Anda di halaman 1dari 20

Laporan Prak.

Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 1



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Gen adalah segmen DNA yang diterjemahkan menjadi protein yang dapat
terekspresikan menjadi suatu karakter atau siIat. Gen pada makhluk hidup berada
pada autosom dan gonosom. Gen yang terdapat pada gonosom dapat bersiIat
resesiI atu dominan. Penyalut butawarna adalah ketidak mampuan membedakan
warna hijau dan merah. Gen yang mengkode penyakit buta warna terangkai
sebagai gen resesiI pada kromosom X. cara pewarisan siIat buta warna criss cross
inheritance yaitu siIat ayah diturunkan pada anak perempuan dan siIat ibu
diturunkan pada anak laki-laki (Suryo, 2005).
Selain gen-gen terangkai kromosom kelamin dikenal pula gen-gen yang
dipengaruhi sex dan ge yang dibatasi sex. Gen dominan memperlihatkan
pengaruhnya hanya pada individu jantan atau individu betina saja. Gen yang
dipengaruhi jenis kelamin antara lain : kepala botak dan panjang jari telunjuk.
Kepala botak ditentukan oleh gen dominan B dan alelnya b menentukan kepala
berambut normal. Jari telunjuk pendek ditentukan oleh gen dominan T dengan alel
t menunjukkan jari telunjuk panjang (Suryo, 2005).
Praktikum buta warna dan peranan gen yang dipengaruhi sex ini dibagi
dalam dua ketegori, yaitu praktikum buta warna dan praktikum peranan gen yang
dipengaruhi sex yang diwakili oleh panjang jari telunjuk. Praktikum buta warna
dilakukan dengan uji buta warna secara bergantian dengan menggunakan buku
Standart International untuk mengetahui sejauh mana praktikan dan atau anggota
lain dari kelompoknya mengidap buta warna. Tes buta warna dilakuan sebanyak
14 kali dan dilakukan perhitungan persen kesalahan. Sedangkan praktikum
panjang jari telunjuk dibuat garis horisontal pada kertas kemudian letakkan tangan
kiri pada kertas dengan ujung jari telunjuk menyentuh garis horisontal, lalu dibuat
pola telapak tangan dengan pensil dan ditentukan Ienotip dan kemungkinan
genotip yang terjadi pada praktikan dan atau anggota lain yang sekelompok.
Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 2

1.2 Permasalahan

Permasalahan yang diangkat pada praktikum buta warna dan peranan gen
yang dipengaruhi sex ini adalah bagaimana mahasiswa mengetahui apakah dirinya
dan atau anggota lain dari kelompoknya adalah seorang buta warna atau tidak dan
bagaimana mahasiswa mampu menetapkan genotip dirinya dan atau anggota lain
dari kelompoknya berdasarkan ukuran jari telunjuk.

1.3 %ujuan

Tujuan dari praktikum pindah silang ini adalah adalah mahasiswa
mengetahui apakah dirinya dan atau anggota lain dari kelompoknya adalah
seorang buta warna atau tidak dan mahasiswa mampu menetapkan genotip dirinya
dan atau anggota lain dari kelompoknya berdasarkan ukuran jari telunjuk.

















Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 3

BAB II
%IN1AUAN PUS%AKA

2.1 Penemuan pautan seks

Setelah Morgan menemukan lalat jantan bermata putih, ia
mengawinkannya dengan seekor betina bermata merah. Hasilnya ialah seluruh
keturunan F1 mempunyai mata merah, menyiratkan bahwa tipe-liar dominan.
Ketika Morgan mengawinkan lalat-lalat F1 ini satu sama lain, ia memperoleh
rasio Ienotipe klasis 3 : 1 pada keturunan F2. Akan tetapi, ada satu hasil yang
mengejutkan: karakter mata putih hanya terdapat pada jantan saja. Seluruh betina
F2 mempunyai mata merah, semetara setengah dari jantan berwarna merah,
setengah jantan lainnya berwarna putih. Ternyata warna mata pada lalat terkait
dengan jenis kelaminnya.
Dari bukti ini dan bukti-bukti lainnya, Morgan menarik kesimpulan bahwa
gen yang menyebabkan warna mata putih pada lalat mutannya terletak hanya pada
kromosom X saja; tidak ada lokus warna mata tersebut pada kromosom Y
(Gambar 3). Jadi, betina (XX) membawa dua salinan gen untuk karakter ini,
sementara jantan (XY) hanya membawa satu. Karena alel mutan resesiI, betina
tersebut menerima alel tersebut pada kromosom X suatu hal yang tidak mungkin
terjadi pada betina F2 dalam eksperimen Morgan. Sebaliknya untuk yang jantan,
satu salinan tunggal dari alel mutan ini menyebabkan mata putih. Karena jantan
hanya mempunyai satu kromosom X, maka tidak boleh ada alel tipe-liar yang
hadir untuk menutupi alel resesiI.
Gen-gen yang berada pada kromosom seks disebut gen terpaut-seks.
Bukti-bukti Morgan bahwa suatu gen tertentu berada pada kromosom X semakin
memperkuat teori kromosom mengenai penurunan siIat. Memahami pentingnya
hasil penelitian ini, banyak siswa pandai tertarik pada ruangan lalat milik Morgan,
dan laboratoriumnya mendominasi penelitian genetika selama tiga dekade
berikutnya. Kita akan melihat pengaruh Morgan dan kolega-koleganya pada
Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 4

waktu kita membahas beberapa aspek penting lain dari kromosom penurunan
siIat.


ambar 1. Persilangan Drosophila melanogaster mata putih dengan mata merah

2.2 Gen-gen terpaut cenderung diwarisi bersama karena gen-gen tersebut
berada pada kromosom yang sama

Jumlah gen di dalam suatu sel jauh lebih banyak daripada jumlah
kromosom; bahkan sesungguhnya setiap kromosom memiliki ratusan atau ribuan
Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 5

gen. Gen-gen yang berada pada kromosom yang sama cenderungdiwarisi bersama
pada penyilangan genetik karena kromosom tersebut diteruskan sebagai satu unit.
Gen-gen tersebut dikatakan sebagai gen terpaut (linked genes). Ketika para ahli
genetika mengikuti gen-gen terpaut dalam percobaan-percobaan pembiakan,
hasilnya menyimpang dari hasil yang diperkirakan akan didapat berdasarkan
prinsip pemilahan independen Mendel.
Berikut akan dibahas percobaan Drosophila lain yang dilakukan oleh
Morgan untuk melihat bagaimana pautan antar gen mempengaruhi penurunan
siIat dua karakter yang berbeda. Dalam hal ini, kedua karakter tersebut adalah
warna tubuh dan ukuran sayap. Lalat tipe-liar mempunyai tubuh berwarna abu-
abu dan sayap berukuran normal. Fenotipe mutan untuk karakter-karakter ini
adalah tubuh berwarna hitam dan sayap vestigial (berkerut), yang jauh lebih kecil
dari sayap normal. Alel-alel untuk karakter-karakter ini diwakili oleh simbol-
simbol berikut: b` abu-abu, b hitam; vg` sayap normal, vg sayap vestigial.
(tidak satu gen pun terpaut seks; lokus-lokusnya berada pada autosom) Morgan
menyilangkan dihibrid-dihibrid betina (b` b vg` vg) dengan jantan yang kedua
Ienotipenya mutan, yaitu tubuh berwarna hitam dan sayap vestigial (b b vg vg).
Penyilangan ini lebih mirip testcross-nya Mendel daripada dengan persilangan F1
antara dua dihibrid. Sesuai dengan hukum pemilahan independen Mendel.
Testcross Drosophila Morgan akan menghasilkan empat kelas Ienotipe keturunan,
kira-kira bejumlah sama: 1 abu-abu (warna)-normal (sayap) : 1 hitam-vestigial : 1
abu-abu-vestigial : 1 hitam-normal. Hasil-hasil yang didapat ternyata sangat
berbeda (Gambar 2).

Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 6



ambar 2. Persilangan Drosophila yang dilakukan oleh morgan dalam skematis
kromosom sesuai hukum pemilahan independen Mendel

Terdapat jumlah yang tidak proporsional antara lalat tipe-liar (abu-abu-
normal) dengan mutan ganda (hitam-vestigial) diantara keturunannya. Perhatikan
bahwa kedua Ienotipe ini sesuai dengan Ienotipe kedua induknya. Morgan
beralasan bahwa warna tubuh dan bentuk sayap biasanya diwarisi secara bersama-
sama dalam kombinasi yang spesiIik karena gen-gen untuk kedua karakter
tersebut berada pada kromosom yang sama.
Meskipun kedua Ienotipe lainnya (abu-abu-vestigial dan hitam-normal)
jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan yang diperkirakan berdasarkan
Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 7

hukum pemilahan independen, Ienotipe-Ienotipe ini tetap terwakili di antara
keturunan hasil persilangan Morgan.

2.3 Dasar kromosom seks bervariasi pada setiap organisme

Jenis kelamin (seks) kita merupakan salah satu karakter Ienotipe kita yang
lebih nyata. Meskipun perbedaan anatomis dan Iisiologis antara pria dan wanita
banyak, dasar kromosom seksnya sedikit lebih sederhana. Pada manusia dan
mamalia lain, seperti pada lalat bua, ada dua varietas kromosom seks,
dilambangkan dengan X dan Y. seseorang yang mewarisi dua kromosom X, satu
dari masing-masing orangtuanya, biasanya berkembang menjadi perempuan.
Seorang pria biasanya berkembang dari sebuah zigot yang mengandung satu
kromosom X dan satu kromosom Y. ketika meiosis terjadi di dalam testis,
kromosom X dan Y berperilaku sama seperti kromosom homolog, meskipun
kromosom-kromosom tersebut hanya homolog sebagian dan hanya mengalami
sedikit pindah silang satu dengan lainnya.
Baik pada testis maupun ovarium, kedua kromosom seks bersegregasi
pada waktu meiosis dan masing-masing gamet mendapat satu kromosom seks.
Setiap ovum mengandung satu kromosom X. sebaliknya, sperma terbagi menjadi
dua kategori. Setengah dari sel-sel sperma yang dihasilkan oleh seorang pria
mengandung satu kromosom X, dan setengah lainnya mengandung satu
kromosom Y. kita dapat menelusuri jenis kelamin setiap anak sampai ke awal
terjadinya kehamilan. Jika sebuah sel sperma yang kebetulan membawa
kromosom X membuahi ovum, maka zigotnya adalah XX; jika sel sperma yang
mengandung kromosom Y membuahi ovum, maka zigotnya adalah XY. Jenis
kelamin merupakan masalha kemungkinan peluangnya adalah 50 : 50 (Gambar
3).

Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 8


ambar 3. Perilaku pewarisan kromosom X dan kromosom Y

Pada manusia, ciri-ciri anatomis jenis kelaminmulai muncul ketika embrio
berumur sekitar dua bulan. Sebelum itu, rudimen gonad bersiIat genetik unsur-
unsur ini dapat berkembang menjadi ovarium maupun testis, bergantung pada
kondisi hormon di dalam embrio. Yang mana dari kedua kemungkinan ini yang
akan muncul bergantung pada ada atau tidaknya kromosom Y. pada tahun 1990,
satu tim peneliti dari Inggris mengidentiIikasi sebuah gen yang diperlukan untuk
perkembangan testis. Mereka menyebutnya SRY, singkatan dari sex-determining
region of Y (daerah penentu-jenis kelamin Y). dengan tidak adanya SRY, gonad
berkembang menjadi ovarium. Para peneliti menegasdkan bahwa adanya (atau
tidak adanya) gen SRY hanya merupakan sebuah pemicu. Ciri-ciri biokimiawi,
Iisiologis dan anatomis dari jenis kelamin bersiIat kompleks, dan banyak gen
terlibat di dalam perkembangan ciri-ciri ini. Kecenderungannya adalah gen SRY
mengkode sejenis protein yang meregulasi banyak gen lainnya. Baru-baru ini,
para peneliti telah mengidentiIikasi sejumlah gen lain pada kromosom Y yang
diperlukan untuk mengIungsikan testis secara normal. Dengan tidak adanya gen-
gen ini, individu yang memiliki kromosom XY akan menjadi laki-laki tetapi tidak
memproduksi sperma yang normal.

2.4 Gen-gen terpaut-seks mempunyai pola-pola penurunan sifat yang
unik

Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 9

Disamping peranannnya dalam menentukan jenis kelamin, kromosom
seks, terutama kromosom X, memiliki gen-gen untuk banyak karakter yang tidak
berkaitan dengan seks. Pada manusia, istilah terpaut-seks biasanya menuju pada
karakter-karakter yang terpaut kromosom X. kesemuanya ini mengikuti pola
penurunan siIat yang sama dengan yang diamati Morgan pada lokus mata-putih
Drosophila. Para ayah mewariskan alel yang terpaut kromosom X pada semua
anak perempuannya tetapi tidak satupun pada anak laki-lakinya. Sebaliknya, para
ibu dapat mewariskan alel terpaut-seks pada anak laki-laki maupun anak
perempuan.
Jika suatu siIat terpaut-seks disebabkan oleh alel resesiI, maka seorang
anak perempuan akan memperlihatkan Ienotipenya hanya jika dia merupakan
homozigot. Karena anak laki-laki hanya memiliki satu lokus, istilah homozigot
dan heterozigot tidak memiliki arti untuk menggambarkan gen-gen terpaut-seks.
Setiap anak laki-laki yang mendapat alel resesiI dari ibunya akan memperlihatkan
siIat ini. Karena alasan tersebut., anak laki-laki jauh lebih banyak memiliki
kelainan-kelainan yang diturunkan oleh alel-alel resesiI terpaut-seks dibandingkan
anak perempuan. Akan tetapi, meskipun peluang anak perempuan untuk mewarisi
dosis ganda alel mutan jauh lebih sedikit dibandingkan probabilitas anak laki-laki
untuk mewarisi dosis tunggal alel mutan, masih ada anak perempuan yang
memiliki kelainan terpaut-seks. Misalnya, buta warna merupakan kelainan tidak
berbahaya yang diwarisi sebagai siIat terpaut seks.

2.5 Buta Warna

Buta warna merupakan kelainan pada individu yang tidak mampu
membedakan seluruh atau sebagian beberapa warna (misalnya hijau dan merah).
Individu yang buta terhadap warna hijau dan merah dikarenakan individu tersebut
tidak memiliki reseptor yang dapat mendeteksi cahaya pada panjang gelombang
hijau dan merah (Campbell,2000).


Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 10

P1 : X
C
X
c
x _ X
C
Y
(Normal karier) (Normal)

F2 :
25 perempuan normal(X
C
X
C
)
25 perempuan karier buta warna
(X
C
X
c
)
25 laki-laki normal (X
C
Y)
25 laki-laki buta warna (X
c
Y)






















_

X
C
Y
X
C
X
C
X
C
X
C
Y
X
c
X
C
X
c
X
c
Y
Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 11

BAB III
ME%DLGI

3.1 Alat dan Bahan

Praktikum buta warna dan peranan gen yang dipengaruhi sex ini hanya
menggunakan buku tes buta warna dengan Standart International pada praktikum
buta warna, dan dibutuhkan kertas putih, penggaris dan pensil pada praktikum
panjang jari telunjuk.

3.2 Cara Kerja

Praktikum buta warna dan peranan gen yang dipengaruhi sex ini terdiri atas
dua kategori praktikum yaitu praktikum buta warna dan praktikum panjang jari
telunjuk yang mewakili peranan gen yang dipengaruhi sex.

3.2.1 Buta Warna

Setiap praktikan akan diuji buta warna secara bergantian oleh asisten
praktikum dengan menggunakan buku tes buta warna dengan Standart
International untuk mengetahui sejauh mana praktikan mengidap buta warna atau
tidak. Tes dilakukan sebanyak 14 kali dan dilakukan perhitungan persen
kesalahan. Jika persen kesalahan kurang dari 50 maka seseorang dinyatakan
normal dan jika persen kesalahan lebih dari 50 maka seseorang dinyatakan buta
warna. Dibuat pula data praktikan lainnya yang masih sekelompok untuk
membuktikan Irekuensi gen pada populasi individu laki-laki dan individu betina.

1.2.2 Panjang 1ari %elunjuk

Dibuat garis horisontal pada kertas putih kemudian letakkan tangan kiri
Pada kertas tersebut dengan posisi ujung jari telunjuk menyentuh atau
Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 12

bersinggungan dengan garis horisontal tersebut. Kemudian buatlah polanya
dengan menggunakan pensil. Tentukan Ienotip dan genotipnya. Dibuat pula data
praktikan lainnya yang masih sekelompok untuk membuktikan Irekuensi gen pada
populasi individu laki-laki dan individu betina.



























Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 13

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 %abel Perlakuan dan Pengamatan

4.1.1 Buta Warna

No. Perlakuan Pengamatan
1. Asisten praktikum
menyediakan buku uji buta
warna dengan Standart
International

2. Tiap praktikan dalam satu
kelompok diuji buta warna
oleh asisten secara
bergiliran

Tes dilakukan sebanyak 14
kali dan dilakukan
penghitungan persen
kesalahan yang terjadi dari
tiap-tiap praktikan
Berikut data kesalahan dari 14x
pengujian buta warna:
O Rizal salah 0 dari 14x uji
O Sintha salah 1 dari 14x uji
O Aprilia salah 2 dari 14x uji
O Fian salah 2 dari 14x uji
O Salim salah 3 dari 14x uji
O Denada salah 1 dari 14x uji
O lla salah 1 dari 14x uji
3. Dilakukan perhitungan
kesalahan yang terjadi
pada tiap praktikan dengan
rumus:

ksalahan
totuI kcsuIuhun
bunuknu u]

Berikut hasil perhitungan kesalahan
yang terjadi pada tiap praktikan:
O Rizal salah 0 dari 14x uji

x 100 0
O Sintha salah 1 dari 14x uji

x 100 7,14
O Aprilia salah 2 dari 14x uji
Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 14

x 100 14,28
O Fian salah 2 dari 14x uji

x 100 14,28
O Salim salah 3 dari 14x uji

x 100 21,34
O Denada salah 1 dari 14x uji

x 100 7,14
O lla salah 1 dari 14x uji

x 100 7,14
4. Ditentukan Ienotip dan
genotip dari hasil
perhitungan kesalahan
yang telah dilakukan pada
tiap praktikan.

Ketika hasil 50, maka:
Fenotip normal
Genotip _ X
C
Y
Genotip X
C
X
C
/ X
C
X
Cb


Ketika hasil ~ 50, maka:
Fenotip buta warna
Genotip _ X
Cb
Y
Genotip X
Cb
X
Cb


Berikut Ienotip dan genotip pada tiap
praktikan:
O Rizal 0 50
Fenotip normal
Genotip X
C
Y
O Sintha 7,14 50
Fenotip normal
Genotip X
C
X
C
/ X
C
X
Cb

O Aprilia 14,28 50
Fenotip normal
Genotip X
C
X
C
/ X
C
X
Cb

O Fian 14,28 50
Fenotip normal
Genotip X
C
Y
O Salim 21,34 50
Fenotip normal
Genotip X
C
Y
O Denada 7,14 50
Fenotip normal
Genotip X
C
X
C
/ X
C
X
Cb

Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 15

O lla 7,14 50
Fenotip normal
Genotip X
C
X
C
/ X
C
X
Cb


4.1.2 Panjang 1ari %elunjuk

No. Perlakuan Pengamatan
1. Dibuat garis horisontal
pada selembar kertas putih






Garis Horisontal

2. Diletakkan tangan kiri
diatas selembar kertas
tersebut dengan posisi
ujung jari telunjuk
menyentuh atau
bersinggungan dengan
garis horisontal tersebut.

Kemudian digambar pola
telapak tangannya dengan
pensil










Pola Telapak Tangan Kiri
3. Ditentukan Ienotip dan
genotip berdasarkan hasil
dari pengukuran jari
telunjuk yang telah
berdasarkan hasil dari pengukuran jari
telunjuk yang telah dilakukan, maka
dapat ditentukan kalau saya (Rizal)
memiliki jari telunjuk pendek
Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 16

dilakukan

Ketika jari manis lebih
tinggi dari jari telunjuk,
maka jari telunjuk pendek

Ketika jari manis lebih
rendah dari jari telunjuk,
maka jari telunjuk panjang
dikarenakan jari manis lebih panjang
dari jari telunjuk, maka:
Fenotip jari telunjuk pendek
Genotip TT atau Tt
4. Dilakukan pembuktian
Irekuensi gen pada
populasi individu laki-laki
dan individu perempuan
dari praktikan lain yang
masih satu kelompok.

Pada pria:
Fenotip telunjuk pendek
Genotip TT atau Tt

Fenotip telunjuk panjang
Genotip tt


Pada Wanita:
Fenotip telunjuk pendek
Genotip TT

Fenotip telunjuk panjang
Genotip Tt atau tt

O Rizal telunjuk pendek
Fenotip jari telunjuk pendek
Genotip TT atau Tt
O Sintha telunjuk pendek
Fenotip jari telunjuk pendek
Genotip TT
O Aprilia telunjuk pendek
Fenotip jari telunjuk pendek
Genotip TT
O Fian telunjuk pendek
Fenotip jari telunjuk pendek
Genotip TT atau Tt
O Salim telunjuk pendek
Fenotip jari telunjuk pendek
Genotip TT atau Tt
O Denada telunjuk panjang
Fenotip jari telunjuk panjang
Genotip Tt atau tt
O lla telunjuk pendek
Fenotip jari telunjuk pendek
Genotip TT
Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 17


4.2 `Pembahasan

4.2.1 Buta Warna

Buta warna merupakan kelainan pada individu yang tidak mampu
membedakan seluruh atau sebagian beberapa warna (misalnya hijau dan merah).
Individu yang buta terhadap warna hijau dan merah dikarenakan individu tersebut
tidak memiliki reseptor yang dapat mendeteksi cahaya pada panjang gelombang
hijau dan merah.
Tes buta warna, praktikan membaca atau menyebutkan angka atau simbol
di dalam buku tes buta warna. Dalam buku terdapat 14 soal yang harus dijawab.
Dari soal-soal yang diujikan praktikan tidak mengalami kesalahan dalam
menyebutkan simbol. Sehingga kesalahan (n) tidak ada atau kosong (0).
Kemudian dihitung dengan rumus n/14 x 100, maka perhitungannya 0/14 x
100 0. Kesalahan praktikan 0. Maka hal ini dapat diketahui praktikan
tidak mengalami buta warna. Bila kesalahan lebih dari 60 maka disimpulkan
mengalami buta warna. Dalam praktikum ini saya mendapatkan hasil 0
kebenaran 100 (tidak buta warna) dengan silsilah :
Ibu ayah
X
C
X
C
X
C
Y
: wanita normal
: laik-laki normal

X
C
X
C
X
C
Y
(april) (agung/adik)
Keterangan :
Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 18

Sesuai peta silsilah keluarga dapat dikatakan bahwa ayah seorang laki-laki
yang normal menikah dengan ibu seorang wanita normal memiliki 2 orang anak,
yaitu perempuan yaitu saya dan laki-laki normal yaitu adik. Jadi dapat
disimpulkan saya sebagai wanita normal karena dari parental orang tua saya sama-
sama normal.

























Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 19

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum buta warna dan peranan gen yang dipengaruhi sex
dapat dsimpulkan bahwa saya (Rizal) tidak buta warna, begitu pula anggota
praktikan yang lain dalam satu kelompok. Hal ini disebabkan dari hasil
perhitungan kesalahan yang telah dilakukan pada tiap praktikan didapatkan
hasil 50, maka Ienotipnya normal dan genotip _ X
C
Y dan X
C
X
C
/ X
C
X
Cb
.
Dan saya (Rizal) memiliki jari telunjuk pendek. Hal ini disebabkan jari manis
lebih panjang dari jari telunjuk, maka Ienotipnya jari telunjuk pendek dan genotip
TT atau Tt. SiIat pendek jari telunjuk disebabkan oleh gen yang dipengaruhi
sex.


















Laporan Prak. Genetika: Buta Warna & Peranan Gen yang Dipengaruhi Sex 20

DAF%AR PUS%AKA

Campbell, Reech. 2004. iologi Jilid 1. rlangga: Jakarta.

lvita, Azmi dkk. 2008. enetika Dasar. University oI Riau: Riau.

Fatchiyah. 2006. Kromosom, en, DNA, sintesis Protein dan Regulasi.
Universitas Brawijaya: Malang.

Goodenough, Ursula. 1988. Genetika. Penerbit rlangga: Jakarta.

Nio,Tjan kwiauw.1990.Genetika Dasar.ITB Press: Bandung

Suryo. 2005. enetika Strata 1. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai