi dan pernaIasan, kala I 1015 menit, kala II
10 menit.
7. Pada kala II, bila tidak ada gejala gagal jantung, bayi dapat lahir spontan
diusahakan tanpa mengedan, atau sebaiknya diakhiri dengan ekstraksi
Iorceps/vakum bila telah berlangsung ~ 20 menit.

1enis !enyakit 1antung
Endokarditis bakterialis
Kelainan katup :
Mitral stenosis/insuIisiensi
Aorta stenosis/insuIisiensi
Penyakit katup pulmonal
Penyakit katup tricuspid
Kelainan jantung bawaan
Golongan sianotik
Tetralogi Fallot
Penyakit Eisenmenger
6

Golongan asianotik
!atent Ductus Arteriosus
Atrial Septal Defect
Jentricular Septal Defect
Coarctacio Aorta

B. HIPERTENSI DAN KEHAMILAN
Klasifikasi Hipertensi Dan Hub. Dengan Kehamilan
Hipertensi Kronik
Bila tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih sebelum wanita menjadi hamil,
atau menunjukkan kenaikan tekanan darah sebelum kehamilan 20 minggu, tanpa
disertai gejala
preeklampsia, glomeruloneIritis, atau pieloneIritis.
Bila hipertensi disertai proteinuria pada saat kehamilan disebut preeklampsia.
Bila telah terjadi hipertensi sebelum kehamilan dan diperburuk oleh adanya
kehamilan disertai proteinuria disebut superimposed preeklampsia
Bila hipertensi terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu dan tanpa ada
perburukan gejala ke arah preeklampsia disebut Hipertensi dalam Kehamilan.
Hipertensi dalam kehamilan
Preeklampsia
Hipertensi Kronik superimposed preeklampsia
!enanganan
1. Istirahat : tidur cukup 8 10 jam, pekerjaan rumah tangga dikurangi
2. Pengawasan pertumbuhan janin : USG serial, EKG Ietal, amnioskopi, dll.
3. Obat penenang bila diperlukan
4. Obat antihipertensi.
7

5. Mengurangi kenaikan berat badan yang berlebihan dengan diet tinggi protein,
rendah karbohidrat, lemak & garam.
6. Terminasi kehamilan bila terdapat tanda-tanda superimposed preeklampsia pada
kehamilan muda.

C. PENYAKIT DARAH
I) Anemia
Anemia mikrositik hipokrom ~ deIisiensi Fe
Anemia Megaloblastik
Anemia Hemolitik
Anemia Hipoplastik
Anemia : bila kadar Hb 12 g/dl
Anemia pada wanita hamil : bila kadar Hb 10 g/dl
Terjadi pengenceran darah akibat kenaikan plasma yang lebih tinggi dari kenaikan
eritrosit dan hemoglobin hemodilusi.
!enyulit yang timbul akibat anemia :
Abortus
Partus prematurus
Partus lama karena inersia uteri
Perdarahan postpartum karena atonia uteri
Syok
InIeksi intrapartum/postpartum
Gagal jantung bila kadar Hb rendah sekali.

1enis Anemia
a. Anemia Defisiensi Fe
8

Karena kekurangan zat besi dalam unsur makanan, gangguan resorbsi, gangguan
penggunaan atau karena perdarahan.
b. Anemia Megaloblastik
Karena deIisiensi asam Iolik atau vitamin B12 jarang
.. Anemia Hipoplastik
karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
d. Anemia Hemolitik
karena penghancuran sel darah merah yang berlangsung lebih cepat dari
pembuatannya akibat kelainan bentuk sel darah merah

iagnosis & !enanganan

a. Anemia defisiensi Fe
Tanda-tanda anemia secara umum : Hb rendah, bila kadar besi serum rendah
dapat diberikan preparat besi
b. Anemia megaloblastik
Bila ditemukan megaloblas atau promegaloblas pada darah. Diberikan tablet asam
Iolat 15 30 mg bersama dengan preparat besi. Bila disebabkan deIisiensi vit.
B12
dapat diberikan dengan dosis 100-1000 ug per hari.
.. Anemia hipoplastik
Tidak ditemukan ciri-ciri deIisiensi Fe, asam Iolik atau vit.B12. Pengobatan
dengan transIusi darah.
d. Anemia Hemolitik
Ditemukan gejala proses hemolitik : anemia, Hburia, dll. Pengobatan tergantung
jenis dan beratnya kelainan


9

II) Leukemia
Kelainan darah pada lekosit Bentuk : mielositik dan limIositik
Tidak dipengaruhi oleh kehamilan. Risiko terhadap partus prematurus & perdarahan
postpartum.
Pengobatan tergantung dari jenis penyakit : radiasi, transIuse darah, antimetabolit,
kortikosteroid.
Hasil pengobatan tidak selalu memuaskan. Penderita Leukemia sebaiknya tidak
hamil karena prognosis penyakitnya sendiri buruk.

III) Penyakit Hodgkin
Merupakan jenis limIoma, mirip dengan leukimia dan limIosarkoma.
Umumnya terdapat pada kelenjar leher dan mediastinum
Tidak mempengaruhi kehamilan dan persalinan & tidak dipengaruhi
kehamilan.
Pengobatan seperti pada leukemia ~ dosis rendah.
Bila penyakit sedang aktiI sebaiknya wanita tidak boleh hamil ~tunggu 2
tahun sampai penyakitnya tenang.

IV) Kelainan Pembekuan Darah
Proses hemostasis tergantung 3 Iaktor :
Ekstravaskuler : kulit, jaringan bawah kulit, otot
Vaskuler : dinding pembuluh darah
Intravaskuler : yang terdapat dalam pembuluh darah & menyebabkan pembekuan

Terdapat 12 Iaktor pembekuan
Setiap kelainan pembekuan berbahaya bagi kehamilan, yang terutama :
a) Purpura Trombositopenik
10

Kelainan pada trombosit yang bermaniIestasi pada kulit berupa purpura.

iagnosis :
Ada purpura pada kulit
Tes torniquet positiI
Trombosit kurang dari 100.000/mm3
Masa perdarahan memanjang
umlah megakariosit sumsung tulang lebih banyak
Dapat bersiIat idiopatik atau sekunder
Bahaya perdarahan usahakan partus pervaginam dengan
menghindari episiotomi luas.
Risiko perdarahan dapat dikurangi dengan transIusi trombosit dari
donor dengan polisitemia vera atau trombositosis

b) Hipofibrinogenemia
Terjadi deIisiensi Iibrinogen 100 mg, Sering dijumpai pada :
Solusio plasenta : perdarahan banyak, pembekuan intravaskuler, Iibrinolisis.
Missed abortion / missed labour : kerusakan plasenta dan janin menghasilkan
tromboplastin yang masuk ke peredaran darah ibu.
Emboli air ketuban : sering terjadi mendadak, benda-benda dalam air ketuban
bersiIat tromboplastik.
Sepsis :disebabkan endotoksin kumanDIC
Eklampsia & preeklampsia
Pengobatan tergantung dari penyebab.

V) Isoimunisasi
11

Bila antigen darah bayi masuk ke peredaran darah ibu & terjadi
pembentukan antibodi.
Biasanya terjadi pada anak kedua setelah paparan antigen anak pertama
Terjadi hemolisis, hiperbilirubinemia & ikterus
Pembagian darah : sistem ABO & sistem rhesus.
Inkompabilitaseritroblastosis Ietalis :
Rhesus : wanita Rh negatiI hamil dari suami Rh positiI dengan bayi Rh positiI
ABO : perbedaan golongan darah ibu & bayi, tersering : ibu golongan O -
anak golongan A atau B
Diagnosis didasari pada pemeriksaan imunologis, klinis bayi & hematologis
bayi.

!emeriksaan imunologis :
Ibu Rh negatiI
Bayi Rh positiI
Test coombs tak langsung pada ibu positiI
Test coombs langsung & tak langsung pada anak positiI.

Klinis Bayi :
Pucat, kuning atau hidrops.
Kurang aktiI, malas minum
Spasme otot
Syok / gagal jantung
Plasenta besar & pucat
Hepatosplenomegali

Hematologis bayi :
12

Hb rendah
hiperbilirubinemi
Eritroblastemi
Retikulosis

D. PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN
Pengaruh kehamilan pada sistem respirasi:
Rahim membesar mendorong diaIragma ke atas sehingga rongga dada
menjadi sempit, pernaIasan menjadi lebih cepat
Perubahan hormonal relaksasi otot-otot pernaIasan
Peningkatan volume darah dan curah jantung
Perubahan imunologik bila kadar IgE meningkat pada penderita asma
dengan kehamilan akan menyebabkan serangan yang lebih sering dan lebih
berat

I) Influenza
anita hamil lebih rentan terhadap inIluenza
Pengobatan dengan melihat etiologi
Banyak istirahat
Banyak minum
Analgetika
Antibiotika ; bila diperlukan
Bila ada tanda-tanda pneumonia segera rujuk

II) Bronkitis
Radang pada bronkus
Dapat disebabkan virus atau bakteri
13

Pengobatan harus cepat dan tepat
Banyak istirahat baring
Banyak minum
Obat-obat bronkodilator : aminophylin
Antibiotika : bila perlu
Bila memungkinkan lakukan kultur sputum dan sesuaikan antibiotik yang
diberikan

III) Pneumonia
Peradangan pada paru-paru
Penyebab kematian non obstetrik kedua setelah penyakit jantung
Pengobatan harus cepat dan tepat
Bed rest
Oksigenasi
Antipiretik
Koreksi elektrolit dan analisa gas darah
Antibiotik

IV) Asma Bronkial
Serangan umumnya timbul mulai usia kehamilan 24-36 minggu
Pengaruh asma pada ibu dan janin tergantung sering dan beratnya serangan
hipoksia abortus,dll.
Faktor pencetus: alergen, inIeksi, udara & psikis

!enanganan:
mencegah timbulnya stres
menghindari Iaktor risiko pencetus secara intensiI
14

cegah obat: aspirin pencetus serangan
Asma ringan isoproterenol inhalasi/ peroral
Asma berat dirawat obat: EpineIrin sc 0,2-0,5 cc, Isoproterenol inhalasi 3-7
hari, O2, AminoIilin 250-500 mg/ D5 500 cc, Hidrokortison 260-1000 mg iv/ drip
dalam D5.
Antibiotik bila ada inIeksi
Persalinan dapat spontan, kecuali bila dalam serangan dilakukan dengan EF/EV.
arang SC atas indikasi asma

E. TB PARU DALAM KEHAMILAN
InIeksi mycobacterium tuberculosis pada paru penyakit kronis bila tidak
diobati
Kehamilan tidak banyak berpengaruh terhadap progresiIitas penyakit TBC.
Keluhan umum : batuk lama, badan terasa lemah, tidak naIsu makan, berat
badan menurun, batuk darah & sakit dada
Bila curiga, lakukan Ro thorax lindungi janin dari bahaya radiasi.
Bila TB paru aktiI lakukan pemeriksaan sputum BTA dan resistensi kuman.
arang dijumpai TB kongenital pada janin, penularan terjadi saat postpartum
karena dirawat atau disusui.

!engobatan 1B
Komunikasi ~ pengobatan cukup lama & perlu kepatuhan pasien untuk
kesembuhan dan meminimalkan penularan dengan menutup mulut dan
hidung saat bersin, batuk, tertawa.
Regimen pengobatan : Isoniazid INH, Ethambutol, RiIampicin,
streptomisin.
ANC seperti biasa hanya diawalkan atau diakhirkan untuk mencegah
penularan pada pasien lainnya.
15

Persalinan dengan ekstraksi vakum atau Iorcep bagi TB aktiI.
Imunisasi BCG segera diberikan setelah lahir bila ada
Perawatan bayi boleh dilakukan bila ibu telah bebas TB ideal.

F. PENYAKIT TRAKTUS DIGESTIVUS, HEPAR & PANKREAS
Traktus digestif (saluran .erna) :
Mulut esoIagus lambung usus halus usus besar anus

Hepar :
Bukan karena komplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilan
Pankreas ~ jarang

a) PENGARUH KEHAMILAN PADA Sis. PENCERNAAN (DIGESTI)
Terjadi perubahan hormonal, anatomis dan Iisiologis pada kehamilan.
Penurunan motilitas saluran cerna
Tonus otot berkurang
!erubahan letak & penekanan oleh rahim
Menimbulkan gejala : mual, muntah, naIsu makan menurun, ketidaksukaan
terhadap makanan & bau-bauan tertentu.
Membahayakan bila terus berlanjut.
Penyakit pada mulut :
!tialismus (hipersalivasi) ~ penerangan pada ibu hamil
Gingivitis & epulis ~ kebersihan mulut
Karies dentis ~ kebersihan gigi & kebutuhan kalsium yang cukup
Penyakit pada EsoIagus :
16

EsoIagitis
Pirosis nyeri dada/heart burn
Varises esoIagus
Penyakit pada lambung :
Hernia hiatus diaIragmatika
Ulkus peptikum
Gastritis
Penyakit pada usus halus :
Ileus, volvulus, hernia, ileitis.
Penyakit pada usus besar :
Appendisitis akut ~ bahaya perIorasi lebih besar pada wanita hamil rujuk !!
Diagnosis agak sukar.

1anda tanda :
Nyeri perut daerah periumbilikal kanan: tibatiba, hilang timbul, .
Mual, muntah, kembung.
Lekositosis
Kolitis ulserosa diare berdarah & nanah/lendir, demam, lekositosis, takikardi,
perut tidak enak, berat badan turun.
Tumor ganas ~ jarang
Megakolon ~ jarang
!enyakit pada daerah anus :
Pruritus ani ~ terapi dengan hilangkan Iaktor penyebab
asir hemoroid : pelebaran vena hemoroidalis
Fissura ani : luka-luka memanjang pada dinding belakang anus

b) KELAINAN HEPAR
17

Bukan komplikasi kehamilan :
Hepatitis infeksiosa : virus hepatitis.
Hepatitis obat : tetrasiklin*, Ienotiazin, INH, asetaminoIen, klorpromazin.
Ruptura hepatis ~ sering didahului preeklampsia / eklampsia & memiliki angka
kematian yang tinggi. Gejala: nyeri epigastrium, akut abdomen, syok. Bisa selamat
bila penanganan cepat.
Sirosis hepatis : tidak dipengaruhi kehamilan, mempengaruhi kehamilan. Bila
berat dianjurkan untuk tidak hamil.
Kolelitiasis (batu empedu) & kolesistitis (radang saluran empedu). Gejala : mual,
muntah, nyeri perut kanan atas, demam, menggigil. Pengobatan : istirahat, diet,
antibiotika.

Akibat komplikasi kehamilan :
Sekunder akibat penyakit pada kehamilan : preeklampsia, solusio plasenta,
inkompatibilitas rhesus, dll.
Ikterus rekurrenns gravidarum ~ idiopatik, biasanya ringan. Gejala : anoreksia,
mual, muntah, ikterus, pruritus, nyeri epigastrium, diare. Gejala hilang pada masa
niIas.
Pengobatan : simptomatik.
AtroIi kuning akut pada hepar

Hepatitis virus & keracunan obat
Akibat komplikasi obstetri : timbul pada bulan terakhir kehamilan, muntah
hebat, nyeri epigastrium, ikterus progresiI, koma kematian. Pengobatan
simptomatik & lahirkan janin segera.

.) KELAINAN PANKREAS
Pankreatitis jarang dijumpai pada wanita hamil. Faktor predisposisi :
18

Adanya penyakit saluran empedu
Peminum alkohol
Obat-obat diuretik : thiazide, antibiotika : tetrasiklin
Gejala : nyeri hebat di epigastrium menjalar ke belakang, mual, muntah, kembung,
demam, bising usus menurun. Laboratorium : amilase serum & urin meningkat.
Penanganan harus di RS

G. PENYAKIT GINAL & KEHAMILAN
Berdasarkan penyebab :
Kelainan bawaan : ginjal polikistik sebaiknya tidak hamil
Kelainan didapat :
InIeksi
Batu saluran kemih

Berdasarkan Cejala :
Gagal ginjal akut
Gagal ginjal kronik
SLE
NeIropati Diabetik

!erubahan Anatomi Cinjal !ada Kehamilan
Penambahan massa ginjal
Ukuran ginjal bertambah panjang
Perubahan pelvis renal :
Dilatasi
60 hidroneIrosis
19

90 hidroneIrosis kanan
Disebabkan atonia otot polos dan obstruksi mekanik oleh uterus
Dapat bertahan 6 minggu post partum

Kelainan Cinjal & Saluran Kemih
InIeksi :
Bakteriuria simptomatik & asimptomatik
TB ginjal ~ jarang
Sistitis : peradangan kandung kemih. Kuman tersering : E. Coli. Gejala : disuria,
nyeri bagian atas simIisis, kencing terasa panas. Pengobatan : ampisilin, eritromisin.
PieloneIritis : akut & kronik
GlomeruloneIritis : akut & kronik
Sindroma neIrotik : kumpulan gejala edema, proteinuria ~5 g/hr hipoalbuminemi,
hiperkolesterolemi.
Batu ginjal & saluran kemih : Iaktor predisposisi inIeksi.

Gagal Ginjal Akut
DeIinisi
Produksi urin 400 ml/24 jam
Atau 20 ml/jam

Etiologi
DeIisit aliran darah ke korteks ginjal
Sindrom neIrotik, HT maligna, hemolityc uremic syndrom 5
Sebab lain obstruksi oleh uterus yg overdistensi, neIritis lupus

20

!atofisiologi
!reeklampsia
Volume intravaskular
Spasme arteriol aIIeren
Sumbatan kapiler2 glomerular oleh deposit Iibrin subendotel

Solusio & plasenta previa
Vol intravaskular
Vasospasme
DIC akut dgn mikrotrombus pd solusio plasenta

GAGAL GINAL KRONIK
anita dengan gagal ginjal kronik derajat ringan-sedang diperbolehkan
hamil
Kadar kreatinin sebelum hamil 1,4 mg/100 ml
Kadar klirens kreatinin 35-40 ml/menit dan kadar kreatinin ~2-2,5 mg/dL
tidak dianjurkan hamil
Peningkatan insidens BLR 24, preterm 20, IUFD 9

1ipe Kelainan Cinjal :
Poliartritis nodosa dan scleroderma tidak dianjurkan hamil
Sindrom neIrotik dgn albuminuria, edema, hipoalbuminemia dan
hiperlipidemia :
Kemungkinan hamil kecil, pe insidens abortus spontan, preterm dan IUGR
Sebaiknya diobati sebelum hamil
SLE, ika SLE sudah timbul sebelum hamil cenderung eksaserbasi,
hipertensi, insuIisiensi renal dan angka kematian Ietal tinggi
21

ika usia gestasi 32 minggu biopsi renal dapat dilakukan untuk penegakkan
diagnosis dan pengambilan keputusan
Pada usia gestasi ~32 minggu induksi persalinan dapat dilakukan dan biopsi
dilakukan postpartum
NeIropati Diabetik : komplikasi diabetes mellitus
ACE inhibitor yang dapat menghambat progresivitas penyakit
kontraindikasi pada kehamilan kematian janin dan malIormasi
Prinsip pengendalian kadar gula darah
Prognosis dialisis pada pasien diabetes dibandingkan pasien nondiabetik
lebih buruk saran transplantasi ginjal.

Anda mungkin juga menyukai