Anda di halaman 1dari 14

K_4

SISTEM PEMBUKUAN
BERPASANGAN
Pencatatan transaksi menggunakan akun dan
Pembukuan Berpasangan
 Dlm pembahasan sebelumnya, akibat dr transaksi-transaksi
tercermin dalam posisi keuangan (Neraca) / persamaan
akuntansi
 Prakteknya: tidak lazim, jumlah transaksi yg banyak,
laporan keuangan tidak diperlukan setiap transaksi terjadi.
 Krn adanya penambahan modal serta jenis beban &
pendapatan dlm perusahaan yg cukup banyak &
bervariasi, maka perlu adanya perluasan persamaan
akuntansi:
ASSET = KEWAJIBAN + MODAL
Modal (+) Tamb. (– ) Prive (+) Pend.(-) beban
awal modal

 Pengaruh transaksi terhadap laporan keuangan ditampung


dalam alat-alat pencatatan (bagian dr sistem akuntansi) 
Pengelompokan pengaruh dari transaksi2 secara teratur
 Akun @ suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi
keuangan yang bersangkutan dgn asset, kewajiban,
modal, pendapatan dan beban.
Pemakaian akun: u/ menunjukkan kondisi keuangan,
perubahan2-nya serta sebab2 yg mengakibatkan
perubahan pd kondisi keuangan perusahaan.
Akun memberikan informasi ttg operasi2 perusahaan
dari hari kehari dan transaksi2 yg terjadi dlm suatu
perusahaan dapat dicatat secara tepat & lengkap.

 Buku Besar (Ledger) @ Kumpulan akun yg digunakan


dlm pembukuan suatu perusahaan
INGAT!  ASSET = HUTANG + MODAL  ini adalah
Prinsip “Sistem pembukuan berpasangan” dimana 2
pengaruh/efek atas suatu transaksi-transaksi dicatat
dgn mencocokkan DEBET & KREDIT.

“ DEBET bisa berarti (+) / (-), begitu pula KREDIT bisa


berarti (+) / (-)”
Perbedaannya ditentukan oleh sifat akun/perkiraan ybs
Bentuk Akun sederhana berbentuk huruf „T‟ (T-account)
ASSET = HUTANG + MODAL
ASSET = H + M + PENDAPATAN – BEBAN
ASSET + BEBAN = H + M + PENDAPATAN

ASSET HUTANG
BEBAN MODAL
PENDAPATAN

DEBIT KREDIT
Nama Akun

Sisi DEBET Sisi KREDIT


(Mendebet Akun) (Mengkredit Akun)

Nama Akun
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah

DEBET : Jika (+) nilai akun Asset dan (+) Beban  (-)
KREDIT
KREDIT: Jika (+) nilai akun Hutang, (+) akun Modal, (+)
akun Pendapatan  (-) DEBET
 Jenis-jenis Akun:
1. Akun Neraca (Akun Riil): akun yg pd akhir periode
dilaporkan dalam NERACA. Akun2 Asset, akun2
kewajiban & akun2 modal.
Posisi saldo-saldo akun Rill dlm Buku besar =
penyajian pos-pos neraca yg disusun dlm bentuk
akun.
DEBET KREDIT
(+) Asset (-) Asset
(-) Hutang (+) Hutang
(-) Modal (+) Modal
2. Akun Laba-Rugi (Akun Nominal/Sementara): akun yg pd akhir
periode dilaporkan dalam LAPORAN LABA-RUGI. Akun2
Pendapatan & akun2 Beban  berkaitan dgn Modal:
- pendapatan & Laba  (+) Modal  Kredit
- Beban  (-) Modal  Debet

“Merupakan akun sementara krn pd akhir periode akan


ditutup & dipindahkan ke akun ikhtisar L/R dan akun modal”

Posisi saldo-saldo akun Nominal dlm Buku besar = penyajian


pos-pos laporan Laba-Rugi yg disusun dlm bentuk akun.

DEBET KREDIT
(+) Beban (-) Beban
(-) Pendapatan (+) Pendapatan
 Akun PRIVE
Pengambilan modal (uang / barang) olrh pemilik untuk
keperluan pribadinya.
- Mengurangi Modal  Debet akun Modal
- Akun/perkiraan sementara  pada akhir perioide
akan ditutup dan dipindahkan ke akun modal
 Akun Deviden
pembayaran Deviden kpd pemegang saham  Debet
akun deviden. Akun deviden merupakan perkiraan
sementara
 Akun : alat untuk mencatat (+) dan (-) dlm satuan uang
 Saldo Akun @ selisih jumlah sisi Debet dengan sisi
kredit
 Saldo Normal @ aturan pendebetan dan pengkreditan
serta saldo-saldo pada umumnya.
Tipe Akun (+) (-) Saldo Normal
1. Asset Debet Kredit Debet
2. Hutang Kredit Debet Kredit
3. Modal Kredit Debet Kredit
4. MS/Laba Ditahan Kredit Debet Kredit
5. Prive & Deviden Debet Kredit Debet
6. Pendapatan Kredit Debet Kredit
7. Beban Debet Kredit Debet
KESIMPULAN
 Prinsip Sistem pembukuan berpasangan:
“Setiap transaksi selalu dicatat dgn mendebet &
mengkredit 2 buah akun atau lebih dengan jumlah/nilai
yg sama”
 Tiap transaksi harus dianalisa u/ mengetahui dampak
suatu transaksi thd komponen laporan keuangan (asset,
hutang/kewajiban, modal, beban, pendapatan).
Tahapan analisa transaksi:
a. Menentukan komponen laporan keuangan yg
terpengaruh
b. Menentukan nama akun dari komponen laporan yg
terpengaruh
c. Menentukan akun yg di Debet dan akun yg di Kredit
beserta jumlah rupiahnya masing-masing
 INGAT!
ASSET = HUTANG + MODAL

Bertambah
Debet = Kredit + Kredit

Kredit = Debet + Debet


Berkurang

Mari kita lihat bisnis salon „Cantik‟ dan mencatat


transaksinya menggunakan Debet & Kredit.
Transaksi-transaksi “Salon Cantik”Bulan Desember 2010:
a. 1/12/10 - Penyerahan modal awal oleh pemilik (Hani) Rp. 20 jt
b. 1/12/10 - Pembelian peralatan secara tunai Rp. 10 jt
c. 5/12/10 - Pembelian perlengkapan salon secara kredit Rp. 4 jt
d. 15/12/10 - Pemberian/penjualan jasa secara kredit Rp. 1.5 jt
e. 20/12/10 - Pembayaran hutang usaha Rp. 2 jt
f. 20/12/10 - Pembayaran beban sewa Rp. 300 rb
g. 25/12/10 - Pembayaran beban gaji Rp. 450 rb
h. 30/12/10 - Penerimaan pelunasan hutang Rp. 700 rb
i. 30/12/10 - Pemberian/penjualan jasa secara kredit Rp. 3.8 jt
j. 30/12/10 - Pembayaran beban litrik dan air Rp. 250 rb & 150 rb
k. 31/12/10 – Persediaan perlengkapan salon Rp. 300 rb,
pemakaian perlengkapan salon Rp. ?
l. 31/12/15 -Pengambilan Prive Rp. 600.000
Sumber: Al. Haryono Jusup, Dasar-dasar Akuntansi
Jilid 1
 Contoh a. 1/12/10 - Penyerahan modal awal oleh
pemilik (Hani) sebesar Rp. 20 jt

ASSET = HUTANG + MODAL


Kas = + Modal
ASSET = HUTANG + MODAL
Kas (A) = Hutang (H) Modal (M)
(1) 20 (1) 20

Catatlah DEBET dahulu dan diikuti oleh KREDIT


Kas 20 jt -
Modal - 20 jt

Anda mungkin juga menyukai