Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih
memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan kliping ini dengan judul "Pemberitaan yang Berkaitan dengan peran Lembaga-
lembaga Penegak Hukum" tepat. pada waktunya. Terima kasih pula kepada semua pihak
yang telah ikut membantu hingga dapat disusunnya kliping ini. Kliping sederhana ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam
kliping ini membahas tentang pengertian penegak hukum, dan pemberitaan yang
berhubungan dengan lembaga penegak hukum. Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas
perhatiannya terhadap kliping ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
kami dan khususnya pembaca pada umumnya.

Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan
segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan dari para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan kliping lainnya pada
waktu mendatang.

Pandan Jaya 03 September 2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

Penegakan hukum adalah upaya yang dilakukan untuk tegaknya atau berfungsinya
norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman pelaku dalam lalu lintas atau hubungan
hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Setiap negara memiliki produk
hukum yang berbeda-beda, hukum diciptakan sesuai dengan kebutuhan bermasyarakat
maupun bernegara dengan tujuan tidak lain untuk menciptakan dan meningkatkan ketertiban
serta kepastian hukum dalam masyarakat.

Untuk dapat terciptanya penegakan hukum di dalam masyarakat maka perlu dilakukan
upaya-upaya dengan menertibkan lembaga-lembaga yang bertugas menegakkan hukum
sesuai dengan proporsi ruang lingkup masing-masing, serta didasarkan atas sistem kerja sama
yang baik dan mendukung tujuan yang hendak dicapai.

Pada hakikatnya penegakan hukum dilakukan untuk mewujudkan cita cita atau
kaidah-kaidah yang memuat keadilan, kebenaran, penegakan hukum tidak sebatas tugas
daripada penegak hukum yang sudah di kenal secara konvensional, melainkan menjadi tugas
dari setiap orang. Walaupun demikian dalam kaitannya dengan hukum publik yang paling
bertanggung jawab adalah pemerintah.

B. TEORI PENEGAKAN HUKUM

Dalam penegakan hukum harus memperhatikan 3 dimensi:

1. Penerapan hukum dipandang sebagai sistem normatif (Normative Systems) adalah,


penerapan keseluruhan aturan hukum yang menggambarkan nilai-nilai sosial yang
didukung oleh saksi pidana.
2. Penerapan hukum harus dipandang sebagai sistem administratif (administrative System)
yang mencakup interaktif antara berbagai aparatur penegak hukum yang merupakan sub
sistem peradilan diatas.
3. Penerapan hukum pidana merupakan sistem sosial, dalam arti bahwa dalam
mendefinisikan tindak pidana harus memperhitungkan berbagai perspektif pemikiran
yang terdapat pada lapisan masyarakat

C. PENEGAK HUKUM DI INDONESIA

1. Kepolisian

Lembaga penegak hukum yang satu ini sudah populer dan selalu menjadi salah satu
cita-cita yang diinginkan anak-anak Lembaga ini selalu berinteraksi dengan masyarakat dan

2
selalu dapat ditemukan dimanapun dan kapanpun. Tidak hanya itu, Kepolisian juga memiliki
banyak unityc memegang peran tertentu dalam bertugas dengan tujuan yaitu melindungi
masyarakat. Dalam hal ini, salah satubcku tjocb pargu dijumpai adalah SATLANTAS
(Satuan Lalu Lintas) yang berkaitan dengan berjalannya kepatuhan dalam berkendara. Dalam
pasal Undang-undang No. 2 tahub 2002 tentang Kepolisian Indonesia bahwa fungsi
kepolisian untuk menjaga dan melindungi masyarakat sebagai penegak hukum dan
melakukan pelayanan kepada masyarakat. Fungsi ini merupakan ketatapan dari Pemerintah
yang keberadaannya juga telah dijamin oleh Pemerintah. Kepolisian Negara Republik
Indonesia sebagai salah satu lembaga penegak hukum juga memiliki fungsi untuk
memberikan bantuan kepada lembaga pemerintahan lain dalam melaksanakan tugas. Adapun
lembaga pemerintahan lain yang dibantu oleh Kepolisian Adalah OIK(Otoritas Jasa
Keuangan) dan Direktorat Jendral lainnya yang membutuhkan bantuan penegak hukum,

2. Mahkamah konstitusi

Lembaga ini menangani kasus hukum yang telah berada dipengadilan. Pengadilan
merupakan tempat dimana sebuah perkara akan ditindaklanjuti atau tidak. Dalam hal ini,
Mahkamah Konstitusi memiliki peran penting untuk menegakkan hukum secara obyektif.
Pengesahan Mahkamah Konstitusi dilakukan pada tahun 2003 dengan poin yang terdapat
dalam Undang-undang No. 24 tahun 2003 dalam bulan Agustus.

3. Mahkamah Agung

Mahkamah Agung merupakan tingkat tertinggi peradilan tinggi di Indonesia. Dalam


hal ini Mahkamah Agung akan mengadili perkara pada tingkat kasasi ketika seseorang tidak
puas dengan putusan yang diberikan oleh hakim di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi,
berhak untuk mengajukan kasasi.

4. Peradilan Militer

Lembaga penegak hukum yang terakhir adalah Pengadilan Militer yang merupakan
kekuatan di bidang keamanan Negara. Pengadilan Militer terdiri dari dua, yaitu tingkat A di
KODAM, dan tingkat B di KOREM Dalam kedua tingkat ini, Pengadilan Militer juga
memiliki tingkatan Seperti pada dua poin di bawah ini:

• Pengadilan Militer Tinggi


• Pengadilan Militer Utama

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PEMBERITAAN YANG BERKAITAN DENGAN LEMBAGA PENEGAK


HUKUM

Redam Situasi Intan Jaya, Mahfud Minta TNI-Polri Ambil Tindakan Terukur

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan


Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta aparat TNI-Porli untuk mengambil
tindakan terukur setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah di Intan
Jaya, Papua.

Mahfud mengatakan, masyarakat sebetulnya mengetahui bahwa TNI-Polri selama ini


sudah sangat berhati-hati melindungi warga sipil. Namun demikian, ia menyebutkan, KKB
selalu menyerang dari belakang dan menjadikan warga sipil sebagai tameng dan korban.

Di sisi lain, Mahfud menilai bahwa KKB selalu mengambil momentum untuk
menarik perhatian luar negeri, seperti kontak tembak yang terjadi belakangan ini. Peristiwa
ini berlangsung ketika Presiden Joko Widodo sedang mengikuti agenda KTT G20 di Roma,
Italia. Menurut dia, KKB memanfaatkan momentum itu untuk menarik perhatian dunia
internasional.

Padahal, kata dia, di lembaga-lembaga internasional yang resmi, masalah separatisme


Papua tidak pernah diagendakan. "Dunia internasional melihat Papua seperti melihat daerah-
daerah lain, misalnya masalah penyelamatan lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat,
bukan soal disintegrasi," kata dia.

4
Berantas Pinjol llegal, Polri Upayakan Penegakan Hukum dan Beri Pemahaman pada
Masyarakat

TRIBUNNEWS.COM-Kabag Penum Mabes Polri Kombes Ahmad Ramadhan


mengatakan Polri akan melindungi masyarakat dari pinjaman online (pinjol) ilegal yang
semakin hari semakin banyak memakan korban.

Pasalnya pinjol ilegal ini sudah melanggar UU Informasi dan Transaksi Elektronik
(ITE) tapi juga melanggar UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Selain itu
kebanyakan korban juga mendapatkan ancaman berupa pembullyan hingga pornografi

"Terkait dengan kasus ini tentunya Polri juga melindungi masyarakat, di dalam tindak
pidana yang dilakukan pinjol ilegal ini ada tindakan lain. Bukan saja tindak pidana terkait
dengan UU ITE maupun UU TPPU tapi juga ada ancaman pembullyan bahkan ada
pornografinya. Ini tentu sangat merugikan para nasabah," kata Ramadhan dalam tayangan
video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (24/10/2021). Lebih lanjut Ramadhan
menyebut Polri tidak hanya melakukan upaya penegakan hukum pada penyedia jasa pinjol
ilegal ini. Tapi juga mengupayakan tindakan preventif, yakni dengan melakukan pemahaman
kepada masyarakat terkait cara peminjaman uang melalui pinjaman online.

Agar nantinya tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban dari pinjol ilegal.
Terkait dengan itu maka Polri tentu siap untuk melindungi terhadap para korban. Upaya yang
dilakukan bukan saja penegakan hukum, tentu ada upaya-upaya preventif." "Dan ini yang
paling penting, memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak ada lagi korban pinjol
ilegal," terangnya,

5
Cara Polisi Tilang Pemotor Berteduh di Kolong Jalan

DKI Jakarta dan sekitarnya sudah memasuki waktu musim hujan. Fenomena sering
terjadi ketika hujan deras mengguyur jalanan di kota ini, banyaknya pengguna sepeda motor
berteduh di kolong jalan. Gusar dengan kondisi itu, kepolisian bakal menerapkan sanksi
tilang.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Valentino Tatareda
menegaskan, sanksi itu tidak langsung diberikan. Pihak bakal mengimbau terlebih dahulu.
Bila tidak digubris maka langsung dilakukan tilang bagi pengemudi berteduh di bawah fly
over. Banyaknya pengendara berteduh membuat arus lalu lintas tersendat. Sebab, jalur di
bawah itu dipenuhi kendaraanbermotor sehingga mempersempit jalan.

Sebelumnya pihak kepolisian mengancam warga yang berteduh di bawah fly over
akan ditilang ataupun denda sebesar 250.000. Sebenarnya kebijakan ini sesuai dengan
ketentuan undang- undang pasal 282 Undang-Undang RI No. 22 tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan jalan (LLAJ).

Sigit Riyanto: Peran Lembaga Pengadilan dalam Menjaga Integritas Hukum

6
Seperti yang diketahui, kekuatan politik dan kepentingan ekonomi sudah dapat
dirasakan mulai dari pembentukan dan merumuskan norma hukum. Hal ini disampaikan oleh
Sigit Riyanto selaku Dekan dan Guru Besar FH UGM sebagai pembicara terakhir dalam
diskusi panel bertajuk "Tantangan Menjaga Integritas dalam Penegakan Hukum dan
Keadilan" yang digelar pada Selasa (10/9/2019) di Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta.

Sigit menjelaskan supremasi hukum dan keadilan perlu didukung dengan berbagai
elemen yang mendukung. Mulai dari penegakan hukum dan keadilan, standar etika dan
standar perilaku, kesetaraan, keadilan penerapan, transparansi dan akuntabilitas, serta
kapasitas dan kompetensi

Selain itu, Sigit juga berpendapat hal yang sama mengenai pendapat Romo Beny yang
merupakan pembicara sebelumnya pada diskusi panel bahwa dalam hukum terdapat
kepercayaan dan hati nurani. Namun bersinggungan ketika mahasiswa di kampus belajar
tentang dasar ilmu hukum, hukum merupakan sebagai ilmu menyelesaikan konflik
kepentingan. Sehingga hukum bukanlah hal yang teknis semata dalam menyelesaikan
konflik, maka terdapat norma, nilai sosial, dan rasa percaya. "Disinilah peran lembaga
pengadilan untuk menjaga kepercayaan publik," tegas Sigit.

Kemudian, Sigit menjelaskan kebebasan pengadilan dan hakim dibangun atas


kepercayaan publik dan untuk menjaga hakim harus memiliki standar etik tertentu. Sehingga
integritas dimulai pada pengadilan hukum.

MK: Perlu Reformasi Penegakan Hukum Sambut Society 5.0

7
Hakim Konstitusi Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo memandang perlu
Indonesia melakukan reformasi penegakan hukum untuk dapat mencapai supremasi hukum
yang berkeadilan dalam menghadapi tantangan Society 5.0.

"Bedanya dengan praktik penegakan hukum (konvensional, red.), kini di era Society
5.0 ada dukungan internet of things (IOT) dalam penegakan hukum," kata Suhartoyo ketika
menyampaikan pidato kunci dalam seminar nasional bertajuk "Refleksi Penegakan Hukum
Indonesia pada Era Society 5.0" yang disiarkan di kanal YouTube FKPH FH UII, dan
dipantau dari Jakarta, Minggu (31/10), seperti dikutip Antara. Dalam 2 tahun terakhir yang
selaras dengan kemunculan pandemi Covid-19, kata Suhartoyo, paradigma kehidupan yang
mulanya dipengaruhi oleh Revolusi Industri 4.0, kini telah bergeser ke paradigma Society
5.0.Paradigma Society 5.0 mengombinasikan Revolusi Industri 4.0 dengan inisiatif untuk
menitikberatkan pembangunan yang berdasarkan pada nilai-nilai humanis.

"Society 5.0 merupakan suatu paradigma yang dikembangkan untuk menjawab


tantangan global, seperti makin tingginya kesenjangan sosial dan ekonomi, sumber daya alam
yang makin tipis, terorisme, pandemi kehidupan, pandemi ketidakpastian, dan kompleksitas
pada hampir setiap tingkat kehidupan," kata Suhartoyo. Oleh karena itu, Society 5.0 akan
mengembangkan masyarakat untuk menjadi lebih terpusat pada kepentingan manusia, yakni
menyeimbangkan laju ekonomi guna menghapus kesenjangan, dan penyelesaian masalah
sosial dengan menggunakan sistem yang mengintegrasikan ruang siber dan ruang fisik.

Terkait dengan penegakan hukum yang lebih berorientasi pada manusia, Suhartoyo
memandang perlu untuk melakukan pembaruan penegakan hukum dalam beberapa aspek,
yakni reformasi pada penggunaan hukum yang berkeadilan sebagai landasan pengambilan
keputusan yang baik oleh aparatur negara, serta mengharuskan lembaga peradilan untuk
mempertahankan prinsip independensi, imparsialitas, dan kebebasan dalam memutus perkara.

*B. ANALISIS PEMBERITAAN*

8
*Kasus Corona di Bogor Terus Naik, Bima Arya:Akibat Kurang Edukasi dan Penegakan
Hukum.*

Sesuai pengakuan Wali Kota Bogor, Bima Arya, bahwa lonjakan kasus positif covid-
19 disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya Kurangnya edukasi dan lemahnya
penegakan hukum. Seharusnya pemerintah/lembaga negara lebih glat lagi memberikan
edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar tingkat kesadaran diri dalam masyarakat
meningkat, sehingga dapat meminimalisir adanya penambahan kasus baru positif covid-19.
Selain itu, lemahnya penegak hukum juga menjadi salah satu faktor penyebab bertambahnya
kasus baru covid-19.

Memang,sanksi tidak perlu langsung diberikan kepada masyarakat yang melanggar


protokol kesehatan, tetapi perlu diberi himbauan/sosialisasi terlebih dahulu. Namun jika
masyarakat tetap melanggar protokol kesehatan setelah diberi edukasi, maka lembaga negara
perlu memberikan sanksi yang tegas seperti yang dituangkan di Perwall Nomor
107/2020,agar masyarakat tidak lagi menghiraukan atau melanggar protokol kesehatan.

*Cara Polisi Tilang Pemotor Berteduh di Kolong Jalan*

Sesuai pernyataan AKBP Valentino Tatareda (Wakil Direktur Lalu Lintas Polda
Metro Jaya) sanksi tidak perlu langsung diberikan kepada pemotor, tetapi perlu diberi
himbauan terlebih dahulu. Karena kita harus memberikan kesempatan untuk pemotor, dan
juga memerlukan sosialisasi mengenai berteduh di kolong jalan (fly over).

Perbuatan mereka dapat membuat jalan mengecil dan tertutup, sehingga dapat
mengganggu pengguna jalan yang lain. Jika sudah dihimbau tetapi tidak mau melakukan
sesuai peraturan, maka pemotor harus diberi sanksi sesuai hukum yang berlaku yaitu ditilang
atau didenda 250 ribu

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penegakan hukum adalah upaya yang dilakukan untuk tegaknya atau berfungsinya
norma-norma hukum secara nyata sebagal pedoman pelaku dalam lalu lintas atau hubungan
hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Setiap negara memiliki produk
hukum yang berbeda-beda, hukum diciptakan sesuai dengan kebutuhan bermasyarakat
maupun bernegara dengan tujuan tidak lain untuk menciptakan dan meningkatkan ketertiban
serta kepastian hukum dalam masyarakat.

Ada banyak jenis pemberitaan yang berkaitan dengan peran lembagal lembaga
penegak hukum di Indonesia. Penyebab dari pemberitaan itu sendiri pun berasal dari faktor
hukumnya sendiri, faktor penegak hukumnya, faktor sarana dan fasilitas, faktor masyarakat,
dan kebudayaan.

B. SARAN

Kita sebagai warga Indonesia yang baik hendaklah memahami akan segala a seorang
hakim dalam penegakan hukum. Dan untuk pemerintah hendaklah lebih aktif dalam
merumuskan sebuah undang-undang yang lebih berkeadilan dan hukum yang pro rakyat, agar
tidak ada simpang-siur dalam memahami sebuah hukum. Serta pemerintah lebih aktif untuk
memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat.

10
11

Anda mungkin juga menyukai