Anda di halaman 1dari 18

FILM SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM

Andi Fikra Pratiwi Arifuddin


Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, Indonesia
e-mail: iccipratiwi@gmail.com

Abstrak. Dakwah merupakan kewajiban dan tanggung jawab umat Islam dalam
menyebarkan ajaran-ajaran Islam sebagaimana termuat dalam al-Quran dan hadis yang
bertujuan kepada ‘amar makruf dan nahi mungkar’. Salah satu alternatif dakwah adalah
melalui media film, dengan kemajuan teknologi di zaman sekarang pemanfaatan media
tersebut dapat diefektifkan. Seiring dengan perkembangan perfilman Indonesia saat ini
yang cenderung meningkatkan antusias para movie maker memproduksi karya-karya
terbaiknya. Karya yang dihasilkan menjadi media dakwah dalam menyebarkan pesan-
pesan agama kepada masyarakat dengan mengemas kisah yang ringan, menghibur,
cenderung mengangkat kisah yang dekat dengan keseharian masyarakat tanpa melupakan
nilai motivasi yang terkandung dalam kaidah-kaidah Islam. Film merupakan manifestasi
perkembangan kehidupan budaya masyarakat pada masanya. Konstruksi sebuah film
misalnya, merupakan salah satu esensi menelevisikan kebudayaan tertentu, pada gilirannya
merepresentasikan nilai-nilai budaya melalui demonstrasi skenario oleh sutradara-sineas.

Kata Kunci : Film, Media, Dakwah Islam

Abstract. Da’wah is an obligation and responsibilty of Moslem in spreading the teaching


of Islam as stated in al Quran and Hadits toward the ‘Amr ma’ruf nahi munkar. An alternative
for da’wah is through film. The advaced technology today benefits into this media
effectiveness. Along with the recent development of Indonesian cinematography, movie
makers enthusiastically produce their best creations. Those creations become da’wah media
to spread the religion teachings to society through simple and entertaining stories that
exploit topics closed to everyday events without omitting motivational values of Islam. The
construction of a film, for example, is an essence of televisioning a certainculture which is
in turn represents cultural values through scenarios created. One the film of this category
is Dalam Mihrab Cinta.
Key words: Film, Media, Islamic Da’wah

111
JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

A. Pendahuluan serius dalam berdakwah Insya Allah dakwah


Islam akan menjadi trend dunia di masa yang
Di era agraris, peran ulama dan tokoh aga-
akan datang.1
ma begitu kuat dalam mempengaruhi kehidupan
Untuk mendukung adanya perubahan da-
masyarakat. Pendapat dan sikap mereka ditiru,
lam berdakwah, para dai perlu terus menerus
didengarkan dan dilaksanakan. Bahkan, masya-
meningkatkan wawasan, ilmu yang dan ke-
rakat rela berkorban dan mau datang ke tempat
mampuan teknis yang diperlukan dalam me-
pengajian yang jaraknya jauh sekalipun, hanya
lakukan dakwah. Dai tidak merasa puas dengan
karena cinta mereka kepada para ulama dan
ilmu yang dimilikinya, melainkan terus belajar
ingin mendapatkan taushyiah untuk dijadikan
sepanjang hayat. Ilmu yang berkembang dewa-
pedoman hidup yang baik dan benar. Dengan
sa ini bersifat multidisipliner dan komplementer,
khusyu, tawadu dan memiliki semangat yang
ilmu agama yang selama ini menjadi pegangan
tinggi, mereka mendengarkan apa yang diucap-
dai (sumber utama) perlu diperkuat dengan
kan ulama dan berupaya secara maksimal
keilmuan lainnya agar apa yang disampaikan
melaksanakan materi dakwah diperolehnya.
ke masyarakat menjadi kokoh dan dapat di-
Kini masyarakat memasuki era modern,
operasionalkan kajian ilmu psikolog, sosiologi,
ulama dan pemerintah sekalipun tidak bisa
sejarah dan sebagainya. Oleh karena itu, dai
merubah kekuatan tersebut. Modernisasi me-
perlu memperkuat ilmu agama yang dimilikinya
nurut Anthony Giddens merupakan sebuah
dengan menambah wawasan dan pengetahuan
keharusan yang tidak bisa ditolak kehadirannya.
yang berdasar dari ilmu-ilmu sosial, humaniora
Modernisasi menjadi bagian dari perjalanan
maupun ilmu-ilmu alam.
waktu dan ruang yang mesti terjadi. Konsekuensi
Dengan memperluas pendekatan dalam
logis dari perubahan tersebut, pola pikir, sikap,
mengembangkan ilmu Agama Islam, maka ke-
mental, dan perilaku umat, hendaknya dirubah
giatan, maka kegiatan dakwah pun bisa diper-
mengikuti perkembangan zaman yang ada,
luas dengan berbagai pendekatan. Karena
termasuk menjalankan ajaran agama.
kegiatan dakwah diturunkan dari keilmuan
Perubahan masyarakat yang fenomenal
dakwah yang notabene menjadi bagian dari
tersebut, seharusnya diimbangi dengan adanya
keilmuan agama Islam. Kegiatan dakwah bisa
perubahan cara berdakwah yang dilakukan
didekati dengan ilmu manajemen, politik, sosio-
oleh para dai. Dakwah tidak boleh jalan di tem-
logi, antropologi, ilmu kesehatan dan sebaginya.
pat dan menggunakan cara-cara konvensional
Dengan cara demikian, kegiatan dakwah amat
saja (ceramah). Dakwah harus dinamis, progre-
variatif. Kegiatan dakwah dapat mengakomodir
sif, dan penuh inovasi. Para dai perlu mencipta-
berbagai kebutuhan yang berkembang di
kan kreasi-kreasi baru yang lebih membumi
masyarakat.
dan dapat membawa kemaslahatan umat. Dak-
Di awal millenium baru ini tampaknya mu-
wah perlu dikemas lebih manusiawi, dialogis,
lai ada gairah baru dalam industri film Indonesia
memenuhi kebutuhan dan kemampuan masya-
terutama film yang mengusung tema dakwah.
rakat.
Seperti halnya film Perempuan Berkalung
Dunia hari ini sebenarnya menitipkan
Sorban, Ketika Cinta Bertasbih, film Ayat-ayat
harapan besar terhadap dakwah Islam. Jika
Cinta hingga Dalam Mihrab Cinta yang begitu
kaum muslimin menyadari kenyataan ini, lalu
1
Hidayat Nurwahid, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana,
mereka semua mau bekerja, bersabar, dan 2015), h. 238

112
FILM SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM -- Andi Fikra Pratiwi Arifuddin

fenomenal semakin memberikan peluang bagi Peter membuat film yang berjudul “Life Of
para penggiat sineas dakwah. Kenyataan kini In American Fireman”.
tidak hanya film yang ber-genre-kan horor, Kebutuhan manusia akan hiburan me-
percintaan remaja atau komedi yang bisa diteri- lalui sebuah gambar yang bergerak lama
ma masyarakat umum namun film yang ber- kelamaan mulai menarik minat masyarakat
nuansakan Islam pun mampu menjadi tontonan luas pada umumnya. Di sini mulai terletak
dengan rating tinggi. Maka hal tersebut bisa adanya sebuah organize yang akan meng-
menjadi suatu modal besar bagi para sineas atur atau menyuplai film. Masuknya film
dakwah dalam mengtransformasikan nilai sebagai dunia industri berawal organisasi
keislaman pada media ini. perfileman. Sebuah karya film mulai diper-
jualbelikan atau dengan kata lain mulai ada
B. Konsep dan Teori value yang harus dikeluarkan oleh masya-
1. Konsep Film rakat, mulai ada peraturan-peraturan ten-
a. Pengertian Film tang segala hal yang berkaitan dengan film.3
Film2 adalah gambara-hidup, juga sering b. Unsur-Unsur Pembentukan Film
disebut movie. Film sering disebut “sinema”. Setiap membicarakan film, selalu bersing-
Film dihasilkan dengan rekaman dari orang gungan dengan unsur-unsur pembentukan
dan benda (termasuk fantasi dan figure film. Pemahaman terhadap unsur-unsur
palsu) dengan kamera. Film juga didefenisi- pembentukan film tentu akan banyak mem-
kan sebagau serentetan gambar yang ber- bantu kita untuk memahami film dengan
gerak dengan atau tanpa suara, baik yang baik. Unsur-unsur pembentukan terdiri
terekam pada film, video tape, video disk, atas (1) unsur naratif dan unsur sinematik,
atau media lainnya. Sedangkan bahasa film dan (2) unsur naratif berhubungan dengan
adalah bahasa gambar. aspek cerita atau tema film. Kedua unsur
Film menyampaikan ceritanya melalui tersebut diuraikan sebagai berikut. 4
serangkaian gambar yang bergerak, dari (1) Unsur naratif dan unsur sinematik. Dua
satu adegan ke adegan lainnya, dari satu unsur tersebut saling berinteraksi dan
emosi ke emosi lain, dari satu peristiwa ke berkesinambungan satu sama lain un-
peristiwa yang lain. Faktor utama dalam tuk membentuk sebuah film. Masing-
film adalah kemampuan gambar bercerita masing unsur tersebut tidak dapat
kepada publik penontonnya. Film pertama membentuk film jika hanya berdiri-
kali diciptakan pada tahun 1805 oleh sendiri. Dapat dikatakan bahwa unsur
Lumiere Brithers. Kemudian pada tahun naratif adalah bahan (materi) yang
1899 George Melies mulai menampilkan akan diolah, sementara unsur sinematik
film dengan gaya editing yang berjudul adalah cara (gaya mengolahnya). Dalam
”Trip To The Moon”. Pada tahun 1902 Edwin film cerita, unsur naratif adalah perla-
kuan terhadap cerita filmnya. Semen-
tara unsur sinematik atau juga sering
2
Film adalah selaput, dipakai untuk menambah gulungan diistilahkan gaya sinematik merupakan
serangkaian gambar-gambar yang diambil dari obyek-obyek yang
3
bergerak dan akhirnya proyeksi dari pada hasil pengambilan Indonext, “Tentang Film”, Situs Resmi Indonext. http://www.
gambar tersebut., Ensiklopedi Indonesia (Jakarta; ichtiar baru, indonext27.blogspot.com/ (01 november 2017).
4
1991), h. 1007. Ibid.

113
JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

aspek-aspek teknis pembentuk film lepas dari tujuan penyebaran informasi,


seperti mise-en-scene, yaitu segala hal dan pendidikan. Intinya, film dokumen-
yang berada di depan kamera contoh- ter tetap berpijak pada hal-hal senyata
nya setting atau latar, tata cahaya, mungkin. Seiring dengan perjalanan
kostum, dan make up, serta akting dan waktu, muncul berbagai aliran dari film
pergerakan pemain. dokumenter misalnya dokudrama
(2) Unsur naratif berhubungan dengan (docudrama). Kini dokumenter menjadi
aspek cerita atau tema film. Setiap film sebuah tren tersendiri dalam perfilman
cerita tidak mungkin lepas dari unsur dunia. Para pembuat film bisa ber-
naratif. Setiap cerita pasti memiliki eksperimen dan belajar tentang banyak
unsur-unsur seperti tokoh, masalah, hal ketika terlibat dalam produksi film
konflik, lokasi, waktu, serta lainnya. dokumenter. Ini bisa dilihat dari
c. Memahami Film banyaknya film dokumenter yang bisa
Bahan baku atau materi yang menandai kita saksikan melalui saluran televisi
belum tentu menghasilkan sesuatu yang seperti program National Geographic
baik, jika seorang sutradara salah mengolah- dan Animal Planet. Bahkan saluran
nya begitupun sebaliknya. Sebuah film yang televisi Discovery Channel pun mantap
memiliki cerita atau tema kuat bisa menjadi menetapkan diri sebagai saluran tele-
tidak berarti tanpa pencapaian sinematik visi yang hanya menayangkan program
dan naratif yang memadai. Bahasa film dokumenter tentang keragaman alam
berupa kombinasi antara suara dan bahasa dan budaya.
gambar merupakan media untuk mema- 2) Film Cerita Pendek (Short Films)
hami sebuah film secara mendalam. Sineas Durasi film cerita pendek biasanya di
menawarkan sebuah solusi melalui filmnya bawah 60 menit. Di banyak negara
dengan harapan tentunta bisa diterima seperti Jerman, Australia, Kanada,
dengan baik oleh orang yang menonton. Amerika Serikat, dan juga Indonesia,
Melalui pemahaman bahasa, pengalaman film cerita pendek dijadikan labora-
mental dan budaya yang dimilikinya, pe- torium eksperimen dan batu loncatan
nonton berperan aktif secara sadar maupun bagi seseorang atau sekelompok orang
tidak sadar untuk memahami sebuah film. untuk kemudian memproduksi film
Keberhasilan seseorang dalam memahami cerita panjang. Jenis film ini banyak
film secara utuh sangat dipengaruhi oleh dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan
pemahaman orang tersebut terhadap aspek film atau seseorang maupun kelompok
naratif dan aspek simatik sebuah film.5 yang menyukai dunia film dan ingin
d. Jenis-Jenis Film berlatih membuat film dengan baik.
1) Film Dokumenter (Documentary Films) Sekalipun demikian, ada juga yang
Film dokumenter menyajikan real kita memang mengkhususkan diri untuk
melalui berbagai cara dan dibuat untuk memproduksi film pendek, umumnya
berbagai macam tujuan. Namun harus hasil produksi ini dipasok ke rumah-
diakui, film dokumenter tak pernah rumah produksi atau saluran televisi.
5
Himawan Pratista., Memahami Film (Cet.1: Yogyakarta: Homerian
Pustaka, 2008), h.3

114
FILM SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM -- Andi Fikra Pratiwi Arifuddin

3) Film Cerita Panjang (Feature-Length (1) Elemen Pokok Narasi. Dalam setiap film
Film) cerita pasti memiliki naratif yang ber-
Film dengan durasi lebih dari 60 menit beda-beda. Jika ada kemiripan cerita
pada umumnya berdurasi 90-100 sekalipun pasti terdapat perbedaan
menit. Film yang diputar di bioskop dalam rincian cerita, pelaku, lokasi,
umumnya termasuk dalam kelompok masalah, konflik, resolusi, dan sebagai-
ini. Beberapa film berdurasi lebih 120 nya. Pada dasarnya dalam tiap cerita
menit. Film-film produksi India rata- film di samping aspek ruang dan waktu
rata berdurasi hingga 180 menit. juga memiliki elemen-elemen pokok
e. Klasifikasi Genre Film yang sama, yakni berkarakter, permasa-
Istilah genre berasal dari bahasa Perancis lahan atau konflik, serta tujuan. Dapat
yang bermakna “bentuk” atau “tipe”. Dalam kita simpulkan bahwa inti cerita dari
film genre dapat didefinisikan sebagai jenis semua film (fiksi) adalah bagaimana
atau klasifikasi dari sekelompok film yang seorang karakter menghadapi segala
memiliki karakter atau pola sama (khas) masalah untuk mencapai tujuan karak-
seperti setting, isi dan subyek, ikon, mood ter pasti menghadapi masalah atau
serta karakter. Klasifikasi tersebut meng- sebaliknya masalah yang mampu me-
hasilkan genre-genre popular seperti aksi, motivasi tujuan. Bila tidak ada masalah,
petualangan, drama, komedi, horror, alur cerita tidak mungkin akan
western, thriller, film noir, roman, dan berkembang. Tanpa masalah-masalah
sebagainya. tersebut cerita filmnya tidak akan
Fungsi utama genre adalah untuk me- pernah berjalan.
mudahkan klasifikasi sebuah film. Film (2) Pelaku cerita. Setiap film cerita umum-
yang diproduksi sejak awal perkembangan nya memiliki karakter utama dan
sinema hingga kini mungkin telah jutaan pendukung. Karakter utama adalah
lebih jumlahnya. Genre membantu kita motivator utama yang menjalankan
memilih film-film tersebut sesuai dengan alur naratif sejak awal hingga akhir
spesifikasinya. Selain itu klasifikasi, genre cerita. Tokoh utama sering diistilahkan
juga dapat berfungsi sebagai antisipasi pihak protagonis sedangkan karakter
penonton terhadap film yang akan ditonton. pendukung bisa berada pada pihak
Jika seorang penonton telah memutuskan protagoni maupun pihak antagonis
untuk melihat sebuah film bergenre ter- (musuh atau rival). Karakter pendukung
tentu maka sebelumnya ia telah menda- sering bertindak sebagai pemicu
patkan gambaran umum (ide) di kepalanya konflik (masalah) atau kadang sebalik-
tentang film yang akan ia tonton. nya dapat membantu karakter utama
Gambaran umum sebuah film yang dalam menyelesaikan masalah.
ditonton terdiri atas (1) elemen pokok (3) Permasalahan dan konflik. Permasa-
narasi, (2) pelaku cerita, (3) permasalahan lahan dapat diartikan sebagai peng-
dan konflik, (4) tujuan, dan (5) jenis-jenis halang yang dihadapi tokoh protagonis
pemain. Kelima hal tersebut diuraikan untuk mencapai tujuannya. Perma-
sebagai berikut. salahan seringkali ditimbulkan pihak

115
JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

antagonis karena memiliki tujuan yang serta aksi-aksi di ruang publik yang
sama atau berlawanan dengan pihak ramai.
protagonis. Permasalahan klasik antara (b) Aktor amatir, biasanya digunakan
karakter protagonis dan antagonis bukan karena kemampuan akting
adalah satu pihak ingin menguasai mereka namun karena otentitas
dunia sementara pihak lainnya ingin mereka dan karakter yang diperan-
menyelamatkan dunia. Permasalahan kan.
ini pula yang memicu konflik (kontro- (c) Aktor profesional, adalah seorang
versi) fisik antara pihak protagonis dan yang sangat terlatih dan mampu
antagonis. Masalah dapat muncul dari bermain dalam segala jenis peran
dalam diri tokoh utama sendiri yang yang diberikan pada mereka
akhirnya memicu konflik batin. dengan berbagai macam gaya.
(4) Tujuan. Setiap pelaku (utama) dalam (d) Bintang, seorang bintang dipilih
semua film cerita pasti memiliki tujuan, karena nama besar mereka di mata
harapan atau cita-cita. Tujuan dan publik. Penggunaan seorang bin-
harapan tersebut dapat bersifat fisik tang dalam sebuah film biasanya
(materi) maupun non-fisik (non- menjadi kunci sukses sebuah film.
materi). Tujuan fisik sifatnya jelas dan (e) Superstar, adalah seorang yang
nyata sementara non-fisik sifatnya sangat popular. Film-film yang
tidak nyata (abstrak). Film-film super dibintangi superstar selalu sukses
hero umumnya bertujuan jelas, yakni luar biasa secara komersil.
mengalahkan musuhnya untuk menye- (f) Chameo, adalah penampil sesaat
lamatkan umat manusia; film roman seorang bintang ternama atau
bertujuan mendapatkan sosok pujaan seseorang yang popular di mata
hatinya; film kriminal bertujuan meng- publik.
ungkap kasus dan menangkap pelaku
kejahatan. Adapun film-film drama dan 2. Media Dakwah
melodrama sering kali bertujuan non- Dakwah merupakan kewajiban dan tang-
fisik seperti mencari kebahagiaan, ke- gung jawab umat Islam dalam menyebarkan
pu asan batin, eksistensi diri dan ajaran-ajaran Islam sebagaimana termuat
sebagainya.6 dalam al-Quran dan Hadits7 yang bertujuan
(5) Jenis-jenis pemain. Secara umum para untuk mewujudkan amar makruf wa nahi
pemain dalam sebuah film dapat dike- mungkar. Dalam dakwah terdapat ide tentang
lompokkan menjadi beberapa jenis, progresivitas, yakni sebuah proses terus
yakni: menerus menuju kepada yang baik dan yang
(a) Figuran, dalam sebuah film adalah lebih baik dalam mewujudkan tujuan dakwah
semua karakter di luar para pelaku itu sehingga dalam dakwah ada ide dinamis;
cerita utama. Pemain figuran sering
digunakan untuk adegan-adegan
yang bersifat masal, seperti perang
7
Kustadi Suhadang., Ilmu Dakwah Perspektif Komunikasi (Bandung;
6
Ibid., h. 43-44 Rosda, 2013), h. 11-12

116
FILM SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM -- Andi Fikra Pratiwi Arifuddin

sesuatu yang terus tumbuh dan berkembang ternyata media audio visual lebih sem-
sesuai dengan tuntutan ruang dan waktu.8 purna. Sebab media ini dapat dimanfa-
Salah satu alternatif dakwah yang cukup atkan oleh semua kalangan masyarakat.
efektif adalah melalui media film, karena 3. Teori Semiotika
dengan kemajuan teknologi di zaman sekarang Semiotika adalah suatu ilmu metode ana-
pemanfaatan media tersebut cukup efektif, lisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah
seiring dengan perkembangan perfilman Indo- perangkat yang kita pakai dalam upaya
nesia saat ini yang cenderung meningkatkan berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-
antusias para movie maker memproduksi karya tengah manusia dan bersma-sama manusia.
terbaiknya. Karya yang dihasilkan menjadi Adapun teori semiotika yang digunakan adalah
media dakwah cukup efektif dalam menye- Ferdinand de Saussure.
barkan pesan-pesan agama kepada masyarakat Ferdinand de Saussure disebut sebagai
dengan mengemas kisah yang ringan, meng- pendiri linguistic modern. Saussure adalah
hibur, cenderung mengangkat kisah yang dekat sarjana dan tokoh besar yang berasal dari
dengan keseharian masyarakat tanpa melupa- swiss. Saussre memang terkenal karena teori-
kan nilai motivasi yang terkandung dalam nya tentang tanda. Ia sebetulnya tidak pernah
kaidah-kaidah Islam. mencetak pemikirannya menjadi buku. Catatan-
Ghazali M. Bahri dalam bukunya “Dakwah catatannya dikumpulkan muridnya menjadi
Komunikatif” menjelaskan ada beberapa jenis sebuah outline. Menurut Saussure, tanda terdiri
media komunikasi yang dapat digunakan dalam atas (signifier) bunyi-bunyian dan gambar,
kegiatan dakwah: (signified) konsep-konsep dari bunyi-bunyian
(a) Media visual merupakan alat komu- dan gambar. Tanda (sign) adalah didengar yang
nikasi yang dapat digunakan dengan biasanya merujuk kepada sebuah obyek aspek
memanfaatkan indera penglihatan dari realitas yang ingin dikomunikasikan. Objek
dalam menangkap data. Seperti film tersebut dikenal dengan “refrent”. Dalam
slide, OHP, gambar foto diam, computer. berkomunikasi seseorang menggunakan tanda
(b) Media auditif dalam pemahaman komu- untuk mengirim makna tentang objek dan
nikatif merupakan alat komunikasi orang lain akan menginterpretasikan tanda
yang berbentuk hasil teknologi canggih tersebut. Contoh, ketika orang menyebutkan
dalam wujud hardware, media auditif kata “anjing” (signifier) dengan nada meng-
dapat di tangkap melalui indera pende- umpat maka hal tersebut merupakan tanda
ngaran. Seperti radio, tape recorder, kesialan (signified). Begitulah, menurut
telepon dan telegram. Saussure, signifier dan signified merupakan
(c) Media audio visual merupakan perang- kesatuan, tak dapat dipisahkan.9
kat komunikasi yang dapat ditangkap Ada beberapa pandangan yang menjelaskan
baik melalui indera pendengaran mengenai teori atau konsep makna. Model
maupun penglihatan. Seperti movie proses makna Wendell Jhonson menawarkan
film, televisi, video, media cetak. sejumlah implikasi bagi komunikasi antar-
Apabila dibandingkan dengan media manusia:
yang telah dikemukakan sebelumnya,
8
Aep kusnawan, Ilmu Dakwah (Bandung; Pustaka Bani Quraisy), h.
9
30 Ibid., h. 268

117
JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

(a) Makna ada dalam diri sendiri. Makna C. Pembahasan


tidak terletak pada kata-kata melainkan
1. Pembagian Media Dakwah
pada manusia. Kita menggunakan kata-
Pada dasarnya, komunikasi dakwah dapat
kata untuk mendekati makna yang
menggunakan berbagai media yang dapat me-
ingin kita komunikasikan. Namun kata-
rangsang indra-indra manusia serta dapat me-
kata ini tidak secara sempurna dan
nimbulkan perhatian untuk dapat menerima
lengkap menggambarkan makna yang
dakwah. Berdasarkan banyaknya komunikan
kita maksud.
yang menjadi sasaran dakwah, diklasifikasikan
(b) Makna berubah. Kata-kata relatif statis,
menjadi dua, yaitu media massa dan non-
namun makna dari kata-kata ini terus
massa.10
berubah, dan ini khususnya terjadi
a. Media massa
pada makna dimensi emosional dari
Media massa digunakan dalam komunikasi
makna.
apabila komunikan berjumlah banyak dan
(c) Makna membutuhkan acuan. Walaupun
bertempat tinggal jauh. Media massa yang
tidak semua komunikasi mengacu pada
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
dunia nyata, komunikasi hanya masuk
hari umumnya surat kabar, radio, televisi,
akal bilamana ia mempunyai kaitan
dan film bioskop yang beroperasi dalam
dengan dunia atau lingkungan ekster-
bidang informasi dakwah.
nal.
Keuntungan dakwah dengan menggu-
(d) Penyingkatan yang berlebihan akan
nakan media massa adalah bahwa media
mengubah makna. Makna membutuh-
massa menimbulkan keserempakan artinya
kan acuan adalah masalah komunikasi
suatu pesan dapat diterima oleh komunikan
yang timbul akibat penyingkatan ber-
yang jumlahnya relatif banyak. Jadi untuk
lebihan tanpa mengaitkannya dengan
menyebarkan informasi media massa sa-
acuan yang konkret dan dapat diamati.
ngat efektif dalam mengubah sikap, peri-
(e) Makna tidak terbatas jumlahnya.
laku, pendapat komunikan dalam jumlah
Jumlah kata dapat terbatas pada suatu
yang banyak.
saat tertentu, tapi tetap memiliki makna
b. Media non-massa
yang luas. Hal ini dapat menimbulkan
Media ini biasanya digunakan dalam komu-
interpretasi yang berbeda kesepakatan
nikasi untuk orang tertentu atau kelompok-
supaya akan hilang.
kelompok tertentu seperti surat, telepon,
(f) Makna dikomunikasin hanya sebagian.
sms, telegram, faks, papan pengumuman,
Makna yang kita peroleh dari suatu
CD, e-mail, dan lain-lain semua itu di-
kejadian bersifat multi aspek dan
kategorikan karena tidak mengandung nilai
sangat kompleks, tetapi hanya sebagian
keserempakan dan komunikannya tidak
saja dari makna-makna ini yang benar-
bersifat massal. Secara terperinci Hamzah
benar dapat dijelaskan.
Ya’qub membagi media dakwah itu menjadi
lima:

10
Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010), h. 105

118
FILM SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM -- Andi Fikra Pratiwi Arifuddin

1) Lisan, inilah media dakwah yang paling adalah produksi budaya televisi, membudayakan
sederhana yang menggunakan suara. televisi berarti menjadikan televisi bagian yang
Media ini dapat berbentuk pidato, cera- fungsional dari perkembangan kebudayaan.13
mah, kuliah, bimbingan, penyuluhan, Konstruksi sebuah film misalnya, merupakan
dan lain sebagainya. salah satu esensi menayangkan kebudayaan
2) Tulisan, majalah, surat kabar, kores- tertentu, pada gilirannya merepresentasikan
pondensi (surat, e-mail, sms), spanduk nilai-nilai budaya melalui demonstrasi skenario
dan lain-lain. oleh sutradara-sineas.
3) Lukisan, gambar, karikatur, dan sebagai- Kekuatan sebuah agama dalam menyangga
nya. nilai-nilai sosial, terletak pada kemampuan
4) Audio visual, yaitu alat dakwah yang simbol-simbolnya untuk merumuskan sebuah
merangsang indera pendengaran atau dunia tempat nilai-nilai itu menjadi bahan
penglihatan dan kedua-duanya. Bisa dasarnya.14 Kerena itu, film bergenre religius di
berbentuk televisi, slide, internet, dan Indonesia cenderung dapat dimaknai sebagai
sebagainya. repsresentasi suatu budaya religi yang dihadir-
5) Akhlak, yaitu perbuatan-perbuatan kan melalui teknologi visualisasi simbol-simbol
nyata yang mencerminkan ajaran Islam yang signifikan dengan realitas sosial.
yang dapat dinikmati dan didengarkan Realitas sosial budaya teridentifikasi me-
oleh mad’u. lalui simbol, bagaimana manusia berkomunikasi
2. Film Bergenre Religi lewat simbol. 15 Komunikasi terjadi dengan
Film merupakan manifestasi perkembangan perantaraan tanda-tanda (sign), basis seluruh
kehidupan budaya masyarakat pada masanya. komunikasi adalah tanda-tanda.16 Dari sudut
Dari zaman ke zaman, film mengalami perkem- pandang itu, relatif mendukung eksistensi sim-
bangan baik dari segi teknologi yang digunakan bolis yang tersaji dalam film bergenre religius.
maupun tema yang diangkat. Hal ini disebabkan Di mana unsur-unsur simbolis (tanda) religius
film berkembang sejalan dengan unsur-unsur suatu film, secara struktural dapat diidentifikasi
budaya masyarakat yang melatarbelakanginya. dalam tema, narasi-bahasa, karakter penokohan,
Semua makna budaya diciptakan dengan meng- busana yang digunakan, dan lainnya sebagai
gunakan simbol-simbol. Makna hanya dapat mencerminkan nilai-nilai keagamaan.
disimpan di dalam simbol. 11 Budaya dapat 3. Kelebihan dan Kekurangan Film sebagai
dipahami sebagai tatanan kehidupan yang di Media Dakwah
dalamnya manusia membangun makna melalui Kelebihan Film sebagai media dakwah ini
praktik-praktik reperesentasi simbolik yakni antara lain:
dengan berkomunikasi satu sama lain.12 a. Secara Psikologis, penyuguhan secara
Di dalam berkomunikasi, sebenarnya ter- hidup dan nampak yang dapat berlanjut
dapat berbagai simbol yang sering dijumpai dengan animation mempunyai kecen-
dan sarat dengan makna yang signifikan dengan derungan umum yang unik dalam ke-
budaya. Salah satu contoh yang diketengahkan
13
Alex Sobur., Op.Cit, h. 185
11 14
Alex Sobur., Semiotika Komunikasi, (Cet.3; Bandung; Remaja Alex Sobur., Op.Cit, h. 177
15
Rosdakarya, 2006), h.176-177 Ibid., h. 178
12 16
Idi Subandy., Budaya Popular Sebagai Komunikasi, (Cet.1; Ibid., Dalam Kata Pengantar H. Santoso (Guru Besar Pascarsarjana
Jogiakarta; Jalasutra, 2007), h. xx-xxi Unpad, Bandung).

119
JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

unggulan daya efektivitasnya terhadap pesan melalui media massa akan sangat mem-
penonton. Banyak hal-hal yang abstrak pengaruhi masyarakat penerimanya.
dan samar-samar serta sulit diterang- Dakwah melalui film lebih komunikatif
kan, dapat disuguhkan pada khalayak sebab materi dakwah diproyeksikan dalam
secara lebih baik dan efisien oleh media suatu skenario yang memikat dan menyentuh
film ini. keberadaan masyarakat dalam kehidupan se-
b. Bahwa media film yang menyuguhkan hari-hari18. Sehingga mampu memberikan nilai-
pesan yang hidup akan mengurangi nilai ajaran moral Islam yang sesuai dengan
keraguan apa yang disuguhkan, lebih kebutuhan madunya.
mudah diingat dan mengurangi
kelupaan. 4. Film “Dalam Mihrab Cinta” sebagai
c. Khusus bagi khalayak anak-anak dan Media Dakwah
sementara kalangan orang dewasa cen- Salah satu karya novelis yang diangkat ke
derung menerima secara bulat, tanpa layar lebar yakni Habiburrahman El Shirazy.
lebih banyak mengajukan pertanyaan Film yang disutradarai oleh Habiburrahman
terhadap seluruh kenyataan situasi relatif memberikan gambaran realitas religius
yang disuguhkan film.17 melalui media film. Namun, struktur film ber-
Film juga dapat mempengaruhi emosi tema religi tersebut, perlu ditelaah secara
penonton ini memang sangat mengesankan, substansial apakah pesan simbolik dalam film
seperti film tentang Risalah Muhammad “THE itu merupakan representasi makna religi suatu
MESSAGE”, film Sejarah Wali Songo, dan sebagai- agama, bukan justru pembiasan atau reduksi
nya yang pernah ditayangkan di tengah-tengah nilai agama. Dalam pada itu, khususnya ajaran
masyarakat dapat seolah-olah menghidupkan Islam menyeru kepada umat Muslim agar
kembali kenangan sejarah Islam yang ada. Di cermat memilih dan memilah sajian informasi.
samping itu, dalam perkembangan sekarang Salah satu film religi yang menjadi fenomena
pengajaran salat, menasik haji, dan ibadah- dan cenderung menarik perhatian sebagian
ibadah praktis lainnya dapat dengan mudah khalayak, adalah film Ayat-Ayat Cinta. Film ini
diajarkan melalui video dan sebagainya. Akan merupakan film religi hasil adaptasi dari sebuah
tetapi yang perlu diingat bahwa dakwah melalui novel best seller karya Habiburrahman El
media ini memerlukan biaya yang cukup mahal. Shirazy berjudul Ayat Ayat Cinta yang ditulisnya
Pakar komunikasi Rogers & Shoemaker dalam keadaan kaki kanannya patah.19 Ide
menyatakan bahwa komunikasi adalah proses cerita (film) terinspirasi dari al-Quran surat Az
pesan yang disampaikan dari sumber kepada Zukhruf ayat 67, yang artinya ”Orang-orang
penerima. Komunikasi yang menyebar melalui yang suka saling mencintai satu sama pada hari
media massa akan memiliki dampak vertikal kiamat akan bermusuhan kecuali orang-orang
(mengalami taraf internalisasi/penghayatan) yang bertakwa”.20
apalagi jika para tokoh (opinion-leaders) ikut 18
Dr. Ghazali M. Bahri, M.A, Dakwah Komunikatif “Membangun
menyebarkannya. Sementara pakar komunikasi Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah’ (Jakarta; CV Pedoman
lain, Lazarfield menyatakan bahwa jalannya Ilmu Jaya, 1997), h. 33-34
19
Habiburrahman El Shirazy., “Habiburrahman El Shirazy Ustadz
‘Luar-Dalam’ di KCB, Khalifah, Edisi 26 (September 2010), h. 43
17 20
Hasan Bisri WD, , Ilmu Dakwah, (Surabaya: Biro Penerbitan dan Departemen Agama R.I., Al-Quran dan Terjemahannya (Semarang;
Pengembangan Ilmiah, 1998), h. 45 CV. Toha Putera, 1989), h. 803. Terjemahan aslinya “Teman-teman

120
FILM SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM -- Andi Fikra Pratiwi Arifuddin

(1) Synopsis film “Dalam Mihrab Cinta” Film karya Habiburrahman El Shirazy
Film Dalam Mihrab Cinta menceritakan (sebagai penulis serta yang menyutradarai
Syamsul (Dude Harlino) adalah seorang filmnya sendiri), suatu hal yang memung-
pemuda berusia 20 tahunan bertekad me- kinkan dan yang ingin ditonjolkan adalah
nuntut ilmu di sebuah pesantren di Kediri, pesan nilai-nilai Islam dalam filmnya. Na-
meninggalkan kehidupannya yang cukup mun, pada waktu dan tempat yang ber-
nyaman. Di sini, ia bertemu dengan Zizi lainan, masyarakat dengan varian latar
(Meyda Sefira) putri pemilik pesantren belakang budaya, pendidikan, dan seterus-
yang pernah ditolongnya ketika dijambret nya, bahkan dalam pengakajian mendalam
di kereta api, sehingga kejadian tersebut (riset ilmiah) para analis kata “cinta” dibe-
membuat mereka jadi dekat. Di pesantren lakang kata “mihrab”, yang boleh jadi mem-
ini, Syamsul terusir karena dituduh mencuri beri makna sosial multi interpretasi yang
akibat fitnah sahabatnya sendiri, Burhan cenderung tidak relevan dengan nuansa
(Boy Hamzah). Kemudian karena keluarga- religi. Berbeda halnya dengan analisa
nya sendiri juga tidak mempercayainya, konteks sosial budaya, di mana Habibur-
hingga benar-benar membuat Syamsul rahman pada scene tertentu menggambar-
menjadi seorang pencopet. Beberapa saat kan simbol atau ciri khas budaya Jawa di
menjalani kehidupan sebagai seorang pen- dalam filmnya. Misalnya, dari segi bahasa
copet, Syamsul mengalami tekanan batin (kejawen) dan dialeknya, dari segi pakaian
hingga membuatnya tersadar akan per- (batik), dan lain sebagainya yang menam-
buatannya yang tidak terpuji. Syamsul pun pilkan budaya Jawa secara simbolis.
bertobat dan memulai kehidupannya yang (2) Analisis Film “Dalam Mihrab Cinta”
baru dengan melamar pekerjaan ke bebe- Film “Dalam Mihrab Cinta” tersusun atas
rapa tempat. Pada titik inilah permulaan tanda, penanda, petanda, dan referen yang
perubahan karakter Syamsul dari seorang mengkonstruksi tiap adegan-adegan yang
pencopet menjadi seorang guru mengaji memiliki makna untuk diartikan oleh para
yang disegani. penonton. Tiap makna yang tersaji pada
Syamsul yang awalnya menyamar se- film tersebut dapat diinterpretasikan
bagai guru mengaji demi menyelamatkan secara bebas oleh penikmatnya. adapun
Silvi dari kejahatan Burhan, belakangan pengertian tanda, penanda, petanda, dan
justru menikmati perannya. Si pencopet itu eksternal menurut Ferdinand de Saussure:
kemudian terkenal menjadi ustaz muda 1. Tanda: terdir dari bunyi-bunyian dan
yang ceramah-ceramahnya mampu mem- gambar.
bius pendengarnya. Alur kehidupnnya pun 2. Penanda: dapat dilihat sebagai bentuk
seketika berubah. Sang pencopet berubah atau wujud fisik dapat dikenal melalui
laksana malaikat yang tanpa cela. Seperti karya arsitektur.
film-film sebelumnya, film ini juga diwarnai 3. Petanda: dapat dilihat sebagai makna
pergulatan batin Syamsul yang bingung yang terungkap melalui konsep, fungsi
memilih siapa perempuan yang akan dan atau nilai-nilai yang terkandung di
mendampingi hidupnya. dalam karya arsitektur.
akrab pada hari itu sebagainya menjadi musuh bagi sebagian yang
lain kecuali orang-orang bertakwa”.

121
JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

4. Referen: Saussure memaknai “objek” 2) Tanda dalam struktur bahasa religi,


sebagai referen dan menyebutkannya misalnya kalimat Insya Allah, Astag-
sebagi unsur tambahan dalam proses firullah, Alhamdulillah, Subhanalla.
penandaan. Contoh: ketika orang me- 3) Tanda dalam struktur bahsa bu-
nyebut kata “kucing hitam” (signifier) daya, misalnya dialek Jawa, seperti
dengan nada takut maka hal tersebut nggeh (iya) sopo jennengmu? (siapa
merupakan tanda kurang baik (signi- namamu), masih sugeng (dalam
fied). keadaan sehat), dan lain sebagainya.
Selain bahasa verbal juga ada lambang-
Tanda adalah kesatuan dari bentuk penan- lambang yang non-verbal yang dapat
da dengan sebuah ide atau petanda. Dengan digunakan dalam komunikasi seperti
kata lain, penanda adalah “bunyi yang ber- gesture tubuh (gerak tangan, kaki atau
makna” atau “coretan yang bermakna”. Maka, bagian lainnya dari tubuh), warna sikap
penanda adalah aspek material dari bahasa: duduk atau berdiri, jarak, dan berbagai
apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang bentuk lambang lainnya. Penggunaan
ditulis atau dibaca. Sedangkan petanda adalah lambang-lambang non-verbal ini lazim-
gambaran mental, pikiran atau konsep. nya dimaksudkan untuk memperkuat
a. Struktur tanda film “Dalam Mihrab arti pesan yang disampaikan. Pada film
Cinta” “Dalam Mihrab Cinta” mengandung
Komunikasi pada dasarnya merupakan tin- unsur non verbal, sebagai berikut:
dakan yang dilakukan dengan mengguna- b. Tanda non-verbal
kan lambang-lambang. Lambang yang pa- 1) Saling menganggukkan kepala, dan
ling umum digunakan dalam komunikasi tersenyum menandakan tanda sa-
antarmanusia atau bahasa verbal dalam lam atau menyapa oleh Burhan
bentuk kata-kata, kalimat-kalimat, angka- pada Syamsul.
angka atau tanda-tanda lainnya. 2) Syamsul memegang bagian perut-
Bahasa verbal yang digunakan untuk nya sambil tersungkur di lantai
keperluan yang tentunya akan berbeda menandakan Syamsul menahan
tidak hanya menyangkut kata-kata yang sakit akibat pukulan dari santri.
digunakan tetapi nada atau intonasinya21. 3) Mengangkat tangan kanan ke atas
Pada film “Dalam Mihrab Cinta” mengan- dilakukan Syamsul sebagai tanda ia
dung unsur tanda verbal sebagai berikut: bersumpah. Dan lain sebaginya.
a. Tanda Verbal : Selain tanda verbal dan non-verbal,
1) Tanda dari segi busana, yaitu kopi- terdapat struktur-struktur film yang
ah, baju kokoh, baju batik, busana menjadi bagian penting dalam sebuah
muslimah, topi kupluk, kaca mata karya film “Dalam Mihrab Cinta”, di
hitam, selendang (digunakan oleh antaranya:
para kiai). 1) Penunjuk status sosial para pelaku
ceritanya. Setting untuk kalangan
atas terkesan di perumahan me-
21
Sattu Alang, Muh. Anwar, dan Hakkar Jaya, Pengantar ilmu Komu- wah, terlihat pada keluarga Silvie
nikasi (Makassar: Alauddin Press, 2007), h.13.

122
FILM SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM -- Andi Fikra Pratiwi Arifuddin

dan Burhan. Kalangan sederhana 6) Image. Kostum dapat menjadi ima-


identik dengan properti yang secu- ge bagi pelakuu cerita. Tokoh pe-
kupnya, dengan ruang yang tidak rempuan menggunakan jilbab, bu-
terlalu besar, terlihat pada keluarga sana muslimah, sedangkan para
Syamsul dan Zizi. santri di pesantren menggunakan
2) Sound. Ilustrasi musik adalah mu- kopiah, baju koko putih, dan sarung.
sik latar yang mengiringi aksi se- 7) Acting. Penampilan pemain dalam
lama cerita berjalan. Sering berupa dalam film secara umum dapat
musik tema, yang membentuk dan dibagi menjadi dua, yakni visual
memperkuat mood cerita, serta uta- dan audio. Secara visual menyang-
ma filmnya. Pada film ini mayoritas kut aspek fisik, gesture, ekspresi,
menggunakan instrumen musik. serta gaya bicara yang sama dengan
Ins trument satu dan instrumen seseorang dalam kenyataan sehari-
lainnya memiliki karakter yang ber- hari. Secara audio bahasa bicara
beda pula. Masing-masing instru- tidak lepas dari dialek. Dialek mem-
men mampu membentuk sebuah pengaruhi keberhasilan sebuah
mood. Penggunaan instrumen mu- cerita film karena mampu meyakin-
sik yang bertempo cepat atau keras kan penonton bahwa cerita tersebut
mampu memberikan mood yang sungguh-sungguh terjadi di suatu
energik atau situasi yang tegang. wilayah atau mampu menunjukkan
Sedangkan instrumen dengan tem- dari mana seorang karakter berasal.
po yang lembut atau lambat meng- Misalnya kata sopo jennengmu arti-
hasilkan mood yang tenang atau nya siap namamu dalam bahasa
suasana yang mengharukan. Jawa berarti orang tersebut dari
3) Lagu. Lagu tema bersama liriknya jawa atau ceritanya berlokasi di
digunakan untuk mendukung mood Jawa.
adegannya, seperti sedih, bahagia, 8) Editing discontinue. Teknik kilas
mencekam, dan sebagainya. balik dan kilas depan yang menun-
4) Efek suara. Efek suara dalam film jukkan terjadinya lompatan waktu
diistilahkan dengan noise. Semua pada situasi tertentu dari detik,
suara tambahan selain suara dialog, menit, jam, hari, tahun, dan seterus-
serta musik disebut efek suara. nya. Pada film ini menggunakan
Fungsi utamanya adalah sebagai teknik kilas balik yang memung-
pengisi suara latar. Seperti: kalimat kinkan seorang tokoh mengingat
ayat suci yang dilantunkan oleh kejadian masa lampau.
para santri yang menggambarkan b. Struktur penanda film “Dalam Mihrab
suasana di pesantren. Cinta”
5) Monolog interior. Suara pikiran Struktur penada film Dalam Mihrab Cinta
(batin) dari pelaku cerita. Suara adalah sebagai berikut.
pikiran bentuknya dapat bervariasi a. Busana yang digunakan para pemain
sesuai dengan tuntutan cerita. pria memakai kopiah, baju kokoh,

123
JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

menggunakan selendang di pundak, e. Berkomunikasi menggunakan dialek


dan wanita memakai jilbab, serta ber- Jawa, seperti monggo (silahkan), hati-
busana muslimah. Umumnya para hati ndo’ (hati-hati nak), dan sebagainya.
pemain memakai baju batik. d. Struktur referent film “Dalam Mihrab
b. Mengucap kalimat Insya Allah, astag- Cinta”
firullah, Alhamdulillah, subhanallah, a. Memakai busana muslim dan muslimah,
yang disesuaikan dengan cerita atau menyimbolkan nilai-nilai religius. Film
dialog yang dialami para pemain. yang bergenre religi tentu akan dise-
c. Saat berkomunikasi menggunakan dia- suaikan dengan busana yang digunakan
lek jawa seperti yo wes toh (ya sudah), oleh para pemain yang berfungsi se-
hati-hati ndo’ (hati-hati nak), dan bagai mimage untuk mendukung unsur-
sebagainya. unsur film lainnya
d. Menggunakan peribahasa Jawa dalam b. Mengucapkan kalimat Insya Allah,
menanggapi suatu permasalahan. menyimbolkan nilai religius. Kalimat
Seperti “becik ketitik olo ketoro” artinya ini lazim digunakan umat muslim ketika
orang baik pada akhirnya akan tampak melakukan perjanjian, berharap rida
kebaikannya dan yang salah pada akhir- atau meminta sesuatu pada Allah Swt.
nya akan ketahuan juga kesalahannya. c. Baju batik yang terlihat pada film ini
e. Akting para pemain mewakilkan watak memiliki nilai sosial budaya Jawa atau
dari tiap tokoh di film. Seperti tokoh untuk mengapresiasikan kecintaannya
seorang bapak yang memiliki sifat terhadap budaya Indonesia.
keras dan tegas digambarkan dengan d. Budaya Jawa selain identik dengan
wajah yang serius, intonasi bicara yang batik juga khas dengan dialek kejawe-
jelas dan singkat, dengan nada keras nannya. Dialog-dialog yang digunakan
yang menandakan sedang marah. menyimbolkan nilai-nilai sosial budaya.
c. Struktur petanda film “Dalam Mihrab Film “Dalam Mihrab Cinta” dikemas ringan
Cinta” dengan pendekatan religi dan sosial budaya
a. Pria yang berpakaian rapi, memakai masyarakat tertentu. Menurut Habbiburrahman
kopiah, baju koko dapat dimaknai cerita ini terinspirasi dari kejadian sehari-hari
dirinya adalah seorang ustaz. yang bisa dialami oleh siapa saja, dan menjadi
b. Wanita memakai busana muslimah, daya tarik tersendiri, memperkenalkan suasana
dapat dimaknai sebagai wanita salihah. pesantren serta Kota Batik Pekalongan meng-
c. Pria dan wanita memakai baju batik, gunkan simbol-simbol yang dapat diidentifikasi
dapat dimaknai dengan kota mereka melalui busana yang digunakan, dialek, dialog,
(Jawa pada umumnya). lokasi tempat di mana kisah ini terjadi.
d. Mengucapkan kalimat Insya Allah, Nilai-nilai religius dikonstruksikan dengan
ketika melakukan perjanjian, berharap busana muslim dan muslimah yang digunakan
rida atau meminta sesuatu pada Allah para aktris dan aktor untuk membentuk image
Swt. agamis. Menggunakan baju koko ketika hendak
sholat di masjid, menggunakan kopiah ketika
salat, memakai jilbab, memanjatkan doa,

124
FILM SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM -- Andi Fikra Pratiwi Arifuddin

mengucap kalimat Insya Allah, Astagfirullah, jawabannya dengan tersenyum dan menatap
Alhamdulillah, Subhanallah yang disesuaikan ke bawah. Dalam Islam pun mengungkapkan
dengan alur cerita atau dialog yang dialami oleh “diamnya seorang wanita adalah jawabannya”.
para pemain, kubah masjid yang selalu hadir Secara halus Habiburrahman memberikan
dalam scene tertentu merupakan bentuk simbol simbol religi pada film ini.
religius yang ingin ditampilkan oleh Habibur- Kalimat-kalimat di atas adalah sebagian
rahman dalam filmnya. Dari segi akting para contoh gambar-gambar dan dialog yang me-
pemain juga menunjukkan simbol religius ngandung makna religi dan sosial budaya yang
dengan salat, mengajar mengaji adalah satu di terdapat pada film “Dalam Mihrab Cinta”.
antaranya. Sebagian contoh gambar-gambar dan dialog
Budaya Jawa mendominasi dalam film ini. yang mengandung makna religi dan sosial
Pengkonstruksian simbol-simbol sosial budaya budaya yang terdapat pada film “Dalam Mihrab
masyarakat Jawa ditampilkan Habiburrahman Cinta” di antaranya adalah pola struktur naratif
dalam pakaian batik, butik batik milik salah terbagi atas tiga tahapan. Pertama, permulaan
satu tokoh, serta dialek dan peribahasa. Dialek atau pendahuluan adalah titik paling kritis
tiap suku memiliki ciri khasnya masing-masing dalam sebuah cerita film karena di sinilah
khususnya Jawa. Dikenal dengan medoknya, segalanya bermula. Pelaku utama dan pendu-
yaitu satu kata dalam pengucapannya agak kung: pihak protagonis dan antagonis.22 Kedua,
ditekan dan terdengar doubel. Peribahasa juga tahap pertengahan, pada tahap ini alur cerita
memiliki makna tersendiri bagi masyarakat mulai berubah arah, aksi yang dilakukan
Jawa. Menampilkan sudut-sudut keindahan karakter utama dan pendukung memicu konflik.
Kota Jawa, aktivitas keseharian masyarakat Tempo cerita pada tahap ini semakin meningkat
lokal juga menjadi salah satu cara mengkons- hingga klimaks cerita. Seringkali tokoh utama
truksi nilai-nilai tersebut. mengalami titik terendah (putus asa) baik dari
Film “Dalam Mihrab Cinta” menampilkan segi fisik dan mental. Ketiga, tahap penutup,
nuansa cinta yang berbeda. Film ini mencerita- adalah klimaks cerita, yakni puncak dari konflik,
kan seorang pria yang meninggalkan keluarga- setelah konflik berakhir maka tercapailah
nya bukan karena kebenciannya namun karena penyelesaian masalah, kesimpulan cerita, atau
ketiadaan kepercayaan kepadanya. Meng- resolusi. Tokoh utama berhasil mencapai
gambarkan sosok seorang pria yang difitnah di tujuannya dan bisa pula tidak.
pesantren terjerumus ke dunia hitam karena 5. Makna Religi dan Sosial Budaya Pada
desakan ekonomi. Namun atas izin Allah dan Film “Dalam Mihrab Cinta”
kesungguhan seorang hamba ingin merubah Makna religi dan sosial budaya pada film
hidupnya, maka Allah membukakan jalan rezeki “Dalam Mihrab Cinta” diuraikan sebagai berikut.
yang halal baginya. Nuansa cinta lainnya, yaitu a. Makna Religi
perasaan suka antara pria dan wanita juga tidak Makna religi pada film “Dalam Mihrab
lepas dari unsur-unsur agama. Di film ini, Cinta” ditandai dengan konstruksi visual
tampak kisah percintaan hadir menjelang akhir lokasi pesantren, dengan aktivitas santri
cerita. Terlihat pada gesture kedua tokoh dan kiai. Dari segi bahasa diartikulasikan
perempuan, yaitu Zizi dan Syilvie jika ditanya kedalam ucapan doa, azan, dan praktik
mengenai perasaannya terhadap Syamsul 22
Himawan Pratista., Memahami Film (Yogyakarta :
Homerian Pustaka, 2008), h. 44

125
JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

peribadatan (salat), dari segi busana me- Jawa, peribahasa, pakaian, bangunan rumah
nampilkan para aktris dan aktor meng- (seperti atap keraton), budaya lokal dan
gunakan baju koko, kopiah, busana muslim budaya Tiong Hoa berkembang dan hidup
di antaranya baju gamis. rukun. Dalam film ini menampilkan sisi lain
Jika judul film “Dalam Mihrab Cinta” di pulau Jawa bahwa gerombolan pencopet
diartikan secara terpisah adalah “Mihrab” cukup besar dan kuat.
artinya ruang kecil di masjid, tempat imam
berdiri waktu salat berjamaah. “Cinta” D. Kesimpulan
adalah suatu ungkapan rasa ketertarikan Keberadaan jenis-jenis film yang beragam,
pada sesuatu tertentu. Namun makna yang memunculkan berbagai pendapat dari praktisi
terkandung di film “Dalam Mihrab Cinta” media, masyarakat, dan kalangan akademisi
adalah suatu bentuk komunikasi transen- yang concern di bidang analisis teks media.
dental. Di mana seorang hamba memiliki Secara teknis, proporsi dalam pembuatan film
tempat (mihrab) masing-masing untuk yang logis dan rasional, menurut Kristanto
men curahkan cinta kepada-Nya dalam dalam mengulas film terdapat hal-hal yang
wujud doa, memohon ampunan, dan lain harus diperhatikan di antaranya struktur kisah-
sebagainya. nya harus logis, memenuhi hukum sebab-
Dalam film ini Habiburrahman El- akibat, dan dengan sendirinya karakter tokoh-
Shirazy menampilkan situasi saat tokoh tokohnya juga harus berkembang sesuai dengan
utama menjadi guru mengaji (mengajarkan jalur kisah dan sebab-akibat tadi. Kedua,
al-Quran). Mengikuti petunjuk al-Quran fotografi harus mampu menciptakan kembali
dan mengamalkan al-Quran adalah jaminan realitas yang ada di depannya.25
kebahagiaan pribadi dan masyarakat, Dakwah di zaman modern ini dapat dilaku-
kebahagiaan dunia dan akhirat, karena kan dengan memposisikan dakwah sebagai
pembuat petunjuk itu adalah Pencipta dan ilmu yang dapat dikembangkan dan dievaluasi
Mahatahu tentang ciptaan.23 Al-Quran itu keberadaannya. Ilmu dan praktik dakwah yang
Kalamullah, maka siapa pun yang berke- ada sekarang ini sudah saatnya dikembangkan
cimpung dengan Kalamullah bisa dipastikan menjadi ilmu komuniaksi Islam yang lebih
akan mendapatkan cipratan dari keber- compatible dengan perkembangan masyarakat
kahan dan kebaikannya. Orang yang ber- dan ilmu pengetahuan di era modern ini.
sahabat dengan al-Quran akan mendapat- Kemampuan dai dalam menciptakan dan me-
kan predikat yang baik di mata Allah dan di manfaatkan teknologi informasi sebagai media
mata manusia.24 dakwah perlu terus-menerus diupayakan agar
b. Makna Sosial Budaya dakwah betul-betul dapat dirasakan manfaatnya
Makna sosial budaya yang terkandung oleh masyarakat. Prinsip “khair al-nas
dalam film ini ditandai dengan budaya Jawa anfa’uhum li nas” dapat dijadikan landasan oleh
sangat kental seperti dialek, istilah-istilah para dai dalam menggerakkan kegiatan dakwah
23
di masyarakat.
Faizah Ali Sybromalisi, Tafsir Akidah (Ciputat; UIN Jakarta Press,
2016), h. 159
24 25
Dr. K.H. Ahsin Sakho Muhammad, Keberkahan Al-Qur’an Memahami Rumah Film; “Tentang Mengulas Film,” Situs Resmi Rumah Film.
Tema-Tema Penting Kehidupan Dalam Terang Kitab Suci (PT. Qaf http://www.old.rumah film.org/artikel_film.htm/ (24 November
Media Kreativa, 2017), h. 19 2010).

126
FILM SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM -- Andi Fikra Pratiwi Arifuddin

Film “Dalam Mihrab Cinta” karya Habibur- Bisri WD, H. Hasan, Ilmu Dakwah, Surabaya:
rahman merupakan salah satu alternatif Biro Penerbitan dan Pengembangan Ilmiah,
dakwah Islam melalui media Film yang diharap- 1998.
kan dapat memberikan manfaat tontonan yang Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah-
baik, tidak hanya menghibur “to entertaiment” annya, Semarang: CV. Toha Putera, 1989.
tetapi juga memberikan informasi dan pen- Ensiklopedi Indonesia, Jakarta; Ichtiar Baru,
didikan “to inform and to educate”. Hal ini untuk 1991.
memicu motivasi para sineas-produser/movie Ilahi, Wahyu, Komunikasi Dakwah, Bandung:
maker menyebarkan dakwah Islam sesuai Remaja Rosdakarya, 2010.
dengan kreativitas masing-masing dengan Kusnawan, Aep, Ilmu Dakwah, Bandung;
berpatokan pada nilai-nilai ke-Islam-an. Pustaka Bani Quraisy.
Problematika kehidupan sehari-hari yang Muhammad, K.H. Ahsin Sakho, Keberkahan Al-
direpresentasikan melalui film “Dalam Mihrab Quran Memahami Tema-Tema Penting
Cinta” ini mengajarkan penonton (madu) agar Kehidupan Dalam Terang Kitab Suci, PT. Qaf
memiliki prinsip hidup yang kuat, tidak mudah Media Kreativa, 2017.
terjerumus ke dalam lubang hitam akibat Nurwahid, H.M. Hidayat, M.A, Pengantar Sejarah
himpitan ekonomi. Seorang manusia jika ingin Dakwah, Jakarta: Kencana, 2015.
merubah hidupnya haruslah dimulai dari diri- Pratista, Himawan., Memahami Film, Yogyakarta:
nya sendiri, dengan bertaubat dan bermunajat Homerian Pustaka, 2008
kepada Sang Khalik. Mendekatkan diri dengan Sobur, Alex., Semiotika Komunikasi, Cet.3;
al-Quran, bergaul dengan lingkungan yang baik, Bandung; Remaja Rosdakarya, 2006
maka Allah Swt. akan menunjukkan kuasa-Nya Subandy, Idi., Budaya Popular Sebagai
dengan menunjukkan cahaya kepada hamba- Komunikasi, Cet.1; Jogiakarta; Jalasutra,
Nya. 2007
Harapan agar banyaknya karya dalam Suhadang, Kustadi., Ilmu Dakwah Perspektif
bentuk film bernuansa religi dengan muatan Komunikasi, Bandung; Rosda, 2013
pesan-pesan moral bisa lebih banyak digeluti Sybromalisi, Faizah Ali., Tafsir Akidah , Ciputat;
oleh sineas-sineas. Sehingga dakwah Islam UIN Jakarta Press, 2016
melalui media film dapat menjadi media
dakwah yang potensial di masa mendatang. Sumber lain
Habiburrahman El Shirazy., “Habiburrahman El
DAFTAR PUSTAKA Shirazy Ustadz ‘Luar-Dalam’ di KCB,
Alang, Sattu, Muh. Anwar, dan Hakkar Jaya, Khalifah, (Edisi 26 September 2010).
Pengantar ilmu Komunikasi, Makassar: Kumpulan khutbah.blogspot.com, (Diakses 1
Alauddin Press, 2007. November 2017)
Bahri, Ghazali M., Dakwah Komunikatif “Mem- Rumah Film; “Tentang Mengulas Film,” Situs
bangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Resmi Rumah Film. http://www.old.rumah
Dakwah’, Jakarta; CV Pedoman Ilmu Jaya, film.org/artikel_film.htm/ (Diakses 24
1997. November 2017).

127
JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

128

Anda mungkin juga menyukai